Anda di halaman 1dari 22

KELENJAR, HORMON, DAN FISIOLOGI

PADA SISTEM ENDOKRIN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Sistem Endokrin pada Hormon Pankreas, Adrenal dan Reproduksi

Dosen Pengampu : Ns. Anita Yustina, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Mira Juwita : 122070130

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

2024/2025
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Assalamualaikum Wr.Wb,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya, dan sehat yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini yang dengan tepat waktu.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan tugas, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu
Ns. Anita Yustina, S.Kep., M.Kep, selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Endokrin pada Hormon Pankreas, Adrenal dan Reproduksi.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan tugas ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bekasi, 17 Maret 2024

Penulis
PENJELASAN TEORI

Sistem Endokrin Suatu sistem yang mengatur sejumlah kelenjar untuk


menghasilkan sebuah hormone yang nantinya akan di sebar
luaskan ke dalam tubuh dengan target masing masing atau
sesuai dengan kerjanya.

A. KELENJAR HIPOTALAMUS
1. Definisi : Hipotalamus merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian serebrum
menuju ke korteks serebrum besar. Terletang di batang serebrum (enchepalon),
dekat dengan venrikel serebrum ketiga (ventrikel tertius).
2. Fungsi : Hipotalamus berfungsi sebagai memonitoing atau mengontrol aktivitas
dalam tubuh. Sebagai fungsi neuroendokrin yang berpengaruh terhadap sistem
saraf otonom sehingga dapat memelihara homeostasis tekanan darah, denyut
jantung, suhu tubuh, perilaku konsumsi dan emosional.

Hormon Fungsi Fisiologi


Somatostatin Memiliki peran dalam Sebuah studi tentang
menghambat kelenjar pituitary somatostatin mengungkapkan
(hipofisis) memproduksi bahwa glukosa (gula), bentuk
hormone tertentu seperti energi utama yang digunakan
hormone GH. tubuh, tidak hanya mengatur
pelepasan somatostatin tetapi
juga berperan dalam produksi
somatostatin. Para ilmuwan
di balik penelitian ini
mendeteksi pelepasan
somatostatin yang
terstimulasi insulin
(somatostatin penghambat
insulin) hanya ketika ada
kadar glukosa darah rendah
dan somatostatin yang
terstimulasi glukagon
(somatostatin penghambat
glukagon) ketika ada kadar
glukosa darah tinggi.
Dopamin Menghambat pelepasan prolactin Hormon ini dapat meningkat
dan pituitary (hipofisis) ketika seseorang sedang
berbelanja, mengonsumsi
makanan lezat, atau
melakukan aktivitas seksual,
sehingga perasaan dan
pikiran menjadi lebih senang
dan bahagia.
Dopamin dibuat di otak
melewati dua tahapan proses.
Pertama, otak akan
mengubah asam amino
tirosin menjadi zat yang
disebut dengan dopa. Zat
itulah yang nantinya akan
diubah menjadi hormon
dopamin.
Corticotropin Merangsang hipofisis untuk Menanggapi stres,
Releasing melepaskan hormone hipotalamus melepaskan
Hormon (CRH) Adrenocortico Releasing CRH dan memicu pelepasan
Hormon (ACTH) ACTH dari hipofisis anterior
ke dalam sirkulasi.
Selanjutnya, ACTH berikatan
dengan reseptornya di
korteks adrenal dan memicu
pelepasan hormon stres
seperti kortisol. Keseluruhan
sistem ini dikenal sebagai
poros hipotalamus-hipofisis-
adrenal (HPA), yang
memainkan peran penting
dalam memodulasi respons
melawan-atau-lari terhadap st
res.
Gonadotropin Merangsang hipofisis untuk Sistem endokrin
Releasing melepaskan hormon luteinizing bertanggung jawab untuk
Hormon (GnRH) (LH) dan hormon perangsang memproduksi GnRH. Sel
folikel (FSH). saraf (neuron) di kelenjar
hipotalamus otak membuat
dan melepaskan GnRH ke
dalam pembuluh darah.
Hormon tersebut kemudian
bergerak ke kelenjar pituitari
di dasar otak. GnRH
merangsang kelenjar pituitari
untuk membuat dan
melepaskan hormon
perangsang folikel dan
hormon luteinisasi .
Thyrotropin Merangsang hipofisis untuk Untuk memulai putaran
Releasing melepaskan hormon perangsang umpan balik, hipotalamus
Hormon (TRH) tiroid (TSH). melepaskan hormon pelepas
tiroid (TRH) yang, pada
gilirannya, merangsang
kelenjar pituitari untuk
memproduksi dan
melepaskan hormon
perangsang tiroid (TSH).
TSH kemudian memicu tiroid
untuk memproduksi T4 dan
T3. Dari jumlah total hormon
yang memicu pelepasan TSH
oleh tiroid, sekitar 80%
adalah T4 dan 20% adalah T3
Growth Hormon Merangsang pelepasan hormone GHRH dilepaskan dari
Releasing pertubuhan (GH) dari hipofisis. terminal saraf neurosekretori
Hormon (GHRH) neuron arkuata ini, dan
dibawa oleh sirkulasi portal
hipotalamo-hipofisis ke
kelenjar hipofisis anterior di
mana ia merangsang sekresi
hormon pertumbuhan (GH).
GHRH juga merangsang
produksi GH. GHRH
dilepaskan secara pulsatil,
merangsang pelepasan GH
yang pulsatil serupa. Selain
itu, GHRH juga mendorong
tidur gelombang lambat
secara langsung.
Sebab Penyakit
Kelainan bawaan ini menyebabkan Sindrom Prader-Willi
hipotalamus tidak mengenali sensasi
kenyang saat makan, ketika anda makan
terus menerus dan tidak meras kenyang
yang akan beresiko mengalami obesitas.

B. KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARY)


1. Definisi : Hipofisis (kadang juga disebut pituitari) adalah kelenjar seukuran
kelereng kecil dan terletak di serebrum tepat di bawah hipotalamus. Berada
diruang kecilnya sendiri dibawah serebrum (sella turcica). Kelenjar ini bertugas
memberitahu kelenjar lainnya untuk melepas hormone.
2. Klasifikasi : Hipofisis terbagi menjadi dua ada hipofisis anterior (lobu depan)
terdiri dari kolom-kolm sel yang bercabang tidak teratur dan dipisahkan oleh
sinusoid tempat darah bersikulasi. Sedangkan hipofisis posterior (lbus belakang)
memiliki ukuran yang kecil dari hipofisis anterior yang terdiri dari serat saraf,
neuroglia dan pembuluh darah.

Hormon Hipofisis Fungsi Fisiologi


Posterior
Growth Hormon Merangsang pertumbuhan Hormone ini tdak
(GH) jaringan-jaringan tubuh, merangsang secara langsung,
terutama tulang rawan pada akan tetapi lebih merangsng
ujung-ujung tulang panjang. hati dan ginjal untuk
melepaskan sebuah
polipeptida yang disebut
somatomedin, dimana
polipeptida tersebut berperan
merangsang pertumbuhan
otot, tulang rawan, tulang dan
jaringan ikat lainnya. Hormon
ini aktif pada masa anak-anak
dan remaja, tetapi juga
disekresikan dalam masa
dewasa, terutama pada saat
gerak badan atau tubuh
sedang mengalami tekanan-
tekanan.
Tyroid Stimulating Merangsang kelenjar tiroid Melalui tangkainya,
Hormon (TSH) agar mensekresikan tiroksin hipotalamus berkomunikasi
dan triiodotironin. dengan kelenjar pituitari dan
memerintahkannya untuk
melepaskan hormon tertentu.
Dalam hal ini, hipotalamus
melepaskan hormon pelepas
tiroid (TRH), yang
merangsang lobus hipofisis
anterior untuk melepaskan
TSH. Hipotalamus juga dapat
melepaskan somatostatin,
hormon lain, untuk
menghambat (mencegah)
pelepasan TSH dari
hipofisis anterior.
Adrenocortico Merangsang korteks adrenal Ketika kadar kortisol rendah,
Releasing Hormon agar melepaskan beberapa hipotalamus melepaskan
(ACTH) hormone ke dalam aliran hormon pelepas kortikotropin
darah. (CRH).
CRH merangsang lobus
hipofisis anterior untuk
melepaskan ACTH.
ACTH kemudian memicu
kelenjar adrenal, khususnya
korteks adrenal, untuk
melepaskan kortisol dan
androgen.
Peningkatan kortisol yang
dihasilkan kemudian
memberi sinyal pada
hipotalamus untuk
menurunkan kadar CRH,
sehingga menyelesaikan
putaran umpan balik.
Luteinizing Pada wanita, merangsang Hipotalamus mengeluarkan
Hormon (LH) produksi hormon seks (yaitu hormon yang disebut hormon
estrogen) di ovarium serta pelepas gonadotropin
selama ovulasi; pada pria, (GnRH) yang memberi sinyal
merangsang produksi pada kelenjar pituitari untuk
testosteron di testis. mengeluarkan LH. LH
memberi sinyal pada ovarium
atau testis untuk membuat
hormon yang dibutuhkan
untuk memulai dan
mempertahankan
proses reproduksi.
Follicle Pada wanita, merangsang Untuk memulainya,
Stimulating perkembangan folikel; pada hipotalamus melepaskan
Hormon (FSH) pria, merangsang produksi hormon pelepas gonadotropin
sperma. (GnRH) , yang merangsang
kelenjar pituitari untuk
melepaskan hormon
perangsang folikel (FSH)
serta hormon luteinizing (LH)
– gonadotropin. Hipotalamus
melepaskan GnRH dalam
bentuk pulsa (ledakan kecil
dan pendek), dengan
frekuensi pulsa rendah
merangsang lebih banyak
produksi FSH dan frekuensi
pulsa tinggi memicu lebih
banyak produksi LH.
Prolaktin Stimulasi dan mempertahankan Dopamin (zat kimia otak) dan
laktasi payudara dengan cara estrogen (hormon)
meningkatkan pertumbuhan mengontrol produksi dan
payudara dan merangsang pelepasan prolaktin dari
sekresi ASI. kelenjar pituitary.

Hormon Hipofisis Fungsi Fisiologi


Posterior
Vasopresin Membantu mengontrol kadar ADH pada dasarnya
air dalam tubuh memberikan efeknya dengan
mengikat sel-sel utama ginjal
di tubulus distal akhir dan
saluran pengumpul. ADH
berikatan dengan reseptor V
pada sel-sel ini dan
menyebabkan aktivasi
adenilat siklase, yang
selanjutnya menyebabkan
peningkatan second
messenger cyclic AMP
(cAMP). cAMP
mengaktifkan protein kinase
A (PKA), enzim fosforilasi
yang memulai kaskade
fosforilasi intraseluler. Pada
akhirnya, vesikel
penyimpanan aquaporin-2
(AQP2) intraseluler
mengalami fosforilasi, yang
mendorong pergerakan dan
penyisipannya ke dalam
membran apikal. AQP2
adalah saluran air yang
memungkinkan air bergerak
secara pasif ke dalam sel
dipandu oleh gradien osmotik
yang dibentuk oleh NaCl dan
urea, dan dengan demikian
mendorong reabsorpsi air di
ginjal. Aktivitas ini
menghasilkan urin yang
pekat, atau hiperosmotik, dan
memungkinkan tubuh kita
menghemat air pada saat
dehidrasi atau kehilangan
volume darah yang cukup,
seperti yang terlihat pada
keadaan
hemoragik atau edema
Oksitosin Meningkatkan kontraksi Rahim Oksitosin diproduksi di dalam
selama persalinan dan nukleus supraoptik dan
mengaktifkan pengeluaran ASI nukleus paraventrikular
pada wanita menyusui. hipotalamus dan dilepaskan
dari lobus hipofisis posterior
ke dalam sirkulasi. Oksitosin
dilepaskan dalam bentuk
denyut dengan frekuensi dan
amplitudo yang meningkat
pada kala satu dan dua
persalinan , dengan beberapa
denyut yang dilepaskan pada
kala tiga persalinan . Selama
persalinan, janin memberikan
tekanan pada leher rahim,
yang mengaktifkan refleks
umpan maju—refleks
Ferguson—yang
melepaskan oksitosin .
Sebab Penyakit
Kondisi dimana terdapat kekurangan satu Hipopituitarisme, dengan penyakit :
beberapa, atau seluruh hormone yang di
hasilkan kelenjar pituitary.
Kondisi terjadi ketika kelenjar pituitary Defisiensi hormone pertumbuhan
tidak melepaskan cukup hormone
pertumbuhan (GH).
Kondisi ini terjadi ketika hipofisis tidk Diabetes insipidus sentral
melepaskan cukup hormone ADH atau
Vasopresin, sehingga tubuh
memproduksi urin terlalu banyak dan
tidak mampu menahan cukup air.
Kondisi ini terjadi ketika hipofisis tidak Hipogonadisme sentral
melepaskan cukup hormone LH dan FSH
sehingga menghambat kesuburan dan
seksual.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak Insufiensi adrenal sentral
melepaskan cukup ACTH yang
menyebabkan tubuh tidak melepas
kortisol.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak Hipotiroidisme sentral
cukup melepaskan TSH, sehingga kadar
tiroid rendah.
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar Hiperpituitarisme, dengan penyakit
pituitary memproduksi terlalu banyak (Akromegali, Gigantisme, Cushing,
satu atau lebih hormone. Hiperprolaktinemia).

C. KELENJAR ADRENAL
1. Definisi : Kelenjar adrenal, atau gland adrenal, adalah gland endokrin yang
terletak di atas setiap kidney. Gland ini memproduksi hormon yang
mempengaruhi metabolisme, regulasi gula darah, tekanan darah, dan banyak
fungsi lain yang penting.
2. Klasifikasi : Gland adrenal terdiri atas dua bagian: korteks dan medulla.

Hormon Adrenal Fungsi Fisiologi


Korteks
Kortisol Hormone glukokortikoid, Kadar kortisol normal dalam
membantu mengontrol plasma darah berkisar antara
penggunaan lemak, protein, dan 5-25ʯg/100ml. Kadar kortisol
karbohidrat oleh tubuh dalam plasma darah
melindungi terhadap stres. bergantung pada konsentrasi
CBP dalam darah.
Peningkatan CBP dalam
darah akan meningkatkan
kadar kortisol dalam plasma
darah. Peningkatan CBP
dalam darah terjadi pada
kehamilan, penyakit hati, dan
pengaruh obat-obatan
Aldosteron Hormone mineralokortikoid
yang memainkan peran sentral
dalam mengatur tekanan darah
dan kadar nutrium dan kalium
(elektrolit) dalam darah.
Hormon Adrenal Fungsi Fisiologi
Medulla
Adrenalin Mampu meningkatkan detak
(epinefrin) dan jantung dan kekuatan kontraksi
Nonadrenalin jantug, meningkatkan aliran
(nonepinefrin) darah ke otot dan otak, serta
membantu metabolism glukosa.
Serta membantu menjaga
tekanan darah.

D. KELENJAR GONAD
1. Definisi : Gonad merupakan alat reproduksi wanita dan pria. Testis adalah gonad
jantan dan ovarium pada betina. Organ reproduksi ini penting untuk reproduksi
seksual karena bertanggung jawab atas produksi gamet jantan dan betina. Gonad
juga bertanggung jawab untuk memproduksi hormon seks yang diperlukan untuk
perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual primer dan sekunder.
2. Klasifikasi : Kelenjar gonad berada di laki-laki (testis) dan perempuan (ovarium)

Hormon Testis Fungsi Fisiologi


Testosteron Merangsang perkembangan Pada masa pubertas, sumbu
organ reproduksi pria, produksi hipotalamus-hipofisis-gonad
sperma, dan anabolisme protein memainkan peran utama
dalam mengatur kadar
testosteron dan fungsi gonad.
Hipotalamus mengeluarkan
GnRH, yang berjalan
menuruni sistem portal
hipotalamohipofisis ke
hipofisis anterior, yang
mengeluarkan hormon
luteinizing (LH) dan hormon
perangsang folikel (FSH). LH
dan FSH adalah dua hormon
gonadotropik yang berjalan
melalui darah dan bekerja
pada reseptor di gonad. LH,
khususnya, bekerja pada sel
Leydig untuk meningkatkan
produksi testosteron.
Testosteron membatasi
sekresinya sendiri melalui
umpan balik negatif.
Tingginya kadar testosteron
dalam darah memberikan
umpan balik ke hipotalamus
untuk menekan sekresi GnRH
dan juga memberikan umpan
balik ke hipofisis anterior,
sehingga kurang responsif
terhadap rangsangan GnRH.
Hormon Fungsi Fisiologi
Ovarium
Estrogen Merangsang perkembangan Secara umum ovarium
(diproduksi oleh organ reproduksi wanita. memproduksi dan
folikel) menyimpan sel telur (ovum).
Progesteron Mempersiapkan Rahim untuk Selama proses ovulasi,
(diproduksi oleh
kehamilan dan kelenjar susu ovarium akan melepaskan sel
korpus luteum) untuk menyusui. telur. Jika terjadi pembuahan
oleh sperma, maka kehamilan
bisa terjadi. Ovarium juga
akan melepaskan sel telur
setiap siklus menstruasi
hingga mencapai menopause.

E. KELENJAR TIROID
1. Definisi : Kelenjar tiroid, yang terdiri dari dua lobus, terletak di depan batang
tenggorokan (yaitu trakea), tepat di bawah kotak suara (yaitu laring).
2. Fungsi : Mengontrol kecepatan metabolisme (metabolic rate), yaitu proses
bagaimana tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjai energi.

Hormon Fungsi Fisiologi


Thyroxine (T4) Mengontrol proses metabolisme Untuk membuat hormone
Dan di semua sel tiroid, maka tubuh harus
Triiodothyronine Membantu mengontrol menerima asupan yodium
(T3) metabolisme kalsium (yaitu yang ditemukan dalam
menurunkan kadar kalsium makanan (garam meja
dalam darah) beryodium) dan air. Yodium
tersebut masuk kedalam
aliran darah dengan
transportasi aktif, dan
bercampur dengan asam
amino tirosin sehingga
terbentuk protein
thyroglobulin atau hormone
tersebut, mednjadi energi dan
di salurkan ke seluruh tubuh.
Tubuh memiliki sistem
kompleks untuk
mengendalikan tingkat
hormone tioid dalam tubuh.
Pertama, hipotalamus
mengeluarkan hormone
pelepas tiroid (TRH), yang
merangsang bagian kelenjar
pituitary untuk mengeluarkan
hormone TSH. TSH
kemudian merangsang sel-sel
folikel tiroid untuk
melepaskan T4 dan T3 jika
kadar yodium dalam tubuh
cukup.
Sebab Penyakit
Kondisi ini terjadi ketika tubuh Hipotiroidisme
kekurangan yodium sehingga
penghasilan hormone T3 dan T4 tidak
cukup. Hipertiroidisme
Kondisi ini terjadi ketika tubuh anda
mengkonsumsi terlalu banyak yodium
sehingga produksi hormone T4 dan T3
terlalu banyak.

F. KELENJAR PARATIROID
1. Definisi : Paratiroid terdiri dari 4 kelenjar kecil yang tertanam di bagian posterior
kelenjar tiroid.
2. Fungsi : produksi dan sekresi hormon paratiroid (PTH).

Hormon Fungsi Fisiologi


Parathyroid hormon polipeptida yang Hormon paratiroid adalah
Hormon (PTH) bertanggung jawab untuk polipeptida yang disintesis
menjaga homeostasis kalsium dan dipecah menjadi bentuk
dalam darah. aktif di dalam kelenjar
paratiroid. Struktur awal yang
terbentuk adalah pra-pro-
PTH, polipeptida 115 asam
amino yang dibelah
membentuk pro-PTH yang
terdiri dari 90 asam amino.
Kemudian dibelah untuk
kedua kalinya, lagi-lagi pada
bagian terminal amino, untuk
membentuk hormon
paratiroid aktif yang terdiri
dari 84 asam amino. Ini
adalah hormon utama yang
disimpan, disekresikan, dan
berfungsi di dalam tubuh.
Proses sintesis, pembelahan,
dan penyimpanan
diperkirakan memakan waktu
kurang dari satu jam. Sekresi
PTH aktif dapat terjadi
secepat beberapa detik ketika
kalsium serum rendah
terdeteksi. Mekanisme
sekresinya melalui
eksositosis, suatu proses
pelepasan hormon melalui
vesikel membran yang
dibawa ke membran sel,
melepaskan hormon tersebut
setelah vesikel menyatu
dengan membran luar. Waktu
paruh serum PTH teraktivasi
adalah beberapa menit, dan
dikeluarkan dari serum
dengan cepat oleh
ginjal dan hati.
Sebab Penyakit
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar Hiperparatiroidisme dengan penyakit
paratiroid terlalu aktif dan melepaskan (adenoma paratiroid danhyperplasia).
terlalu banyak hormone PTH.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh memiliki Hipokalesemia
PTH yang rendah dalam drah sehingga
menyebabkan rendahnya kalsium dalam
drah.
Kondisi ini terjadi karena tingginya Hiperfosftemia
fosfor dalam darah.
G. KELENJAR PANKREAS
1. Definisi : Pankreas merupakan suatu organ berbentuk flat yang berfungsi sebagai
kelenjar pencernaan tambahan dalam rongga abdomen bagian atas. Organ ini
cukup pendek dibandingkan organ dalam rongga tubuh lainnya yaitu berukuran
sekitar 6 inchi. Pankreas terletak retroperitoneal dan menyilang dinding abdomen
posterior.
2. Fungsi : Untuk memproduksi insulin dan enzim untuk membantu mencerna
makanan yang masuk dalam tubuh.

Hormon Fungsi Fisiologi


Insulin Membantu mengontrol Pancreas melepaskan jus ke
metabolisme karbohidrat (yaitu saluran kecil yang mengalir
menurunkan kadar gula darah). ke saluran pancreas utama.
Glukagon Membantu mengontrol Saluran pancreas utama
metabolism karbohidrat (yaitu terhubung dengan saluran
meningkatkan kadar gula darah). empedu, salurn ini
mengangkut cairan yang
membantu pencernaan dari
hati ke kantong empedu. Dari
kantong empedu, empedu
mengalir ke bagian usus kecil
yang disebut duodenum.
Empedu dan jus pancreas
masuk ke duodenum untuk
memecah makanan sehingga
akan menghasilkan sebuah
hormone insulin dan
glucagon yang membantu
mengontrol kadar gula dalam
aliran darah.
Sebab Penyakit
Ketika pankreas tidak memproduksi DM tipe 1
insulin.
Ketika tubuh memproduksi insulin tetapi DM tipe 2
tidak menggunakannya dengan benar.
Ketika tubuh memproduksi glucagon
terlalu banyak, yang menyebabkan kadar Hiperglikemia
gula darah menjadi tinggi.
Ketika tubuh memproduksi insulin terlalu
banyak, ini menyebabkan kadar gula Hipoglikemia
darah rendah.
Enzim mulai bekerja dipankreas sebelum
mencapai duodenum. Pankreatitis
REFERENSI

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6761896/

https://my.clevelandclinic.org/health/body/22566-hypothalamus

http://digilib.uinsa.ac.id/15869/17/Bab%2014.pdf

https://my.clevelandclinic.org/health/body/21459-pituitary-gland

https://my.clevelandclinic.org/health/body/23005-adrenal-gland

https://byjus.com/biology/gonads/

https://my.clevelandclinic.org/health/body/23188-thyroid

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482510/

https://my.clevelandclinic.org/health/body/21743-pancreas

Anda mungkin juga menyukai