Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : APRILIANA WIDJAJANTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048480215

Tanggal Lahir : SURABAYA, 08 APRIL 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332 / Hukum Administrasi Negara

Kode/Nama Program Studi : 311 / ILMU HUKUM S-1

Kode/Nama UT-Daerah : 71 / SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU, 23 DESEMBER 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : APRILIANA WIDJAJANTI


NIM : 048480215
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332 / Hukum Administrasi Negara
Fakultas : HUKUM
Program Studi : ILMU HUKUM
UT-Daerah : 71 / SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
SURABAYA, 23 DESEMBER 2023

Yang Membuat Pernyataan

APRILIANA WIDJAJANTI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. 1. Coba saudara uraikan model atau pola operasional pemerintah menurut Muchsan !
Model pola operasional pemerintah menurut Muchsan :
 Operasi Langsung (direct operation) : Dalam hal ini, pemerintah langsung aktif
melakukan kegiatan yang dimaksudkan. Contohnya, dalam penciptaan keluarga
kecil yang sejahtera, pemerintah melaksanakan program KB. Dalam kehidupan
ekonomi, pemerintah langsung membentuk dan mengarahkan bentuk koperasi.
 Pengendalian Langsung (direct control) : Langkah pemerintah diwujudkan dalam
bentuk penggunaan perizinan, lisensi, penjabatan, dsb. Sudah barang tentu
Lembaga memberi izin harus mendapatkan kewenangan. Untuk itu, terlebih
dahulu bedasarkan, kaidah hokum yang berlaku. Oleh karena itu, dalam hal ini
dituntut adanya pembagian kewenangan yang jelas dan tegas demi adanya
kepastian hokum yang tinggi.
 Pengendalian tak Langsung (indirect control) : Lewat peraturan perundang-
undangan yang ada, pemerintah dapat menetapkan persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi untuk terlaksananya suatu kegiatan tertentu. Misalnya,
penggunaan devisa tertentu diperbolehkan asal untuk pembelian barang-barag
tertentu. Demikian pula untuk poligami, misalnya harus dipenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu. Dengan adanya persyaratan tersebut, pemerintah telah
mengarahkan hal tersebut agar terlaksana dengan tujuan negara.
 Pemengaruhan Langsung (direct influence) : Intervensi versi ini dilakukan
dengan cara yang menarik / persuasive, pendekatan, ataupun nasihat agar
anggota masyarakat tertentu mau bertingkah laku seperti yang dikehendaki
oleh pemerintah. Misalnya, dengan pemberian penyuluhan agar masyarakat
petani mau berkoperasi, melakukan transmigrasi, dan sebagainya.
 Pemengaruhan tak Langsung ( indirect influence) : Ini merupakan bentuk
involvement yang paling ringan, tetapi tujuannya tetap untuk menggiring
masyarakat agar berbuat seperti yang dikehendaki pemerintah. Misalnya,
pemberian informasi, penjelasan kebijaksanaan pemerintah, pemberian
penghargaan kepada para teladan di bidangnya masing-masing, dan sebagainya.

2. Coba Saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan model operasi langsung (direct
operation) yang dilakukan pemerintah !
Operasi Langsung (direct operation) adalah Dalam hal ini, pemerintah langsung aktif
melakukan kegiatan yang dimaksudkan. Model ini mencerminkan keterlibatan langsung pemerintah
dalam penyediaan layanan atau manajemen program-program yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mengambil peran aktif sebagai penyedia langsung layanan atau
pelaksana program tanpa melibatkan pihak swasta atau organisasi non-pemerintah sebagai perantara
utama. Karakteristik Model Operasi Langsung:

a) Pembiayaan dan Pelaksanaan Oleh Pemerintah: Dalam model ini, pemerintah bertanggung
jawab tidak hanya untuk pembiayaan program tetapi juga untuk pelaksanaan dan penyediaan
layanan langsung kepada masyarakat. Pembiayaan berasal dari anggaran pemerintah dan
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga atau departemen pemerintah yang terkait.
b) Kepemilikan dan Pengelolaan Penuh: Pemerintah memiliki kontrol penuh atas program-program
dan layanan-layanan yang diselenggarakan. Kepemilikan dan pengelolaan sepenuhnya dipegang
oleh entitas pemerintah, yang dapat mencakup kementerian, dinas, atau lembaga pemerintah
lainnya.
c) Penyelenggaraan Program Secara Langsung: Penyelenggaraan program-program tersebut tidak
melibatkan pihak ketiga eksternal dalam kapasitas utama Pemerintah mengelola segala aspek,
termasuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi program.
d) Fokus Pada Universalitas dan Kesetaraan: Model operasi langsung sering kali menekankan
prinsip universalitas dan kesetaraan akses. Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk
mengakses layanan dan manfaat yang disediakan oleh pemerintah.
e) Tujuan Kesejahteraan Sosial: Model ini didesain untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial,
termasuk peningkatan taraf hidup, pemberantasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat.

