Anda di halaman 1dari 9

ISSN:2528-2956.

E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN MANGGIS


( Garcinia Mangostana L.) DENGAN TEKNIK
SAMBUNG PUCUK DI BALAI BENIH INDUK
HORTIKULTURA ( BBIH) PADANG MARPOYAN.
Haryati Fitria1,
1
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri, Tembilahan

Email: namapenuliskoresponden@ft.uak.ac.id (korespondensi)

Abstract
The title of this research is the Vegetative Propagation of Mangosteen (Garcinia mangostana
L.) using the grafting technique at the Horticultural Seed Center (BBIH) Padang Marpoyan.
The time for implementing field work practices at the Central Seed Center for Food Crops
and Horticulture is for 40 days from February 15, 2021 to March 27, 2021. Practitioners
carry out PKL activities according to working hours, from Monday to Thursday starting at
07.30 - 16.00 WIB, Sunday Friday from 07.30 - 17.00 WIB and Saturday 07.30 - 13.00
WIB.Based on the practical field work activities that have been carried out at the horticultural
seed center (BBIH) of Padang Marpoyan, it can be concluded that this shoot grafting practice
is 95% successful, while the failure is due to the confinement being less than optimal,
causing rain water or air to enter the enclosure.

Keywords: Mangosteen, BBIH, Horticulture, Vegetative Propagation;

Abstrak
Penelitian ini berjudul Perbanyakan Vegetatif Tanaman Manggis ( Garcinia mangostana L.)
Dengan Teknik Sambung Pucuk Di Balai Benih Induk Hortikultura ( BBIH) Padang Marpoyan.
Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan di Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan
Hortikultura selama 40 hari terhitung dari 15 Februari 2021 sampai dengan 27 Maret 2021.
Praktikan melakukan kegiatan PKL sesuai jam kerja , yaitu dari hari Senin sampai hari Kamis
mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB, hari Jumat mulai pukul 07.30 – 17.00 WIB dan hari Sabtu
07.30 – 13.00 WIB. Berdasarkan kegiatan praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan di
balai benih induk hortikultura (BBIH) padang marpoyan ini, Dapat disimpulkan bahwa
praktek sambung pucuk ini 95% berhasil, sedangkan kegagalan nya disebabkan
penyungkupan nya kurang maksimal sehingga menyebabkan air hujan atau udara dapat
masuk penyungkupan tersebut.

.
Kata kunci:Manggis, BBIH, Hortikultura, Perbanyakan Vegertatif;

1. PENDAHULUAN yang sebenarnya. Perguruan Tinggi


merupakan salah satu lembaga pendidikan
Dalam rangka menunjang aspek
memiliki peran sangat besar dalam upaya
keahlian profesional Fakultas Pertanian
pengembangan tenaga industri dan
Universitas Islam Indragiri telah
peningkatan daya saing Bangsa. Agar peran
menyediakan sarana dan prasarana
yang strategis dan besar tersebut dapat
penunjang pendidikan dengan lengkap,
dijalankan dengan baik maka lulusan
namun sarana dan prasarana tersebut hanya
perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas
menunjang aspek keahlian professional
yang unggul.
secara teori saja. Dalam dunia kerja
Dalam masa ini mahasiswa
nantinya dibutuhkan keterpaduan antara
diharapkan dapat menjawab kebutuhan
pengetahuan akan teori yang telah
tenaga kerja yang professional. Untuk
didapatkan dari bangku perkuliahan dan
memasuki dunia kerja, tidak hanya dituntut
pelatihan praktik di lapang guna
untuk lulus berbekal kecerdasaan intelektual
memberikan gambaran tentang dunia kerja
27
Jurnal Agro Indragiri Vol 08.. No 2 Juli 2021 (Haryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

saja namun harus memiliki kemampuan Dapat menambah pengetahuan dan


dasar. Kemampuan dasar yang dimaksud pengalaman kerja dilapangan
antara lain pengetahuan (Knowledge), terutama dalam sambung pucuk.
keterampilan (Skill), dan sikap (Attitude). 1.2 Manfaat praktek kerja lapangan
Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, Adapun manfaat praktek kerja lapang di
tidak semua dapat diberikan melalui BBIH ini yaitu :
kegiatan perkuliahan formal. Oleh karena  Terjalinnya silaturahmi dan kerja
itu, dibutuhkan sebuah program Praktik sama antara perguruan tinggi
Kerja Lapangan sebagai sarana dengan instansi atau perusahaan
pembelajaran bagi mahasiswa untuk yang terkait.
memperoleh ketiga kemampuan dasar diatas  Untuk dapat menambah
dalam bekerja yang dibutuhkan setelah pengetahuan langsung tentang
menyelesaikan pendidikan. bagaimana cara atau teknik dalam
Praktik Kerja Lapangan merupakan sambung pucuk tanaman manggis.
kegiatan pemagangan bagi mahasiswa di
dunia kerja baik dalam bidang industri 2. TINJAUAN PUSTAKA
maupun pemerintahan dan merupakan mata
2.1 Sejarah Balai Benih Induk
kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
Hortikultura
Universitas Islam Indragiri khususnya
Balai Benih Induk ( BBI ) Hortikultura
Fakultas Pertanian. Sebagai mahasiswa
Jl. Kaharuddin Nasution KM 10 Padang
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Marpoyan Pekanbaru berdiri pada tahun
Universitas Islam Indragiri, praktikan
1959, pada saat itu masih bergabung dalam
diwajibkan mengikuti kegiatan PKL, alasan
Provinsi Sumatra bagian Tengah (Riau,
praktikan mengikuti program PKL ini selain
Jambi, Bengkulun), Balai Benih Induk
untuk memenuhi mata kuliah wajib, selain
tersebut diberi nama Kebun Buah Percobaan
tujuan itu untuk mendapatkan pengalaman
Pertanian Rakyat, yang di dalam nya
sebelum memasuki dunia kerja yang
ditanami berbagai jenis tanaman Buah-
sesungguhnya, sehingga praktikan akan
Buahan ( Jeruk, Rambutan, Duku, dll ).
mendapat bekal dari Praktik Kerja Lapangan
Kemudian pada tahun 1975 kebun Buah
yang sudah dilaksanakan.
Percobaan Pertanian Rakyat diubah menjadi
Praktik Kerja Lapangan merupakan
Pusat Pengembangan Pertanian Hortikultura
sarana penting bagi mahasiswa untuk
Padang Marpoyan Pekambaru. Disamping
pengembangan diri dalam dunia kerja yang
mengkoleksi pohon induk juga melakukan
sesungguhnya. Dengan mengikuti program
kegiatan perbanyakan bibit secara
PKL ini mahasiswa sangat diharapkan dapat
vegetative untuk dijual kepada masyarakat
mengetahui, mengenal, dan memiliki
serta menyediakan bibit tanaman hias.
pengalaman dengan kondisi dunia kerja.
Tahun 1985 dikeluarkan Surat
Selain itu kegiatan PKL ini memberikan
Keputusan Direktur Jenderal Pertanian No.
kontribusi yang berarti bagi perkembangan
SK 1, A5.82. B. Tanggal 10 Februari 1985
mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebaik
yang merubah namanya menjadi Balai Benih
mungkin sebelum memasuki dunia kerja
Induk ( BBI ) Hortikultura yang beralamat Jl.
yang sesungguhnya. Kementerian Pertanian
Kaharuddin Nasution km 10 Padang
merupakan salah satu Kementerian di
Marpoyan Pekanbaru.
Indonesia yang membidangi urusan
Balai Benih Induk ( BBI ) Hortikultura
pertanian, perkebunan dan peternakan.
Jl. Kaharuddin Nasution km 10 Padang
Praktikan melaksanakan PKL selama 40 hari,
Marpoyan Pekanbaru mempunyai Luas 36,5
yang dilakukan pada hari kerja yaitu hari
Ha yang ditanami berbagai macam tanaman
Senin sampai dengan hari Sabtu.
Hortikultura seperti, Buah-buahan, Sayur-
sayuran, dan tanaman Hias dan sebagai
1.1 Tujuan Praktek kerja Lapangan
menambah destinasi ada juga Tanaman Padi
Adapun tujuan dari praktek kerja lapang ini
dan Jagung.
adalah :
Balai Benih Induk ( BBI ) Hortikultura
 Mengetahui teknik sambung pucuk
Jl. Kaharuddin Nasution km 10 Marpoyan
tanaman manggis di BBIH padang
Pekanbaru terletak antara 101°14´ -
Marpoyan
101°34´ Bujur Timur dan 0°25´- 0° 45´
 Melakukan teknik perbanyakan
Lintang Utara ketinggian permukaan laut
tanaman dengan metode sambung
berkisar 13 Meter, Topografi wilayah pada
pucuk.
umumnya dapat dikategorikan sebagai

28
Perbanyakan Vegetatif Tanaman Manggis ( Garcinia Mangostana L.) Dengan Teknik Sambung Pucuk Di Balai
Benih Induk Hortikultura ( Bbih) Padang Marpoyan.
(Haaryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

daerah datar, berada di daerah yang 3.2 Alat dan Bahan


beriklim panas dengan Suhu rata-rata 27 – Alat yang digunakan adalah Pisau
32 C dan tingkat kelembaban udara berkisar okulasi, cutter, atau pisau apa saja asalkan
antara 80 – 90 % . Tipe iklimnya A dengan tajam dan steril, Plastik PE 02 atau plastik es
rata-rata curah hujan berkisar antara 200 – ukuran 1 kg yang telah dipotong untuk
300 mm/tahun yang dipengaruhi oleh musim mengikat sambungan.
kemarau dan musim hujan. Adapun Jenis Bahan yang digunakan adalah Batang
Tanah yang terdapat di Balai Benih Induk bawah dan batang atas
(BBI ) Hortikulutra Pekanbaru adalah 3.3 Metodologi
Podzolik Merah Kuning ( PMK ) dan Aluvial. Pada kegiatan praktek kerja lapangan
ini, Mahasiswa menerapkan beberapa
2.2 Struktur Organisasi BBIH metode yang digunakan adalah :
Selayaknya Balai pertanian lainnya, 3.3.1 Observasi
Balai Benih Induk Hortikultura Padang Mahasiswa dapat mengamati
Marpoyan juga memiliki Struktur Organisasi. langsung mengenai apa yang akan
Pengelolaan tenaga kerja di Balai Benih diamati secara langsung di lapangan.
Induk Hortikultura Padang Marpoyan terdiri 3.3.2 Wawancara
dari karyawan tetap, karyawan harian lepas Metode wawancara merupakan
(KHL). Karyawan tetap adalah pekerja yang metode tanya jawab antara
memiliki perjanjian kerja dengan BBIH untuk mahasiswa dan pembimbing yang ahli
jangka waktu tidak tertentu (permanent), dalam bidangnya tujuannya untuk
serta memperoleh penghasilan dengan mendapatkan informasi mengenai
jumlah tertentu secara teratur. KHL atau judul praktek kerja lapangan.
Karyawan Harian Lepas adalah karyawan 3.3.3 praktek
yang tidak tetap dan memperoleh gaji Merupakan kegiatan secara
harian. Balai Benih Induk Hortikultura langsung dengan mengamati kondisi
mempunyai beberapa departemen, kegiatan yang ada dilokasi tersebut.
departemen tersebut meliputi: 3.3.4 Pengamatan
 Departemen Penanggung Jawab Pengamatan yang dilakukan
Administrasi Umum pada Praktek kerja lapangan ini
 Departemen Pengelolaan SDM adalah pengamatan secara langsung
 Departemen Koordinator Tanaman terhadap kondisi atau keberhasilan
Florikultura dari sambung pucuk tanaman
 Departemen Koordinator manggis.
Pembibitan 3.3.5 Dokumentasi
 Departemen Koordinator Pohon Metode pelaksanaan
Induk dokumentasi dilakukan dengan tujuan
 Departemen Koordinator untuk melengkapi informasi-informasi
Lingkungan Pendopo yang diperoleh agar lebih lengkap
 Departemen Koordinator BF / BPMT serta menunjang kebenaran dan
 Departemen Keamanan keterangan yang diberikan sesuai
 Show Room/ Pemasaran dengan topik yang dibahas.
Untuk mengetahui posisi jelasnya 3.4 kegiatan Praktek kerja Lapangan
departemen-departemen tersebut secara kegiatan praktik kerja dilakukan
keseluruhan dari sudut pandang satu dengan harapan peserta Praktik Kerja
kesatuan divisi, berikut ini adalah struktur Lapangan mampu menerapkan tridharma
organisasi dari Balai Benih Induk perguruan tinggi yaitu sesuai dengan bidang
Hortikultura : pendidikan, penelitian serta pengabdian.
BAB III METODE PELAKSANAAN Dalam bidang pendidikan khususnya
3.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja bertujuan untuk mempelajari tentang
Lapangan (PKL) perbanyakan vegetatif tanaman manggis
Waktu pelaksanaan praktik kerja dengan sisitem sambung pucuk yang
lapangan di Balai Benih Induk Tanaman dilakukan oleh Balai Benih Induk,sedangkan
Pangan dan Hortikultura selama 40 hari bidang penelitian dilakukan saat akan
terhitung dari 15 Februari 2021 sampai mencari informasi atau data yang
dengan 27 Maret 2021. Praktikan melakukan dibutuhkan selama kegiatan Praktik Kerja
kegiatan PKL sesuai jam kerja , yaitu dari Lapangan. Pengabdian dalam kegiatan
hari Senin sampai hari Kamis mulai pukul Praktik Kerja Lapangan diperoleh dari
07.30 – 16.00 WIB, hari Jumat mulai pukul keaktifan peserta PKL untuk menyelesaikan
07.30 – 17.00 WIB dan hari Sabtu 07.30 – kegiatan sesuai dengan prosedur yang
13.00 WIB.
29
Jurnal Agro Indragiri Vol 08.. No 2 Juli 2021 (Haryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

ditetapkan oleh Balai Benih Induk Daun pada tanaman manggis memiliki
Hortikultura. warna hijau yang mengkilap di bagian atas
permukaan daun, sedangkan untuk bagian
bawahnya memiliki warna kekuning-
kuningan, Bentuk daun pada tanaman
3. HASIL DAN PEMBAHASAN manggis ini bulat oval hingga bulat
memanjang, memiliki tangkai daun yang
BAB IV PEMBAHASAN
pendek dan tanpa adanya penumpu serta
4.1 klasifikasi Tanaman Manggis
tumbuh secara tunggal. Untuk ukuran
Tanaman manggis merupakan
daunnya sendiri, cukup tebal dan bagian
tanaman yang memiliki nama latin Garcinia
permukaannya halus dengan struktur tulang
mangostana L. Berikut akan dijabarkan lebih
yang tampak jelas terlihat.
detail mengenai klasifikasi dari tanaman
4.2.4 Bunga
manggis :
Buah manggis sendiri memiliki bunga
Kingdom : Plantae
yang bentuknya menyerupai lonceng. Bunga
Sub Kingdom : Viridiplantae
tersebut memiliki 4 kelopak bunga yang
Infra Kingdom : Streptophyta
mana tersusun dalam 2 pasang, Selain itu
Super Divisi : Embryophyta
mahkota pada kelopak bunganya memiliki
Division : Tracheophyta
warna hijau kekuningan dengan terdapat
Sub Divisi : Spermatophytina
sedikit warna merah pada bagian pinggirnya,
Class (Kelas) : Magnoliopsida
serta berjumlah 4 helai mahkota, Bunga dari
Super Ordo : Rosanae
buah manggis sendiri biasa tumbuh di
Ordo : Malpighiales
bagian ujung ranting dengan tangkai yang
Famili : Clusiaceae
pendek, tebal tapi teratur. Di dalam
Genus : Garcinia L.
bunganya juga memiliki benang sari yang
Spesies : Garcinia
banyak dan bakal buah yang memiliki 4
mangostana L.
hingga 8 ruang dengan 4 -8 kuping kepala
4.2 Morfologi Tanaman Manggis
putik, Bunga manggis sendiri merupakan
Tanaman manggis sendiri tersusun
bunga yang sempurna, karena memiliki alat
dari organ vegetative yaitu akar, batang dan
kelaman jantan dan alat kelamin betina,
daun, serta oragan generative yaitu bunga,
namun alat kelamin jantannya atau benang
buah dan biji. Berikut beberapa ciri-ciri
sari memiliki ukuran yang kecil dan mudah
morfologi dari tanaman manggis,
mengering, sehingga tidak mampu
diantaranya:
membuahi sel telur, Hal inilah mengapa
4.2.1 Akar
bunga manggis juga disebut apomixes, yang
Akar pada tanaman manggis
mana biji yang berkembang atau tumbuh
merupakan sistem perakar tunggang, namun
tanpa melalui adanya proses penyerbukan
juga memiliki sedikit akar samping dengan
terlebih dahulu.
pertumbuhan yang cukup dalam. Akar pada
4.2.5 Buah
tanaman manggis ini tumbuh menembus
Buah manggis sendiri bentuknya bulat
tanah yang cukup dalam dan memiliki warna
dan berjuring berbentuk menyerupai bintang
cokelat serta putih namun agak kusam,Akar
yang mana ini mencirikan segmen daging
ini memiliki fungsi sebagai penyokong
buah. Daging buah manggis tebal berwarna
berdirinya tanaman serta mengangkut
putih dan memiliki biji berwarna putih
unsur-unsur hara yang terdapat dalam
kecokelatan. Tangkai dan kulit pada buah
tanah.
manggis juga tebal serta memiliki warna
4.2.2 Batang
hijau apabila buah tersebut masih berusia
Pada tanaman manggis, batang
muda, namun setelah matang akan memiliki
pohonnya berkayu serta memiliki struktur
warna merah keunguan bahkan hingga
yang keras, dan permukaan batangnya tidak
kecokelatan.
rata. Pohon manggis ini bisa terus tumbuh
4.2.6 Biji
hinga mencapai ketinggian 25 meter, Warna
Calon dari buah manggis yang
dari batang tanaman manggis ini yaitu
berbentuk bulat, biasanya terdiri dari 1
cokelat dan pada batangnya memiliki
hingga 3 calon biji yang mana bisa tumbuh
percabangan yang sangat banyak. Pada
menjadi biji normal. Biji dari buah manggis
tanaman manggis biasanya memiliki sistem
sendiri berbentuk bulat dan agak pipih serta
percabangan yang simetris membentuk
merupakan biji berkeping dua atau biasa
tajung yang rindang.
disebut dengan dikotil.Tanaman buah
4.2.3 Daun
manggis sendiri memiliki nama yang

30
Perbanyakan Vegetatif Tanaman Manggis ( Garcinia Mangostana L.) Dengan Teknik Sambung Pucuk Di Balai
Benih Induk Hortikultura ( Bbih) Padang Marpoyan.
(Haaryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

berbeda-beda penyebutannya di masing- Kepala putik tidak bertangkai dan bercuping


masing daerah, seperti di Lampung disebut (Verveij 1997).
dengan manggus, di Jawa Barat disebut Buah manggis berbentuk bulat atau
manggu, di Sulawesi Utara disebut dengan elips, dengan berat bervariasi antara 75 –
manggusto, dan lain sebagainya. 150g. Mempunyai 4-8 segmen dan setiap
4.3 Syarat Tumbuh Tanaman Manggis segmen mengandung satu bakal biji
4.3.1 Iklim diselimuti oleh aril (salut biji) berwarna
Dalam budidaya manggis, angin putih, empuk dan mengandung sari buah.
berperan dlm penyerbukan bunga utk Tidak semua bakal buah dalam segmen
tumbuhnya buah. Angin yg baik tidak terlalu dapat berkembang menjadi biji. Umumnya
kencang. Daerah yg cocok utk budidaya 1-3 bakal biji yang berkembang menjadi biji
manggis adalah daerah yg memiliki curah yang berwarna coklat dengan panjang 2 -
hujan tahunan 1.500–2.500 mm/tahun & 2,5 cm, lebar 1,5 – 2 cm dan tebalnya
merata sepanjang tahun,Temperatur udara antara 0,7-1,2 cm, berbentuk dari jaringan
yg ideal berada pada kisaran 22-32°C. nuselar dan dihasilkan secara klonal karena
4.3.2 Media Tanam bersifat apomiksis (Yaacob dan Tindall
Tanah yg paling baik utk budidaya 1995).
manggis adalah tanah yg subur, gembur, Bagian buah yang dapat dimakan
mengandung bahan organik, Derajat (edible portion) pada manggis adalah sekitar
keasaman tanah (pH tanah) ideal 25 – 30%. Dalam 100 g daging buah
utk budidaya tanaman manggis adalah 5–7. terdapat air sebanyak 79.2-84.9%,
Untuk pertumbuhan tanaman karbohidrat sebanyak 14.3-19.8, protein
manggis memerlukan daerah dengan sebanyak 0.5-0.7%, lemak 0.10-0.8% dan
drainase baik & tidak tergenang serta air serat sebanyak 0.3-5.1%. Buah manggis
tanah berada pada kedalaman 50–200 m, mengadung vitamin C sebanyak 1.0 -66.0%.
Ketinggian Tempat Pohon manggis dapat Kulit buah manggis bagian dalam kaya akan
tumbuh di daerah dataran rendah sampai di pektin, katekin, tannin dan xanthonin
ketinggian di bawah 1.000 m dpl. (Osman dan Milan 2006; Ashari 2006).
Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah 4.4.2 Getah Kuning
dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl. Getah kuning atau biasa disebut
4.4 Mengenal Tanaman Manggis gamboge merupakan eksudat resin (cairan
Manggis (Garcinia mangostana L) getah) berwarna kuning yang tumpah akibat
Manggis merupakan tumbuhan dioceus pecahnya saluran resin (Asano et al. 1996).
dengan tinggi tanaman mencapai 6-25 m, Daging buah manggis yang terkena getah
berdaun rapat (rimbun), duduk daun kuning menempel ke kulit buah dan
berlawanan, tangkai daun pendek, daunnya menimbulkan rasa yang pahit. Selain di
tebal serta lebar. Pohon tegak lurus dengan daging buah, getah kuning ini juga muncul
percabangan simetri membentuk kerucut. di kulit buah, yang akan mengeras seiring
Semua bagian tanaman mengeluarkan dengan bertambahnya umur simpan buah
eksudat getah kuning apabila dilukai (Verheij manggis yang telah dipanen. Hal ini dapat
1997; Ashari 2006; Osman dan Milan 2006). menurunkan kualitas buah baik secara fisik
Dibawah ini bgian-bagian dari buah maupun rasa, buah akan terlihat buruk dan
manggis. kurang menarik (Yaacob dan Tindall 1995).
4.4.1 Daging Buah Tipe saluran getah kuning pada
Bunga manggis bersifat unisex bunga, buah, tangkai buah, batang dan daun
dioecious (berumah dua), akan tetapi hanya manggis adalah saluran kanal yang
bunga betina yang dijumpai, sedangkan bercabang yang terdiri dari dinding tebal dan
bunga jantan tidak berkembang sempurna tipis, mengandung selulosa, substansi pektat
(rudimeter), yaitu tumbuh kecil kemudian dan hemiselulosa. Saluran getah kuning
mengering dan tidak dapat berfungsi lagi, pada buah dijumpai pada bagian eksokarp,
oleh karena itu buah manggis dihasilkan mesokarp, endokarp, dan aril. Spot getah
tanpa penyerbukan (Mulyani 2000). Bunga kuning sering juga dijumpai pada kulit buah
sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bagian luar, hal ini diduga karena rusaknya
bergagang pendek dan tebal, berdiameter saluran getah kuning pada eksokarp buah
5,5 cm. Daun kelopak 2 pasang, daun manggis. Getah kuning mulai mengotori aril
mahkota 2 pasang, tebal dan berdaging, pada saat buah berumur 14 minggu setelah
berwarna hijau – kuning dengan pinggir anthesis ditandai dengan rusaknya sel-sel
kemerah-merahan. Benang sari semu dan epitel.
biasanya banyak. Bakal buah bertangkai Pada buah yang arilnya terkena getah
berbentuk agak bulat dan beruang empat. kuning, tampak rusaknya sel epitel saluran
getah kuning. Perubahan tekanan turgor
31
Jurnal Agro Indragiri Vol 08.. No 2 Juli 2021 (Haryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

selama fase pertumbuhan buah terkait kulit buah manggis berkorelasi positif
dengan turgor sel, sedangkan getah kuning dengan kalsium pektat dan berkorelasi
bukan berada di dalam sel melainkan di negatif dengan kadar pektin dan aktivitas
dalam saluran. Getah kuning mengotori aril poligalakturonase (Auliani 2010).
keluar dari saluran getah akibat rusaknya Pada buah yang masih muda, banyak
dinding sel penyusun saluran getah. mengandung senyawa protopektin yang
Rusaknya dinding sel epitel diduga karena berfungsi sebagai penguat lamella tengah
tekanan mekanik dari dalam akibat dan membran sel. Protopektin tersebut
perkembangan sel-sel aril dan biji selama merupakan makromolekul yang tersusun
fase perkembangan buah mulai dari umur 10 dari polimer asam galakturonat, banyak
minggu setelah anthesis (MSA) (Fahn 1990; kalsium dan magnesium. Pengaruh
Dorly 2009). kekerasan oleh ion kalsium disebabkan
4.4.3 Kulit Buah terbentuknya ikatan menyilang antara ion
Perikarp atau kulit buah manggis kalsium divalent dengan polimer senyawa
memiliki permukaan bagian luar yang halus pektin yang bermuatan negatif yaitu pada
dengan tebal 4-8 mm, keras, berwarna ungu gugus karboksil asam galakturonat. Ikatan
kecoklatan pada bagian luarnya dan ungu tersebut akan mempengaruhi daya larut
pada bagian dalamnya pada buah tua, dan senyawa pektin sehingga akan semakin
mengandung getah kuning yang pahit kokoh dari gangguan mekanis (Winarno dan
(Yaacob dan Tindall 1995). Aman 1981).
Perubahan kekerasan tergolong perubahan 4.5 Kandungan dari Kulit Buah
fisik pada buah-buahan (Pantastico 1989). Manggis
Kekerasan merupakan salah satu indikasi Selain rasa yang manis dan
kerusakan buah, semakin keras kulit buah penampilannya yang enak dilihat, buah
manggis semakin rusak dan tidak disukai Manggis juga memiliki banyak kandungan
oleh konsumen. Menurut Tongdee dan yang bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan
Sawanagul (1989), pengerasan cangkang di beberapa negara, sudah sejak lama buah
buah secara fisiologis terjadi setelah Manggis ini dijadikan sebagai bahan terapi
mengalami proses pemasakan, yaitu setelah maupun obat alternatif.Sedangkan di
melalui proses klimaterik disertai dengan kalangan masyarakat tradisional sendiri,
dehidrasi tinggi. Lama kelamaan permukaan buah Manggis dipercaya bisa
buah secara keseluruhan mengalami menyembuhkan beberapa penyakit seperti
pengerasan sehingga sangat sulit untuk sariawan, disentri, amandel, borok, dengan
dibuka.Tekstur atau kekerasan kulit buah kemampuan anti-peradangan atau anti-
bergantung pada tebalnya kulit luar, inflamasi yang dimilikinya.
kandungan total zat padat, atau kadar pati Dibawah ini adalah zat-zat yang terkandung
yang di kandung buah. Buah-buahan dengan dalam kulit manggis :
kulit luar yang tebal memiliki nilai kekerasan A. Xanthone
yang lebih tinggi daripada buah dengan kulit Antioksidan yang terdapat dalam kulit
luar yang tipis atau kulit luar menjadi satu buah Manggis dengan kadar yang tinggi ini
dengan kulit tengahnya. Tekstur kulit buah memiliki sifat yang baik dan bermanfaat bagi
bergantung pada ketegangan, ukuran, tubuh, seperti anti-peradangan, anti-
bentuk dan keterikatan sel-sel, adanya diabetes, anti-kanker, anti-bakteri, anti-
jaringan penunjang dan susunan jamur, anti-plasmodial, dan mampu
tanamannya. Ketegangan disebabkan oleh meningkatkan kekebalan tubuh,
tekanan isi sel pada dinding sel, dan hepatoprotektif, Di dalam senyawa xanthone
bergantung pada konsentrasi zat-zat osmotic teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa
aktif dalam vakuola, permeabilitas turunannya. Yang paling banyak terkandung
protoplasma dan elastisitas dinding sel dalam buah Manggis ialah kandungan alfa-
(Pantastico 1989). mangostin dan gamma-mangostin. Alfa-
Pengerasan kulit buah manggis mangostin adalah senyawa yang sangat
selama penyimpanan terutama terjadi berkhasiat dalam menekan pembentukan
karena proses transpirasi uap air pada senyawa karsinogen pada kolon. Selain alfa-
jaringan kulit manggis. Selama penyimpanan mangostin, senyawa xanthone juga
terjadi penebalan dinding sel dan ruang- mengandung gamma-mangostin yang juga
ruang antar sel pada jaringan parenkim kulit memiliki banyak manfaat dalam memberikan
luar dan tengah rusak karena kehilangan proteksi atau melakukan upaya pencegahan
cairan yang mengakibatkan kulit manggis terhadap serangan penyakit. Menurut
menjadi keras (Qanytah 2004.). Kekerasan penelitian yang telah dilakukan sejak tahun

32
Perbanyakan Vegetatif Tanaman Manggis ( Garcinia Mangostana L.) Dengan Teknik Sambung Pucuk Di Balai
Benih Induk Hortikultura ( Bbih) Padang Marpoyan.
(Haaryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

1970-an, kedua turunan senyawa xanthone menjadi biji normal. Biji dari buah manggis
tersebut bisa menghentikan proses sendiri berbentuk bulat dan agak pipih serta
peradangan atau inflamasi dengan jalan merupakan biji berkeping dua atau biasa
menghambat enzim COX-2 yang merupakan disebut dengan dikotil. Tanaman buah
enzim pemicu peradangan.dalam penelitian manggis sendiri memiliki nama yang
lainnya juga ditemukan fakta bahwa berbeda-beda penyebutannya di masing-
gamma-mangostin memiliki sifat anti-radang masing daerah, seperti di Lampung disebut
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan dengan manggus, di Jawa Barat disebut
obat-obat inflamasi yang selama ini beredar manggu, di Sulawesi Utara disebut dengan
di pasaran.Dengan demikian, gamma- manggusto, dan lain sebagainya.
mangostin mampu memberikan proteksi 4.6 Perbanyakan Tanaman Manggis
pada serangan penyakit yang menyebabkan Perbanyakan tanaman banyak
inflamasi seperti alzheimer dan arthritis. dilakukan dengan berbagai cara ,mulai dari
B. Tanin yang sederhana sampai yang rumit, Tingkat
Tanin, senyawa lain yang terkandung keberhasilannya juga bervariasi dari tinggi
dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas hingga rendah. Perbanyakan tanaman dapat
antioksidan yang mampu menghambat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu dengan
enzim seperti DNA topoisomerase, anti- cara generatif dan vegetatif. Bahan yang
diare, hemostatik, anti-hemoroid, dan juga sering digunakan adalah biji. Cara
menghambat pertumbuhan tumor.Tanin perbanyakan ini memiliki kelebihan seperti
sendiri mampu membentuk kompleks kuat produksi tinggi berasal dari tanaman yang
dengan protein sehingga dapat menghambat sehat, tahan terhadap serangan hama dan
penyerapan protein dalam pencernaan. penyakit serta sistem perakarannya kuat
Dengan kata lain bisa disebut anti- tetapi kelemahannya ialah sifat bibit belum
nutrisi. Oleh sebab itu, kadar tanin dalam tentu sama dengan sifat induknya dan
produk-produk pangan patut diperhatikan pertumbuhan generatifnya lambat dengan
dan diformulasikan secara cermat supaya demikian tidak diherankan kalau umur
kadarnya aman untuk pencernaan manusia. berbuahnya tidak secepat tanaman yang
Antosianin juga memiliki kemampuan berasal dari perbanyakan vegetatif
sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki (setiawan1999).
peranan yang cukup penting dalam 4.7 Teknik Sambung Pucuk Tanaman
mencegah beberapa penyakit seperti kanker, Manggis
diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal. Tanaman manggis umumnya
Antosianin merupakan kelompok pigmen dilakukan dengan perbanyakan teknik
yang terdapat dalam tanaman dan biasanya sambung pucuk , berikut ini adalah syarat-
banyak ditemukan dalam bunga, sayuran syarat dalam sambung pucuk :
maupun buah-buahan seperti Manggis, 4.7.1 Syarat batang bawah untuk
Stroberry, Rasberry, Apel, dan lainnya. sambung pucuk
C. Anti-Inflamasi (Peradangan)  Mempunyai sistem perakaran tunggang
Kulit buah Manggis memiliki yang kuat dan serta tahan terhadap
kemampuan sebagai anti-inflamasi (anti- keadaan tanah yang kurang
peradangan). Untuk membuktikan hal itu, menguntungkan.
penelitian yang dilakukan adalah dengan  Batang bawah berumur 8-9 bulan
memakai mangostin dari ekstrak etanol 40%  Mampu beradaptasi atau kompak dengan
yang memiliki aktifitas penghambatan batang atasnya sehingga batang
terhadap pelepasan nistamin dan sintesis bawahnya dapat menyatu dan menahan
prostagladin E2 sebagai perantara inflamasi. pertumbuhan batang atasnya.
Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah  Tanaman harus dalam kondisi yang
Manggis mampu meredam radikal bebas sehat.
secara kuat.  Tidak mengurangi kualitas buah pada
D. Anti-Kanker tanaman yang akan di grafting.
Beberapa penelitian telah 4.7.2 Syarat batang atas untuk
membuktikan bahwa kandungan xanthone sambung pucuk
dalam kulit buah Manggis mampu berperan  Batang atas yang disambungkan memiliki
sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah sifat yang unggul / pemilihan pada mata
Manggis memiliki sifat antiproliferasi untuk entres tidak terlalu tua dan tidak terlalu
bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, muda
selain juga mampu menghancurkan sel  Nama varietas induk harus jelas untuk
kanker. Calon dari buah manggis yang mempermudah pelacaknya
berbentuk bulat, biasanya terdiri dari 1  Pemilihan Batang atas yang diambil
hingga 3 calon biji yang mana bisa tumbuh seharusnya dalam keadaan dorman
33
Jurnal Agro Indragiri Vol 08.. No 2 Juli 2021 (Haryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

(istirahat) pucuknya serta tidak terlalu  Setelah itu selipkan batang atas tersebut
tua maupun muda. ke batang bawah
 Usahakan yang terkena matahari  Ikat bagian sambungan dengan
langsung dari pagi sampai sore untuk menggunakan tali plastik (plastik es)
memaksimalkan pertumbuhan. yang berukuran 1 kg yang telah
4.7.3 Teknik dari sambung pucuk dipotong.
memnpunyai keunggulan  Untuk mengurangi penguapan, daun
dan kelemahan : pada batang atas yang masih dipotong
 Keunggulan kira-kira tersisa ¼ bagian
 Tanaman yang diperoleh memiliki sifat  Tutup sambung pucuk tanaman tersebut
yang sama dengan induknya. sampai pada bagian penyambungan
 Memberikan hasil yang baik dan dengan kantong plastik yang benar-
cepat. benar mentupi bagian pada sambung
 Sistem perakaran kuat. pucuk, lalu ikat lah pada bagian di bawah
 Kelemahan penyambungan tersebut.
 Tingkat keberhasilan rendah jika  Penutupan plastik bertujuan untuk
batang bawah dan atas tidak cocok. menjaga /menstabilkan suhu pada
daerah sambungan dan juga untuk
4.7.4Teknik / Langkah-langkah mempercepat proses penyambungan
dalam melaksanakan pada proses sambung pucuk tersebut.
sambung pucuk  Kemudain letakkan bibit sambung pucuk
 Persiapan Batang Bawah di tempat yang teduh dan disiram 2 X 1
Batang bawah yang digunakan untuk hari pada saat panas.
grafting disini adalah bibit tanaman manggis Setelah penyambungan mulai muncul
usia dini yang berasal dari persemaian biji tunas-tunas baru dibatang atas (3-5)
yang masih benar-benar muda, baik itu minggu, setelah itu ikatan bisa dilepas,
ditanam di pot atau polybag, usahakan tetapi kantong plastik tetap di biarkan
diameter batangnya kurang lebih sama menutup pucuk bagian atas dan baru dibuka
dengan batang atas yang akan setelah daun-daun baru tumbuh dengan
disambungkan. Pilihlah bibit yang sehat, sempurna, kira-kira 2-3 bulan setelah
pertumbuhannya bagus, batang tegak dan penyambungan pengikat sambungan dapat
kokoh. tumbuh dengan baik, kemudian rawatlah
 Persiapan Batang sampai siap dipindahkan ke media
Atas/Entres pembesaran.
Pohon induk yang akan diambil
batang atasnya harus berasal dari varietas 5. KESIMPULAN DAN SARAN
unggul, produktif, sehat serta terbebas dari
serangan hama dan penyakit. 5.1 Kesimpulan
Ambil entres dari pohon induk Berdasarkan kegiatan praktek kerja
berupa cabang yang daunnya tidak terlalu lapangan yang telah dilaksanakan di balai
muda dan tidak terlalu tua , ujungnya tidak benih induk hortikultura (BBIH) padang
sedang tumbuh ( tidak terdapat pupus/daun marpoyan ini, Dapat disimpulkan bahwa
muda/cabang dorman), sudah mulai muncul praktek sambung pucuk ini 95% berhasil,
mata tunas yang nantinya akan menjadi sedangkan kegagalan nya disebabkan
tunas baru. penyungkupan nya kurang maksimal
Potong entres pilihan kemudian sehingga menyebabkan air hujan atau udara
pangkas semua daunnya, akan tetapi dapat masuk penyungkupan tersebut.
sisakan sedikit pangkal daunnya, tujuannya 5.2 Saran
untuk mencegah penguapan. Saat melakukan sambung pucuk kita
 Potong Tanaman pada batang bawah harus memperhatikan penyungkupan dan
kira-kira 15-20 cm dari pangkal batang. pengikatan yang baik agar sambung pucuk
 Belah Batang bawah sepanjang 2-5 cm ini benar-benar berhasil untuk mendapatkan
kira-kira sepanjang 2-5 cm tepat pada hasil yang benar-benar maksimal dan tidak
pemotongan batang bawah tersebut. terjadinya pada kegagalan yang tidak
 Potong Pucuk Tanaman(Entres) diingkan pada sambung pucuk ini.
sepanajnag 10 cm, sayat secara miring
kedua sisi pangkalnya sampai DAFTAR PUSTAKA
membentuk seperti huruf V 1. Aminatus, S., dan Sumreu, A. 2017.
Pengaruh Saat Defoliasi Batang Atas
34
Perbanyakan Vegetatif Tanaman Manggis ( Garcinia Mangostana L.) Dengan Teknik Sambung Pucuk Di Balai
Benih Induk Hortikultura ( Bbih) Padang Marpoyan.
(Haaryati Fitria)
ISSN:2528-2956. E-ISSN:2615-3777 Jurnal Agro Indragiri

Jurnal Agro Indragiri Vol 08. No 2. Juli 2021


DOI: https://doi.org/10.32520/jai.v4i1
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Terhadap Pertumbuhan Dan World Agroforestry Centre (ICRAF) &


Keberhasilan Grafting Manggis (Garcinia Winrock International. Bogor.
Mangostana L) Jurusan Budidaya 15. Riodevriza. 2010. Pengaruh Umur Pohon
Pertanian, Fakultas Pertanian, Induk terhadap Keberhasilan Stek dan
Universitas Brawijaya Sambungan. Departemen Silvikultur.
2. AnneAhira.2012 .Dasyatnya Manfaat Fakultas Kehutanan Institut Pertanian.
Buah Manggis (online),Barus, A., dan Bogor.
Syukri. 2008. Agroteknologi Tanaman 16. Riswanto, D. 2012. Membiakan Tanaman
Buah-buahan. USU Press, Medan Dengan Cara Sambung Pucuk. Sekolah
3. Blogger.2011. Manfaat Kulit Manggis Menengah Kejuruan Program Keahlian
yang berlimpah (online),Direktorat Agribisnis Pembibitan Tanaman Dan
Jenderal Pembangunan Masyarakat Kultur Jaringan. Pandeglang.
Desa, 1999. Penyambungan Tanaman. 17. Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada
Jakarta. Benih. PT. Gamedia Widiasarana. Jakarta
4. Firman. 2009. Teknik Pelaksanaan 18. Salisbury, F.B. dan C.W. Ross, 1995.
Percobaan Pengaruh Naungan Terhadap Fisiologi Tumbuhan, Jilid 3. Penerbit ITB.
Keberhasilan Penyambungan Tanaman Bandung. 343 hal.
Jambu Mete (Anacardium Occidentale 19. Saefudin. 2009. Kesiapan Teknologi
L.). Jurnal Pertnaian, Universitas Sambung Pucuk Dalam Penyediaan
Tadulako, Sulawesi Tengah. Bahan Tanaman Manggis. Balai
5. Gunawan, E, 2014. Perbanyakan Penelitian Tanaman Buah. Sukabumi.
Tanaman, Cangkok, Setek, Okulasi, 20. Sari, I. A., Susilo, A. W. 2012.
Sambung dan Biji. PT Agromedia Keberhasilan Sambungan pada beberapa
Pustaka. Jakarta Jenis Batang Atas dan Famili Batang
6. Kurniastuti, T. 2014. Pengaruh Defoliasi Bawah Manggis (Garcinia Mangostana
Daun Entres Dan Lama Tunda Sambung L). Pelita Perkebunan. Yogyakarta :
Pada Keberhasilan Penyambungan Bibit Penerbit Kasinius
Manggis (Garcinia Mangostana L.
Fakultas Pertanian Universitas Islam
Balitar
7. Lakitan, B. 2001. Fisiologi Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta. 37
8. Limbongan, Jermia, Djufry dan Fadjry,
2013. Pengembangan Teknologi
Sambung Pucuk Sebagai Alternatif
Pilihan Perbanyakan Bibit Manggis. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi
Selatan. Makasar.
9. Lukito AM., Mulyono., Tetty, Y., Hadi, I.,
dan Noviandi, I 2010. Buku pintar
Budidaya Tanaman Manggis. PT
Agomedia Pustaka. Jakarta.
10. Lukman, W. 2004. Teknik Sambung
Pucuk Menggunakan Stadium Entres
yang Didefoliasi pada Tanaman Manggis.
Buletin Teknik Pertanian. Vol. 9, Nomor
1, 2004.
11. makalah-budidaya-manggis.html
12. Pesireron, M. 2010. Pengkajian
Perbanyakan Tanaman Manggis Secara
Vegetatif (Okulasi Mata Entris Dan
Sambung Pucuk). Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Maluku. Ambon
13. Pina, A. P. Errea. 2005. A Review of New
Advances in Mechanism of Graft
Compatibility-Incompatibility. Scientia
Horticultura.
14. Prastowo. 2006. Tehnik Pembibitan dan
Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah.

35
Jurnal Agro Indragiri Vol 08.. No 2 Juli 2021 (Haryati Fitria)

Anda mungkin juga menyukai