Inovasi Loka Pere Menjadi Tepung
Inovasi Loka Pere Menjadi Tepung
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Keterkaitan Inovasi dengan Tema RKP
Tema Pambangunan dalam Dokumen Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) tahun 2023 Peningkatan Produktifitas Untuk Transformasi Ekonomi
yang Inklusif dan Berkelanjutan Untuk Indonesia Maju. Inovasi yang di
ajukan sudah sesuai dengan tema pembangunan, dimana kerangka pikir
tema RKP 2023 yaitu transformasi ekonomi salag satu faktor pendukung
untuk transformasi ekonomi produktifitas sektor ekonomi. Dengan
adanya inovasi ini dapat membantu masyarakat majene khususnya di
kecamatan pamboang agar dapat meningkatkan pendaptannya dan
menurunkan angka kemiskinan didaerah tersebut. Dengan adanya inovasi
ini Loka Pere yang merupakan komoditas unggulan di kecamatan
pamboang mempunyai nilai ekonomi yang ganda, di samping bisa di jual
dalam betuk aslinya dapat juga menjadi olahan makanan yang sehat dan
bermanfaat untuk Kesehatan. Saat ini olahan yang berasal dari tepung
Loka Pere itu sudah di pasarkan.
Selain dari buah Loka Pere menajdi tepung kulit Loka Pere juga
bisa di jadikan jeli atau pakan ternak. Produk-produk yang di hasilkan dari
inovasi ini dapat meningkatakan pendapatan masyarakat melalui penjualan
yang di lakukan oleh BUMDes. Sehingga komoditas Loka Pere sangat layak
untuk dikembangkan dengan melibatkan berbagai stakeholder,
pengembagan Komoditas Loka pere ini sebagai implementasi dari misi ke 3
yaitu: mewujudkan Mewujudkan Kemandirian Perekonomian Berbasis
Potensi Sumbetr Daya Alam (SDA) dan Pembangunan Infrastruktur
Berwawasan lingkungan.
2
- Badan Penilitian dan pengembangan Daerah melakukan penelitian
lanjutan terkait kandungan yang terdapat dalam Loka Pere, baik dari
Buahnya sendiri maupun kulit Pisang (Loka Pere).
- Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan memastikan hasil
Inovasi (tepung Loka Pere) yang diolah menjadi aneka bahan makanan
bisa di pasarkan dan melatih Kelompok UMKM membuat pengemasan
hasil Olahan tepung dari Loka Pere
- Pemerintah Kecamatan dan khususnya Pemerintah Desa Adolang dan
Adolang dhua melakukan pola kerja pemberdayaan dan melakukan
koordinasi dengan Pemerintah kabupaten agar kedepannya Inovasi ini
mendapat perhatian dengan adanya dana sharing dalam pengembagan
Inovasi dan pembudidayaan Loka Pere di Daerah tersebut
- Kelompok tani, UMKM dan lain-lain sangat berperan aktif dalam
mengembagkan Inovasi ini serta membudidayakan Loka Pere sebagai
satu komoditas atau inovasi unggulan di Kabupaten Majene
Pengembangan Inovasi dan pembudidayaan Loka Pere sangat tergantung
dari pemanfaatan lahan yang di sediakan agar menajdi salah satu alternatif
pangan lokal atau olahan makanan yang memiliki keunikan tersendiri dari
Buah Loka Pere ini.
3
BAB II
KEBARUAN
Buah pisang merupakan jenis buah yang paling sering kita temui di mana-mana
baik di perdesaan atau perkotaan dan boleh dikatakan tanaman yang merakyat.
Ide dari pembuatan Loka Pere menjadi tepung LOPE untuk di olah dari berbagai
olahan makanan kue bermula dari hasil penelitian dari Balai Pengkajian Teknolgi
Pertanian (BPTP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi barat yang
menemukan bahwa Loka Pere mempunyai Kadungan gizi dan yang lebih baik dari
pisang ambon dan pisang kapok. Serat yang terdapat dalam Loka Pere telah di
rekomendasikan sebagai sumber serat dari The Food Stadards Agency. Selain dari
hasil penelitian tersebut Loka Pere sudah menjadi salah satu komoditas unggulan
di kabupaten. Hasil dari Tepung Loka Pere ini dapat menjadi berbagai olahan kue
kering maupun kue basah seperti kukis, broniwes, bolu dan lain-lain. Pengolahan
buah Loka Pere menjadi tepung Loka Pere merupakan bagian dari pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan
bahan pangan lokal yang bernilai gizi yang tinggi. Pembuatan Tepung Loka Pere
menjadi sebagaio bahan olahan kue bekerjasam dengan pemerintah Desa, BUMD
desa, kelompok Tani dan UMKM serta pendampingan dari Pemerintah
Kabupatenn Majene agar kedepannya buah dari Loka Pere dapat di kembangkan
lebih lanjut dengan inovasi-inovasi dan pengembangan teknologi yang dapat
meningkatkan perekonomian di Kabupaten Majene
4
BAB III
INOVASI
KRITERIA
URAIAN KEBERHASILAN (CIRI- INDIKATOR KINERJA
CIRI YANG RELEVAN)
DAMPAK Tersedianya pangan Pendapatan perkapita
alternatif, Masyarakat
meningkatnya
perekonomian
Masyarakat
5
3.2. Tahapan Inovasi
6
kepada kelompok-kelompok tani dan UKMK dalam mengembakan Loka
Pere maupun hasil olahan tepung Loka Pere sehingga pendpatan
masyarakat di desa tyersebut bisa meningkat
e. Hasil Olahan Tepung LOPE sering di pamerkan baik pameran Lokal yang
dilaksanakan di Kabupaten Majene maupun di tingkat provinsi
f. Publikasi yang dilakukan dalam memperkenalkan kandungan Gizi Loka
Pere di berbagai media cetak, termasuk dalam buku yang dikeluarkan
oleh BPTP bekerjasam dengan Balitbangda Prov. Sulbar
g. Pemanfaatan teknologi dalam memasarkan produk olahan seperti media
sosial dan media elektronik lainnya
h. Sarana prasarana yang di gunakan dalam mengelolah buah Loka Pere
menjadi tepung LOPE sebagian besar masih manual
7
3.5. Cara Pembuatan Tepung LOPE
Proses kerja pembuatan Tepung LOPE dari bahan Utama Loka Pere sebagai
berikut:
- Ambil Loka Pere yang masih mengkal/muda untuk di cuci bersih
- Kupas Loka pere,kemudian diiris tipis-tipis
- Setelah diiris tipis, lalu di keringkan dengan bantuan matahari sampai
loka pere tersebut kering betul
- Lalu hasil dari pengeringan tersebut di tumbuk dengan menggunakan
lumpang dan alu, kemudian diayak sampai halus
8
BAB IV
POTENSI REPLIKASI DAN BERKELANJUTAN
9
Dokumentasi Inovasi
10
11
12