Berdasarkan jurnal yang telah saya review, penilaian/rating yang saya berikan terhadap kondisi pantai di
pulau ambon adalah 6/10
• Kondisi geografis
i) Kecepatan angin yang mempengaruhi tinggi rendahnya gelombang. Rata-rata gelombang di
kota ambon berkisar 0,5-2 m tergantung juga kecepatan angin
ii) Gelombang di pulau ambon rata-rata membawa perubahan terhadap garis pantai dengan
indeks 4,5 m /tahun
• Kondisi lingkungan sekitar. Contoh pencemaran air laut akibat sampah masyarakat
Dari kondisi-kondisi diatas adapun permasalahan yang terjadi di daearah penelitian secara menyeluruh
sesuai dengan hasil analisis dan survei lapangan adalah kerusakan akibat erosi, abrasi, sedimentasi dan
permasalahan lingkungan menyangkut pencemaran pesisir, kerusakan sumber daya alam pesisir.
Daerah yang perubahan garis pantai meningkat tiap tahunnya yaitu kecamatan Nusaniwe dan kec.Sirimau
daerah ini paling rawan terhadap perubahan garis pantai..
Type pelindung pantai yang dipilih untuk daerah pantai Batumerah sampai Galala adalah pelindung type
Revetment kombinasi, Jetty dan Groin
Berdasarkan hasil analisis karekteristik gelombang pantai Desa Amahusu dapat disimpulkan bahwa :
Tinggi gelombang representative sebesar Hs = 0,78 m dalam waktu Ts 4,57 detik, bahwa pada periode 2
tahunan hingga 50 tahunan akan terjadi tinggi gelombang ekstrim berkisar antara Hs = 0,77 m sampai
0,86 m dengan waktu berkisar antara Ts = 4,53 sampai 4,84 detik terjadi dari arah Barat.
Kerusakan wilayah pesisir pantai Kota Ambon dan Maluku Tengah, kondisi perubahan garis pantai yang
terdiri dari Kecamatan Nusaniwe mengalami erosi (kemunduran) rata-rata -5,732 m/thn, dengan
pembobotan tingkat kerusakan dan kepentingan menunjukan bahwa, bobot yang paling tinggi berada pada
pantai Eri
Karakteristik gelombang di pantai Dusun Erie – Desa Nusaniwe, dibangkitkan oleh angin dengan tinggi
gelombang maksimum di laut dalam (Ho) 2,60 m pada periode (T) 6,70 detik dari arah Barat Daya
Kecamatan Sirimau ( pantai batu merah – galala)
Dari hasil perhitungan perubahan garis pantai pendekatan Komar untuk Kawasan Batumerah - Galala
dapat disimpulkan bahwa perubahan garis pantai yang diakibatkan oleh kedua arah gelombang dominan
tersebut diatas maka garis pantai pada daerah studi akan mengalami erosi rata - rata sebesar -- 4,620
meter/thn
Hasil analisis Pembobotan tingkat kerusakan dan kepentingan Untuk kecamatan Sirimau dengan bobot
yang paling tinggi adalah pantai Mardika dengan nilai 67 (level A), kemudiaan diikuti oleh pantai Galala
dan Batumerah dengan nilai 625 (level A).
REFERENSI :