Anda di halaman 1dari 2

CATATAN

1. Negara-negara dominan akan menetukan peraturan-peraturan ekonomi dan pemasaran


untuk negara lain. Sudut pandang perkembangan global secara tidak langsung akan
memberikan banyak perspektif untuk perkembangan isu-isu makro bisnis dan isu mikro
marketing/bisnis. Secara harafiah, negara dominan tersebutlah yang menciptakan tren dunia
bisnis yang mempengaruhi negara lain dalam berbisnis.
2. Menurunnya angka pertumbuhan penduduk. Setiap perusahaan yang berorietasi pada
pertumbuhan, harus mengetahuai peluang pasar yang dibutuhkan dalam mencapai suatu
keuntungan. Salah satu contoh aja itu, kemampuan daya beli lebih banyak didominasi pada
negara-negara maju, seperti di eropa. Karena SDA yang rendah dan keperluan yang banyak
untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari membentuk negara tersebut
menjadi target konsumen. Ketika terjadi tren pengurangan pertumbuhan penduduk pd
target konsumen, disanalah pebisnis harus siap untuk menentukan langkah-langkah lanjut
agar misi bisnis dapat terjalan sesuai dengan tujuan yang ada.
3. Pertumbuhan global mengakibatkan menurunnya tenaga kerja manusia dalam ekonomi
industry. Seperti yang kita tahu, bahwa globalisasi merupakan salah satu bentuk nyata dari
perkembangan dunia. Terlebih globalisasi dlm bidang teknologi. Misi setiap perusahaan pasti
memiliki aspek kewajiban sosial. Dengan adanya perkembangan teknologi yang secara tidak
langsung mengurangi penggunaan SDM, tentunya sdh sangat mengurangi tingkat kewajiban
sosial yang dimiliki dlm misi perusahaan. Dan dari perpsektif glob aini juga, para individu
akan dikembangan untuk memiliki kemampuan berpikir secara global agar dapat terus
bertahan dalam bisnis yang ada disaat.

Maknanya adalah ketika suatu bisnis tidak dapat melihat tren atau kebutuhan yang sedang terjadi di
dunia industry global, secara tidak langsung bisnis tersebut menyianyiakan peluang tidak hanya
dalam bentuk keuntungan, namun juga bagi kemajuan dunia. Karena sebenernya banyak produk
industry yang dibutuhkan oleh negara-negara industry baru dan negara tersebut mempunyai
pertumbuhan yang tinggi.
Kebijakan sosial berkaitan dengan perspektif global.

Kebijakan sosial sendiri merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan pernyataan misi
perusahaan.

Masalah sosial akan memaksa para penysusun strategi untuk tidak hanya mempertimbangkan apa
yang dilakukan kepada pemegang saham, namun juga bertanggung jawab atas konsumen, aktivis
lingkungan hidup, kaum minoritas, komunitas, dan kelompok lainnya.

Perusahaan harus terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial dalam memperoleh keuntungan ekonomi.

Contoh: jepang mengkui kesempatan kerja bagi kaum perempuan, hal tersebut seusai dengan
pandangan terkait akan perspektif global. Pernyataan akan perspektif global tersebut dapat
dituangkan melalui penyampaian misi perusahaan.

Pengacara konsumen AS, Ralph Nader, menyatakan bahwa setiap organisasi atau perusahaan
memiliki kewajiban sosial yang sangat besar.

Namun beberapa orang sepakat bahwa organisasi memiliki kewajiabn sosial yang tak kalah kecilnya
bila dibandingkan dengan tanggung jawab legalnya.

Disisi lain, Sebagian besar penyusun strategi setuju bahwa tanggung jawab sosial pertama setiap
bisnis adalah mengupaya keuntungan yang memadai untuk menutup pengeluaran dimasa yang akan
datang, sebab jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka tanggung jawab sosial sendiri juga tidak akan
terpenuhi.

Pengusaha butuh mencermati masalah sosial dalam arti biaya dan keuntungan potensial bagi
perusahaan, dan mereka perlu menangani berbagai masalah sosial yang dapat memberikan
keuntungan terbesar bagi perusahaan.

Kasus 2030 Jepang.

Anda mungkin juga menyukai