Anda di halaman 1dari 1

Metabolit Sekunder dari Tumbuhan Aglaia laxiflora dan Aktivitisnya terhadap Sel

Kanker Paru – Paru (Lu1)

Metabolit sekunder paling banyak terdapat di alam diantara senyawa metabolit


sekunder lainnya adalah Triterpenoid dan steroid. Diperkirakan lebih dari 35.000 triterpenoid
dan steroid berada di alam. Salah satu diantara ribuan kelompok tumbuhan sebagai sumber
utama senyawa triterpenoid dan steroid dengan aktivitas farmakologis yang menarik adalah
tumbuhan famili Meliaceae. Genus terbesar dari famili Meliaceae adalah Aglaia. Pada
penelitian berkelanjutan kami untuk mencari senyawa antikanker dari tumbuhan Aglaia
Indonesia, ekstrak n-heksana dan etil asetat dari kulit batang A. laxiflora diharapkan
menunjukkan aktivitas sitotoksik yang signifikan terhadap sel Lu1 kanker paru – paru.
Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi serta menentukan struktur senyawa triterpenoid dan
steroid dari kulit batang A. laxiflora dan menentukan aktivitas sitotoksiknya terhadap sel
kanker paru - paru. Tahap isolasi dilakukan dengan maserasi kulit batang A. laxiflora
menggunakan pelarut metanol hingga diperoleh ekstrak pekat metanol dan dilanjutkan
dengan partisi ekstrak metanol dengan pelarut n- heksana, etil asetat, dan n-butanol hingga
diperoleh ekstrak pekatnya. Ekstrak aktif (n-heksana dan etil asetat) kemudian dipisahkan dan
dimurnikan dengan berbagai metode kromatografi sampai menghasilkan amorf kristal putih
berbentuk jarum sampai menjadi isolat murni. Elusidasi isolat murni dilakukan
menggunakan data dari spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometri IR, LC-MS/MS, 1H-
NMR dan 13C-NMR. Analisis isolat dengan spektrofotometri UV bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya gugus kromofor pada isolat yang dianalisis. Analisis isolat dengan
spektrofotometri IR bertujuan untuk mengetahui gugus-gugus fungsi pada isolat murni yang
dianalisis.LC-MS/MS digunakan untuk mengidentifikasi massa molekul pada puncak serapan
yang dihasilkan dari suatu proses pemisahan sampel dan mengkonfirmasi kemurnian
senyawa. Penggunaan 1D-NMR dan 2D- NMR terdiri dari HMBC digunakan untuk melihat
hubungan atom proton dan karbon dengan jarak dua hingga tiga ikatan disebelahnya
sedangkan untuk untuk HMQC menentukan pasangan proton dan karbon. H-H COSY
digunakan untuk menentukan korelasi proton dengan proton disebelahnya.

Harapan yang ingin dicapai: terbentuknya senyawa murni yang bisa dijadikan obat
untuk. berbagai penyakit seperti anti kanker, anti inflamasi, antioksidan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai