Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : JOKO WALUYO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043818021

Tanggal Lahir : 13/12/1983

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : 54 / MANAJEMEN S1

Kode/Nama UPBJJ : 71 / SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS 23/12/2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : JOKO WALUYO


NIM : 043818021
Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN S1
UPBJJ-UT : SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
23, Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Joko Waluyo
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Misi utama Al-Quran dan agama Islam dalam kehidupan bermasyarakat adalah untuk menegakkan prinsip
persamaan (egalitarianisme) dan mengikis habis segala bentuk fanatik menggolongkan atau kelompok.

Bagaimana menurut pendapat saudara, terhadap ungkapan tersebut? Jelaskan dengan landasan Al-Quran dan
Hadist!

Prinsip persamaan Pada dasarnya semua manusia itu sama, karena semuanya adalah makhluk Allah, yang
membedakan adalah ketaqwaannya kepada Allah. Kata persamaan berasal dari bahasa Indonesia yang mempunyai
awalan per dan mendapat akhiran an yang berarti sejajar. Jadi prinsip persamaan merupakan salah satu nilai yang
sangat penting dalam sistem perundang-undangan dan politik dewasa ini. Namun prinsip tersebut baru di agung-
agungkan sejak deklarasi hak asasi manusia. Di Prancis pada tahun 1789 yang mendapat perhatian parapolitisi di
seluruh dunia. Akan tetapi Islam sudah menerapkan sistem persamaan sejak periode Madinah sampai pada
perkembangan Islam. Karena banyaknya masalah-masalah yang bermunculan di kalangan masyarakat pada saat
itu yang terklepas dari nilai hak asasi manusia.
Persamaan bukan berati sama dalam arti konkrit, akan tetapi lebih merujuk pada pernyataan etis, dimana
masyarakat setara dan harus mendapar perlakuan yang sama

Prinsip tentang persamaan dijelaskan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 1


‫ا‬ ْ َّ َ ْ َ َ َ ْ َّ ْ ِّ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ ُ َّ َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫س َّو ِاحد ٍة َّوخل َق ِمن َها ز ْو َج َها َو َبث ِمن ُه َما ِر َجاًل‬ ٍ ‫ف‬ ‫يايها الناس اتقوا ربكم ال ِذي خلقكم من ن‬
ُ َ َ
َ َ ‫َ َ ْ َ َ َّ ه‬ ْ َ ُ ۤ َ َّ َ ‫ه‬ ُ َّ ۤ َ
‫اّٰلل كان َعل ْيك ْم َر ِق ْي ًبا‬ ‫اّٰلل ال ِذ ْي ت َسا َءل ْون ِب ٖه واْلرحام ۗ ِان‬ ‫ك ِث ْْ ًيا َّو ِن َسا اء ۚ َواتقوا‬
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan
(Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu”

Ayat tersebut memerintahkan bertakwa kepada rabbakum tidak menggunakan kata Allah, untuk lebih
mendorong semua semua manusia berbuat baik, karena Tuhan yang memerintahkan adalah rab, yakni yang
memelihara dan membimbing. Pemilihan kata ini membuktikan adanya hubungan antara manusia dengan-Nya,
sekaligus menuntut agar setiap orang senantiasa memelihara hubungan antara manusia dengan sesamanya. Surat
al-A’raf ayat 189 dan surat al-Zumar ayat 6 juga menyatakan bahwa seluruh umat manusia dijadikan dari diri yang
satu. Kemudian dalam surat Fathir ayat 11 dan surat al-Mu’min ayat 67 di terangkan asal usul kejadian manusia,
yaitu dari tanah kemudian dari setetes air mani, dan sesudah itu segumpal darah dan seterusnya. Ayat-ayat
tersebut menjelaskan bahwa dari segi penciptaan pada hakikatnya tidak ada perbedaan. Atas dasar asal-usul
penciptaan manusia inilah seluruhnya adalah sama, maka tidak layak ketika ada segolongan atau seseorang
membanggakan dirinya terhadap orang lain.
Implementasi prinsip persamaan dalam perspektif al-Qur’an pada hakikatnya bertujuan agar setiap orang atau
golongan menemukan harkat dan martabat kemanusiaanya dan dapat mengembangkan potensinya secara wajar
dan layak. Prinsip persamaan juga akan menimbulkan sifat tolong-menolong dan sikap kepedulian sosial antara
sesama, serta solidaritas sosial dalam ruang lingkup sosial yang luas.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Dalam surat Al-Ahzab ayat 21, Allah SWT menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah “Uswatun Hasanah.
Sehingga jelas kalau hanya Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan gelar tersebut. Mengapa hanya Beliau
yang mendapatkan gelar tersebut?

Bukankah para nabi dan para rasul yang lain juga manusia pilihan yang akhlaknya juga baik? Jelaskan pendapat
saudara beserta dalil naqlinya!

ً‫اّٰلل َك ِث ْْ ۗيا‬
َ ‫اّٰلل َو ْال َي ْو َم ْاْلخ َر َو َذ َك َر ه‬
ِ
َ َ ْ َ ِّ ٌ َ َ َ ٌ َ ْ ُ ‫ه‬
َ ‫ان َي ْر ُجوا ه‬ ‫اّٰلل اسوة حسنة لمن ك‬ ْ ُ َ ْ ‫ان َل ُك ْم‬
ِ ‫ف رسو ِل‬
َ َ ْ ََ
‫لقد ك‬
‫ِي‬
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab : 21)

Allah SWT akhirnya memilih Rasulullah SAW sebagai manusia paling mulia. Puncak penghargaan Allah kepada
beliau adalah dengan mengangkatnya menjadi nabi akhir zaman. Ajaran yang dibawanya menjadi ajaran paling
sempurna dan menutup ajaran nabi-nabi sebelumnya. Ajarannya pun tidak hanya berlaku bagi segolongan umat,
tapi berlaku bagi umat-umat setelahnya. Karena itulah, Allah SWT menggelarinya sebagai Nabi Pembawa Rahmat
bagi seluruh alam; Nabi yang rahmatan lil 'alamin.

َ ْ ‫َو َما َا ْر َس ْلن َك ِا ًَّل َر ْح َم اة ِّل ْلع َلم‬


‫ي‬ ِْ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam,"
demikian Allah berfirman dalam QS Al Anbiyaa [21] ayat 107.

Gelar yang disandang Rasulullah SAW sebagai manusia, sebagai nabi, rasul, ulul azmi minarrasul, uswatun hasanah,
dan pembawa rahmatan lil 'alamin, tak pelak lagi menjadikan beliau sebagai makhluk paling mulia yang pernah
diciptakan Allah SWT. Karena posisinya yang sangat "strategis", Allah SWT mendesain sekaligus memandu sejarah
kehidupan beliau sedemikian rupa. Penampilan fisik, ucapan, perbuatan, hingga tahap-tahap kehidupan Rasulullah
SAW, sejak dalam kandungan hingga wafat, sarat dengan hikmat yang layak dikaji dan diteladani semua orang.
Tempat beliau dilahirkan, orang-orang yang berinteraksi dengan beliau, hingga zaman tatkala beliau hidup, sarat
dengan dinamika pembelajaran. Sebagai implikasi dari gelar uswatun hasanah dan rahmatan lil a'lamin, hampir
semua aspek dan fungsi kehidupan manusia pernah pula beliau dijalani. Rasulullah SAW pernah menjadi suami,
dan beliaulah suami yang paling baik terhadap istri dan anak-anaknya. Rasul pernah menjadi pedagang, dan
beliaulah pedagang yang terkenal paling jujur. Rasul pernah pula menjadi kepala negara, dan beliau lah kepala
negara yang paling cakap, bijak, dan paling berpengaruh. Rasul pun pernah menjadi panglima perang, pendidik,
atau seorang anak. Hebatnya, dalam setiap aspek beliau selalu tampil sebagai yang terbaik dan tersukses. Dari
kenyataan ini, sangat beralasan bila setiap ucapan dan gerak-gerik beliau terus diabadikan. Bahkan, keduanya juga
dijadikan standar perilaku setiap Muslim hingga akhir zaman. Tak terhitung pula tulisan sejarah yang mengangkat
perjalanan hidup Beliau, entah itu dari para cendekiawan Muslim hingga para cendekiawan non-Muslim.
Semuanya berkesimpulan: "Muhammad adalah manusia teragung dalam sejarah manusia".
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Kontribusi yang diberikan oleh agama Islam dalam kehidupan politik cukup banyak, di antaranya adalah kriteria
dalam memilih pemimpin yang ideal.

