2181 4389 2 PB
2181 4389 2 PB
e-mail: antomisaregar@radenintan.ac.id
Abstract: The researcher reports the research result toward of how students understand on physics
learning concept material efficiently. A research method that used is Quasi-experiment, by using post-test
only control group design with purposive sampling technique. Data collecting technique uses test method
to achieve data concept understanding, meanwhile, questionnaire method to achieve scientific character
information. Hypothesis testing of the research uses two ways analysis of variance. The conclusion of the
research are; (1). ARIAS learning model is more efficient than conventional learning model toward
students understanding on physics concept; (2). The scientific attitude of students influencing on students
physics concept understanding; (3). There is no interaction between ARIAS learning model application and
conventional learning model, as seen on students scientific attitude toward physics concept understanding.
Abstrak: Peneliti melaporkan hasil penelitian terkait efektivitas penggunaan model pembelajaran dalam
memudahkan memahami konsep materi fisika. Model pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran ARIAS, ditinjau dari sikap ilmiah siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi
Eksperiment. Post-test only control group design dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data pemahaman konsep, sedangkan metode angket
untuk mendapatkan informasi sikap ilmiah. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dua jalan.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1). Model pembelajaran ARIAS lebih efektif daripada model
pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep fisika siswa; (2). Sikap ilmiah siswa berpengaruh
terhadap pemahaman konsep fisika siswa; (3). Tidak terdapat interaksi antara penerapan model
pembelajaran ARIAS dan konvensional, ditinjau dari sikap ilmiah terhadap pemahaman konsep fisika
siswa.
yang selalu berorientasi pada ilmu Salah satu model pembelajaran yang
pengetahuan dan metode ilmiah, yang dapat digunakan yaitu model
mencakup aspek-aspek, diantaranya: rasa pembelajaran Assurance, Relevance,
ingin tahu (curiosity), berpikir kritis Interest, Assessment, Satisfaction
(critical thinking), tekun (persistence), (ARIAS). Model pembelajaran ARIAS
dan berdaya temu (inventivenees) (Suciati merupakan modifikasi dari model
& Setiawan, 2014). Attention, Relevance, Confidance, Satis
Masalah proses pembelajaran yang faction (ARCS) yang dikembangkan
sering didengar, dimana proses sebagai upaya merancang pembelajaran
pembelajaran dengan metode yang dapat mempengaruhi motivasi
pembelajaran masih berpusat pada guru berprestasi dan nilai kompetensi
(Turnip, 2016) dan belum adanya variasi (Agunaisy et al., 2016).
model pembelajaran hampir diseluruh Beda dari peneliti–peneliti yang
sekolah indonesia (Agunaisy, Darvina, & terdahulu adalah sikap ilmiah sebagai
Murtiani, 2016). peninjau untuk pemahaman konsep,
Hasil wawancara yang dilaksanakan Berdasarkan latar belakang masalah
di SMK Negeri 7, menunjukan bahwa tersebut, peneliti menganggap perlu
model pembelajaran yang berpusat pada adanya penelitian mengenai efektivitas
guru belum sepenuhnya berhasil model pembelajaran ARIAS ditinjau dari
disebabkan oleh hal-hal berikut: 1) sikap ilmiah terhadap pemahaman konsep
Penggunaan model kurang bervariasi; 2) siswa.
Keterlibatan faktor internal yang dapat Harapannya dengan model
memefektivitasi pemahaman konsep pembelajaran ARIAS dan memperhatikan
fisika siswa; 3) Guru belum sikap ilmiah siswa akan dapat berdampak
memperhatikan pentingnya sikap ilmiah secara positif terhadap optimalnya
siswa sebagai salah satu penentu pencapaian pemahaman konsep fisika.
keberhasilan siswa.
Pencapaian pemahaman konsep METODE PENELITIAN
fisika yang lebih baik, ditinjau dari sikap Metode penelitian yang digunakan
ilmiah diperlukan suatu model adalah Quasi Eksperiment dengan
pembelajaran yang berupaya rancangan post-test only control group
menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah design. Populasi dalam penelitian ini
pada diri siswa. Ada banyak model adalah siswa kelas X TKR SMKN 7
pembelajaran yang dapat diterapkan Bandar Lampung dengan sampel
dalam pembelajaran fisika, antara lain: penelitian terdiri dari 2 kelas yang
Model POE (Jayanti, Romlah, & Saregar, diperoleh menggunakan teknik purposive
2016; Restami, Suma, & Pujani, 2013; sampling. yakni kelas yang diterapkan
Saregar, Diani, & Kholid, 2017), Inquiry model pembelajaran ARIAS dan X yang
(Alake-Tuenter et al., 2012; Asyhari & diterapkan model kontrol. Teknik
Hartati, 2015), Problem-based Structure pengumpulan data menggunakan metode
(Becerra-Labra, Gras-Martí, & Martínez tes untuk mendapatkan data pemahaman
Torregrosa, 2012), Discovery Learning konsep setelah sampel diberikan
(Syafi’i, Handayani, & Khanafiyah, perlakuan, sedangkan metode angket
2014), Problem Based Learning (Yoon, untuk mendapatkan informasi sikap
Woo, Treagust, & Chandrasegaran, ilmiah diperoleh sebelum perlakuan. Uji
2014), Problem Solving (Purwanti & hipotesis penelitian menggunakan anava
Manurung, 2015), dan Model dua jalan dengan desain faktorial 2x2.
Pembelajaran ARIAS. Uji statistik dilakukan pada taraf
signifikansi 5%. Dalam penelitian ini,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263 257
harus dipenuhi terlebih uji normalitas dan faktorial 2 x 2 pada program SPSS 18.jika
uji homogenitas varians. P-value> Alpha 0,05 maka H0diterima =
tidak ada perbedaan atau efektivitas, P-
Hasil Penelitian dan Pembahasan value < Alpha 0,05 maka H0 ditolak = ada
Data dalam penelitian ini meliputi efektivitas, P-value > Alpha = 0,05 maka
data sikap ilmiah, dan pemahaman H0 diterima = tidak ada interaksi P-value
konsep. Data tersebut diperoleh dari hasil < Alpha= 0,05 maka H0 ditolak = ada
tes dan angket pada siswa dengan jumlah interaksi.
33 siswa dengan model pembelajaran Adapun ringkasan hasil analisis
ARIAS dan jumlah 32 siswa dengan variansi dua jalan diperlihatkan dalam,
model pembelajaran kontrol. Deskripsi
kategori tes angket sikap ilmiah siswa Tabel 2 Tabel Hasil Uji Hipotesis Data Uji
dikategorikan tinggi jika mempunyai skor Anava
nilai (≥) rata-rata total skor kelas dan Hipotesisi
Signifikan
Keputusan
rendah jika mempunyai nilai rata-rata No Pemahaman
Anava 2x2 Uji
(<) rata-rata total skor kelas yang konsep
H0 =
digunakan sebagai sampel dalam 1 model 0,003 < 0,05 ditolak
penelitian. rinciannya dapat dilihat pada sikap H0 =
tabel.1 2 ilmiah 0,000< 0,05 ditolak
model*sik H0 =
Tabel 1 sikap ilmiah 3 ap ilmiah 0, 665> 0,05 diterima
SATISFACTION
atau minat dalam belajar sehingga dengan penelitian ini terletak pada
pemahaman konsepnyapun meningkat. variabelnya, yang terfokus pada
Senada juga dengan hasil penelitian pemahaman konsep siswa. Ini berarti
(Karlina, L., & Anjariyah, 2016) penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa Minat belajar sesuai dengan penelitian sebelumnya.
matematika sebelum dan sesudah Penggunaan model pembelajaran ARIAS
menggunakan model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep
ARIAS berbantu media lingkungan siswa tetapi dijtinjau dari sikap ilmiah
mengalami peningkatan, sehingga dalam proses belajar mengajar.
disimpulkan model pembelajaran ARIAS Peneliti memberikan penguatan
berbantu media lingkungan berpengaruh kepada siswa mengenai materi fluida
terhadap minat belajar siswa. Sehingga statis serta memberikan apresiasi kepada
dengan adanya model pembelajaran individu atau kelompok yang berkinerja
seperti ini, pembelajaran menjadi lebih baik dalam proses pembelajaran ketika
menarik dan menyenangkan. Akhirnya berlangsung. Langkah ini langkah
dapat berdampak pada meningkatnya Assessment (evaluasi) dan Satisfaction
pemahaman konsep fisika siswa. (kepuasaan).
Tahap berikutnya, dilakukan evaluasi Pada akhir pertemuan siswa diberikan
(Assessment) sebagai umpan balik tes tentang fluida ststis. Salah satu bentuk
terhadap pemahaman konsep fisika siswa. soal yang diberikan terlihat pada Gambar
Hal ini mendorong motivasi siswa untuk 4 berikut,
belajar lebih efektif lagi dalam
meningkatkan prestasi belajar. Setelah
dilakukan evaluasi siswa mendapatkan 1. Seekor nyamuk dapat berjalan di
rasa bangga dan puas (Satisfaction) atas permukaaan air karena..
hasil yang telah siswa capai. dengan a. Adanya gaya permukaan air
memberikan penguatan atau penghargaan b. Berat nyamuk lebih kecil dari pada air
kepada siswa yang aktif dalam c. Masa jenis nyamuk sama dengan air
pembelajaran dan kepada kelompok yang d. Adanya gaya tarik-menarik
terbaik. Penguatan membuat sikap belajar e. Adanya gejala tegangan permukaan air
siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan Alasan:................................................................
hasil interpresentasi dari pengelolaan .............................................................................
pembelajaran dan nilai menunjukkan .............................................................................
