Oleh :
Esther Natalia Dominiq Lubis
19/439969/HK/21906
Lamintang menjelaskan bahwa menurut Prof Simons noodtoestand itu sebagai salah satu
strafuitsluitingsgrond (dasar yang meniadakan hukuman) yang tersendiri, terlepas dari
overmacht. Meskipun demikian Profesor Simons itu juga mengakui, bahwa pembentuk
undang-undang itu sebenarnya telah bermaksud untuk memasukkan noodtoestand ke
dalam pengertiannya yang bersifat umum dari overmacht seperti yang telah diatur di
dalam Pasal 48 KUHP.
Melampaui batas pertahanan yang sangat perlu, jika perbuatan itu dengan sekonyong-
konyong dilakukan karena perasaan tergoncang dengan segera pada saat itu juga, tidak
boleh dihukum.
Noodweer adalah pembelaan yang diberikan karena sangat mendesak terhadap serangan
yang mendesak dan tiba-tiba serta mengancam dan melawan hukum.
Unsur-unsurnya :
Serangan yang nyata
Melawan hukum
mendesak dan sekonyong-konyong mengancam.
Ditujukan kepada
Badan sendiri atau orang lain
Kehormatan kesusilaan, atau
Barang milik sendiri / orang lain
Contoh Kasus :
1) Terdapat sekerumunan maling yang sedang mencoba membobol bank. Polisi segera
melakukan penangkapan namun, salah satu dari maling tersebut mengeluarkan senjata
tajam dan berusaha melukai polisi namun karena maling tersebut tidak mau menjatuhkan
senjata nya polisi akhirnya menembak kaki maling tersebut dengan tujuan
melumpuhkannya.
2) Seorang tentara angkatan laut dalam melaksanakan tugasnya demi mengamankan
kepentingan Negara harus menembak mati beberapa nelayan yang menghalanginya
dalam melakukan perang di laut melawan kapal lain.
Pasal 48 KUHP berbunyi “Barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak
dipidana”
Menurut R.Sugandhi, SH batasan itu sendiri adalah memenuhi unsur berikut ini
• Bersifat mutlak: dalam hal ini orang tersebut tidak dapat memiliki pilihan lain, daya paksa
absolut ini bersifat fisik
• Bersifat relatif: dalam hal ini, daya paksa tidak bersifat mutlak, ia masih memiliki pilihan lain.
Paksaan ini harus ditinjau lagi oleh hakim, apakah kekuatannya seimbang atau tidak dan apakah
tidak ada jalan lain.
Contoh Kasus :
1) Seseorang terpaksa mendorong seorang nenek ditengah jalan untuk menyelamatkan
nenek tersebut dari hantaman truk yang melaju kencang di jalan. Memang sang nenek
harus terluka ringan dibagian kakinya serta mendapat benturan di kepala. Tapi hal itu
dapat dimaafkan karena orang yang mendorong tersebut, meski dengan sengaja
mendorong si nenek ia menggagalkan kecelakaan yang akan terjadi kepada nenek
tersebut. Dan ia tidak mempunyai pilihan lain selain mendorong nenek tersebut demi
menyelamatkan nyawa sang nenek.
2) Ada seorang pemburu yang sedang bermalam di hutan belantara dengan tujuan
menangkap rusa. Di malam harinya ketika ia sedang tertidur ia mendengar ada suara
berisik dan ia langsung terbangun. Ia melihat rusa yang akan ia tangkap, karena takut rusa
itu lari menjauh ia langsung mengejarnya, dan ia lupa membawa senjata nya. Saat ia
mengejar rusa tersebut ternyata ada singa yang lapar berlari ke arahnya. Ia baru sadar
bahwa ia lupa membawa pistolnya dan yang tersisa hanyala granat di dekat sakunya.
Alhasil demi menyelamatkan dirinya ia melempar granat tersebut kearah singa yang akan
segera menerkamnya dan ia berlari menjauh dari tempat ia melempar granat tersebut.