Anda di halaman 1dari 3

DISPEPSIA

No. Dokumen : /SK/KLK/II/2023


No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
Halaman : 1/2

KLINIK TATANG
dr. Anik Sutari PURWANTORO

1. Pengertian Dispepsia adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan


submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat
akut, kronis, difus, atau lokal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan
Dispepsia pada pasien di Klinik dr. Anik Sutari.
3. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik dr. Anik Sutari Nomor : /SK/KLK/II/2023
tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022
tentang Areditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Tranfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Prosedur/ 1. Menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa),
Langkah- 2. Melakukan anamnesa (tanya jawab) :
langkah a. Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas?
b. Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan?
c. Mual?
d. Muntah?
e. Kembung?
3. Melakukan pemeriksaan fisik :
a. Tekanan darah, Nadi, Pernafasan, Suhu,
b. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat,
c. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena,
d. Biasanya pasien dengan dispepsia kronis, konjungtiva tampak
anemis,
4. Menentukan diagnosa dan menginformasikan tentang hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan,
5. Melakukan konseling dan edukasi (penyuluhan),
6. Memberikan resep sesuai diagnosa,
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari
(Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400–800
mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole 30
mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500–1000 mg/hari.
7. Mempersilahkan pasien untuk menuju apotik,
8. Melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan di Rekam Medis.
6. Unit Terkait 1. Pelayanan BP Umum
2. Pelayanan Gawat Darurat
DISPEPSIA
No. Dokumen : /SK/KLK/II/2023
No. Revisi : 0
Daftar
Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
Tilik
Halaman : 1/2

KLINIK TATANG
dr. Anik Sutari PURWANTORO

DAFTAR TILIK
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO PROSEDUR YA TIDAK
1. Apakah petugas menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa)?
2. Apakah petugas melakukan anamnesa (tanya jawab?

3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?


4. Apakah petugas menentukan diagnosa dan menginformasikan
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan?
5. Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi (penyuluhan?
6. Apakah petugas memberikan resep sesuai diagnosa?
7. Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk menuju apotik?
8. Apakah petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan di
Rekam Medis?

Picung,……………
Pelaksana/ Ouditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai