SKRIPSI
Oleh
Sirojum Munir
NIM: 05040120142
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Ilmu Syariah dan Hukum
Oleh
Sirojum Munir
NIM. 05040120142
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Materai
10.000
Sirojum Munir
NIM. 05040120142
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
telah diberikan bimbingan, arahan, dan koreksi sehingga dinyatakan layak, serta
disetujui untuk diajukan kepada Fakultas guna diujikan pada sidang munaqasah.
Pembimbing,
Dr. M. Sulthon, MA
NIP. 197205152006041003
3
PENGESAHAN
Skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Sirojum Munir
NIM. : 05040120142
telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Sunan Ampel pada hari Rabu, tanggal 05 Februari 2024, dan dapat
diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata
satu dalam Ilmu Hukum Tata Negara.
Majelis Munaqasah Skripsi:
Penguji I Penguji II
Dr. Nurlailatul Musyafaah, Lc, M.Ag Dr. Imron Mustofa, S.H.I., M.Ud.
NIP. 197904162006042002 NIP. 198710192019031006
4
ABSTRAK
Kehidupan keluarga single parent sering kali diwarnai oleh berbagai tantangan,
terutama di era digital yang semakin kompleks. Era digital, dengan kemajuan
teknologi internet, telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
kebutuhan untuk memahami dan mendokumentasikan pengalaman keluarga single
parent di Kecamatan Panceng dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata yang
muncul di era digital. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan ini akan memungkinkan penulis untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman keluarga single parent
dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata di era digital. Data kualitatif yang
dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis isi untuk
mengidentifikasi tema-tema yang muncul dari wawancara dan observasi. Hasil
analisis ini akan digunakan untuk merumuskan temuan dan kesimpulan. Dalam
penelitian ini menunjukkan Tantangan pola asu orang tua tunggal di Kecamatan
Panceng, semakin kompleks di era digital ini. Dengan perkembangan teknologi
yang begitu pesat, orang tua tunggal diharapkan mampu menghadapi tantangan
baru dalam mendidik anak-anak mereka. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah
pengelolaan waktu. Diperlukan keseimbangan antara memberikan perhatian
kepada anak-anak dan memenuhi tuntutan pekerjaan serta tanggung jawab lainnya.
Mengasuh anak di era digital merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua tunggal
di Kecamatan Panceng. Menyesuaikan pola pengasuhan anak dengan
perkembangan teknologi sangatlah penting. Pengawasan penggunaan gawai, akses
internet yang dikontrol, dan memberikan paparan informasi yang positif merupakan
hal yang perlu diperhatikan. Dan diharap peran dari pemerintah untuk lebih
memperhatikan kehidupan single parent para keluarga dan masyarakat juga ikut
belajar.
5
BAB I
PENDAHULUAN
tentang perilaku individu. Selain itu, keluarga berfungsi sebagai batu loncatan awal
setiap konstituen keluarga. Oleh karena itu, para sarjana dan praktisi menunjukkan
minat yang mendalam untuk meneliti kebutuhan keluarga dari berbagai perspektif.
Intinya, keluarga berdiri sebagai unit sosial awal dan utama yang membentuk
perkembangan anak.1 Oleh karena itu, keadaan keluarga yang buruk mempengaruhi
pembentukan kepribadian anak. Keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak,
Menurut Friedman, sebuah keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang
tinggal di satu tempat tinggal, di mana mereka berinteraksi dan berkontribusi pada
1
“Buku_Psikologi_Keluarga” (n.d.).
2
Taufik Abdillah Syukur et al., PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA, n.d.,
www.globaleksekutifteknologi.co.id.
6
keluarga menurut Duvall, kolektif individu yang disatukan oleh ikatan pernikahan,
adalah suatu keadaan seorang ibu menduduki dua jabatan sekaligus, sebagai ibu
yang merupakan jabatan alamiah, dan sebagai ayah. 3 Selain itu, dia akan memiliki
dua bentuk sikap, sebagai ibu yang harus bertindak lembut terhadap anaknya, dan
pasangan.
Tidak ada satu pun wanita yang ingin menjadi ibu sendiri. Karena itu
bukanlah pilihan, tetapi situasi yang sulit diatasi. Tetapi pada akhirnya, status itu
bisa terjadi pada siapa saja. Itu bisa menjadi ibu rumah tangga biasa atau wanita
karier yang sukses. Status ini bisa disebabkan oleh kematian pasangan, sayap
terkepak tinggal di sebelah, dan kehidupan terus berlanjut. Anak-anak yang ibunya
tidak kuat dan kuat akan menderita dan terpuruk. Tidak peduli apakah Anda siap
3
ukm penelitian UNY,referensi/Peran-Keluarga-Dalam-Pembentukan-Mental-Dan-Karakter-
Anak.Html,” Peran Keluarga Dalam Pembentukan Mental Dan Karakter Anak.
7
atau tidak, menjalani kehidupan sebagai seorang ibu sendiri adalah sesuatu yang
harus dilakukan. Seorang ibu menunjukkan seorang perempuan yang kuat. Semua
mencari nafkah keluarga, dan bertanggung jawab sendiri. Seorang wanita harus
Saat ini, pertumbuhan keluarga dengan orang tua tunggal masih terjadi.
terjadi sebagai seorang ibu sendiri setelah salah satu pasangannya meninggal dunia.
Perjuangan hidup seorang single parent sangat penting bagi keluarga mereka.
dimana ibu harus bekerja keras untuk membayar kebutuhan sehari-hari dan sekolah
anaknya. Itu dilakukan tanpa mengeluh atau lelah. karena seorang ibu yang tidak
memiliki ayah tidak ingin melihat anak-anaknya putus asa dan terlantar karena tidak
memiliki ayah. Wanita yang menjadi ayah dan ibu sekaligus harus pandai membagi
kecilnya sendiri. Selain itu, dia harus menanggung biaya hidup keluarganya.
mengasuh dan membesarkan anaknya serta menjaga semua yang ada di rumah.
Meskipun Anda bekerja, Anda tetap harus membicarakan apa yang terjadi di rumah.
Selain itu, sangat penting untuk mempersiapkan mental si anak untuk kemandirian.
Setiap hal bergantung pada kasih sayang. Menyesuaikan rencana dengan usia anak.
Dampak psikologis pada anak tidak dapat dihindari, dan ini akan mempengaruhi
4
Succy Primayuni, “Kondisi Kehidupan Wanita Single Parent,” SCHOULID: Indonesian Journal of
School Counseling 3, no. 1 (March 21, 2018): 17.
8
perilakunya di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Tujuan utamanya adalah
baginya. Anak adalah nomor satu, karena tanpanya semua karir dan peran akan sia-
sia.5
Dunia teknologi saat ini berkembang dengan cepat menuju serba digital . Di
era digital, orang mulai menjalani gaya hidup baru yang memerlukan
menjadi alat yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Ini menjadi lebih mudah
dengan teknologi saat ini. Pentingnya peran teknologi inilah yang memulai
peradaban ke era digital. 6 Meskipun era digital memiliki banyak dampak positif,
juga memiliki banyak dampak negatif. Hal ini menjadi tantangan di era modern.
Tantangan ini meliputi berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya,
penting karena banyak informasi yang masuk dan anak harus dapat memilih
informasi yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Orang tua harus
dan memandang diri mereka secara positif. Ini penting dalam proses pendidikan di
5
Succy Primayuni, “Kondisi Kehidupan Wanita Single Parent,” SCHOULID: Indonesian Journal of
School Counseling 3, no. 1 (March 21, 2018): 17.
6
Sonia Livingstone and Jasmina Byrne, Parenting in the Digital Age The Challenges of Parental
Responsibility in Comparative Perspective, n.d.
9
era digital. Anak-anak usia lima hingga dua belas tahun sudah menggunakan media
Pada era digital, kemajuan dalam internet, media sosial, dan perangkat
seluler telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan berkomunikasi dalam
seperti keluarga dengan ayah dan ibu tunggal, yang berjuang untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, sosial, dan emosional anak-anak mereka dalam situasi seperti
Gresik, juga terkena dampak kemajuan teknologi. Hal ini menimbulkan pertanyaan
menghadapi masalah yang sebenarnya dan metode apa yang mereka gunakan untuk
menyelesaikannya. 7
tidak diinginkan pasti akan terjadi. Ini karena ketika orang tua kehilangan kendali
mereka pada keturunan mereka, anak-anak muda memiliki akses mudah ke gambar
atau video eksplisit, baik itu dari teman sebaya mereka atau dari situs web dewasa
yang terbuka untuk membaca dengan teliti tanpa persetujuan wali mereka. Jika
dibiarkan, hal ini tidak diragukan lagi dapat mengakibatkan konsekuensi yang
kehamilan prematur. Ini adalah kebenaran yang tak terbantahkan bahwa masyarakat
kita adalah rumah bagi kepribadian dan tindakan yang beragam. Merupakan tugas
yang tidak dapat diatasi untuk mengubah perilaku setiap individu agar selaras
7
Primayuni, “Kondisi Kehidupan Wanita Single Parent.”
10
dengan keinginan kita atau apa yang kita anggap bermanfaat bagi orang lain. Secara
alami, setiap orang memiliki otonomi untuk mengejar keinginan mereka sendiri.8
orang tua pasti berbahaya bagi mereka. Di antara bahaya tersebut adalah: 9
dan bermain game melalui laptop atau komputer setiap hari akan
mengganggu jadwal ibadah, belajar, makan, tidur, membantu orang tua, dan
istirahat yang tidak teratur, masalah makan, dan malas belajar. Sudah jelas
luar ruangan. Anak-anak dapat dengan mudah terkena penyakit jika tidak
bergerak. Selain itu, duduk terlalu lama di depan komputer dapat merusak
mata mereka dan menyebabkan ketegangan pada leher dan bahu. Selain itu,
8
Pandangan Islam et al., Hak Dan Perlindungan Anak Dalam Islam, n.d.
9
Abdillah Syukur et al., PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA.
11
3. Akses pornografi adalah salah satu efek internet terburuk bagi anak-anak.
Anak-anak dapat terlibat dalam perbuatan dosa dan zina sebagai akibat dari
kamar, di warung internet, atau di tempat lain yang jauh dari jangkauan
orang tua tidak dapat mengontrol sepenuhnya situs web yang diakses oleh
mencarinya.
tantangan, terutama dalam era digital yang semakin kompleks. Era digital,
12
dapat diharapkan akan muncul strategi-strategi yang lebih efektif dan solusi-
perhatikan:
dalam konteks spesifik yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
13
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Kabupaten Gresik.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
orang tua tunggal memahami kesulitan yang mereka hadapi saat hidup
14
Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya dukungan
sosial dengan melihat pengalaman keluarga orang tua tunggal. Ini dapat
2. Secara Praktis
F. Penelitian Terdahulu
bentuk skripsi yang berkaitan dengan penulisan topik yang dibahas oleh
penelitian ini:
yang diasuh oleh ibu single parent, (2) upaya ibu single parent untuk
15
keberhasilan ibu single parent dalam mengatasi kenakalan anak
10
Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah, KEBERHASILAN
IBU SINGLE PARENT DALAM MENGATASI KENAKALAN ANAK AKIBAT PUTUS SEKOLAH, n.d.
