LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
SCHOOL OF LEADER XIV
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam kehidupan, seseorang bisa menjadi seorang ahli dalam satu atau bahkan berbagai
bidang. Tetapi dibalik semua itu, pasti akan ada suatu sosok yang akan menjadi pilar atau
kunci dari semua keahlian, pekerjaan, ataupun peranan lainnya. Sosok itu dinamakan
pemimpin. Apabila seseorang sudah berpegang pada posisi pemimpin, maka orang tersebut
akan memiliki suatu tanggung jawab yang besar baik untuk dirinya maupun orang-orang
disekitarnya. “You are no longer in charge, You are in charge of people in charge. Seorang
pemimpin yang mengimplementasikan kepemimpinan baru cenderung memiliki growth
mindset, dimana dirinya menganggap bahwa semua kemampuan yang dimiliki oleh setiap
bawahannya memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing dan selalu bisa ditingkatkan,
sehingga pemimpin selalu bisa memberikan semangat dan apresiasi terhadap bawahannya
agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman. Pemimpin dengan
kepemimpinan seperti ini juga menyukai tantangan baru sehingga selalu bisa berkembang
dalam menghadapi perubahan zaman serta selalu siap untuk mendengarkan dan menyimak
setiap pendapat, masukan, kritikan, serta saran yang diberikan oleh setiap orang-orang yang
bergerak bersamanya demi melancarkan tujuan akhir bersama. Robert K.Greenleaf
mengungkapkan bahwa aspek-aspek yang harus dimiliki dalam servant leadership adalah:
Empathy (Empati), Listening (Mendengar), Healing (Mengobati/Memperbaiki), Awareness
(Sadar diri), Persuasion (Mengajak), Conceptualization (Konseptualisasi), Foresight
(Meninjau ke masa depan), Stewardship (Melayani), Commitment Growth of People
(Menumbuhkan komitmen orang), & Building Community (Membangun komunitas).
Lembaga kemahasiswaan pastinya memerlukan regenerasi pemimpin untuk menjadi penerus
perjuangan dalam mencapai tujuan. Regenerasi dapat tercapai ketika tersedianya wadah bagi
mahasiswa yang akan memegang peran penting dalam lembaga kemahasiswaan. Pelatihan
kepemimpinan menjadi wadah untuk mewujudkan regenerasi bagi lembaga kemahasiswaan,
baik tingkat universitas, fakultas, maupun jurusan. Pelatihan mengasah kepekaan penerus
perjuangan untuk memecahkan berbagai masalah dan akhirnya mencapai tujuan organisasi
dengan bergerak bersama maka harapannya dapat memaksimalkan kebermanfaatan bagi
Unpad dan Indonesia. Wadah berupa pelatihan kepemimpinan menjadi upaya untuk
mencapai pola kaderisasi yang berkelanjutan, dimana Mahasiswa dapat mengetahui,
memahami serta menerapkan alur berpikir membentuk konsep kaderisasi dan pengembangan
hingga cara cara sistematis yang nantinya akan mampu menghasilkan metode maupun
evaluasi untuk kegiatannya serta untuk menghasilkan kaderisasi dan pengembangan yang
terintegrasi pada tiap jenjangnya. Sehingga terarah dan akan menghasilkan output yaitu
pemimpin - pemimpin yang berkualitas dari hasil kaderisasi dan pengembangan yang
dijalankan di tiap jenjangnya. Pola pembinaan yang berkelanjutan berupa latihan
kepemimpinan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang memadai dan juga
sebagai sarana implementasi Arahan Kemahasiswaan Jangka Panjang GBHK Kema Unpad
Poin F (Tentang Pembinaan), Poin G (Tentang Kaderisasi), Arahan Kemahasiswaan Jangka
Pendek GBHK Kema Unpad Poin F (Tentang Pembinaan) Poin G (Tentang Kaderisasi),
Misi BEM Kema Unpad 2021 strategi realisasi pelayanan pengembangan, Garis Besar
Haluan Pembinaan dan Kaderisasi Kema Unpad 2018 Bab III mengenai Penjenjangan,
khususnya jenjang III “Pembentukan”, Renstra Unpad poin “Pembangunan karakter
kepemimpinan dengan kolektif, profesional, dan berintegritas. IKK Unpad poin pelatihan
organisasi dan kepemimpinan,serta IKK Unpad poin pelatihan softskill dan workshop
peningkatan kompetensi.
Nama dari program ini adalah School of Leader XIV dengan tema bertajuk “Regenerasi
Inpiratif Menuju Orientasi Masa Depan”.
Mahasiswa tingkat dua dan tiga (angkatan 2020 dan 2019) secara umum serta perwakilan
lembaga tingkat universitas (BEM, BPM, BAK, UKM) dan lembaga tingkat fakultas dan
jurusan (BEM, BPM, Hima) yang melalui tahap seleksi. Telah lulus pembinaan Fakultas,
Hima, dan/atau UKM, serta yang memiliki komitmen penuh untuk meneruskan pemangku
kepentingan pada tingkat jurusan, fakultas maupun universitas dengan target peserta kepada
Kema Unpad adalah 84 orang.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Divisi Translog
Medali
1. 150 bh x 1 keg 150 Rp25.000,- Rp3.750.000,-
SOL XIV
Pin SOL
2. 150 bh x 1 keg 150 Rp10.000,- Rp1.500.000,-
XIV
Plakat
3. 3 bh x 10 keg 30 Rp150.000,- Rp4.500.000,-
Akrilik
Sertifikat
4. 3 bh x 10 keg 30 Rp9.000,- Rp270.000,-
Pembicara
Sertifikat
5. 150 bh x 1 keg 150 Rp9.000,- Rp1.350.000,-
SOL XIV
Sub Jumlah II Rp11.370.000,-
TOTAL KESELURUHAN Rp16.370.000,-
C. Susunan Kepanitiaan
Pelindung : Rektor Universitas Padjadjaran,
Prof. Dr. Rina Indriastuti, S.E., M.SIE.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
II. Peserta
Realisasi jumlah peserta.
B. Konsumsi
Konsumsi
1. 3 bh x 1 keg 3 Rp.8.000,- Rp.24.000,-
pemateri
2. Aqua gelas 2 dus x 1 keg 2 Rp.20.000,- Rp.40.000,-
3. Snack peserta 2 kg x 1 keg 2 Rp 10.000,- Rp.20.000,-
Konsumsi
4. pembawa 2 bh x 1 keg 2 Rp.8.000,- Rp.16.000,-
acara
Sub Jumlah II Rp.100.000,-
BAB IV
HASIL KEGIATAN
BAB V
EVALUASI DAN HASIL PELAKSANAAN
Tahap Persiapan
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bekerja sama serta berkoordinasi
dengan kepala bidang yang terdiri dari bidang administrasi, bidang operasional, dan
bidang pendidikan, non-bidang sekretaris & bendahara, kepala divisi yang terdiri dari
divisi humas, divisi MSDM, divisi acara, divisi PDD, divisi translog, divisi
kurikulum, divisi asesor, dan divisi fasilitator serta pengawasan rutin dari project
supervisor dalam melakukan persiapan teknis dan non-teknis dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan School of Leader XIV seperti dalam bentuk rapat rutin baik
dalam lingkup global, bidang maupun divisi secara daring maupun luring,
pengelolaan dana sesuai acuan KAK, peminjaman alat & software, menghubungi
pihak eksternal School of Leader XIV, dan lain-lain. Hal yang cukup menjadi
kesulitan dalam tahap persiapan adalah komunikasi dengan pihak BEM, khususnya
masalah keuangan. Pendamping keuangan terlalu birokratis, sehingga alur koordinasi
menjadi tidak efisien. SIAT sendiri berulang kali mengalami perubahan informasi,
sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan School of Leader XIV.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah School of Leader XIV
melibatkan project supervisor. Dalam urusan hal koordinasi, panitia School of
Leader XIV menggunakan beberapa tools untuk menunjang kerja panitia, seperti
Trello & Work Breakdown Structure (WBS) serta setiap minggunya dilakukan
pelaporan dalam bentuk progress report dan rapat monitoring dan evaluasi (ramonev)
setiap 1 bulan sekali. Dalam pembahasan konsep dan muatan materi keterampilan
School of Leader XIV, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah sering berdiskusi
dengan project supervisor. Diskusi tersebut dilakukan untuk merevisi serta
menguatkan konsep dari School of Leader XIV, buku induk, kerangka acuan kegiatan
(KAK), dan garis besar haluan pengembangan kaderisasi (GBHPK).
Tahap Pelaksanaan
Kepanitiaan School of Leader XIV telah mengadakan kegiatan pra event berupa
pengenalan School of Leader XIV dalam bentuk postingan kreatif & live Instagram
dengan lancar dimana dalam kegiatan ini dikenalkan apa itu School of Leader XIV
apa saja yang ditawarkan School of Leader XIV dalam memfasilitasi Kema Unpad
angkatan 2019 & 2020 untuk menjadi seorang pemimpin yang inspiratif. Secara
keseluruhan sudah baik, antar bidang, antar divisi saling membantu dalam
melaksanakan fungsi dan perannya.
Evaluasi Kegiatan
- Untuk komunikasi masih perlu ditingkatkan lagi, karena terdapat beberapa
miskomunikasi, harapan untuk kedepannya komunikasi lebih ditingkatkan lagi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Terdapat sedikit kendala teknis dalam pelaksanaan Live Instagram, untuk
kedepannya lebih disiapkan secara matang device yang menunjang Live Instagram.
- Keterbukaan dalam kepanitiaan School of Leader XIV sangat baik, antar bidang,
antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
- Komunikasi antara KPSDM dan kepanitiaan School of Leader XIV dapat lebih
dimaksimalkan lagi untuk menghindari miskomunikasi.
- Secara umum, pelaksanaan School of Leader XIV terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari indikator keberhasilan yang dicapai oleh kepanitiaan School of Leader
XIV.
Tahap Persiapan
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bekerja sama serta berkoordinasi
dengan kepala bidang yang terdiri dari bidang administrasi, bidang operasional, dan
bidang pendidikan, non-bidang sekretaris & bendahara, kepala divisi yang terdiri dari
divisi humas, divisi MSDM, divisi acara, divisi PDD, divisi translog, divisi
kurikulum, divisi asesor, dan divisi fasilitator serta pengawasan rutin dari project
supervisor dalam melakukan persiapan teknis dan non-teknis dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan School of Leader XIV seperti dalam bentuk rapat rutin baik
dalam lingkup global, bidang maupun divisi secara daring maupun luring,
pengelolaan dana sesuai acuan KAK, peminjaman alat & software, menghubungi
pihak eksternal School of Leader XIV, dan lain-lain. Hal yang cukup menjadi
kesulitan dalam tahap persiapan adalah komunikasi dengan pihak BEM, khususnya
masalah keuangan. Pendamping keuangan terlalu birokratis, sehingga alur koordinasi
menjadi tidak efisien. SIAT sendiri berulang kali mengalami perubahan informasi,
sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan School of Leader XIV.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah School of Leader XIV
melibatkan project supervisor. Dalam urusan hal koordinasi, panitia School of
Leader XIV menggunakan beberapa tools untuk menunjang kerja panitia, seperti
Trello & Work Breakdown Structure (WBS) serta setiap minggunya dilakukan
pelaporan dalam bentuk progress report dan rapat monitoring dan evaluasi (ramonev)
setiap 1 bulan sekali. Dalam pembahasan konsep dan muatan materi keterampilan
School of Leader XIV, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah sering berdiskusi
dengan project supervisor. Diskusi tersebut dilakukan untuk merevisi serta
menguatkan konsep dari School of Leader XIV, buku induk, kerangka acuan kegiatan
(KAK), dan garis besar haluan pengembangan kaderisasi (GBHPK).
Tahap Pelaksanaan
Kepanitiaan School of Leader XIV telah mengadakan kegiatan first phase terkait
softskill dasar yang diperlukan menjadi seorang pemimpin yang inspiratif dalam
bentuk pematerian daring serta implementasinya dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Secara keseluruhan sudah baik, antar bidang, antar divisi saling membantu dalam
melaksanakan fungsi dan perannya.
Evaluasi Kegiatan
- Keterbukaan dalam kepanitiaan School of Leader XIV sangat baik, antar bidang,
antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
- Komunikasi antara KPSDM dan kepanitiaan School of Leader XIV dapat lebih
dimaksimalkan lagi untuk menghindari miskomunikasi.
- Secara umum, pelaksanaan School of Leader XIV terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari indikator keberhasilan yang dicapai oleh kepanitiaan School of Leader
XIV.
Tahap Persiapan
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bekerja sama serta berkoordinasi
dengan kepala bidang yang terdiri dari bidang administrasi, bidang operasional, dan
bidang pendidikan, non-bidang sekretaris & bendahara, kepala divisi yang terdiri dari
divisi humas, divisi MSDM, divisi acara, divisi PDD, divisi translog, divisi
kurikulum, divisi asesor, dan divisi fasilitator serta pengawasan rutin dari project
supervisor dalam melakukan persiapan teknis dan non-teknis dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan School of Leader XIV seperti dalam bentuk rapat rutin baik
dalam lingkup global, bidang maupun divisi secara daring maupun luring,
pengelolaan dana sesuai acuan KAK, peminjaman alat & software, menghubungi
pihak eksternal School of Leader XIV, dan lain-lain. Hal yang cukup menjadi
kesulitan dalam tahap persiapan adalah komunikasi dengan pihak BEM, khususnya
masalah keuangan. Pendamping keuangan terlalu birokratis, sehingga alur koordinasi
menjadi tidak efisien. SIAT sendiri berulang kali mengalami perubahan informasi,
sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan School of Leader XIV.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah School of Leader XIV
melibatkan project supervisor. Dalam urusan hal koordinasi, panitia School of
Leader XIV menggunakan beberapa tools untuk menunjang kerja panitia, seperti
Trello & Work Breakdown Structure (WBS) serta setiap minggunya dilakukan
pelaporan dalam bentuk progress report dan rapat monitoring dan evaluasi (ramonev)
setiap 1 bulan sekali. Dalam pembahasan konsep dan muatan materi keterampilan
School of Leader XIV, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah sering berdiskusi
dengan project supervisor. Diskusi tersebut dilakukan untuk merevisi serta
menguatkan konsep dari School of Leader XIV, buku induk, kerangka acuan kegiatan
(KAK), dan garis besar haluan pengembangan kaderisasi (GBHPK).
Tahap Pelaksanaan
Kepanitiaan School of Leader XIV telah mengadakan kegiatan second phase
terkait sektor peminatan (sektor kampus, bisnis, komunitas, dan pemerintahan) yang
bertujuan untuk mengajarkan cara implementasi ilmu dan keterampilan yang
didapatkan seorang pemimpin kepada masyarakat langsung dalam bentuk pematerian
daring serta implementasinya dalam bentuk tulisan maupun lisan. Secara keseluruhan
sudah baik, antar bidang, antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi
dan perannya.
Evaluasi Kegiatan
- Untuk komunikasi masih perlu ditingkatkan lagi, karena terdapat miskomunikasi
konsep second phase, harapan untuk kedepannya komunikasi lebih ditingkatkan lagi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Keterbukaan dalam kepanitiaan School of Leader XIV sangat baik, antar bidang,
antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
- Keterlibatan Departemen KPSDM dapat lebih dimaksimalkan lagi dalam setiap
rangkaian School of Leader XIV
- Komunikasi antara KPSDM dan kepanitiaan School of Leader XIV dapat lebih
dimaksimalkan lagi untuk menghindari miskomunikasi.
- Secara umum, pelaksanaan School of Leader XIV terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari indikator keberhasilan yang dicapai oleh kepanitiaan School of Leader
XIV.
Tahap Persiapan
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bekerja sama serta berkoordinasi
dengan kepala bidang yang terdiri dari bidang administrasi, bidang operasional, dan
bidang pendidikan, non-bidang sekretaris & bendahara, kepala divisi yang terdiri dari
divisi humas, divisi MSDM, divisi acara, divisi PDD, divisi translog, divisi
kurikulum, divisi asesor, dan divisi fasilitator serta pengawasan rutin dari project
supervisor dalam melakukan persiapan teknis dan non-teknis dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan School of Leader XIV seperti dalam bentuk rapat rutin baik
dalam lingkup global, bidang maupun divisi secara daring maupun luring,
pengelolaan dana sesuai acuan KAK, peminjaman alat & software, menghubungi
pihak eksternal School of Leader XIV, dan lain-lain. Hal yang cukup menjadi
kesulitan dalam tahap persiapan adalah komunikasi dengan pihak BEM, khususnya
masalah keuangan. Pendamping keuangan terlalu birokratis, sehingga alur koordinasi
menjadi tidak efisien. SIAT sendiri berulang kali mengalami perubahan informasi,
sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan School of Leader XIV.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah School of Leader XIV
melibatkan project supervisor. Dalam urusan hal koordinasi, panitia School of
Leader XIV menggunakan beberapa tools untuk menunjang kerja panitia, seperti
Trello & Work Breakdown Structure (WBS) serta setiap minggunya dilakukan
pelaporan dalam bentuk progress report dan rapat monitoring dan evaluasi (ramonev)
setiap 1 bulan sekali. Dalam pembahasan konsep dan muatan materi keterampilan
School of Leader XIV, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah sering berdiskusi
dengan project supervisor. Diskusi tersebut dilakukan untuk merevisi serta
menguatkan konsep dari School of Leader XIV, buku induk, kerangka acuan kegiatan
(KAK), dan garis besar haluan pengembangan kaderisasi (GBHPK).
Tahap Pelaksanaan
Kepanitiaan School of Leader XIV telah mengadakan kegiatan third phase terkait
cara manajemen dengan konsep POACE (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling, Evaluating) serta sesi mentoring dengan alumni School of Leader dari
berbagai angkatan. Secara keseluruhan sudah baik, antar bidang, antar divisi saling
membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
Evaluasi Kegiatan
- Untuk komunikasi masih perlu ditingkatkan lagi, karena terdapat beberapa
miskomunikasi, harapan untuk kedepannya komunikasi lebih ditingkatkan lagi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Keterbukaan dalam kepanitiaan School of Leader XIV sangat baik, antar bidang,
antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
- Komunikasi antara KPSDM dan kepanitiaan School of Leader XIV dapat lebih
dimaksimalkan lagi untuk menghindari miskomunikasi.
- Secara umum, pelaksanaan School of Leader XIV terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari indikator keberhasilan yang dicapai oleh kepanitiaan School of Leader
XIV.
Tahap Persiapan
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bekerja sama serta berkoordinasi
dengan kepala bidang yang terdiri dari bidang administrasi, bidang operasional, dan
bidang pendidikan, non-bidang sekretaris & bendahara, kepala divisi yang terdiri dari
divisi humas, divisi MSDM, divisi acara, divisi PDD, divisi translog, divisi
kurikulum, divisi asesor, dan divisi fasilitator serta pengawasan rutin dari project
supervisor dalam melakukan persiapan teknis dan non-teknis dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan School of Leader XIV seperti dalam bentuk rapat rutin baik
dalam lingkup global, bidang maupun divisi secara daring maupun luring,
pengelolaan dana sesuai acuan KAK, peminjaman alat & software, menghubungi
pihak eksternal School of Leader XIV, dan lain-lain. Hal yang cukup menjadi
kesulitan dalam tahap persiapan adalah komunikasi dengan pihak BEM, khususnya
masalah keuangan. Pendamping keuangan terlalu birokratis, sehingga alur koordinasi
menjadi tidak efisien. SIAT sendiri berulang kali mengalami perubahan informasi,
sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan School of Leader XIV.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah School of Leader XIV
melibatkan project supervisor. Dalam urusan hal koordinasi, panitia School of
Leader XIV menggunakan beberapa tools untuk menunjang kerja panitia, seperti
Trello & Work Breakdown Structure (WBS) serta setiap minggunya dilakukan
pelaporan dalam bentuk progress report dan rapat monitoring dan evaluasi (ramonev)
setiap 1 bulan sekali. Dalam pembahasan konsep dan muatan materi keterampilan
School of Leader XIV, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah sering berdiskusi
dengan project supervisor. Diskusi tersebut dilakukan untuk merevisi serta
menguatkan konsep dari School of Leader XIV, buku induk, kerangka acuan kegiatan
(KAK), dan garis besar haluan pengembangan kaderisasi (GBHPK).
Tahap Pelaksanaan
Kepanitiaan School of Leader XIV telah mengadakan kegiatan Project of Action
yang merupakan bentuk hasil implementasi materi dan keterampilan yang diberikan
dalam rangkaian School of Leader XIV sebelumnya sehingga peserta School of
Leader XIV bisa memberikan kontribusi nyata untuk Kema Unpad maupun
masyarakat sebagai sesosok pemimpin yang menginspirasi. Secara keseluruhan
rangkaian Project of Action Unpad Raos “Responding to Offline Situation” sudah
baik, antar bidang, antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan
perannya.
Evaluasi Kegiatan
- Untuk komunikasi masih perlu ditingkatkan lagi, karena terdapat beberapa
miskomunikasi, harapan untuk kedepannya komunikasi lebih ditingkatkan lagi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Keterbukaan dalam kepanitiaan School of Leader XIV sangat baik, antar bidang,
antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
- Komunikasi antara KPSDM dan kepanitiaan School of Leader XIV dapat lebih
dimaksimalkan lagi untuk menghindari miskomunikasi.
- Secara umum, pelaksanaan School of Leader XIV terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari indikator keberhasilan yang dicapai oleh kepanitiaan School of Leader
XIV.
Tahap Persiapan
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bekerja sama serta berkoordinasi
dengan kepala bidang yang terdiri dari bidang administrasi, bidang operasional, dan
bidang pendidikan, non-bidang sekretaris & bendahara, kepala divisi yang terdiri dari
divisi humas, divisi MSDM, divisi acara, divisi PDD, divisi translog, divisi
kurikulum, divisi asesor, dan divisi fasilitator serta pengawasan rutin dari project
supervisor dalam melakukan persiapan teknis dan non-teknis dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan School of Leader XIV seperti dalam bentuk rapat rutin baik
dalam lingkup global, bidang maupun divisi secara daring maupun luring,
pengelolaan dana sesuai acuan KAK, peminjaman alat & software, menghubungi
pihak eksternal School of Leader XIV, dan lain-lain. Hal yang cukup menjadi
kesulitan dalam tahap persiapan adalah komunikasi dengan pihak BEM, khususnya
masalah keuangan. Pendamping keuangan terlalu birokratis, sehingga alur koordinasi
menjadi tidak efisien. SIAT sendiri berulang kali mengalami perubahan informasi,
sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan School of Leader XIV.
Berbagai kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah School of Leader XIV
melibatkan project supervisor. Dalam urusan hal koordinasi, panitia School of
Leader XIV menggunakan beberapa tools untuk menunjang kerja panitia, seperti
Trello & Work Breakdown Structure (WBS) serta setiap minggunya dilakukan
pelaporan dalam bentuk progress report dan rapat monitoring dan evaluasi (ramonev)
setiap 1 bulan sekali. Dalam pembahasan konsep dan muatan materi keterampilan
School of Leader XIV, kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah sering berdiskusi
dengan project supervisor. Diskusi tersebut dilakukan untuk merevisi serta
menguatkan konsep dari School of Leader XIV, buku induk, kerangka acuan kegiatan
(KAK), dan garis besar haluan pengembangan kaderisasi (GBHPK).
Tahap Pelaksanaan
Kepanitiaan School of Leader XIV telah mengadakan kegiatan wisuda yang
merupakan bentuk apresiasi terhadap peserta School of Leader XIV karena telah
menyelesaikan segala rangkaian kegiatan School of Leader XIV serta telah
memenuhi capaian nilai yang telah ditentukan untuk dapat lulus sebagai peserta.
Secara keseluruhan prosesi wisuda School of Leader sudah baik, antar bidang, antar
divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
Evaluasi Kegiatan
- Untuk komunikasi masih perlu ditingkatkan lagi, karena terdapat beberapa
miskomunikasi, harapan untuk kedepannya komunikasi lebih ditingkatkan lagi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Keterbukaan dalam kepanitiaan School of Leader XIV sangat baik, antar bidang,
antar divisi saling membantu dalam melaksanakan fungsi dan perannya.
- Komunikasi antara KPSDM dan kepanitiaan School of Leader XIV dapat lebih
dimaksimalkan lagi untuk menghindari miskomunikasi.
- Secara umum, pelaksanaan School of Leader XIV terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari indikator keberhasilan yang dicapai oleh kepanitiaan School of Leader
XIV.
B. Evaluasi Divisi
a. Sekretaris
Tahap Persiapan
1. Membuat timeline sekretaris.
2. Membuat proposal dan surat izin kegiatan (berkoordinasi dengan Ketua dan
Wakil Ketua Pelaksana, Kepala Bidang Administrasi, Divisi Acara, Dicisi
Asesor, Bendahara, dan Divisi lain yang bersangkutan).
3. Mengeluarkan surat permohonan dana yang berkoordinasi dengan Bendahara.
4. Membuat notulensi rapat.
5. Membuat database panitia.
6. Membuat google drive untuk mengarsipkan notulensi, Term of
References(ToR), sertifikat, dan surat.
Tahap Pelaksanaan
1. Berkoordinasi dengan Divisi PDDD untuk birokrasi tanda tangan sertifikat.
2. Berkoordinasi dengan Divisi Acara untuk pengajuan surat undangan pemateri.
3. Berkoordinasi dengan Bendahara untuk pengajuan surat tugas.
4. Berkoordinasi dengan Divisi Asesor dan Divisi Kurikulum untuk membuat
notulensi salah satu mata kegiatan SOL XIV.
5. Berkoordinasi dengan Divisi Fasilitator untuk pembuatan database peserta SOL
XIV.
6. Mendampingi peserta terutama Sekretaris Project of Action (PoA) terkait alur
birokrasi dan persiapan PoA.
7. Secara berkala melakukan pengarsipan berkas.
Evaluasi Kegiatan
1. Terhambatnya pembuatan proposal dikarenakan menunggu timeline yang fix.
2. Kedua sekretaris cukup memiliki jadwal yang padat sehingga terkadang
notulensi tidak dibuat secara langsung pada saat rapat berlangsung.
3. Terhambatnya proses birokrasi sertifikat dan surat dikarenakan diajukan dalam
waktu yang cukup berdekatan dengan waktu sertifikat dan surat itu dibutuhkan.
4. Terhambatnya proses pembuatan surat tugas pemateri dikarenakan ada
beberapa berkas yang belum lengkap.
b. Bendahara
Tahap Persiapan
Rapat dengan kepala bidang administrasi tahun sebelumnya, bidang
administrasi dan kepala divisi, mengisi mega plan, menyiapkan trello, menginput
RAB divisi, menyusun RAB proposal pengajuan dana awal ke biro keuangan.
Tahap Pelaksanaan
Mengumpulkan berkas untuk pencairan dana, mengeluarkan uang untuk
kebutuhan kegiatan, mencatat anggaran pengeluaran, meminta dan menyimpan
bukti transaksi.
Evaluasi Kegiatan
Mengumpulkan berkas untuk pencairan dana, mengeluarkan uang untuk
kebutuhan kegiatan, mencatat anggaran pengeluaran, meminta dan menyimpan
bukti transaksi.
Saran dan Rekomendasi
Penetapan pemateri dilakukan sesegera mungkin dengan langsung
memintai data CV, scan KTP, scan foto halaman pertama buku tabungan, scan
NPWP, alamat rumah lengkap kode pos serta alamat email. Perlu langsung dibuat
data pemasukan dan pengeluaran dalam google drive.
d. Divisi Humas
Tahap Persiapan
Untuk persiapan awal, kepala divisi humas melakukan sharing terlebih
dahulu dengan kepala divisi humas tahun sebelumnya, mengenai berbagai alur
birokrasi dan apa yang harus dilakukan demi berlangsungnya acara SOL XIV ini.
Setelah melakukan oprec staff, pendaftar humas melebihi kuota yang akhirnya
dilempar ke divisi lain. Setelah staff terkumpul, dilakukan first meet dengan
tujuan untuk membondingkan antar staff dan menjelaskan secara umum
mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama beberapa bulan ke depan. Untuk
rapat selanjutnya, setiap orang dijadikan sebagai penanggung jawab per phase.
Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan SOL XIV ini, seluruh elemen yang terlibat di
humas dijadikan penanggung jawab pada setiap fasenya, termasuk kepala dan
wakil kepala divisi. Sebelum masuk ke rangkaian kegiatan, semua yang terlibat di
humas diberikan tugas yaitu menghubungi media partner yang akan membantu
mempromosikan kegiatan SOL XIV ini, tentunya dibagi berdasarkan jumlah
fakultas dan himpunan yang ada di Unpad. Setelah beres, memasuki 1st sampai
dengan 3rd phase dibagi-bagi untuk menjadi penanggung jawabnya. Setelah
semua rangkaian selesai, divisi humas diberikan lagi pekerjaan dadakan untuk
menghubungi Ketua BEM dan meminjam tempat di Unpad yang akhirnya wisuda
SOL XIV diselenggarakan secara hybrid di Bale Santika.
Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dari seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh divisi humas,
tentunya sebagai anak humas harus terbiasa dengan pekerjaan yang diberikan
secara dadakan. Seperti halnya dengan peminjaman tempat, menghubungi Ketua
BEM, dan berbagai pekerjaan dadakan yang tak terduga. Selain itu, dalam
menghubungi pembicara/narasumber harap mempersiapkan worst case ketika
orang yang dihubungi sangat sulit untuk merespon chat, humas harus selalu
memfollow up dan menyiapkan another plan untuk rangkaian yang akan
dilaksanakan.
Saran dan Rekomendasi
Saran untuk panitia yang masuk divisi humas selanjutnya, mohon untuk
terbiasa menerima pekerjaan yang diberikan secara dadakan. Selain itu,
diharapkan untuk menyiapkan plan yang lain ketika pembicara yang dihubungi
sulit untuk memberikan jawaban. Selain itu, untuk setiap elemen yang masuk di
divisi humas diberikan pekerjaan berdasarkan seluruh rangkaian dan pekerjaan
yang ada di timeline. Sehingga semuanya bisa bekerja secara rata, dengan
diberikan beban kerja yang sama. Divisi humas menjadi penghubung dari seluruh
rangkaian yang ada di School of Leader ini, artinya harus terbiasa untuk menjaga
komunikasi dengan orang lain dan seluruh elemen yang ada di humas bisa
kompak.
e. Divisi MSDM
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Evaluasi Kegiatan
Saran dan Rekomendasi
2. Main Event
Kegiatan Main Event terbagi atas Phase One, Phase Two, dan Phase
Three. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara online melalui platform Zoom
Meeting. Phase one berhasil dilaksanakan sesuai timeline kegiatan yang telah
dibuat sebelumnya, yaitu :
Sabtu, 7 Agustus 2021
Jum’at, 13 Agustus 2021
Sabtu, 14 Agustus 2021
Sabtu, 21 Agustus 2021
Phase Two berhasil dilaksanakan sesuai timeline kegiatan yang telah dibuat
sebelumnya, yaitu :
Kamis, 2 September 2021
Jum’at, 3 September 2021
Sabtu, 4 September 2021
Phase Three berhasil dilaksanakan sesuai timeline kegiatan yang telah dibuat
sebelumnya, yaitu :
Jum’at, 10 September 2021
Sabtu, 11 September 2021
3. Wisuda
Wisuda dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 November 2021. Kegiatan
dilakukan secara hybrid dengan lokasi kegiatan di Auditorium Bale Santika
Unpad. Dengan pembatasan panitia dan peserta yang hadir serta protokol
kesehatan yang ketat. Adapun pelaksanaan wisuda tergolong kurang baik
karena sempat terlambat kurang lebih 30 menit. Hal ini dikarenakan kurangnya
persiapan translog dalam mensetting lokasi kegiatan akibat beberapa
perlengkapan yang belum tersedia. Selain itu, dikarenakan tidak adanya gladi
bersih, maka keberlangsungan wisuda dirasa kurang maksimal.
Evaluasi Kegiatan
1. Pra Event
Kurangnya pengetahuan terkait tahapan persiapannya.
2. Main Event
a. Phase one
Kurangnya list daftar pemateri
Ada satu kegiatan yang terlalu mepet waktu publikasinya dengan
hari pelaksanaan.
b. Phase Two
Kurangnya list daftar pemateri sehingga waktu publikasi terlalu
mepet.
Banyaknya perbedaan pendapat antar divisi acara dengan divisi
kurikulum
c. Phase Three
Waktu persiapan yang terlalu mepet.
Terkendala pemateri hari kedua yang terlalu mepet.
3. Wisuda
SDM Divisi Translog yang kurang
Sempat terkendala teknis kegiatan karena tidak adanya gladi
bersih.
Pengadaan barang dan perlengkapan yang terlalu mepet oleh
Divisi Translog.
Saran dan Rekomendasi
1. Pra Event
Perlunya sharing session dengan panitia SOL sebelumnya agar
lebih jelas persiapan yang harus dilakukan.
2. Main Event
a. Phase One
Menyiapkan list pemateri cukup banyak dari jauh-jauh hari.
Persiapan kegiatan yang perlu dimaksimalkan lagi.
b. Phase Two
Menyiapkan list pemateri cukup banyak dari jauh – jauh hari.
Koordinasi yang baik antara masing – masing divisi agar segala
bentuk persiapan dapat diketahui satu sama lain, khususnnya
antara Divisi Acara dan Divisi Kurikulum.
c. Phase Three
Menyiapkan list pemateri cukup banyak dari jauh – jauh hari.
Persiapan kegiatan yang perlu dimaksimalkan lagi.
3. Wisuda
Meminta bantuan dari divisi lain yang tidak mempunyai jobdesc di
hari pelaksanaan untuk membantu Divisi Translog.
Usahakan untuk melakukan gladi bersih sehari sebelum kegiatan
jika dilaksanakan secara hybrid ataupun offline.
Divisi Translog harus menyiapkan segala bentuk pengadaan
barang dan perlengkapan dari jauh hari.
g. Divisi Acara
Pra Event
Tahap Persiapan
Tahapan ini terdiri atas dua kegiatan utama yaitu perencanaan
(penyusunan konsep kegiatan) dan persiapan (teknis kegiatan). Adapun jika
diurutkan secara kronologis keseluruhan tahapan persiapan dijabarkan sebagai
berikut :
a. Penyusunan maksud dan tujuan kegiatan
b. Rapat pembagian penanggung jawab kegiatan
c. Pembuatan konsep kegiatan
d. Menghubungi narasumber dan moderator
e. Briefing live instagram Pra-Event
f. Publikasi
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Pra-Event School of Leader XIV dilaksanakan sebanyak dua
kali dengan total narasumber sebanyak dua orang. Pra-event pertama
dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juli 2021 dengan narasumber yaitu Faris
Verliansyah (Kepala Sekolah School of Leader XIV). Di rangkaian perdananya,
Pra-event ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta seputar
kegiatan dan manfaat School of Leader dari sudut pandang kepala sekolah School
of Leader XIV serta melakukan branding School of Leader XIV. Pra-Event
kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Juli 2021 dengan narasumbernya yaitu
Rohman Hikmat (Duta Baca Jawa Barat 2020) adapun maksud dan tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk sharing mengenai “How to be A Good Role Model”.
Setelah live instragam dilakukan, notulensi dari kegiatan live streaming dibuat
untuk memberikan rangkuman yang kemudian diposting melalui official account
School of Leader. Kemudian live instagram pun di simpan pada fitur IGTV.
Evaluasi Kegiatan
- Terdapat gangguan teknis saat pelaksanaan School of Leader dari narasumber
pada live instagram pertama.
- Terdapat kesalahan penulisan nama narasumber di dalam Term of Reference.
Phase One
Tahap Persiapan
Tahap persiapan diisi dengan rapat untuk penentuan metode kegiatan
beserta narasumber kegiatan. Rapat kegiatan berjalan dengan baik, metode
pelaksanaan yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan First Phase yaitu webinar
Tahap Pelaksanaan
First Phase dilaksanakan sebanyak delapan kali dengan topik besar
seputar self skill dan interpersonal skill. Rangkaian First Phase dilaksanakan
mulai dari tanggal 7 Agustus 2021 hingga 21 Agustus 2021. Pada setiap
rangkaiannya terdapat narasumber yang berbagi mengenai suatu topik bahasan.
Adapun detail waktu, narasumber, dan topik bahasannya adalah sebagai berikut.
No Tanggal Pemateri Topik Bahasan
Evaluasi Kegiatan
- Waktu persiapan teknis kurang dan mepet sehingga kesulitan untuk
mempersiapkan pelaksanaan, hal ini diakibatkan oleh terfokusnya persiapan
pada hal-hal yang bersifat konseptual.
- Kurangnya rekomendasi nama narasumber serta adanya narasumber yang
menolak menjadi hambatan bagi penentuan narasumber di tahapan selanjutnya.
Phase Two
Tahap Persiapan
Tahap persiapan diisi dengan rapat untuk penentuan metode kegiatan
beserta narasumber kegiatan. Rapat kegiatan berjalan dengan baik, metode
pelaksanaan yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan second phase yaitu
talkshow interaktif yang pada setiap akhir acara diberikan durasi untuk diskusi
kelompok untuk menyelesaikan studi kasus. Beberapa narasumber yang
ditentukan di awal berhalangan untuk hadir namun dapat digantikan dengan
narasumber lainnya. Persiapan selanjutnya adalah dengan diadakannya briefing
untuk narasumber dan moderator, serta briefing dengan seluruh panitia SOL XIV
dan juga gladi.
Tahap Pelaksanaan
Phase Two dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan, tiga pertemuan ini
dibagi menjadi 4 sektor peminatan. Waktu pelaksanaan Phase Two ada pada
tanggal 02-04 September 2021. Masing-masing sektor peminatan diisi oleh dua
orang pembicara. berikut detail pembicara beserta dengan sektoralnya.
pandemi
Evaluasi Kegiatan
- Waktu persiapan teknis kurang sehingga cukup keteteran saat
pelaksanaannya, hal ini diakibatkan oleh hal-hal yang bersifat konseptual
(kurikulum dan metode) belum pada tahap fiksasi.
- Pemateri dihubungi secara dadakan, hal ini berdampak pada waktu publikasi
kegiatan SOL XIV
- Komunikasi antara Divisi Acara dan Kurikulum, serta Ring 1 berjalan kurang
baik sehingga beberapa kali ada hal yang terlewat atau bermasalah.
Phase Three
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Phase Three dilaksanakan sebanyak dua kali dengan topik besar
seputar Leading Team, Visioner, dan Mentoring. Rangkaian Phase Three
dilaksanakan mulai dari tanggal 10 September 2021 hingga 11 September
2021. Pada setiap rangkaiannya terdapat narasumber yang berbagi mengenai
suatu topik bahasan. Adapun detail waktu, narasumber, dan topik bahasannya
adalah sebagai berikut.
Evaluasi Kegiatan
- Waktu persiapan teknis sesi Mentoring kurang, yang diakibatkan oleh terlalu
fokusnya pembahasan pada hal-hal yang bersifat konseptual (kurikulum dan
metode), hal ini berakibat pada pengiriman TOR yang mepet untuk para
Mentor.
Wisuda
Tahap Persiapan
Tahap persiapan diisi dengan rapat untuk penentuan metode
pelaksanaan kegiatan dan konten apa yang akan diadakan dalam kegiatan
wisuda School of Leader XIV. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam
wisuda adalah Hybride dimana panitia berkumpul secara Offline dan peserta
yang telah memasuki Zoom ditayangkan di tempat menggunakan proyektor.
Tahap Pelaksanaan
Wisuda School of Leader XIV dilaksanakan pada tanggal 13 November
2021. Kegiatan dilaksanakan secara Hybrid dimana panitia berkumpul secara
Offline dan peserta yang telah memasuki Zoom ditayangkan di tempat
menggunakan proyektor. Kegiatan wisuda diawali dengan sambutan dari
Kepala Sekolah School Of Leader XIV, Ketua departemen KPSDM BEM
KEMA Unpad, dan ketua BEM Kema Unpad, seperti yang terlampir pada
Rundown kegiatan. Kegiatan diakhiri dengan kegiatan inti dari wisuda ini yaitu
penyebutan nama wisudawan wisudawati.
Evaluasi Kegiatan
- Persiapan yang sangat kurang untuk Wisuda mulai dari briefing dan juga gladi
- Kurangnya Back up an pada peralatan teknis yang berdampak pada
keberlangsungan acara.
h. Divisi Translog
Pra Event
Tahap Persiapan
- Melakukan Firstmeet Divisi Translog pada tanggal 5 Juni 2021.
- Perencanaan pelatihan secara internal Divisi Translog untuk menjadi
operator Zoom.
Tahap Pelaksanaan
- Melakukan Pelatihan Divisi Translog pada 19 Juli 2021.
Evaluasi Kegiatan
Main Event
a. Phase One
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Evaluasi Kegiatan
b. Phase Two
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Evaluasi Kegiatan
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Evaluasi Kegiatan
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Evaluasi Kegiatan
i. Divisi PDD
Jika program kerja terdiri dari sub acara,, maka evaluasi DIPISAH per sub acara.
a. Divisi Acara
● Tahap Persiapan
Berisi tentang hal-hal yang terjadi pada saat persiapan kegiatan, mulai dari
rapat persiapan dan keputusan-keputusan yang diambil pada saat persiapan
kegiatan. Disusun secara kronologis.
● Tahap Pelaksanaan
Berisi tentang apa yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Disusun
secara kronologis, berdasarkan waktu.
● Evaluasi Kegiatan
b. Divisi …
Mengikuti format evaluasi divisi sebelumnya, dst.
BAB VI
PENUTUP
LAMPIRAN
b. Surat Keluar
Nomor Surat Perihal Tujuan Tanggal Surat