Anda di halaman 1dari 2

Kronologi

Tahun 2008
Saya berkenalan dengan seorang laki-laki bernama Djasmin. selama kurang lebih
5 bulan berkenalan. Saya pada saat itu bekerja sebagai Guru Honorer di SD
Negeri 009 Nongsa dan Suami berkerja sebagai Buruh lepas. Antara saya dan
suami pada saat itu saling memahami antara satu dan lainnya hingga kami
berdua bersepakat untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius lagi yaitu
berumah tangga dan menikah.

Tahun 2009
Bertepat pada tanggal 16 Mei 2009 telah berlangsung pernikahan di Batam dan
dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kota Batam sesuai
dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 246/36/U/2009 tanggal 16 Mei 2009. Saya
menikah dengan suami saya sebagai seorang Janda dan suami saya seorang
duda. Saya membawa anak dari suami pertama 3 orang anak laki-laki.
Perkawinan antara saya dan suami dilangsungkan berdasarkan keinginan kedua
belah pihak untuk membentuk rumah tangga baru. Bahwa setelah menikah saya
dan suami tinggal bersama di Kavling Senjulung RT 02 RW 10, Kelurahan Kabil –
Kecamatan Nongsa.

Tahun 2012
Awal kehidupan berumah tangga berjalan rukun dan damai, namun hal itu hanya
berlangsung beberapa saat saja, dimana setelah beberapa tahun menikah suami
mulai sering mabuk-mabukan dan sering bertengkar yang bermuara pada
masalah anak-anak yang saya bawa dari suami pertama. Perselisihan dan
pertengkaran antara saya dan suami terjadi terus menerus dan berlarut-larut.
Hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk pindah rumah, karena saya
merasa kondisi ini sangat berpengaruh buruk untuk anak-anak saya. Sejak saat
itu suami mulai pisah rumah, saya membawa anak-anak saya dan suami tinggal
sendiri. Namun demikian, antara saya dan suami masih berkomunikasi dan
bertemu walaupun tidak tinggal bersama lagi.
Tahun 2014
Suami kembali lagi bersama dengan saya dan saya putuskan untuk menerimanya
dengan baik karena saya berpikir bahwa suami sudah berubah dan menjadi lebih
baik. Akan tetapi suami tetap tidak berubah seperti yang saya harapkan,
kebiasan-kebiasannya yang mabuk-mabukan terulang kembali dan pertengkaran-
pertengkaran mulai terjadi kembali.

Tahun 2018
Pada tanggal 10 Desember 2018, suami pergi meninggalkan saya tanpa berita
sama sekali. Saya masih berusaha mempertahankan rumah tangga dengan cara
menghubungi suami dan teman-teman dekatnya dengan maksud untuk mencari
tahu keberadaannya, namun tidak membuahkan hasil.

Tahun 2023
Sampai kronologi ini dibuat, suami masih tidak ada berita dimana keberadannya.
Hingga akhirnya berdasarkan masukan dan konsultasi dari anak-anak, sanak
keluarga, dan pimpinan sekolah. saya berniat untuk mengajukan perceraian untuk
mendapat kejelasan saya saat ini agar tidak menjadi hambatan di kala pensiun
nanti, mengingat masa kerja saya tinggal beberapa tahun lagi (4 tahun 7 bulan).

Batam, 11 Januari 2022

SABARIAH

Anda mungkin juga menyukai