JENJANG SMA/SMK
FASE E_F (10-11-12)
FASE
SEJARAH KEAGUNGAN TUHAN
Pada akhir fase E, peserta didik dapat
Pada akhir Fase E peserta didik dapat menghayati keagungan Tuhan dengan rasa
menerapkan, mengkomunikasikan Ajaran syukur atas karunia adanya ciptaan-Nya serta
Kepercayaannya, dengan sejarah mendeskripsikan unsur-unsur kewajiban
Pada akhir Fase F peserta didik dapat memberikan argumentasi pengetahuan tentang prosedural
Kepercayaan terhadap Tuhan Pada akhir fase F peserta didik dapat menjelaskan hubungan Tuhan YME dengan asal- usul adanya
asal-usul hidup dan kehidupan dengan beberapa teori asal mula alam semesta, mengkontruksi manusia sujud syukur sebagai makhluk ciptaan
YME serta dapat memberikan analisis hidup dan kehidupan serta mampu menjelaskan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui
Capaian Pembelajaran sejarah dan perjuangan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa meliputi keteladanan dan Tuhan YME, hubungan dengan diri sendiri,
pengetahuan tentang sistem Kepercayaan pengenalan dirinya sebagai ciptaan-Nya, menyadari percikan energi semesta dan KeiIIahian dalam
perjuangan pendidikan dan kemanusiaan menjadi nilai yang terkristalisasi dalam lingkup pergaulan sosial, dan alam semesta. Peserta didik juga
prosedural asal-usul hidup dan diri untuk kepentingn sesama manusia, yang selaras dengan hukum alam semesta
global. dapat mengamalkan ritual sujud manembah
kepercayaan yang dikaitkan dengan
keberagaman budaya spiritual nusantara sesuai kepercayaannya serta memahami pola -
yang berbudi luhur pola ritual dalam berbagai kepercayaan di
nusantara
Kelas KELAS 10 KELAS 11 KELAS 12 KELAS 10 KELAS 11 KELAS 12
Peserta didik dapat mengamalkan Ajaran
Kepercayaannya dan menghayati rasa percaya diri
sebagai penghayat dengan pemahaman sejarah dan
asal usul Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Peserta didik dapat mengamalkan dan menghayati nilai -nilai
Peserta didik dapat menghayati keberagaman Kepercayaan Peserta didik dapat menghayati keagungan Tuhan serta
Esa. Peserta didik dapat menumbuhkan berperilaku ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan Peserta didik dapat mengamalkan kewajiban menjadi pelajar
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan mendeskripsikan unsur-unsur diri manusia sebagai makhluk
santun, luhur menganalisis dan mengkomunikasikan membangun nilai-nilai luhur keIndonesiaan berdasarkan nilai- sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global, santun dan
Capaian Pembelajaran Pertahun wujud pengendalian diri, asal usul kehidupan dengan
bermasyarakat dan menghayati nilai-nilai keteladanan tokoh
nilai Pancasila baik dalam diri, lingkungan masyarakat
ciptaan Tuhan YME, manembah dengan rasa syukur atas diri, Peserta didik dapat menghayati kemahakuasaan Tuhan dalam
bijak dalam berinteraksi dan berkebhinnekaan global dan
Kepercayaan di lingkungan masyarakat, berbangsa dan sesama manusia dan lingkungan yang terikat dengan hukum- diri setiap manusia dan lingkungan, dan alam semesta
mengaitkan teori kehidupan alam semesta dan maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
bernegara hukum alam penciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
keragaman kepercayaan sebagai pelajar sepanjang
hayat dengan mendiskripsikan diri pribadi manusia
lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.
10.1 Peserta didik dapat menindentifikasi pengamatan tentang 12.1 Peserta didik mengindentifikasi kewajiban menjadi
10.1 Peserta didik dapat mengidentifikasikan Sejarah 11.1 Peserta didik mengumpulkan informasi tentang tokoh 12.1 Peserta didk mengumpulkan informasi tentang ajaran kebesaran Tuhan dilihat dari fenomena-fenomena alam, 11.1 Peserta didik menginterprestasikan asal usul kehidupan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global,
Kepercayaan dari teks buku pelajaran, dari sumber sejarah perjuangan dan tokoh kepercayaan (dari berbagai Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (dari berbagai keagungan Tuhan dengan kemampuan menjelaskannya sesuai diri pribadinya dalam kehidupan di alam semesta (dari santun dan bijak dalam berinteraksi dan berkebhinnekaan
yang mendukung (elektronik, manuskrip, pelaku, sumber: elektronik, visual, lingkungan, audio, video, sumber: elektronik, visual, lingkungan, audio, video, pemahaman logis dari pengamatannya (dari berbagai sumber: berbagai sumber: elektronik, visual, lingkungan, audio, video, global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
tempat ibadah) yang ada di Nusantara observasi, wawancara atau lainnya ) observasi, wawancara atau lainnya ) elektronik, visual, lingkungan, audio, video, observasi, observasi, wawancara atau lainnya ) (dari berbagai sumber: elektronik, visual, lingkungan, audio,
wawancara atau lainnya ) video, observasi, wawancara atau lainnya )
10.2 Peserta didik dapat mengumpulkan informasi
12.2 Peserta didik menelaah ajaran Kepercayaan terhadap
tentang (pengertian agama lokal / kepercayaan; 11.2 Peserta didik mengindentifikasi sejarah perjuangan dan 10.2 Peserta didik dapat mendiskusikan melalui pengamatan 12.2 Peserta didik menyebutkan kewajiban menjadi pelajar
Tuhan Yang Maha Esa dengan membangun nilai-nilai luhur 11.2 Peserta didik mengindentifikasi hubungan antara
keberadaan/asal usul manusia, keragaman tokoh kepercayaan dalam usaha mempertahankan Pancasila langsung, gambar (photo) atau video, alam semesta serta sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global, santun dan
keIndonesiaan berdasarkan Pancasila baik dalam diri, manusia dan Tuhan melalui pengenalan dirinya sebagai
kepercayaan, perjumpaan kebudayaan, dan perjuangan (dari berbagai sumber: visual, lingkungan, audio, video atau keteraturannya, sifat kemakuasaan dan kebesaran Pencipta bijak dalam berinteraksi dan berkebhinnekaan global dan
lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa ciptaan-Nya, menyadari percikan energi semesta
Kepercayaan di Indonesia) kemudian observasi ) sebagai awal dari segala yang ada. berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
dan bernegara (dibuktikan dengan Lembar Kerja Siswa)
mendiskusikannya
10.3 Peserta didik dapat menyebutkan dan eksplorasi mandiri 12.3 Peserta didik mengamalkan kewajiban menjadi pelajar
10.3 Peserta didik membuat analisis tentang Ajaran dari sumber terpercaya (internet, buku atau pendukung sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global, santun dan
11.3 Peserta didik menyebutkan nilai-nilai keteladanan tokoh 12.3 Peserta didik menyebutkan nilai-nilai ajaran Penghayat 11.3 Peserta didik menyebutkan hubungan antara manusia
Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang lainnya), konsepsi penciptaan manusia dalam kepercayaannya, bijak dalam berinteraksi dan berkebhinnekaan global dan
Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam dan Tuhan melalui pengenalan dirinya sebagai ciptaan-Nya,
ada di nusantara sebelum masuknya agama-agama menuliskan bagan urut-urutan /gambar penciptaan, disertai berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (dibuktikan
setiap fase (Hindu, Budha, Islam, dan Nasrani)
(dari sumber: visual, lingkungan, video, observasi,) lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara
penjelasan rasional singkat hubungan manusia dengan Tuhan
menyadari percikan energi semesta
dengan hasil praktek bisa melalui video, bukti lainnya: tertulis
dan ciptaan_nya yang lain. )
Keberagaman Kepercayaan menyebutkan tokoh Penghayat Kepercayaan sifat-sifat tokoh martabat sujud, menjabarkan hubungan manusia dengan Tuhan kompetensi global
Kata/frasa kunci
pelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada
asal usul hidup dan kepercayaan perkembangan sejarah tokoh Penghayat Kepercayaan menghayati Tuhan Yang Maha Esa, Kompetensi Ideologi Negara percikan keTuhanan berkebhinekaan global nilai-nilai Pancasila
Kompetensi Sosial
Pelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai Kompetensi Ideologi Negara (kemampuan sikap religius/ spiritual menerapkan Pelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai Kompetensi Ideologi Negara (kemampuan sikap religius/ spiritual menerapkan Pancasila
Pancasila dalam wawasan kebangsaan Indonesia), Kompetensi Sosial (kemampuan dalam berkomunikasi dan berinterkasi secara efektif dengan lingkungan masyarakat, membangun dalam wawasan kebangsaan Indonesia), Kompetensi Sosial (kemampuan dalam berkomunikasi dan berinterkasi secara efektif dengan lingkungan masyarakat, membangun sikap gotong
sikap gotong royong dalam keadilan sosial), Kompetensi Kepribadian (kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi yaitu memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam royong dalam keadilan sosial), Kompetensi Kepribadian (kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi yaitu memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari
Profil peserta didik Pancasila perilaku sehari-hari yang berkaitan erat dengan kemanusiaan dengan falsafah hidup yang mengharapkan manusia Pancasila menjadi model persatuan manusia seutuhnya yang yang berkaitan erat dengan kemanusiaan dengan falsafah hidup yang mengharapkan manusia Pancasila menjadi model persatuan manusia seutuhnya yang memiliki nilai-nilai luhur) menjadi
memiliki nilai-nilai luhur) menjadi pribadi yang mandiri ( menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang pribadi yang mandiri ( menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan ). bernalar kritis(
dikatakan dan dipikirkan ). bernalar kritis( mampu menganalisanya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri) dan kreatif (selalu berupaya aktif menolong orang-orang mampu menganalisanya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri) dan kreatif (selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik
yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka). untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka).
KOMPETENSI
BUDI PEKERTI MARTABAT SPIRITUAL LARANGAN DAN K
Pada akhir Fase E peserta didik
Pada akhir Fase E peserta didik menghayati dan Pada akhir fase F peserta didik dapat mengamalkan sikap pelajar sepanjang hayat yang memiliki
mengamalkan dan mengkomunikasikan
mendeskripsikan pola ritual religius ajaran kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila,
konsep prosedural penumbuhan sikap budi
Pada akhir fase F peserta didik dapat membangun nilai- nilai Luhur Keindonesiaan baik dalam Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Pada akhir Fase E peserta didik menghayati
pekerti luhur dalam dirinya serta
lingkungan maupun dalam kehidupan berbangsa, bernegara. dengan mengamalkan dan daerahnya serta mencintai nilai kearifan lokal Peserta didik mampu mengembangkan sikap saling
penerapannya dan mengamalkan perbuatan baik menerapkan
meneladankan lingkungan hidup mengasihi antar sesama hidup dalam kehidupan sehari- hari dalam kehidupan berbangsa dan
dalam wujud sikap tanggungjawab, kerja ajaran kepercayaannya.
pribadi mandiri bertanggung jawab, sikap saling mengasihi sesama mahkluk serta sikap memayu bernegara serta keragaman global
keras dan peduli berbagi, sopan - Peserta didik dapat mendeskripsikan ragam
hayuning bawono (menjaga dan melestarikan alam semesta) di Peserta didik mengamalkan nilai religius tanpa kehilangan jati diri penghayat dan
menghargai, santun – menerima berbeda larangan dan kewajiban ajaran Kepercayaannya
lingkungan hidupnya spiritual melalui kreasi penerpan nilai ke-Indonesiaannya.
pendapat, serta sikap taat azas
ekospiritual dan teknologi kekinian dalam Peserta didik dapat menerima dan memahami bisikan hati nurani dan tanggap terhadap tanda-tanda
– terpercaya dalam kehidupannya
kehidupan dan penghidupan. alam dalam upaya mencapai keselarasan hidup lahir dan batin.
berbangsa dan bernegara "
KELAS 10 KELAS 11 KELAS 12 KELAS 10 KELAS 11 KELAS 12 KELAS 10
Peserta didik dapat menghayati, mengamalkan, menerapkan
Peserta didik dapat mengamalkan budi pekerti luhur kematangan jiwa, pengamalan budi pekertiluhur mengatasi
Peserta didik dapat mendeskripsikan keragaman budaya
kehidupan, dengan mengkomunikasikan serta penerapannya berbagai masalah tantangan hidup menjadi pribadi mandiri Peserta didik dapat menghayati makna sujud dalam kehidupan
spiritual nusantara dan nilai kearifan lokal warisan leluhur,
dalam wujud sikap tanggung jawab, kerja keras dan peduli yang bertanggung jawab dengan menyadari, adanya percikan sehari-hari sebagai nilai kearifan lokal nusantara dan kearifan Peserta didik dapat mendekripsikan tahapan kemampuan Peserta didik dapat menganalisis dan menilai hubungan
menghayati ritual religius ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan
berbagi, sopan, disiplin, menghargai, santun, mengembangkan keTuhanan dan unsur alam dalam dirinya. Memberdayakan lokal dari masing-masing daerah sebagai warisan budaya serta menerima dan memahami bisikan hati nurani dan tanggap berbagai larangan dalam Kepercayaan dengan hukum alam
Yangmengkomunikasikan
Peserta didik dapat menghayati tahapan belajar sepanjang hayat menumbuhkan budi pekerti luhur dalam diri melalui praktik menerapkannya dalam kehidupan nyata tanpa henti. Peserta didik dapat Maha Esa di daerahnya sertaprosedural
konsep mencintai penumbuhan
nilai kearifan sikap budi pekerti luhur dalam dirinya serta penerapannya dalam wujud sikap tanggung jawab, kerja keras dan peduli berbagi, sopan, menghargai, santun, menerima berbeda pendapat, serta sikap taat azas, terper
kolaborasi kreatif dalam keberagaman global sesuai jati diri dan mengamalkan energi semesta dan keIllahian dalam diri mengekspresikan kecintaan budaya nusantara dan kearifan terhadap tanda-tanda alam dalam upaya mencapai keselarasan sebagai rambu memenuhi kewajiban spiritual manusia,
lokal lingkungan hidup, mengamalkan nilai religius spiritual
penghayat, menerima berbeda pendapat, serta sikap taat azas, untuk kepentingan sesama mahkluk serta meneladani sikap lokal melalui kecintaan beratraksi budaya memelihara warisan hidup lahir dan batin. relevan dengan sikap kehidupan berbangsa dan bernegara
melalui kreasi penerapan nilai ekospiritual dan teknologi
serta sikap peduli antar sesama dalam kehidupannya, sebagai mengasihi dan menjaga serta melestarikan alam semesta leluhur.
kekinian dalam kehidupan dan penghidupan.
pelajar Pancasila. lingkungan hidupnya, bangsa negara dalam keberagaman
global
10.6 Peserta didik dapat menghayati tahapan belajar sepanjang hayat menumbuhkan budi pekerti luhur dalam diri melalui praktik menerapkannya dalam kehidupan nyata tanpa henti. Peserta didik dapat mengkomunikasikan konsep prosedural penumbuhan sikap budi pekerti luhur dalam dirinya serta penerapannya dalam wujud sikap tanggung jawab, kerja keras dan peduli berbagi, sopan, menghargai, santun, menerima berbeda pendapat, serta sikap taat azas,
8 x 3 JP 8 x 3 JP 8 x 3 JP 7 x 3 JP 7 x 3 JP 7 x 3 JP 6 x 3 JP
menumbuhkan budi pekerti luhur, menginterprstasikan budipekertiluhur, mengintegrasikan pribadi mandiri budaya spiritual, kearifan lokal makna sujud bisukan hati nurani mengamalkan ajaran kepercayaannya, norma
Mengamalkan ajaran budi pekerti luhur keberagaman global percikan ke Tuhanan teknologi, kekinian, kreasi warisan budaya nusantara nilai-nilai budaya Memperagakan kewajiban ritualnya
Pelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang M
Pelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai Kompetensi Ideologi Negara (kemampuan sikap religius/ spiritual menerapkan Pancasila Pelajar sepanjang hayat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai Kompetensi Ideologi Negara (kemampuan sikap religius/ spiritual menerapkan Pancasila sikap religius/ spiritual menerapkan Pancasila dalam wawasan kebangsaan In
dalam wawasan kebangsaan Indonesia), Kompetensi Sosial (kemampuan dalam berkomunikasi dan berinterkasi secara efektif dengan lingkungan masyarakat, membangun sikap gotong dalam wawasan kebangsaan Indonesia), Kompetensi Sosial (kemampuan dalam berkomunikasi dan berinterkasi secara efektif dengan lingkungan masyarakat, membangun sikap gotong dan berinterkasi secara efektif dengan lingkungan masyarakat, membang
royong dalam keadilan sosial), Kompetensi Kepribadian (kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi yaitu memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari royong dalam keadilan sosial), Kompetensi Kepribadian (kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi yaitu memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari Kepribadian (kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi yaitu memil
yang berkaitan erat dengan kemanusiaan dengan falsafah hidup yang mengharapkan manusia Pancasila menjadi model persatuan manusia seutuhnya yang memiliki nilai-nilai luhur) menjadi yang berkaitan erat dengan kemanusiaan dengan falsafah hidup yang mengharapkan manusia Pancasila menjadi model persatuan manusia seutuhnya yang memiliki nilai-nilai luhur) menjadi yang berkaitan erat dengan kemanusiaan dengan falsafah hidup yang meng
pribadi yang mandiri ( menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan ). bernalar kritis( pribadi yang mandiri ( menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan ). bernalar kritis( seutuhnya yang memiliki nilai-nilai luhur) menjadi pribadi yang mandiri (
mampu menganalisanya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri) dan kreatif (selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik mampu menganalisanya secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri) dan kreatif (selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikir
untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka). untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka). memaksakan pendapatnya sendiri) dan kreatif (selalu berupaya aktif men
terbaik untuk mendukung keberlangsu
sikap pribadi, penumbuhan budi pekerti diri, borang perilaku, mengindentifikasikan. pribadi mandiri, percikan keTuhanan, mengindentifikasi, menghayati, menjelaskan,meneladankan, mengindentifikasi, menghayati, menjelaskan,meneladankan, menjelaskan, menyebutkan, mengintegrasikan, menerima, mengindentiffikasi, menyebutkan,menjelaskan, menelaah,
budipekerti luhur, kehidupan, mengkomunikasikan, sikap
aspek perilaku pribadi budi pekerti kehidupan (iklas-jujur; unsur alam, menghayati, pengamalan, memberdayakan, energi menyesuaikan, mengintegrasikan, kearifan lokal, warisan mengintegrasikan, kearifan lokal, warisan budaya, menghayati, memahami bisikan, hati nurani, tanggap, tanda- menganalisis, mengintegrasikan, meneladankan,
peduli, global, pendapat, kolaborasi, azas, pelajar Pancasila
bekerja keras; berbagi; welas asih, cinta damai) alam semesta budaya, mengekspresikan, kecintaan budaya, makna sujud mengekspresikan, kecintaan budaya, makna sujud tanda alam, keselarasan hidup, nilai-nilai budaya nusantara mengamalkan larangan, kewajiban,
Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan) Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan) Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan) Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan) Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan) Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan) Pengamatan (dapat: menunjukkan, membandingkan,menghubungkan)
Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali) Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali) Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali) Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali) Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali) Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali) Ingatan (dapat: menyebutkan, menunjukkan kembali)
Pemahaman (dapat: menjelaskan, mendifinisikan secara lisan dengan
Pemahaman
pemahamannya
(dapat: menjelaskan,
sendiri) mendifinisikan secara lisan dengan
Pemahaman
pemahamannya
(dapat: menjelaskan,
sendiri) mendifinisikan secara lisan dengan
Pemahaman
pemahamannya
(dapat: menjelaskan,
sendiri) mendifinisikan secara lisan dengan
Pemahaman
pemahamannya
(dapat: menjelaskan,
sendiri) mendifinisikan secara lisan dengan
Pemahaman
pemahamannya
(dapat: menjelaskan,
sendiri) mendifinisikan secara lisan dengan
Pemahaman
pemahamannya
(dapat: menjelaskan,
sendiri) mendifinisikan secara lisan dengan pemaha
Aplikasi/penerapan (dapat: memberikan contoh, menggunakan secara
Aplikasi/penerapan
tepat) (dapat: memberikan contoh, menggunakan secaraAplikasi/penerapan
tepat) (dapat: memberikan contoh, menggunakan secaraAplikasi/penerapan
tepat) (dapat: memberikan contoh, menggunakan secara Aplikasi/penerapan
tepat) (dapat: memberikan contoh, menggunakan secara Aplikasi/penerapan
tepat) (dapat: memberikan contoh, menggunakan secaraAplikasi/penerapan
tepat) (dapat: memberikan contoh, menggunakan secara tepat)
Analisis(pemeriksaan dan pemilihan dengan teliti) (dapat: menguraikan,
Analisis(pemeriksaan
mengklarifikasi/memilah)
dan pemilihan dengan teliti) (dapat: menguraikan,
Analisis(pemeriksaan
mengklarifikasi/memilah)
dan pemilihan dengan teliti) (dapat: menguraikan,
Penerimaan
mengklarifikasi/memilah)
(dapat: menunjukkan sikap menerima, menolak) Penerimaan (dapat: menunjukkan sikap menerima, menolak) Analisis(pemeriksaan dan pemilihan dengan teliti) (dapat: menguraikan, Analisis(pemeriksaan
mengklarifikasi/memilah)
dan pemilihan dengan teliti) (dapat: menguraikan, men
Penerimaan (dapat: menunjukkan sikap menerima, menolak) Sintesis(membuat panduan baru) (dapat: menghubungkan materi-materi Sintesis(membuat
yang ada menjadi
panduansuatu
baru)kesatuan
(dapat: menghubungkan
yang baru, menyimpulkan,
materi-materi
Sambutan
menggeneralisasi(membuat
yang
(dapat:
ada menjadi
kesediaansuatu
berpartisipasi/terlibat,
kesatuan
prinsip yang
yangumum))
baru,
memanfaatkan)
menyimpulkan,
enerimaanSambutan
(dapat:
menggeneralisasi(membuat
menunjukkan
(dapat: kesediaan
sikapberpartisipasi/terlibat,
menerima,
prinsip yang
menolak)
umum))
memanfaatkan)
Penerimaan (dapat: menunjukkan sikap menerima, menolak) Sintesis(membuat panduan baru) (dapat: menghubungkan materi-materi yang
Sambutan (dapat: kesediaan berpartisipasi/terlibat, memanfaatkan)
Sambutan (dapat: kesediaan berpartisipasi/terlibat, memanfaatkan) Apresiasi(sikap menghargai) (dapat: menganggap penting serta bermanfaat,
Apresiasi(sikap
indah
menghargai)
serta harmonis,
(dapat:
mengagumi)
menganggap penting serta bermanfaat,
Apresiasi(sikap
indah
menghargai)
serta harmonis,
(dapat:
mengagumi)
menganggap penting serta bermanfaat,
Sambutan (dapat:
indah kesediaan
serta harmonis,
berpartisipasi/terlibat,
mengagumi) memanfaatkan)
Karakteristik(Penghayatan) (dapat: melembagakan/meniadakan, melaksanaka
Apresiasi(sikap menghargai) (dapat: menganggap penting serta bermanfaat,
Apresiasi(sikap
indah
menghargai)
serta harmonis,
(dapat:
mengagumi)
menganggap penting serta bermanfaat,
Internalisasiindah
(dapat:
serta
mengakui
harmonis,
serta
mengagumi)
menyakini, mengingkari) Internalisasi (dapat: mengakui serta menyakini, mengingkari) Internalisasi (dapat: mengakui serta menyakini, mengingkari) Apresiasi(sikap menghargai) (dapat: menganggap penting serta bermanfaat, indah serta harmonis, mengagumi)
Internalisasi (dapat: mengakui serta menyakini, mengingkari) Internalisasi (dapat: mengakui serta menyakini, mengingkari) Karakteristik(Penghayatan) (dapat: melembagakan/meniadakan,Karakteristik(Penghayatan)
melaksanakan dalam kehidupannya sendiri/perilaku keseharian)Karakteristik(Penghayatan)
(dapat: melembagakan/meniadakan, melaksanakan dalam kehidupannya
(dapat: melembagakan/meniadakan,
sendiri/perilaku keseharian)Internalisasi
melaksanakan (dapat:
dalammengakui
kehidupannya
serta menyakini,
sendiri/perilaku
mengingkari)
keseharian)
5. Karakteristik(Penghayatan) (dapat: melembagakan/meniadakan, melaksanak
Karakteristik(Penghayatan) (dapat: melembagakan/meniadakan,Karakteristik(Penghayatan)
melaksanakan dalam kehidupannya
(dapat: melembagakan/meniadakan,
sendiri/perilaku keseharian)melaksanakan dalam kehidupannya sendiri/perilaku keseharian)
Keterampilan bergerak dan bertindak (dapat: mampu menggunakan/mengorganisasikan anggota tubuh dan panca indra)
Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian Tes lisan, tertulis, Observasi (skala sikap), pemberian
tugas 7 tugas 8 tugas 9 tugas 10 tugas 11 tugas 12 tugas 13
NGAN DAN KEWAJIBAN
KELAS 11 KELAS 12
t, serta sikap taat azas, terpercaya dalam kehidupannya (dibuktikan dengan hasil praktek bisa melalui video, bukti lainnya: tertulis )
6 x 3 JP 6 x 3 JP
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai Kompetensi Ideologi Negara (kemampuan
wawasan kebangsaan Indonesia), Kompetensi Sosial (kemampuan dalam berkomunikasi
masyarakat, membangun sikap gotong royong dalam keadilan sosial), Kompetensi
ku pribadi yaitu memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari
afah hidup yang mengharapkan manusia Pancasila menjadi model persatuan manusia
pribadi yang mandiri ( menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni
g dikatakan dan dipikirkan ). bernalar kritis( mampu menganalisanya secara kritis tanpa
alu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi
mendukung keberlangsungan kehidupan mereka).
Tes lisan, tertulis, Observasi (skala Tes lisan, tertulis, Observasi (skala
sikap), pemberian tugas 14 sikap), pemberian tugas 14