Anda di halaman 1dari 10

ANAMNESIS

No. Kompetensi
I TEKNIK KOMUNIKASI
1. Menyapa pasien
2. Menyambut pasien sambil berdiri
3. Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien
4. Menunjukkan wajah ramah
5. Menyilakan pasien duduk
6. Berbasa-basi
7. Mendapatkan nama
8. Mendapatkan umur
9. Mendapatkan pendidikan
10. Mendapatkan suku
11. Mendapatkan status pernikahan
12. Mendapatkan alamat
13. Suara ramah, vokal jelas, kecepatan cukup, volume cukup
14. Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang
15. Kontak mata dipertahankan 70%
16. Tidak melakukan gerakan/hal-hal yang tak berhubungan dengan tindakan anamnesis
17. Pertanyaan diajukan satu-persatu
18. Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam, selain pertanyaan tertutup
19. Melakukan refleksi isi bila diperlukan
20. Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan
21. Menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal
II MATERI ANAMNESIS
22. Mendapatkan keluhan utama
23. Mendapatkan riwayat penyakit sekarang
24. Mendapatkan riwayat penyakit dahulu
25. Mendapatkan riwayat penyakit keluarga
26. Mendapatkan riwayat sosial
III LAPORAN ANAMNESIS
27. Membuat laporan anamnesis (untuk sesi anamnesis 3)
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
No. Kompetensi
PENILAIAN FISIK UMUM
1. Mengamati keadaan umum PS, dan menentukan derajat kesadarannya (melaporkan secara
lisan) dengan cara:
Memberikan pertanyaan tentang keadaan sekeliling PS (orientasi waktu, tempat dan orang)
2. Melakukan penilaian bentuk tubuh (habitus) dan melaporkannya secara lisan
3. Menuliskan hasil penilaian fisik umum pada lembar yang disediakan
PENGUKURAN SUHU TUBUH
1. Memilih termometer klinik/maksimum
2. Membersihkan ujung termometer dengan kapas alkohol
3. Menurunkan meniskus air raksa (kolom Hg) sampai di bawah skala
4. Memasang termometer di bawah lidah selama 3 menit
5. Membaca termometer dengan tepat (+/- 2 strip)
6. Menuliskan hasil pengukuran suhu tubuh pada lembar yang disediakan
7. Membersihkan kembali termometer yang telah digunakan sebelum dimasukkan ke dalam
tempatnya
PENILAIAN DENYUT ARTERI PERIFER
1. Mencari denyut a. brachialis pada fossa cubiti lengan kanan PS dengan palpasi
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
2. Mendapatkan lokasi a. brachialis yang terletak di sisi medial lengan, tepat di bawah tendon
otot biceps
3. Menilai frekuensi denyut a. brachialis selama 1 menit, kekuatan denyut dan irama denyut a.
brachialis
4. Melaporkan secara lisan hasil penilaian frekuensi, kekuatan dan irama denyut a. brachialis
5. Mencari denyut a. radialis pada pergelangan tangan kanan PS dengan palpasi menggunakan
jari telunjuk dan jari tengah
6. Mendapatkan lokasi a. radialis yang terletak di sisi lateral pergelangan tangan kanan
7. Menilai frekuensi denyut a. radialis selama 1 menit, kekuatan denyut dan irama denyut a.
radialis
8. Melaporkan secara lisan hasil penilaian frekuensi, kekuatan dan irama denyut a. radialis
9. Menuliskan hasil penilaian denyut arteri perifer (a. brachialis dan a. radialis) pada lembar
yang disediakan
PENGUKURAN SECARA TIDAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI
1. Mempersilakan Pasien Standar (PS) duduk dan memasang manset dengan kriteria:
- Lengan baju tidak terlilit manset
- Tepi bawah manset 2-3 cm di atas fossa cubiti
- Balon dalam manset harus menutupi lengan atas di sisi ulnar (di atas a. brachialis)
- Pipa karet tidak menutupi fossa cubiti
- Manset diikat cukup ketat
2. Palpasi denyut a. radialis dan a. brachialis untuk menentukan tempat meletakkan corong
dan palpasi nadi saat memompa manset
3. Memompa manset
- Memompa manset sambil meraba a. radialis hingga denyut hilang
- Kemudian menaikkan tekanan manset 30 mmHg ± 5 mmHg
4. Meletakkan corong/membran stetoskop di atas a. brachialis dengan cermat
- Tida bocor
- Tidak terlalu keras
5. Menurunkan tekanan manset secara lancer dengan kecepatan tetap (2-3 mmHg/detik)
sambil mendengarkan bunyi pembuluh
6. Menuliskan hasil pengukuran tekanan darah secara auskultasi dengan penilaian menurut
metode lama dan baru (American Heart Association)
PENILAIAN PERNAPASAN
1. Memberi instruksi kepada PS untuk berbaring terlentang
2. Merasakan gerakan naik turun dari dinding abdomen dengan meletakkan telapak tangan di
dinding abdomen, untuk menentukan frekuensi pernapasan PS (penilaian selama 1 menit)
3. Menentukan dengan benar sifat pernapasan PS (abdominal/torakal/kombinasi)
4. Melakukan penilaian kedalaman pernapasan (dalam/dangkal)
5. Menentukan jenis irama pernapasa
6. Melaporkan secara lisan seluruh penilaian pernapasan meliputi frekuensi pernapasan
selama 1 menit, sifat, kedalaman dan jenis irama pernapasan
7. Menuliskan hasil penilaian pernapasan pada lembar yang disediakan
INTRAMUSKULER
No. Kompetensi
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menyebutkan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
CARA MENGAMBIL OBAT
3. Ambil jarum suntik yang baru
4. Buang sisa udara di dalam jarum dengan mendorong plunger
5. Ambil ampul aquabidest dan oleskan kapas alkohol, patahkan ujung ampul
6. Aspirasi obat 2 cc
7. Buang sisa udara di dalam jarum dengan mendorong plunger
8. Kosongkan jarum suntik dengan membuang obat ke mangkok yang telah tersedia
CARA PENYUNTIKAN INTRAMUSKULER
Berhubung boneka dapat rusak bila disuntik dengan cairan maka pada latihan ini dilakukan
penyuntikan dengan udara
9. Aspirasi udara 2 cc
PENYUNTIKAN VENTROGLUTEAL DAN GLUTEUS MEDIUS
10. Minta pasien berbaring telungkup dan menurunkan celana agar bagian bokong terlihat jelas
11. Tentukan daerah suntikan
12. Bersihkan daerah suntikan dengan kapas alkohol. Mulai dari tengah ke perifer. Tunggu
sampai alkohol kering
13. Dengan jari jempol dan telunjuk tangan bebas tekan daerah suntikan dan kulitnya
direnggangkan
14. Dengan sudut 90 derajat masukkan jarum dengan cepat dan lurus hingga ke otot
15. Dengan tangan bebas pegang jarum suntik
16. Lakukan aspirasi sambil melihat apakah ada darah yang terhisap
17. Bila ada darah, cabut jarum tersebut dan ganti dengan jarum lain
18. Suntikkan obat
19. Dengan sudut 90 derajat tarik jarum dengan cepat
20. Segera tekan daerah bekas suntikan dengan kapas alkohol
21. Lepaskan kapas alkohol dan lihat apakah ada perdarahan di tempat suntikan
22. Buang bekas suntikan pada tempat sampah medis
PENYUNTIKAN VASTUS LATERALIS
23. Minta pasien berbaring telentang
24. Tentukan daerah suntikan
25. Bersihkan daerah suntikan dengan kapas alkohol. Mulai dari tengah ke perifer. Tunggu
sampai alkohol kering
26. Dengan jari jempol dan telunjuk bebas tekan daerah suntikan dan kulitnya direnggangkan
27. Dengan sudut 90 derajat masukkan jarum dengan cepat dan lurus hingga ke otot
28. Dengan tangan bebas pegang jarum suntik
29. Lakukan aspirasi sambil melihat apakah ada darah yang terhisap
30. Bila ada darah, cabut jarum tersebut dan ganti dengan jarum lain
31. Suntikkan obat
32. Dengan sudut 90 derajat tarik jarum dengan cepat
33. Segera tekan daerah bekas suntikan dengan kapas alkohol
34. Lepaskan kapas alkohol dan lihat apakah ada perdarahan di tempat suntikan
35. Buang bekas suntikan pada tempat sampah medis

INTRAVENA

No Kompetensi
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menyebutkan tindakan yang akan dilakukan

2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

CARA MENGAMBIL OBAT

3. Ambil jarum suntik yang baru

4. Buang sisa udara di dalam jarum dengan mendorong plunger

5. Ambil ampul aquabidest dan oleskan kapas alkohol, patahkan ujung ampul

6. Aspirasi obat 2 cc

7. Buang sisa udara di dalam jarum dengan mendorong plunger

CARA PENYUNTIKAN INTRAVENA

8. Sisihkan pakaian yang menutupi lengan

9. Pastikan pasien relax dan sangga (support) lengan pasien di bawah vena yang akan
digunakan
10. Pasang tourniquet

11. Tentukan vena yang sesuai untuk suntikan

12. Tunggu beberapa saat agar vena membesar


13. Lakukan desinfeksi daerah suntikan dengan kapas alkohol. Mulai dari tengah ke perifer.
Tunggu sampai alkohol kering.
14. Stabilisasi vena dengan meregangkan kulit dengan arah longitudinal terhadap vena. Lakukan
ini dengan tangan yang tidak akan digunakan untuk insersi jarum.
15. Arahkan jarum dengan sudut antara 10-35 derajat

16. Tusuk kulit dan masukan jarum ke vena

17. Pegang syringe dan jarum dengan stabil

18. Aspirasi. Apabila darah vena terlihat, jarum telah masuk vena. Bila tidak terlihat darah vena,
coba lagi.
19. Kendurkan tourniqet.

20. Suntikan obat

21. Periksa, apakah ada nyeri, bengkak, hematom. Apabila ragu apakah jarum masih di dalam
vena, dapat dilakukan asapirasi kembali.
22. Tarik jarum dengan gentle, setelah obat masuk.

23. Segera tekan daerah bekas suntikan dengan kapas alkohol

24. Lepaskan kapas alkohol dan lihat apakah ada perdarahan di tempat suntikan. Bila diperlukan
plester kapas alkohol di tempat suntikan
25. Buang bekas suntikan pada tempat sampah medis
PEMERIKSAAN KEPALA
No. Kompetensi
1. Pemeriksaan Wajah
Perhatikan eksprsi, bentuk dan apakah wajah simetri. Apakah terdapat asimetri wajah,
gerakan involunter, bengkak dan benjolan.
Cara pemeriksaan: Inspeksi
2. Pemeriksaan Kulit Wajah
Perhatikan warna dan apakah terdapat kelainan kulit.
Cara pemeriksaan: Inspeksi
3. Pemeriksaan Kepala
Perhatikan bentuk dan ukuran, apakah terdapat benjolan, lekukan, dan nyeri tekan.
Cara pemeriksaan: Inspeksi dan palpasi
4. Pemeriksaan Rambut
Perhatikan warna, penyebaran, dan apakah mudah dicabut.
Cara pemeriksaan: Inspeksi dan palpasi
5. Pemeriksaan Mata
Perhatikan warna serta pembuluh darah di sklera dan konjungtiva, apakah terdapat
benjolan. Dengan menggunakan penlight periksa refleks cahaya langsung dan tak langsung.
Perhatikan gerakan bola mata.
Cara pemeriksaan: Inspeksi dan gunakan penlight
6. Pemeriksaan Telinga
Perhatikan bentuk daun telinga, liang telinga (penlight), membran timpani serta tulang
mastoid. Lakukan penekanan pada tragus.
Cara pemeriksaan: Inspeksi, palpasi dan gunakan penlight
7. Pemeriksaan Sinus paranasalis
Lakukan penekanan di daerah sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis.
Cara pemeriksaan: Inspeksi dan palpasi
8. Pemeriksaan Bibir
Perhatikan warna, apakah terdapat benjolan atau ulkus.
Cara pemeriksaan: Inspeksi
9. Pemeriksaan Mulut
Perhatikan warna mukosa dan apakah terdapat ulkus.
Perhatikan warna, papil dan gerakan lidah.
Cara pemeriksaan: Inspeksi dan gunakan penlight
10. Pemeriksaan Gigi
Perhatikan jumlah gigi, apakah terdapat gigi berlubang. Perhatikan warna gusi.
Cara pemeriksaan: Inspeksi dan gunakan penlight

PEMERIKSAAN FISIK LEHER


No. Kompetensi
PEMERIKSAAN TEKANAN VENA JUGULARIS (JVP)
1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan serta meminta ijin
2. Meminta pasien untuk tidur terlentang dengan bantal dengan sudut 30-45 derajat
3. Menekan vena dengan 1 jari di sebelah atas klavikula
4. Menekan vena di sebelah atas dekat mandibula dengan jari yang lain
5. Melepas tekanan di sebelah bawah, dekat klavikula
6. Menunjuk di mana vena terisi waktu inspirasi biasa
7. Membuat bidang datar melalui angulus ludovici sejajar lantai
8. Menghitung tingginya tekanan vena
9. Melakukan pemeriksaan dengan cara yang menyenangkan
PEMERIKSAAN KAKU KUDUK
1. Memperkenalkan diri
2. Memberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin
3. Meminta pasien untuk tidur terlentang tanpa bantal, dengan posisi tungkai lurus rileks
4. Meletakkan tangan pemeriksa di belakang kepala pasien dan melakukan fleksi pada leher
(Kaku Kuduk)
5. Melaporkan hasil pemeriksaan
6. Melakukan pemeriksaan dengan cara yang menyenangkan
PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID
1. Memperkenalkan diri, menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan serta meminta ijin
2. Meminta pasien untuk duduk dan sedikit mengekstensikan kepalanya
3. Melakukan inspeksi
4. Berdiri di belakang pasien
5. Melakukan palpasi pada regio tiroid dengan menggunakan ujung jari dari kedua tangan
6. Meminta pasien melakukan gerakan menelan
7. Memeriksa seluruh kelenjar tiroid
8. Menggunakan stetoskop untuk menilai adanya bruit
9. Melaporkan hasil dengan benar
10. Melakukan pemeriksaan dengan cara yang menyenangkan
PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING
1. Memperkenalkan diri, menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan serta meminta ijin
2. Melakukan pemeriksaan dari belakang pasien
3. Palpasi dengan jari pada daerah submental
4. Palpasi dengan jari pada daerah submandibular
5. Palpasi dengan jari pada daerah jugular chain (anterior muskulus sternokleidomastoideus)
6. Palpasi dengan jari pada daerah posterior triangle (posterior muskulus
sternokleidomastoideus)
7. Palpasi dengan jari pada daerah oksipital
8. Palpasi dengan jari pada daerah postauricular
9. Palpasi dengan jari pada daerah preauricular
10. Melakukan pemeriksaan dengan cara yang sistematis dan menyenangkan
11. Melaporkan hasil pemeriksaan palpasi KGB leher dengan benar
12. Melakukan pemeriksaan dengan cara yang menyenangkan
PEMERIKSAAN ARTERI KAROTIS
1. Memperkenalkan diri, menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan serta meminta ijin
2. Meminta pasien untuk tidur terlentang dengan bantal, dengan sudut 30 derajat
3. Inspeksi daerah medial otot sternokleidomastoideus kanan
4. Palpasi arteri karotis pada daerah 1/3 bawah kanan
5. Auskultasi arteri karotis kanan
6. Inspeksi daerah medial otot sternokleidomastoideus kiri
7. Palpasi arteri karotis pada daerah 1/3 bawah kiri
8. Auskultasi arteri karotis kiri
9. Melakukan pemeriksaan dengan cara yang menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai