Anda di halaman 1dari 14

LATIHAN KASUS MENULIS RESEP

UNTUK KASUS KASUS


INTEGUMEN, GI, SARAF
2024
1. Seekor kuicng Persia, berbulu lebat, jenis kelamin Jantan dibawa ke
klinik drh dewa dengan gejala klinis ditemukan adanya alopesia
berbentuk uang logam dibeberapa bagian tubuh seperti perut
bagian bwah, telinga, kaki belakang, ditemukan juga adanya
ertitema pada beberapa bagian tubuh, disertai pustula dan papula,
bersisik dan berkerak. Nafsu makan dan minum baik, suhu dan
pulsus normal. Berdasarkan anamnesa kucing suka tidur tiduran
dalam kamar mandi. Diagnosa dermatophytosis berdasarkan
sampel kucing yang diduga terinfeksi dermatofitosis
menunjukkan warna fluoresen hijau terang dibawah Wood’s
lamp
Tentukan rencana terapi dalam blanko resep
berdasarkan 5T!

Prognosa; Fausta
Buatlah rencana terapi untuk kasus tersebut dalam blangko resep,
dengan menjelaskan:
a. Pemilihan obat
b. Lama Terapi
c. Dosis
Nomor 2
• Sinyalement : Hewan kasus adalah kucing domestik berjenis kelamin
betina, berumur 6 bulan dengan berat 5 kg. Warna Hitam Putih
• Anamnesa: Keluhan dari pemilik Kucing mengalami diare selama satu
minggu
• Pemeriksaan Klinis : ditemukan perbesaran abdomen dan kelainan
pada kulit.
• Pemeriksaan Penunjang :Pemeriksaan kulit dengan skin scrapping
yang dilakukan pada kulit bagian telinga yang mengalami
hiperkeratosis menunjukkan hasil positif terhadap agen Notoedres
cat. Pemeriksaan feses yang dilakukan dengan metode natif
ditemukan telur cacing Toxocara cati.
• Diganosa : menderita toksokariosis dan skabiosis
• Prognosa : Fasuta
• Buatlah rencana terapi untuk kasus tersebut dalam blngko resep
dengan mempertimbangkan 5T!
Nomor 3
• Sinyalement : Seekor kambing Peranakan Ettawa (PE) betina berumur
1 tahun dan berat badan 20 kg, Jenis Kelamin Betina
• Anamnesa :keluhan dari pemilik mengalami diare, lemas, dan nafsu
makan menurun.
• Pemeriksaan fisik didapatkan rambut yang kasar, konjungtiva dan
gingiva hiperemis, limfaglandula mandibularis dekster bengkak, pada
hidung terdapat leleran mukopurulen, peristaltik usus meningkat, dan
konsistensi feses yang lembek
• Hasil pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya ookista Eimeria
spp., larva nematoda jenis strongyle dan telur cacing strongyle.
Pemeriksaan hematologi didapatkan polisitemia, anemia mikrositik-
hipokromik, leukositosis dengan disertai neutrofilia dan eosinofilia.
• Diagnosa : Kambing mengalami enteritis akibat nematodiasis dan
koksidiosis
• Prognosa; Fausta
• Buatlah rencana terapi dalam blako resep untuk penanganan kasus
pada kambing tersebut!
Nomor 4
• Sinyalement : anjing Pomerian, berjenis kelamin jantan usia 8 bulan,
BB 10 Kg, Jenis kelamin jantan
• Anamnesa : Keluhan pemilik nafsu makan berkurang, kemerahan
pada bagian abdomen.
• Pemeriksaan Klinis : Lemas, Suhu tubuh 38.3ºC, frekuensi nafas 36
kali/menit, frekuensi jantung 124 kali/menit, haemoglobinuria dan
terdapat eritema pada bagian abdomen
• Pada hasil pemeriksaan darah lengkap didapatkan interpretasi bahwa
anjing mengalami anemia normositik hiperkromik leukositosis,
limfositosis, dan eosinophilia. Pemeriksaan ulas darah tipis teramati
adanya agen Babesia
Nomor 5
• Sinyalement : Jenis Anjing , Ras Domestik, Jenis Kelamin: Betina
Rambut: Coklat Umur: 1 tahun Berat Badan15 Kg
• Anamnesa : keluhan pemilik, nafsu makan menurun, feses encer.
Anjing belum pernah diberikan obat cacing dan sudah di steril
• Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa anjing dalam keadaan normal,
namun rambut terlihat kusam dan ditemukan adanya ektoparasit. BCS
4 Frekuensi Nadi: 96 kali / menit Frekuensi Nafas: 36 kali / menit Suhu
tubuh: 38,7° C, CRT: < 2 detik.
• Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan kulit; ektoparasit dan
pemeriksaan feses
• Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan laboratorik adalah telur
cacing Ancylostoma caninum, telur cacing Trichuris vulpis dan
ektoparasit Ctenocephalides canis
• Diagnosa : Infestasi cacing Ancylostoma caninum, telur cacing
Trichuris vulpis dan ektoparasit Ctenocephalides canis
• Buatlah rencana terapi untuk penanganan kasus tersebut pada anjing!
Nomor 6.
• Sinyalement : Jumlah babi 20 ekor, Jenis Babi landrace, Umur 6 bulan,
BB 25 kg, Jenis kelamin : 10 ekor jantan, 10 ekor betina
• Anamnesa: keluhan pemilik nafsu makan berkurang, diare sejak 3 hari
lalu. Belum pernah diberikan oabat cacing
• Pemeriksaan oleh dokter hewan lapangan : babi nampak lemas,
ditemukan feses encer
• Pemeriksaan penunjang; metode konsentrasi pengapungan
menggunakan NaCl jenuh sebagai larutan pengapung, ditemukan
adanya telur cacing Ascaris suum
• Diagnosa : infestasi Ascaris suum
• Prognosa : Fautsa
• Buatlah rencana terapi dalam blngko resep untuk kasus tersebu!
NOMOR 7
• Sinyalement : 3 ekor Anjing Dobermen berusia 3-4 tahun dengan bobot
badan anjing ke 1 ;25 kg. Anjing ke 2 bb 30 Kg, anjing ke 3. BB 25 kg d, jenis
kelamin jantan
• Anamnesa : Transport antar kota, dari Kefamenanu ke Kupang. Anjing
galak
• Pemeriksaan klinis: Temperamen anjing tinggi, Suhu tubuh 38.5ºC,
frekuensi nafas 36 kali/menit, frekuensi jantung 124 kali/menit. Anggota
gerak normal, CRT < 2detik
• Diagnosa : Sehat,
• Buatlah tatalaksana terapi untuk 5 ekor anjing tersebut dalam blangko
resep dan buatlah copi resep!
NOMOR 8
• Sinyalemen: Anjing dengan ras lokal bernama Mimi dengan jenis kelamin
betina dan rambut berwarna hitam, BB 5 Kg. Umur 3 bulan
• Anamnesa: Pemilik membawa kucing ke klinik Pendidikan FKH Undana
dengan keluhan diare berdarah selama 2 hari
• Gejala klinis: Suhu tubuh 38.3ºC, frekuensi nafas 36 kali/menit, frekuensi
jantung 124 kali/menit,
• Pemeriksaan penunjang: Hasil pemeriksaan feses natif menunjukkan
adanya telur cacing D. caninum.
• Diagnosa: dipylidiasis
• Prognosa: Fausta
• Buatlah rencana terapi untuk kasus tersebut dalam blangko Resep dan copi
resep

Anda mungkin juga menyukai