Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Jurnal Internasional Manajemen Sumber Tersedia online di


Daya Manusia http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ijhcm
E-ISSN 2580-9164
Jil. 7, No. 1 Juni 2023, hal 28-37

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP


KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL

(Studi Persepsi pada Inspektorat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Riset dan Teknologi)

Novita Dewi Anggraeni


Email Universitas Padjadjaran:
vitaadew@gmail.com

Cahya Irawady
Universitas Padjajaran

ABSTRAK

Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang pemegang
jabatan berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas dan jabatannya. Kompetensi dibagi menjadi dua bagian, yaitu kompetensi umum dan kompetensi
khusus. Kompetensi umum merupakan suatu kemampuan serta ciri-ciri yang berupa pengetahuan dan
perilaku. Untuk kompetensi umum dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan formal maupun
nonformal. Kompetensi khusus adalah kemampuan serta ciri-ciri berupa keahlian yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara simultan atau parsial
apakah terdapat pengaruh pengalaman kerja atau pelatihan terhadap kompetensi yang dimiliki auditor
internal pada Itjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Pengaruh yang diuji dalam penelitian ini adalah pengalaman kerja yang dimiliki masing-masing
auditor dan pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi baik dari
wilayah Inspektorat I, II, III, IV maupun Penyidikan. Teknik pengambilan sampelnya melalui teknik
nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Untuk mengukur besarnya sampel yang akan
diteliti menggunakan rumus slovin dengan menggunakan data primer yaitu menyebarkan data menggunakan
kuesioner kepada setiap auditor sebagai responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif melalui analisis statistik deskriptif dan metode regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi auditor internal signifikan
dipengaruhi oleh pengalaman kerja dan pelatihan baik secara parsial maupun simultan.

Kata kunci:Pengalaman Kerja, Pelatihan, Kompetensi Auditor.


Diterima: 16 Februari 2023
Diterima: 10 Maret 2023
Terbit: Juni 2023

28 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Cara Mengutip:
Anggraeni, ND, & Irawady, C.(2023). Pengaruh Pengalaman Kerja dan Pelatihan Terhadap
Kompetensi Auditor Internal (Studi Persepsi Pada Inspektorat Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi).Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, 7
(1), 28-37. https://doi.org/10.21009/IJHCM.07.01.2

PERKENALAN

Dalam pengawasan, internal pemerintahan merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan
negara. Sangat diperlukan pengawasan yang baik ketika melaksanakan tanggung jawab pengelolaan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Diharapkan dengan pengawasan akan tercipta efektivitas dan
efisiensi dalam menjalankan program pemerintah yang dapat dipertanggungjawabkan. Inspektorat Jenderal
merupakan lembaga pengendalian internal Kementerian yang berada di bawah menteri untuk memantau
kinerja unit organisasi.
APIP atau Aparat Pengawasan Intern Pemerintah adalah lembaga yang melakukan pengawasan
di lingkungan pemerintahan. APIP dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dalam Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) meliputi audit, review, evaluasi, dan pemantauan terhadap
kegiatan pengawasan lainnya. (STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA, 2013). Dalam
melaksanakan tugasnya, APIP menemukan beberapa kendala. Berdasarkan Rencana Strategis Itjen
Kemendikbud Ris-Tek antara lain mengenai kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia masih terbatas
dimana belum seluruh Sumber Daya Manusia berada di Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi memiliki keahlian yang mumpuni di bidang supervisi baik soft skill
maupun hard skill. Sehingga hal ini akan menyebabkan pengawasan tidak sepenuhnya memberikan nilai
tambah bagi Kementerian. Selama ini pelaksanaan audit lebih terfokus pada audit keuangan yang
mengakibatkan sangat minimnya audit terhadap substansi program, mengingat tuntutan pencapaian
output/outcome pada audit kinerja terus berjalan, waktu auditor untuk melakukan kajian akademis dan
lain-lain menjadi sangat minim. perkembangan.
Jumlah SDM pengawasan Inspektorat Jenderal sebanyak 275 orang auditor pegawai
yang tersebar di Inspektorat Jenderal meliputi Inspektorat I, II, III, IV dan investigasi yang
terdiri dari auditor terampil dari terendah sampai tertinggi meliputi auditor pelaksana, auditor
pelaksana tingkat lanjut, auditor pengawas. . Sedangkan auditor ahli meliputi auditor pertama,
auditor yunior, auditor menengah, dan auditor utama.
Peran pelatihan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja. Disimpulkan
bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian serta
sikap pegawai agar mampu melakukan pekerjaan tertentu sehingga memperoleh hasil yang maksimal
(Poerwati, 2006). Maka auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan agar kompeten dalam
melakukan pengawasan, karena dengan keduanya auditor dapat merumuskan masalah, menemukan
penyebab, dan memberikan rekomendasi.
Korelasi antara pengalaman dan pelatihan terhadap kompetensi dirumuskan (Laud, 1994;
314) “tujuan utama pelatihan dan pengalaman serta meningkatkan keterampilan individu”, dimana tujuan utama
pelatihan dan pengalaman adalah untuk memberikan pelatihan sehingga dapat meningkatkan keterampilan
individu. Kemudian pendapat Hooghiemstra mengatakan bahwa keluasan kemampuan atau keterampilan dan
pengetahuan dapat dipenuhi melalui pembelajaran, pengalaman, latihan melalui peranan pengetahuan, dan luasnya
kegiatan yang biasa dilakukan.
Dari fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan sejauh mana peran pengalaman kerja dan pelatihan
terhadap kompetensi auditor.

29 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

TINJAUAN LITERATUR

Landasan Teori Teori Atribusi

Teori atribusi berkaitan dengan teori ini untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi
kompetensi auditor. Karakteristik individu merupakan faktor yang menentukan kompetensi. Teori atribusi
menekankan pada tingkah laku manusia dengan menjelaskan penyebab tingkah laku orang lain dan dirinya
sendiri yang terbagi menjadi dua, yaitu atribusi disposisional yang menimbulkan kepribadian, persepsi diri,
kemampuan dan motivasi sedangkan atribusi situasional menimbulkan kondisi sosial, nilai-nilai sosial dan
pandangan masyarakat. (Harold Kelley dalam Luthans, 2012).

Teori agensi

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori keagenan sebagai hubungan antar agen
(manajemen) dan Prinsipal (pemilik kekuasaan). Dalam hubungan keagenan, teori keagenan merupakan suatu
kesepakatan dimana terdapat satu atau lebih pelaku yang memberikan tugas kepada orang lain (agen) dengan
memberikan jasa dan mendelegasikan wewenang kepada agen untuk dapat mengambil keputusan. Pada
Inspektorat Jenderal sebagai prinsipal adalah Menteri dan sebagai agen adalah Auditor.

Audit Internal

Auditor merupakan Jabatan Fungsional yang lebih bersifat penempatan pada pemerintah pusat
atau pemerintah daerah, terdiri atas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan
Inspektorat pada Kementerian Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat pada Kementerian.
Jabatan Fungsional Auditor (JFA) merupakan jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah. Jenjang jabatan
yang terdapat dalam JFA (Jabatan Fungsional Auditor) terdiri dari dua yang meliputi auditor terampil dan
auditor ahli. Auditor yang terampil terdiri dari auditor pelaksana, auditor pelaksana tingkat lanjut, dan
auditor pengawas. Sedangkan auditor ahli terdiri dari auditor pertama, auditor tengah, dan auditor
utama. Dalam Standar AAIPI (2013). Audit internal adalah kegiatan independen dan obyektif yang
memberikan jaminan atau kegiatan pemberian nasihat yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dan
operasional suatu organisasi. Proses audit internal terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan dan tindak lanjut.

Pengalaman kerja

Menunjukkan sejauh mana penugasan seseorang pada bidang pekerjaan yang digelutinya dalam Arens dkk
(2014:20). Semakin lama pengalaman auditor, maka semakin mampu dan mahir auditor tersebut dalam
menguasai tugas-tugasnya sendiri dan kegiatan yang diauditnya.

Pelatihan

Salah satu unsur penting dalam meningkatkan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah pendidikan dan pelatihan.
Dengan adanya pelatihan maka kemampuan dalam melaksanakan tugasnya akan meningkat.

Kompetensi

Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pemegang jabatan berupa pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.

30 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan terhadap Kompetensi


Kompetensi auditor akan semakin berkembang dengan adanya program pelatihan auditor atau dengan
bertambahnya pengalaman auditor. Semakin banyak auditor melakukan pelatihan, maka semakin spesifik pula
pengetahuan yang dimilikinya. Auditor mempunyai rasa percaya diri karena mempunyai pengalaman yang cukup
sehingga lebih percaya diri dalam mengambil keputusan yang dianggap sebagai keputusan terbaik dan bertindak
berdasarkan pengalaman yang diperolehnya. Selain pengalaman kerja auditor yang mempengaruhi kompetensi
auditor, pelatihan yang diikuti auditor juga mempengaruhi kompetensi auditor. (Hartoyo, 2003).

H1 : Pengalaman kerja dan pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi

Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kompetensi


Pengalaman kerja merupakan syarat mendasar bagi auditor untuk meningkatkan keterampilan auditnya. Semakin
berpengalaman auditor maka semakin baik pula kompetensi auditor tersebut. Pengalaman akan membentuk auditor untuk
melaksanakan proses pengawasan dengan lebih baik dan memperbaiki kemacetan dan kesalahan yang mungkin penting
bagi auditor. Auditor yang berpengalaman akan memiliki keterampilan dan keahlian dalam mengenali, memahami, dan
menemukan penyebab-penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan selama pengawasan (Hartoyo, 2003).

H2 : Pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap Kompetensi

Pengaruh Pelatihan terhadap Kompetensi


Pelatihan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia khususnya dalam
pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap. Auditor internal memerlukan keterampilan dan keahlian tertentu untuk
meningkatkan kompetensinya dalam proses audit dengan pelatihan khusus dalam melanjutkan pendidikan profesional dan
akan memudahkan auditor dalam memenuhi kekurangan auditor dan memberikan penekanan pada praktik audit. Semakin
sering auditor mengikuti pelatihan, maka auditor akan mengembangkan pengetahuan khusus tentang bidang audit
(Mashar, 2013). Semakin banyak pelatihan yang diikuti auditor, maka semakin baik pula kompetensi auditor tersebut.

H3 : Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi

METODOLOGI

Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel independen yaitu pengalaman kerja (X1), pelatihan (X2).
Sedangkan variabel dependen (Y) adalah kompetensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 auditor. Data penelitian ini
dengan menyebarkan kuesioner kepada 74 Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda.
Indikator yang digunakan dalam mengukur masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Variabel Indikator

Variabel Indikator
Pengalaman kerja Lamanya pekerjaan dan jumlah
(X1) (Sumber: tugas inspeksi.
Gracia, 2021)

31 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Pelatihan (X2) Kesadaran dari mengembangkan

(Sumber: Afifah, profesionalisme melalui


2015) pelatihan. Pelatihan dan
partisipasi dalam pelatihan
audit.
Kompetensi (Y) Pengetahuan kerasukan, keahlian S

(Sumber: subair kerasukan, keahlian yang dimiliki ,


(2020) & Lestari sikap dan perilaku yang dimiliki.
(2018) )

HASIL DAN DISKUSI

Karakteristik responden

Karakteristik responden dianalisis berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,


wilayah penugasan, pengalaman kerja sebagai auditor. Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin terdiri dari responden laki-laki dan perempuan. Karakteristik responden berdasarkan umur
19-25 tahun, 26-30 tahun, 31-40 tahun, diatas 41 tahun. Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir terdiri dari Diploma, S1, S2, S3. Karakteristik responden berdasarkan jabatan
terdiri dari auditor pelaksana, pelaksana tingkat lanjut, pengawas, ahli menengah, pertama, junior,
dan utama. Karakteristik responden berdasarkan bidang tugasnya terdiri dari Inspektorat I, II, III,
IV. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja terdiri lebih dari 2 tahun, 6-10 tahun, 2-5
tahun, kurang dari 10 tahun.

Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai konstanta sebesar 21,563 pada variabel pengalaman kerja
mempunyai nilai ab sebesar 0,595. Variabel pelatihan sebesar 0,502. Berdasarkan tabel dan perhitungan
rumus diatas maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 21,563 + 0,595X1 + 0,502X2

Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa koefisien regresi pengalaman kerja (X1)
dan pelatihan (X2) bertanda positif yang artinya semakin banyak pengalaman kerja dan
pelatihan maka kompetensi auditor akan semakin baik.

Uji Validitas

Meja 2
Hasil Uji Validitas

Variabel Jumlah Ket.


item
Pengalaman kerja 10 Sah

32 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Pelatihan 8 Sah
Kompetensi 14 Sah

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa angket berjumlah 10 soal yang
semuanya valid, kemudian variabel pelatihan dengan jumlah item 8 item, dan kompetensi
dengan total item 14 item yang valid.

Tes kepercayaan

Tabel 3
Hasil Uji Realibilitas

Variabel Cornbach Jumlah Ket.


Alfa barang

Pengalaman kerja 0,733 10 Nyata


Pelatihan 0,854 8 Nyata
Kompetensi 0,906 14 Nyata

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas seluruh variabel, nilai Cronbach’s alpha dari variabel
pengalaman kerja, pelatihan dan kompetensi sebesar 0,733; 0,854; dan 0,906. Nilai tersebut lebih dari 0,6
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh kuesioner dinyatakan reliabel artinya setiap pertanyaan akan
menghasilkan data yang konsisten.

Uji Normalitas

Tabel 4
Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,078 dan
memenuhi kriteria nilai signifikansi > 0,05. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah seluruh data
pada kuesioner berdistribusi normal.

Uji Multikolienaritas

33 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Tabel 5
Hasil Uji Multikolienaritas

Variabel Kolinearitas VIF


Toleransi
X1 0,551 1.814
X2 0,551 1.814

Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS, skor VIF variabel independen yaitu pengalaman kerja dan
pelatihan sebesar 1,814 dan 1,814, sedangkan nilai toleransinya sebesar 0,551.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Glejser dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Nilai signifikansi > 0,05 menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas.
2. Nilai signifikansi < 0,05 menunjukkan terjadi heteroskedastisitas

Tabel 6
Hasil Uji Multikolienaritas

Variabel Nilai Signifikan Ket.


(Tanda tangan 2-ekor)

X1 0,624 Terjadi heteroskedasti kota

X2 0,508 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan pendekatan Glejser diperoleh hasil


nilai signifikansi ketiga variabel > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut
tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis (Uji F)

Tabel 7
Hasil Uji F

Model F tanda tangan.

Regresi 41.921 , 000


Sisa
Total

Berdasarkan tabel hasil uji f diperoleh nilai F sebesar 41,921 dengan nilai sig sebesar
0,00. Nilai sig 0,00 kurang dari 0,05 atau nilai F hitung > F tabel maka Ho1 ditolak dan Ha1
diterima. Kesimpulan dari tabel tersebut adalah pengalaman dan pelatihan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap skeptisisme profesional auditor.

34 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Uji-T

Tabel 8
Hasil Uji-T

Model T tanda tangan. Hasil

Pengalaman kerja 4.166 0,000 Penting


(X1)
Pelatihan (X2) 3.263 0,002 Penting

Berdasarkan hasil uji t variabel pengalaman kerja diperoleh nilai t tabel sebesar 1,994 dan
nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,166 > 1,994 serta sig. nilai variabel pengalaman kerja
sebesar 0,000 < 0,05 maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Dapat disimpulkan bahwa pengalaman
kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kompetensi Auditor Internal Inspektorat
Jenderal Ris-Tek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berpengaruh positif. Pengaruh
positif tersebut mempunyai arti semakin baik/tinggi pengalaman kerja yang dimiliki seseorang
maka kompetensi Auditor Internal Itjen Ris-Tek Kemendikbud akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji t variabel pelatihan diperoleh nilai t tabel sebesar 1,994 dan nilai t
hitung lebih besar dari t tabel atau 3,263 > 1,994 serta sig. nilai variabel pengalaman kerja
sebesar 0,002 < 0,05 maka H03 ditolak dan Ha3 diterima. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kompetensi Auditor Internal Irjen Ris-Tek
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berpengaruh positif. Pengaruh positif tersebut
mempunyai arti bahwa semakin baik/tinggi pelatihan yang dimiliki maka kompetensi Auditor
Ris-Tek Irjen Kemendikbud akan semakin meningkat.

Diskusi

Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kompetensi Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan secara


parsial terhadap kompetensi auditor internal Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa jika pengalaman kerja yang
dimiliki oleh Auditor Internal meningkat maka kompetensinya pun akan meningkat.
Pernyataan tersebut dibuktikan dengan hasil uji t dengan nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,05 dan
nilai thitung sebesar 4,166 > nilai t tabel 1,994. Dari hasil tersebut diartikan H01 ditolak dan
Ha1 diterima yaitu pengalaman kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kompetensi auditor internal Itjen Kemendikbud Ristek. Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda diperoleh koefisien regresi sebesar 0,595 yang berarti bernilai positif sehingga
menunjukkan bahwa semakin baik pengalaman kerja yang dimiliki auditor maka kompetensi
auditor akan meningkat.
Seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan (Hartoyo, 2003) yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan linear yang sangat nyata atau signifikan antara pengalaman kerja yang berpengaruh positif
terhadap kompetensi. Artinya semakin besar pengalaman maka kompetensinya cenderung meningkat. Untuk
meningkatkan kemampuan kerja maka perlu dilakukan penambahan pengalaman kerja, dengan pengalaman
kerja yang dimiliki dapat dijadikan bekal dalam menjalankan tugas kedepannya. Mengingat perlunya
pengalaman kerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan benar sehingga diharapkan prestasi kerja
juga baik. Kompetensi akan berhubungan dengan kinerja yang baik, kinerja kerja individu juga akan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kelompok.

35 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Pengaruh Pelatihan Secara Parsial Terhadap Kompetensi Auditor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan secara parsial


terhadap kompetensi auditor internal Itjen Kemendikbudristek. Hal ini menunjukkan bahwa jika
pelatihan meningkat maka kompetensi juga akan meningkat. Pernyataan tersebut dibuktikan
dengan hasil uji t dengan nilai Sig. sebesar 0,002 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 3,263 > nilai ttabel
sebesar 1,994 Berdasarkan hasil uji T berarti H02 ditolak dan Ha2 diterima yaitu pelatihan
berpengaruh signifikan terhadap kompetensi. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda
diperoleh koefisien regresi sebesar 0,502 yang bertanda positif yang menunjukkan bahwa semakin
sering auditor mengikuti pelatihan maka kompetensi auditor akan meningkat.

Seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan (Harsono, 2006) bahwa pelatihan
mempunyai pengaruh terhadap kompetensi. Dalam rangka meningkatkan kompetensi auditor,
perlu adanya pelatihan sertifikasi profesi (kompetensi) bagi Auditor, yang nantinya pelatihan ini
dijadikan sebagai syarat seseorang untuk diangkat menjadi auditor.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, pengalaman
kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi. Dimana auditor yang mempunyai
pengalaman kerja lebih banyak akan lebih berkompeten. Pengalaman auditor dapat dilihat dari lamanya
auditor bekerja dan banyaknya penugasan audit yang dilaksanakan, karena semakin lama dan banyak auditor
melaksanakan penugasan audit maka semakin kompeten pula auditor tersebut. Lalu, hujan berpengaruh
signifikan terhadap kompetensi. Hubungan kedua variabel tersebut adalah auditor harus mengikuti pelatihan
secara berkesinambungan sehingga dalam melaksanakan pekerjaan audit akan lebih terlatih dan lebih mudah
serta dipahami dalam melakukan audit. Sebaliknya secara simultan pengalaman kerja dan pelatihan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi auditor, mempunyai hubungan yang cukup kuat
terhadap kompetensi auditor.

REFERENSI

Tinjauan Akademi Manajemen,14(1), 57–74.


Afifah, 2015,Pengaruh Pengalaman Kerja dan Tindakan Pengawasan terhadap
Profesionalisme Auditor Pemula,Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta. Akindejoye,
& Adetunji, J. (2016). Audit Nilai untuk Uang: Penerapan dan Tantangan dalam
Sektor Publik Nigeria.AAU: Tahunan Pendidikan Akuntansi & sosial
Riset, 3(1), 15 25file:///C:/Users/HP/Downloads/Dewi (2016).pdf.
Arens, AA, Penatua, RJ, Beasley, MS, & Hogan, CE (2017).Audit dan Jaminan
Layanan: Pendekatan Terpadu(edisi ke-16). Pearson.
Ashton, AH (1991). Pengalaman dan Frekuensi Kesalahan Pengetahuan sebagai Penentu Potensial
Keahlian Audit. Tinjauan Akuntansi, 66,2,218.
De Angelo, LE (1981), “Ukuran auditor dan kualitas audit”, Jurnal Akuntansi dan Ekonomi.
Djauzak, A. (2014). Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. .
Jakarta: Balai Pustaka.

Gea, RDA, (2021), Pengaruh Kompetensi,Kepedulian Profesional,danEfikasi DiriTerhadap


Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan, Medan, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Gracia, (2021),Pengaruh Kompetensi, Tekanan Anggaran Waktu, Independensi, Pengalaman
Kerja, dan Skeptisisme Profesional Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi
Kecurangan,Banten, Universitas Multimedia Nusantara.

36 |Halaman
Jurnal Internasional Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 7 (1), Juni 2023

Harsono, (2006),Auditor Persepsi terhadap Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Jabatan


Fungsional Auditor Kaitannya dengan Peningkatan KompetensiAuditor Pendidikan
pada Inspektorat III Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional,Jakarta,
Universitas Indonesia.
Hartoyo (2003),Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan Terhadap Kompetensi Auditor pada
Inspektorat Jenderal Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta,
Universitas Indonesia.
Laud, Robert L., (1994),Kura-kura dan Kelinci: Perubahan Budaya dan Strategi Perusahaandalam
Berger, A & Sikora, Martin J, Buku Panduan Manajemen Perubahan, Chicago: Irwin
Profesional Publishing.
Libby, R., dan D. Frederick. (1990). Pengalaman dan Kemampuan Menjelaskan Temuan Audit.
Jurnal Riset Akuntansi, 28 (2), hal. 348-367.
Luthans, F. (2012). Perilaku Organisasi Positif dan Modal Psikologis. Di dalam
Perilaku Organisasi: Pendekatan Berbasis Bukti(edisi ke-12). Perusahaan
McGraw-Hill.
Martono, N. (2016).Metode Penelitian Kuantitatif(Edisi Revi). PT. Rajagrafindo Persada.
Mashar, W., (2015), Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Inspektorat
Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Universitas Pasir Pangairan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020).SALINANPERATURAN


MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45
TAHUN 2019 TENTANG ORGANISASI DANTATA KERJA KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. 1–8.
Mitrani, Aldin, Dalziel, Murray, dan Fitt, David, 1992,Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi
Manajemen: Strategi Berbasis Nilai untuk Rekrutmen, Pengembangan, dan Penghargaan,
London, Halaman Kogan.
Novianingsih, D., Kunarto. (2020). PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PELATIHAN DAN
KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN, Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Poerwati, (2006),Hubungan Antara Pelatihan Dan Kompetensi Dengan Motivasi Kerja Pegawai
Badan Penelitian Dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Departemen Hukum Dan Hak
Asasi Manusia RI, Jakarta, Universitas Indonesia.
Ramafrizal, Y., Yogaswara, M. & Sopiansyah, V. (2022). PENGARUH PELATIHAN,
PENGEMBANGAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI GURU.
Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi.
Randall, C., (2013), Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Struktur Kepemilikan dan
Kompleksitas Perusahaan terhadap Kompetensi Komite Audit, Jakrta, Universitas
Indonesia.
Sekaran, U. (2014).Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Metodologi Penelitian untuk Bisnis)(Edisi
4). Salemba Empat.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2013).Metode Penelitian untuk Bisnis. Dalam Pendekatan Membangun Keterampilan
(Edisi Ketujuh). Wiley.
Spencer, Lyle M. and Spencer, Signe M., 1993, Kompetensi di Tempat Kerja :Model untuk Superior
Pertunjukan, New York, John Wiley & Putra. Sugiyono.
(2018a).MetodePenelitian Evaluasi (Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif dan Kombinasi). Alfabet.
Sugiyono. (2018b). Metode Penelitian Kombinasi (mixed Methods). Di dalamalfabet.
Wariati, N., Dahniar, & Sugiati, T. (2015). PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN
PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
Zamzami, F., Faiz, IA, & Mukhlis. (2013).Audit Internal: Konsep dan Praktik.

37 |Halaman

Anda mungkin juga menyukai