Anda di halaman 1dari 9

P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 06 (2) (2017) 255-263

e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v6i2.2181


Oktober 2017

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DITINJAU DARI SIKAP


ILMIAH: DAMPAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA STATIS

Antomi Saregar1, Anis Marlina2, Idham Kholid3


1,2
Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung, Indonesia
3 Program Pascasarjana, UIN Raden Intan Lampung, Indonesia

e-mail: antomisaregar@radenintan.ac.id

Diterima: 19 Juli 2017. Disetujui: 2 Oktober 2017. Dipublikasikan: 28 Oktober 2017

Abstract: The researcher reports the research result toward of how students understand on physics
learning concept material efficiently. A research method that used is Quasi-experiment, by using post-test
only control group design with purposive sampling technique. Data collecting technique uses test method
to achieve data concept understanding, meanwhile, questionnaire method to achieve scientific character
information. Hypothesis testing of the research uses two ways analysis of variance. The conclusion of the
research are; (1). ARIAS learning model is more efficient than conventional learning model toward
students understanding on physics concept; (2). The scientific attitude of students influencing on students
physics concept understanding; (3). There is no interaction between ARIAS learning model application and
conventional learning model, as seen on students scientific attitude toward physics concept understanding.

Abstrak: Peneliti melaporkan hasil penelitian terkait efektivitas penggunaan model pembelajaran dalam
memudahkan memahami konsep materi fisika. Model pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran ARIAS, ditinjau dari sikap ilmiah siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi
Eksperiment. Post-test only control group design dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data pemahaman konsep, sedangkan metode angket
untuk mendapatkan informasi sikap ilmiah. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dua jalan.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1). Model pembelajaran ARIAS lebih efektif daripada model
pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep fisika siswa; (2). Sikap ilmiah siswa berpengaruh
terhadap pemahaman konsep fisika siswa; (3). Tidak terdapat interaksi antara penerapan model
pembelajaran ARIAS dan konvensional, ditinjau dari sikap ilmiah terhadap pemahaman konsep fisika
siswa.

© 2017 Pendidikan Fisika, FTK UIN Raden Intan Lampung

Kata kunci: Model pembelajaran ARIAS, pemahaman konsep, sikap ilmiah.

PENDAHULUAN dengan pemahaman konsep yang


Efektifitas dapat diartikan sebagai mendasar (Ulya, 2013). Memahami
perlakuan dalam proses pembelajaran konsep Fisika itu tidak sekadar tahu dan
yang berdampak pada keberhasilan usaha hafal mengenai konsep-konsep Fisika,
atau terhadap hasil belajar (Saregar, melainkan harus mengerti dan memahami
Latifah, & Sari, 2016). Fisika adalah ilmu konsep serta dapat menghubungkan
pengetahuan yang paling mendasar, dengan konsep lain (Mosik, 2015;
karena berhubungan dengan prilaku dan Saregar, 2016). Karenanya Hakikat Ilmu
struktur benda (Dauglas, 2010), yang memerlukan metode ilmiah dalam
sangat erat kaitannya dengan kehidupan penyelesaian suatu masalah (Saregar &
manusia. Sunarno, 2013).
Pembelajaran fisika tidak hanya Sikap ilmiah dalam pembelajaran
ditekankan pada pengetahuan fakta-fakta, IPA adalah kecenderungan pola tindakan
penghafalan rumus tetapi perlu dilengkapi siswa terhadap suatu stimulus tertentu
256 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263

yang selalu berorientasi pada ilmu Salah satu model pembelajaran yang
pengetahuan dan metode ilmiah, yang dapat digunakan yaitu model
mencakup aspek-aspek, diantaranya: rasa pembelajaran Assurance, Relevance,
ingin tahu (curiosity), berpikir kritis Interest, Assessment, Satisfaction
(critical thinking), tekun (persistence), (ARIAS). Model pembelajaran ARIAS
dan berdaya temu (inventivenees) (Suciati merupakan modifikasi dari model
& Setiawan, 2014). Attention, Relevance, Confidance, Satis
Masalah proses pembelajaran yang faction (ARCS) yang dikembangkan
sering didengar, dimana proses sebagai upaya merancang pembelajaran
pembelajaran dengan metode yang dapat mempengaruhi motivasi
pembelajaran masih berpusat pada guru berprestasi dan nilai kompetensi
(Turnip, 2016) dan belum adanya variasi (Agunaisy et al., 2016).
model pembelajaran hampir diseluruh Beda dari peneliti–peneliti yang
sekolah indonesia (Agunaisy, Darvina, & terdahulu adalah sikap ilmiah sebagai
Murtiani, 2016). peninjau untuk pemahaman konsep,
Hasil wawancara yang dilaksanakan Berdasarkan latar belakang masalah
di SMK Negeri 7, menunjukan bahwa tersebut, peneliti menganggap perlu
model pembelajaran yang berpusat pada adanya penelitian mengenai efektivitas
guru belum sepenuhnya berhasil model pembelajaran ARIAS ditinjau dari
disebabkan oleh hal-hal berikut: 1) sikap ilmiah terhadap pemahaman konsep
Penggunaan model kurang bervariasi; 2) siswa.
Keterlibatan faktor internal yang dapat Harapannya dengan model
memefektivitasi pemahaman konsep pembelajaran ARIAS dan memperhatikan
fisika siswa; 3) Guru belum sikap ilmiah siswa akan dapat berdampak
memperhatikan pentingnya sikap ilmiah secara positif terhadap optimalnya
siswa sebagai salah satu penentu pencapaian pemahaman konsep fisika.
keberhasilan siswa.
Pencapaian pemahaman konsep METODE PENELITIAN
fisika yang lebih baik, ditinjau dari sikap Metode penelitian yang digunakan
ilmiah diperlukan suatu model adalah Quasi Eksperiment dengan
pembelajaran yang berupaya rancangan post-test only control group
menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah design. Populasi dalam penelitian ini
pada diri siswa. Ada banyak model adalah siswa kelas X TKR SMKN 7
pembelajaran yang dapat diterapkan Bandar Lampung dengan sampel
dalam pembelajaran fisika, antara lain: penelitian terdiri dari 2 kelas yang
Model POE (Jayanti, Romlah, & Saregar, diperoleh menggunakan teknik purposive
2016; Restami, Suma, & Pujani, 2013; sampling. yakni kelas yang diterapkan
Saregar, Diani, & Kholid, 2017), Inquiry model pembelajaran ARIAS dan X yang
(Alake-Tuenter et al., 2012; Asyhari & diterapkan model kontrol. Teknik
Hartati, 2015), Problem-based Structure pengumpulan data menggunakan metode
(Becerra-Labra, Gras-Martí, & Martínez tes untuk mendapatkan data pemahaman
Torregrosa, 2012), Discovery Learning konsep setelah sampel diberikan
(Syafi’i, Handayani, & Khanafiyah, perlakuan, sedangkan metode angket
2014), Problem Based Learning (Yoon, untuk mendapatkan informasi sikap
Woo, Treagust, & Chandrasegaran, ilmiah diperoleh sebelum perlakuan. Uji
2014), Problem Solving (Purwanti & hipotesis penelitian menggunakan anava
Manurung, 2015), dan Model dua jalan dengan desain faktorial 2x2.
Pembelajaran ARIAS. Uji statistik dilakukan pada taraf
signifikansi 5%. Dalam penelitian ini,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263 257

harus dipenuhi terlebih uji normalitas dan faktorial 2 x 2 pada program SPSS 18.jika
uji homogenitas varians. P-value> Alpha 0,05 maka H0diterima =
tidak ada perbedaan atau efektivitas, P-
Hasil Penelitian dan Pembahasan value < Alpha 0,05 maka H0 ditolak = ada
Data dalam penelitian ini meliputi efektivitas, P-value > Alpha = 0,05 maka
data sikap ilmiah, dan pemahaman H0 diterima = tidak ada interaksi P-value
konsep. Data tersebut diperoleh dari hasil < Alpha= 0,05 maka H0 ditolak = ada
tes dan angket pada siswa dengan jumlah interaksi.
33 siswa dengan model pembelajaran Adapun ringkasan hasil analisis
ARIAS dan jumlah 32 siswa dengan variansi dua jalan diperlihatkan dalam,
model pembelajaran kontrol. Deskripsi
kategori tes angket sikap ilmiah siswa Tabel 2 Tabel Hasil Uji Hipotesis Data Uji
dikategorikan tinggi jika mempunyai skor Anava
nilai (≥) rata-rata total skor kelas dan Hipotesisi
Signifikan
Keputusan
rendah jika mempunyai nilai rata-rata No Pemahaman
Anava 2x2 Uji
(<) rata-rata total skor kelas yang konsep
H0 =
digunakan sebagai sampel dalam 1 model 0,003 < 0,05 ditolak
penelitian. rinciannya dapat dilihat pada sikap H0 =
tabel.1 2 ilmiah 0,000< 0,05 ditolak
model*sik H0 =
Tabel 1 sikap ilmiah 3 ap ilmiah 0, 665> 0,05 diterima

Sikap ARIAS Kontrol


Ilmiah
Jumlah a. Tujuan pertama
Frek Pres Frek Pres
Hipotesis pertama mengenai pengaruh
Tinggi 21 64% 11 34% 32
model pembelajaran terhadap
Rendah 12 36% 21 66% 33 pemahaman konsep. Hasil uji pengaruh
Jumlah 33 100% 32 100% 65 model pembelajaran ARIAS dengan
medel kontrol terhadap pemahaman
Berdasarkan Tabel 1, terdapat 21 konsep siswa. Pada Tabel 2, Anava Test,
siswa yang dikategorikan mempunyai menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
sikap ilmiah tinggi dan 12 siswa yang yang signifikan pada kedua metode yang
mempunyai sikap ilmiah rendah. Dapat ditunjukkan dengan nilai signifikansi P-
disimpulkan bahwa, pada kelas value=0,002 (dengan sig <α=5 %, H0A
eksperimen siswa yang memilki sikap pemahaman konsep ditolak). Hal tersebut
ilmiah tinggi lebih banyak. Sedangkan, berarti bahwa terdapat pengaruh pada
pada kelas kontrol yang memilki sikap kedua model yang diterapkan.
ilmiah rendah lebih banyak daripada Pemahaman konsep siswa yang
siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi. didasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa
Memperlihatkan pemahaman konsep pemahaman konsep siswa pada kelas
ditinjau dari model pembelajaran ARIAS yang menggunakan model pembelajaran
dan kontrol. Menunjukkan bahwa nilai ARIAS (75) dan kelas kontrol (61,88).
rata-rata kelas eksperimen lebih baik Hal ini berarti bahwa rerata kelas dengan
dibandingkan kelas kontrol, dengan menggunakan model pembelajaran
sebaran nilai tidak jauh berbeda, dimana ARIAS lebih baik kelas kontrol terhadap
standar deviasi data siswa dengan model pemahaman konsep. Hal ini disebabkan
ARIAS lebih kecil dari pada standar karena penggunaan model pembelajaran
deviasi siswa dengan model kelas kontrol. ARIAS pada pembelajaran fisika sesuai
Pengujian hipotesis parametrik yaitu dengan karakteristik materi Fluida Statis.
dengan menggunakan uji anava (analisis Sehingga pembelajaran fisika
of variansi) dua jalan dengan desain
258 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263

menggunakan model ARIAS dengan, siswa maju kedepan kelas untuk


lebih memudahkan siswa SMK dalam mendemonstrasikan penomena fluida
memahami dan menguasai materi dari statis menggunakan media telur. Hal ini
pada dengan menggunakan model dilakukan, dalam rangka menstimulus
kontrol. siswa agar semakin tertarik mempelajari
Peneliti menjelaskan langkah-langkah materi semakin mendalam lagi.
pembelajaran yang akan diterapkan Selanjutnya siswa mencari informasi
kepada siswa, terlihat pada Gambar 1, mengenai fluida statis dengan
memanfaatkan benda-benda disekitar
kelas kemudian diberi kesempatan untuk
ASSURANCE RELEVANCE
mempresentasikan di depan kelas dan
memberikan kesempatan kepada siswa
lainnya untuk saling menanggapi. Tahap
INTEREST ASSESMENT ini merupakan komponen Interest
(perhatian/minat).

SATISFACTION

Gambar 1 Bagan model pembelajaran


ARIAS

Peneliti memberikan motivasi dan


apersepsi kepada siswa mengenai Gambar 3 komponen Interest (perhatian/
pentingnya mempelajari Fluida statis (Hk. minat) dan Assurance (percaya diri)
Archimedes) dalam kehidupan nyata
siswa sebagai kegiatan awal dalam proses Pada komponen Assurance (percaya
pembelajaran, langkah ini merupakan diri) dapat mendorong motivasi siswa
langkah pertama dan kedua yaitu terhadap pelajaran. Sehingga siswa
Assurance (percaya diri) dan Relevance merasa yakin dan termotivasi dalam
(relavansi). Kemudian, menumbuhkan memahami pelajaran. Hal ini sesuai
rasa percaya diri dalam menghubungkan dengan hasil riset dari (Nor, Noprina, &
materi pelajaran didalam kelas sehingga Zuhdi, 2013), mengatakan bahwa model
siswa merasa semakin ingin mempelajari pembelajaran ARIAS dapat
materi semakin mendalam lagi. menumbuhkan rasa percaya diri siswa,
karena guru selalu meyakinkan bahwa
siswa mampu untuk menguasai materi
Fluida Statis.
Pada Interest (perhatian/ minat).
Dimana motivasi siswa dapat
berkembang menjadi rasa ingin
mengetahui untuk menumbuhkan
Gambar 2 Motivasi dan apersepsi kepercayaan diri dan minat belajar siswa
untuk meningkatkan penguasaan
Guru membimbing siswa melakukan konsepnya. Hal ini didukung dengan hasil
demonstrasi yang berkaitan dengan fluida penelitian dari (Jamiah, 2008)
statis dengan menggunakan 3 buah gelas mengemukakan bahwa Model
yang sudah diisi air mineral saja; air pembelajaran ARIAS dapat menanamkan
mineral plus garam 1 sendok, dan air percaya diri, membangkitkan semangat
mineral plus garam 4 sendok makan.
kemudian guru memanggil beberapa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263 259

atau minat dalam belajar sehingga dengan penelitian ini terletak pada
pemahaman konsepnyapun meningkat. variabelnya, yang terfokus pada
Senada juga dengan hasil penelitian pemahaman konsep siswa. Ini berarti
(Karlina, L., & Anjariyah, 2016) penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa Minat belajar sesuai dengan penelitian sebelumnya.
matematika sebelum dan sesudah Penggunaan model pembelajaran ARIAS
menggunakan model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep
ARIAS berbantu media lingkungan siswa tetapi dijtinjau dari sikap ilmiah
mengalami peningkatan, sehingga dalam proses belajar mengajar.
disimpulkan model pembelajaran ARIAS Peneliti memberikan penguatan
berbantu media lingkungan berpengaruh kepada siswa mengenai materi fluida
terhadap minat belajar siswa. Sehingga statis serta memberikan apresiasi kepada
dengan adanya model pembelajaran individu atau kelompok yang berkinerja
seperti ini, pembelajaran menjadi lebih baik dalam proses pembelajaran ketika
menarik dan menyenangkan. Akhirnya berlangsung. Langkah ini langkah
dapat berdampak pada meningkatnya Assessment (evaluasi) dan Satisfaction
pemahaman konsep fisika siswa. (kepuasaan).
Tahap berikutnya, dilakukan evaluasi Pada akhir pertemuan siswa diberikan
(Assessment) sebagai umpan balik tes tentang fluida ststis. Salah satu bentuk
terhadap pemahaman konsep fisika siswa. soal yang diberikan terlihat pada Gambar
Hal ini mendorong motivasi siswa untuk 4 berikut,
belajar lebih efektif lagi dalam
meningkatkan prestasi belajar. Setelah
dilakukan evaluasi siswa mendapatkan 1. Seekor nyamuk dapat berjalan di
rasa bangga dan puas (Satisfaction) atas permukaaan air karena..
hasil yang telah siswa capai. dengan a. Adanya gaya permukaan air
memberikan penguatan atau penghargaan b. Berat nyamuk lebih kecil dari pada air
kepada siswa yang aktif dalam c. Masa jenis nyamuk sama dengan air
pembelajaran dan kepada kelompok yang d. Adanya gaya tarik-menarik
terbaik. Penguatan membuat sikap belajar e. Adanya gejala tegangan permukaan air
siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan Alasan:................................................................
hasil interpresentasi dari pengelolaan .............................................................................
pembelajaran dan nilai menunjukkan .............................................................................
.............................................................................
bahwa pemahaman konsep siswa yang
menggunakan model pembelajaran Gambar 4 Soal Pemahaman konsep yang
ARIAS lebih efektif dibandingkan diujikan
pembelajaran dengan model pada kelas
kontrol karena tahapan-tahapan dalam Ketika jawaban yang dipilih siswa
pembelajaran ARIAS telah dilakukan tepat sesuai kunci jawaban, namun alasan
sesuai dengan komponen-komponen yang yang dikemukakan salah bermakna
ada pada model pembelajaran ARIAS bahwa siswa hanya mengandalkan
secara teliti. keberuntungan saja dan belum menguasai
Hal yang serupa juga dari hasil konsep materi yang dipelajari. Sehingga
penelitian (Lestari & Rahayu, 2015) soal seperti ini lebih efesien digunakan
mengatakan bahwa pembelajaran untuk soal pemahaman kosep karena
matematika dengan model pembelajaran selain memilih jawaban yang benar siswa
ARIAS berbantu kartu masalah, efektif dituntuk memberikan alasan yang kuat
terhadap kemampuan komunikasi dan tepat sesuai dengan teori yang ada.
matematis peserta didik. Perbedaan
260 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263

Nilai tes pada kelas eksperimen yang signifikan sikap ilmiah tinggi dan
terdapat nilai terendah 50 dan nilai rendah terhadap pemahaman konsep,
tertinggi 95 dengan nilai rata-rata 75. Jika yang ditunjukkan dengan nilai
dilihat dari nilai tes, pemahaman konsep signifikansi P-value=0,00 (sig< 5%;
siswa pada kelas eksperimen mengalami H0B pemahaman konsep ditolak).
peningkatan. Artinya pemahaman konsep berbeda
Berbeda dengan kelompok pada kedua kategori sikap ilmiah tinggi
ekserimen, kelompok kontrol. Langkah dan rendah. Adanya pengaruh sikap
awal peneliti menjelaskan tujuan ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah
pembelajaran dan memberikan motivasi terhadap pemahaman konsep siswa
kepada siswa agar terlibat langsung disebabkan karena, instrumen
dalam pemecahan masalah yang mereka pengambilan data untuk memperoleh
pilih sendiri mengenai materi fluida statis, informasi tentang sikap ilmiah siswa
hal ini merupakan langkah pertama dalam tidak hanya diperoleh dari angket saja.
menerapkan model pembelajaran. Informasi tentang sikap ilmiah, juga
Langkah selanjutnya peneliti adanya observasi secara langsung dan
membantu siswa untuk menentukan tugas interview pada siswa yang bersangkutan
yang berhubungan dengan permasalahan. sehingga data sikap ilmiah yang
Peneliti juga mendorong siswa untuk diperoleh lebih akurat dan dapat
mengumpulkan informasi yang sesuai dipercaya.
dari berbagai sumber referensi untuk Penelitian (Saregar & Sunarno,
mencari penjelasan atau solusi. 2013) memiliki relevansi dalam
Pada tahap selanjutnya peneliti penggunaan variabel moderator sikap
membantu siswa untuk menyiapkan hasil ilmiah siswa menggunakan metode
karyanya seperti makalah atau laporan eksperimen dan demonstrasi
mengenai materi fluida statis untuk menunjukkan bahwa siswa yang
dipresentasikan di depan kelas. Peneliti memiliki sikap ilmiah tinggi dalam
juga membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran fisika dengan metode
serta mengevaluasi proses dalam eksperimen dan demonstrasi
pemecahan masalah. Setelah semua memberikan pengaruh positif terhadap
materi fluida statis diajarkan kepada prestasi belajar dari pada siswa dengan
siswa, pada akhir pembelajaran siswa sikap ilmiah kategori rendah. Meskipun
diberikan tes untuk mengetahui baik siswa yang memiliki sikap ilmiah
pemahaman konsep siswa setelah tinggi maupun yang memiliki sikap
diberikan pemahaman mengenai fluida ilmiah rendah yang prestasi yang sama-
statis. sama lebih baik daripada sebelumnya.
Penggunaan model pembelajaran Hal tersebut sejalan dengan hasil
ARIAS dan model kontrol terhadap penelitian ini, (Astuti, Sunarno, &
pemahaman konsep siswa terdapat Sudarisman, 2012) bahwa sikap ilmiah
perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan berpengaruh terhadap hasil belajar
bahwa pembelajaran kelompok siswa, dimana siswa yang memiliki
eksperimen yang menggunakan model sikap ilmiah tinggi mempunyai
pembelajaran ARIAS lebih efektif dari pemahaman konsep yang lebih baik
pada kelompok kontrol. dibandingkan dengan siswa yang
b. Tujuan kedua memiliki sikap ilmiah rendah. Dalam
Uji hipotesis kedua yaitu pengaruh taksonomi tujuan instruksional membagi
sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap tujuan pendidikan dan instruksional ke
pemahaman konsep. Pada Tabel 2, dalam tiga kelompok. Dua diantaranya
Anava Test, menunjukkan ada pengaruh
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263 261

Tujuan kognitif berorientasi kepada pada diri siswa dapat mendukung


kemampuan berfikir, yaitu mengingat. perolehan pengetahuan dalam diri siswa.
Sedangkan tujuan afektif,
berhubungan dengan perasaan, emosi, SIMPULAN DAN SARAN
sistem nilai dan sikap hati (attitude) Simpulan
yang menunjukkan penerimaan atau Berdasarkan analisis data dan
penolakan terhadap sesuatu. Dalam pengujian hipotesis yang telah dilakukan
literatur tujuan afektif ini disebutkan dapat disimpulkan: (1) Model
sebagai: minat, sikap hati, sikap pembelajaran ARIAS lebih efektif
menghargai, sistem nilai, serta daripada model pembelajaran
kecenderungan emosi. konvensional terhadap pemahaman
Pendidikan mempunyai peranan konsep fisika siswa; (2) sikap ilmiah
penting dalam membina sikap seseorang siswa tinggi dan rendah pada siswa kelas
yang harus mampu mengubah sikap X TKR berpengaruh terhadap
negatif menjadi positif dan pemahaman konsep fisika siswa; (3)
meningkatkan sikap positif lebih positif. Tidak terdapat interaksi antara penerapan
Dengan demikian, siswa yang memiliki ARIAS dan model pembelajaran
sikap ilmiah tinggi dalam penelitian ini konvensional terhadap pemahaman
terbukti pemahaman konsepnya baik konsep matematika siswa yang
menjadi lebih baik daripada siswa yang mempunyai motivasi tinggi, maupun
memiliki sikap ilmiah rendah. rendah pada siswa.
c. Tujuan ketiga
Interaksi pembelajaran fisika Saran
menggunakan model pembelajaran Saran bagi peneliti lain terhadap hasil
ARIAS dan kontrol melalui sikap ilmiah penelitian ini dapat digunakan sebagai
siswa terhadap pemahaman konsep. Tabel acuan untuk melakukan penelitian
2, memperlihatkan bahwa tidak terdapat sejenis, pada materi Fluida satitis. Upaya
interaksi antara model pembelajaran memperoleh hasil yang lebih baik lagi,
dengan sikap ilmiah terhadap pemahaman perlakuan dalam meningkatkan sikap
konsep siswa. Hal ini berarti bahwa pada ilmiah siswa membutuhkan latihan-
pemahaman konsep, interaksi antara latihan dan bimbingan dari guru. Tidak
kedua metode pembelajaran dengan sikap semua siswa dapat menerima dengan baik
ilmiah tinggi dan rendah, tidak efek dari setiap model dan pendekatan
memberikan dampak yang signifikan. pembelajaran yang digunakan oleh guru
Siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi karena setiap anak memiliki keunikan
dan rendah dengan diberikan model belajarnya sendiri.
pembelajaran ARIAS dan kontrol
memiliki nilai yang relatif sama baiknya. DAFTAR PUSTAKA
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa Agunaisy, T., Darvina, Y., & Murtiani, M.
yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan (2016). Pengaruh Penerapan Model
rendah akan sama-sama dapat mengikuti Pembelajaran Assurance , Relevance,
pembelajaran dengan baik pada kedua Interest, Assessment, Satisfaction
(ARIAS) Berbantuan Bahan Ajar
metode pembelajaran (Astuti et al., 2012).
Bermuatan Nilai Karakter Terhadap
Kendatipun tidak terdapat interaksi Kompetensi Siswa Kelas XI SMAN 13
langsung antara model pembelajaran Padang. Pillar of Physics Education,
dengan sikap ilmiah, bukan berarti model 7(April), 9–16.
pembelajaran eksperimen tidak memiliki Alake-Tuenter, E., Biemans, H. J. A., Tobi,
hubungan timbal balik dengan sikap H., Wals, A. E. J., Oosterheert, I., &
ilmiah siswa. Karena adanya sikap ilmiah Mulder, M. (2012). Inquiry-Based
262 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263

Science Education Competencies of Assessment, And Satisfaction) Berbantu


Primary School Teachers: A literature Media Lingkungan Terhadap Minat dan
study and critical review of the Hasil Belajar Matematika Siswa SMP
American National Science Education pada Materi Aritmetika Sosial.
Standards. International Journal of Konferensi Nasional Penelitian
Science Education, 34(17), 2609–2640. Matematika Dan Pembelajarannya
https://doi.org/10.1080/09500693.2012. (KNPMP I), (Knpmp I), 353–362.
669076 Lestari, P. A. S., & Rahayu, S. (2015). Profil
Astuti, R., Sunarno, W., & Sudarisman, S. Miskonsepsi Siswa Kelas X SMKN 4
(2012). Pembelajaran Ipa Dengan Mataram pada Materi Pokok Suhu ,
Pendekatan Keterampilan Proses Sains Kalor , dan Perpindahan Kalor. Jurnal
Menggunakan Metode Eksperimen Pendidikan Fisika Dan Teknologi, I(3),
Bebas Termodifikasi Dan Eksperimen 146–153.
Terbimbing Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Mosik, A. S. R. . (2015). Unnes Physics
Dan Motivasi Belajar Siswa, 1(1), Education Journal, 4(1), 2–8.
2252–7893. Nor, M., Noprina, R. A., & Zuhdi. (2013).
Asyhari, A., & Hartati, R. (2015). Motivasi Belajar Fisika Siswa Melalui
Implementasi Pembelajaran Fisika SMA Penerapan Pendekatan Arias Pada
Berbasis Inkuiri Terbimbing Siswa Kelas Viii Smp Negeri 4
Terintegrasi Pendidikan Karakter untuk Tambang. Prosiding Semirata FMIPA
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Universitas Lampung, 159–165.
Materi Cahaya dan Optika. Jurnal Purwanti, S., & Manurung, S. (2015).
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, Analisis Pengaruh Model Pembelajaran
4(1), 37–49. Problem Solving dan Sikap Ilmiah
Becerra-Labra, C., Gras-Martí, A., & Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal
Martínez Torregrosa, J. (2012). Effects Pendidikan Fisika, 4(1), 57–62.
of a Problem-based Structure of Physics Restami, M. P., Suma, K., & Pujani, M.
Contents on Conceptual Learning and (2013). Pengaruh Model Pembelajaran
the Ability to Solve Problems. POE (Predict-Observe Explaint)
International Journal of Science Terhadap Pemahaman Konsep Fisika
Education, 34(8), 1235–1253. dan Sikap Ilmiah Ditinjau Dari Gaya
https://doi.org/10.1080/09500693.2011. Belajar Sisiwa. E-Journal Program
619210 Pascasarjana Universitas Pendidikan
Dauglas, G. (2010). Fisika. Jakarta: Erlangga. Ganesha Program Studi IPA, 3.
Jamiah, Y. (2008). Peningkatan Kualitas Saregar, A. (2016). Pembelajaran Pengantar
Hasil Dan Proses Pembelajaran Fisika Kuantum dengan Memanfaatkan
Matematika Melalui Model Media PhET Simulation dan LKM
Pembelajaran Arias (Assurance, Melalui Pendekatan Saintifik: Dampak
Relevance, Interest, Assesment, Dan pada Minat dan Penguasaan Konsep
Satisfaction) Pada Mahasiswa S-1 Pgsd. Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Jurnal Cakrawala Kependidikan, 6, Fisika Al-Biruni, 5(1), 53–60.
190–200. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i
Jayanti, R. D., Romlah, R., & Saregar, A. 1.105
(2016). Efektivitas Pembelajaran Fisika Saregar, A., Diani, R., & Kholid, R. (2017).
Model Problem Based Learning (PBL) Efektivitas Penerapan Model
melalui Metode POE terhadap Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Interaction) Dan Model Pembelajaran
Peserta Didik. In Seminar Nasional TAI (Team Assisted Individualy) :
Pendidikan (pp. 208–214). Bandar Dampak Terhadap Hasil Belajar Fisika
Lampung: Program Studi Pendidikan Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan
Fisika Universitas Lampung. Keilmuan, 3(1), 28–35.
Karlina, L., & Anjariyah, D. (2016). Saregar, A., Latifah, S., & Sari, M. (2016).
Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS Efektivitas Model Pembelajaran CUPs:
(Assurance, Relevance, Interest, Dampak terhadap Kemampuan Berpikir
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263 263

Tingkat Tinggi Peserta Didik Madrasah


Aliyah Mathla’ul Anwar Gisting
Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Fisika Al-Biruni, 5(2), 233–243.
https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i
2.123
Saregar, A., & Sunarno, W. (2013).
Eksperimen dan Demonstrasi Diskusi
menggunakan Multimedia Interaktif
ditinjau dari Sikap Ilmiah dan
Kemampuan Verbal Siswa. Jurnal
Inkuiri, 2(2), 100–113.
Suciati, N. N. A., & Setiawan, I. B. P. A. I.
G. A. N. (2014). A Syafi’i , L.
Handayani, S. K. (2014). Penerapan
Question Based Discovery Learning
Pada Keterampiulan Proses Sains, 3(2).
Alake-Tuenter, E., Biemans, H. J. A.,
Tobi, H., Wals, A. E. J., Oosterheert, I.,
& Mulder, M. (2012). Inquiry-Based
Science Educatio. E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha, 4(3).
Syafi’i, A., Handayani, L., & Khanafiyah, S.
(2014). Penerapan Question Based
Discovery Learning Pada
Keterampiulan Proses Sains. Unnes
Physics Education Journal, 3(2), 10–17.
Turnip, B. M. (2016). = 3,60 sedangkan t,
2(1), 30–34.
Ulya, S. H. N. U. N. (2013). Keefektifan
Model Pembelajaran Guide Inquiry
Berbasis Think Pair Share (TPS) dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Fisika Kelas XI SMA. Unnes Physics
Education Journal, 2(2), 17–23.
Yoon, H., Woo, A. J., Treagust, D., &
Chandrasegaran, A. L. (2014). The
Efficacy of Problem-based Learning in
an Analytical Laboratory Course for
Pre-service Chemistry Teachers.
International Journal of Science
Education, 36(1), 79–102.
https://doi.org/10.1080/09500693.2012.
727041

Anda mungkin juga menyukai