Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN

OPTIMALISASI KEGIATAN BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK


DENGAN MAGGOT BSF BESERTA APLIKASINYA SEBAGAI
PAKAN UNGGAS
DALAM RANGKA PENGURANGAN SAMPAH
KOTA BUKITTINGGI

OLEH

KELOMPOK SAUNG MAGGOT AUR KUNING


KELURAHAN AUR KUNING
KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
2024
PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN

OPTIMALISASI KEGIATAN BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK


DENGAN MAGGOT BSF BESERTA APLIKASINYA SEBAGAI
PAKAN UNGGAS
DALAM RANGKA PENGURANGAN SAMPAH
KOTA BUKITTINGGI

DIAJUKAN OLEH :

KELOMPOK SAUNG MAGGOT AUR KUNING


KELURAHAN AUR KUNING
KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
2024

KETUA

MARIO MARTADINATA. STP

DIKETAHUI OLEH :
LURAH KELURAHAN AUR KUNING
KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI

_______________________
OPTIMALISASI KEGIATAN BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK
OLEH KELOMPOK SAUNG MAGGOT AUR KUNING
DALAM RANGKA PENGURANGAN SAMPAH KOTA BUKITTINGGI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
-Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota destinasi wisata di Sumatera Barat.
-Produksi sampah Kota Bukittinggi bisa mencapai 120 ton per hari yang sekitar 60% nya adalah sampah
organic.
-Anggaran pemindahan sampah Kota Bukittinggi selama ini bisa mencapai 20 milyar rupiah per tahun.
-Ada teknik pengurangan sampah organic dengan menggunakan metode biokonversi menggunakan
maggot BSF.
-Kelebihan maggot BSF adalah mampu mengurangi sampah organic dengan cepat dan menghasilkan
maggot BSF sebagai pakan ternak dan kompos sebagai pupuk organic.
-Kegiatan ini hanya membutuhkan tenaga kerja non skill sehingga bisa dilakukan masyarakat dengan
tanpa harus berpendidikan tinggi.
-
2. Tujuan

Proposal ini diajukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Sosialisasi kepada stakeholders terkait bahwa ada kelompok masyarakat yang concern dengan
lingkungan hidup namun selama ini berkiprah secara mandiri dan butuh bantuan dalam
pengembangan kapasitas olah dan kapasitas pengaruh untuk kaderisasi.
2. Meningkatkan kemampuan olah biokonversi sampah organic yang selama ini dilakukan
kelompok yang akan memberikan dampak yang lebih luas di tingkat masyarakat Kota
Bukittinggi.
3. Menjadi tempat pelatihan pengkaderan penggiat budidaya maggot BSF dalam rangka
meningkatkan jumlah masyarakat dalam peranan pengurangan sampah kota dan menjadi
sumber penghasilan bagi masyarakat itu sendiri.

BAB II
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK DENGAN MAGGOT BSF SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS
PENGURANGAN SAMPAH KOTA BUKITTINGGI

Sumber sampah organic yang banyak selama ini :

1. Rumah tangga : sisa potongan bahan makanan sebelum dimasak dan sisa makanan setelah
disajikan. Rata-rata produksi sampah organic rumah tangga yang dikumpulkan Kelompok
selama Program Dapur Sehat Kelurahan Aur Kuning adalah 1 kg per hari.
2. Hotel : sisa potongan bahan makanan sebelum dimasak dan sisa makanan setelah disajikan.
Rata-rata produksi sampah organic yang dikumpulkan oleh kelompok selama ini adalah 50 kg
untuk hotel bintang 4 dan 15 kg untuk hotel bintang 2.
3. Usaha Kuliner : sisa potongan bahan makanan sebelum dimasak dan sisa makanan setelah
disajikan. Rata-rata produksi sampah organic dari kuliner yang dikumpulkan oleh kelompok
selama ini adalah 10 kg per hari per usaha kuliner.
4. Pasar tradisional dan modern : sortiran sayur, buah, dan bahan dagangan lain serta sisa
dagangan yang tidak terjual. Sampah organic yang dikumpulkan kelompok selama ini baru
berasal dari sortiran 3 pedagang pisang yang bisa mencapai 50 kg per hari.
5. Gudang komoditi pertanian seperti gudang buah dan sayur. Rata-rata produksi sampah organic
dari pedagang buah dan sayur bisa mencapai 10 kg per hari per usaha buah dan sayur.

Melihat keadaan seperti di atas maka kami melihat ada peran yang bisa dilakukan oleh masyarakat
yang kami langsung praktekkan serta membuat lembaga sebagai wadah anggota yang concern terhadap
lingkungan hidup.

1. Kelompok Maggot Aua Kuniang.


Kegiatan konversi sampah organic ini dilakukan pada Kelompok Saung Maggot Aua Kuniang
sejak tahun 2020. Kegiatan ini diawali oleh beberapa orang dan diakui secara kelembagaan
pada awal tahun 2023 ini dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Lurah Aur Kuning tentang
pembentukan Kelompok Saung Maggot Aua Kuniang.
Struktur Kelembagaan Kelompok Saung Maggot Aua Kuniang ini adalah :

No
Nama Jabatan
.
1. Mario Martadinata : Ketua
2. Ade Martini : Wakil Ketua
3. Eka Herriyanto : Sekretaris
4. Nurlaily Etek : Bendahara
5. Warni : anggota
6. Nelmawita : anggota
7. Andi Suherman : anggota
8. Mulyadi : anggota
9. Sarmaini : anggota
10. Samniar : anggota

Sekretariat Kelompok Saung Maggot Aua Kuniang ada di Jalan Tangah Jua II No.17 Kelurahan
Aur Kuning Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi Propinsi Sumatera Barat.
2. Aktifitas Kelompok
Beberapa kegiatan kelompok dalam rangka pengurangan sampah Kota Bukittinggi antara lain :
a. Pengumpulan Sampah Organik Dapur (SOD) dari rumah tangga, hotel, dan kuliner.
Kelompok menyediakan wadah SOD berupa ember pail bekas untuk diisi oleh rumah
tangga, hotel, dan usaha kuliner dengan SOD dari dapur masing-masing yang kami jemput
secara periodic. Sampah kemudian diolah di lokasi kelompok dengan menggunakan
maggot BSF.

Gambar 1. Wadah Sampah Organik Dapur menggunakan ember pail.


Gambar 2. Penjemputan SOD dari Hotel dan Kuliner dengan menggunakan motor roda dua.

b. Pengolahan Sampah Organik Dapur (SOD) di lokasi Kelompok.

Gambar 3. Pengolahan sampah organic dengan maggot BSF.

c. Hasilnya adalah maggot BSF untuk pakan ternak dan kasgot (bekas maggot) sebagai pupuk
organic.

Gambar 4. Maggot BSF fresh untuk pakan ternak.


Gambar 5. Kasgot untuk pupuk organic.

d. Aplikasi maggot BSF sebagai pakan ternak dan sisa maggot BSF sebagai kompos (pupuk
organic)

Gambar 6. Pemberikan maggot BSF sebagai pakan itik dan ayam

e. Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat sebagai kader lingkungan hidup dalam pemanfaatan
maggot BSF dalam pengurangan sampah kota.
- Edukasi Siswa Sekolah Alam Kota Bukittinggi
- Edukasi Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi.
- Edukasi Aparat Nagari dari Maninjau
- Sosialisasi Program Dapur Sehat Kelurahan Aur Kuning
- Sosialisasi Program Biokonversi Sampah Organik dengan menggunakan maggot BSF di
depan dirjen dari beberapa kementerian dalam rangka penilaian Kota Bukittinggi dalam
Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
- Edukasi kelompok masyarakat penerima bantuan pokir anggota DPRD Sumbar untuk
menggunakan maggot BSF dalam rangka pengurangan sampah di daerah Kabupaten
Agam.
BAB III
PERMASALAHAN DAN HARAPAN SOLUSI

No. Permasalahan Harapan Solusi


1. Maggot BSF belum menjadi Ada stakeholder yang tertarik Jangka pendek : Pengajuan
komoditi di tingkat masyarakat mensponsori kegiatan ini proposal
sehingga untuk bisa memberi nilai minimal untuk 6 bulan sponsorship/donasi/bantuan
ekonomis yang mampu membiayai pengaplikasian sebagai pakan kepada pihak-pihak yang
kegiatan pengolahan sampah ternak sampai kelompok concern terhadap
organic ini maka perlu dilakukan memperoleh dampak lingkungan hidup.
pengaplikasian langsung kepada itik ekonomis dan mampu Jangka menengah :
dan ayam dimana itik dan ayam ini membiayai kegiatan ini secara peningkatan income usaha
nantinya diharapkan dapat mandiri. dan bantuan pemerintah.
memberi dampak ekonomis kepada Jangka panjang : kerjasama
pelaku. Namun selama ini belum permodalan dengan
bisa mencapai skala ekonomis investor.
tersebut disebabkan terkendala
dalam permodalan awal tahapan
pengaplikasian tersebut.
2. Keterlibatan SDM tetap baru 1 Minimal ada 3 orang Peningkatan income usaha
orang. dan sponsorship untuk
tahapan aplikasi sebagai
pakan ternak.
3. Keterbatasan luas bangunan dan Butuh bangunan pengolahan Jangka pendek :
kelengkapan fasilitas kegiatan. sampah organic denga luasan pemanfaatan atap seng
Kegiatan ini diawali dan dilanjutkan minimal 10 x 20 meter bekas dan kayu bekas untuk
sampai sekarang dengan basis sehingga mampu mengolah pagar walau memiliki daya
kemandirian sehingga kemampuan sampah organic yang sekarang tahan yang rendah.
daya olah dan daya pengaruh hanya mampu berkisar 50 kg Jangka menengah : bantuan
kegiatan ini di tingkat masyarakat per hari menjadi minimal 500 sponsorship/donasi/bantuan
berdampak belum besar dan kg per hari. stakeholder yang concern
berjalan lambat. Fasilitas angkut yang selama ini terhadap lingkungan hidup
Bangunan yang digunakan selama motor roda dua diharapkan seperti pemerintah berupa
ini hanya bagian samping rumah bisa menjadi minimal becak bantuan program dan
anggota yang dimanfaatkan sebagai motor. penyaluran pokir anggota
ruang pengolahan sampah organic. Lokasi pengaplikasian maggot legislative serta pihak
Begitu juga dengan lahan BSF sebagai pakan ternak swasta berupa dana CSR
pengaplikasian maggot BSF sebagai membutuhkan pagar yang atau dana yang
pakan ternak juga penuh dengan lebih representative seperti memungkinkan yang lain.
keterbatasan seperti pagar lokasi pagar seng dengan ketinggian Jangka panjang :
yang belum memadai sehingga yang cukup untuk melindungi peningkatan pendapatan
kurang keamanannya dari ternak dari potensi pencurian usaha sendiri dan
pencurian dan predator alami. dan predator alami. melibatkan investasi swasta.
4. Ruang edukasi yang tidak Dibutuhkan bangunan yang Jangka pendek :
representative untuk menerima lebih representative untuk menggunakan teras rumah
kunjungan dan pelatihan digunakan sebagai ruang anggota di lokasi kelompok
pengolahan sampah organic pertemuan kelompok sekaligus sebagai ruang pertemuan
dengan maggot BSF. Sekarang ini ruang edukasi untuk dan ruang edukasi
masih menggunakan pondok masyarakat seperti siswa dan sementara.
panggung lesehan dengan luas 3 x mahasiswa sebagai kader Jangka menengah :
6 meter dengan kondisi yang sudah penggiat lingkungan hidup di sponsorship/donasi/bantuak
tidak layak pakai karena adanya masa depan. dari pemerintah dan swasta
kerusakan atap dan lantai. Daya yang concern terhadap
tampungnya juga maksimal 20 kegiatan lingkungan hidup
orang. ini.
Jangka panjang : melibatkan
investor sekalian untuk
peningkatan nilai ekonomis
kegiatan ini ke arah usaha
bisnis yang lebih
menguntungkan.
BAB IV
RENCANA KEBUTUHAN BIAYA BANTUAN

No. Permasalahan Biaya per satuan (Rp) Total (Rp) Keterangan


1. Becak Motor Roda Rp. 45.000.000,- per 45.000.000,- Penjemputan sampah
3 unit organic hotel, kuliner, dan
rumah tangga.
2. Motor matic mio Rp. 20.000.000,- per 20.000.000,- Penjemputan ember yang
sporty unit berisi sampah organic
rumah tangga yang berada
di gang-gang sempit.
3. Bangunan 27 m2 x Rp. 40.000.000,- Terdiri dari 3 ruang :
pengolahan 1.500.000,- per m2 1. Ruang Penghancuran
sampah organic Sampah Organik
dengan luas 9 x 3 2. Ruang Pengayakan
meter. Kasgot untuk jadi
kompos.
3. Ruang Penyimpanan
Bahan hasil pengolahan
sampah spt maggot dan
kompos
4. Ember pail putih 200 buah x 10.000.000,- Wadah pemilahan sampah
kapasitas 10 kg Rp.50.000,- organic rumah tangga
dengan target 100 rumah.
5. Box container 20 buah x 2.000.000,- Wadah biokonversi sampah
biopond maggot Rp.100.000,- organic dengan
BSF menggunakan maggot BSF
6. Mesin pengayak 1 unit x 20.000.000,- Mesin untuk memisahkan
maggot BSF Rp.20.000.000,- maggot BSF dan kasgot.
7. Mesin Pengering 1 unit x Rp. 15.000.000,- Mesin untuk mengeringkan
Maggot BSF 15.000.000,- maggot BSF sehingga
mempunyai daya tahan yang
lebih lama.
8. Mesin sealer 1 unit x Rp. 500.000,- 500,000,- Mesin untuk sealing
plastik kemasan maggot BSF kering.
Jumlah Rp. 152.500.000,-
BAB V
PENUTUP

Demikian sedikit gambaran tentang kegiatan pengolahan sampah organic dengan menggunakan
maggot BSF yang dilakukan oleh Kelompok Saung Maggot Aur Kuning dalam rangka pemanfaatan
sampah organic yang memberikan manfaat selain berupa upaya peningkatan ekonomi anggota
kelompok juga sangat berperan dalam kegiatan pengurangan sampah Kota Bukittinggi.

Semoga dengan gambaran ini juga dapat menggugah pihak terkait baik swasta dan Pemerintah Kota
Bukittinggi melalui anggaran yang memungkinkan bisa dialokasikan untuk memberi bantuan kepada
kelompok dalam rangka optimalisasi kegiatan kelompok tersebut sehingga bisa lebih meningkatkan
kapasitas olah dan kapasitas pengaruh terhadap lingkungan sekitar lokasi kelompok khususnya dan
Kota Bukittinggi umumnya.

Anda mungkin juga menyukai