Anda di halaman 1dari 4

VULNUS LACERATUM

No.Dokumen :445/PKM-
SDG/ /I /2023
SPO No. Revisi :2
Tanggal Terbit : 02 Jan 2023
Halaman :1/3

UPT Puskesmas Dr. H. Anwar Umar M.Kes


Sudiang NIP. 196310052000121003

1. Pengertian Vulnus laceratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak
beraturan atau compang camping biasanya karena tarikan atau
goresan benda tumpul
2. Tujuan Sebagai dapat melakukan tindakan keperawatan gawat darurat pada
pasien dengan gangguan sistem intagumen : vulnus Laceratum
secara langsung dan cepat.
3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas sudiang
Nomor :445/PKM-SDG/79/I/2023 tentang Pelayanan
Klinis,Pengkajian ,Rencana Asuhan, Pemberi Asuhan , Pendidikan
Pasien/Keluarga di UPT Puskesmas Sudiang.
4. Referensi 1. Permenkes No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama..
2. Permenkes Nomor 1186 Tahun 2022 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
3. Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.
5. Prosedur Pembersihan Luka
 Irigasi sebanyak – banyaknya dengan tujuan untuk membuang
jaringan mati dan benda asing (debridement) sehingga akan
mempercepat penyembuhan irigasi dilakukan dengan
menggunakan cairan garam fisiologis atau air bersih. Lakukan
secara sistematis dari lapisan superfisial kelapisan yang lebih
dalam.
 Hilang semua benda asing dan eksisi semua jaringan
mati.tepi yang compang- camping sebaiknya dibuang.
 Beri atiseptik
 Bila perlu tindakan penjahitan perlu diberikan anastesi kecil
PenjahitanLuka

1/1
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur
kurang dari 8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang
terkontaminasi berat dan tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan
sembuh persecundam atau pertertiam.
Pada luka infeksi misalnya insisi abses , dipasang drain.
Drain dapat dibuat dari guntingan sarung tangan. Fungsi drain adalah
untuk mengalirkan cairan keluarga( darah atau serum ) pada dead
space .
Penutupan Luka
Prinsip dalam penutupan luka adalah upayakan kondisi lingkungan
yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung
optimal. Fungsi kulit adalah sebagai sarana pengatur penguapan
cairan tubuh dan sebagai barier terhadap bakteri patogen. Pada luka
fungsi ini menurun oleh karena proses inflamasi atau bahkan hilang
sama sekali ( misalnya pasa kehilangan kulit akibat luka bakar)
sehingga untuk membantu mengembalikan fungsi ini, perlu dilakukan
penutup luka. Penutupan luka yang terbaik adalah dengan kuliy
(skingraft, flap). Bila tidak memungkinkan maka sebagai alternatif
digunakan kassa ( sampai luka menutup dan dilakukan penutupan
dengan kulit).
Pembalut
Fungsi balutan antara lain :
 Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi
 Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhan, menciptakan kelembaban, sebagai kompres.
Menyerap eksudat/ produk lisis jaringan ( adsorben)
 Sebagai fiksasi , mengurangi pergerakan tepi – tepi luka
sampai pertautan terjadi
 Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah
yang menyebabkan hematom
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangat bergantung
pada penilaian kondisi luka. Luka sayat, bersih ukuran kecil yang
dapat mengalami proses penyembuhan prima tidak perlu penutup/
pembalut. Sebaliknya pada luka luas dengan kehilangan kulit atau
disertai eksudasi dan produk lisis jaringan memerlukan penggatian
balutan sampai 5-6 kali sehari.

Pemberian Antibiotik dan ATS/ Toksoid

1/1
Prinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan anti biotik
dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan
antibiotik. Luka merupakan media yang baik bagi
perkembanganbiakan bakteri – bakteri anaerob ( misalnya luka tusuk,
luka menggaung, terkontaminasi bahan – bahan yang merupakan
media yang baik untuk berkembangnya kuman anaeron seperti karat,
kotoran kuda) memerlukan pemberian ATS/Toksoid
6. Diagram Alir
Pembersihan Penjahitan Luka

Penutupan Luka

Pemberian Antibiotik dan


ATS/ Toksoid Pembalutan

7. Unit terkait 1. Poli Umum


2. Ruang tindakan / UGD
8.Rekaman Hist
oris Perubaha Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
n Diberlakun

SK Kepala
1 Kebijakan
Puskesmas

Nama, Tanda
Kepala
2 Tangan, dan 17 Januari 2019
Puskesmas
NIP

SK Kepala
3 Kebijakan 2 Januari 2023
Puskesmas

1/1
VULNUS LACERATUM
No. Dokumen : 445/ PKM-
SDG/ /I/2023
No. Revisi :2
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit : 2 Januari
2023
Halaman : 1/1

UPT Puskesmas dr. H. Anwar Umar, M.Kes


Sudiang NIP.196310052000121003

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah Petugas Poli umum menerima pasien dan
petugas memperkenalkan diri ?
2 Apakah Petugas Poli Umum melakukan Pebersihan
luka ?
3 Apakah Petugas Poli Umum melakukan penjahitan
Luka ?
4 Apakah Petugas Poli Umum melakukan penutupan
Luka ?
5 Apakah Petugas Poli umum melakukan
pembalutan Luka ?

6 Apakah petugas Poli Umum memberikan antibiotik


atau ATS/ Toksoid ?

7 Apakah Petugas Poli Umum mencatat hasil


pemeriksaan di buku rekam medis pasien ?

CR : .............................%

Makassar,..........................
Auditor

(..................................)

1/1

Anda mungkin juga menyukai