Anda di halaman 1dari 5

MODEL PELAKSANAAN PENGAWASAN SENTRALISASI KOLOM DI

JEMAAT GMIM SINAI PATMOS WILAYAH SEA

Rudy Poeng, Charles S. C. Punuhsingon


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak
Badan Pemeriksa Perbendaharaan Jemaat (BPPJ) Gereja Masehi Injili d i M in a hasa (GM IM ) Sin ai
Patmos wilayah SEA setiap tahun melaksanakan 2 (dua) kali pengawasan keuangan, termasuk untuk
pemeriksaan Sentralisasi pada bendahara jemaat. Program Kemitraan Masyarakat (PKM ) seb elumn ya t elah
dilaksanakan untuk pemodelan pemeriksaan realisasi anggaran bendahara di Jemaat GMIM Tumpengan Wilayah
SEA. Dan untuk PKM saat ini dilanjutkan dengan melakukan pemodelan pelaksanaan pengawasan sen t ralisa si
kolom di Jemaat GMIM Sinai Patmos Wilayah SEA. Dengan penerapan ini, maka BPPJ GMI M Sin ai Pa t mos
mampu melaksanakan pemeriksaan bendahara jemaat dengan optimal dan mengetahui capaian sen tralisasi d i
jemaat GMIM Sinai Patmos.

Kata Kunci: Model Pelaksaan, Sentralisasi Kolom, Bendahara Jemaat

1. PENDAHULUAN bertanggung jawab proses penerimaan dan


Rumah ibadah merupakan sarana pengeluaran keuangan dalam peribadatan d alam h al
keagamaan yang penting bagi pemeluk agama d i ini syamas di Kolom. Dimana terjadi k ela laian a tau
suatu tempat. Selain sebagai simbol “keberada an” kealpaan dalam melakukan setoran sentralisa si p a da
pemeluk agama, rumah ibadah juga sebagai tempat bendahara jemaat yang merupakan salah satu
penyiaran agama dan tempat m elaku kan ib adah. pengeluaran dari pembukuan k euangan a tau b iasa
Artinya fungsi rumah ibadah di sa m pin g sebagai disebut dengan Buku Kas Umum (BKU) yang di
tempat peribadahan diharapkan dapat m emberik an pegang oleh syamas di Kolom suatu jemaat.
dorongan yang kuat dan terarah b agi j ema at nya, Untuk mencegah situasi seperti ini, maka
agar kehidupan spiritual keberagamaan bagi pemelu k BPPJ berfungsi dengan baik untuk melakukan
agama tersebut menjadi lebih baik dan sa lah sa tu pengawasan berupa pemeriksaan setoran sen tralisasi
tempat ibadah yang dimaksud adalah Gereja y ang kolom oleh syamas pada bendahara jemaat dan
adalah jemaatnya sendiri. sekaligus dapat dilakukan pemeriksaan buku kas
Dalam suatu persekutuan ibadah j emaat, h al umum yang dipegang oleh syamas kolom.
paling sering disoroti dan dipertanyakan adalah Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
masalah keuangan dari persekutuan tersebut , serin g sebelumnya telah dilaksanakan untuk Pemodelan
kali terjadi kesimpang siuran dalam proses keuangan Pemeriksaan Sentralisasi Kolom dan Komisi Jemaat di
suatu persekutuan sehingga menimb ulkan b erbagai GMIM Tumpengan dan kedua Pemodelan
dampak yang dapat menganggu jalannya peribadatan . Pemeriksaan Realisasi Keuangan Untuk Bendahara d i
Kesimpang siuran dalam proses k euangan t ersebu t Jemaat GMIM Tumpengan Wilayah SEA. Untuk
seringkali diakibatkan oleh berbagai macam kendala PKM saat ini dilanjutkan dengan Model Pelaksanaan
diantaranya: masalah pembukuan, masalah Pengawasan Sentralisasi Kolom di Jemaat GMIM
perencanaan keuangan, masalah penerimaan, masalah Sinai Patmos Wilayah SEA. Dengan penerapan model
pengeluaran dan berbagai masalah lainnya. ini, maka syamas kolom dapat melakukan sentralisasi
Masalah pembukuan keuangan dianggap pada bendahara jemaat dengan o pt imal. Da n B PPJ
masalah yang sepeleh atau dengan kata lain masalah mampu melaksanakan pengawasan sentralisasi di
gampang namun hal itu bukanlah proses pembenaran jemaat GMIM Sinai Patmos dengan baik dan efisien.
atau pengkerdilan terhadap masalah pembukuan
keuangan, tetapi proses pembukuan keuangan
merupakan salah satu bagian yang sangat vital d a lam 2. TINJAUAN PUSTAKA
proses keuangan tersebut. Proses pembukuan 2.1Pemodelan
keuangan sangat diperlukan dalam sebuah organ isasi Pemodelan secara umum, dimengert i seb agai
modern dan maju dikarenakan dia merupakan seb uah proses merepresentasikan objek n yata atau rea lit a
alat atau trade recorde atau dengan kata lain sebagai seperangkat persamaan mat ematika, gra f is
merupakan suatu alat keapsahan dari proses keuangan ataupun bagan agar mudah dipahami oleh pihak yan g
tersebut. berkepentinga. Lebih khusus lagi, istilah ini sering
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, digunakan untuk proses menggambarkan konsep yang
maka dampaknya pada p emegang k euangan y ang

Jurnal Tekno Mesin/Volume 6 Nomor 1, Oktober 2020 8


mewakili obyek - obyek dalam pengembangan sistem memerlukan waktu yang lama sampai tiga bu lan, h al
informasi. ini disebabkan karena model sentralisasi yang
Pemodelan dalam pengembangan sistem bervariasi dan tidak ada data pembanding dalam
informasi, berevolusi selaras perkembangan teknologi melaksanakan pemeriksaan.
dan metodologi pengembangannya. Kesamaan
pandang diperlukan dalam pemodelan, yang akhirn ya 2.3 Pengertian Pengawasan
menuntut adanya keseragaman atau standar. Pebendaharaan
Teknologi obyek, membutu hkan p emodelan y ang Yang dimaksud dengan Pengawasan
relevan, menciptakan standar pemodelan untuk Perbendahara -an dalam peraturan ini ialah suatu
pengembangan sistem. fungsi mengawasi, memeiksa, membina dan
Pemodela n sistem ini berkaitan dengan mengembalakan pengelola perbendaharaan agar tid ak
bagaimana sistem yang diwujudkan dengan menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan
menggunakan teknologi. Pemodelan sistem seb agian dilaksanakan secara adil, jujur dan independen.
besar merupakan kegiatan teknologi y a ng m enco ba Pengawasan perbendharaan disini leb ih d it ekankan
untuk menerjemahkan model aplikasi ke dalam pada pembinaan untuk mencegah kemungkinan terjadi
bangunan sistem operasional. Pemodelan sistem penyimpangan dan mendoron g u saha p en ingkatan
harus berurusan dengan rincian spesifikasi yang kualitas perbendaharaan d alam p elayanan secarah
menjelaskan bagaimana bagian-bagian sit em a kan menyeluruh.
diwujudkan. Misalnya, model harus berurusan dengan Tugas pengawasan perbendaharaan dila kukan
konstruksi khusus pemrograman, layanan middleware, oleh Badan Pengawas Perbendaharaan di sem ua aras
model data, dan sebagainya. Model sistem , untuk membina, membimbing, memberi petunjuk dan
menghasilkan pandangan internal solusi, menunjukkan memberi rekomendasi guna tercapainya pen gelolaan
bagaimana bagian-bagian yang berbeda b erin teraksi perbendaharaan yang tertib, berdaya guna dan berhasil
dalam rangka mendukung eksternal, tampilan aplikasi. guna.
Pemodelan sistem adalah di mana p ersyaratan n o n- Pengawasan untuk mencegah terjadinya
fungsional (misalnya, platform, kinerja, t h ro ugh put , pengelolaan perbendaharaan yang tidak sesuai dengan
skalabilitas, kemampuan pemeliharaan) dibahas. ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan untuk m enelit i
Model sistem dinyatakan dalam istilah-ist ilah t eknis keabsahan pengelolaan perbendaharaan. (BPPS
dan untuk penggunaan internal teknologi yang bekerja GMIM. 2005)
di dalamnya. (Yuwana, Y. 2002)

2.2 Jemaat GMIM Sinai Patmos


Jemaat Sinai Patmos, merupakan salah satu 3. PELAKSANAAN
jemaat yang kristiani protetan yang berdomisili di 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
daerah minahasa yaitu wilayah SEA, desa Tumpengan Tempat pelaksanaan PKM ini dilakukan di
kecamatan Pineleng. Gereja GMIM Sinai Patmos. Dan waktu pelaksanaan
06 Juli sampai dengan 14 Juli 2020.

3.2 Prosedur Pelaksanaan


Prosedur pelaksanaan PKM ini berupa
pelaksanaan pemeriksaan dari BPPJ GMIM Sinai
Patmos terhadap Setoran sentralisi kolom kepada
bendahara jemaat (lihat Gambar 3.1).

Gambar 1.1 Gedung Gereja GMIM Sinai Patmos SEA

Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM)


Sinai Patmos terdiri 24 kolom, 5 komisi pelayanan
BIPRA (Bapak, Ibu, Pemuda, Remaja d an An ak), 7
komisi Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) dan
juga Badan Pemeriksa Perbendaharaan Jemaat (BPPJ).
BPPJ GMIM Tumpengan, setiap tahun
melakukan dua kali pemeriksaan adminitrasi keuangan
(setiap 6 bulan) bagi pemegang keuangan dari tingk at
kolom sampai komisi jemaat dan k egia tan p anit ia -
panitia lainnya. Pemeriksaan yang dilakukan

Jurnal Tekno Mesin/Volume 6 Nomor 1, Oktober 2020 9


melalui kerjasama dengan pihak Universitas Sam
Ratulangi maupun stakeholder lain yang mau
mendukung program kemitraan masyarakat.
6. Laporan Hasil Kegiatan
Membuat laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan
hasil pengawasan berupa pemeriksaan sentralisasi
kolom yang akan diserahkan kepada BPMJ
GMIM Sinai Patmos Wilayah SEA, berupa
temuan-temuan dan pencapaian dari realisasi
anggaran.

3.3 Dokumentasi Pelaksanaan


Dokumentasi pelaksanaan pengabdian d engan
skim Program Kemitraan Masyarakat y ait u M od el
Pelaksanaan Pengawasan Sentralisasi Kolom di
Jemaat GMIM Sinai Patmos Wila yah SEA, a dalah
seperti pada Gambar berikut:

Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan

Adapun tahapan pelaksanaan PKM ini dilakukan


seperti pada Gambar 3.1. Penjelasannya sebagai
berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan Kegiatan
Tim pengusul melakukan identifikasi keb utu han
meliputi peralatan dan materi yang sesuai dengan
sistem pengelolaan administrasi keuan gan y ang
ada di jemaat GMIM Sinai Patmos Wilayah Sea.

2. Merumuskan Tujuan Kegiatan


Setelah berdiskusi dengan ketua BPMJ dan BPPJ
GMIM Sinai Patmos Wilayah SEA, maka
dirumuskan suatu tujuan pelaksanaan k egiatan
berupa pembuatan model pelaksanaan
pengawasan sentralisasi Kolom dengan
menggunakan teknologi informasi. Pada tahap in i
merupakan input dari kegiatan PKM y a ng a kan
dilaksanakan oleh tim pengusul.
3. Pemodelan Kegiatan
Tim pengusul membuat model pemeriksaan
sentralisasi, yaitu berupa model data sentralisa si
berdasarkan warta jemaat dan formulir pengisian
sentralisasi oleh syamas kolom.
4. Pemantapan Rencana Kegiatan
Setelah tim PKM selesai membuat model
peengawasan sentralisasi kolom pada sy amas d i
jemaat GMIM Sinai Patmos Wilayah SEA , maka
dengan ketersediaan waktu dan p ersia pan akan
dilaksanakan pemantapan rencana kegiatan.
Pelaksaanaannya dengan menyampaikan didalam
pelaksanaan sidang mejelis jemaat GM IM Sin ai
Patmos dengan di hadiri oleh BPMJ, BPPJ dan
seluruh pelayan khusus.
5. Evaluasi Kegiatan
Dari hasil pemantapan rencana kegiatan yang
dilakukan, banyak masukan dan rencana-rencana
baru oleh pelayanan khusus, unt uk d iwu j udkan

Jurnal Tekno Mesin/Volume 6 Nomor 1, Oktober 2020 10


2. Setiap minggu, syamas harus melakukan set ora n
sentralisasi persembahan yang telah dit erimanya
ke bendahara jemaat melalui pegawai gereja.
3. Setelah 6 bulan atau satu semester, BPPJ
membagikan formulir sentralisasi pada syamas d i
kolom masing-masing. Dalam hal in i d i j em aat
GMIM Sinai Patmos terdapat 12 kolom.
4. Syamas mengisi data sentralisasi p ada f ormu lir
sentralisasi yang telah dibagikan oleh BPPJ. Da ta
yang perlu diisi yaitu sentralisasi Pundi 1, Pundi 3,
persembahan Puasa Diakonal dan Persembahan
Lainnya, berdasarkan setoran ke bendahara set iap
minggu per enam bulan.

Tabel 4.1 Model formulir


sentralisasi kolom

5. Setelah dijumlahkan perin cian k euangan y ang


diisi pada formulikan, syamas harus menanda
tangani dengan sepengatahuan penatua.
6. Formulir sentralisasi ini yang akan diperiksa oleh
BPPJ, berdasarkan data sentralisasi warta j emaat
yang diterbitkan oleh bendahara setiap m in nggu
dalam ibadah gereja. BPPJ sudah memilik i d a ta
setoran sentralisasi setiap kolom sebagai dasar
acuan/patokan melakukan pemeriksaan oleh
BPPJ.
4. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 7. Dari hasil pemeriksaan ini akan d o peroleh data
4.1 Hasil yang Dicapai temuan atau tidak ada t emuan p enyalagu naan
Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan keuangan atau kurang tertib administrasi
pengabdian PKM ini, berupa prgram kerja keuangan, khususnya sentralisasi dari syamas k e
pengawasan perbendahaarn. Model pelaksanaan bendahara jemaat.
pengawasan sentralisasi kolom di jemaat GMIM Sinai 8. Selanjutnya dibuatkan laporan akhir pemeriksaan
Patmos Wilayah SEA, seperti diperlihatkan pada oleh BPPJ kepada BPMJ da n
Gambar 4.1. dipertanggungjawabkan di depan sidang m aj elis
jemaat.
9. Selanjutnya BPMJ yang akan melakukan kont rol
kas kolom, jika terdapat temuan.

4.1.1 Model Data Sentralisasi Kolom


Model data sentralisasi ini, adalah berupa
Gambar 4.1 Model pelaksanaan pengawasan sentralisasi berdasarkan warta jemaat yang dibagik an
sentralisasi kolom setiap minggu pada ibadah gereja. Model data
sentralisasi ini dibuat oleh BPPJ yang akan digunakan
Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa: pada saat pemeriksaan setoran sent ralisasi sy amas
1. Syamas menerima persembahan dari p ela ksaan setiap minggu kepada bendahara jemaat melalui
Ibadah kolom. Persembahan yang diterima o leh pegawai gereja. Model sentralasi berdasarkan wa rta
syamas tersebut dimasukan dalam buku kas jemaat dibuatkan sebanyak 12 kolom, salah satu
kolom dan di daftarkan. kolom seperti terlihat pada Tabel 4.2.

Jurnal Tekno Mesin/Volume 6 Nomor 1, Oktober 2020 11


Tabel 4.2 Model dara sentralisasi berdasarkan warta 4.2 Luaran yang Dicapai
jemaat Luaran yang dicapai dalam pengabdian PKM
ini, yaitu untuk publikasi secara ilmiah atau artikel
yang telah diterima (submitted) dalam Ju rnal Tek n o
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
(lihat Lampiran 2). Sedangkan lu aran y ang d icapai
dari pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai
berikut:
1. Model pelaksanaan pengawasan sentralisasi
kolom.
2. Formulir sentralisasi kolom.
3. Sentralisasi 12 kolom berdasarkan warta jemaat.
4. Grafik sentralisasi kolom bulan Ja nuari sa mpai
dengan Juni 2020.

4.1.2 Grafik Sentralasasi Kolom


Setelah dilakukan pembuatan data sentralisasi
berdasarkan warta jemaat pada 12 kolom yang a da d i 5. KESIMPULAN DAN SARAN
jemaat GMIM Sinai Patmos untuk satu semester bulan
Jauari sampai dengan bulan Ju ni 2 0 20 , maka t o tal 5.1 Kesimpulan
setoran sentralisasi oleh syamas k epada b endahara Hasil Program Kemitraan Masyarakat yang
jemaat seperti diperlihatkan pada Tabel 4.3. dilakukan model pengawasan b erupa p emerik saan
setoran sentralisasi kolom di Jemaat GMIM Sinai
Tabel 4.3 Total sentralisasi kolom Patmos wilayah SEA, adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya pemodelan pemeriksaan anggaran
Total realisasi penerimaan dan pengeluaran untuk
Kolom
Sentralisasi bendahara di jemaat GMIM tumpengan wila yah
1 5,602,000 SEA, mempermudah dan mempercepat BPPJ
2 4,295,000 dalam melakukan pemeriksaan.
3 7,955,500 2. Dengan pelaksanaan PKM dengan mo del y ang
4 5,436,000 diterapkan, maka hasiln ya p emerik saan d apat
5 8,461,000 dilakukanhanya dilaksanakan dengan baik, mudah
6 6,594,500 dan efektif.
7 4,246,000 3. Memberikan motivasi kepada setiap kolom untuk
8 4,088,000 memberika n persembahan pada setiap ibadah
9 3,334,000 yang terbaik.
10 5,069,000 5.2 Saran
11 7,294,000 1. Sebaiknya pelaksaan BPPJ dapat d ik embangkan
12 4,926,000 dengan pemeriksaan iventaris aset jemaat.
67,301,000 2. Dapat menggunakan sistem online sehin gga leb ih
mempermudah proses pemeriksaan dan pergerakan
Dari Taabel 4.3 dapat dibuatkan gra fik sent ralisasi keuangan di jemaat lebih akuntabel.
kolom dalam satu semester, seperti pada Gambar 4.1.

DAFTAR PUSTAKA

Rochim, T. 2002, Sistem Informasi Produksi,


Mechanical & Production Engineering (MPE),
Mesin FTI-ITB.
Simarmata, J. 2008, Pengenalan Teknologi Komputer
dan Informasi, Yogyakarta, penerbit Andi.
Suhendar, H. 2002, Visual Modeling M enggu nakan
UML dan Rational Rose, Informatika Bandung.
Yuwana, Y. 2002, Teknik Pemograman Berorien tasi
Obyek, Laboratorium Teknik Produksi Mesin
Gambar 4.1 Grafik sentralisasi kolom Januari-Juni Institut Teknologi Bandung.
2020 BPPS GMIM. 2005, Pedoman Pemeriksaan dan
Norma Pemeriksaan BPPS SINODE GMIM

Jurnal Tekno Mesin/Volume 6 Nomor 1, Oktober 2020 12

Anda mungkin juga menyukai