16
tua tunggal yang mempengaruhi perkembangan mental anak, anak
ayah sejak usia lima bulan. Selanjutnya, ketika anak memasuki masa
mereka. Menjadi orang tua tunggal, atau orang tua tunggal , semakin
anak mereka.12
11
PERAN SINGLE PARENT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR ANAK (STUDI DI KELURAHAN
BETUNGAN KECAMATAN SELEBAR KOTA BENGKULU), n.d.
12
“Nur Fitriyah Rahmah I73219057 Ok” (n.d.).
17
penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi
penelitian ini bahwa para orang tua tunggal dapat menjalankan peran
G. Definisi Operasional
terdiri dari satu orang tua yang secara tunggal mengasuh dan merawat anak-
13
Jurusan Sosiologi Agama, POLA ASUH SINGLE PARENT TERHADAP PENDIDIKAN ANAK (STUDI
KASUS DI DESA LAMDINGIN) SKRIPSI Diajukan Oleh: MARIA ASPITA, n.d.
14
“Suryadin - Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperol” (n.d.).
18
teknologi terkait lainnya, memiliki peran signifikan dalam kehidupan
emosional.
tindakan, rencana, atau upaya yang digunakan oleh keluarga single parent
teknologi.
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
19
2. Sumber Data
15
“Buku-Metode-Penelitian-Kualitatif” (n.d.).
20
4. Teknik Pengumpulan Data
gunakan. 16
single parent.
5. Instrumen Penelitian
yang muncul dari wawancara dan observasi. Hasil analisis ini akan
16
PENELITIAN KUALITATIF, n.d.
21
I. Sistematika Pembahasan
memahami setiap bab yang akan dikaji, serta untuk memberikan gambaran
secara garis besar terhadap setiap bab yang akan dikemukakan. Oleh karena
pembaca lebih mudah dalam memahami isi bahasan. Penulisan ini terdiri
namum dalam satu kesatuan secara ringkas dan padat guna menjadi
22
Menurut UU Perlindungan Anak. Strategi Yang Digunakan Oleh Keluarga
Bab Kelima, dalam bab ini berisi saran dan kesimpulan mengenai
hasil dari analisis terhadap Tantangan dan Strategi Keluarga Single Parent
23
BAB II
KERANGKA TEORITIS
dari laki-laki dan perempuan yang disatukan oleh ikatan perkawinan dengan
berbagai alasan masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang kuat dan
batasan tentang keluarga dari perspektif kedekatan hubungan satu sama lain.
dalam keluarga, prinsip, cara berpikir, dan kebiasaan yang mereka bentuk.
Keluarga juga memilih seluruh budaya luar dan aspek hubungan anak
dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, keluarga adalah lembaga sosial yang melakukan banyak
17
Taufik Abdillah Syukur et al., “PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA” (n.d.), accessed October
29, 2023, www.globaleksekutifteknologi.co.id.
24
Peran keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi anak untuk
Oleh karena itu, keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam
pembentukan sikap dan perilaku anak baik dalam segi kepribadian, sosial
sikap maupun perilaku, juga memainkan peran yang sangat penting dalam
pecah dan perceraian. Salah satu faktor yang menyebabkan seorang ibu
pilihan; itu adalah takdir yang harus dijalani oleh setiap wanita, apapun
18
H. M. Taufik Amrillah et al., “Peran Orang Tua Di Era Digital,” Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini 1, no. 1 (August 27, 2020): 23.
19
Iin Tata Maranatha br Hutasoit and Karina Meriem Beru Brahmana, “Single Mother Role in the
Family,” Education and Social Sciences Review 2, no. 1 (March 30, 2021): 27.
25
tangga, membesarkan anak, dan mencari uang. Wanita lajang memiliki
karena dia seorang ibu dan ayah sekaligus. Dia harus melakukan semua itu
seorang ibu dan ayah. Menjadi seorang ibu sendiri tidak selalu mudah.
berbeda dengan keluarga yang masih hidup dan memiliki pasangan. Tidak
anak mereka sendiri tanpa bantuan pasangan mereka, baik itu pasangan
keluarga yang masih berdiri, masalah yang dihadapi oleh keluarga single
parent yang lebih kompleks. Seorang orang tua yang lajang memiliki
karena itu, keluarga single parent tidak memiliki ayah atau ibu; alih-alih
menjalankan peran ayah dan ibu, seorang ibu juga harus menjalankan peran
pandangan masyarakat yang buruk dan masalah ekonomi karena hanya ibu
20
Listia Dewi, “Kehidupan Keluarga Single Mother,” SCHOULID: Indonesian Journal of School
Counseling 2, no. 3 (November 21, 2017): 44.
26
yang bekerja. Selain itu, kenakalan anak-anak disebabkan oleh tekanan
psikologis yang disebabkan oleh perceraian orang tua dan keadaan keluarga
untuk menjaga keluarga tetap hidup. 21 Selain menjalankan peran ayah, ibu
juga harus memimpin keluarga dan mengurus rumah tangga. Ibu tunggal
keluarga lain, amak diharapkan menjadi seorang ibu tunggal yang lebih kuat
keluarga, pengendalian diri yang baik sangatlah penting. Salah satu cara
Tuhan.
Menjadi orang tua tunggal tidak menjadi dengan sendirinya, akan tetapi
ada beberapa akibat adanya faktor yang menjadikan orang tua merawat
21
Ibid.
22
Primayuni, “Kondisi Kehidupan Wanita Single Parent.”
27
a. Perceraian
menyebabkan perceraian.
suami istri.
28
b. Kematian Pasangan
dari mereka.
mandiri. Media digital, di sisi lain, adalah jenis media elektronik di mana
dari kata “digitus”, yang dalam bahasa Yunani berarti “jari jemari”. Jika
kita menghitung jari jemari orang dewasa, akan ada sepuluh. Digital
adalah representasi dari keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1,
atau off dan on, karena nilai sepuluh tersebut terdiri dari dua radix, yaitu 1
dan 0. Sistem digital berfungsi sebagai basis data untuk setiap sistem
23
Muhammad Rofa’i Simorangkir, PERAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
DIGITAL ERA SOCIETY 5.0, n.d.
29
komputer. Ada juga istilah "bit", yang merupakan singkatan dari "digit
Nostalgia media sosial telah membius semua orang, dari anak-anak hingga
Saat ini Indonesia sudah memasuki era digital, dalam banyak hal
hidup di dunia yang serba digital, hal ini tidak bisa dihindari karena
positif semaksimal mungkin. Namun di saat yang sama, era digital juga
24
“Object - Era Digital Dan Tantangannya” (n.d.).
30
beberapa ciri-ciri yang ada di era digital saat ini. Pertama, publikasikan
banyak informasi. Di era digital, segala hal menjadi lebih mudah, seperti
melakukan hal serupa sangat mudah untuk mencari informasi dari semua
baik saat bangun tidur maupun sebelum tidur. Mungkin dalam situasi saat
yang terjadi secara langsung. Internet adalah pilihan yang sangat mudah
bertemu langsung.25
25
Isnanita Noviya Andriyani STAI Masjid Syuhada Yogyakarta, “PENDIDIKAN ANAK DALAM
KELUARGA DI ERA DIGITAL,” FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam 7, no. 1 (2018).
31
ini. Teknologi digital seperti dua sisi mata uang: ada yang melihatnya
negatif, dan ada yang melihatnya positif. Tidak mungkin menghentikan atau
ditandai setiap aspek kehidupan seorang anak berubah. Era digital juga
segala aspek. Oleh karena itu, penting untuk memandang anak usia dini
peluang bagi perkembangan anak secara menyeluruh, baik dari aspek fisik,
motorik, kognitif, bahasa, sosial, dan emosional.26 Salah satu hal yang
menjadi perhatian orang tua dan pendidik anak usia dini di era digital adalah
digital.
ini, TV, komputer, tablet, dan smartphone adalah fitur yang familiar di rumah.
Gaya hidup telah dipengaruhi secara tidak langsung oleh kemajuan teknologi
26
Muhammad Akmal Fathurahim and Oji Kurniadi, “Komunikasi Keluarga Dalam Mendidik Anak
Di Era Digital,” Bandung Conference Series: Public Relations 2, no. 2 (July 29, 2022).
32
ke arah digital atau elektronik. Salah satu lembaga yang paling penting dalam
nilai, aturan, dan pendidikan dalam keluarga yang sangat penting untuk
membesarkan anak di era digital menjadi tantangan besar bagi orang tua.
kehidupan nyata di era digital sangatlah banyak. Mulai dari kesulitan keuangan
tanggung jawab yang sangat berat. Salah satu tantangan utama yang dihadapi
pendapatan tunggal bisa jadi sangat sulit, terutama dengan meningkatnya biaya
hidup. Dengan munculnya era digital, terdapat pengeluaran baru yang harus
dihadapi oleh ibu tunggal, seperti tagihan internet, gadget, dan langganan
online. Beban keuangan tambahan ini dapat membebani anggaran yang sudah
ketat.
Tantangan lain yang dihadapi para single mother di era digital adalah
mengasuh anak bisa menjadi tugas yang menakutkan. 28 Dengan gangguan yang
terus-menerus dari media sosial, belanja online, dan hiburan, ibu tunggal dapat
27
Marlina Marlina and Agus Prayitno, “Pola Asuh Orang Tua Singleparent Dalam Menumbuhkan
Kemandirian Anak,” EduBase : Journal of Basic Education 2, no. 1 (February 28, 2021): 30.
28
Agustiarini Eka Dheasari et al., Tantangan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital 25, |
Al Athfal, vol. 3, 2022.
33
dengan mudah teralihkan dan kehilangan fokus pada tanggung jawab mereka.
mereka.
Era digital juga membawa tantangan baru dalam hal mengasuh anak.
keamanan mereka di ruang digital. Ini bisa menjadi tugas yang menakutkan,
terutama bagi mereka yang tidak paham teknologi. Ibu tunggal perlu mendidik
diri mereka sendiri tentang bahaya internet dan menetapkan batasan dan
dihadapi para ibu tunggal di era digital. Meskipun media sosial dan komunitas
secara positif di media sosial dapat membuat ibu tunggal merasa kehilangan
kehidupan keluarga tradisional. Penting bagi para ibu tunggal untuk mengingat
bahwa media sosial sering kali menyajikan versi realitas yang diidealkan dan
29
Irfan Fauzi Rachmat and Sofia Hartati, LITERASI DIGITAL ORANG TUA ANAK USIA DINI, vol. 7,
2019.
34
Menjadi orang tua tunggal di era digital bisa menjadi tantangan
tunggal:30
dan anak sendirian. Di era digital, orang tua tunggal juga harus
sosial, game online, dan lain-lain. Hal ini dapat memakan banyak waktu
online anak-anak mereka. Hal ini dapat membuat orang tua merasa
anak mereka.
30
Rico Alana Daniswara and Andhita Risko Faristiana, “TRANFORMASI PERAN DAN DINAMIKA
KELUARGA DI ERA DIGITAL MENJAGA KELUARGA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 TANTANGAN
DALAM PERUBAHAN SOSIAL,” JISPENDIORA: Jurnal Ilmu Sosial 2, no. 2 (2023),
https://doi.org/10.56910/jispendiora.v2i1.
35
mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Di era digital, dukungan
digital. Hal ini dapat membuat orang tua merasa khawatir dan tidak
nyaman.
diterapkan pola asuh non-otoriter, karena anak tidak suka dipaksa, tapi
dibujuk, dan cenderung sendirian, tapi juga harus diawasi oleh orang tuanya.
kehidupan di rumah mereka. Anak meniru dengan sangat baik apa yang
dilihat dan dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua
berada di rumah orang tua mereka, yang bertanggung jawab untuk menjaga,
merawat, melindungi, dan mendidik mereka agar mereka dapat tumbuh dan
36
berkembang dengan baik. Salah satu cara untuk membuat anak merasa aman
dengan berbicara secara bebas. Penting bagi orang tua untuk menyadari
mendekatkan anak dan orang tua secara fisik dan emosional.32 Orang tua
tua sering menggunakan ponsel pintar. Hal ini dilakukan oleh orang tua
untuk mencegah anak menangis dan mengganggu saat kedua orang tuanya
baik maupun buruk pada anak. Hasilnya mulai terlihat pada anak-anak yang
Mereka juga tidak sopan dan santun kepada orang tua mereka. Ketika anak
bermain dengan gawai mereka, mereka akan meniru apa yang mereka lihat.
Hal inilah yang membuat masyarakat dan orang tua resah, menyebabkan
31
STRATEGI BERTAHAN HIDUP IBU TUNGGAL (SINGLE PARENT) SEBAGAI BURUH TANI DI DESA
TALANG JALI KECAMATAN KOTABUMI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA, n.d.
32
Eka Dheasari et al., Tantangan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital 25, vol. 3, p. .
37
hilangnya nilai luhur dan sikap sosial yang baik. Untuk mencegah hal-hal
karena saat ini, apalagi di masa pandemi ini, semua aktivitas dilakukan dari
jarak jauh dan membutuhkan alat-alat teknologi. Di era digital ini, orang tua
teknologi atau literasi digital agar tidak ketinggalan informasi. Orang tua
tersebut agar tidak tersesat. Selain itu, orang tua juga harus
atau mesin pencari (search engine) yang dirancang khusus untuk mereka
sebagai situs web yang harus mereka buka saat pertama kali terhubung ke
internet.
besar. Namun, ada beberapa strategi yang dapat membantu keluarga orang
33
Rezki Nur, POLA ASUH ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MENANAMKAN NILAI-
NILAI SOSIAL ANAK DI DESA BONGKI LENGKESE KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI,
n.d.
34
Ahmad Sultra Rustan and Muhammad Qadaruddin, PENGARUH ORANG TUA TUNGGAL
TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP ANAK DI DESA BONE-BONE KECAMATAN BARAKA KABUPATEN
ENREKANG, n.d.
38
a) Terlibat secara aktif: Orang tua perlu terlibat aktif dalam
menggunakan teknologi.
mental anak.
kesulitan.
39
menggunakan kecanggihan teknologi saat ini, seperti menggunakan telepon
pintar, laptop, dan gadget lainnya. Orang tua harus benar-benar mengawasi
orang tua.
40
BAB III
Kabupaten Gresik. 35
memiliki tiga dusun. Desa Sumurber, Ketanen, memiliki dua dusun: Dusun
Lemahireng dan Dusun Sono. Desa Pantenan, Desa Siwalan, memiliki tiga
dusun: Dusun Bejan, Dusun Solodingin, dan Dusun Siwalan. Desa Prupuh,
memiliki satu dusun: Dusun Sebero. Desa Dalegan, memiliki tiga dusun:
35
“Panceng, Gresik,” accessed December 14, 2023,
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Panceng,_Gresik.
36
“Kecamatan Panceng - Desa SIAP,” accessed January 18, 2024,
https://desasiap.gresikkab.go.id/data-panceng/.
41
Kecamatan Panceng memiliki banyak potensi, baik di laut maupun
membutuhkan banyak udara, seperti jati dan siwalan. Di sisi lain, jenis
tanah yang ada juga termasuk tanah lempung, tanah merah di wilayah
Panceng: Pantai Wisata Dalegan, disebut juga Pantai Pasir Putih, terletak di
juga memiliki hutan jati yang tersebar dari Wotan hingga Desa Prupuh,
'outbound'.
42
mengembangkan industri mebel dan pengolahan kayu, yang keduanya
Gambar 1
“Peta Kecamatan Panceng”
Dibawah ini susunan organisasi Kecamatan Panceng sebagai berikut:38
No Nama NIP Pangkat Golongan Jabatan
2 YONO, S.TP., M.Agr 19750813 200112 1 004 Penata Tk. I III/D Sekretaris
Kepala Subbagian
4 SUAEB, S.H. 19660925 198603 1 007 Penata III/C Keuangan, Program dan
Pelaporan
5 MUSOLIKHIN, S.E. 19690706 199202 1 002 Penata Tk. I III/D Kepala Seksi Pemerintahan
7 Dra. MISRIAH 19680501 200801 2 016 Penata Tk. I III/D Kepala Seksi Ekonomi
37
“Panceng, Gresik.”
38
“Pemerintah Kabupaten Gresik,” accessed January 18, 2024,
https://www.gresikkab.go.id/profil/kecamatan-panceng.
43
Gambar 2
“Bagan Organisasi Kecamatan Panceng”
Potensi Alam
yang sebagian besar berkapur. Oleh karena itu, tanah di Kecamatan Panceng
seperti jati dan siwalan. Di beberapa lokasi, jenis tanah yang tersedia juga
44
Potensi Wisata
Panceng: Pantai Wisata Dalegan, juga disebut Pantai Pasir Putih di Desa
hutan jati yang tersebar dari Wotan hingga Desa Prupuh, kawasan
Potensi Industri
berikut:
45
No. Nama Usia Sekarang Waktu Menjanda Alamat Pekerjaan Jumlah
Anak
Pabrik
Menjadi orang tua tunggal dalam sebuah keluarga tentu bukan hal
yang mudah, apalagi Bagi para ibu yang terpaksa mengasuh anaknya
kebutuhan hidup keluarga. Apa yang menjadi beban lebih berat bagi
seseorang Keluarga orang tua tunggal adalah perspektif dari daerah yang
anak.
mewujudkan keluarga yang rukun, damai dan bahagia. Namun, untuk semua
tujuan Tanpa keharmonisan spiritual di antara mereka, hal baik ini tidak
dapat dicapai atau diwujudkan. Oleh karena itu, tentunya harus ada
46
terjadinya permasalahan keluarga, antara lain faktor ekonomi, psikis,
penulis melihat bahwa penyebab single parent bukan hanya perceraian tapi
1. Perceraian
dua pihak resmi berpisah Suami dan istri, mereka memutuskan untuk
lagi tinggal bersama dan serumah; Karena tidak ada ikatan formal.
anak. Namun tentu saja orang yang sudah mempunyai anak akan
Di sisi lain, anak-anak Anak yang lahir dari pasangan suami istri yang
47
Secara umum, perceraian terjadi dikarenakan banyak faktor
2. Kematian
kepribadian anak, dan orang tua merupakan guru utama pada tahun-tahun
pertama kehidupan seorang anak. Sebab, orang tua adalah “role model” bagi
48
kesejahteraannya selama tumbuh kembangnya diperhatikan. 39 Berdasarkan
Pembangunan Berkelanjutan.
asuh seperti ini menetapkan aturan atau sikap yang tidak dapat
39
Aslan Institut et al., “Peran Pola Asuh Orangtua Di Era Digital,” Jurnal Studia Insania 7, no. 1
(2019): 20–34.
40
Rizka Fibria Nugrahani and Wulan Charisma Fitri, Pola Asuh Orangtua Single Parents,
PSIKODINAMIKA : JURNAL LITERASI PSIKOLOGI, vol. 3, 2023.
49
dapat mencapai keselarasan antara persetujuan orang tua dan
dan bekerja sama dengan para orang tua, karena pola asuh
3. Pola asuh permisif pola asuh ini berarti mengasuh tidak memberi
anak untuk melakukan apa saja, maka anak akan terbiasa untuk
mengikuti pilihan apa pun yang diambilnya, dan dalam hal ini
41
ibu Masruro, Wawancara (2023).
50
dunia maya yang dinamis dan terus berkembang. Saya merasa sulit
Anak saya sering bermain game sehingga lupa dengan jam belajar
42
ibu Maya, Wawancara (2023).
51
waktu jam keluar. Namun tetap sulit dikarenakan mereka
digital.? Jawab: Setelah saya berpisah dengan suami saya, tidak ada
43
ibu indah, Wawancara (2023).
52
Bagaimana Anda mengatasi masalah finansial dalam era digital.?
melindungi mereka dari risiko yang ada di dunia maya. Hal ini
44
ibu siti, Wawancara (2023).
53
ketiga” Bagaimana Anda mengatasi masalah finansial terkait akses
nilai uang.
5) Ibu Rahmah45 adalah seorang ibu tunggal dari seorang putri berusia
di era digital.? Saya selalu melibatkan anak saya kami bersama sama
45
ibu Rahmah, Wawancara (2023).
54
Pola mengasuh anak menjadi salah satu hal yang paling penting
Kecamatan Panceng, banyak orang tua yang harus menjalani peran ganda
sebagai orang tua tunggal. Hal ini tentu menimbulkan tantangan tersendiri
dalam pola pengasuhan anak di era digital. Sebagai seorang single parent di
diterima oleh anak. Oleh karena itu, pola pengasuhan orang tua tunggal di
ini.
gadget serta memastikan konten yang mereka akses sesuai dengan usia dan
hal yang perlu diperhatikan. Orang tua tunggal perlu memastikan bahwa
anak-anak mendapatkan akses internet yang aman dan terkontrol. Ini bisa
46
“View of POLA ASUH YANG EFEKTIF UNTUK MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL,” accessed
December 14, 2023, https://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jpkm/article/view/166/135.
55
di rumah. Selain itu, penting juga untuk memberikan pemahaman kepada
Paparan informasi juga menjadi perhatian dalam pola asuh orang tua
dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Oleh karena itu,
pola asuh orang tua single parent di era digital. Meskipun kesibukan
menjadi orang tua tunggal mungkin membuat waktu menjadi terbatas, tetapi
tersendiri.
56
mereka. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah pengelolaan
waktu. Orang tua single parent seringkali harus mengurus segala urusan
rumah tangga, pekerjaan, dan juga mendidik anak-anak tanpa bantuan dari
Selain itu, orang tua tunggal juga perlu memastikan bahwa anak-
konten yang tersedia di internet, orang tua perlu lebih memusatkan perhatian
pada apa yang diakses oleh anak-anak mereka agar mereka tidak terpapar
konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Keterbatasan finansial juga
menjadi tantangan lain bagi orang tua tunggal. Di era digital, kebutuhan
lainnya.
57
mengatasi tantangan-tantangan ini, orang tua single parent di Kecamatan
bagi orang tua single parent untuk saling bertukar pengalaman dan
dukungan sangat diperlukan. Di era digital ini, tantangan pola asuh bagi
orang tua single parent dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik
58
BAB IV
ANALISIS POLA ASUH ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT
DI KECAMATAN PANCENG
A. Interpretasi Hasil
single mother yang berjumlah 15 orang. Namun dalam penulisan ini ada 5
sangat terbatas dikarenakan dari beberapa single mother yang ada hanya
yang masih memiliki anak usia 10-15 tahun. Dikarenakan menurut hemat
arahan dan didikan secara penuh terutaman dari pengawasan orang tua
1. Responden “M” Ibu Masruro, seorang single mother dari 1 anak berusia
59
membesarkan anak-anaknya, apalagi era digital semakin mendominasi
Meski dengan anggaran terbatas, ibu masruro harus memastikan hal ini
Selain itu, ibu masruro juga aktif terlibat dalam pendidikan digital anak-
60
pemahaman ini adalah kunci dalam membesarkan anak-anak di era
tahun dan putri berusia 10 tahun. Tinggal di daerah Dalegan, ibu maya
Awalnya saya cenderung memilih pola asuh yang lebih permisif. Saya
Namun dalam konteks era digital, hal ini menghadirkan tantangan baru,
61
perlu ditegakkan. Saya merasakan perlunya panduan yang lebih tegas
Pada saat yang sama, saya menyadari bahwa dalam beberapa kasus,
tertutup dan tidak kooperatif. Saya ingin memiliki hubungan yang baik
merasa dibatasi.
3. Ibu Indah adalah seorang ibu tunggal dari tiga orang anak berusia 8, 12
apalagi pola asuhnya tidak selalu sesuai dengan teori yang ada. Bu Indah
cenderung menerapkan pola asuh yang lebih permisif. Sebagai orang tua
tunggal yang bekerja penuh waktu, Ibu Indah merasa kesulitan untuk
62
pentingnya batasan, terkadang dia merasa kesulitan untuk menetapkan
4. Ibu Siti adalah seorang ibu tunggal yang tinggal di daerah Desa Doudo
Panceng, dan memiliki dua orang anak, berusia 10 dan 13 tahun. Dalam
wawancara kali ini, Ibu Siti berbagi pengalamannya dengan pola asuh
yang seringkali sejalan dengan teori pola asuh demokratis. Ibu Siti
5. Ibu Rahma adalah seorang ibu tunggal dari seorang putri berusia 11
tua tunggal, Ibu Rahma percaya bahwa penting untuk melibatkan anak-
63
anaknya dalam pengambilan keputusan, terutama dalam hal penggunaan
dapat diakses, dan aturan lainnya. Hal ini tidak hanya membangun
hubungan yang kuat antara Ibu Rahma dan anak-anaknya, namun juga
di era digital.
64
2.) Ibu Maya menghadapi tantangan khusus dalam mengasuh anak-
65
4.) Dialog Terbuka: Kedua anak ibu Siti berbicara secara terbuka. Ini
Anda rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan yang Anda
66
buat. Anak-anak yang Berpartisipasi dalam Keputusan: Anak-anak
Kuat: Metode ini membantu membina ikatan yang kuat antara Ibu
teknologi.
67
internet secara bebas, mendorong diskusi tentang nilai-nilai bersama,
3.) Ibu Indah: Analisis pendekatan ibu indah: jadwal yang terorganisir
68
bermain, belajar, dan berinteraksi. Demokratis: Elemen demokratis
efektif dan penting untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang
69
yang memungkinkan anak-anak berpartisipasi. Analisis Pendapat Anak
5.) Analisis Pendekatan Ibu Rahma: Ruang diskusi dan berbicara terbuka
70
penggunaan perangkat digital adalah contoh pendekatan demokratis
terkait teknologi.
71
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Keluarga adalah fondasi pertumbuhan dan perkembangan anak, yang
membentuk kepribadian mereka. Orang tua adalah guru utama di tahun-tahun awal
seorang anak, yang bertindak sebagai panutan. Ada tiga gaya pengasuhan utama:
otoriter, demokratis, dan permisif. Pola asuh otoriter menetapkan aturan yang ketat,
dengan anak-anak yang kurang terbuka dan kurang inisiatif. Pola asuh demokratis
orang tua, sehingga tercipta komunikasi yang terbuka dan hubungan yang positif.
yang berpikiran sempit dan melanggar norma sosial. Di era digital, pengasuhan
berbagai masalah. Ibu Masruro, seorang ibu tunggal, merasa sulit untuk memantau
aktivitas online anaknya. Ibu Maya kesulitan dalam mengawasi penggunaan gawai
dan jam belajar anaknya. Ibu Indah menghadapi tantangan dalam mengontrol akses
penggunaan teknologi.
72
pengasuhan anak dengan perkembangan teknologi sangatlah penting. Pengawasan
informasi yang positif merupakan hal yang perlu diperhatikan. Manajemen waktu,
hubungan yang sehat adalah tantangan tambahan bagi orang tua tunggal di era
digital. Mengelola waktu di depan layar, fokus pada konten yang sesuai, manajemen
keuangan yang bijak, dan menyeimbangkan perhatian pada anak dan tanggung
jawab lainnya adalah hal yang penting. Mengasuh anak di era digital, terutama bagi
orang ibu yang memiliki anak berusia 10-15 tahun, yang menyoroti tantangan yang
mereka hadapi di era digital. Para ibu ini harus mengendalikan waktu di depan layar,
mengelola konten digital. Mereka juga bergelut dengan kesulitan keuangan dan
mereka dan mencari dukungan dari kelompok komunitas ibu tunggal. Terlepas dari
tantangan yang dihadapi, para ibu ini berusaha keras untuk membangun rasa
73
Ibu Masruro tetapi memprioritaskan pendidikan anak-anak, yang membantu
memahami manfaat dan efek media sosial. Ibu Masruro menggunakan platform
masalah lainnya.
era digital, meskipun mereka mencoba berbagai gaya pengasuhan, mereka mencoba
berbagai keseimbangan antara eksplorasi digital dan aktivitas lainnya. Ibu Maya
memahami dan mematuhi aturan digital. Ibu Indah dapat membuat jadwal
khusus untuk bermain, belajar, dan berinteraksi langsung dengan orang lain, dan
menetapkan batasan yang jelas dan konsisten terkait penggunaan perangkat digital.
Dialog Terbuka: Kedua anak ibu Siti berbicara secara terbuka, membantu ibu dan
anak berbicara dengan baik, terutama tentang teknologi. Ibu Siti memastikan anak-
anak terlibat dalam pengambilan keputusan, menanamkan rasa tanggung jawab dan
digital.
74
Saran
75
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah Syukur, Taufik, Gamar Al Haddar, Ade Ismail Fahmi, Rahmad Risan, Yusuf
Siswantara, Dyah Noviawati Setya, A Zaenurrosyid, and Mumu Muzayyin Maq.
PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA, n.d. www.globaleksekutifteknologi.co.id.
———. “PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA” (n.d.). Accessed October 29, 2023.
www.globaleksekutifteknologi.co.id.
Agama, Jurusan Sosiologi. POLA ASUH SINGLE PARENT TERHADAP PENDIDIKAN ANAK
(STUDI KASUS DI DESA LAMDINGIN) SKRIPSI Diajukan Oleh: MARIA ASPITA, n.d.
Amrillah, H. M. Taufik, Amanah Rahmaningtyas, Meri Hartati, and Gladis Agustin. “Peran
Orang Tua Di Era Digital.” Zuriah : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 1 (August
27, 2020): 23.
Daniswara, Rico Alana, and Andhita Risko Faristiana. “TRANFORMASI PERAN DAN
DINAMIKA KELUARGA DI ERA DIGITAL MENJAGA KELUARGA DALAM REVOLUSI
INDUSTRI 4.0 TANTANGAN DALAM PERUBAHAN SOSIAL.” JISPENDIORA: Jurnal Ilmu
Sosial 2, no. 2 (2023). https://doi.org/10.56910/jispendiora.v2i1.
Fathurahim, Muhammad Akmal, and Oji Kurniadi. “Komunikasi Keluarga Dalam Mendidik
Anak Di Era Digital.” Bandung Conference Series: Public Relations 2, no. 2 (July 29,
2022).
Fibria Nugrahani, Rizka, and Wulan Charisma Fitri. Pola Asuh Orangtua Single Parents.
PSIKODINAMIKA : JURNAL LITERASI PSIKOLOGI. Vol. 3, 2023.
Hutasoit, Iin Tata Maranatha br, and Karina Meriem Beru Brahmana. “Single Mother Role
in the Family.” Education and Social Sciences Review 2, no. 1 (March 30, 2021): 27.
76
ibu siti. Wawancara (2023).
Institut, Aslan, Agama Islam, Sultan Muhammad, and Syafiuddin Sambas. “Peran Pola
Asuh Orangtua Di Era Digital.” Jurnal Studia Insania 7, no. 1 (2019): 20–34.
Livingstone, Sonia, and Jasmina Byrne. Parenting in the Digital Age The Challenges of
Parental Responsibility in Comparative Perspective, n.d.
Marlina, Marlina, and Agus Prayitno. “Pola Asuh Orang Tua Singleparent Dalam
Menumbuhkan Kemandirian Anak.” EduBase : Journal of Basic Education 2, no. 1
(February 28, 2021): 30.
Noviya Andriyani STAI Masjid Syuhada Yogyakarta, Isnanita. “PENDIDIKAN ANAK DALAM
KELUARGA DI ERA DIGITAL.” FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam
7, no. 1 (2018).
Nur, Rezki. POLA ASUH ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MENANAMKAN
NILAI-NILAI SOSIAL ANAK DI DESA BONGKI LENGKESE KECAMATAN SINJAI TIMUR
KABUPATEN SINJAI, n.d.
Rachmat, Irfan Fauzi, and Sofia Hartati. LITERASI DIGITAL ORANG TUA ANAK USIA DINI.
Vol. 7, 2019.
Sultra Rustan, Ahmad, and Muhammad Qadaruddin. PENGARUH ORANG TUA TUNGGAL
TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP ANAK DI DESA BONE-BONE KECAMATAN BARAKA
KABUPATEN ENREKANG, n.d.
“Buku-Metode-Penelitian-Kualitatif” (n.d.).
“Buku_Psikologi_Keluarga” (n.d.).
77
“Nur Fitriyah Rahmah I73219057 Ok” (n.d.).
STRATEGI BERTAHAN HIDUP IBU TUNGGAL (SINGLE PARENT) SEBAGAI BURUH TANI DI
DESA TALANG JALI KECAMATAN KOTABUMI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA,
n.d.
“View of POLA ASUH YANG EFEKTIF UNTUK MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL.” Accessed
December 14, 2023.
https://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jpkm/article/view/166/135.
78