Anda di halaman 1dari 4

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع لَى َأْش َر ِف الـُمْر َس ِليَن َو َع لَى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬، ‫ َو ِبِه َن ْس َت ِعْيُن َع َلى ُأُموِر الُّد ْن َي ا َو الِّد يِن‬، ‫اْلَح ْمُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِميَن‬
‫ َأَّما َب ْع ُد‬، ‫َأْج ـَم ـِعيَن‬

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddiin. Wassholatu


wassalamu ‘alaa asyrofil mursaliin, wa’alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin. Amma ba’du.

Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan kultum mengenai Sabar dalam menghadapi
ujian

Dalam hidup ini kita tidak akan jauh dari segala ujian, entah ujian kesedihan atau
kesenangan.

Sebagaimana dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-157

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa
innaa ilaihi raaji`uun.”

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

(QS. Al-Baqarah: 155-157)


Kita diberikan berbagai ujian untuk menguji kadar keimanan kita, siapakah diantara kita yang
bersabar, dan disaat kita ditempa ujian atau musibah maka kita diperintahkan untuk
mengucapkan kalimat Istirja’ agar kita mengingat bahwa segala sesuatu dalam hidup ini
termasuk diri kita adalah milik Allah Ta’ala. Tentunya dibalik kesabaran selalu terdapat
keberkahan dan petunjuk dari Allah Ta’ala. Begitupun untuk umat islam yang mengaku
beriman, mereka akan diberikan ujian terlebih dahulu sebelum memasuki surga. Sebagaimana
dalam surah Al-Baqarah ayat 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya
pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al-
Baqarah: 214)

Disini saya akan menceritakan sebuah kisah keteladanan Nabi Ayyub as yang mampu
bersabar dan tetap bersyukur di kala ujian dan musibah berat yang diberikan Allah Swt..

Sebelum ujian kesabaran menimpanya, Nabi Ayyub diberikan limpahan karunia nikmat oleh
Allah. Beliau dikaruniai badan sehat dengan wajah yang rupawan. Beliau juga diberi
anugerah berupa anak-anak keturunan yang baik dan seorang istri yang setia.

Di sisi materi, Allah pun memberikan harta yang melimpah sehingga Nabi Ayyub menjadi
seorang yang kaya raya. Tak hanya berupa uang, harta tersebut juga mewujud dalam bentuk
tanah dan bangunan yang luas di daerah Batsniyyah, salah satu wilayah dari negeri Huran.

Beliau juga memiliki bermacam binatang ternak dalam jumlah yang sangat banyak hingga tak
ada orang yang bisa menandinginya. Binatang ternak tersebut berupa unta, sapi, kuda,
keledai, dan kambing.

Dengan banyaknya nikmat yang telah Allah diberikan, Nabi Ayyub pun rajin bersyukur.
Beliau menjadi seorang hamba yang bertakwa dan menyayangi sesama. Nabi Ayyub rajin
menyantuni anak yatim, janda, duafa, dan orang yang sedang dalam perjalanan tapi tak punya
uang untuk melanjutkan (ibnu sabil), serta memberi makan orang miskin.
“Sosok Penyabar dan Penuh Rasa Syukur Nabi Ayyub a.s. mempunyai keturunan dan rezeki
yang melimpah. Ia selalu bersyukur dan tekun beribadah. Hal itu membuat Iblis iri. Ia
meminta izin kepada Allah SWT untuk menggoda keimanan Nabi Ayyub a.s.

Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah
engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar.
Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).”

Allah memberi ujian kepada Nabi Ayyub dengan mengambil kembali seluruh nikmat
berlimpah yang Dia berikan kepada beliau. Pertama, Allah timpakan kepada Ayyub
alaihissalam penyakit kulit di sekujur tubuhnya.

Bahkan Ibnu Katsir menafsirkan, tidak ada satu pori-pori pun dari tubuh Nabi Ayyub yang
selamat dari penyakit judzam (kusta) itu. Dengan itu Allah mengangkat nikmat paras beliau
yang rupawan.

Badannya yang semula sehat, segar, dan bugar Allah angkat dengan menimpakan tubuh yang
sangat lemah karena penyakit itu. Saking lemahnya, dikisahkan Nabi Ayyub sampai tidak
sanggup berjalan sendiri untuk buang hajat ke kamar mandi, sehingga istri beliau harus
menemani.

Putra-putri beliau pun Allah ambil, semuanya meninggal dunia. Tak sampai di situ, harta
Nabi Ayyub yang berlimpah dan tak ada yang menandingi jumlahnya juga Allah tarik
kembali.

Nabi Ayyub pun jatuh miskin. Ditambah dengan kondisi penyakitnya, semua orang menjauhi
beliau. Nabi Ayyub pun mengasingkan diri ke suatu tempat. Hanya istri beliau yang setia
menemani, juga dua orang sahabat beliau yang selalu mengunjungi. Sampai pada suatu hari
istri beliau pun pada akhirnya enggan merawat beliau.

Walau demikian, keimanan Nabi Ayyub kepada Allah Swt tidak berkurang sama sekali.
Beliau tetap sabar dan tabah menerima cobaan tersebut sampai kemudian ujian tersebut
diambil oleh Allah Swt. Berkat hal inilah Nabi Ayyub dikenal sebagai salah seorang Nabi
yang sabar dan memiliki ketakwaan yang melimpah.

Kisah kesabaran dan ketabahan Nabi Ayyub ini dituliskan dalam surah Sad ayat 44, yang
bunyinya:
“Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah
engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar.
Dialah sebaik-baik hamba.” (QS Sad: 44)

Banyak diantara kita yang bersedih akan ujian yang Allah berikan, merasa bahwa hidup ini
hanya berupa kesengsaraan kemudian berputus asa. Padahal dalam hidup ini kita memiliki
banyak kenikmatan dan kebahagiaan yang jarang kita sadari dan syukuri, dan dibalik
kesulitan pasti ada kemudahan hal ini terdapat dalam surah Al-Insyirah ayat 5-6.

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya


sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al-Insyirah ayat 5-6)

Teman-teman yang dirahmati Allah, sudah sepatutnya kita sebagai umat islam harus selalu
mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita. Dan selalu bersabar terhadap apa yang
menimpa kita, karena sesungguhnya kehidupan dunia ini berisi ujian.

Ujian itu bermacam-macam, ada yang diuji dengan ketidaksempurnaan tubuh, harta dan
ekonomi yang sulit, ada juga yang diuji dengan harta dan kekayaan yang berlimpah. Kita
semua pasti diuji, tidak ada satupun orang yang tidak diuji. Kehidupan dan kematian juga
termasuk ujian untuk menguji siapakah diantara kita yang paling baik amalnya, dalam surah
al-mulk ayat 2.

Demikian kultum yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan kata. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua, amiin ya
rabbal ‘alamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Waabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai