Anda di halaman 1dari 8

Alasan Pemaaf

Pasal 49 ayat (2)


KUHP
By Kelompok 7
Ananda Auberta A (E0022039)
Fitri Maharani Putri W (E0022181)
Greecela Angellina Tiffany (E0022197)
Alasan Pemaaf
Alasan pemaaf merupakan alasan penghapus pidana
yang sifatnya dapat menghapuskan unsur kesalahan
dari suatu tindak pidana. Beberapa jenis alasan
pemaaf, seperti ketidakmampuan bertanggung jawab
Pasal 44 KUHP, adanya pembelaan terpaksa yang
melampaui batas Pasal 49 ayat (2) KUHP, serta
adanya pengaruh daya paksa Pasal 48 KUHP.
Bunyi Pasal 49 ayat (2) KUHP :
Pembelaan Terpaksa yang
Melampaui Batas
“Pembelaan terpaksa yang melampaui batas,
yang langsung disebabkan
oleh keguncangan jiwa yang hebat karena
serangan atau ancaman serangan itu, tidak
dipidana.”
Pendapat Ahli
A. Van Hamel : Dilampauinya batas-batas C. Pompe : sebuah pembelaan
dari suatu pembelaan seperlunya
terpaksa disebut melampaui batas
haruslah
apabila cara-cara yang digunakan
disebabkan karena pengaruh dari
untuk melakukan pembelaan itu
goncangan jiwa yang demikian hebat,
telah dilakukan secara
bukan semata-mata disebabkan karena
adanya perasaan takut melainkan juga berlebihan. Syarat yang harus
disebabkan oleh kemarahan. dipenuhi sebelum melakukan
pembelaan yakni tidak ada cara lain
B. Noyon dan Langemeijer : seperti melarikan diri.
Pembelaan terpaksa disebut
melampaui batas apabila seseorang
melakukan tindakan melebihi batas
dari hal yang berifat seperlunya.
Syarat Pembelaan Terpaksa
Harus ada serangan (aanranding), tetapi tidak semua
01 serangan dapat dilakukan pembelaan diri, melainkan hanya
serangan yang memenuhi syarat seperti:
- Serangan itu harus datang mengancam dengan tiba tiba
- Serangan itu harus bersifat melawan hukum.

Tidak setiap pembelaan diri dapat merupakan noodweer,


02 melainkan pembelaan diri harus memenuhi syarat seperti:
- Pembelaan itu harus merupakan keharusan
- Pembelaan itu harus merupakan pembelaan terpaksa
- Pembelaan itu harus merupakan pembelaan terhadap diri
sendiri atau diri orang lain, kehormatan, dan benda
Contoh Kasus
Sebagai contoh, ada seorang pengendara motor yang tiba-tiba diserang
oleh sekelompok begal dengan senjata tajam agar pengendara tersebut
menyerahkan motornya. Karena harta bendanya (motor) hendak dicuri dan
nyawanya juga terancam bahaya, maka pengendara motor itu boleh
melakukan perlawanan untuk membela diri dan hal ini tidak akan dipidana.
Bila jarak waktunya terlalu lama, hal ini tidak tergolong pembelaan diri.
Misalnya ada perampok yang berhasil kabur, lalu si korban masih bisa
menghubungi teman atau mengerahkan massa untuk mendatangi rumah si
perampok. Setelah itu, mereka mengatur rencana untuk menangkap
perampok tersebut dan main hakim sendiri. Hal ini tidak masuk dalam
kategori pembelaan diri dan dianggap sebagai perbuatan melawan hukum.
SIMPULAN
Sebuah perbuatan pembelaan baru dapat dikatakan sebagai pembelaan terbatas yang
melampaui batas ketika keadaan batin atau jiwa benar-benar terguncang dengan
hebat, tidak hanya karena faktor perasaan takut atau ketakutan karena serangan dan
ancaman serangan yang ia terima tetapi juga harus terdapat faktor kemarahan dari
dalam dirinya yang sangat mempengaruhi jiwanya. Sebuah pembelaan terpaksa yang
melampaui batas dapat dikatakan terpenuhi unsurnya apabila semua faktor-faktor di
dalamnya terpenuhi. Hampir semua doktrin tersebut sepakat bahwa sebuah pembelaan
terpaksa yang disebabkan kegoncangan jiwa yang hebat tidak dapat dipidana.
Sebuah perbuatan dapat dikatakan sebagai pembelaan apabila terjadi serangan terlebih
dahulu.
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai