Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4208/Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kode/Nama UPBJJ : 24/Bandung
Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Sekalipun sifat ha berkumpul, menyatakan pendapat dan berorganisasi bersifat derogable rights (dapat dikurangi/tidak absolut) namun haruslah dengan Undang-Undang untuk mengaturnya. Hal ini tersirat dalam Pasal 21 UU No 12/2005 yang merupakan Hukum Nasional yang bersumber dari Hukum Internasional. Hak Non-Derogable Rights adalah hak-hak yang bersifat absolut yang tidak boleh dikurangi pemenuhannya oleh negara pihak, walau dalam keadaan darurat sekalipun. Hak-hak yang termasuk ke dalam jenis ini adalah: 1) Hak atas hidup (right to life) Pasal 3 2) Hak bebas dari penyiksaan (right to be free from torture) Pasal 5 3) Hak bebas dari perbudakan (right to be free from slavery) Pasal 4 4) Hak bebas dari penahanan karena gagal memenuhi perjanjian utang (Pasal 9) 5) Hak bebas dari pemidanaan yang berlaku surut 6) Hak sebagai subjek hukum, dan 7) Hak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan agama (Pasal 200). Klasifikasi kedua adalah Derogable Right, yakni hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh negara-negara pihak. Termasuk jenis hak ini adalah: 1) Hak atas kebebasan berkumpul secara damai, 2) Hak atas kebebasan berserikat, termasuk membentuk dan menjadi anggota serikat buruh, dan 3) Hak atas kebebasan menyatakan pendapat atau berekspresi; termasuk kebebasan mencari, menerima dan memberikan informasi dan segala macam gagasan tanpa memperhatikan batas (baik melalui tulisan maupun tulisan).
2. Instrumen HAM internasional merupakan alat yang berupa standar-standar
pembatasan pelaksanaan dan mekanisme kontrol terhadap kesepakatan-kesepakatan antar negara tentang jaminan HAM yang berupa undang-undang internasional HAM (International Bill of Rights). Undang-undang internasional HAM tersebut bentuknya berupa kovenan (perjanjian) dan protokol . Kovenan , yaitu perjanjian yang mengikat bagi Negara-negara yang menandatanganinya.