Partisipasi :
- Tidak mampu bermain
- Tidak dapat bersekolah ah
Impairment Struktur dan fungsi
disfungsi fisiologis tubuhdisfungsi fisiologis
Disabilitas Aktivitas
perawatan diri dan mobilitas perawatan diri dan mobilitas
fungsional dalam suatu fungsional dalam suatu
lingkungan lingkungan
Handikap Partisipasi
Pilihan peran sosial, bekerja, Pilihan peran sosial, bekerja,
sekolah, berkeluarga,gaya sekolah, berkeluarga,gaya
hidup, rekreasi hidup, rekreasi
“ Khusus terhadap anak – anak di titik beratkan pada
HABILITATION REHABILITATION
Congenital Acquired Disorder
TIM WORK
Dokter Rehabilitasi Medik
Spesialis Rehabilitasi Medik ( SpRM ) /
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
( SpKFR )
Fisioterapis
Terapis Okupasi ( Ocupational Therapis )
Terapis Wicara ( Speech Therapis )
Ortotis – Prostetis
Psikolog
Perawat Rehabilitasi Medis, dll
Dokter Rehabilitasi Medik : membuat diagnosis medik
dan fungsional, konsultasi medik pasien yang di tangani
merencanakan program rehabilitasi medik, melakukan
evaluasi secara berkala, melakukan kerja sama antar
disiplin ilmu kedokteran yang lain dan membuat prognosis
medik & fungsional
Fisioterapis : melaksanakan program yang dibuat dokter
dengan keterapian fisik ( modalitas dan latihan fisik )
Terapis Okupasi: memberikan terapi latihan dan edukasi
menggunakan alat yang mengarah ke fungsional
( kemampuan ADL ) misalnya keterampilan tangan untuk
aktivitas makan –minum, menulis, memakai pakaian dll
Terapis wicara : memberikan latihan pasien yang
mengalami gangguan komunikasi verbal ( gangguan
bahasa, bicara, menelan ). Misal pada kasus
keterlambatan kemampuan bicara pada anak –anak,
afasia, disartria, disfagia, dysfonia, dysaudia, stutering
Ortotik – prostetik : teknisi untuk pembuatan dan
penggunaan alat bantu dan alat ganti ( palsu ). Misalnya
brace, splint (korset), collar, cructh, cane, tiruan anggota
gerak ( tungkai palsu ) , dll
Pekerja sosial Medik : membantu penderita dalam
permasalahan sosial misalnya pembiayaan, pekerjaan,
sekolah, penanganan dirumah
Psikolog : Evaluasi psikologis dan Psikoterapi thd
pasien yang mengalami gangguan psikologi sebagai
akibat kecacatan
Perawat Rehab.Medik: memberikan Rehabilitasi
diruangan perawatan thd pasien yang mengalami tirah
baring lama misalnya pencegahan dan penanganan
ulkus decubitus, pencegahan kontraktur persendian,
blader training,
KONDISI PENYAKIT YANG MEMERLUKAN
REHABILITASI MEDIK
CNS PROBLEM / CEREBRAL PALSY
BRACHIAL PALSY
MUSCULAR DISTROPY
SCOLIOSIS
TORTICOLIS
CTEV
FLAT FEET
DEFISIENSI EXTREMITY
AUTISM SPECTRUM DISORDER
SPINAL MUSCULAR ATROPI
FRAKTUR EKSTREMITAS
DOWN SYNDROME
PALSI SEREBERAL
PALSI CEREBERAL ATAU CEREBERAL PALSY ( CP ) Adalah
gangguan kronis dari gerakan dan koordinasi, yang
disebabkan oleh cidera pada otak yang belum matur selama
masa prenatal atau perinatal
PHYSICAL AGENTS
Untuk mengatasi nyeri , merelaksasikan otot dan kelenturan collagen
Problem psikologis
Menghadapi kondisi penderita yang semakin memburuk dan isolasi
penderita serta IQ yang mungkin rendah perlu kesiapan psikologis
baik penderita maupun keluarganya.
Berikan penjelasan yang bijak tentang proses perjalannan penyakit
serta cara penanganan sederhana dirumah pada keluarganya
untuk menumbuhkan kesiapan mental
Traumatic obstetric brahial
plexopathy usually result
from traction on the brachial
plexus
80 % ( ERB”S –
DUCHENE PALSY ( C5 –
C6 ) other
( KLUMKE’S PALSY ) C8
– TH 1 or totaly
• Akibat tarikan kuat daerah
leher saat melahirkan bahu
bayi (preskep) /
melahirkan kepala (presbo)
•
Gejala :
- hilang reflek moro
- posisi adduksi
- Putaran ke dalam
- lengan bawah pronasi
Telapak tangan menghadap
kebelakang
SERINGKALI AKIBAT TRAUMA LAHIR ( OBSTETRIC
PARALYSIS )
ANGKA KEJADIAN ( STUDI DI WASHINGTON 1967 –
1977 ) 0,38 PER
SERIBU KELAHIRAN HIDUP
80 % CEDERA PLEKSUS BRACHIALIS KARENA
TRAUMA LAHIR ADALAH PLEKSUS BRACHIALIS
BAGIAN ATAS ( ERB”S – DUCHENE
PALSY ( C5 – C6 ) YANG LAIN TYPE BAWAH
( KLUMKE’S PALSY ) C8 – TH 1 ATAU TOTAL .
PATOGENESIS
PEREGANGAN PADA SERABUT SARAF YANG
MENGAKIBATKAN ROBEKNYA “ SHEAT “ .
EDEMA DAN PERDARAHAN DISEKITARNYA
BILA TERJADI PEREGANGAN DISERTAI
PEROBEKAN PADA SELUBUNG SARAF MAKA AKAN
TERJADI PERDARAHAN INTRANEURAL
DARAH MASUK KE MEDULA SPINALIS --- SERIUS
CEDERA MENGENAI GANGLION SIMPATETIK
STELATUM / RAMI SIMPATIK THORAKAL 1 –
KELUMPUHAN PLESUS BRACHIALIS + HORNER
SYNDROME
( MIOSIS, PTOSIS, ENOPTHALMUS , FASIAL
ANHIDROSIS, HETEROKROMIA IRIS )
FAKTOR RISIKO
Makrosomia > 4 kg
Pertambahan berat ibu selama hamil >
20kg
Lama di jalan lahir
Lahir sungsang
Ekstraksi dg Forcep
Bayi lumpuh saat dalam kandungan
Foetal distress
KLASIFIKASI
Narakas ( 1987 )
Group 1 C5 – C6 classsic Erbs’s Palsy 4 %
Prognosis Baik
Group 2 C5-C6-C7 29 %
Group 3 Complete palsy dengan Horner syndrome
Prognosis Buruk
C5 –C6 PALSY
Shoulder Paralisis dari
adduction Rotator cup
internal rotation Deltoid
Elbow Biceps
extension Brachialis
Forearm anterior
pronasi Supinator
Hand
Oke
DIAGNOSIS
ANAMNESIS :
Riwayat persalinan , penyulit persalinan
Pada TYPE ERB’S –DUCHENE ( CEDERA SERABUT
C5 – C6 )
POSISI KHAS ‘ WAITER TIP POSTURE “, atau “
PORTER’S TIP POSITION “ ( ADDUKSI BAHU, ROTASI
INTERNAL BAHU, EKSTENSI SIKU, PRONASI, FLEKSI
PERGELANGAN TANGAN DAN JARI – JARI TANGAN ,
TONUS OTOT MENURUN, REFLEKS TENDON BISEP
NEGATIF
PADA PALPASI DAPAT TERABA PEMBENGKAKAN
KARENA PERDARAHAN ,EDEMA, FRAKTUR
OTOT YANG IKUT TERKENA :
CURVE AWAL
Penanganan curve 10 – 25
derajat
Apakah progresif ? Tidak perlu penanganan bila
monitoring dihentikan tidak progresif
setelah tulang matur
COMMON AND OFTEN
BENIGN ORTHOPAEDIC
CONCERNS
In-toeing
Out-toeing
Bowed legs
Knock-knees
Flat feet
FLAT FEET /
Arch of the foot is low. Medial
PES PLANUS
arch is lost. There may be some
valgus and eversion deformity of
the foot.
Flatfoot
All infants have it
Most children have it
More than 15% of adults have
AUTISM SPECTRUM DISORDER
ASD
ASD digambarkan sebagai anak yg hidup di dunianya
sendiri , berprilaku aneh dan bicara dengan ucapan aneh