Jelaskan kriteria pemimpin yang ideal dalam Islam beserta dalil naqlinya!

1. Shidiq (selalu berkata benar)


Kriteria pertama dari seorang pemimpin haruslah memiliki sifat jujur, yang mengindikasikan seseorang yang
memiliki integritas dalam bentuknya yang sangat nyata adalah pikiran dan ucapannya selalu benar, demikian
halnya dengan tindakan. Jadi ada kesamaan antara apa yang dia pikirkan, dia ucapkan dan dia lakukan itu
sinkron.
Maka bagi orang yang memiliki sifat selalu shidiq ini Al-quran memujinya sebagai orang-orang yang
memperoleh nikmat yang tinggi dari Allah SWT, dan disandingkan dengan para nabi. Hal ini ditegaskan dalam
surat Al-Nisaa'/69.

َ‫الص ِّد ْيق ْي‬


ِّ ‫ي َو‬
َ ‫النب‬ َّ َ ِّ ْ ْ َ َ ُ ‫ه َ َ َّ ُ ْ َ َ ُ ۤ َ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ َ ه‬ ُّ ْ َ َ
ِْ ْ ٖ ِ ‫ومن ي ِط ِع اّٰلل والرسول فاولىك ۤمع ال ِذين انعم اّٰلل علي ِهم من‬
ً َ ُ َ ْ ‫الش َه َد ۤاء َوالصلح‬
ُّ َ
‫ي ۚ َو َح ُس َن اولىك َر ِف ْيقا‬ ْ ِ ِ ِ ‫و‬

“Dan Barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiqin orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya”

Dari ayat di atas Anda lihat khususnya di bagian terjemah yang sengaja untuk diberi cetak tebal adalah para
shiddiqin, yaitu orang-orang yang selalu berpikir, berkata dan bertindak benar. Maka wajar dalam deretan
secara berurutan kelompok orang yang selalu berkata benar hanya setingkat lebih bawah dari para nabi yang
memang mendapatkan posisi yang mulia karena kemuliaan akhlaknya.
2. Tepercaya (Amanah)
Pada poin kedua ini yang perlu digaris bawahi adalah bahwa seorang yang memegang kekuasaan politik harus
dapat mengemban amanat dengan baik.
3. Tabligh (menyampaikan)
Secara kebahasaan arti tabligh adalah menyampaikan. Dalam konteks sebagai salah SAW sifat yang baik dalam
kepemimpinan dalam era modem ini dapat kita pahami sebagai keterampilan atau etika berkomunikasi.
Seorang yang memegang kekuasaan politik wajib hukumnya untuk memiliki keterampilan mengomunikasikan
ide-ide, yang tersusun dalam sebuah rencana yang baik dan matang untuk dapat memaksimalkan potensi
setiap warganya untuk mencapai tujuan bersama.
Al-quran mengajarkan beberapa cara untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Di antaranya dijelaskan dalam
beberapa ayat di bawah ini; Surat An-Nisaa'/4: 63.

‫َ ا‬ ۤ ُ
ُ َْ
ۢ ‫انف ِس ِه ْم ق ْوًل‬ ْ ‫ض َع ْن ُه ْم َو ِع ْظ ُه ْم َو ُق ْل َّل ُه ْم‬
ٰٓ‫ف‬ ْ ‫ف ُق ُل ْوب ه ْم َف َا ْعر‬ ُ ‫ولى َك َّالذ ْي َن َي ْع َل ُم ه‬
ْ ‫اّٰلل َما‬ ِ ‫ا‬
‫ِي‬ ِ ِِ ‫ِي‬
ًْ َ
‫ب ِليغا‬

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu
berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan
yang berbekas pada jiwa mereka”
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Ungkapan tersebut adalah " Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka".
Perkataan yang berbekas kepada jiwa orang yang kita ajak bicara tentu membutuhkan keterampilan
komunikasi yang baik. Petunjuk yang dapat kita petik dari ayat ini adalah seorang yang memegang kekuasaan
politik maka hanya akan mengeluarkan statemen yang dapat membekas dalam jiwa rakyat yang dipimpin.
Surat Al-Ahzab/33:70.

ً ‫هَ ُ ُ َ ا‬ ُ َّ ُ َّ َ ٰٓ
‫اّٰلل َوق ْول ْوا ق ْوًل َس ِد ْيدا‬ ‫يا ُّي َها ال ِذ ْي َن ا َمنوا اتقوا‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar.”

Di antara etika berkomunikasi yang baik sebagai seorang pemimpin adalah ucapannya harus selalu
mengandung kebenaran jauh dari kedustaan.
4. Fathonah (cerdas).
Seorang yang memegang kekuasaan politik sudah seharusnya memiliki kelebihan dalam bidang kecerdasan.
Kecerdasan yang dimaksud tentu bukan kecerdasan intelektual semata (IQ) tetapi lebih dari itu adalah
kecerdasan yang bersifat majemuk yang menggabungkan beberapa kecerdasan yang dapat dimiliki oleh
manusia. Terutama adalah kecerdasan yang amat dibutuhkan dalam kepemimpinan.
5. Keteladanan (uswah)
Di antara poin yang paling sulit dipenuhi oleh seorang pemimpin politik adalah keteladanan. Tentu adalah
keteladanan dalam berbagai aktivitas yang baik. Kalau untuk berbicara dengan pembicaraan yang menggugah
tentu banyak yang dapat melakukan tetapi memberi teladan yang baik dalam berbagai bidang aktivitas
kebaikan tentu bukan sesuatu yang mudah. Inilah yang ditekankan atas diri Nabi SAW yang diabadikan oleh
Al-quran dalam surat Al-Ahzab/33:21.

ً‫اّٰلل َك ِث ْْ ۗيا‬
َ ‫اّٰلل َو ْال َي ْو َم ْاْلخ َر َو َذ َك َر ه‬
ِ
َ َ ْ َ ِّ ٌ َ َ َ ٌ َ ْ ُ ‫ه‬
َ ‫ان َي ْر ُجوا ه‬ ‫اّٰلل اسوة حسنة لمن ك‬ ْ ُ َ ْ ‫ان َل ُك ْم‬
ِ ‫ف رسو ِل‬
َ َ ْ ََ
‫لقد ك‬
‫ِي‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suatu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. Islam adalah agama yang sangat menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Islam menegaskan bahwa manusia
sebagai manusia tidak dilihat ras, etnis, bahasa, dll, melainkan dilihat dari ketakwaannya.
Jelaskan, bagaimana konsep penghormatan nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam?

Jauh sebelum adanya Declaration of Human Right yang ditetapkan oleh PBB sebagai dasar bersama
penghormatan terhadap manusia, Islam sejak 15 abad yang lalu telah memuat nilai-nilai kemanusiaan universal
baik yang tertera dalam al-Qur'an maupun dalam Sunnah Rasulullah. Nilai-nilai universal kemanusiaan, secara
tegas dinyatakan dalam pidato Rasulullah yang terkenal ketika beliau melakukan haji wada. Di depan umat Islam,
beliau menyatakan:
"Sesungguhnya darahmu, harta bendamu, dan kehormatanmu adalah suci atas kamu seperti sucinya hari (hajimu)
ini, dalam bulanmu (bulan suci Dzulhijjah) ini dan di negerimu (tanah suci) ini, sampai tibanya hari kamu sekalian
bertemu dengan Dia (Allah).”
Pernyataan tersebut, beliau ulang-ulang sampai tiga kali. Kemudian beliau angkat kepala sambil bersabda,"Ya Allah
apakah telah aku sampaikan? Ya Allah, apakah telah aku sampaikan?”
Kemudian beliau mengatakan:
"Ya Allah, saksikanlah! Maka orang yang datang hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak datang.
Beberapa banyak orang yang menyampaikan lebih memelihara daripada orang yang mendengar. Oleh sebab itu,
maka janganlah kamu menjadi kafir sepeninggalku, sebagaimana memenggal leher yang lain.”
Selanjutnya beliau bersabda,
“Wahai manusia! ingatlah Allah, berkenaan dengan agamamu dan amanatmu! Ingatlah Allah! Ingatlah Allah,
berkenaan dengan orang yang kamu kuasai dengan tangan kananmu (budak, buruh, dll.). Berílah mereka makan
sepertí yang kamu makan, dan berilah pakaian seperti yang kamu kenakan! Janganlah mereka kamu bebani
dengan beban yang mereka tidak mampu memikulnya, sebab mereka adalah daging, darah dan makhluk seperti
kamu! Ketahuilah bahwa orang-orang yang bertindak zalim kepada mereka maka akulah musuh orang itu dí Harí
Kiamat, dan Allah adalah hakim mereka."
Nabi juga memberikan pesan,
“Hai manusia! Ketahuilah, bahwa Tuhan kamu satu, dan bapak kamu satu. Ketahuilah tak ada kelebihan orang
Arab atas orang yang bukan bangsa Arab, dan tidak ada kelebihan orang yang bukan Arab atas bangsa Arab. Dan
tidak ada kelebihan orang kulit merah atas orang kulit hitam dan tidak ada pula kelebihan orang kulit hitam atas
orang kulit merah, melainkan dengan takwa. Karena sesungguhnya yang semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa kepada-Nya.” HAM modern mendapatkan pijakan dari tokoh-tokoh humanis abad
Renaisance, di antaranya adalah Giovanni Pico della Mirandola. Paham kemanusiaan Mirandola ternyata sangat
dipengaruhi oleh pandangan Islam. Hal ini tampak jelas dari pidatonya di depan para tokoh-tokoh gereja dan
negara, di mana dengan jujur ia menyatakan:
“Saya telah membaca dalam catatan orang-orang Arab, wahai Bapak yang suci, bahwa Abdullah, seorang Arab
Muslim, ketika ditanya tentang apa di atas pentas dunia ini, seperti adanya itu, yang dapat dipandang paling
menakjubkan, menjawab," Tidak ada apapun yang dapat dipandang paling menakjubkan lebih dari pada
manusia.” Bersesuaian dengan pandangan ini adalah ucapan Hermes Trimesgitus, "Mukjizat yang agung, wahai
Asclepius, ialah manusia.”
Pandangan kemanusiaan Mirandola itu kemudian menyebar, sebagiannya sampai ke John Locke yang
mempengaruhi para pendiri Amerika Serikat. Melalui karya Thomas Jefferson, kini dapat kita baca dalam dokumen
Declartion of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) Amerika istilah-istilah yang jelas diilhami atau setidak-
tidaknya sejajar, dengan nuktah-nuktah pidato Rasulullah pada haji wada di atas. Isi pokok pidato Rasulullah
tersebut terungkap dalam istilah kunci: hidup, harta dan kehormatan (al-dima', amwal, al-'radl) yang bila
diinggriskan akan terbaca “life, property, and dignity” atau “life, fortune, and secred honor.” Hal itu terbaca dalam
Deklarasi Kemerdekaan Amerika sebagai berikut: “We hold these truth to be self evident, that all men are created
equal, that they are endowed by their Creator whit certain unalienable Right, that among these are Life, Liberty
and the Pursuit of Happiness. And for the support of this Declaration, with a firm reliance on the protection of
Devine Providence, we mutually pledge to each other our Lives, our Fortunes and our Secured Honor.”
Dengan demikian jelaslah bahwa Islam adalah agama yang sangat menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Islam
menegaskan bahwa manusia sebagai manusia tidak dilihat ras, etnis, bahasa, dll. melainkan dilihat dari
ketakwaannya. Karena itulah Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil 'alamin).

Anda mungkin juga menyukai