Anda di halaman 1dari 8

SISTEM KENDALI CERDAS

Temperature Control in a Shower

Muhammad Alif Fikri


D041171002

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Temperature Control in a Shower
Sistem ini dibangun dengan fuzzy logic controller dimana kita dapat mengatur Flow Rate
(aliran) dan temperature pada sebuah shower dengan mengendalikan bukaan valve air dingin dan
air panas.

Adapun model yang dirancangang pada aplikasi Simulink seperti berikut :

Untuk membuka model tersebut cukup masukkan perintah


open_system('shower')

karena terdapat dua jenis input untuk logika fuzzy nya yakni error temperature dan error maka
digunakan blok multiplexer untuk membuat kedua masukan dapat terbaca pada Fuzzy Logic
Controller (FLC). Pun dengan keluaran dari FLC nantinya akan digunakan demultiplexer agar
dapat mengendalikan kedua bukaan valve panas dan dingin.

Fuzzy Interference System

Input
Sistem Fuzzy didefinisikan ke dalam FIS object, fisMatrix . Setiap input memiliki tiga fungsi
membership (membership function) yang mendefinisikan kriteria kriteria pada setiap kedaan
untuk kedua input.
untuk melihat daerah membersip function tersebut maka digunakan perintah :
figure
plotmf(fisMatrix,'input',1)
figure
plotmf(fisMatrix,'input',2)

Figure 1. Membership Function Temperature

Figure 2. Membership Function Flow


Kedua gambar tersebut menunjukkan di daerah mana fungsi masukan input akan terletak pada
pembacaan fuzzy logic. Untuk input temperature terdapat membership berupa hot, good dan
cold. Sementara untuk Flow terdapat hard, good dan soft. Kedua inputan FLC merupakan error
dari masing-masing parameter (temperature dan flow), yang mana untuk mendapatkan nilai
error ini maka dilakukan fungsi matematika berupa :

Artinya ketika kedaan sesungguhnya melebihi setpoint yang di atur maka error yang dihasilkan
akan bernilai positif, dan saat keadaan lebih kecil dari nilai setpoint maka error yang dihasilkan
negative. Nilai error inilah yang nantinya akan menetukan inputan sekarang berada pada fungsi
membership yang mana daripada tiga fungsi membership yang sudah ditentukan selumnya.

Contoh misalnya setpoint temperatur yang di atur pada blok Simulink sebesar 23 . Ketika
keadaan air yang terbaca oleh sensor sebesar 40 maka error yang terhitung sebesar 17 maka
sesuai dengan fungsi membership yang ada, keadaan air yang sekarang akan tergolong pada
membership hot (panas).

Output

Output pada Fuzzy system berupa perintah untuk mengatur bukaan pada valve air panas dan
dingin. Dimana setiap output (panas dan dingin) memiliki lima jenis membership function.

Untuk melihat membership function untuk output fuzzy system digunakan perintah

figure
plotmf(fisMatrix,'output',1)
figure
plotmf(fisMatrix,'output',2)

Figure 3. Membership Function Cold Water


Figure 4. Membership Function Hot Water

Kedua gambar tersebut menunjukkan di daerah mana fungsi output akan terletak untuk
memberikan perintah dari system fuzzy logic. Untuk output cold dan hot terdapat membership
berupa CloseFast, CloseSlow, Steady, OpenSlow dan OpenFast. Yang mana setiap setiap
keluaran menunjukkan perilaku valve, untuk membership CloseFast dan CloseSlow
menunjukkan valve diberi perintah menutup, untuk membership OpenSlow dan OpenFast
menunjukkan valve diberi perintah membuka, sedangkan untuk membership Steady berarti valve
tidak berubah keadaannya.

Rules (aturan)

Untuk menetukan membership output dari system fuzzy logic tersebut maka dibuat sebuah
aturan, dimana berdasarkan aturan tersebut akan ditentukan perintah output seperti apa yang
dipilih sesuai dengan input yang telah diterima.

Terkhusus pada system fuzzy logic pada project ini telah diatur sebanyak 9 aturan (rules) yang
dapat dilihat dengan perintah
fisMatrix.Rule
Dan menghasilkan array workspace sebagai berikut

Dimana antecedent menunjukkan membership function input dan consequent menunjukkan


membership function output. Nomor yang ada pada kolom antecedent dan consequent
menunjukkan letak pengelempokan membership pada input dan output fuzzy logic system,
contoh nomor [1 1] pada kolom pertama antecedent menunjukkan kondisi temperature cold dan
flow soft. Apabila dideskripsikan menjadi :
Details:
Description
______________________________________________________________

1 "temp==cold & flow==soft => cold=openSlow, hot=openFast (1)"


2 "temp==cold & flow==good => cold=closeSlow, hot=openSlow (1)"
3 "temp==cold & flow==hard => cold=closeFast, hot=closeSlow (1)"
4 "temp==good & flow==soft => cold=openSlow, hot=openSlow (1)"
5 "temp==good & flow==good => cold=steady, hot=steady (1)"
6 "temp==good & flow==hard => cold=closeSlow, hot=closeSlow (1)"
7 "temp==hot & flow==soft => cold=openFast, hot=openSlow (1)"
8 "temp==hot & flow==good => cold=openSlow, hot=closeSlow (1)"
9 "temp==hot & flow==hard => cold=closeSlow, hot=closeFast (1)"
Simulasi

Simulasi dapat dilihat pada scope simuling yang ada pada model yang telah dibuat.

Atau dapat pula melalui perintah:


set_param('shower/flow scope','Open','on','Ymin','0','Ymax','1')
set_param('shower/temp scope','Open','on','Ymin','15','Ymax','30')
sim('shower',50)

a. Flow

Pada hasil simulasi flow yang didapatkan dari model tersebut, dapat dilihat bahwa keadaan air
shower untuk parameter flow (ungu) dapat mengikuti dengan baik setpoint (kuning) yang telah
ditentukan.
b. Temperature

Pada hasil simulasi Temperature yang didapatkan dari model tersebut, dapat dilihat bahwa
keadaan suhu air shower yang sesungguhnya (kuning) dapat mengikuti dengan baik setpoint
(ungu) yang telah ditentukan, hanya saja terdapat sedikit penyimpangan akibat adanya
penyesuaian terhadap setppoint untuk parameter flow

Anda mungkin juga menyukai