Anda di halaman 1dari 7

GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan

http://journal.ummat.ac.id/index.php/geography
p-ISSN 2339-2835 | e-ISSN 2614-5529
Vol. 6, No. 1, April 2018, Hal. 27-33

PENGARUH KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR DI


PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
SMP NEGERI 1 PRAYA BARAT

Fatimaturrahmi, Arif

INFO ARTIKEL ABSTRAK


RiwayatArtikel: Prioritas pembangunan dibidang pendidikan adalah dengan Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa
Diterima: 09-03-2018 secara berkelanjutan, hal ini erat kaitannya dengan proses pembelajaraan yang diselenggarakan
Disetujui: 30-04-2018 oleh instansi pendidikan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola oleh
sekolah yang bersangkutan dengan tujuan untuk menyerap dan menghimpun informasi.Dengan
adanya ketersediaan sumber belajar diperpustakaan, maka kegiatan belajar akan semakin efekif dan
dapat menambah motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang
Kata Kunci: mempengaruhi belajar dan hasil belajar seseorang yang memiliki motivasi kecenderunagan untuk
Sumber belajar di mencurahkan segala kemampuannya untuk menghasilkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan
perpustakaan dan hasil belajar yang diharapkan.Dalam kenyataan di sekolah, banyak siswa yang jarang
motivasi belajar. memanfaatkan sumber belajar di perpustakaan, sehingga motivasi belajar siswa menurun. Tujuan
penelitian ini adalah. untuk mengetahui “Pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap motivasi
belajar siswa SMPN 1 Praya Barat”. Di dalam metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif yang meneliti tentang Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar di Perpustakaan Sekolah
Terhdap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Praya Barat
Lombok Tengah.Teknik korelasi yang digunakan korelasi pearson product moment. Hasil
penelitian adalah Dari hasil perhitungan ternyata nilai rxy yang di peroleh dalam penelitian ini
adalah 0,467, sedangkan nilai rxy dalam dengan taraf signifikansi 5% dan N= 21 adalah 0,433
kenyataan ini mnunjukkan bahwa nilai rxy yang di peroleh dalam penelitian ini adalah lebih besar
dari pada nilai rxy dalam r table. Sehingga korelasi rxy dinyatakan signifikan. Dengan hasil
penelitian tersebut di sarankan agar pihak sekolah SMP Negeri 1 Praya Barat senantiasa
memberikan arahan untuk memanfaatkan sumber belajar di perpustakaan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

A. PENDAHULUAN yang mengarah pada persaingan dunia yang


Pendidikan adalah usaha sadar dan tajam.
terencana untuk mewujudkan suasana belajar Menurut Sudarwan Danim (2004 : 2)
dan proses pembelajaran agar peserta didik motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan,
secara aktif mengembangkan potensi dirinya kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, psikologis yang mendorong seseorang atau
pengendaliaan diri, kepribadian, kecerdasan, sekelompok orang untuk mencapai prestasi
akhlak mulia, serta keterampilan yang tertentu sesuai dengan apa yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan dikehendakinya.
negara (sesuai dengan pasal 1 ayat 1 UU No. 21 Menurut kartono Motivasi adalah suatu
Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Pendidikan kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
merupakan salah satu prioritas pembangunan perilaku tertentu yang membuat arah dan
di bidang pendidikan yang dilakukan secara ketahanan pada tingkah laku tertentu.Motivasi
berkelanjutan, berlandaskan kemampuan yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak
nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu mudah patah walaupun didera oleh banyak
pengetahuan dan teknologi, serta kesulitan-kesulitan yang diharapi demi
memperhatikan tantangan perkembangan jaman menggapai kesuksesan yang merupakan.

27
28| GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Vol. 6, No. 1, April 2018, Hal. 27-33

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala
dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan,
perpustakaan bagi kegiatan belajar- mengajar alat, teknik dan lingkungan, baik secara
siswa.Dan hal ini dapat memotivasi belajar tersendiri maupun terkombinasi dapat
siswa.Selain itu juga faktor eksternal memungkinkan terjadinya belajar.Edgar
mempengaruhi motivasi belajar siswa ini, dalam mengemukakan sumber belajar adalah
meliputi kompetensi guru, tempat belajar, segala sesuatu yang dapat dimanfaatkanuntuk
sumber atau bahan pelajaran.sebagai memfasilisasi belajar seseorang.
keterbukaan informasi untuk memperoleh
sebanyak-sebanyaknya ilmupengetahuan hanya 2. Pengertian perpustakaan
akan terlaksana jika siswa dapat memanfaatkan Perpustakaansekolah adalah
perpustakaan, guru memberikan pelajaran- perpustakaan yang dikelola olehsekolah yang
pelajaran hanya secara garis besarnya saja, bersangkutan dengan tujuan untuk menyerap
sedangkan untuk mendetailnya siswa diminta dan menghimpun informasi. Perpustakaan
untuk mengolah buku-buku yang ada di sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun
perpustakaan dan kemudian mata pelajaran itu informasi, mewujudkan suatu wadah
didiskusikan. Dengan sistem seperti ini, siswa pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan
harus memanfaatkan perpustakaan untuk kemampuan menikmati pengalaman imajinatif,
mencari dan menelaah buku-buku yang ada di membantu perkembangan kecakapan bahasa
perpustakaan dalam proses belajarnya. Namun, dan daya pikir, mendidik murid agar dapat
ada juga dikalangan siswa yang tidak menggunakan dan
memanfaatkan perpustakaan dalam proses memelihara bahan pustaka secara efisien serta
belajarnya karena merasa bahwa bahan memberikan dasar kearah studi mandiri
pelajaran yang diberikan oleh guru sudah (Sulistyo Basuki,1994:56).
mencukupi. Selain itu, kurangnya tugas 2.2.3. Pengertian motivasi belajar
pengembangan bahan pelajaraan dan tugas Kata motivasiberasal dari Bahasa Inggris
mandiri dari guru menyebabkan siswa tidak “motivation“. Kata asalnya ialah “motive” yang
termotivasi untuk pergi menelaah dan mencari artinya tujuan. Thursan Hakim (2000 : 26)
bahan ke perpustakaan. mengemukakan pengertian motivasi adalah
Berdasarkanpermasalahan di atas, maka suatu dorongan kehendak yang menyebabkan
sangat perlu untuk meneliti dan memecahkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk
permasalahan tersebut. Hal ini, yang penulis mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar,
ingin telusuri, untuk itu disinilah pentingnya tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh
masalah ini di angkat menjadi judul. Dalam adanya motif dan kuat lemahnya motivasi
karya ilmiah ini penulis mengemasnya dalam belajar yang ditimbulkan motif tersebut.
judul. “Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Mitchell (Sue dan Glover, 2000) berpendapat
Di Perpustakaan Sekolah Terhadap Motivasi bahwa motivasi adalah sebagai suatu tingkatan
Belajar Siswa Dalam Ips Terpadu Di SMP kejiwaan berkaitan dengan keinginan individu
Negeri 1 Praya Barat ”. dan pilihan untuk melakukan perilaku tertentu.
Moh. Uzer Usman (2000) berpendapat bahwa
B. TINJAUAN TEORI motivasi adalah suatu proses untuk
1. Pengertian Sumber Belajar menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
Sumber belajar (learning resources) atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan
adalah semua sumber baik berupa data, orang dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh dalam diri individu yang mendorong tingkah
peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
maupun secara terkombinasi sehingga tujuan.
mempermudah peserta didik dalam mencapai
tujuan kompetensi tertentu.adapun para ahli 3. Jenis-Jenis Motivasi
telah mengemukakan pendapat tentang Menurut Sunarto (2008) motivasi merupakan
pengertian sumber belajar sebagai berikut: suatu proses psikologis yang mencerminkan
sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang
Fatimaturrahmi, Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar...29

terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai Uraian dalam kerangka berfikir harus mampu
proses psikologis timbul diakibatkan oleh menjelaskan dan menegaskan secara
faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang komprehensif asal-usul variable yang diteliti,
disebut instrinsik sedangkan faktor di luar diri sehingga variable-variabel yang tercantum di
disebut ekstrinsik. Faktor instrinsik berupa dalam rumusan masalah dan identifikasi
kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, masalah semangkin jelas asal usulnya. Dengan
atau berbagai harapan, cita-cita yang demikian, uraian atau paparan yang harus
menjangkau ke masa depan. Sedangkan faktor dilakukan dalam kerangka berfikir adalah
ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai perpaduan antara asumsi-asumsi teoritis dan
sumber, bisa karena pengaruh pimpinan, kolega asumsi-asumsi logika dalam menjelaskan atau
atau faktor-faktor lain yang kompleks. memunculkan variable-variabel yang diteliti
serta bagaimana kaitan di antara variable-
4. Fungsi Motivasi variabel tersebut,ketika di hadapkan pada
Menurut Sutisna Sanjaya (2007) fungsi kepentingan untuk mengungkapkan fenomena
motivasi dalam pembelajaran diantaranya: atau masalah yang diteliti.
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau
perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul 7. Hipotisis
suatu perbuatan misalnya belajar. Berdasarkan uraian latar belakang serta
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, permasalahan di atas, maka dapat diajukan
artinya mengarahkan perbuatan untuk suatuhipotesis. Netra (1974: 26) menjelaskan
mencapai tujuan yang diinginkan. bahwa: “Hipotesis adalah suatu pernyataan
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, (declarative statement) yang belum
artinya menggerakkan tingkah laku sepenuhnyadiakuikebenarannya”.Dari pendapat
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan
menentukan cepat atau lambatnya suatu hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari
pekerjaan. permasalahan atau fakta-fakta yang diamati,
yang kebenarannya harus diuji berdasarkan
5. Pengertian Belajar data-data yang terkumpul.
Menurut W.S. Winkel (2004: 53) Adapun hipotesis yang diajukan dalam
belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis penelitian ini adalah: hipotesis alterhatif (Ha)
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan yaitu: “Ada pengaruh ketersediaan sumber
lingkungan, yang menghasilkan perubahan- belajar di perpustakaan sekolah terhadap
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, motivasi belajar siswa dalam pelajaran IPS
keterampilan dan nilai sikap.Perubahan tersebut Terpadu di SMP Negeri 1 Praya Barat.
bersifat relatif konstan (tetap) dan
berbekas.Belajar adalah perubahan yang relatif C. METODE PENELITIAN
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang 1. Rancangan Penelitian
diperkuat. Rancangan penelitian merupakan rencana
tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data
6. Kerangka Berfikir agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta
Kerangka berfikiradalah: Narasi (uraian) serasi dengan tujuan penelitian itu. Di dalam
atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka skripsi ini, penelitian yang digunakan adalah
konsep pemecahan masalah yang telah penelitian kuantitatif yang meneliti tentang
diidentifikasi atau di rumuskan, kerangka Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar di
berfikir atau pemikiran dalam sebeuah Perpustakaan Sekolah Terhdap Motivasi Belajar
penelitian kuantitatif, sangat menentukan dan Siswa Dalam Pelajaran IPS Terpadu di SMP
validitas peroses penelitian secara keseluruhan. Negeri 1 Praya Barat Lombok Tengah, dengan
Melalui uraian dalam kerangka berfikir, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan
dapat menjelaskan secara komprehensif menggunakan pendekatan kuantitatif, maka dalam
variable-vareabel apa saja yang diteliti dan dari penelitian banyak dituntut menggunakan angka,
teori apa variable-variabel itu diturunkan, serta mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
mengapa variable-variabel itu saja yang di teliti. data tersebut serta penampilan dari hasilnya.
30| GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Vol. 6, No. 1, April 2018, Hal. 27-33

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam b. Sampel


penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Menurut Sugiyono (2006), sempel
kuantitatif. Karena data-data yang diperoleh di adalah Bagian dari jumlah dan karakteristik
lapangan adalah data berbentuk angka. Dengan yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut
demikian, rancangan yang digunakan dalam Arikunto (2006), penelitian yang subyeknya
penelitian ini adalah rancangan penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua
eksperimen. Rancangan penelitian eksperimen sehingga penelitiannya merupakan penelitian
adalah “suatu cara untuk mencari hubungan sebab populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar,
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang dapat di ambil antara 10-15% atau 20-25%
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan atau lebih. Untuk mempermudah penelitian
mengeliminisasi atau mengurangi atau ini, penulis hanya mengambil 25% dari
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. jumlah populasi 120, yaitu 21 siswa. Dengan
Dan rancangan eksperimen selalu dilakukan pertimbangan sampel berjumlah 21 siswa
dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu dimaksudkan untuk memudahkan
perlakuan. perhitunganstatistik. Dengan cara ini
Digunakannya pendekatan kuantitatif diharapkan setiap anggota dari populasi
dengan kontrol statistik, maksdunya bahwa data- memiliki kemungkinan yang sama untuk
data yang terdiri dari angka-angka yang diperoleh dipilih sebagai sampel penelitian. .Jenis
di lapangan, dikerjakan melalui proses dan Sumber Data
menghimpun, menyusun, mengatur, mengolah,
menyajikan dan menganalisa, sehingga dengan 4. Jenis Data
proses-proses tersebut penulis dapat menarik Jenis data ada dua yaitu data kualitatif dan
kesimpulan atas data-data yang ada dan dapat data kuantitatif. Data kualitatif adalah jenis data
memberikan hasil yang reliabel dan valid dalam yang berhubungan dengan nilai atau penggunakan
penelitian. data yang berbentuk uraian kata-kata. Sedangkan
jenis data kuantitatif adalah data yang berhubungan
2. Lokasi dan Waktu Penelitian dengan bilangan atau angka-angka (Arikunto,
Lokasi Penelitian dalam penelitian ini 1999:89). Dalam penelitian ini jenis data yang
adalah SMPN 1 Praya Barat, tempatnya diDesa dipergunakan adalah data kualitatif yaitu data hasil
Penujak Kecamatan Praya Barat,penelitian memilih wawancara yang disajikan berupa kalimat.
lokasi penelitian tersebut dengan alasan belum ada
yang meneliti mengenai Pengaruh ketersediaan 5. Sumber Data
sumber belajar di perpustakaan sekolah terhadap a. Sumber Data Primer
motivasi belajar siswa dalam pelajaran Sumber data primer adalah sumber data
IPSterpadudi SMP Negeri1 Praya Barat secara langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2012:225). Sumber
3. Penentuan Subjek Penelitian primer ini berupa hasil wawancara yang
a. Populasi diperoleh melalui wawancara yang penulis
Populasi adalah terdiri atas lakukan.
sekumpulan objek yang menjadi objek yang
menjadi pusat perhatian, yang dari padanya b. Sumber Data Sekunder
tekandung informasi yang ingin diketahui. Sumber data sekunder merupakan
Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah sumber data yang tidak memberikan informasi
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek secara langsung kepada pengumpul data.
yang mempunyai kualitas dan karakteristik Sumber data sekunderini dapat berupa hasil
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk pengolahan lebih lanjut dari data primer yang
dipelajari dan kemudian ditarik disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain
kesimpulannya (Sugiyono 2006:117). (Sugiyono, 2012:225)
Adapun populasi yang dijadikan objek
penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Praya Barat yang belajar IPS
Terpadu yang berjumlah 120 siswa-siswi.
Fatimaturrahmi, Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar...31

6. Teknik Pengumpulan Data 7. Variabel Penelitian


Untuk mengumpulkan data yang diperlukan Dari uraian perumusan masalah dan
sebagai bahan pembahasan dan analisis dalam hipotesis yang diajukan, maka dapat
penelitian ini digunakan prosedur sebagai berikut: diidentifikasikan masing-masing variabel yaitu:
a. Observasi a. Dependent Variabel (Variabel Bebas yaitu
Observasi merupakan tehnik Sumber Belajar di perpustakaan).
pengumpulan datanya digunakan dalam b. Dependent Variabel (Variabel Terikat
penelitian kuantitatif. Metode observasi yaitu Motivasi Belajar Siswa).
nonpartisipan ini dimaksudkan untuk Definisi Oprasional dari masing-masing
memperoleh data yang lebih rinci dan Variabel tersebut adalah:
lengkap dengan menggunakan pengamatan a. Sumber belajar diperpustakaan adalah
secara seksama dengan cara melibatkan diri semua sumber baik berupa data, orang dan
pada komunitas tanpa berpartisifasi dalam wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
fokus penelitian yang sedang diteliti. peserta didik dalam belajar, baik secara
Observasi diklasifikasikan menjadi tiga cara terpisah maupun secara terkombinasi
yaitu: (1) bertindak sebagai pertisipan dan sehingga mempermudah peserta didik
nonpartisipan, (2) dilakukansecara terus dalam mencapai tujuan kompetensi
terang dan (3) dilakukan dengan latar tertentuyang dikelola oleh sekolah yang
alami.(Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode bersangkutan dengan tujuan untuk
Penelitian,2009:hlm,60-61). menyerap dan menghimpun informasi.
b. Angket b. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
Angket atau questionnaire adalah penggerak di dalam diri para siswa/peserta
teknik pengumpulan data yang dilakukan didik yang dapat menimbulkan, menjamin,
dengan cara memberi seperangkat dan memberikan arah pada kegiatan
pertanyaan atau pernyataan tertulis belajar, guna mencapai tujuan belajar yang
kepadaresponden ditentukan berdasarkan diharapkan.
teknik sampling. Angket digunakan untuk
mendapatkan data mengenaiSumber belajar 8. Instrumen Penelitian
yang diberikan kepada anak dalam Instrumen penelitian adalah alat ukur atau
memotivasi belajar siswa SMPN 1 Praya fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
Barat Lombok Tengah.Dalam hal ini, mengumpulkan data.Dan menurut Sugiyono
penelitian menggunakan angket tertutup, 2006:148) mengatakan instrumen penelitian adalah
yakni suatu jenis yang harus dipilih dan alat ukur dalam penelitian.
jumlah pertanyaan terdiri 20 (dua puluh)
butir pertanyaan. 9. Uji Validitas (Uji Kesahihan)
c. Dokumentasi Uji kualitas terhadap instrument yang
Dokumentasi berasal dari kata dipakai untuk mengukur variabel penelitian perlu
dokumen yang berarti barang-barang dilakukan sebelum melakukan analisis terhadap
tertulis.Di dalam melaksanakan metode pokok masalah.Validitas adalah suatu ukuran yang
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, suatu alat ukur (Ridwan, 2005: 109). Sedangkan
dokumen, peraturan-peraturan, notulen menurut Arikunto Validitas adalah suatu ukuran
rapat, catatan harian dan sebagainya. yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
Adapun jenis dokumentasi yakni kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006: 168
dokumentasi yang memuat garis-garis besar dan).
atau kategori yang akan dicari datanya dan Menurut (Nursalam, (2003: 108) Ada dua
dokumentasi yang berbentuk check list, hal penting yang yang harus dipenuhi dalam
yaitu daftar variabel yang akan menentukan validitas pengukuran, yaitu instrument
dikumpulkan datanya. Dalam hal ini harus:
peneliti tinggal memilih tanda atau tali a. Relevan isi instrument
setiap permunculan gejala yang dimaksud. Isi instrument harus disesuaikan
dengan tujuan penelitian (tujuan khusus)
untuk dapat mengukur apa yang seharusnya
32| GEOGRAPHY : Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan
Vol. 6, No. 1, April 2018, Hal. 27-33

( )( )
diukur. Isi tersebut biasanya dapat dijabarkan
√ ( ) ( )
dalam definisi opersional.
=
b. Relevan sasaran subyek dan cara
1349922  1347093
pengukuran
(1190133  1185921)(1538859  1530169)
Uji Reliabilitas (Uji Keandalan) 2829
Uji realiabilitas dimaksudkan =
(4212) x ( 8690)
untuk mengukur tingkat ketepatan,
ketelitian atau keakuratan sebuah 2829
=
instrument penelitian. Jadi reliabilitas 36602280
menunjukkan apakah instrument tersebut 2829
secara konsisten memberikan hasil =  0,467
ukuran yang sama tentang sesuatu yang 6,049
diukur pada waktu yang berbeda ( Hasan, Menguji Signifikansi Product Moment
2002: 77).
Dari hasil perhitungan ternyata nilai rxy
TeknikAnalisis Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah 0,467,
Dalam buku metodelogi penelitian sedangkan nilai rxy dalam dengan taraf signifikansi
dikemukakan “analisis data merupakan kegiatan 5% dan N= 21 adalah 0,433kenyataan ini
setelah data dari seluruh responden atau sumber mnunjukkan bahwa nilai rxy yang di peroleh dalam
data lain terkumpul, kegiatan dalam analisis data penelitian ini adalah lebih besar dari pada nilai rxy
adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dalam r table. Sehingga korelasi rxy dinyatakan
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan signifikan.
dari seluruh variabel, menyajikan data tiap varibel Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Di
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk Perpustakaan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar
menjawab rumusan masalah, dan melakukan Siswa Dalam Pelajaran IPS Terpadu Di SMP
perhitungan menguji hepotesis” (Sugiyono,2010: Negeri 1 Praya Barat.
141). Pengaruh ketersediaan sumber belajar di
Dalam penelitian ini, data yang akan perpustakaan sekolah sangat diperlukan, karena
diperoleh adalah data yang bersifat kuantitatifyang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
berupa angka-angka. Kemudian langkah-langkah kepribadian siswa, dapat pula membantu siswa
pelaksanaan metode analisis statistik sebagai cara dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,
untuk mengolah data untuk memperoleh hasil yang baik di sekolah maupun di masyarakat. Guru
sesuai dengan yang diharapkan. bimbingan belajar selaku sebagai pelaksana
bimbingan memfokuskan perhatiannya kepada
D. HASIL siswa-siswi yang mengalami penurunan motivasi
Data Tentang Pengaruh Ketersediaan belajar secara serius. Hal ini dapat dilakukan
Sumber Belajar Di Perpustakaan Sekolah Terhadap dengan memperhatikan tingkah laku siswa setiap
Motivasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPS hari.Namun dalam hal ini bukan berarti siswa-siswi
Terpadu Di SMP Negeri 1 Praya Barat yang mengalami motivasi belajar yang tinggitidak
perlu mendapatkan perhatian. Dengan adanya
Memasukkan Data Kedalam Rumus arahan betapa pentingnya pemanfaatan
Dari tabel kerja tersebut di atas, maka dapat dihitung
ketersediaan sumber belajar di perpustakaan
nilai koefisien korelasi product momen sebagai berikut:
Diketahui: ΣX = 1089 sekolah SMPN 1 Praya Barat maka siswa siswi
ΣY = 1237 akan termotivasi untuk memanfaatkan buku dan
ΣX2 = 56673 sumber belajar lain yang ada di perpustakaan.
2
ΣY = 73279
ΣXY = 64282
Maka:
E. SIMPULAN
( )( ) Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan
√ ( ) ∑ ( ) di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Bentuk ketersediaan sumber belajar yang
diberikan pada siswa yang mengalami
Fatimaturrahmi, Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar...33