Contoh Program dalam Model Operasi Langsung:


a) Pemerintah mengelola dan mengoperasikan fasilitas kesehatan, rumah sakit, dan program-
program kesehatan masyarakat langsung. Tenaga medis dan dukungan kesehatan diberikan oleh
tenaga medis pemerintah.
b) Pendidikan publik diselenggarakan dan dielola langsung oleh pemerintah, termasuk pengelolaan
sekolah-sekolah negeri dan penyediaan fasilitas pendidikan.
c) Pemerintah mengoperasikan program-program kesejahteraan sosial seperti bantuan sosial,
program bantuan pangan, dan bantuan keuangan langsung kepada masyarakat yang
membutuhkan.

Keuntungan Model Operasi Langsung:


a) Kontrol Penuh: Pemerintah memiliki kendali penuh atas pelaksanaan program, memungkinkan
respons cepat terhadap kebutuhan masyarakat.
b) Kesetaraan Akses: Universalitas dan kesetaraan akses dapat lebih mudah dicapai dengan model
ini.
c) Efisiensi: Dalam beberapa kasus, model ini dapat lebih efisien karena mengurangi kompleksitas
administratif.

Tantangan Model Operasi Langsung:


a) Birokrasi: Risiko terkait dengan birokrasi yang berlebihan dan kemungkinan kurangnya inovasi.
b) Keterbatasan Sumber Daya: Pemerintah dapat menghadapi keterbatasan sumber daya yang
dapat menghambat pelaksanaan program secara efektif.
c) Keterlambatan dalam Inovasi: Kurangnya persaingan dan inovasi dari sektor swasta dapat
menghambat perkembangan.

2. 1. Coba saudara uraikan kebutuhan apa saja yang harus disiapkan oleh Pemerintah
untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara !
Mewujudkan kesejahteraan warga negara adalah tugas utama pemerintah sebagai
lembaga yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan negara. Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut, pemerintah harus menyediakan berbagai bentuk kebutuhan sarana yang mendukung
kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah uraian mengenai beberapa kebutuhan yang harus
disiapkan oleh pemerintah:

Infrastruktur Dasar:
o Transportasi Publik: Pemerintah perlu menyediakan sistem transportasi publik yang
efisien dan terjangkau untuk memudahkan mobilitas warga. Ini termasuk kereta api,
bus, dan layanan transportasi lainnya.

o Jaringan Jalan Raya: Pembangunan dan pemeliharaan jaringan jalan raya yang baik
sangat penting untuk memastikan konektivitas antar wilayah. Jalan yang baik
mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.

o Fasilitas Bandara dan Pelabuhan: Bandara dan pelabuhan yang baik adalah kunci untuk
mendukung perdagangan internasional dan pariwisata. Investasi dalam infrastruktur ini
membuka peluang ekonomi.

o Sistem Energi yang Handal: Pemerintah perlu memastikan penyediaan energi yang
cukup dan handal untuk mendukung aktivitas sehari-hari warga dan keberlanjutan
ekonomi.

Pendidikan dan Kesehatan:

o Fasilitas Pendidikan yang Berkualitas: Sekolah-sekolah yang baik dengan fasilitas yang
memadai harus disediakan untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas
kepada seluruh warga.

o Pelayanan Kesehatan yang Merata: Fasilitas kesehatan yang merata dan berkualitas
harus tersedia untuk memastikan akses layanan kesehatan yang baik. Ini mencakup
rumah sakit, puskesmas, dan sistem pelayanan kesehatan primer.

o Program Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat: Pemerintah perlu mengembangkan


program-program edukasi dan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran warga mengenai gaya hidup sehat dan pentingnya pendidikan.

Perumahan dan Lingkungan Hidup:

o Perumahan yang Layak: Pemerintah harus menyediakan perumahan yang layak dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Ini dapat melibatkan pembangunan
perumahan sosial dan regulasi harga perumahan.

o Pengelolaan Lingkungan: Pemerintah harus aktif dalam pengelolaan lingkungan untuk


menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan.

o Akses ke Air Bersih dan Sanitasi: Akses yang memadai terhadap air bersih dan fasilitas
sanitasi adalah hak dasar warga negara. Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur
yang mendukung hal ini.

Ketenagakerjaan dan Ekonomi:


o Pembangunan Ekonomi dan Peluang Kerja : Pemerintah harus menciptakan iklim
investasi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi dan memberikan peluang kerja
bagi warga.

o Pelatihan Keterampilan dan Pendidikan Vokasional: Program pelatihan keterampilan


dan pendidikan vokasional diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing
tenaga kerja.

o Perlindungan Pekerja dan Hak Buruh: Perlindungan pekerja dan penegakan hak buruh
adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan kondisi kerja yang adil dan aman.

Keamanan dan Ketertiban:

o Kepolisian dan Sistem Hukum yang Berkeadilan : Keamanan dan ketertiban masyarakat
dipastikan melalui sistem kepolisian dan peradilan yang berkeadilan.

o Perlindungan Hak Asasi Manusia: Pemerintah perlu melindungi dan menghormati hak
asasi manusia warganya, termasuk kebebasan berserikat dan berekspresi.

o Penanggulangan Bencana dan Keadaan Darurat: Kesiapsiagaan dan respons terhadap


bencana alam dan keadaan darurat lainnya harus disiapkan oleh pemerintah untuk
melindungi warganya.

Teknologi Informasi dan Komunikasi:

o Akses Internet dan Teknologi Informasi: Akses yang luas terhadap internet dan teknologi
informasi menjadi penting untuk memastikan inklusivitas digital dan akses informasi.

o Pengembangan Ekosistem Start-up: Pemerintah dapat mendukung pertumbuhan


ekosistem start-up dan inovasi teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
digital.

Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Rentan:

o Kebijakan Kesetaraan Gender: Implementasi kebijakan kesetaraan gender dan


pemberdayaan perempuan adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan
secara menyeluruh.

o Perlindungan Anak dan Lansia: Perlindungan khusus bagi anak-anak dan lansia perlu
diintegrasikan dalam kebijakan dan program kesejahteraan.

Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat:

o Forum Partisipasi Masyarakat: Membentuk forum partisipasi masyarakat dapat


memberikan warga kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
yang memengaruhi mereka.
o Pendidikan Kewarganegaraan: Pendidikan kewarganegaraan perlu diselenggarakan
untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam urusan publik.

Pencegahan dan Penanggulangan Krisis:

o Sistem Kesehatan Krisis: Membangun sistem kesehatan krisis yang responsif dan
tanggap dapat membantu dalam penanganan situasi darurat atau pandemi.

o Rencana Pengamanan Sosial: Rencana pengamanan sosial perlu disusun untuk


melindungi warga dari dampak krisis ekonomi atau bencana alam.

Pemberdayaan Ekonomi Lokal:

o Dukungan kepada UMKM: Pemerintah dapat memberikan dukungan kepada Usaha


Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat berkembang dan memberikan
kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.

o Pasar dan Promosi Produk Lokal: Mendorong pembukaan pasar lokal dan kampanye
promosi produk lokal dapat memberikan peluang lebih besar bagi pelaku usaha lokal.

o Pelatihan Kewirausahaan: Program pelatihan kewirausahaan dan pengembangan


keterampilan dapat memberikan bekal kepada warga untuk membuka usaha sendiri.

Keseimbangan Regional:

o Pengembangan Wilayah Terpinggir: Pemerintah harus berfokus pada pengembangan


wilayah terpinggir untuk memastikan bahwa setiap daerah mendapatkan manfaat yang
seimbang dari pembangunan.

o Redistribusi Sumber Daya: Sumber daya baik infrastruktur maupun ekonomi harus
didistribusikan secara merata untuk mengurangi kesenjangan regional.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia:

o Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan: Mendukung pendidikan dan pelatihan


berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja.

o Penempatan Tenaga Kerja: Menciptakan program penempatan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja.

Inovasi dan Penelitian:

o Pusat Inovasi dan Penelitian: Membangun pusat inovasi dan penelitian untuk
mendorong pengembangan teknologi dan penemuan baru.

o Dukungan bagi Riset Lokal: Memberikan dukungan bagi riset dan inovasi lokal yang
dapat meningkatkan daya saing ekonomi.
2. Coba saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan ketersediaan keuangan negara yang
dibutuhkan oleh warga negara!

Guna mendukung pengadaan sarana dan prasarana serta penyelenggaraan


kesejahteraan social tersebut tentu dibutuhkan adanya ketersediaan dana yang memadai sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Ketersediaan keuangan negara merupakan elemen kritis dalam upaya pemerintah
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi warga negara. Konsep ini melibatkan pemahaman tentang
bagaimana negara mengelola dan memobilisasi sumber daya finansialnya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam konteks ini, penting untuk membahas aspek-aspek kunci termasuk pendapatan
negara, alokasi anggaran, dan kebijakan fiskal.

Pendapatan Negara: Pendapatan negara mencakup sumber-sumber dana yang masuk ke kas
negara. Sumber pendapatan ini dapat berasal dari berbagai sektor, antara lain:

o Pajak: Penerimaan dari pajak merupakan sumber pendapatan utama bagi negara. Pajak
dapat berasal dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan berbagai pajak
lainnya. Dalam konteks kesejahteraan, penting untuk mencapai keseimbangan yang adil
dalam sistem pajak untuk memastikan kontribusi yang setara dari berbagai lapisan
masyarakat

o Penerimaan Negara Bukan Pajak: Selain pajak, negara juga dapat memperoleh
pendapatan dari sektor non-pajak seperti dividen dari badan usaha milik negara
(BUMN), penerimaan royalti, dan pendapatan lain yang tidak berasal dari pajak.

o Sumber Pendapatan Lainnya: Beberapa negara juga mengandalkan pendapatan dari


sektor minyak dan gas, ekspor komoditas, serta dana hibah dan pinjaman.

Alokasi Anggaran: Setelah mendapatkan pendapatan, langkah selanjutnya adalah alokasi


anggaran. Proses ini melibatkan penentuan prioritas dan alokasi dana untuk sektor-sektor
tertentu. Dalam konteks kesejahteraan, beberapa aspek utama alokasi anggaran mencakup:

o Pendidikan: Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan.


Alokasi dana yang memadai untuk pembangunan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan,
pelatihan guru, dan program beasiswa dapat meningkatkan akses dan kualitas
pendidikan.

o Kesehatan: Kesehatan masyarakat memerlukan alokasi dana yang memadai untuk


penyediaan fasilitas kesehatan, program imunisasi, promosi kesehatan, dan
penanggulangan wabah penyakit. Investasi dalam sektor kesehatan memberikan
dampak jangka panjang pada kesejahteraan masyarakat

o Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, air bersih, dan energi
adalah elemen penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Alokasi dana
untuk proyek infrastruktur dapat meningkatkan konektivitas dan kualitas hidup warga
negara.
o Pemberdayaan Ekonomi : Investasi dalam pembangunan ekonomi lokal, pelatihan
keterampilan, dan dukungan bagi sektor UMKM dapat menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan ekonomi masyarakat.

o Lapisan Rentan: Program kesejahteraan sosial untuk lapisan masyarakat yang rentan,
seperti anak-anak, lansia, dan difabel, memerlukan alokasi dana yang khusus.
Pemenuhan kebutuhan mereka harus diutamakan untuk menciptakan masyarakat yang
inklusif.

Kebijakan Fiskal: Kebijakan fiskal mencakup sejumlah langkah yang diambil oleh pemerintah
untuk mengelola penerimaan dan pengeluaran negara. Beberapa aspek kunci kebijakan fiskal
melibatkan:

o Pengaturan Pajak: Pengaturan pajak yang adil dan efisien merupakan kebijakan fiskal
yang penting. Reformasi pajak dapat mencakup peninjauan tarif pajak, insentif pajak
untuk sektor-sektor tertentu, dan peningkatan kepatuhan pajak.

o Pengelolaan Utang: Pemerintah harus bijaksana dalam pengelolaan utang. Utang yang
dikelola dengan baik dapat menjadi instrumen untuk mendanai proyek-proyek
pembangunan yang mendukung kesejahteraan.

o Stimulus Ekonomi: Kebijakan fiskal dapat mencakup stimulus ekonomi dalam bentuk
insentif fiskal dan proyek-proyek infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

o Ketahanan Ekonomi: Penguatan ketahanan ekonomi melalui kebijakan fiskal dapat


melibatkan pembentukan cadangan dana darurat, kebijakan penanggulangan bencana,
dan perlindungan ekonomi dari guncangan eksternal.

Transparansi dan Akuntabilitas: Penting untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas


dalam pengelolaan keuangan negara. Ini melibatkan:

o Pelaporan Keuangan: Pemerintah harus secara teratur memberikan laporan keuangan


yang jelas dan mudah dipahami kepada masyarakat. Hal ini membangun kepercayaan
dan memungkinkan pemantauan kinerja keuangan.

o Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan


anggaran dan alokasi dana dapat meningkatkan akuntabilitas dan mengakomodasi
kebutuhan masyarakat.

o Pengawasan Independen: Keberadaan lembaga pengawasan independen atau audit


dapat membantu memastikan bahwa pengelolaan keuangan negara dilakukan dengan
baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi.
Responsivitas Terhadap Kebutuhan Darurat: Pemerintah juga perlu memiliki kebijakan keuangan
yang responsif terhadap kebutuhan darurat, termasuk bencana alam atau krisis kesehatan
masyarakat.

Bantuan asing sesuai dengan kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-undangan

Sumber pendanaan yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. 1. Coba saudara uraikan peraturan perundang-undangan yang memberikan jaminan


kepada publik untuk mendapatkan informasi !

Pengelolaan informasi publik merupakan aspek krusial dalam pemerintahan modern yang berlandaskan
prinsip transparansi dan keterbukaan. Dalam konteks ini, undang-undang yang mengatur hak
masyarakat untuk mendapatkan informasi memainkan peran utama dalam menjamin aksesibilitas dan
akuntabilitas pemerintah. Berikut adalah uraian mengenai peraturan perundang-undangan di Indonesia
yang memberikan jaminan kepada publik untuk mendapatkan informasi.

 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik : Undang-Undang


(UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah landasan hukum
utama di Indonesia yang mengatur hak masyarakat untuk mendapatkan informasi. Beberapa
poin penting dalam UU ini meliputi:

 Definisi Informasi Publik : UU ini secara tegas mendefinisikan informasi publik sebagai
segala informasi yang dihasilkan, diterima, dikelola, dan disimpan oleh lembaga publik
yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pelayanan publik.

 Kewajiban Lembaga Publik : UU ini mengatur bahwa lembaga publik wajib memberikan
informasi publik kepada setiap orang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang ini. Hal ini mencakup informasi mengenai kebijakan, program, dan
kegiatan lembaga publik.

 Mekanisme Permohonan Informasi : UU ini menetapkan prosedur permohonan


informasi, termasuk waktu tanggapan yang harus diberikan oleh lembaga publik
terhadap permohonan informasi. Pembuat permohonan berhak mendapatkan jawaban
atas permohonan tersebut dalam waktu yang wajar. Pengecualian Informasi Meskipun
memberikan akses yang luas, UU ini juga mengatur pengecualian informasi yang tidak
dapat diungkapkan kepada publik, seperti informasi yang dapat merugikan keamanan
nasional, hubungan internasional, dan beberapa aspek lainnya.

 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik : UU Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik menjadi payung hukum lain yang mendukung transparansi dan
aksesibilitas informasi publik. Beberapa poin yang relevan meliputi: Hak untuk Mendapatkan
Pelayanan
 UU ini menetapkan bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan yang
baik, mudah, dan murah. Bagian dari pelayanan publik adalah penyediaan informasi
yang jelas dan dapat diakses oleh masyarakat.

 Mekanisme Penyampaian Informasi : UU ini memastikan bahwa pelayanan publik


harus memberikan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.Selain itu, setiap
instansi pemerintah diwajibkan memiliki mekanisme penyampaian informasi,
termasuk pemberitahuan melalui media massa.

 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU Keterbukaan


Informasi Publik : PP Nomor 61 Tahun 2010 menjadi payung hukum yang mengatur lebih lanjut
implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik. Beberapa aspek yang diatur oleh PP ini meliputi:

 Standar Pelayanan Informasi : PP ini menetapkan standar pelayanan informasi yang


harus dipenuhi oleh lembaga publik. Ini mencakup penyediaan informasi melalui
media cetak, media elektronik, dan mekanisme lainnya yang memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi.

 Pengelolaan dan Penyediaan Informasi : PP ini mengatur tata cara pengelolaan dan
penyediaan informasi publik oleh lembaga publik, termasuk pembentukan unit
informasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan informasi.

 Keputusan Komisi Informasi (KI) Nomor 87 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Keterbukaan Informasi Publik Keputusan KI Nomor 87 Tahun 2010 dikeluarkan oleh Komisi Informasi (KI)
sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik.
Beberapa poin yang diatur oleh keputusan ini meliputi:

 Pedoman Pelayanan Informasi : Pedoman ini memberikan petunjuk lebih lanjut


mengenai pelayanan informasi yang harus dipenuhi oleh lembaga publik. Ini
termasuk waktu tanggapan, biaya, dan format penyampaian informasi.

 Pengaturan Pembebasan Biaya : Keputusan ini mengatur ketentuan pembebasan


biaya untuk mendapatkan informasi, yang memastikan bahwa akses informasi tidak
menjadi beban finansial yang berlebihan bagi masyarakat.

 Interpretasi dan Penerapan Prinsip Keterbukaan Informasi : Dalam konteks


penerapan prinsip keterbukaan informasi, prinsip-prinsip tersebut harus
diimplementasikan secara nyata dan efektif oleh lembaga-lembaga publik.
Aksesibilitas informasi harus diperkuat dengan sistem informasi yang baik, pelatihan
bagi petugas penyedia informasi, dan penyebaran informasi yang mudah diakses
oleh masyarakat. Meskipun terdapat kerangka hukum yang kuat, tantangan dalam
penerapan prinsip keterbukaan informasi publik masih ada.
2. Coba saudara uraikan tujuan utama tentang pentingnya seseorang untuk
mendapatkan hak informasi publik yang ditegaskan dalam Undang-undang Keterbukaan
Informasi Publik!

Hak seseorang untuk mendapatkan informasi public yang dibutuhkannya tersebut


bahkan dipertegas dalam UU Nomor 14 Tahun 2008. Bedasarkan pasal 4 ayat 2, setiap orang
mempunyai hak milik :

o Melihat dan mengetahui informasi public

o Menghandiri pertemuan public yang terbuka untuk umum dan untuk


memperoleh informasi public

o Mendapatkan Salinan informasi public melalui permohonan sesuai


dengan undang-undang ini

o Menyebarluaskan informasi public sesuai dengan peraturan undang-


undang

Dalam keterbukan informasi public tujuan utamanya diatur dalam ketentuan Pasal 3 UU
Keterbukaan Publik :

o Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan


kebijakan public, program kebijakan public, dan proses pengambilan
keputusan public, serta alasan pengambilan suatu keputusan public.

o Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan


public

o Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan


public dan pengelolaan badan public yang baik

o Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,


efektif dan efisien, akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan

o Mengetahui alasan kebijakan public yang memengaruhi hajat hidup


orang banyak

o Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan


bangsa

o Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan infrmasi di lingkungan badan


public untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas

4. 1. Dalam garis besarnya, perbuatan pemerintah yang melanggar hukum tersebut


dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis
i. Perbuatan melawan hukum oleh penguasa

ii. Perbuatan melawan hukum oleh Undang-Undang

iii. Perbuatan yang tidak tepat

iv. Perbuatan yang tidak bermanfaat

v. Perbuatan yang menyalahgunakan wewenang

2. Onwetmatig merupakan perbuatan pemerintah yang nyata telah melanggar


peraturan atau perundangan, baik secara materiil maupun formil. Perundangan dalam
masalah ini harus dimaknai sebagai semua kaidah hokum yang mengatur hubungan
antara negara dan rakyat. Dengan kata lain bahwa perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) sama dengan melawan undang-undang (onwetmatige daad).

SUMBER & REFRENSI :


BMP MODUL ADPU4332
http://repository.ut.ac.id/3962/1/ADPU4230-M1.pdf
http://repository.ub.ac.id/118719/1/125030500111005_BAB%202.pdf
https://id.scribd.com/document/495444097/HUKUM-ADMINISTRASI-NEGARA
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/463/360
http://ppid.rsjd-sujarwadi.jatengprov.go.id/halaman/detail/tentang-keterbukaan-informasi-
publik-
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2008/14TAHUN2008UUPenjel.htm

Anda mungkin juga menyukai