Anda di halaman 1dari 6

TIPOLOGI KEJAHATAN

DYAH AYU
A. Pengertian
Secara umum Tipologi adalah pengklasifikasian suatu objek berdasarkan
karakteristik tertentu yang terkait dengan objek. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Tipologi adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-
golongan menurut corak watak masing-masing. Dalam hal ini, Tipologi Kejahatan
dapat diartikan sebagai penggolongan yang mempelajari penjahat atau
penggolongan atau pengelompokkan sesuatu menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar
faktor tertentu. Tipologi Kejahatan merupakan ilmu yang digunakan untuk
mengelompokkan atau menggolongkan penjahat maupun menggolongkan suatu
kejahatan tertentu yang didasarkan pada karakteristik tertentu yang berkaitan
dengan objek. Tipologi adalah suatu sistem klasifikasi kejahatan atau penjahat ke
dalam golongan atau kelompok tertentu, lazimnya dibedakan menjadi tipologi
teoritis dan tipologi empiris. Tipologi penjahat diklasifikasi berdasarkan umur, jenis,
kelamin, kepribadian, status marital, motif, kelas sosial dan sebagainya. Tipologi
kejahatan diklasifikasi berdasarkan motif, kondisi perilaku, kaidah yang dilanggar,
frekuensi kejahatan dan sebagainya.

B. Tipologi Kejahatan Menurut Pakar


 Mayhew dan Moreau
Tipologi kejahatan berdasarkan cara kejahatan yang dihubungkan dengan kegiatan
penjahat, yaitu penjahat profesional yang menghabiskan masa hidupnya dengan
kegiatan - kegiatan kriminal dan penjahat accidental yang melakukan kejahatan
sebagai akibat situasi dan kondisi lingkungan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya.

RIZKI FEBRI
 Walter C. Recless
- Penjahat Biasa Penjahat biasa adalah peringkat terendah dalam karir kriminil, hal
mana mereka melakukan kejahatan konvensional mulai dari pencurian ringan
sampai pencurian dengan kekerasan yang membutuhkan keterampilan terbatas
dan juga kurang mempunyai organisasi.
- Penjahat Terorganisasi Penjahat terorganisasi umumnya mempunyai organisasi
yang kuat dan dapat menghindari penyelidikan serta mengkhususkan diri dalam
bisnis ilegal berskala besar. Kekuatan, kekerasan, intimidasi dan pemerasan
digunakan untuk memperoleh dan mempertahankan pengendalian atas kegiatan
ekonomi diluar hukum
- Penjahat Profesional Penjahat profesional lebih mempunyai kemahiran yang
tinggi dan mampu menghasilkan kejahatan yang besar dan yang sulit
diungkapkan oleh penegak hukum. Penjahat - penjahat jenis ini mengkhususkan
diri dalam kejahatan
kejahatan yang lebih membutuhkan keterampilan dari pada kekerasan.

 arshall B. Clinard dan Richard Quinney


Tipe kejahatan yang didasarkan pada 4 (empat) karakteristik, yaitu :
- Karir penjahat dari si pelanggar hukum;
- Sejauh mana perilaku itu memperoleh dukungan kelompok;
- Hubungan timbal balik antara kejahatan pola - pola prilaku yang sah; dan
- Reaksi sosial terhadap kejahatan.

DIAH RAHMA
C. Tipologi Kejahatan/Penggolongan Kejahatan

Kejahatan dapat digolongkan berdasarkan motif pelakunya, ancaman pidananya,


kepentingan statistik, kepentingan pembentukan teori dan berdasarkan pandangan
ahli sosiolog sebagai berikut:

a. motif pelaku
W.A. Bonger pernah mengklasifikasikan motif pelaku ke dalam empat kelompok,
yaitu:
- Kejahatan Ekonomi atau biasa disebuT economic crime seperti penyelundupan
- Kejahatan Seksual seperti perzinaan, pemerkosaan (sexual crime)
- Kejahatan Politik ( political crime), misalnya pemberontakan PKI
- Kejahatan lainnya ( miscelianeaous crime ), misalnya penganiayaan balas dendam

b. Berdasarkan Berat atau Ringannya Ancaman Pidana

Berkaitan dengan hal ini, disangkutpautkan dengan apa yang termuat dalam KUH
Pidana sebagai berikut:
- Kejahatan Semua pasal-pasal dalam Buku II KUH Pidana. Yang termasuk dalam
jenis ini antara lain adalah seperti pembunuhan, pencurian, dan lain sebagainya.
Dalam bahasa inggris disebut felony. Ancaman pidana dapat berupa pidana mati,
penjara seumur hidup, atau pidana penjara.

- Pelanggaran Semua pasal-pasal dalam Buku III KUH Pidana, seperti saksi di depan
persidangan yang memakai jimat pada waktu ia harus memberikan keterangan
dengan bersumpah, dihukum dengan hukum kurungan selama 10 hari atau
denda. Pelanggaran dalam bahasa inggris disebut misdemeanor, ancaman
hukumannya biasanya hanya denda saja. Seperti pelanggaran lalu lintas.
DWI JINI
c. Kepentingan Statistik
Penggolongan kejahatan demi kepentingan statistik merupakan pemetaan jumlah
kejahatan berdasarkan angka-angka yang mengerucut pada pengkualifikasian
kejahatan secara umum. Metode pengelompokan ini sudah pasti berlaku pada
kualifikasi kejahatan lainnya seperti kejahatan terhadap harta benda (pencurian,
perampokan), kejahatan terhadap kehormatan (pencemaran nama baik, fitnah,
pengaduan dengan fitnah, fitnah dengan perbuatan).

 Kepentingan Pembentukan Teori


Penggolongan ini didasarkan dengan adanya kelas-kelas kejahatan. Kelas-kelas
kejahatan dibedakan menurut proses penyebab kejahatan, cara melakukan
kejahatan, teknik-teknik, organisasinya dan timbulnya kelompok-kelompok yang
mempunyai nilai-nilai tertentu pada kelas tersebut. Penggolongannya sebagai
berikut:

- Professional Crime,
kejahatan dilakukan sebagai mata pencaharian tetapnya dan mempunyai keahlian
tertentu untuk profesi itu. Contoh: pemalsuan tanda tangan, pemalsuan uang,
pencopetan
- Organized Crime,
kejahatan yang terorganisir. Contoh: pemerasan, perjudian liar, perdagangan
narkoba
- Occupational Crime,
kejahatan karena ada kesempatan. Contoh: pencurian di rumah-rumah,
pencurian jemuran, penganiayaan

ARKANA
 Ahli-Ahli Sosiologi
Berdasarkan pandangan para ahli sosiologi membagi kejahatan yang berpijak
pada fenomena sosial yang menyertainya, namun banyak juga jenis kejahatan
yang dikemukakan oleh ahli sosiologi sudah teradaptasi ke dalam undang-
undang. Berikut pembagiannya:

- Violent Personal Crime,


kejahatan yang berupa kekerasan terhadap orang. Contohnya adalah
pembunuhan (murder), penganiayaan (assault), pemerkosaan (rape).

- Occational Property Crime, kejahatan harta benda karena kesempatan.


Contohnya adalah pencurian kendaaraan bermotor.

- Occupational Crime, kejahatan karena kedudukan atau jabatan. Contohnya


adalah
white collar crime, korupsi.

- Political Crime, kejahatan politik. Contohnya adalah treason (Pemberontakan)¸


espionage (spionase),sabotage (sabotase), guerilla warfare (perang gerilya).

- Public Order Crime,


kejahatan terhadap ketertiban umum. Contohnya adalah kejahatan tanpa korban
contohnya pemabukan, gelandangan, perjudian, wanita melacurkan diri.

WAHYU
- Conventional Crime,
kejahatan konvensional yang meliputi perampokan, penggarongan, pencurian
kecil-kecilan.

- Organized Crime,
kejahatan terorganisir. Contohnya dalah pemerasan, perdagangan anak,
perdagangan wanita, perdagangan narkoba.

- Professional Crime,
kejahatan yang dilakukan sebaga profesi. Contohnya adalah pemalsuan,
pencopetan dan lainnya.

- Conventional Crime,
kejahatan konvensional yang meliputi perampokan, penggarongan, pencurian
kecil-kecilan.

- Organized Crime,
kejahatan terorganisir. Contohnya dalah pemerasan, perdagangan anak,
perdagangan wanita, perdagangan narkoba.

- Professional Crime, kejahatan yang dilakukan sebaga profesi. Contohnya adalah


pemalsuan, pencopetan dan lainnya.
Nyatanya, pembagian kejahatan yang dikemukakan ooleh para ahli sosiologi di atas
melepaskan diri pada jenis kejahatan yang sudah ada pembagiannya dalam UU. Hal
demikian dapat dibenarkan karena objek pengamatannya memang ada pada hubungan
antar individu yang berujung pada pola interaksi. Ada jenis kejahatan yang dipandang pada
objek kejahatannya (pembunhan sebagai kejahatan terhadap orang), ada juga yang
dipandang melalui sebab terjadinya kejahatan (pencurian karena kesempatan), dan ada lagi
jenis kejahatan yang berdasarkan status, kedudukan, profesi, atau jabatan dari pelakunya
(kejahatan politik dan kejahatan kerah putih).
AMEL
 Klasifikasi tipologi kejahatan
Kejahatan Organisasi
- Kejahatan terorganisir, Kejahatan Kerah putih, Kejahatan korporasi
-Kejahatan dengan kekerasan
- Pembunuhan, Penyerangan, Penculikan, Perampokan, Pemerkosaan.
-Kejahatan dengan hak milik
- Pencurian, Penipuan, Penadahan, Pembakaran.
-Kejahatan Lainnya
- Narkotika, Minuman Keras, Pornografi, Prostitusi.

 Tipologi penjahat menurut LOMBROSO


Tipe born criminal
- Lahir sebagai penjahat yang mencakup 1/3 dari jumlah jumlah penjahat
seluruhnya.
Tipe insine criminal
- Lahir karena penjahat jiwa , misalnya iddiot, kedunguan, alkoholisme, paranoia,
epilepsy,dll.
Tipe occasional criminal
- Golongan terbesar dari penjahat yang terdiri dari orang-orang yang tidak
menderita penyakit jiwa, akan tetapi memiliki temperamental yang tinggi
sehingga menimbulkan kekejaman dan kejahat.
Tipe criminal of passion
- Bipartit, Litigasi atau non litigasi.

 Tipologi penjahat menurut ALEXANDER dan STAUB


The neurotic criminal
- Melakukan kejahatan akibat konflik kejiwaan.
Normal criminal
- Sempurna akalnya, tetapi memilih untuk menjadi penjahat.
The detective criminal
- Melakukan kejahatan sebagai akibat gangguan jasmani dan rohani
The acute criminal
- Melakukan kejahatan karena terpaksa atau akibat khusus.

Anda mungkin juga menyukai