Anda di halaman 1dari 10

Lex Crimen Vol.XII/No.

2/Mei/2023

SANKSI PIDANA TERHADAP merugikan keuangan negara, tetapi juga


GRATIFIKASI melanggar hak-hak rakyat atau Hak Asasi
MENURUT PASAL 12B AYAT (2) Manusia. Negara Indonesia sejak tahun 2002
UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA dengan diberlakukannya UndangUndang
KORUPSI Komisi Pemberantasan Korupsi,
mengklasifikasikan kejahatan korupsi sebagai
kejahatan luar biasa (extraordinary crimes).
VIRGINIA ZEFANYA A.TUMBOL Berdasarkan data yang didapat dari Indonesia
virginiatumbol@gmail.com Corruption Watch, sepanjang tahun 2020 telah
Adi T. Koesoemo terjadi sebanyak 1.218 kasus korupsi ditangani
Muhammad H. Soepeno oleh pengadilan Tindak Pidana Korupsi,
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.
Abstrak Praktik korupsi paling banyak didominasi oleh
Undang-undang Tindak Pidana Korupsi Aparatur Sipil Negara (sebanyak 321 kasus),
mengatur tentang pemberian sanksi pidana pihak swasta (sebanyak 286 kasus) dan
terhadap gratifikasi yang diterima oleh pegawai perangkat desa (sebanyak 330 kasus). Komisi
negeri, penyelenggara negara, atau pihak lain Pemberantasan Korupsi mengkategorikan
yang melakukan tindakan korupsi. Pasal 12B Tindak Pidana Korupsi berdasarkan instansi,
ayat (2) UU Tipikor menyebutkan bahwa jenis perkara, profesi atau jabatan, inkracht
gratifikasi yang tidak tercantum dalam laporan (eksekusi putusan yang berkekuatan hukum
hartanya dan bernilai lebih dari Rp10 juta akan tetap) dan wilayah. Tindak Pidana Korupsi
dikenai sanksi pidana. berdasarkan profesi atau jabatan paling banyak
Gratifikasi adalah pemberian yang diberikan didominasi oleh swasta (sebanyak 308 kasus),
kepada seseorang dengan tujuan untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
memperoleh keuntungan atau pengaruh. Dalam Perwakilan Rakyat Daerah (sebanyak 274
konteks hukum, gratifikasi biasanya merujuk kasus), termasuk pejabat Eselon I/II/III
pada pemberian yang dilarang oleh undang- (sebanyak 230 kasus).Tindak Pidana Korupsi
undang karena dapat mempengaruhi keputusan berdasarkan instansi umumnya dilakukan oleh
atau tindakan seseorang yang memiliki Pemerintah Kabupaten/Kota (409 kasus),
kewenangan atau tanggung jawab di dalam kementerian atau lembaga (382 kasus) dan
suatu institusi atau lembaga pemerintah. Pemerintah Provinsi (152 kasus).7 Tindak
Tujuan Dari Penelitian Ini adalah : Pidana Korupsi berdasarkan jenis perkara itu
1. Untuk mengetahui dan memahami sendiri paling banyak berupa penyuapan (739
aturan hukum untuk menduduki kasus), pengadaan barang atau jasa (236 kasus)
jabatan di pemerintahan. dan penyalahgunaan anggaran (50 kasus.
2. Untuk mengetahui dan memahami Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
penerapan hukum terhadap gratifikasi tentang Perubahan Atas UndangUndang
menurut Pasal 12B Ayat (2) Undang- Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999
Undang Tindak Pidana Korupsi. tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
menggolongkan beberapa item yang dapat
Kata Kunci : Gratifikasi, UU tindak pidana dikategorikan sebagai Tindak Pidana Korupsi,
korupsi pasal 12B yaitu mulai dari Pasal 5 sampai dengan Pasal
12.
Gratifikasi juga berbeda dari suap dan
PENDAHULUAN pemerasan. Gratifikasi di dalamnya tidak
A.Latar Belakang terjadi kesepakatan mengenai berapa besar nilai
Korupsi merupakan suatu istilah yang banyak uang atau benda berharga dan dimana uang dan
kali ditemukan dan dengar di kalangan benda berharga itu diserahkan, antara pemberi
masyarakat umum, terutama media-media gratifikasi dengan pegawai negeri atau
sosial juga berita di stasiun televisi maupun penyelenggara negara yang menerimanya. Suap
radio. Undang-Undang Republik Indonesia di dalamnya terjadi kesepakatan antara pemberi
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas suap dengan pegawai negeri atau
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 penyelenggara negara yang menerima suap,
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yaitu mengenai berapa besar uang atau benda
menyatakan, bahwa korupsi tidak hanya berharga dan dimana uang dan benda berharga

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

tersebut dilakukan penyerahan serta siapa, perundang-undangan. Bahan primer


kapan uang juga benda berharga itu diserahkan. yang digunakan dalam skripsi ini
adalah Undang-Undang Republik
B. Rumusan Masalah Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tentang Perubahan Atas Undang-
rumusan masalah yang diangkat oleh Penulis Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
dalam skripsi ini, yaitu: Pemberantasan Tindak Pidana
1. Bagaimana aturan hukum untuk Korupsi.
menduduki jabatan di pemerintahan? 2. Bahan hukum sekunder Bahan hukum
2. Bagaimana penerapan hukum terhadap yang dapat menjelaskan bahan hukum
gratifikasi menurut Pasal 12B Ayat (2) primer. Bahan hukum sekunder ini
Undang-Undang Tindak Pidana diperoleh dan dikumpulkan dari buku
Korupsi? literatur.
C. Tujuan Penulisan 3. Bahan hukum tersier Bahan hukum
Penulisan skripsi ini mempunyai tujuan, antara yang dapat menerangkan arti atau
lain: makna kata dan istilah tertentu pada
1. Untuk mengetahui dan memahami bahan hukum primer maupun
aturan hukum untuk menduduki sekunder. Bahan hukum tersier ini
jabatan di pemerintahan. diperoleh dari kamus atau
2. Untuk mengetahui dan memahami ensiklopedia.
penerapan hukum terhadap gratifikasi Data selanjutnya dianalisis dengan
menurut Pasal 12B Ayat (2) Undang- menggunakan interpretasi atau penafsiran
Undang Tindak Pidana Korupsi. secara gramatikal dan penafsiran secara
D. Manfaat Penulisan historis.
Manfaat penulisan skripsi ini, yaitu:
1. Secara Teoritis Penulisan skripsi ini F. Sistimatika Penulisan
diharapkan dapat menambah Sistimatika penulisan skripsi ini terdiri dari
pengetahuan mengenai aturan hukum empat bab, yaitu sebagai berikut:
untuk menduduki jabatan di • BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri
pemerintahan. dari Latar Belakang; Rumusan
2. Secara Praktis Penulisan skripsi ini Masalah; Tujuan Penulisan; Manfaat
diharapkan dapat memberikan Penulisan; Metode Penelitian;
kontribusi ilmiah dalam mengkaji hal- Sistimatika Penulisan.
hal berkaitan dengan penerapan hukum • BAB II TINJAUAN PUSTAKA, yang
terhadap gratifikasi menurut Pasal 12B terdiri dari tinjauan umum tentang
Ayat (2) Undang-Undang Tindak Sanksi Pidana; Pengertian Gratifikasi;
Pidana Korupsi. Tindak Pidana Korupsi.
E. Metode Penelitian • BAB III PEMBAHASAN, yang terdiri
Penulisan skripsi ini menggunakan dari Aturan Hukum Untuk Menduduki
metode penelitian dengan pendekatan yuridis Jabatan Di Pemerintahan; Penerapan
normatif. Pendekatan yuridis normatif, yaitu Hukum Terhadap Gratifikasi Menurut
penelitian hukum melalui bahan kepustakaan Pasal 12B Ayat (2) Undang-Undang
(library research). Penelitian dilakukan dengan Tindak Pidana Korupsi.
menelusuri peraturan-peraturan dan literatur- • BAB IV PENUTUP, yang terdiri dari
literatur yang terkait permasalahan diteliti. Kesimpulan dan Saran.
Bahan pustaka pada penelitian hukum normatif
• DAFTAR PUSTAKA
merupakan data dasar yang dalam ilmu
penelitian digolongkan sebagai data sekunder.
1. Bahan hukum primer Bahan hukum
utama penelitian ini yang diperoleh dan
dikumpulkan dari berbagai peraturan

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

TINJAUAN PUSTAKA C.Pengertian Gratifikasi


A.Sanksi Pidana Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi merinci
Menurut Kamus Besar Bahasa tiga praktik Tindak Pidana Korupsi terkait jual
Indonesia Online, sanksi adalah tanggungan beli jabatan, antara lain gratifikasi, suap dan
(tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk pemerasan.
memaksa orang menepati perjanjian atau
menaati ketentuan undang-undang (anggaran 1.Suap
dasar, perkumpulan dan sebagainya). Suap secara konseptual diartikan sebagai
Kamus Hukum memberikan pengertian pemberian hadiah atau janji kepada seorang
sanksi sebagai akibat sesuatu perbuatan atau penyelenggara negara maupun pegawai negeri
reaksi dari pihak lain (manusia, makhluk sosial) yang berhubungan dengan jabatannya. Secara
maupun suatu perbuatan. normatif, suap diatur dalam berbagai rumusan
Sanksi pidana adalah bentuk sanksi pasal, yang apabila dilihat berdasarkan
paling banyak digunakan dalam menjatuhkan jenisnya, dapat dibagi menjadi dua, yaitu suap
hukuman terhadap seseorang yang terbukti aktif (active bribery) dan (suap pasif (passive
bersalah telah melakukan suatu perbuatan bribery).
pidana. 2. Pemerasaan
Perbedaan antara suap dengan pemerasan
B. Tindak Pidana Korupsi terletak pada inisiatifnya. Hal tersebut
Menurut Subekti dan R. Tjitrosoedibio, digambarkan sebagai berikut, apabila inisiatif
corruptie adalah korupsi, perbuatan curang, ada di pemberi, maka dapat dikategorikan
tindak pidana yang merugikan keuangan sebagai suap. Inisiatif yang ada pada penerima,
negara. maka dikategorikan sebagai pemerasan.
Baharudin Lopa mengutip pendapat 3.Gratifikasi
Dafid M. Chalmers, menguraikan istilah Pengertian gratifikasi dapat diperoleh dari
korupsi ke dalam berbagai bidang, yaitu yang Penjelasan Pasal 12B UndangUndang Nomor
menyangkut masalah penyuapan, berhubungan 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
dengan manipulasi di bidang ekonomi, dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
berkaitan bidang kepentingan umum. Hal ini tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
diambil dari definisi financial manipulations yaitu pemberian dalam arti luas meliputi
and deliction injurious to the economy are often pemberian uang, barang, rabat (discount),
labelled corrupt. komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.
2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Gratifikasi tersebut, baik diterima di dalam
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan maupun luar negeri dan dilakukan dengan atau
Tindak Pidana Korupsi menegaskan, bahwa tanpa sarana elektronik.
korupsi merupakan:
1. Tindakan melawan hukum untuk PEMBAHASAN
memperkaya diri sendiri yang A. Aturan Hukum Untuk Menduduki
merugikan keuangan negara. Jabatan Di Pemerintahan
2. Menyalahgunakan kewenangan untuk Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang
memperkaya diri yang dapat Aparatur Sipil Negara, yang disahkan oleh
merugikan keuangan negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono efektif
Contohnya, menyuap petugas (pemberi berlaku mulai 15 Januari 2014.44 Ada beberapa
dan penerima suap), benturan alasan yang dijadikan dasar pertimbangan
kepentingan dalam pengadaan barang pemerintah melakukan pergantian undang-
dan jasa, pemerasan, gratifikasi. undang kepegawaian dari Undangundang RI
3. Perbuatan curang dan mark up. No. 43 Tahun 1999 menjadi Undang-undang RI
No. 5 Tahun 2014. Alasan-alasan tersebut
diuraikan di dalam Naskah Akademik

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Rancangan UndangUndang Aparatur Sipil tidak lagi didasarkan pada karier, dimana
Negara, yang dapat diuraikan sebagai berikut: perekrutan pegawai baru, didasarkan pada
1. Semangat “membangun aparatur negara formasi yang ditetapkan setiap tahun. Tetapi
yang profesional, bebas dari intervensi pengangkatan dan penempatan jabatan
politik, bersih dari praktik KKN, didasarkan pada jabatan yang lowong, sehingga
berintegritas tinggi serta berkemampuan dengan alasan jabatan yang lowong itulah
dan berkinerja tinggi.” diperlukan pengangkatan dan penempatan
2. Dalam pengembangan pemerintahan pegawai untuk mengisi jabatan tersebut.
kedepan diperlukan pemilihan fungsi
aparatur pemerintahan, yaitu fungsi Selain dasar pertimbangan tersebut di atas,
manajemen kebijakan pemerintahan dalam Naskah Akademik Rancangan Undang-
negara dan fungsi pelayanan publik dasar. Undang ASN45 ada beberapa landasan yang
Dalam Naskah Akademik Rancangan melatarbelakangi lahirnya UU RI No. 5 Tahun
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, 2014, berupa:
pelaksanaan fungsi manajemen kebijakan 1. Landasan Filosofis
pemerintahan negara dijalankan oleh PNS 2. Landasan Yuridis
sedangkan pelaksanaan fungsi pelayanan 3. Landasan Sosiologis
publik dasar dilakukan oleh PPPK.
Pelayanan publik dasar meliputi: B.Penerapan hukum terhadap gratifikasi
pendidikan, pelayanan kesehatan, serta menurut Pasal 12B Ayat (2) Undang-
pendukung manajemen kebijakan Undang Tindak Pidana Korupsi.
pemerintahan negara.
3. Untuk lebih fleksibelnya struktur ASN Diskursus mengenai korupsi seakan
sehingga selalu dapat menyesuaikan selalu menjadi perbincangan hangat di setiap
dengan dinamika perkembangan negara sehingga sepertinya korupsi merupakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan budaya, ia membudaya akibat dari kebuntuan
bernegara, maka dibentuklah PPPK birokratis pada struktur sosial, struktur
(contract government employees), dengan ekonomi, ataupun struktur politik. Di Indonesia
menerapkan standar dan norma penggajian sendiri korupsi menjadi kebiasaan sejak zaman
layaknya di Perusahaan Swasta. Adanya lampau, korupsi 39 menjadi tradisi dalam corak
PPPK ini, menjadikan pemerintah tidak birokrasi patrimonial, yang mengejawantahkan
terikat kepada penghidupan pegawai yang bentuknya dalam sistem masyarakat feudal.
harus ditanggung seumur hidup seperti Corak dan sistem seperti ini tetap dipertahankan
halnya PNS. Ketika PPPK sudah tidak sebagai sebuah kewajaran.
produktif lagi untuk bekerja dan kontrak Untuk mewujudkan asas umum
kerjanya sudah berakhir maka pemutusan pemerintahan yang baik yang telah diatur dalam
hubungan kerja dapat dilakukan oleh Pasal 1 diktum (6) UURI Nomor 28 Tahun
pemerintah tanpa harus menanggung uang 1999 yang berbunyi “ Asas umum
pensiun bagi pegawai yang bersangkutan, pemerintahan yang baik adalah asas yang
sehingga disatu sisi akan sangat menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan
menguntungkan pada keuangan negara. dan norma hukum untuk mewujudkan
4. sistem manajemen kepegawaian yang penyelenggara negara yang bersih yang bebas
diterapkan dalam UU RI No. 5 Tahun 2014 dari korupsi, kolusi dan nepotisme” nampaknya
adalah “sistem manajemen pegawai yang masih harus melewati jalan yang terjal.
berbasis jabatan (position based personal Gejala korupsi ada pada setiap negara
management system) sebagai pengganti terutama negara yang sedang membangun
dari sistem manajemen pegawai berbasis sudah hampir mengalami condition sine qua
karir (career based personal management non. Kegiatan kriminal yang tersistematis dan
system).” merugikan negara, baik terhadap kebutuhan
Sistem ini membawa konsekuensi bahwa negara maupun rakyat yang semakin menderita
pengangkatan pegawai dan penempatan jabatan akibat penyalahgunaan wewenang. Masyarakat

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Tranparansi Internasional (MTI) menemukan 1.Gratifikasi yang wajib dilaporkan meliputi:


beberapa pilar penyebab kegiatan korupsi di a) Gratifikasi yang diterima dan/atau ditolak
Indonesia, di antaranya : oleh ASN Kemenkeu, yang berhubungan
a) Lembaga pengawas yang tidak dengan jabatan dan berlawanan dengan
independen. kewajiban atau tugas yang bersangkutan.
b) Politisasi birokrasi. b) Gratifikasi yang ditujukan kepada unit
c) Absennya kemauan politik pemerintah. kerja dari pihak yang mempunyai benturan
d) Peran militer dominan dalam bidang kepentingan. Untuk memudahkan
politik. pemahaman, contoh gratifikasi yang tidak
boleh diterima biasanya berhubungan
Adapun salah satu bentuk tindak pidana dengan:
korupsi yaitu, gratifikasi yang dimuat dalam a. Terkait dengan pemberian layanan
Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001, yang dalam pada masyarakat diluar penerimaan
penjelasannya pada ayat (1) disebutkan bahwa, yang sah.
gratifikasi dalam arti luas terdapat pada redaksi b. Terkait dengan tugas dalam proses
“fasilitas lainnya” seharusnya para pelaku penyusunan anggaran diluar
sudah bisa dijerat dengan pasal ini dengan penerimaan yang sah.
memberikan imbalan dalam pemenangan c. Terkait dengan tugas dalam proses
tender dan proyek oleh pemangku jabatan pemeriksaan, audit, monitoring dan
strategis. evaluasi diluar penerimaan yang sah.
Teknik dan strategi korupsi sangat d. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan
beragam, baru-baru ini yang sedang menjadi dinas diluar penerimaan yang sah/resmi
perbincangan hangat adalah tindak pidana dari instansi.
korupsi tentang gratifikasi dalam bentuk e. Dalam proses penerimaan /promosi/
pelayanan seksual yang muncul istilah mutasi pegawai.
“gratifikasi seksual”.
Tindak pidana korupsi yang terkait dengan 2.Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan
gratifikasi diatur secara tegas dalam Pasal 12 b meliputi:
dan Pasal 12 c Undang-Undang No.31 Tahun a.Gratifikasi yang terkait kedinasan, terdiri
1999 Tentang Perubahan atas Undang-Undang atas:
No.20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan 1. Segala sesuatu yang diperoleh dari
Tindak Pidana Korupsi. seminar, workshop, konferensi,
Penjelasan Pasal 12 b Undang-Undang pelatihan, atau kegiatan lain sejenis, di
No.20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas dalam negeri maupun di luar negeri,
Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Tentang baik yang diperoleh dari panitia
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang seminar, penyelenggara, atau penyedia
menjelaskan mengenai pengertian gratifikasi layanan transportasi dan penginapan
memberikan suatu gambarak yang cukup luas, dalam rangka kepesertaan yang antara
sehingga dalam penentuan suatu tindak pidana lain seperti disebutkan di dalam PMK
korupsi berupa gratifikasi akan menimbulkan Nomor 7/PMK.09/2017.
kesulitan dikarenakan masih multi tafsirnya 2. Kompensasi yang diterima dari pihak
suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai lain sepanjang tidak melebihi standar
gratifikasi. biaya yang berlaku di Kementerian
PMK Nomor 7/PMK.09/2017 tentang Keuangan, tidak terdapat Pembiayaan
Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Ganda, Benturan Kepentingan, atau
Kementerian Keuangan membagi Gratifikasi pelanggaran atas ketentuan yang
menjadi dua kategori yaitu gratifikasi yang berlaku di instansi penerima yang
wajib dilaporkan dan gratifikasi yang tidak antara lain seperti disebutkan di dalam
wajib dilaporkan. PMK Nomor 7/PMK.09/2017.

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

b.Gratifikasi yang tidak terkait kedinasan, promosi jabatan; dan/atau pindah/mutasi


meliputi: kerja.
1. Hadiah langsung/undian, rabat (diskon),1. 1.Sistem pembuktian Gratifikasi Terdepat
voucher, point rewards, atau suvenir yang sebuah metode untuk mengidentifikasi
Berlaku Umum; gratifikasi yang dikenal dengan Metode
2. prestasi akademis atau non (kejuaraan / PROVE IT.
perlombaan / kompetisi) biaya sendiri; Metode PROVE IT dilakukan dengan
3. keuntungan/bunga dari penempatan dana, mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri
investasi atau kepemilikan saham pribadi sendiri saat mempertimbangkan apakah sebuah
yang Berlaku Umum; hadiah boleh kita terima atau tidak. Beberapa
4. kompensasi atas profesi di luar Kedinasan hal yang ditanyakan pada metode PROVE IT
yang tidak terkait dengan tugas fungsi dari adalah sebagai berikut:
ASN Kemenkeu, dan tidak mempunyai 1. Purpose. Apakah tujuan dari
Benturan Kepen tingan serta tidak pemberian gratifikasi tersebut?
melanggar kode etik pegawai; 2. Rules. bagaimanakah aturan
5. pemberian karena hubungan keluarga perundangan mengatur tentang
sedarah dalam garis keturunan lurus 2 gratifikasi?
(dua) derajat atau dalam garis keturunan ke 3. Openess. bagaimana substansi
samping 1 (satu) derajat sepanJang tidak keterbukaan pemberian tersebut?
mempunyai Benturan Kepentingan dengan Apakah hadiah diberikan secara
penerima Gratifikasi; sembunyi-sembunyi atau di depan
6. pemberian karena hubungan keluarga umum.
semenda dalam garis keturunan lurus 1 ( 4. Value. Berapa nilai dari gratifikasi
satu) derajat atau dalam garis keturunan tersebut? Jika gratifikasi memiliki nilai
kesamping 1 (satu) derajat sepanjang tidak yang cukup tinggi maka sebaiknya
mempunyai Benturan Kepentingan dengan Pn/PN bersikap lebih berhati-hati dan
penerima Gratifikasi; menolak pemberian tersebut.
7. pemberian yang berasal dari Pihak Lain 5. Ethics. Apakah nilai moral pribadi
sebagai hadiah pada perayaan perkawinan, anda memperbolehkan penerimaan
khitanan anak, ulang tahun, kegiatan hadiah tersebut?
keagamaan / adat / tradisi, dengan nilai 6. Identity. Apakah pemberi memiliki
keseluruhan paling banyak hubungan jabatan, calon rekanan, atau
Rpl.000.000,00 (satu juta rupiah) dari rekanan instansi?
masing-masing pemberi pada setiap 7. Timing. Apakah pemberian gratifikasi
kegiatan atau peristiwa yang bersangkutan berhubungan dengan pengambilan
dan bukan dari Pihak yang Mempunyai keputusan, pelayanan atau perizinan?
Benturan Kepentingan dengan penerima
Gratifikasi; Pembuktian tentang benar tidaknya
8. pemberian dari Pihak Lain terkait dengan terdakwa melakukan perbuatan yang
musibah dan bencana, dan bukan dari didakwakan, merupakan bagian yang
Pihak yang Mempunyai Benturan terpenting dalam acara pidana. Dalam hal ini
Kepentingan dengan penerima Gratifikasi; pun hak asasi manusia dipertaruhkan.
9. pemberian dari sesama rekan kerj a, baik Bagaimana akibatnya jika seseorang didakwa
dari atasan, rekan setingkat atau bawahan dinyatakan terbukti melakukan perbuatan yang
yang tidak dalam bentuk uang, dengan didakwakan berdasarkan alat bukti yang ada
nilai maksimal Rp 200.000,00 (dua ratus disertai keyakinan hakim, padahal tidak benar.
ribu rupiah) per acara/ peristiwa dengan Untuk inilah maka hukum acara pidana
batasan nilai maksimal Rpl.000.000,00 bertujuan untuk mencari kebenaran materiil,
(satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari berbeda dengan hukum acara perdata yang
masingmasing pemberi, dalam rangka cukup puas dengan kebenaran formal.

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Pengertian gratifikasi terdapat pada pidana korupsi tentang gratifikasi yang nilainya
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau
Tahun 1999 juncto UU No. 20 Tahun 2001, lebih. Penyimpangan tersebut dapat dibenarkan
bahwa : “Yang dimaksud dengan “gratifikasi” karena ketentuan yang terdapat dalam Pasal 12
dalam ayat ini adalah pemberian dalam arti b ayat (1) huruf a merupakan ketentuan yang
luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, “ditentukan lain” dari ketentuan yang terdapat
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, dalam KUHAP sebagaimana dimaksud Pasal
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, 26. Oleh karena itu, dikatakan untuk tindak
perjawalan wisata, pengobatan cuma-cuma, pidana korupsi tentang gratifikasi yang nilainya
dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau
yang diteria di dalam negeri maupun di luar lebih menerapkan atau mengikuti apa yang oleh
negeri dan yang dilakukan dengan penjelasan umum Undang-Undang Nomor 20
menggunakan sarana elektronik atau tanpa Tahun 2001 dinamakan dengan “pembuktian
sarana elektronik. terbalik”, artinya bukan penuntut umum, tetapi
terdakwa yang wajib membuktikan bahwa
2. Pembuktian Terbalik pada Tindak Pidana terdakwa tidak melakukan tindak pidana
Gratifikasi korupsi tentang gratifikasi yang nilainya
Sehubungan dengan pembuktian yang Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau
harus dilakukan bila seorang Penyelenggara lebih.
Negara/Pegawai Negeri bila terlibat dalam Contoh kasus gratifikasi adalah kasus
kasus korupsi gratifikasi diatur dalam yang melibatkan mantan Bupati Talaud Sri
penjelasan umum Undang-Undang Nomor 20 Wahyuni Maria Manalip. Dimana dalam
Tahun 2001 disebutkan: “Ketentuan mengenai pemeriksaan di pengadilan mantan Bupati
pembuktian terbalik perlu ditambahkan dalam Talaud Sri Wahyuni Maria Manalip terbukti
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 menerima gratifikasi atau commitment fee
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebesar 10 persen dari nilai berbagai pekerjaan
sebagai ketentuan yang bersifat premium atau proyek yang dilelang kepada beberapa
remedium dan sekaligus mengandung sifat pengusaha. Selama itu, dia terbukti menerima
prevensi khusus terhadap pegawai negari Rp 9.303.500.000 melalui empat ketua
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 kelompok kerja (pokja) pengadaan barang dan
atau terhadap Penyelenggara Negara jasa. Atas perbuatannya, Sri dijatuhi hukuman
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Undang- penjara empat tahun dan denda Rp 200 juta,
Undang Nomor 28 Tahun 1999. yang bila tidak dibayarkan dapat diganti dengan
Tentang Penyelenggara Negara yang kurungan selama tiga bulan. Adapun tanah dan
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan bangunan miliknya di perumahan CitraGran,
Nepotisme untuk tidak melakukan tindak Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat,
pidana korupsi. Pembuktian terbalik ini yang dibeli dengan uang gratifikasi, juga bakal
diberlakukan dalam tindak pidana baru tentang disita.
gratifikasi. Yang dimaksud dengan “tindak
pidana baru tentang gratifikasi” dalam PENUTUP
penjelasan umum tersebut adalah tindak pidana A.Kesimpulan
korupsi tentang gratifikasi yang nilainya 1. Sistem manajemen kepegawaian di
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau Indonesia didasarkan pada UndangUndang
lebih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 b No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
ayat (1) huruf a. Negara adalah sistem manajemen pegawai
Ketentuan yang terdapat dalam Pasal yang berbasis jabatan (position based
12 b ayat (1) huruf a merupakan penyimpangan personal management system) sebagai
dari ketentuan yang terdapat dalam pasal 66 pengganti dari sistem manajemen pegawai
KUHAP, karena terdakwa, yaitu penerima berbasis karir (career based personal
gratifikasi dan bukan penuntut umum yang management system). Sistem ini membawa
dibebani kewajiban pembuktian untuk tindak konsekuensi bahwa pengangkatan pegawai

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

dan penempatan jabatan tidak lagi didasarkan sehingga penting untuk menjaga integritas
pada karier, dimana perekrutan pegawai baru, pegawai. Dalam keadaan sulit sekalipun,
didasarkan pada formasi yang ditetapkan pegawai negeri atau penyelenggara negara
setiap tahun. Tetapi pengangkatan dan harus tegas melawan gratifikasi demi
penempatan jabatan didasarkan pada jabatan terselenggaranya tata kelola pemerintahan
yang lowong, sehingga dengan alasan jabatan yang baik dalam pelayanan publik.
yang lowong itulah diperlukan pengangkatan Menyadari bahwa masih langkanya
dan penempatan pegawai untuk mengisi lingkungan yang anti korupsi, maka
jabatan tersebut. pengaruh faktor eksternal yang berasal dari
2. UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 lingkungan harus diminimalisir agar
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak penegakan terhadap gratifikasi dapat
Pidana Korupsi tidak melarang pemberian dilakukan dengan maksimal.
hadiah kepada pegawai negeri atau 2. Perlu kiranya ada regulasi suatu undang-
penyelenggara negara, namun terdapat undang yang jelas mengenai suatu perbuatan
ramburambu yang harus diperhatikan terkait apakah merupakan perbuatan yang
gratifikasi agar terhindar dari jenis gratifikasi berkaitan dengan gratifikasi atau bentuk dari
yang dapat dianggap suap. Tindak pidana perbuatan tersebut merupakan hibah.
korupsi yang terkait dengan gratifikasi diatur
secara tegas dalam Pasal 12 b dan Pasal 12 c DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Tentang Buku Achmad Ali, 2002. Menguak
Perubahan atas Undang-Undang No. 20 Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis Dan
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Sosiologis). Jakarta; Chandra Pratama.
Pidana Korupsi. Setiap 58 gratifikasi kepada ……………., 2012, Menguak Teori Hukum
pegawai negeri atau penyelenggara negara (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial
dianggap suap apabila berhubungan dengan Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-
jabatannya dan yang berlawanan dengan Undang (Legis Prudence), Jakarta: Prenada
kewajiban atau tugasnya. Untuk nilai Media Group.
gratifikasi sebesar Rp. 10 juta atau lebih maka Adami Chazawi, 2005. Hukum
pembuktian gratifikasi tersebut bukan Pidana Materiil dan Formil Korupsi di
merupakan suap dilakukan oleh penerima Indonesia. Malang: Bayumedia. Agustinus
gratifikasi (pembuktian terbalik); sedangkan Pohan, Topo Santoso, Martin Moerings,
yang nilainya kurang dari Rp. 10 juta, 2012. Hukum Pidana dalam Perspektif,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan Edisi. 1, Jakarta: Pustaka Larasan.
suap dilakukan oleh penuntut umum. Andi Hamzah, 2007.
Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum
B.Saran Pidana Nasional Dan Internasional. Jakarta:
1. Setiap pegawai negeri dan penyelenggara PT. Raja Grafindo Persada.
negara harus mengenali dan Bakri, 2013. Pengantar Hukum
mengidentifikasi setiap kejadian gratifikasi Indonesia Sistem Hukum Indonesia Pada
dengan seksama agar dapat diketahui motif Era Reformasi Jilid 1. Cetakan Kedua.
dari gratifikasi tersebut. Gratifikasi tidak Malang: UB Press.
secara spontan menghapus kearifal lokal dan Ermansjah Djaja, 2010. Mendesain
budaya masyarakat Indonesia yang terbiasa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta
saling memberi, namun lebih dimaknai Sinar Grafitika.
sebagai pemurnian nilai dan norma agar Evi Hartanti, 2014. Tindak Pidana
tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu Korupsi, Jakarta: Sinar Grafika.
sebagai bentuk korupsi. Penyelenggaraan Gandjar Laksamana Bonaprapta
tata kelola pemerintahan baik (good Bondan, tt. Tindak Pidana Korupsi Dan
governance) dapat diraih salah satunya Komisi Pemberantasan Korupsi. Jakarta:
dengan mewujudkan pemerintahan yang Pusat Edukasi Antikorupsi.
bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Kementerian Pendidikan Dan https://id.wikipedia.org/wiki/Undan


Kebudayaan, 2013. Materi Presentasi g-Undang_Aparatur_Sipil_Negara, diakses
Training Of Trainer (TOT) Pendidikan Anti 3Maret 2023 pukul 15.00 WITA.
Korupsi Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: https://inspektorat.jabarprov.go.id/t
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi anya-jawab-gratifikasi/ diakses 18 Maret
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2023pukul 22.16 Wita
Komisi Pemberantasan Korupsi, https://nasional.tempo.co/read/1617
2006. Memahami untuk Membasmi: Buku 169/kronologi-kasus-gratifikasi-
Panduan Untuk Memahami Tindak Pidana annasmaamun-hingga-vonis-1-tahun-
Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan penjara , diakses 18 Maret 2023 pukul
Korupsi. 21.56 Wita
https://peraturan.bpk.go.id/Home/D
Peraturan/Perundang-Undangan etails/44900/uu-no-20-tahun-2001 , diakses
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 18 Maret 2023 pukul 21.45 Wita
tentang Aparatur Sipil Negara https://regional.kompas.com/read/2
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 022/01/27/070902478/tangisan-eks-
1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang bupatitalaud-usai-divonis-4-tahun-penjara-
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. terbukti-terima?page=all
PMK Nomor 7/PMK.09/2017 https://rendratopan.com/2022/01/1
tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi 3/3-tiga-jenjang-jabatan-administrasi-
di Kementerian Keuangan. bagipegawai-negeri-sipil/ , diakses 16 Maret
2023 pukul 20.50 WITA
Internet, Jurnal, dan Sumber Lainnya https://www.google.com/url?sa=t&
Anatomi Muliawan dan Carli rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved
Caniago, “Efektifitas Pembalikan Beban =2ahUKEwit_Oyr1OD9AhVlV2wGHU7G
Pembuktian Dalam Tindak Pidana Ca4QFnoECAsQAQ&url=https%3A%2F
Gratifikasi”, Lex Jurnalica, Bagian %2Fluk.staff.ugm.ac.id%2Fatur%2FUU5-
Hukum Komisi Pemberantasan 2014NaskahAkademikRUUASN.pdf&usg=
Korupsi, Vol 7 No.2, April 2010. AOvVaw1oSxwTwvxYVw1bZ0OGNNjn,
Anonim, 2008. Kamus Hukum, diakses 16 Maret 2023 pukul 20.00 WITA
Jakarta: Citra Umbara. https://www.menpan.go.id/site/beri
H. Artidjo Alkostar, 2013. Korupsi ta-terkini/berikut-persyaratan
Sebagai Extra Ordinary Crime. Dalam diangkatmenjadi-jpt-sesuai-pp-11-tahun-
Training Pengarusutamaan 2017 , diakses 16 Maret 2023, pukul 20.40
Pendekatan Hak Asasi Manusia Dalam WITA
Pemberantasan Korupsi Di Ivanius Tubo Neto, 2010.
Indonesia Bagi Hakim Seluruh Indonesia, Implementasi Penegak Hukum Tindak
Makalah. Pidana Korupsi
https://bkd.ntbprov.go.id/informasi- Kasus Gartifikasi (studi kasus di
umum/berita/jabatan-aparatur-sipil- Pengadilan Negeri Surabaya), Fakultas
negaraasn, diakses 16 Maret 2023, pukul Hukum Universitas Pembangunan
20.33 WITA Nasional “Veteran” Jawa Timur
https://djpb.kemenkeu.go.id/ Surabaya, Skripsi.
kppn/manokwari/id/datapublikasi/artikel/29 Kamus Besar Bahasa Indonesia
79-pengertian-gratifikasi,-kategori- Online, Sanksi, 2023,
gratifikasi,-metode https://kbbi.web.id/sanksi Diakses
mengidentifikasigratifikasi,-dan- tanggal 22 Februari 2023, pukul 00.11
mekanisme-pelaporan-gratifikasi.html, WITA.
diakses 17 Maret 2023 pukul 10.26 Wita Kamus Besar Bahasa Online,
Korup, 2023. https://kbbi.web.id/
korupDiakses

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023


Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

tanggal 22 Februari 2023, pukul


00.56 WITA.
Kamus Besar Bahasa Online,
Koruptor, 2023,
https://kbbi.web.id/koruptor Diakses
tanggal 22 Februari 2023, pukul 00.58
WITA.Kominfo, Mengenal Gratifikasi,
https://web.kominfo.go.id/sites/
default/files/Buku%20Mengenal%20Gratif
ikasi%20(KPK) .pdf Diakses tanggal 25
Februari 2023, pukul 7.38 WITA.
Komisi Pemberantasan Korupsi,
Statistik Tindak Pidana Korupsi
Berdasarkan Profesi Atau Jabatan.
https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindak
an/tpkberdasarkan-profesi-jabatan Diakses
tanggal 29 Januari 2023, pukul 10.21WITA.
Komisi Pemberantasan Korupsi,
Statistik Tindak Pidana Korupsi
BerdasarkanInstansi.
https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindak
an/tpk-berdasarkaninstansi Diakses tanggal
29 Januari 2022, pukul 10.28 WITA.
Tatang Guritno, Data ICW 2020:
Kerugian Negara Rp 56,7 Triliun, Uang
Pengganti Dari Koruptor Rp 8,9 Triliun.
https://nasional.kompas.com/read/2
021/03/22/19301891/data-icw-2020
kerugian-negara-rp-567-triliun-uang-
pengganti-dari
koruptorrp#:~:text=JAKARTA%2C%20K
OMPAS.com%20%2D%20Indonesia,me
ncapai%20Rp%2056%2C7%20triliun.
Diakses tanggal 29 Januari 2023, pukul
10.18 WITA.
Yoga Aditya. Firli: Ada 3 Praktik
Korupsi Dalam Jual Beli Jabatan.
https://www.gatra.com/news-
522960-hukum-firli-ada-3-praktik-
korupsidalam-jual-beli-jabatan.html
Diakses tanggal 3 Februari 2023, pukul
11.57 WITA.

Lex Crimen Vol.XII/No.2/Mei/2023

Anda mungkin juga menyukai