Anda di halaman 1dari 8

Pengertian danTujuan Memfasilitasi Belajar

Sasaran Pembelajaran :

Mahasiswa semester 3 Program Studi Teknologi Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi pengertian dan tujuan memfasilitasi belajar,

mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan dapat mendeskripsikan

pengertian dan tujuan memfasilitasi belajar.


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan umumnya

dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan

kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Pendidikan bukan hanya

untuk diketahui belaka melainkan dengan memahaminya lalu berusaha untuk

menjalankan perosesnya berdasarkan apa yang memang tertuang dalam

pengertian pendidikan tersebut.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi

perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar

merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang

dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan

perilakunya. Hambatan atau masalah dalam belajar merupakan hal yang sering

kali terjadi. Maka dari itu, dalam menjalankan proses belajar perlu adanya

sesuatu yang dapat memfasilitasi belajar agar tercapai tujuan akhir dari belajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memfasilitasi adalah

memberikan fasilitas atau sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi.

Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi

jika digabungkan, memfasilitasi belajar adalah proses membantu seseorang

dengan memberikan fasilitas dalam memperoleh kepandaian atau ilmu

sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Memfasilitasi belajar merupakan tujuan utama dan bagian penting dari

Teknologi Pendidikan dengan melakukan praktek untuk membantu orang


belajar. Beberapa definsi sejak 1963 selalu menyatakan bahwa belajar

merupakan produk akhir dari Teknologi Pendidikan, walaupun terdapat

perubahan dengan tujuan menyempurnakan teori sebelumnya. Beberapa

definisi tersebut, antara lain :

Pengertian memfaslitasi belajar yang dimuat dalam definisi Teknologi

Pendidikan menurut AECT tahun 1963 yaitu : “desain dan penggunaan pesan

yang mengendalikan proses belajar”. AECT menyatakan bahwa pesan atau

materi ajar yang disampaikan haruslah dirancang kemudian dimanfaatkan

dengan tepat dalam proses belajar. Dua proses tersebut “merancang” dan

“memanfaatkan” harus dilakukan agar materi ajar dapat dicerna dengan baik

sehingga mempermudah proses belajar seseorang.

Berdasarkan definisi teknologi pendidikan menurut AECT tahun 1972

“Teknologi pendidikan adalah satu bidang/ disiplin dalam memfasilitasi belajar

manusia melalui identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan

pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar dan melalui pengelolaan

proses kesemuanya itu.”.

Tertulis jelas bahwa teknologi pendidikan adalah suatu disiplin ilmu yang

memfokuskan diri dalam upaya memfasilitasi belajar manusia. Dalam definisi ini

memfasilitasi belajar dilakukan dengan cara mengidentifikasi,

mengembangankan, mengorganisasikan dan memanfaatkan secara sistematis

seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat

terhadap proses daripada pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan

secara sistematis seluruh sumber belajar tersebut.


AECT tahun 1977 menyatakan bahwa “Teknologi Pendidikan adalah proses

kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan

organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai

dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.”

Sudah jelas menurut pengertian ini bahwa obyek formal teknologi pendidikan

adalah memecahkan masalah belajar manusia. Untuk memfasilitasi atau

membantu seseorang belajar kita harus memecahkan masalah belajar yang

dialami. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menganalisis masalah

terlebih dahulu, kemudian melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan

masalah tersebut. Sehingga seseorang dapat belajar dengan optimal.

Menurut AECT tahun 1994 “Teknologi Pembelajaran adalah teori dan

praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan

menilai prosesproses maupun sumber-sumber belajar.”

Definisi ini menegaskan adanya beberapa hal terkait pengertian Teknologi

Pendidikan yang mendukung memfasilitasi pembelajaran, diantaranya :

 Lima domain (kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain,

kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan,

dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar.

Dalam memfasilitasi belajar, seorang teknolog pembelajaran bisa saja

memfokuskan bidang garapannya pada salah satu kawasan tersebut.

 Terkait keperluan belajar, dalam definisi disebutkan bahwa belajar

adalah terkait adanya perubahan yang relatif permanen pada

pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman. Tujuan


Teknologi Pendidikan adalah untuk memacu (merangsang) dan memicu

(menumbuhkan) belajar. Belajar yang dapat terlihat dengan adanya

perubahan pada pengetahuan, keterampilan ataupun sikap, merupakan

kriteria atau ukuran pembelajaran.

Memfasilitasi Hadir sebagai akibat adanya pergeseran paradigma

pembelajaran yang memberikan peran dan tanggung jawab lebih besar kepada

peserta didik sehingga peran Teknologi Pendidikan berubah menjadi

memfasilitasi. Memfasilitasi meliputi mendesain lingkungan belajar,

pengorganisasian sumber belajar, dan menyediakan alat media untuk belajar.

Kegiatan belajar dapat berlangsung melalui tatap muka (face to face) atau

berlangsung di lingkungan virtual atau yang disebut sebagai distance learning.

Berdasarkan definisi menurut AECT 2004 “teknologi pendidikan adalah studi

dan praktik etis dalam upaya memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja

dengan menciptakan, menggunakan/ memanfaatkan, dan mengelola proses

dan sumber-sumber teknologi yang tepat.

Dalam definisi ini fokus teknologi pendidikan terbagi menjadi dua yaitu

dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja. Berdasarkan definisi ini,

memfasilitasi belajar dilakukan dengan cara menciptakan, menggunakan/

memanfaatkan, serta mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat dan

sesuai dengan kebutuhan belajar seseorang, sehingga suatu materi yang

konkret atau sulit dapat lebih mudah dipahami.

Dijelaskan dalam Prawiradilaga, 2018. Modul Hypercontent Teknologi

Pendidikan (Performance Technology) bahawa facilitating learning merupakan


upaya untuk menggagas bagaimana seharusnya penyelenggaraan proses

belajar. Konsep memfasilitasi belajar dapat diterapkan pula oleh siapapun dan

organisasi apapun juga. Memfasilitasi belajar secara umum dapat dimaknai

sebagai upaya untuk menciptakan proses belajar melalui penyusunan program,

penyediaan SDM yang sesuai, pengadaan lingkungan belajar sevara fisik serta

upaya mengondisikan orang atau sekelompok orang dengan berbagai cara

tidak langsung agar terdorong untuk terus-menerus belajar.

Seluruh upaya memfasilitasi dan mengkondisikan orang atau sekelompok

orang untuk belajar ini diyakini sebagai solusi atau intervensi untuk

meningkatkan mutu kinerja orang atau sekelompok orang. Jika kinerja

karyawan telah meningkat, sebagai dampaknya sudah tentu organisasi

meningkat pula mutunya, serta menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian yang dijelaskan di atas, terdapat tujuan

dari dilakukannya memfasilitasi kegiatan belajar. Yaitu :

1) Mengelola berbagai masalah belajar dan solusinya.

2) Menerapkan berbagai teori belajar dan pembelajaran dalam satuan

pendidikan atau dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3) Membantu peserta didik dalam belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

4) Menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan peserta didik.

5) Menyediakan berbagai media pembelajaran yang inovatif.


6) Menyediakan berbagai model atau pendekatan pembelajaran.

7) Membantu mahasiswa untuk membagikan pengetahuan yang

dimilikinya kepada peserta didik lain.

8) Menyelenggarakan proses belajar.

9) Menyediakan lingkungan belajar sesuai kebutuhan peserta didik.


Kesimpulan

Memfasilitasi belajar menurut bahasa adalah proses membantu seseorang


dengan memberikan fasilitas dalam memperoleh kepandaian atau ilmu
sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Sedangkan pengertian memfasilitasi belajar menurut AECT terus


mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan
dan teknologi. Dijabarkan dari tahun ke tahun, peran Teknologi Pendidikan
dalam proses belajar memiliki fokus yang berbeda seperti yang dijelaskan pada
gambar berikut ini :

1963 1972 1977

Mengontrol Proses Fasilitasi Belajar Solusi Masalah


Belajar Manusia Belajar Manusia

1994 2004

Merancang, mengembangkan, Memfasilitasi Belajar dan


memanfaatkan, mengelola dan Meningkatkan Kinerja
mengevaluasi

Walaupun demikian, dari setiap definisi memiliki makna yang sama terkait
memfasilitasi belajar. Berdasarkan hal tersebut, memfasilitasi belajar memiliki
tujuan yaitu : Mengelola berbagai masalah belajar dan solusinya; menerapkan
berbagai teori belajar dan pembelajaran dalam satuan pendidikan atau dalam
mencapai tujuan pembelajaran; Membantu peserta didik dalam belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran; Memfasilitasi peserta didik dengan
menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan peserta didik; Menyediakan
berbagai media pembelajaran yang inovatif; Menyediakan berbagai model atau
pendekatan pembelajaran; dan Membantu mahasiswa untuk membagikan
pengetahuan yang dimilikinya kepada peserta didik lain.

Anda mungkin juga menyukai