.............................................................................
bahwa pemahaman konsep siswa yang
menggunakan model pembelajaran Gambar 4 Soal Pemahaman konsep yang
ARIAS lebih efektif dibandingkan diujikan
pembelajaran dengan model pada kelas
kontrol karena tahapan-tahapan dalam Ketika jawaban yang dipilih siswa
pembelajaran ARIAS telah dilakukan tepat sesuai kunci jawaban, namun alasan
sesuai dengan komponen-komponen yang yang dikemukakan salah bermakna
ada pada model pembelajaran ARIAS bahwa siswa hanya mengandalkan
secara teliti. keberuntungan saja dan belum menguasai
Hal yang serupa juga dari hasil konsep materi yang dipelajari. Sehingga
penelitian (Lestari & Rahayu, 2015) soal seperti ini lebih efesien digunakan
mengatakan bahwa pembelajaran untuk soal pemahaman kosep karena
matematika dengan model pembelajaran selain memilih jawaban yang benar siswa
ARIAS berbantu kartu masalah, efektif dituntuk memberikan alasan yang kuat
terhadap kemampuan komunikasi dan tepat sesuai dengan teori yang ada.
matematis peserta didik. Perbedaan
260 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263
Nilai tes pada kelas eksperimen yang signifikan sikap ilmiah tinggi dan
terdapat nilai terendah 50 dan nilai rendah terhadap pemahaman konsep,
tertinggi 95 dengan nilai rata-rata 75. Jika yang ditunjukkan dengan nilai
dilihat dari nilai tes, pemahaman konsep signifikansi P-value=0,00 (sig< 5%;
siswa pada kelas eksperimen mengalami H0B pemahaman konsep ditolak).
peningkatan. Artinya pemahaman konsep berbeda
Berbeda dengan kelompok pada kedua kategori sikap ilmiah tinggi
ekserimen, kelompok kontrol. Langkah dan rendah. Adanya pengaruh sikap
awal peneliti menjelaskan tujuan ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah
pembelajaran dan memberikan motivasi terhadap pemahaman konsep siswa
kepada siswa agar terlibat langsung disebabkan karena, instrumen
dalam pemecahan masalah yang mereka pengambilan data untuk memperoleh
pilih sendiri mengenai materi fluida statis, informasi tentang sikap ilmiah siswa
hal ini merupakan langkah pertama dalam tidak hanya diperoleh dari angket saja.
menerapkan model pembelajaran. Informasi tentang sikap ilmiah, juga
Langkah selanjutnya peneliti adanya observasi secara langsung dan
membantu siswa untuk menentukan tugas interview pada siswa yang bersangkutan
yang berhubungan dengan permasalahan. sehingga data sikap ilmiah yang
Peneliti juga mendorong siswa untuk diperoleh lebih akurat dan dapat
mengumpulkan informasi yang sesuai dipercaya.
dari berbagai sumber referensi untuk Penelitian (Saregar & Sunarno,
mencari penjelasan atau solusi. 2013) memiliki relevansi dalam
Pada tahap selanjutnya peneliti penggunaan variabel moderator sikap
membantu siswa untuk menyiapkan hasil ilmiah siswa menggunakan metode
karyanya seperti makalah atau laporan eksperimen dan demonstrasi
mengenai materi fluida statis untuk menunjukkan bahwa siswa yang
dipresentasikan di depan kelas. Peneliti memiliki sikap ilmiah tinggi dalam
juga membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran fisika dengan metode
serta mengevaluasi proses dalam eksperimen dan demonstrasi
pemecahan masalah. Setelah semua memberikan pengaruh positif terhadap
materi fluida statis diajarkan kepada prestasi belajar dari pada siswa dengan
siswa, pada akhir pembelajaran siswa sikap ilmiah kategori rendah. Meskipun
diberikan tes untuk mengetahui baik siswa yang memiliki sikap ilmiah
pemahaman konsep siswa setelah tinggi maupun yang memiliki sikap
diberikan pemahaman mengenai fluida ilmiah rendah yang prestasi yang sama-
statis. sama lebih baik daripada sebelumnya.
Penggunaan model pembelajaran Hal tersebut sejalan dengan hasil
ARIAS dan model kontrol terhadap penelitian ini, (Astuti, Sunarno, &
pemahaman konsep siswa terdapat Sudarisman, 2012) bahwa sikap ilmiah
perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan berpengaruh terhadap hasil belajar
bahwa pembelajaran kelompok siswa, dimana siswa yang memiliki
eksperimen yang menggunakan model sikap ilmiah tinggi mempunyai
pembelajaran ARIAS lebih efektif dari pemahaman konsep yang lebih baik
pada kelompok kontrol. dibandingkan dengan siswa yang
b. Tujuan kedua memiliki sikap ilmiah rendah. Dalam
Uji hipotesis kedua yaitu pengaruh taksonomi tujuan instruksional membagi
sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap tujuan pendidikan dan instruksional ke
pemahaman konsep. Pada Tabel 2, dalam tiga kelompok. Dua diantaranya
Anava Test, menunjukkan ada pengaruh
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 255-263 261