Anda di halaman 1dari 2

Keterangan Penulis Artikel:

Ny. Vivi Rocky


Istri dari Mayor Kav Rocky Febriano Siahaan,
Asathan RI di Hanoi, Vietnam
No Kontak Penulis: 081220032640
Kisah Inspiratif:
Nama lengkap saya Alpine Ayu Valentino S.Farm.,Apt. Nama panggilan kami Vivi,
kami istri dari Mayor Kav Rocky Febriano Bongbongan Siahaan yang saat ini berdinas
sebagai Asathan RI Hanoi, Vietnam. Awal mula pertemuaan kami di Cimahi tahun 2009 dan
kami menikah di Cimahi pada tanggal 14 September 2013. Pada tahun 2017 suami kami
mengikuti seleksi diklapa 2 dan dapat penempatan di Pusddikav Padalarang. Disana kami
mendampingi suami selama 2 tahun sampai tahun 2019. Di pusdikkav ini jugalah kami diberi
kepercayaan dengan lahirnya anak pertama kami laki-laki yang kami nantikan selama 5 tahun
lamanya. Perasaan senang dan bahagia menjadi satu karena tidak lama setelah melahirkan
anak, suami mendapatkan amanah jabatan baru sebagai Wadanyonkav 10 di Makassar.
Selama 2 tahun menjabat di Makassar kami full time sebagai ibu rumah tangga dalam
mengurus keluarga dan tetap aktif didalam organisasi sebagai Wakil Ketua Persit Kartika
Chandra Kirana Yonkav 10 Mendagiri. Di tahun 2020 Covid melanda dunia, saat itu juga
kegiatan organisasi sebagian besar kami laksanakan secara online dari rumah, tetapi perasaan
senang dan bahagia tetap menyelimuti karena masih bisa bertemu dan berkumpul dengan
keluarga besar, apalagi sebagian besar keluarga dari orang tua kami juga berdomisili di
Makassar maka jika ada kesempatan kami menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama.
Di pertengahan tahun 2021 suami berkesempatan mengikuti seleksi Asathan RI yang
diselenggarakan di Jakarta. Kami melaksanakan seleksi terpusat di Satinduk BAIS TNI di
Cilendek Bogor selama 2 minggu, kami beserta suami melaksanakan seleksi dengan kondisi
Covid yang sangat tinggi. 2 hari sebelum masuk ke Satinduk hasil tes Covid suami kami
ternyata menunjukkan hasil positif, hasil ini dari pemeriksaan di RS Pelamonia Makassar,
disitu perasaan tidak karuan dan campur aduk rasanya, karena persyaratan sudah lengkap dan
kami bersama suami sudah harus masuk asrama. Tetapi kami tidak menyerah begitu saja, saat
itu juga saya meminta suami untuk melakukan tes swab sekali lagi untuk memastikan
hasilnya, dan benar saja di hari yang sama suami kami lamgsung mencari Lab di Jakarta
dengan hasil yang cepat hanya 3 jam saja hasilnya keluar dan Puji Tuhan suami kami
dinyatakan negatif covid. Dengan perasaan penuh rasa syukur kami bersama suami akhirnya
bisa melaksanakan seleksi bersama selama dua minggu sampai selesai dengan hasil lolos
untuk menjadi Asathan RI.
Setelah satu tahun lebih melaksanakan pembekalan, kemudian tepatnya pada tanggal
18 November 2022 saya beserta suami dan anak berangkat ke Negara Akreditasi yaitu Hanoi
Vietnam. Di Hanoi Vietnam ini cerita baru kami dimulai, perasaan senang dan juga sedikit
khawatir bagaimana nanti disana, apalagi anak kami masih kecil, bagaimana dengan culture
shock disana, dan masih banyak lagi hal-hal yang menjadi tanda tanya saat itu, tetapi ini
adalah kepercayaan bagi suami kami untuk menjabat sebagai Asathan RI maka kami siap
untuk mendampingi suami. Sesampainya kami di Hanoi Vietnam, kami diterima dengan baik
oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi, kami disambut dengan baik oleh Bapak
dan Ibu Athan kami disini. Senang sekali rasanya bertemu senior dan teman - teman baru
disini. Semua sangat baik dalam membimbing kami baik itu dalam berorganisasi maupun
dalam bersosialisasi diluar. Di negara akeeditasi ini kami tergabung didalam organisasi DWP
(Dharma Wanita Persatuan) yang beranggotakan ibu-ibu istri ASN yang bekerja di Kedutaan
Besar Republik Indonesia Hanoi Vietnam. DWP diketuai oleh Ibu Duta Besar Republik
Indonesia Hanoi Vietnam.
Sangat senang rasanya diberi kepercayaan untuk bergabung bersama organisasi DWP
disini karena ini merupakan pengalaman pertama kami didalam organisasi DWP. Di DWP ini
kami dipercaya sebagai Ketua Bidang Pendidikan, dan juga kami tergabung dalam Tim
Medsos dimana kami bertugas untuk membantu Sekretaris dalam inventaris foto dan media
sosial. Sangat senang rasanya karena ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi
kami disini, banyak pelajaran dan hal-hal baru yang kami dapatkan disini dimana kami
belajar bagaimana mengelola suatu acara/event yang dipercayakan kepada kami sebagai
penanggung jawab, bagaimana berkoordinasi dengan bapak dan ibu staff KBRI. Pengalaman
ini tidak akan kami lupakan dan kami berharap suatu waktu nanti ilmu yang kami peroleh
bisa kami terapkan kembali nanti.
Selain berorganisasi di DWP, kami juga mendapatkan cerita baru yang menjadi kisah
yang menyenangkan selama berada di negara akreditasi ini. Disini kami bisa berkenalan
dengan teman-teman baru sesama orang Indonesia yang tinggal dan menetap di Hanoi
Vietnam, baik itu yang bekerja, yang menikah dengan orang asing, ataupun mereka yang
mendampingi suami bekerja di Vietnam.
Disela waktu kami sempatkan untuk berkumpul bersama di acara rutin arisan bersama
ibu-ibu Indonesia yang berada di Hanoi, Vietnam. Sangat senang rasanya, bertemu teman
baru, sahabat baru, berbagi cerita baru, mencoba makanan-makanan Indonesia yang selalu
dirindukan dan juga mencoba makanan khas Vietnam sendiri. Salah satunya adalah Pho, yaitu
makanan Vietnam berupa mie beras kuah yang disajikan dengan daging sapi, sayur tauge,
daun ketumbar, irisan daun bawang, dan bawang Bombay. Dan masih banyak makanan dari
Vietnam yang sangat cocok dengan lidah kami selaku WNI.
Semua menjadi pengalaman berharga dan tidak akan terlupakan. Kesempatan
mendampingi suami berdinas di negara akreditasi ini menjadi cerita baru yang akan kami
kenang selamanya dan menjadi inspirasi bagi kami dan harapan kami bisa menjadi inspirasi
bagi teman-teman yang lain. Dimanapun suami dipercaya untuk berdinas, disitulah peran istri
untuk selalu mendukung, support dan mendoakan suami agar senantiasa diberi perlindungan
oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga setiap langkah kita senantiasa berkenan padaNya.
Kiranya kisah kami bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai