NIM : 155010107111201
NEGARA
Subyek hukum yang dianggap
sebagai cikal bakal hukum
internasional atau hukum
antarnegara
ORGANISASI
BELLIGERENT
INTERNASIONAL
Pihak yang
Advisory opinion oleh
bersengketa dalam hal
Mahkamah Internasional
wilayah maupun hal
terhadap PBB dan organisasi
tertentu lainnya
serupa sebagai subyek hukum
SUBYEK HUKUM
INTERNASIONAL
Pemegang segala hak dan kewajiban
menurut hukum internasional
INDIVIDU PALANG MERAH
Keputusan Mahkamah INTERNASIONAL
Internasional Permanen yang Subyek hukum yang
mengakui hak orang melahirkan Konvensi Jenewa
perorangan oleh suatu badan 1949 walaupun memiliki ruang
peradilan internasional lingkup yang terbatas
TAKHTA SUCI
Kelanjutan sejarah sejak
zaman dahulu ketika Paus
merupakan kepala gereja
Roma yang memiliki
kekuasaan duniawi
Nama: Adib
NIM : 155010107111201
BENTUK-BENTUK PENGAKUAN
Pengakuan Negara Baru
Pengakuan Pemerintah Baru
Pengakuan sebagai Pemberontak
Pengakuan Beligerensi
Pengakuan sebagai Bangsa
Pengakuan Hak-Hak Teritorial dan Situasi Internasional Baru
TEORI-TEORI CARA
PENGAKUAN PENGAKUAN PEMBERIAN
Teori Deklaratoir Metode untuk menerima PENGAKUAN
Teori Konstitutif situasi-situasi faktual yang Secara Tegas
Teori Pemisah kemudian diikuti oleh
Secara Diam-Diam
konsekuensi hukum
Perairan Pedalaman
KEDAULATAN ATAS WILAYAH Laut Teritorial
PERAIRAN Zona Tambahan
KEDAULATAN Bagian wilayah negara yang berupa
Wilayah ZEE
perairan/laut
Yurisdiksi Teritorial
Prinsip teritorial subyektif
Prinsip teritorial obyektif
Pengecualian
Bentuk dan Jenis Adanya persetujuan dari negara yang
Tanggung jawab perbuatan melawan dirugikan (consent)
hukum (Delictual Liability) Tindakan mempertahankan diri (self
Tanggung jawab atas pelanggaran defense)
perjanjian (contractual liability) Keadaan memaksa (force majeure)
Keadaan yang berbahaya (distress)
Keadaan yang sangat diperlukan
(necessity)
TANGGUNG JAWAB
NEGARA
Tanggung jawab Negara atas tindakan-
tindakan publik yang dilakukan oleh Negara
Pemulihan Hak
Restitusi: membangun kembali situasi
seperti sedia kala
Counter Measure Kompensasi: ganti rugi atas kerusakan
yang ditimbulkan
Tindakan tidak melaksanakan kewajiban
Kepuasan: pengakuan atas
internasional tertentu oleh negara yang
pelanggaran, ekspresi penyesalan, dan
menderita kerugian karena perbuatan
permintaan maaf formal
negara lain dalam hubungan dengan
negara yang melakukan dengan tujuan Bunga: pembayaran bunga atas setiap
agar negara yang melakukan pelanggaran jumlah pokok yang jatuh tempo
berhenti melakukan pelanggaran dan Reparasi: perbaikan terhadap kerugian
melakukan perbaikan penuh terhadap kelalaian negara
Nama: Adib
NIM : 155010107111201
SUKSESI
Perubahan kekuasaan dan identitas negara yang terjadi
karena hilang atau berubahnya kedaulatan atas wilayah
suatu negara yang disertai dengan perolehan kedaulatan
wilayah baru oleh negara lain.
Pengadilan Internasional
Tindakan
Konsiliasi
Pembalasan Ius in Bello
Blokade
Mediasi Damai
Intervensi
PBB
Nama: Adib
NIM : 155010107111201
Pertanyaan:
1. Ada dua jenis subyek hukum internasional, yaitu subyek hukum internasional penuh dan subyek hukum internasional terbatas. Jelaskan
perbedaan keduanya dengan disertai contoh!
2. Tidak dapat dipungkiri bahwa semua Negara sangat membutuhkan pengakuan dari pihak lain. Semakin banyak memperoleh pengakuan
semakin mudah bagi Negara tersebut mengembangkan berbagai kerjasama untuk kemajuan Negara itu sendiri. Tetapi akibat hukum apakah
yang timbul bila suatu Negara tidak mendapat pengakuan?
3. Setiap Negara memiliki kedaulatan, baik kedaulatan di darat, laut maupun udara. Dalam hukum internasional, ada beberapa prinsip yang
terkait dengan kedaulatan tersebut. Jelaskan maksud dari prinsip efektifitas, terra nullius, prinsip first come first serve, dan prinsip common
heritage of mankind!
4. Setiap Negara berdaulat, memiliki kewenangan untuk menegakkan dan menetapkan ketentuan hukum nasionalnya terhadap suatu peristiwa,
kekayaan, dan perbuatan, yang disebut yurisdiksi. Jelaskan karakteristik dari yurisdiksi universal dan kapan yurisdiksi tersebut berlaku?
5. Terkait dengan tanggung jawab Negara dalam hukum internasional, ada beberapa alasan yang bisa digunakan Negara untuk membela diri
atau melepaskan diri dari tuntutan pertanggungjawaban. Jelaskan pengecualian atau pembebasan diri dari pertanggungjawaban Negara!
Jawaban:
1. Subyek hukum internasional penuh merupakan pemegang segala hak dan kewajiban sedangkan subyek hukum internasional terbatas
memiliki hak dan kewajiban yang terbatas. Negara sebagai pemegang segala hak dan kewajiban dapat melakukan perjanjian internasional.
Contoh: perjanjian antara Indonesia dengan Australia mengenai garis-garis batas wilayah antara Indonesia dan Papua New Guinea yang
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 12 Februari 1973. Sedangkan individu yang memiliki hak dan kewajiban terbatas dapat dikatakan
sebagai subyek hukum apabila memiliki kecakapan hukum internasional. Contoh: Genosida yang dilakukan oleh hitler dimana dia
melakukan pelanggaran terhadap kemanusiaan, seperti menangkap semua tokoh potilik yang ingin menentangnya dan melakukan sebuah
proses pembasmian massal kepada orang-orang Yahudi.
2. Akibat hukum yang timbul apabia suatu negara tidak mendapat pengakuan diantaranya adalah negara tersebut tidak dapat melakukan
hubungan internasional maupun kerjasama dengan negara lain dan negara tersebut tidak diakui sebagai subyek hukum internasional. Hal ini
tentu merugikan negara tersebut dalam terlaksananya kehidupan bernegara karena terisolir dengan negara lain dalam ruang lingkup
internasional.
Nama: Adib
NIM : 155010107111201
3. Prinsip efektifitas berarti kepemilikan Negara atas suatu wilayah ditentukan oleh berlakunya secara efektif peraturan hukum nasional di
wilayah tersebut. Terra nullius adalah wilayah tak bertuan. Biasanya prinsip efektifitas digunakan dalam okkupasi yaitu memperoleh wilayah
tambahan atas wilayah tak bertuan. Prinsip first come first served adalah kepemilikan negara atas suatu wilayah ditentukan pada yang
pertama kali menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Prinsip common heritage of mankind adalah ketentuan yang melarang Negara, pihak
swasta atau badan hukum lainnya mengklaim kepemilikan terhadap wilayah yang termasuk ke dalam prinsip ini, dan wilayah yang termasuk
ke dalam prinsip common heritage of mankind hanya dapat digunakan untuk keperluan eksplorasi dan penelitian saja.
4. Yurisdiksi universal memperkenankan semua negara tanpa terkecuali untuk mengklaim dan menyatakan kewenangannya atas suatu tindak
pidana yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan tanpa menghiraukan siapa pelakunya, siapa korbannya, juga tanpa
menghiraukan tempat terjadinya maupun waktu terjadinya. Yurisdiksi universal berlaku ketika adanya persaingan yurisdiksi di antara
berbagai negara yang mempunyai kepentingan, yaitu antara negara tempat terjadinya suatu tindak pidana dengan negara korban, negara
tempat pelakunya berada atau melarikan diri dan sebagainya.
5. Pembebasan diri dari pertanggungjawaban negara dapat dilakukan apabila Adanya persetujuan dari negara yang dirugikan yang harus
diberikan sebelum atau saat pelanggaran terjadi., Tindakan mempertahankan diri, Keadaan memaksa apabila tindakan itu disebabkan karena
adanya kekuatan yang tak dapat diduga sebelumnya di luar kontrol atau pengawasan suatu negara yang membuatnya secara materiil tidak
mungkin memenuhi kewajiban internasional, Keadaan yang berbahaya dimana Tindakan yang oleh si pelaku memang tidak ada cara lain
karena alasan yang berbahaya guna menyelamatkan jiwanya atau keselamatan jiwa orang lain yang berada di bawah pengawasannya, dan
Keadaan yang sangat diperlukan untuk menyelamatkan kepentingan yang esensil terhadap bahaya yang sangat besar.