Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM : REHABILITASI MEDIK

CEREBRAL PALSY
1. Pengertian Cerebral Palsy (CP) adalah kelainan gerak dan postur yang disebabkan
(Definisi) oleh suatu penyakit atau cedera yang bersifat non progresif pada otak
yang imatur.

2. Anamnesa  Disfungsi motorik halus dan kasar


 Gangguan gerak, transfer, ambulasi
 Gangguan AKS : makan, minum, berpakaian, toileting, berhias
 Gangguan komunikasi
 Gangguan psikososial dan vokasional

3. Pemeriksaan  Keterlambatan tahapan perkembangan


Fisik  Gerak dan postur berupa spastic atau diskinetik
 Pola jalan
 Evaluasi pendengaran
 Evaluasi penglihatan
 Pemeriksaan tonus dan spastisitas
 Reflek primitif yang menetap
 Evaluasi nervus kranialis
 Evaluasi komunikasi

4. Kriteria  Anamnesis
Diagnosa  Pemeriksaan fisik

5. Diagnosa Cerebral Palsy


6. Diagnosa -
Banding
7. Pemeriksaan  Evaluasi kognitif
Penunjang  Radiologi konvensional
 BERA
 CT Scan
 MRI
 Laboratorium darah untuk mencari penyebab seperti infeksi
TORCH, gangguan metabolik dan kelainan genetik.

8. Terapi  Edukasi
Edukasi keluarga dan lingkungan mengenai penanganan dalam
hal interaksi keluarga dengan penderita ( bayi / anak ), serta
lingkungan yang sesuai untuk anak tersebut.
 Terapi disfungsi motorik
- Kombinasi berbagai bentuk teknik fasilitasi dengan latihan
aktifitas motorik fungsional sesuai tahap perkembangan
mulai dari kontrol kepala hingga berjalan untuk motorik
kasar.
- Stimulasi gerakan dan ketrampilan tangan sesuai tahapan
perkembangan yang sudah / belum dicapai
- Metode : inhibisi, fasilitasi, stimulasi.
 Casting / Splint dan Ortosis / Ortotik dan Prostetik’
- Resting atau night splint, untuk memelihara ROM, misalnya
pada ankle
( mencegah plantar fleksi ) dan pada pergelangan tangan
atau jari tangan untuk stabilisasi.
- AFO ( Ankle foot orthosis ), untuk kontrol spastik equinus
dan hiperekstensi lutut saat “ stance phase “
- Hip abduction orthosis, untuk mencegah kontraktur
adductor panggul dan dipasang juga pada pasca operasi
adductor panggul.
 Tatalaksana gangguan wicara
- Stimulasi bahasa
- Stimulasi sesui tingkat perkembangan
- Stimulasi perbendaharaan kata – kata
 Manajemen feeding dan drooling serta gangguan menelan
 Terapi psikososial dan edukasional
 Medikamentosa dengan obat antispastisitas
- Baclofen
- Injeksi botok
 Operasi
Dilakukan oleh ahli bedah orthopedic pada kondisi :
Terjadi deformitas kontraktur yang mengganggu aktivitas
vokasional dan perawatan diri.

9. Edukasi Oleh dr. SpKFR dan Tim Rehabilitasi


10. Prognosis -
11. Kepustakaan Panduan pelayanan klinis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Oktober
2012 ( Hal. 206 – 208 )

Anda mungkin juga menyukai