Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

Logo
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Instansi
Alamat: (isi dengan alamat instansi, termasuk kode pos,
email, dll. Silakan disesuaikan)

Laporan Observasi Konseling Individual yang Dilaksanakan Guru BK

Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Nama Guru BK :
Sekolah PPL :
Tanggal :

No. Aspek yang Diobservasi Hasil Observasi dan Analisis


Konseling Individual
1 Pembukaan: menciptakan suasana Pada proses observasi, Guru BK pada
konseling (attending) awalnya menerima laporan dari beberapa
a. Menyambut kedatangan konseli guru mata pelajaran, kemudian Guru BK
1) Menyambut dengan hangat melakukan tindak lanjut dengan
menghubungi peserta didik yang
2) Menyambut dengan segera
bersangkutan. Sebelumnya juga, dari hasil
3) Menyapa dengan tulus
4) Menyambut dengan rasa
axsessment kebutuhan, beberapa peserta
hormat
didik juga terindikasi mengalami masalah
5) Menyapa terarah pada
belajar. Siswa bernama Akil dilaporkan
kehadiran konseli
oleh guru mata pelajaran matematika karena
b. Cara duduk
pada saat proses belajar mengajar. Akil
1) Posisi tubuh menghadapi teramati tidak serius dan tidak konsentrasi.
konseli
Pada tahap pembukaan, siswa secara suka
2) Kedekatan duduk dengan rela datang ke ruang BK. Guru BK
konseli
menyambut dengan hangat dan
3) Duduk dengan nyaman
mempersilahkan peserta didik untuk duduk
4) Kecondongan tubuh Posisi duduk peserta didik berhadapan
c. Gerak kepala dan dengan guru BK. Guru BK mencoba
raut muka
1) Anggukan kepala mernulai komunikasi dengan menanyakan
2) Mimik muka kabar dan membuat peserta didik merasa
3) Tatapan mata nyaman sebelum melakukan proses
d. Gerakan tangan konseling. Terlihat cara duduk yang
dan lengan nyaman dari peserta didik dengan raut muka
1) Sentuhan fisik (jabatan yang bahagia serta bahasa tubuh yang
tangan) bersahabat.
2) Gerakan tangan yang
spontan
3) Gerakan tangan saat
menjelaskan
2 Tahap awal konseling: menanggapi Pada tahap awal konseling, Guru BK
konseli (responding) mempersilahkan peserta didik untuk
a. Merespon isi menceritakan hambatan terhadap masalah
1) Merespon isi berdasarkan yang dialami. Guru BK memberikan
kronologis kesempatan kepada peserta didik untuk
2) Merespon isi berdasarkan menjelaskan semua indikator yang
tingkat kepentingan mempengaruhi masalahnya. Dari hasil
3) Merespon isi berdasarkan pengakuannya, peserta didik ini merasa
sebab – akibat tidak nyaman ketika belajar mata pelajaran
b. Merespon perasaan matematika, termasuk metode belajar dan
c. Merespon makna (kaitan faktor lingkungan teman-temannya yang
perasaan dan isi) suka mengganggu saat pembelajaran.
Selanjutnya, Guru BK mulai menggali lebih
dalam informasi dari peserta didik dengan
memberikan beberapa pertanyaan.
Kemudian menanggapi jawaban dengan
penuh simpati.
3 Tahap pertengahan konseling: Pada tahap pertengahan konseling, terlebih
proses penyadaran bahwa masalah dahulu Guru BK memahamkan kepada
merupakan bagian dari dirinya peserta didik bahwa masalah ini merupakan
(personalizing) bagian dari dirinya yang berarti masalah ini
a. Personalisasi secara umum merupakan bagian dari dirinya. Masalah ini
Personalisasi pengalaman tidak terlepas dari dirinya, termasuk
c. Personalisasi implikasi
hambatan eksternal yang dialami. Peserta
Personalisasi masalah :
didik kemudian mencoba memahainkan
1) Mengkopseptualisasikan
kekurangan
dirinya sendiri dibantu oleh Guru BK. Guru
2) Mengkonfrontasikan
kekurangan
BK kemudian memberikan teknik operant
e. Personalisasi tujuan
conditioning dengan cara mengkondisikan
1) Mengkonseptualisasikan perilaku ideal konseli, teknik ini
aset
2) Mengkongkritkan aset membentuk tingkah laku yang belum
pernah dimiliki melalui ganjaran yang

didapat agar tingkah laku tersebut

berpeluang untuk sering terjadi. Tahap ini


merupakan pertemuan pertama dan periu
dilanjutkan ke pertemuan selanjutnya agar
perubahan perilaku konseli dapat dianalisis
dan dievaluasi
4 Tahap akhir konseling: merancang Pada tahap akhir konseling. Guru BK
tindakan yang akan dilakukan memberikan situasi perilaku ideal yang
setelah konseling (inigiating)
a. Menetapkan tujuan seharusnya dialami agar masalah ini tidak
b. Membantu mengembangkan terjadi, salah satunya dengan menjelaskan
program dampak negatif jika terbiasa prokraktinasi
c. Memberikan penguatan dan tidak menyelesaikan tugas dari Guru
mata pelajaran.
Pendekatan dan teknik konseling yang digunakan guru BK:

Guru bk menggunakan pendekatan berfokus pada solusi atau sering di sebut Solution
focused brief therapi (SFBT) dengan teknik Scarling quetsion, teknik ini digunakan
dalam mengambil langkah yang akan mengarahkan perubahan yang mereka inginkan
dalam hal ini permasalahan yang diangkat yaitu masalah perundungan atau bullying yang
dilakukan oleh salah satu teman di dalam kelas, peserta didik dianggap kurang
berprestasi dikarenakan nilai peserta didik lebih rendah daripada nilai teman yang
membully, padahal dalam kenyataannya peserta didik memperoleh ranking yang cukup
baik yaitu 13 dari 35 siswa.
Masalah atau Hambatan yang ditemukan dalam Pelaksanaan Konseling Individual:
Konseling masih takut untuk menceritakan permasalahan yang dialaminya karena takut
permasalahan diketahui oleh orang lain, namun guru bk meyakinkan bahwa terdapat asas
kerahasiaan sehingga peserta didik dapat terbuka menceritakan permasalahannya.

Komentar:
Dari proses konseling terlihat ahwa konseli memiliki masalah kepercayaan diri yang
dipengaruhi faktor lingkungan pertemanan

Kesimpulan:
Dari kegiatan konseling yang dilaksanakan teknik yang digunakan guru bk sudah cukup
sesuai dengan permasalahan yang dialami konseli, pemberian teknik ini juga
memberikan gambaran pada konseli tentang cara pengentasan permasalahan yang
seharusnya dilakukan.

Rencana Tindak Lanjut:


Dalam konseling kedepanya diharapkan terdapat tindak lanjut dari guru bk dengan
mensosialisasikan terkait topik ”stop bullying”.

Bengkulu, 27 Februari 2023


Observer,

Nama Mahasiswa
NIM.

Anda mungkin juga menyukai