Anda di halaman 1dari 62

MENCUCI TANGAN

Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Mencuci tangan adalah suatu proses dimana seluruh permukaan tangan
digosok secara bersama-sama dengan menggunakan bahan pembersih tertentu
PENGERTIAN
(sabun antiseptic/handscrub) dan dibilas dibawah air yang mengalir dengan
tujuan untuk menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin
1. Menurunkan jumlah mikroorganisme yang ada di tangan
2. Menurunkan resiko perpindahan mikroorganisme ke klien
TUJUAN 3. Menurunkan resiko kontaminasi silang antara klien
4. Menurunkan resiko perpindahan organisme sumber infeksi ke diri
perawat dan klien
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Alat
1. Air yang mengalir (kran)/Waskom 2 buah
2. Sabun antiseptic
3. Handuk bersih yang kering/tisu sekali pakai
C. Persiapan Perawat
1. Lepaskan jam tangan atau perhiasan yang menempel (misal cincin
atau gelang), yaknikan kuku dalam keadaan bersih dan pendek
2. Gulung bagian lengan baju sampai di atas siku
3. Berdiri di depan bak cuci tangan, tangan dan baju jangan menempel
di sisi bak cuci tangan
D. Pelaksanaan
1. Membaca Basmalah
2. Basahi ke-2 telapak tangan setinggi pertengahan lengan
memanfaatkan air yg mengalir, lalu ambil sabun seterusnya usap &
gosok ke-2 telapak tangan dengan cara lembut
3. Usap & gosok serta ke-2 punggung tangan dengan cara bergantian
secara merata
4. Jangan Sampai lupa untuk membersihkan jari-jari tangan, gosok sela-
sela jari sampai bersih
5. Bersihkan kedua ujung jari dengan cara bergantian dengan
mengatupkan
6. Gosok & putar ke-2 ibu jari dengan cara bergantian
7. Letakkan ujung jari ke telapak tangan selanjutnya gosok perlahan,
Bersihkan ke-2 pergelangan tangan dengan cara bergantian secara
memutar, seterusnya diakhiri dengan membilas seluruhnya bagian
tangan dgn air bersih yg mengalir lalu keringkan menggunakan
handuk atau tisu
8. Akhiri dengan ucapan Hamdalah
E. Pelaksanaan
1. Melakukan tindakan dengan sistematis
2. Percaya diri
MEMAKAI DAN MELEPAS APD
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian
PENGERTIAN tubuh dari mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain yang disebut
“carrier”

TUJUAN Melindungi perawat dan klien dari transmisi mikroorganisme

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Alat
1. Sarung tangan bersih
2. Masker
3. Apron/celemek
C. Persiapan Parawat
1. Gulung rambut/rapikan jilbab serapih mungkin
2. Cuci tangan
D. Tahap Kerja
Memakai Sarung Tangan Bersih :
PROSEDUR
1. Pasang sarung tangan di tangan di salah satu tangan yang dominan
terlebih dahulu
2. Pasang sarung tangan pada sisi lainnya
Catatan : pada pemasangan sarung tangan bersih tidak perlu
kesterilan
Memakai Masker :
1. Mencuci tangan
2. Cari ujung atas masker (masker biasanya mempunyai lempengan
logam tipis di sepanjang pinggirannya)
3. Pegang masker pada bagian atas kedua tali
4. Talikan kedua tali atas secara pas dibelakang atas kepala. Dengan tali
atas di atas telinga anda. Posisi tali di atas kepala memberikan ikatan
yang kuat
5. Dengan lembut tekan bagian atas logam di atas tonjolan hidung anda
6. Cuci tangan
Memakai Apron/Celemek :
1. Pakia celemek sampai menutupi pakaian perawat
2. Tarik lengan baju sampai ke bagian pergelangan tangan
3. Ikatkan tali celemek (biasanya ada dibagian posterior leher kepala,
dada dan pinggul)
Melepas Masker, Celemek dan Sarung Tangan :
1. Buka kedua ikatan masker
2. Lipat masker di bagian tengahnya dengan kedua permukaan dalamnya
bertemu
3. Buang masker ke tempat khusus
4. Buka ikatan gaun celemek
5. Biarkan gaun jatauh ke arah depan dari arah bahu (tapi jangan sampai
jatuh ke lantai)
6. Lipat atau gulung celemek tanpa menyentuh bagian luar celemek
7. Masukkan ke dalam bak cucian medis
8. Lepaskan sarung tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan,
perawat hanya menyentuh dan menarik bagian luar sarungan tangan
kiri agar bagian tangan kiri tidak terkena sisa-sisa kotoran klien
9. Genggam sarung tangan kiri yang sudah terlepas di tangan kanan
10. Lepaskan sarung tangan kanan dengan cara tangan kiri menarik
sarung tangan dari arah dalam sarung tangan kanan agar tangan kiri
tidak menyentuh bagian luar sarung tangan kanan
11. Buang sarung tangan ke dalam bengkok/tempat sampah medis
12. Cuci tangan
E. Sikap
1. Melakukan tindakan dengan sistematis
2. Percaya diri
PEMERIKSAAN TTV
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan system


PENGERTIAN yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi,
frekuensi pernapasan, dan tekanan darah.
Untuk mendeteksi adanya suatu kelainan, gangguan, perubahan fungsi organ
TUJUAN tubuh dan masalah medis lainnya agar dapat membantu dokter menjadi suatu
diagnosa

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
4. Melakukan validasi data
5. Menjelaskan maksud, tujuan dan lamanya pemeriksaan
6. Mengevaluasi frekuensi pernafasan pasien
B. Persiapan Pasien
1. Mengecek dan memastikan nama pasien (lihat di papan nama pasien
dan gelang pasien)
2. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
C. Persiapan Alat
1. Tensi meter
2. Alat tulis
3. Termometer
4. Jam tangan
D. Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa,
mengecek saluran pipa dan meletakkan meteran secara vertikal
3. Mempersiapkan stetoskop dengan corong bel yang terbuka
4. Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas
secara rapi dan tidak terlalu ketat, 2 cm di atas fossa cubiti dan
bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis serta
sejajar dengan jantung
5. Memastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
6. Meraba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah medial
7. Menutup katup pengontrol pada pompa manset
8. Dengan tiga jari meraba pulsasi a. Brachialis pompa manset dengan
cepat sampai 30 mmHg di atas hilangnya pulsasi. Menurunkan
tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri teraba kembali.
Melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir.
9. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat
perabaan pulsasi
10. Memompa kembali manset sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik
palpatoir
11. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan
(3 mmHg per detik). Melaporkan saat mana mendengar bising
pertama sebagai tekanan sistolik.
12. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising
yang terakhir sehingga setelah itu tidak terdengar bising lagi sebagai
tekanan darah diastolik
13. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik
14. Melepas manset dan merapikannya.
15. Dapat melaporkan hasil tekanan sistolik dan diastolic

MENGHITUNG DENYUT NADI


16. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks
17. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba a. Radialis
18. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik

PEMERIKSAAN SUHU
19. Membersihkan dengan tissue atau cucilah dalam air dingin bila
disimpan dalam
20. desinfektan serta bersihkan dengan lap bersih
21. Memegang ujung termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari
kedua, turunkan tingkat air raksa sampai angka 35 derajat celsius
22. Membuka lengan pasien dan membersihkan keringat pasien dengan
handuk yang kering/ tissue
23. Menempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex
fossa aksillaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal lalu
menurunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien ke atas dada,
sedangkan pada anak, pegang tangannya dengan lembut.
24. Menunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian dilakukan pembacaan
25. Mengangkat termometer dan bersihkan dengan soft tissue/ lap bersih
dengan gerak rotasi.
26. Menurunkan tingkat air raksa ≤ 0°C.

MENGHITUNG PERNAFASAN
27. Meminta penderita melepas baju (duduk atau berbaring)
28. Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan
pada punggung/dada untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1
menit. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi) dihitung 1
frekuensi napas
E. Setelah Tindakan
1. Evaluasi (subyektif dan obyektif) respon pasien setelah tindakan.
2. Ucapan terima kasih atas kerjasama pasien
3. Mendoakan pasien

4. Ucapkan salam
5. Cuci Tangan
6. Akhiri dengan ucapan Hamdalah
F. Sikap
3. Melakukan tindakan dengan sistematis
4. Komunikatif dengan pasien
5. Percaya diri
TEPID WATER SPONGE
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Tepid water sponge merupakan salah satu upaya untuk menurunkan suhu
(hipotermia) dengan memberikan kompres dibagian tubuh yang mempunyai
PENGERTIAN
pembuluh darah yang besar, terutama di bawah aksila dan selangkangan
paha.

Menurunkan suhu tubuh yang relative sangat tinggi tanpa menimbulkan efek
TUJUAN
mengigil dan penurunan suhu yang tiba-tiba (dratis) pada klien.

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Preprosedur
Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
Cuci tangan
C. Persiapan Pasien
Mengecek dan memastikan nama pasien (lihat di papan pasien dan gelang
pasien)
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Jaga privasi klien
Aur posisi pasien dengan posisi supine di tempat tidur
D. Persiapan Alat
 Waskom kecil
 Air hangat dengan suhu 37ºC
 Thermometer mandi
 Waslap besar
 Handur berukuran sedang
 Pengalas mandi
 Selimut mandi
 Termometer
 Sarung tangan bersih
E. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Memasang sarung tangan bersih
3. Bantu klien melepaskan pakaiannya
4. Tempakan alas mandi dibawah punggung klien
5. Pasang selimut mandi di area tubuh yang tidak dilakukan tepid water
sponge
6. Cek kembali temperatur air. Rendam waslap dan handuk di air hangat
lalu di peras
7. Pasang waslap basah di bawah aksila dan selangkangan paha serta
pasang pula handuk di bagian tubuh anterior agar terjadi perpindahan
panas dengan cara konduksi
8. Ganti waslap dan handuk tiap 5 menit
9. Jika sudah selesai keringkan tubuh klien
10. Ukur kembali nadi dan temperature badan klien, observasi kembali
respon klien terhadap terapi
11. Lanjutkan kembali tepid water sponge ini dibagian tubuh posterior
selama 3-5 menit. Kaji kembali nadi dan temperature setiap 15 menit
12. Hentikan tindakan jika suhu tubuh klien sudah kembali dalam batas
normal, jika suhu turun di bawah normal tindakan tidak dilanjutkan
13. Keringkan seluruh tubuh dan bantu klien memakai pakaian
14. Rapikan alat dan pasien, ganti linen jika basah
15. Lepaskan sarung tangan
16. Cuci tangan
F. Setelah Tindakan
1. Evaluasi (subyektif dan obyektif) respon pasien setelah tindakan.
2. Berdoa

3. Ucapkan Hamdallah
4. Ucapkan terimakasih atas kerjasama pasien
5. Ucapkan salam wassalammu’alaikum, wr, wb
6. Dokumentasi : tindakan yang telah dilakukan, hasil evaluasi (respon
pasien), nama perawat dan tanda tangan
LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Nafas dalam adalah suatu tindakan keperawatan dimana perawat akan


mengajarkan/melatih klien agar mampu dan mau melakukan nafas dalam
secara efektif sehingga kapasitas vital dan ventilasi paru meningkat.
PENGERTIAN
Sedangkan batuk efektif adalah proses mengeluarkan udara atau benda asing
dari paru secara adekuat, baik dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja
(akibat reseptor batuk terstimulasi benda asing seperti secret, darah dll).
Latihan nafas dalam :
1. Meningkatkan kapasitas vital dan ventilasi paru
2. Mempertahankan energy
3. Membantu pernafasan abdominal lebih otomatis dan lebih efisien
4. Meningkatkan relaksasi dan rasa aman
5. Menurunkan efek hipovolemik
TUJUAN
6. Menurunkan efek anastesi
7. Menurunkan rasa nyeri
Batuk efektif :
1. Membersihkan jalan nafas
2. Mencegah komplikasi : infeksi saluran nafas, pneumonia
3. Mengurangi kelelahan
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
Jaga privasi klien
Atur posisi pasien dengan posisi fowler di tempat tidur atau posisi duduk
di kursi, bahu rileks agak condong ke depan
C. Persiapan Alat
 Bantal/penyangga
 Air minum hangat
 Tissue
 Sputum pot
 Sarung tangan bersih
 Bengkok
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Memasang sarung tangan bersih
3. Anjurkan klien untuk meletakkan kedua telapak tangan di atas
abdomen sisi bawah iga
4. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam perlahan-lahan dari
hidung dan mengeluarkannya lewat mulut (lakukan sebanyak 3 kali)
5. Setelah nafas dalam berakhir, anjurkan klien untuk menahan nafas
selama 2-3 detik
6. Siapkan sputum pot kemudian anjurkan klien untuk batuk dengan
kuat menggunakan perut dan otot bahu pernafasan dan anjurkan klien
untuk membuang sputum ditempat yang telah disediakan
7. Bersihkan mulut klien dengan tissue
8. Anjurkan klien untuk istirahat sebentar
9. Anjurkan klien untuk mengulangi prosedur 4-6 (lakukan ±3 kali)
10. Bila prosedur sudah selesai berikan air minum hangat pada klien
11. Rapikan alat dan pasien
12. Melepas handscone
13. Mencuci tangan
14. Setelah Tindakan
1. Evaluasi (subyektif dan obyektif) respon pasien setelah tindakan.
2. Berdoa

3. Ucapkan Hamdallah
4. Ucapkan terimakasih atas kerjasama pasien
5. Ucapkan salam wassalammu’alaikum, wr, wb
6. Dokumentasi : tindakan yang telah dilakukan, hasil evaluasi (respon
pasien), nama perawat dan tanda tangan
TERAPI OKSIGEN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Pemberian oksigen kepada klien yang memerlukan oksigen ekstra dengan
PENGERTIAN cara memasukkan selang yang terbuka dari plastic ke dalam lubang hidung
dan mengaitkannya di belakang telinga.
1. Meningkatkan ekspansi dada
2. Memperbaiki status oksigen klien dan memenuhi kekurangan oksigen
3. Membantu kelancaran metabolism
4. Mencegah hipoksia
TUJUAN
5. Menurunkan kerja jantung
6. Menurunkan kerja paru-paru pada klien dengan dyspnea
7. Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi nafas pada penyakit
paru

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Persiapan Preprosedur
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
3. Atur posisi pasien dengan posisi fowler di tempat tidur atau posisi
duduk di kursi, sampai klien merasa nyaman
C. Persiapan Alat
1. Tabung oksigen dengan manometer, flowmeter (pengukuran aliran),
humidifier (botol pelembab) yang di isi air aquades
2. Selang oksigen : nasal kanul
3. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Memasang sarung tangan bersih
3. Sambungkan kanul ke selang oksigen dari humidifier
4. Putar tombol flowmeter sampai kecepatan yang sesuai dengan
instruksi dan mencoba aliran pada kulit muka pada ujung selang
5. Masukkan cabang kanul kedalam lubang hidung klien ±1-2 cm dan
kaitkan tali di belakang telinga klien, lalu rapatkan pengatur selang
oksigen dibawah dagu klien
6. Minta klien untuk menarik nafas melalui hidung dan tanyakan pada
pasien apakah sesaknya berkurang/tidak
7. Menjelaskan kepada klien dan keluarga :
a. Tidak boleh merokok di lingkungan klien
b. Tidak boleh mengubah flowmeter
c. Segera laporkan jika ada reaksi sesak bertambah/klien gelisah
8. Rapikan alat dan pasien
9. Lepaskan sarung tangan
10. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
RUMPLE LEED TEST
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Suatu prosedur sederhana untuk mendeteksi gejala demam berdarah yaitu
PENGERTIAN
perdarahan dibawah kulit/bintik-bintik merah (petekie)

TUJUAN Untuk mendeteksi gejala demam berdarah (petekie)

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Persiapan Preprosedur
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien dan Lingkungan
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Atur posisi pasien dengan posisi supine/fowler di tempat tidur atau
posisi duduk di kursi
C. Persiapan Alat
1. Tensimeter (sphygmomanometer) lengakap
2. Stetoskop
3. Alat pecatat waktu (jam)
4. Buku catatan dan alat tulis
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Periksa tekanan darah pasien dengan tensimeter dan stetoskop
sehingga didapatkan tekanan darah sistolik dan diastolic.
Nilai sistolik + niali diastolik
2
4. Pertahankan tekanan diantara nilai sistolik dan nilai diastolic, tetapi
tidak boleh melebihi angka 100 mmHg selama ±10 menit
5. Turunkan tekanan, kemudian lepaskan manset, tunggu ±5 menit
sampai kulit lengan bawah normal kembali
6. Di lengan bawah pasien, ±4cm dari lekuk siku buat lingkaran
menggunakan pulpen dengan diameter 5 cm
7. Amati apakah pada kulit lengan bawah terdapat bintik-bintik merah
kecil, hasil positif DBD apabila terdapat >10 bintik-bintik merah
8. Rapikan alat dan pasien
9. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENGATUR POSISI PASIEN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Membantu klien pada posisi tertentu dengan body aligment yang tepat, baik
PENGERTIAN untuk melakukan pemeriksaan fisik area tertentu untuk merubah dari suatu
posisi ke posisi lain

1. Melakukan pemeriksaan fisik


2. Meningkatkan rasa nyaman karena dapat memperlancar sirkulasi darah
3. Merubah dari satu posisi ke posisi lain sehingga tidak terjadi gangguan
integritas kulit akibat penekanan area tubuh dalam jangka waktu lama
4. Meningkatkan ventilasi paru (untuk posisi tertentu misalnya duduk
TUJUAN
fowler)
5. Memudahkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, misalnya
melakukan pengkajian atau dalam melakukan tindakan tertentu
6. Memberikan klien kesempatan untuk bersosialisasi (untuk posisi tertentu,
misalnya duduk dan fowler)

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Persiapan Preprosedur
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi pasien

POSIS SUPINE
C. Persiapan Alat
Sarung tangan bersih (jika di perlukan)
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Baringkan klien telentang mendatar ditengah tempat tidur tanpa alas
bantal di bagian kepala atau bagian tubuh manapun
4. Letakkan bantal kecil atau handuk yang digulung di bawah lumbal
klien untuk menompang bagian tersebut
5. Letakkan bantal yang dapat menompang area kepala, leher dan bahu
6. Berikan bantal kecil di lengan bagian bawah yang pronasi sehingga
sejajar dengan posisi pasien
7. Letakkan bantal kecil di bawah pergelangan tangan klien untuk
mencegah ekstensi jari-jari tangan dan abduksinya ibu jari tangan
8. Tempatnya trochanter roll di sisi paha klien untuk menurunkan resiko
rotasi eksternal dari pinggul
9. Letakkan bantal kecil dibawah betis klien untuk menompang bagian
tumit
10. Tempatkan papan kaki di bagian bawah telapak kaki klien untuk
memantapkan posisi dorsifleksi dan mencegah footdrop
11. Rapikan alat dan pasien
12. Lepaskan sarung tangan
13. Cuci tangan

POSISI FOWLER/SEMI FOWLER


C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2 buah (atau secukupnya)
2. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Membantu pasien untuk duduk
4. Menyusun bantal, dengan sudut 30-60 derajat
5. Menaikkan pasien dengan cara perawat berdiri disebelah kanan
menghadap pasien
6. Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut
7. Menganjurkan pasien untuk menopang badan dengan kedua tangan
8. Tangan kanan perawat membantu dibawah ketiak dan tangan kiri
dibelakang punggung pasien
9. Menganjurkan untuk mendorong badannya ke belakang
10. Bila pasien tidak dapat membantu, maka 2 perawat berdiri dikedua
sisi tempat tidur
11. Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan kebawah bahu dan 1
tangan di bawah pangkal paha, saling berpegangan
12. Menganjurkan pasien untuk menundukkan kepala dan kedua tangan di
atas perut
13. Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama mengangkat pasien
ke atas
14. Memberi posisi yang enak
15. Rapikan alat dan pasien
16. Lepaskan sarung tangan
17. Cuci tangan
POSISI LATERAL
C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunkan sarung tangan bersih
3. Tempatkan klien pada posisi terlentang di tengah tempat tidur
4. Miringkan klien ke salah satu sisi ubuh
5. Bantu klien untuk memutar badannya ke arah lateral. Untuk
memudahkan kerja, fleksi kan terlebih dahulu kaki klien lalu tangan
perawat memegang bagian pinggul dan bahu klien, setelah itu putar
klien ke arah perawat
6. Tempatkan bantal dibawah kepala dan leher klien untuk memberikan
posisi alignment, menurunkan resiko fleksi lateral leher dan
menurunkan tegangan otot sternocleoidoastoid
7. Condongkan bagian bahu ke arah sisi
8. Posisikan kedua lengan pada posisi fleksi dengan cara lengan atas di
dukung dengan bantal pada bahu
9. Tempatkan gulungan pada bantal sejajar dengan punggung klien
untuk memantapkan posisi lateral
10. Tempatkan 1 atau2 bantal dibawah kaki atas klien yang semi fleksi,
bantal harus mendukung kaki dan lipat paha ke kaki, hal ini untuk
memberikan posisi yang alignment dan mencegah penekanan di
daerah tulang prominence
11. Tempatkan papan kaki di bawah kaki klien untuk memantapkan posisi
dorsi fleksi dan mencegah footdrop
12. Rapikan alat dan pasien
13. Lepaskan sarung tangan
14. Cuci tangan

POSISI SIMS
C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Tempatkan klien pada posisi terlentang di tengah tempat tidur
4. Miringkan klien dengan sebagian berbaring pada abdomen
5. Tempatkan bantal kecil di bawah kepala
6. Tempatkan bantal di bawah lengan fleksi klien, bantal harus lebih dari
tangan sampai siku (untuk mencegah rotasi internal bahu)
7. Tempatkan bantal di bawah tungkai yang fleksi, dengan menyokong
tungkai setinggi panggul
8. Tempatkan bantal pasir atau penyokong footdrop melawan kaki klien
9. Rapikan alat dan pasien
10. Lepaskan sarung tangan
11. Cuci tangan

POSISI PRONE
C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Perawat berdiri di salah satu sisi tempat tidur
4. Mengangkat bantal kepala
5. Menganjurkan pasien untuk bergeser ke kanan
6. Memasang bantal tipis di samping perut sebelah kiri
7. Memiringkan kepala ke sisi kiri
8. Letakkan tangan klien berhimpitan pada sisi tubuh
9. Menekukan kaki kanan
10. Menyilangkan lengan kanan melalui dada kiri
11. Bantu klien untuk memutar bagian tubuhnya kearah kanan
12. Perawat membantu merubah posisi pasien ke posisi tengkurap
13. Mengatur lengan dalam posisi yang nyaman
14. Rapikan alat dan pasien
15. Lepaskan sarung tangan
16. Cuci tangan

POSISI TRENDELENBURG
C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Perawat mengangkat tempat tidur bagian kepala, lalu perawat lain
meletakkan bantal di bawah kaki tempat tidur
4. Memberikan posisi nyaman
5. Rapikan alat dan pasien
6. Lepaskan sarung tangan
7. Cuci tangan

POSISI LITOTOMI
C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Gulungan handuk atau bantal kecil 2-5 buah
3. Sarung tangan bersih
4. Tempat tidur dengan penyanggah kaki
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Klien tidur terlentang mendatar di tengah tempat tidur dengan kedua
paha diangkat dan ditekuk kearah perut
4. Tugkai bawah membentuk sudut 90º terhadap paha. Karena sikap ini
sukar dipertahankan maka dipergunakan alat penahan kaki
5. Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk pada spinal lumbal klien
6. Rapikan alat dan pasien
7. Lepaskan sarung tangan
8. Cuci tangan

POSISI KNEE-CHEST
C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Gulungan handuk atau bantal kecil 2-5 buah
3. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Membantu pasien dalam posisi berlutut dengan kepala dan dada
menempel pada bantal
4. Membantu pasien memutarkan muka ke salah satu sisi dan kedua
tangan di samping kepala
5. Meluruskan punggung sehingga ketahanan bukan terletak pada siku
dan lutut
6. Paha tegak lurus dengan tempat tidur
7. Perawat menunggu pasien selama posisi ini (setelah klien pada posisi
semula)
8. Rapikan alat dan pasien
9. Lepaskan sarung tangan
10. Cuci tangan

POSISI DORSAL RECUMBENT


C. Persiapan Alat
1. Bantal besar 2-5 buah (secukupnya)
2. Gulungan handuk atau bantal kecil 2-5 buah
3. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Membantu pasien menekuk lutut dan melebarkan kedua kaki
4. Pasien memakai bantal di kepala
5. Kedua telapak kaki tetap menapak di tempat tidur
6. Kedua tangan pasien di letakkan kea rah kepala
7. Rapikan alat dan pasien
8. Lepaskan sarung tangan
9. Cuci tangan

E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Relaksasi progresif adalah latihan terinstruksi yang meliputi pembelajaran


PENGERTIAN untuk mengerutkan dan merilekskan kelompok otot secara sistemik dimulai
dengan kelompok otot wajah dan berakhir pada otot kaki.

1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi


berlebihan karena adanya stress
2. Mengurangi tingkat kecemasan, insomnia
3. Mengontrol antixipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan
TUJUAN
kecemasan
4. Mengurangi kelelahan, aktivitas mental dan aktivitas fisik
5. Membantu penyembuhan penyakit tertentu dan pasca operasi
6. Dapat membangun energy positif dan energy negatif

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Persiapan Preprosedur
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
3. Tempatkan pasien pada ruangan yang nyaman
4. Atur posisi pasien duduk di kursi senyaman mungkin
PROSEDUR
C. Pelaksanaan
1. Gerakan untuk melatih otot tangan, dengan cara menggenggam
tangan sambil membuat suatu kepalan dan dilepaskan
2. Gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang, dengan cara
menekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan
sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit
3. Gerakan untuk melatih otot-otot biceps, dengan menggenggam kedua
tangan sehingga menjadi kepalan kemudian membawa kedua kepalan
ke pundak
4. Gerakan untuk melatih otot-otot bahu, dengan cara angkat kedua bahu
setinggi-tingginya seakan akan bahu akan dibawa hingga menyentuh
kedua telinga
Gerakan untuk melemaskan otot-otot wajah : dahi, mata, rahang dan
mulut
5. Gerakan untuk dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai
otot-ototnya terasa dan kulitnya keriput
6. Gerakan untuk mata dengan cara menutup keras-keras mata sehingga
dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata
7. Gerakan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot
rahang dengan cara mengatup rahang, diikuti dengan menggigit gigi
sehingga ketegangan di sekitar otot-otot rahang
8. Gerakan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir
dimonyongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di
sekitar mulut
9. Gerakan untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun
belakang. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru
kemudian otot leher bagian depan. Pertama-tama pandu klien
menyandarkan kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta
untuk menekankan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian
rupa sehingga klien dapat merasakan ketegangan di bagian belakang
leher dan punggung atas
10. Gerakan untuk melatih otot leher bagian depan, dengan cara
membawa kepala ke muka, kemudian punggung klien diminta untuk
membenamkan dagu ke dadanya, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka
11. Gerakan melatih otot-otot punggung, dengan cara mengangkat tubuh
dari sandaran kursi, kemudian punggung dilengkungkan, lalu
busungkan dada, pertahankan selama 10 detik kemudian rileks.
Letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot-otot
menjadi lemas
12. Gerakan untuk melemaskan otot-otot dada, dengan cara klien diminta
untuk menarik nafas panjang. Posisi ini ditahan selama beberapa saat,
sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian diturunkan ke
perut. Pada saat ketegangan dilepas, klien dapat bernafas normal
13. Gerakan melatih otot-otot perut, dengan cara menarik kuat-kuat perut
ke dalam, kemudian menahannya sampai perut menjadi kencang dan
keras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali
seperti gerakan awal untuk perut ini
14. Gerakan untuk otot-otot kaki dan bertujuan untuk melatih otot-otot
paha, dilakukan dengan cara meluruskan kedua belah telapak kaki
sehingga otot paha terasa tegang. Gerakan ini dilanjutkan dengan
mengunci lutut sedemikian sehingga ketegangan pindah ke otot-otot
betis
Catatan:
Sebagaimana prosedur relaksasi otot, klien harus menahan posisi
tegang selama 10 detik baru setelah itu melepaskannya. Setiap
gerakan dilakukan masing-masing dua kali.
D. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
TEKNIK GUIEDE IMAGERY
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Guided imagery (imajinasi terbimbing) adalah proses relaksasi yang
menggunakan kekuatan pikiran dengan menggerakkan tubuh untuk
PENGERTIAN menyembuhkan diri dan memelihara kesehatan atau rileks melalui
komunikasi dalam tubuh melibatkan semua indra meliputi sentuhan,
penciuman, penglihatan dan pendengaran (Potter & Perry, 2005)
1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi
berlebihan karena adanya stress
2. Mengurangi tingkat kecemasan, insomnia
3. Mengontrol antixipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan
TUJUAN
kecemasan
4. Mengurangi kelelahan, aktivitas mental dan aktivitas fisik
5. Membantu penyembuhan penyakit tertentu dan pasca operasi
6. Dapat membangun energy positif dan energy negatif

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Persiapan Preprosedur
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
3. Ciptakan lingkungan yang aman dan tenang
4. Posisikan pasien senyaman mungkin : semi fowler dan minta klien
PROSEDUR
untuk menutup matanya selama prosedur
C. Pelaksanaan
1. Meminta klien menarik nafas dalam dan perlahan sebanyak 3 kali
untuk merelaksasikan semua otot
2. Dorong klien untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan atau
pengalaman dengan mata tetap terpejam
3. Setelah itu bantu klien merinci gambaran dari bayangannya.
Mendorong subjek untuk menggunakan semua indranya dalam
menjelaskan bayangan dan lingkungan dari bayangan tersebut : apa
yang dibayangkan, dilakukan bersama siapa, kapan dilakukan,
dimana tempat terjadinya dan seberapa sering dilakukan
4. Meminta klien untuk menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang
ditimbulkan oleh bayangannya
5. Memberikan umpan balik kontinu kepada subjek. Dengan memberi
komentar pada tanda-tanda relaksasi dan ketentraman
6. Membawa subjek keluar dari bayangannya
7. Diskusikan perasaan klien mengenai pengalamannya tersebut
8. Motivasi subjek untuk mempraktikan teknik imajinasi
D. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
BACKRUB (MASASE PUNGGUNG)
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Backrub adalah melakukan tindakan pemijatan pada punggung untuk


PENGERTIAN
memperlancar sirkulasi aliran darah
1. Melancarkan sirkulasi darah
2. Meningkatkan fungsi jaringan saraf
3. Menurunkan ketegangan otot
4. Melarutkan lemak
5. Menstimulasi sirkulasi kulit
TUJUAN
6. Mencegah decubitus pada pasien bedrest
7. Menimbulkan relaksasi yang dalam
8. Mengurangi nyeri dengan meningkatkan relaksasi
9. Memperbaiki secara langsung maupun tidak lansung fungsi setiap organ
internal
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi pasien
3. Berikan klien posisi prone, bila tidak bisa dengan posisi miring
C. Persiapan Alat
1. Selimut mandi
2. Olive oil atau lotion
3. Handuk
4. Powder/bedak
5. Bantal kecil (bila perlu)
6. Sarung tangan bersih
7. Sktesel/sampiran
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Letakkan bantal kecil pada perut klien untuk menjaga posisi yang
tepat
4. Lepaskan pakaian atas klien
5. Gunakan selimut mandi untuk menutupi klien
6. Tuangkan sedikit lotion pada telapak tangan
7. Lakukan teknik masase (5-10 menit)
a. Tangan selang seling
Masase punggung dengan tekanan pendek, cepat dan bergantian
tangan
b. Remasan
Usap otot bahu dengan setiap tangan anda yang dikerjakan secara
bersama
c. Gesekan
Masase punggung dengan ibu jari anda, dengan gerakan memutar
sepanjang tulang punggung dan sacrum ke bahu, geser keluar
merata kesemua punggung
d. Eflurasi
Masase punggung dengan kedua tangan, dengan menggunakan
tekanan lebih halus dengan gerakan ke atas untuk membantu
aliran balik vena
e. Petrisasi
Tekanan punggung secara horizontal, pindah tangan anda dengan
arah yang berlawanan dengan menggunakan gerakan meremas
f. Tekanan menyikat
Secara halus tekan punggung dengan ujung-ujung jari untuk
mengakhiri masase
8. Gunakan handuk kering untuk membersihkan sisa-sisa lotion pada
punggung pada daerah yang di masase
9. Berikan bedak jika pasien menghendaki
10. Rapikan pasien dan alat
11. Lepaskan sarung tangan
12. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3.
4. Dokumentasi
5. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
6. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MEMANDIKAN PASIEN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Proses memberikan badan klien yang tidak mampu mandi secara mandiri
PENGERTIAN
dengan cara membasuhkan air dan sabun pada klien
1. Menghilangkan mikroorganisme, sekresi dan ekskresi tubuh (misalnya
keringat) dan sel-sel kulit mati
2. Memberikan stimulasi pada kulit
3. Memberikan kesegaran tubuh
4. Meningkatkan kenyamanan klien dan relaksasi
TUJUAN
5. Mencegah bau badan yang tidak sedap
6. Memperlancar sirkulasi darah
7. Pada saat memandikan klien, perawat dapat pula memberikan penilaian
apakah kondisi klien lebih baik dari semula atau tidak dengan cara
melakukan komunikasi terapeutik

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi pasien
3. Atur posisi klien fowler atau supine ditempat tidur (senyaman pasien)
C. Persiapan Alat
1. Satu setel pakaian bersih
2. Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisi air dingin dan air
hangat (43-46’C)
3. Waslap 2 buah
4. Perlak dan handuk kecil
5. Handuk besar/kain penutup
6. Tempat bertutup untuk pakaian kotor
7. Sampiran, jika perlu
8. Sabun mandi, jika ada milik pasien sendiri
9. Talk (jika ada)
10. Jika pasien ingin BAB/BAK, tambahkan peralatan yang membantu
klien untuk bereliminasi
11. Termos berisi air panas (jika perlu)
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Pasang sampiran
4. Pindahkan selimut dan bantal klien dari tempat tidur, jika bantal
dibutuhkan gunakan seperlunya, pasang selimut mandi
5. Berdiri disisi kiri atau kanan klien, beri tahu klien bahwa pakaian
bagian atas harus dilepas, lalu bagian yang terbuka tersebut ditutup
dengan selimut.
6. Klien dimandikan dengan cara berikut :
a. Membasuh muka
1. Bentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala
2. Bersihkan muka, telinga, dan leher dengan waslap lembab,
lalu keringkan dengan handuk
3. Gulung perlak dan handuk
b. Membasuh lengan
1. Turunkan selimut mandi ke bagian perut klien2
2. Ke ataskan kedua tangan klien, pasang handuk besar di atas
dada klien secara melintang, lebarkan ke kiri dan kanan
sehingga kedua tangan klien dapat diletakkan di atas handuk
3. Basahi tangan klien dengan waslap air bersih kemudian
sabuni dengan menggunakan waslap. Lakukan dari bagian
yang terjauh dari petugas kemudian bilas dengan air hangat
sampai bersih. Jika telapak tangan klien kotor, cuci dengan
air bersih pada bengkok. Selanjutnya keringkan dengan
handuk. Selanjutnya, lakukan prosedur ini pada tangan yang
satunya.
c. Membasuh dada dan perut
1. Tanggalakan pakain pasien bawah klien dan turunkan selimut
sampai perut bagian bawah
2. Ke atasakan kedua tangan klien, angkat handuk dan
bentangkan pada sisi yang lain
3. Basahi ketiak, dada dan perut klien dengan waslap basah,
beri sabun kemudian bilas dan keringkan
4. Lakukan pada sisi klien yang terjauh dan kemudian pada sisi
yang dekat dengan perawat. Selanjutnya tutup dengan kain
penutup atau handuk yang lain
d. Membasuh punggung
1. Miringkan klien ke kiri
2. Bentangkan handuk dibawah punggung sampai bokong klien
3. Basahi punggung sampai bokong, beri sabun kemudian bilas
dan keringkan
4. Miringkan klien ke kanan, bentangkan handuk dibawah
punggung sampai bokong
5. Basahi punggung sampai bokong klien dengan waslap, beri
sabun, lalu bilas dan keringkan seperti tadi
6. Telentangkan klien, kenakan pakaian bagian atas yang bersih
dan rapi. Sebelumnya jika klien menghendaki, beri talk dan
gosok badan dengan talk secukupnya
e. Mambasuh kaki
1. Keluarkan kaki klien yang jauh dari petugas dari dalam
selimut mandi
2. Bentangkan handuk dibawah kaki dan lutut ditekuk
3. Basahi kaki mulai dari pergelangan kaki samapai pangkal
paha, beri sabun kemudian bilas. Basuh telapak kaki dengan
air bersih dalam baskom, lalu keringkan
4. Lakukan juga pada kaki yang satu lagi
f. Membasuh daerah lipat paha dan genital
1. Bentangkan handuk dibawah bokong, lalu buka selimut
bagian bawah
2. Basahi daerah lipat paha dan genital, beri sabun, bilas lalu
keringakan. Untuk daerah genital wanita, sebaiknya gunakan
sabun khusus untuk kemaluan, bila tidak tersedia, cukup
dibasuh dengan air sampai bersih. Karena sabun biasa dapat
mengiritasi genital (PH sabun basa sehingga tidak sesuai
3. Angkat handuk dari bawah bokong klien, dan kenakan
pakaian bagian bawah klien
7. Setalah rapi, ganti selimut mandi klien dengan selimut tidur
8. Atur posisi klien senyaman mungkin, pasang kembali bantal klien
9. Bereskan pakaian dan alat tenun yang kotor serta peralatan lain dan
kembalikan ke tempatnya
10. Lepaskan sarung tangan
11. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3.
4. Dokumentasi
5. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
6. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MELAKUKAN ORAL HYGIENE
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
PENGERTIAN Suatu proses membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan dan plak

1. Menghilangkan sisa-sisa makanan yang berada di sekitar atau di antara


gigi
TUJUAN 2. Menghilangkan sisa-sisa plak gigi
3. Meningkatkan kenyamanan klien
4. Mencegah infeksi rongga mulut

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien dan Lingkungan
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi pasien
3. Berikan klien posisi fowler di tempat tidur
C. Persiapan Alat
1. Cairan NaCL 0,9%
2. Handuk kecil
3. Tissue
4. Deppres
5. Pinset anatomis
6. Sudip lidah/spatel
7. Kom
8. Gentian violet k/p
9. Bengkok
10. Sarung tangan bersih
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Pasang handuk kecil di bawah dagu klien
4. Tuang cairan NaCL 0,9% ke dalam kom
5. Kepala pasien di miringkan di atas pinggiran bantal
6. Meletakkan bengkok di bawah pipi
7. Membuka mulut klien dengan sudip lidah/spatel yang di bungkus
dengan kassa
8. Ambil pinset anatomis dan deppers yang dibasahi dengan cairan
NaCL 0,9%, kemudian mula-mula bersihkan gusi dan lidah
selanjutnya dinding dalam dan yang terakhir gigi dan bibir
9. Bibir diberi gentian violet
10. Bengkok dan handuk di angkat
11. Rapikan alat dan pasien
12. Lepaskan sarung tangan
13. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENCUCI RAMBUT KLIEN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Proses membersihkan rambut klien dengan menggunakan air dan sampo jenis
PENGERTIAN
tertentu yang dilakukan perawat di atas tempat tidur klien

1. Menstimulasi sirkulasi darah ke kulit kepala


TUJUAN 2. Menjadikan rambut klien menjadi lebih bersih
3. Meningkatkan kenyamanan klien

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien dan Lingkungan
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi pasien
3. Berikan klien posisi supine di tempat tidur
C. Persiapan Alat
1. 2 handuk mandi
2. Perlak dan alasnya
3. Perlak panjang sebagai talang
PROSEDUR 4. Waskom berisi air hangat dan gayung bermulut lancip
5. Shampoo dan tempatnya (mangkok kosong)
6. Sisir, kain kassa atau kapas
7. Ember kosong
8. Bengkok untuk tempat sampah, isi larutan lisol 2-3%
9. Celemek
10. Sarung tangan bersih
11. Kain pel
12. Sketsel/sampiran
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Perawat memakai celemek
4. Memasang perlak dan alasnya di bawah kepala klien
5. Meletakkan ember kosong dibawah tempat tidur, sejajar dengan
kepala klien, kain pel di letakkan di bawah ember kosong tersebut
6. Memasang talang karet di arahkan ke ember kosong
7. Bentangkan handuk menutupi dada sampai leher klien
8. Mata klien di tutup dengan kasa dan telinga di tutup dengan kapas
9. Menyisir rambut dan di arahkan ke talang, kemudian siram dengan
air hangat
10. Cuci rambut dengan shampoo dan di gosok merata dengan jari
tangan, lakukan massase dengan menggunakan ujung jari, kemudian
membilas rambut (lakukan sampai rambut bersih)
11. Sumbat telinga dan tutup mata di angkat, di letakkan dalam bengkok
12. Angkat kepala dan letakkan handuk
13. Talang karet diangkat dan di letakkan dalam ember
14. Mengangkat perlak pengalas
15. Rambut di keringkan dengan handuk
16. Rambut di sisir rapid an pasien diletakkan di atas bantal yang telah di
alasi handuk kering
17. Sikap berbaring pasien di betulkan
18. Alat-alat di bersihkan dan di kembalikan pada tempatnya
19. Lepaskan sarung tangan
20. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada
PENGERTIAN penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang
pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.

1. Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan


mobilisasi
TUJUAN 2. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
3. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
4. Meningkatkan rasa percaya diri klien

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Persiapan Preprosedur
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
4. Atur posisi tempat tidur pasien pada posisi paling rendah, sampai kaki
pasien bisa menyentuh lantai

KURSI RODA
C. Persiapan Alat
1. Kursi Roda
2. Handscoon atau sarung tangan (jika perlu)
D. Pelaksanaan
1. Letakkan kursi roda sejajar atau sedekat mungkin dengan tempat
tidur, kunci semua roda kursi
2. Bantu pasien duduk di tepi tempat tidur
3. Kaji postural hipotensi
4. Instruksikan pasien untuk bergerak ke depan dan duduk di tepi
tempat tidur
5. Instruksikan mencondongkan tubuh ke depan mulai dari pinggul
6. Instruksikan meletakkan kaki yang kuat di bawah tepi tempat tidur,
sedangkan kaki yang lemah berada didepannya
7. Meletakkan tangan pasien diatas permukaan tempat tidur atau diatas
kedua bahu perawat
8. Berdiri tepat di depan pasien, condongkan tubuh kedepan, fleksikan
pinggul, lutut dan pergelangan kaki, lebarkan kaki dengan salah satu
di depan dan yang lainnya di belakang
9. Lingkari punggung pasien dengan kedua tangan perawat
10. Tangan otot gluteal, abdominal, kaki dan otot lengan anda siap untuk
melakukan gerakan
11. Bantu pasien untuk berdiri, kemudian bergerak-gerak bersama
menuju kursi roda
12. Bantu pasien untuk duduk, minta pasien untuk membelakangi kursi
roda, meletakkan kedua tangan di atas lengan kursi roda atau tetap
pada bahu perawat
13. Minta pasien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi yang
paling aman
14. Turunkan tatakan kaki dan letakkan kedua kaki pasien di atasnya.
Buka kunci roda pada kursi

KRUCK
C. Persiapan Alat
1. Sepasang kruck
2. Sandal yang sesuai
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Jelaskan kepada klien gaya berjalan menggunakan kruk :
a. Gaya berjalan 4 titik
 Bantu klien berdiri dengan ditopang dua buah kruk
 Letakkan kedua tungkai klien dalam posisi sejajar dengan
kedua titik tumpu kruk berada di depan kedua kaki klien
 Minta klien untuk berjalan dengan menggerakkan kruk kanan
ke depan dan dilanjutkan dengan menggerakkan tungkai kiri
ke depan
 Selanjutnya, gerakan kruk kiri ke depan, kemudian tungkai
kanan juga ke depan
 Ulangi langkah tersebut setiap kali berjalan
b. Gaya berjalan 3 titik
 Gerakkan tungkai kiri dan kedua kruk ke depan, kemudian
gerakkan tungkai kanan ke depan
 Ulangi langkah tersebut setiap kali berjalan
c. Gaya berjalan 2 titik
 Gerakkan tungkai kiri dan kruk kanan ke depan secara
bersamaan, kemudian gerakkan tungkai kanan dan kruk kiri
ke depan juga secara bersamaan
 Ulangi langkah tersebut setiap kali berjalan
3. Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk membantu menjaga
keseimbangan jika dibutuhkan
4. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien dan lakukan koreksi jika
perlu
5. Cuci tangan

TRIPOD
C. Persiapan Alat
1. Tripod
2. Sandal yang sesuai
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Jelaskan kepada klien gaya berjalan menggunakan tripod
3. Bantu klien berdiri
4. Instruksikan klien untuk memegang tripod pada sisi tubuh yang kuat
atau sehat
5. Letakkan tripod sekitar 30cm di depan kaki klien
6. Minta klien melangkahkan kaki yang kuat ke depan
7. Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk membantu menjaga
keseimbangan jika dibutuhkan
8. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien dan lakukan koreksi jika
perlu
9. Cuci tangan

WALKER
C. Persiapan Alat
1. Walker
2. Sandal yang sesuai
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Jelaskan kepada klien gaya berjalan menggunakan walker
3. Bantu klien berdiri
4. Minta klien untuk memegang gagang walker
5. Minta klien untuk berjalan maju menggunakan bantuan walker,
dengan tetap mempertahankan 4 titik walker di atas lantai
6. Pastikan klien mengangkat kakinya pada saat berjalan, bukan menarik
7. Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk membantu menjaga
keseimbangan jika dibutuhkan
8. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien dan lakukan koreksi jika
perlu
9. Cuci tangan

E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien
3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENIMBANG BERAT BADAN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Menimbang berat badan adalah prosedur mengkaji berat badan klien


PENGERTIAN
menggunakan alat timbangan badan

1. Mengkaji berat badan klien dan perkembangannya


2. Membantu menentukan program pengobatan (dosis)
TUJUAN
3. Menentukan status nutrisi klien
4. Menentukan status cairan klien

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
Mengucapkan salam dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
C. Persiapan Alat
1. Timbangan berat badan
2. Buku catatan dan alat tulis
D. Pelaksanaan
Timbangan Berdiri :
PROSEDUR
1. Mencuci tangan
2. Beritahu pasien untuk berdiri dengan tegak dan tenang
3. Berikan handuk kertas di atas timbangan
4. Beritahu pasien untuk memakai baju yang tidak tebal dan melepas
sandal/sepatu
5. Bantu pasien naik ke timbangan
6. Membaca angka yang tertera pada timbangan
7. Bantu pasien turun dari timbangan
8. Kembalikan timbangan ke posisi semula
9. Catat hasilnya
10. Cuci tangan
Timbangan Duduk :
1. Mencuci tangan
2. Bantu klien mendekati timbangan jika perlu
3. Kunci roda timbangan agar tidak bergerak
4. Posisikan timbangan disamping tempat tidur atau kursi roda klien
dengan lengan kursi timbangan terbuka
5. Bantu klien ke timbangan
6. Tutup lengan kursi timbangan dan kunci
7. Timbang berat badan klien
8. Catat hasilnya
9. Buka kunci lengan kursi timbangan dan bantu klien ke tempat tidur
atau kursi roda
Timbangan Tidur :
1. Mencuci tangan
2. Bantu klien mendekati timbangan dan kunci roda timbangan
3. Arahkan klien di sisi timbangan
4. Buka rel pengaman tempat tidur
5. Posisikan stretcher lebih rendah dari tempat tidur klien
6. Angkat klien ke timbangan
7. Timbang berat badan klien
8. Catat hasilnya
9. Bantu klien ke posisi semula
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENGUKUR TINGGI BADAN
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Mengukur tinggi badan merupakan prosedur mengkaji tinggi badan klien


PENGERTIAN
menggunakan alat pengukur

1. Mengkaji tinggi badan dan perkembangan klien


TUJUAN
2. Menentukan status nutrisi klien

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
Mengucapkan salam dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
C. Persiapan Alat
1. Stature meter (alat pengukur tinggi badan)
2. Buku catatan dan alat tulis
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
PROSEDUR
2. Menganjurkan pasien melepaskan alas kaki
3. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran,
menghadap petugas
4. Menarik alat ukur tinggi badan tepat pada kepala pasien
5. Melihat skala yang ada pada alat pengukur tinggi badan
6. Setelah selesai pengukuran pasien dipersilahkan memakai alas kaki
kembali
7. Mencatat hasil pengukuran
8. Mencuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien
3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Mengukur lingkar lengan atas merupakan tindakan pengukuran lingkar


PENGERTIAN
lengan dengan menggunakan pita LILA

1. Untuk mengetahui data antropometri


TUJUAN
2. Mengetahui status gizi klien

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
Mengucapkan salam dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
C. Persiapan Alat
1. Pita pengukur lingkar lengan atas
2. Buku catatan dan alat tulis
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
PROSEDUR 2. Beritahu pasien untuk berdiri/duduk tetapi rileks
3. Pilih salah satu tangan pasien
4. Singsingkan lengan baju pada tangan yang akan diukur sampai
pangkal bahu
5. Tetapkan posisi bahu (acronion) dan siku (olecranon)
6. Lakukan pengukuran dengan meletakkan alat ukur diantara bahu dan
siku
7. Tentukan nilai angka pada titik pertemuan lingkar pita lengan
8. Mencatat hasil pengukuran
9. Mencuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien
3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENGUKUR LINGKAR KEPALA
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Mengukur lingkar kepala merupakan tindakan yang dilakukan untuk


PENGERTIAN
mengetahui ukuran lingkar kepala anak dalam batas normal atau tidak
1. Untuk mengetahui lingkar kepala anak dalam batas normal atau diluar
TUJUAN batas normal
2. Untuk mengetahui hal yang berhubungan dengan volume otak

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
Mengucapkan salam dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
C. Persiapan Alat
1. Pita pengukur lingkar kepala
2. Grafik lingkar kepala
3. Buku catatan dan alat tulis
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Alat pengukur di lingkarkan pada kepala anak melewati dahi,
menutupi atau diatas kedua telinga dan bagian belakang kepala yang
menonjol, tarik agak kencang
3. Baca angka pada pertemuan dengan angka nol
4. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak
5. Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur
dan jenis kelamin anak
6. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan
ukuran sekarang
7. Mencuci tangan
Catatan:
1. Bila ukuran lingkar kepala anak berada didalam “jalur hijau” maka
lingkaran kepala anak normal
2. Bila ukuran lingkar kepala anak berada diluar “jalur hijau” maka
lingkaran kepala anak tidak normal
3. Bila ukuran lingkar kepala anak berada diatas “jalur hijau” maka anak
makrosefal dan bila berada dibawah “jalur hijau” maka kepala anak
mikrosefal
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM PER ORAL
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Proses memberikan makan/minum untuk klien yang mampu makan/minum


PENGERTIAN
via oral

1. Tercukupinya keseimbangan nutrisi klien


TUJUAN
2. Sosialisasi antara klien-perawat

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
3. Posisikan pasien fowler di tempat tidur atau posisi duduk di kursi
C. Persiapan Alat
1. Piring yang berisi makanan
2. Garpu dan sendok
3. Gelas minum yang berisi air hangat beserta tatakan dan penutupnya
4. Sedotan
PROSEDUR
5. Tissue dan tempatnya
6. Serbet
7. Baki untuk membawa makanan
8. k/p pisau
9. Obat (jika ada obat yang diberikan setelah makan)
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Bawa makanan dengan menggunakan baki
3. Serbet di bentangkan di bawah dagu klien
4. Perawat duduk dengan posisi yang memudahkan pekerjaan
5. Tawari klien minum terlebih dahulu (bila perlu dengan menggunakan
sedotan)
6. Suapkan makanan sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok
atau garpu sambil berkomunikasi dengan klien. Jika terdapat makanan
yang berukuran besar, potong menjadi bagian yang lebih kecil dengan
menggunakan pisau atau garpu
7. Perhatikan apakah makanan sudah di telan habis oleh klien sebelum
menyuapkan makanan berikutnya
8. Setelah memberikan makanan klien di berikan air minum, dilanjutkan
dengan pemberian obat oral
9. Mulut klien dan sekitarnya di bersihkan dengan menggunakan tissue
10. Rapikan alat dan pasien
11. Mencuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MEMBANTU KLIEN BAK DI TEMPAT TIDUR
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Tindakan keperawatan yang dilakukan kepada klien yang tidak mampu buang
PENGERTIAN
air kecil secara sendiri dikamar mandi
1. Membantu klien yang mengalami keterbatasan aktivitas
2. Mengurangi aktivitas klien (pada klien yang harus bedrest atau
imobilisasi)
3. Mengurangi nyeri akibat pergerakan
4. Mendapatkan bahan dasar urine sebagai media pemeriksaan specimen
TUJUAN
urine
5. Mengetahui jumlah urine yang akurat pada klien yang membutuhkan
pencatatan intake output yang akurat
6. Mengetahui karateristik urine klien (meliputi jumlah, bau, warna,
kejernihan)
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
C. Persiapan Alat
1. Bad pan/Urinal
PROSEDUR 2. Sarung tangan bersih
3. Botol cebok berisi air
4. Handuk kecil/kertas kloset
5. Bengkok
6. Perlak
7. Selimut mandi
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Pakai sarung tangan bersih
3. Memasang selimut mandi
4. Memasang pengalas di bawah bokong klien
5. Melepaskan pakaian bawah klien
6. Bantu klien posisi dorsal recumbent
7. Memberikan klien urinal (bila klien pria) dan menempatkan badpan
(bila klien wanita) dibawah bokong klien (jika klien telah selesai
BAK)
8. Menyiram vulva/penis klien dengan air hangat dan mengeringkannya
9. Mengangkat badpan/urinal
10. Mengangkat pengalas
11. Memakaikan kembali pakaian klien
12. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
13. Rapikan alat dan pasien
14. Mencuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MEMBANTU KLIEN BAB DI TEMPAT TIDUR
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : ……………..
…………….
.

Tindakan keperawatan yang dilakukan kepada klien yang tidak mampu buang
PENGERTIAN
air besar secara sendiri dikamar mandi
1. Membantu klien yang mengalami keterbatasan aktivitas
2. Mengurangi aktivitas klien (pada klien yang harus bedrest atau
imobilisasi)
3. Mengurangi nyeri akibat pergerakan
TUJUAN
4. Mendapatkan bahan dasar fases sebagai media pemeriksaan specimen
fases
5. Mengetahui karateristik fases klien (meliputi jumlah, bau, warna,
konsistensi)
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
C. Persiapan Alat
1. 2 Pispot
2. Sarung tangan bersih
PROSEDUR 3. Botol cebok berisi air
4. Handuk kecil/kertas kloset
5. Bengkok
6. Sabun pada tempatnya
7. Perlak dan alasnya
8. Selimut mandi
D. Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Pakai sarung tangan bersih
3. Memasang selimut mandi
4. Memasang pengalas di bawah bokong klien
5. Melepaskan pakaian bawah klien
6. Bantu klien posisi dorsal recumbent
7. Memberikan klien pispot dibawah bokong klien dengan cara :
a. Pada klien yang dapat mengangkat bokong dapat di minta untuk
mengangkat bokong
b. Pada klien yang tidak dapat mengangkat bokong: miringkan
klien, tempelkan pispot pada bokong klien. Kembalikan klien
pada posisi semula (telentang)
8. Jika pasien sudah BAB angkat pispot dan mengganti pispot yang
kosong
9. Membersihkan area genetalia dan perineum (sampai bersih) dengan
cara menyiramkan air mulai dengan tinggi ±10cm di atas genetalia
10. Mengeringkan dengan handuk/kertas kloset dari arah genetalia ke
perineum. Mengangkat pispot, menutupnya dan meletakkan dibawah
tempat tidur klien
11. Mengangkat pengalas
12. Memakaikan kembali pakaian bawah klien
13. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
14. Rapikan alat dan pasien
15. Membuka sarung tangan
16. Mencuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien

3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
BLADDER TRAINING
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi
PENGERTIAN kandung kencing yang mengalami gangguan agar kembali pada keadaan
normal ataupun fungsi normal.
1. Melatih klien untuk melakukan BAK secara mandiri
2. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
3. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktu
TUJUAN tidak ada karena pemasangan kateter
4. Memperpanjang interval waktu berkemih
5. Meningkatkan kapasitas kandung kemih
6. Mengurangi atau menghilangkan inkontinensia

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
C. Persiapan Alat
1. Catatan perawat
2. Klem
3. Jam
4. Air minum
5. Sarung tangan
6. Kasa
7. Kantong urine
D. Pelaksanaan
Tingkat masih menggunakan kateter:
Prosedur 1 jam
1. Cuci tangan
2. Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200cc dari jam 07.00 pagi
s.d 07.00 malam, setiap kali habis diberi minum kateter di klem
3. Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 08.00
pagi s.d jam 08.00 malam dengan cara klem kateter dibuka
4. Pada malam hari (setelah jam 08.00 malam) kateter dibuka (tidak
diklem) dan klien boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang
hari
5. Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program
tersebut berjalan lancer dan berhasil
Prosedur 2 jam
1. Cuci tangan
2. Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200cc dari jam 07.00 pagi
s.d jam07.00 malam, setiap kali habis minum kateter di klem
3. Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 09.00
pagi s.d jam 09.00 malam dengan cara klem kateter dibuka
4. Pada malam hari (setelah jam 09.00 malam) kateter dibuka (tidak
diklem) dan klien boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang
hari
5. Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program
tersebut berjalan lancer dan berhasil

Tingkat bebas kateter (prosedur ini dilaksanakan apabila prosedur 1


sudah berjalan lancar)
1. Mencuci tangan
2. Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200cc dari jam 07.00 pagi
s.d jam 07.00 malam lalu kandung kemih di kosongkan
3. Kemudian kateter dilepas
4. Atur posisi nyaman untuk pasien, bantu pasien untuk konsentrasi
BAK, kemudian lakukan penekanan pada area kandung kemih dan
lakukan pengosongan kandung kemih setiap 2 jam dengan
menggunkan pispot atau urinal
5. Berikan minum terakhir jam 07.00 malam, selanjutnya pasien tidak
boleh diberi minum sampai jam 07.00 pagi untuk menghindari klien
BAK malam hari
6. Beritahu pasien bahwa pengosongan kandung kemih selanjutnya
dijadwalkan setiap 2 jam sekali, apabila ada ransangan untuk BAK
sebelum 2 jam klien diharuskan menahannya
7. Buatlah sebuah jadwal bagi pasien untuk mencoba mengosongkan
kandung kemih dengan menggunakan pispot atau urinal
8. Rapikan alat dan pasien
9. Mencuci tangan
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Mendoakan pasien
3. Dokumentasi
4. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
5. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
MENHITUNG INDEKS MASA TUBUH (IMT)
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Indeks massa tubuh (IMT) adalah metode yang murah, mudah dan sederhana
PENGERTIAN untuk menilai status gizi pada seorang individu, namun tidak dapat mengukur
lemak tubuh secara langsung.

TUJUAN Menentukan status gizi klien dalam ukuran normal atau tidak

Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
Mengucapkan salam dan jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
C. Persiapan Alat
PROSEDUR 1. Buku catatan dan alat tulis
D. Pelaksanaan
Menghitung indeks massa tubuh menggunakan rumus :
Berat Badan(kg)
IMT =
¿¿
E. Evaluasi
1. Menanyakan respon pasien
2. Dokumentasi
3. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
4. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)
KATETERISASI
Ditetapkan Oleh
S No. Dokumen :

No. Revisi :
……………………

O Tanggal Terbit :
STIK SITI
KHADIJAH P Halaman : …………….. .
…………….
Kateter adalah sebuah tabung yang dimasukkan ketubuh untuk mengeluarkan
PENGERTIAN
atau memasukkan cairan ke dalam rongga tubuh
1. Untuk mengeluarkan urin
2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
3. Mendapatkan urine steril untuk specimen
4. Pengkajian residu urine
5. Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medullaspinalis,
gangguan neuromuscular, atau inkompeten kandung kemih. Serta
TUJUAN pasca operasi besar
6. Mengatasi obstruksi aliran urine
7. Mengatasi retensi perkemihan
8. Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat
mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
9. Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan
hemodinamik
Keputusan Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Siti Khadijah Nomor …..
Tahun … Tentang Pemberian Tindakan Keperawatan dan Kebidanan serta
KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan dan Kebidanan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Tahun 2024
PROSEDUR A. Sebelum Tindakan
1. Membaca Basmallah
2. Mengucapkan salam “Assalamu’alaikum wr.wb”
3. Memperkenalkan diri
B. Persiapan Pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
C. Persiapan Alat
1. Kateter urin
2. Urinbag
3. Sarung tangan steril
4. Set bengkok dan pinset streril
5. Kapas dan cairan sublimate
6. Jelly
7. Plester
8. Perban
9. Spuit dan steril water aquadest
10. Bengkok tidak steril
11. Alas/perlak kecil
12. Handuk kecil + Waskom isi air hangat + sabun
13. Sampiran
14. Lampu
D. Pelaksanaan
1. Identifikasi pasien
2. Jelaskan prosedur kepada pasien
3. Tarik tirai tempat tidur dan atur posisi :
a. Pasien anak/pasien sadar butuh bantuan
b. Pasien dewasa/wanita : posisi dorsal recumbent dengan lutut
fleksi
c. Pasien dewasa/laki-laki : posisi supine dan kaki abduksi
4. Pasang urinbag
5. Pasang perlak atau alas pada klien
6. Tuangkan cairan antiseptic
7. Sediakan spuit isi aquadest
8. Cuci tangan dengan cara furbringer
9. Pasang sarung tangan
10. Lakukan vulva/perineum hygiene
11. Buka set kateter dan berikan jelly di ujung kateter
12. Masukkan kateter sampai urin mengalir
13. Ketika urin mengalir, pindahkan tangan yang tidak dominan dari
labia atau dari penis ke kateter
14. Jika menggunakan indwelling kateter, isi balon kemudian tarik
kateter ±2,5cm
15. Fiksasi kateter
16. Bantu pasien pada posisi yang nyaman
17. Kumpulkan dan buang alat-alat yang sekali pakai, bersihkan alat-alat
yang bukan sekali pakai
18. Mencuci tangan
E. Evaluasi
6. Menanyakan respon pasien
7. Mendoakan pasien

8. Dokumentasi
9. Mengucapkan hamdallah & terimakasih atas kerjasama pasien
10. Mengucapan salam (Wassalammu’alaikum, wr, wb)

Anda mungkin juga menyukai