penurunan motivasi belajar siswa pada Dudung Abdurrahman, Penganter Metodelogi


bidang studi IPS Terpadu di SMPN 1 Praya Penelitian,(Yogyakarata IAIN Sunan
Barat. yakni dilakukan dengan upaya Kalijaga Yogyakarta,2002).
perbaikan berupa pemecahan terhadap Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam Pembelajaran
penurunan motivasi belajar siswa yang IPS. Bandung: PT Remaja.
dialami siswa. Di mana apabila penurunan Firman Abdullah, Tanggung jawab orang tua dalam
motivasi belajar siswa itu dialami oleh pendidikan anak,(Semarang:Pelita
banyak siswa, maka usaha perbaikan ibu,1988).
diberikan dalam bentuk kelompok. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar.
Sebaliknya, apabila penurunan motivasi Bandung: Bumi Aksara.
belajar siswa itu dialami oleh satu, dua atau Nasution. 2004. Metode research: Penelitian ilmiah.
tiga orang siswa, maka usaha perbaikan Jakarta: Bumi Aksara.
diberikan secara individual. Sugiyono. 2006. Metode penelitian pendidikan,
2. Faktor penyebab terjadinya pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
penurunanmotivasi belajar pada bidang Bandung: ALFABETA.
studi IPS Terpadu di SMPN 1 Praya Barat, Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar
karena dilatarbelakangi oleh perbedaan Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
intelektual, di mana ada siswa yang cepat Selameto. 2010. Belajar dan Faktor – factor yang
menangkap apa yang disampaikan dan ada mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
siswa yang sulit menerima materi yang Selameto. 2010. Minat Membaca Siswa. Jakarta:
disampaikan. Penurunan motivasi belajar Balai Pustak
IPS Terpadu juga disebabkan karena siswa Sudjana, N. 2005.Penilaian Hasil Proses Belajar
malas belajar dan mengulang dengan latihan Mengajar. Bandung. PT. Pekerja
apa yang sudah disampaikan oleh gurunya Rosdakarya
serta penurunan motivasi belajarnya Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat.
disebabkan karena kurang pengawasan dan Jakarta: Sagung Seto.
perhatian orang tuanya terhadap Tarigan. 2004. Membaca. Jakarta: Balai Pustaka.
perkembangan anaknya. Usman.2000. Manfaat Perpustakaan Sekolah dalam
3. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia
bahwa mengamati hasil analisis yang telah Yusuf, M. 2005. Pedoman Penyelengaraan
diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,467, Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia
sedangkan nilai rxy dalam dengan taraf
signifikansi 5% dan N= 21 adalah 0,433
kenyataan ini mnunjukkan bahwa nilai rxy
yang di peroleh dalam penelitian ini adalah
lebih besar dari pada nilai rxy dalam r table.
Sehingga korelasi rxy dinyatakan signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Anni.Tri. 2006. Pisikologi pengajaran. (Jakarta:
Gresindo).
Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di
Sekolah,(Yogyakarta:Andi Ofset, 1993).
Bimo Walgito, Pisikologi social sebagai pengantar,
(Yogyakarta, fakultas pisikologi UGM,
1983)
Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai