Anda di halaman 1dari 12

BERITA ACARA

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


NO : /BA.PCM/Rb15.8/2021

PAKET PEKERJAAN : Pembangunan Rumah Sususn MBR Bintaro, Kelurahan Bintaro


Kecamatan Ampenan Kota Mataram dengan Kontrak Kerja No:
53.2/SPK/Rb15.8/2021,tanggal 19 Maret 2021 dan SPMK No:
53.5/SPMK/Rb15.8/2021, tanggal 19 Maret 2021.
SATUAN KERJA : PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus,
Satker Penyediaan Perumahan Provinsi NTB
TAHUN ANGGARAN : 2021
SUMBER DANA : APBN

Pada hari ini Rabu tanggal Tujuh bulan April Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (07/04/2021), dengan
mengambil tempat di Meeting Room Aston Inn Hotel Mataram telah dilaksanakan Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan terhadap rekanan : PT. DEVI - BMAL (KSO) berdasarkan Surat Perjanjian
Kontrak Nomor: 53.3/SPK/Rb15.8/2021, tanggal 19 Maret 2021.

Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak ( Pre Construction Meeting ) dihadiri oleh :


1. Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Prov. NTB
2. PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus,
3. Dinas Perkim Provinsi
4. Dinas Perkim Kota Mataram
5. PT. PLN Persero
6. Tim Teknis Satker Penyediaan Perumahan Provinsi NTB
7. Konsultan Manajemen Konstruksi PT. AMSECON BERLIAN SEJAHTERA (KSO)
8. Penyedia Jasa Konstruksi PT. DEVI - BMAL (KSO)

A. TUJUAN :
1. Menyamakan persepsi terhadap pelaksanaan pekerjaan, baik mengenai prosedur teknis
pelaksanaan, prosedur pengujian, serta ketentuan prosedur administrasi sehingga tercapainya
Tepat mutu, Tepat Biaya serta Tepat Waktu Pelaksanaan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan.
2. Menetapkan metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah diajukan
oleh kontraktor.
3. Menginventarisasi permasalahan yang mungkin akan timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, sekaligus mencarikan solusi, sehingga kegiatan bisa berjalan sesuai rencana.
4. Menetapkan format-format laporan, reguest, data pendukung quantitas, data pendukung qualitas,
MCO, Shop drawing, MC 100 dan Asbuilt Drawing.

Dengan demikian diharapkan pada tahap pelaksanaan di lapangan seluruh aturan dan prosedur
pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun MBR Bintaro sudah cukup jelas bagi seluruh unsur (Pemberi
Tugas, Manajemen Konstruksi, dan Kontraktor) sehingga dapat dihindarkan kesalah pahaman yang
tidak perlu.

B. HIRARKI DOKUMEN KONTRAK


Dengan telah diterbitkannya Dokumen Kontrak Pekerjaan sebagaimana yang tertera di atas, maka
kekuatan hukum yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Adendum Surat Perjanjian
2. Pokok Perjanjian
3. Surat Penawaran berikut daftar Kuantitas dan Harga
4. Syarat-syarat Khusus Kontrak
5. Syarat-syarat Umum Kontrak
6. Spesifikasi Khusus
7. Spesifikasi Umum
8. Gambar-gambar
9. Dokumen lainnya seperti : Jaminan-jaminan, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ),
BAHP, BAPP.

C. RUANG LINGKUP BAHASAN :

1. Asuransi Pekerjaan
Penyedia jasa harus menyediakan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa,
asuransi yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir masa
pemeliharaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan – peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan
pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko yaitu
kecelakaan kerusakan –kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang tidak dapat diduga.
b. Asuransi untuk pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja, sesuai ketentuan yang
berlaku tiap orang untuk cidera badan termasuk kematian untuk satu kali peristiwa
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan. Kegagalan bangunan di ganti sesuai dengan
kerusakan bangunan

2. Perubahan Pekerjaan.
a. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka Pejabat
Pembuat Komitmen bersama penyedia jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang
meliputi antara lain:
 Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
 Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran;
 Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
b. Terjadinya perubahan pekerjaan atau tambah kurang tersebut tidak merubah nilai kontrak
awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis kepada
penyedia jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
d. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan Addendum kontrak.
e. Penawaran Kontraktor dengan menggunakan metodologi beton konvensional, termasuk
pondasi balok, kolom dan pelat lantai

3. Perubahan Kuantitas dan Harga


a. Harga satuan dalam daftar kuantitas digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
b. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia jasa harus menyerahkan analisa
harga satuannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen. Penentuan harga satuan mata
pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan
harga satuan dasar penawaran

4. Penyelesaian Perselisihan
Penyelesaian Perselisihan melalui musyawarah melalui media mediasi konsilidasi dan arbitrase.
Apabila tidak terjadi kesepakatan maka diselesaikan melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Mataram

2
5. Denda
a. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah
1/1000 (per seribu) dari sisa pekerjaan atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan,
b. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak.

6. Struktur Organisasi Kegiatan, Konsultan dan Kontraktor

*banguanan Gedung negara PERMEN PUPR Nomor 22/PRT/M/2018

PENGGUNA BP2P NT 1
ANGGARAN SATKER PNP NTB

PENGELOLA KEGIATAN
KPA BANTUAN TEKNIS
PPK KEMEN PUPR

NOMINATED
Pengelola Kegiatan Verifikasi Bendahara SUBCONTRACTOR
Administrasi : Umum,
Teknis dan Keuangan

MANAJEMEN KONSULTAN
KONSTRUKSI PERENCANA

PELAKSANA
(KONTRAKTOR)

Pejabat Pembuat Komitmen / PPK


Tugas Pokok dan Wewenang PPK (Permen PUPR 22/PRT/M/2018) antara lain :
1. PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki
tugas:
a. menyusun perencanaan pengadaan;
b. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. menetapkan rancangan kontrak;
d. menetapkan HPS;
e. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;
f. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
g. menetapkan tim pendukung;
h. menetapkan tim atau tenaga ahli;
i. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah);
j. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
k. mengendalikan Kontrak;
l. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
m. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/ KPA dengan berita acara
penyerahan;
n. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan; dan
o. menilai kinerja Penyedia.

3
2. Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan tugas
pelimpahan kewenangan dari PA/ KPA, meliputi:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan
b. mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan.
3. PPK dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Konsultan Manajemen Konstruksi


Konsultan MK yang bertindak sebagai Wakil Direksi Pekerjaan dan bertanggung jawab pada PPK
untuk mengawasi, menguji serta meneliti dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :
1. Pengawasan Pengujian Material yang digunakan.
2. Pengawasan Mutu pekerjaan
3. Kontrol Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
4. Kontrol Kualitas Pekerjaan
5. Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Kerja
6. Pengawasan Teknik, memeriksa Request dan Gambar Kerja (Shop Drawing) yang diajukan
oleh Kontraktor dan dikoreksi batas waktu 2 (dua) hari sebelum dimulainya pekerjaan dengan
terlebih dahulu Konsultan memeriksa kesiapan pada :
 Lokasi Pekerjaan
 Kondisi dan Kapasitas Peralatan
 Tenaga Kerja ( jumlah dan keterampilan )
 Bahan / Material yang digunakan
 Alat yang akan digunakan dilapangan

Pada umumnya Reguest Pekerjaan berisikan hal-hal sebagai berikut :


 Lokasi pekerjaan ( Sta / Stasioning )
 Gambar-gambar Kerja berikut penjelasan
 Perkiraan Volume Pekerjaan
 Item dan Nomor Pembayaran Pekerjaan yang terkait
 Tanggal Pelaksanaan
 Keterangan-keterangan lain yang diperlukan

Penanda tanganan Request adalah sebagai berikut :


 Diperiksa oleh : Team Leader Konsultan MK, disetujui oleh Direksi Teknis
 Dibuat oleh : Kepala Proyek Kontraktor Pelaksana

7. Administrasi Pelaksanaan termasuk :


 Laporan Mingguan, berisi laporan harian yang berisi kegiatan pelaksanaan dilapangan
setiap hari dirangkum setiap minggu
 Laporan Bulanan yang dirangkum dari laporan mingguan dilampirkan Time Schedule
diplotkan kemajuan fisik setiap bulannya.
 Flow Chart, Time Schedule, Gambar Pelaksanaan ditempel pada Kantor Direksi Keet.
 Rapat Rutin Mingguan dilaksanakan oleh Konsultan beserta staf, bersama Kontraktor
beserta staf dan disaksikan oleh Kepala Pengawas Lapangan dengan melampirkan /
membuat notulen rapat.
 Rapat Rutin Bulanan antara Direksi Pekerjaan, Konsultan dan Staf, Kontraktor serta Staf
dengan melampirkan / membuat notulen Rapat.

4
Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya,
antara lain :
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah
direncanakan dan ditetapkan di dalam kontrak perjanjian.
2. Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan harian, mingguan,
serta bulanan kepada pemilik proyek yang memuat antara lain :
 Pelaksanaan pekerjaan
 Prestasi kerja yang dicapai
 Jumlah tenaga kerja yang digunakan
 Jumlah bahan yang masuk
 Keadaan cuaca dan lain-lain.
3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, peralatan dan alat pendukung lain yang
digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
4. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi atau metode pelaksanaan
pekerjaan dilapangan
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai time schedule yang telah disepakati
6. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap kehilangan dan kerusakan
sampai pada penyerahan pekerjaan.
7. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan
pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan alasan yang logis dan
sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
8. Wajib menyediakan perlengkapan K3

Kontraktor Pelaksana dalam kegiatan Pembangunan Rusun MBR Bintaro adalah : PT. DEVI - BMAL
(KSO)

Struktur Organisasi Kontraktor

Penyedia Jasa (Kontraktor) wajib menugaskan personil inti yang tercantum dalam daftar personil
inti atau menugaskan personil lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan
hanya akan menyetujui usulan penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan dan
pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar personil inti. Struktur
organisasi kontraktor (terlampir).
5
7. Tata Cara Pengaturan Pekerjaan
a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction) Penyedia Jasa sudah memberikan jadwal
teknis pekerjaan, mobilisasi personil, bahan dan alat.
b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal, pengecekan bersama terkait
dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll.
c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi pengendalian kualitas
pelaksanaan pekerjaan, pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya,
monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan test akhir pada pekerjaan
yang telah selesai dilaksanakan dan dokumentasi ;
 Request. Direksi berhak menolak request apabila terjadi penyimpangan dari rencana /
gambar, mutu bahan tidak sesuai dan hasil test lab ( bila ada ) tidak memenuhi
persyaratan. Direksi berhak membongkar konstruksi terpasang apabila diragukan
kualitasnya atau belum mengajukan request / ijin pelaksanaan.
 Laporan – laporan ( harian, mingguan, bulanan, amandemen dan lain-lain ) harus sudah
diserahkan pada tanggal yang ditentukan.
 Dokumen Mutu. Berupa hasil tes uji mutu di Lab / lapangan. Seluruh laporan hasilnya
dilaporkan / diserahkan kepada Direksi dan juga kepada Panitia Uji Mutu.
 Foto Dokumentasi meliputi pelaksanaan 0%, 25%, 50%, 75%, 100% diambil pada titik yang
sama.
 Laporan-laporan atau dokumen lain yang diperlukan
d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa pemeliharaan,
pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan

8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


a. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (Construction Time Schedule) yang berupa Kurve S harus
dibuat dan dikerjakan oleh Kontraktor, diperiksa oleh Konsultan dan disetujui oleh Direksi
Lapangan dan mengetahui PPK Satuan Kerja SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi NTB
sebelum pekerjaan dimulai, yang mencantumkan jenis Kegiatan, Bobot, Waktu Pelaksanaan,
Pencana Pengerahan tenaga kerja, Alat dan Bahan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
dalam kontrak.
b. Jadwal pelaksanaan harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Jadwal
disusun secara profesional dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, strategi
pelaksanaan, pertimbangan mobilisasi alat, bahan dan personil saat awal, masa puncak /
kritis dan masa akhir pelaksanaan.
c. Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan tidak sesuai Jadwal , maka Pejabat
Pembuat Komitmen harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan
kontrak kritis.

9. Mobilisasi Peralatan dan Personil


Mobilisasi harus mulai dilaksanakan sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan
peralatan dan personil, menyiapkan fasilitas kantor dan gudang.

10. Penyusunan Rencana Pemeriksaan Lapangan


a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah penerbitan SPMK, Direksi teknis bersama-sama
dengan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan Untuk melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lapangan guna menetapkan kuantitas awal (MC-0).
b. Rencana kegiatan survey awal :
26 Maret 2021
c. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam
pemeriksaan bersama ditemukan perbedaan antar kondisi lapangan dengan isi kontrak maka
harus dituangkan dalam Berita Acara MC0.

6
11. Sosialisasi
a. Pengguna Jasa bersama-sama Penyedia Jasa pada tahap awal melaksanakan sosialisasi
kepada masyarakat dan pemerintah setempat, demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
b. Penyedia Jasa wajib memfasilitasi segala hal yang berhubungan dengan sosialisasi, terutama
terhadap jalur-jalur tapak konstruksi yang akan dikerjakan.
c. Kontraktor agar menyiapkan spanduk/papan nama proyek pada pagar proyek yang
menjelaskan tentang akan diadakan pembangunan Rusun.

12. Program Mutu


a. Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dan dapat direvisi sesuai kebutuhan.
b. Program mutu minimal berisi: Informasi pengadaan; Organisasi proyek Pejabat Pembuat
Komitmen dan penyedia jasa; Jadwal pelaksanaan pekerjaan; Prosedur pelaksanaan
pekerjaan; Prosedur instruksi kerja; Pelaksana kerja.
c. Konsultan Manajemen Konstruksi telah menyampaikan draft RMK dan akan direvisi
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.

13. Kriteria Pekerjaan Kritis dan Terlambat


Kontrak dinilai dalam katagori kritis apabila :
a. Dalam periode I ( Rencana Pelaksanaan fisik 0 % - 70 % dari kontrak) realisasi fisik
pelaksanaan terlambat 10 % dari rencana.
b. Dalam periode II ( Rencana pelaksanaan fisik70 % - 100 % ) dari kontrak realisasi fisik
pelaksanaan terlambat 5 % dari rencana.
c. Rencana Pelaksanaan fisik 100 % apabila pekerjaan belum selesai dan masa pelaksanaan
sudah habis kontrak tersebut dikenakan denda sesuai ketentuan kontrak.

14. Pengaturan dan Pengendalian lalu – Lintas


a. Kewajiban Kontraktor
 Kontraktor harus membatasi peralatan dan timbunan material yang dapat mengganggu
kelancaran lalu-lintas.
 Bahan-bahan bekas galian / sisa timbunan tidak boleh dibiarkan menumpuk dan segera
diangkat agar tidak mengganggu lalu- lintas.
 Kontraktor harus menyediakan personil dan sarana untuk pengendalian lalu-lintas
dalam jumlah serta jenis yang cukup dan tetap selama pekerjaan berlangsung.
b. Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada malam hari Kontraktor harus menyiapkan
lampu penerangan (genset) yang memadai.
c. Tenaga dan sarana pengendalian lalu – lintas
 Minimum dikerahkan 2 (dua) orang petugas pengendali lalu-lintas pada satu lintasan
selama pekerjaan berlangsung.
 Petugas pengendali lalu-lintas harus bekerja sama dengan pihak kepolisian yang
bertugas ditempat pekerjaan berlangsung.
 Rambu lalu-lintas harus tetap terpasang selama pelaksanaan pekerjaan dan
pembayarannya sudah termasuk dalam item pembayaran pekerjaan bersangkutan.
 Tali dan patok beton dipergunakan untuk pembatasan bagian-bagian jalan yang
dikerjakan pemasangannya dapat dipindah-pindahkan dan diberi cat warna kontras
untuk pengamanan lalu-lintas dilokasi pekerjaan yang sedang berlangsung.
 Petugas pengendali lalu-lintas dilengkapi dengan alat komunikasi dua arah / Handy
talky.

15. Pengalihan Tugas dengan Sub Kontraktor


a. Penyerahan sebagian pekerjaan kepada sub kontraktor harus mendapatkan persetujuan
dari PPK.
b. Kontraktor dilarang menyerahkan pekerjaan utama pada sub kontraktor.
7
c. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub kontraktor harus dipimpin oleh Personil Kontraktor
Utama yang berada dilapangan.

16. Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja (K3)


a. Peraturan tentang kesehatan kerja harus dipatuhi oleh Kontraktor dan harus sesuai
dengan Protokol Pendemik Covid-19, yang meliputi :
→ Membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna
jasa dan penyedia jasa;
→ Menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa
pekerjaan konstruksi;
→ Mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas
→ Mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh
penyedia jasa konstruksi.
→ Membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan
Puskesmas setempat yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi;
→ Menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar
Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa pekerjaan;
→ Melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor
dan lapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi.

b. Kontraktor diminta untuk melaksanakan hal-hal berikut ini dengan sungguh-sungguh :


→ Keamanan para pekerja ditempat pekerjaan.
→ Kontraktor menyediakan tempat tinggal yang layak bagi pekerja yang perlu menginap
ditempat pekerjaan.
→ Pada Kantor lapangan harus disediakan kotak PPPK yang berisi obat-obatan penting
untuk pertolongan pertama.
→ Asuransi Pihak Ketiga harus disiapkan oleh Kontraktor sebelum menghadapi hal-hal
yang tidak terduga dikemudian hari yang berkaitan dengan penggunaan bahan,
peralatan dan pelaksanaan.
→ Alat-alat perlengkapan keselamatan kerja ( helm, sepatu, sarung tangan dan lain-lain
yang dianggap perlu) sesuai dengan RAB ( Rencana Anggaran Biaya ).

17. Tata Cara Pengajuan Permintaan Pembayaran


a. Pada pengajuan Termyn akan dilaksanakan secara simultan sesuai dengan prestasi
pekerjaan yag dilaksanakan dilapangan. Data pendukung Termyn, yang diajukan oleh
Kontraktor diperiksa oleh Konsultan dan disetujui oleh Direksi pekerjaan dan diketahui oleh
PPK
b. Selanjutnya permohonan Termyn tersebut disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
dan jika sudah ditandatangani dan mendapat persetujuan KPA dapat diajukan ke KPN. Untuk
kebutuhan administrasi dan pengendalian pembayaran / keuangan proyek serta
ditembuskan kepada instansi / pihak terkait.
c. Apabila hal tersebut tidak dapat dipatuhi oleh kontraktor sehingga pengajuan ke KPN
sampai terlambat maka kegagalan pembayaran tersebut sepenuhnya ditanggung oleh
Kontraktor.

Data Pendukung pengajuan Termyn meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. Surat Permohonan {embayaran Termyn.
2. Perhitungan volume yang akan dibayar.
3. Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
4. Foto Dokumentasi yang mendukung kemajuan pekerjaan.

8
18. Provisional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO)
a. Pekerjaan dinyatakan selesai 100 % jika pekerjaan tersebut telah diselesaikan sesuai Kontrak
CCO atau Adendum Kontrak Akhir.
b. Setelah Kontraktor mengajukan permohonan selesai 100 % dalam tempo selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari, Direksi Teknis/ Konsultan atas persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen akan
melakukan pemeriksaan dan menetapkan penyelesaian pekerjaan.
c. Hasil pemeriksaan tersebut berupa daftar kerusakan dan kekurangan serta instruksi
penangannnya. Penanganan pekerjaan ini harus sudah diselesaikan oleh Kontraktor sebelum
Panitia PHO / FHO memeriksa lapangan.

19. Perubahan Kontrak


a. Addedum kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak.
b. Prosedur adendum kontrak dilakukan sebagai berikut:
→ Pejabat Pembuat Komitmen memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk
melaksanakan perubahan kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan perubahan
kontrak;
→ Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari Pejabat
Pembuat Komitmen dan mengusulkan perubahan harga dan/atau waktu pelaksanaan
(bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
→ Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil
negosiasi;
→ Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

Kesimpulan Rapat Pre Construction Meeting ( PCM );


1. Kontraktor sanggup mematuhi semua ketentuan dalam Dokumen Kontrak didalam melaksanakan
pekerjaan dengan cara mengoptimalkan jadwal pelaksanaan yang telah disetujui oleh PPK dan
mengikuti prosedur / mekanisme sesuai yang ditetapkan dalam bagan-bagan alur sehingga akan
tercapai pekerjaan yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.
2. Kontraktor telah sepakat dan semua penjelasan yang telah diberikan oleh PPK/Direksi Pekerjaan
serta akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan – kesepakatan yang telah dibuat
dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak ini.
3. Format Time Schedule untuk dipasang di direksi keet A1 dan Time Schedule untuk laporan bulanan
A3, minggu pertama sudah selesai
4. Tutupan laporan mingguan oleh Konsultan dilaksankan pada hari Rabu dan dilaporkan ke Direksi
maksimal hari kamis pagi setiap minggunya,
5. Format laporan harian, mingguan dan bulanan dilengkapi dalam RMK sebagai acuan bagi
kontraktor,
6. RMK, Time Schedule, Struktur Organisasi, Daftar Personil Yang Ditugaskan minggu pertama Sudah
ada di Satker SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi NTB
7. Dokumen For Tender berupa Gambar, RKS, BQ disepakati bersama sebagai Dokumen For Con
8. Rapat Mingguan dilakukan di masing-masing lokasi proyek di Direksi Keet, harinya akan ditentukan
kemudian
9. Rapat Bulanan dilakukan sebulan sekali bertempat di kantor Satker Penyediaan Perumahan Prov.
Nusa Tenggara Barat
10. Antisipasi kebocoran lantai terutama pada area toilet, dilakukan pengecoran secara monolith, di
cor secara konvensional, hindari curring dan test rendam hingga tidak ada kebocoran.
11. Kontraktor harus segera mengajukan approval material sehingga tidak ada kendala stok dan waktu
pengiriman material di akhir masa pekerjaan.
12. Finishing Bangunan harus rapi, sehingga kerapihan pekerjaan akan dihitung dalam progres.
13. Pematangan lahan sudah dilakukan secara bertahap.
14. Akan ditambah/disuport pemasangan paving dan saluran drainase primer
15. Untuk penganggara akses jalan dilakukan penganggaran di dinas PU
16. Perlu Kerjasama dengan semua pihak terkait
9
17. Penambahan urugan
18. Perlu berita acara pengurugan
19. Siteplan rumah susun Bintaro harus segera dibuat untuk usulan
20. Hal-hal yang belum jelas dan belum dimasukan dalam Berita Acara Rapat Persiapan ini akan
diadakan kesepakatan-kesepakatan dalam rapat-rapat evaluasi bulanan atau mingguan proyek.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mataram, 07 April 2021

NO PIHAK NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1. Konsultan Supervisi Ir. Mangiring Purba Kuasa KSO
PT. AMSECON BERLIAN
SEJAHTERA (KSO)
2. Kontraktor Pelaksana Irwan Saputra Kuasa KSO
PT. DEVI - BMAL (KSO)

Mengetahui,
PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Direksi Pekerjaan Rumah Susun
Satker Penyediaan Perumahan Prov. NTB Satker Penyediaan Perumahan Prov. NTB

HERI SUJARWO, SE,. ST. AKBAR AZIZUL HAKIM, ST


NIP. 19720113 200911 1 002 NIP. 19931225 201903 1 006

10
FOTO DOKUMENTASI PCM
MATARAM 07 APRIL 2021

11
Paket Pekerjaan :

PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


MBR BINTARO

Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor :


53.2/SPK/Rb15.8/2021
19 Maret 2021

Kontraktor Pelaksana : PT. DEVI - BMAL (KSO)


Konsultan Supervisi : PT. AMSECON BERLIAN SEJAHTERA
(KSO)

TAHUN ANGGARAN
2021
12

Anda mungkin juga menyukai