Anda di halaman 1dari 5

Kejutan

“Ring ring” bel pulang mengema di seluruh penjuru sekolah semua orang berlari keluar kelas
dengan tergesa-gesa termasuk murid kelas IX. Mata perempuan kecoklatan ini melirik ke arah sahabatnya
yang sedang memasuki buku pelajarannya ke dalam tasnya. “Cepatlah Jes! Kita bakal terlambat untuk
menonton filmnya!” ucap Mirna yang tak sabar menunggu di pintu kelas.
"Aku hampir selesai! Kalau bukunya gak rapi nanti aku bakal bingung beresin di rumah!” ucap
Jessica sambil mengemasi tasnya.
“Masukkin aja semuanya! Kamu rapi banget. sih, aku aja cuman masukin barang-barangku ke
dalam tas terus dibersihin di rumah nanti!” Mirna berkata dengan marah karena dia menjadi semakin
tidak sabar.
“Oke oke, aku sudah selesai! Ayo!” Mirna dan Jessica keluar dari kelas mereka sementara banyak
mata menatap mereka. Jessica dan Mirna merupakan dua sahabat yang cukup populer di sekolahnya.
Jessica dikenal sebagai orang yang rapi dan baik hati. Banyak guru yang memujinya. Di kelasnya, dia
dikenal sebagai murid yang berprestasi. Dia suka berbagi, dan sangat kooperatif dalam kerja kelompok.
Mirna adalah murid yang sangat setia. Dia hanya mempunyai 2 teman terdekat. Mirna itu adalah anak
yang pemalu sejak kecil, dia sangat pintar dalam belajar tetapi dia kurang dalam berkomunikasi.
Meskipun dia pemalu, begitu kamu mengenalnya, dia akan menjadi temang yang sangat baik dan setia.
Mereka berdua dikenal sebagai orang yang baik hati, pintar dan berteman sejak kelas 5 SD. Kedua gadis
ini memiliki rambut kecoklatan dan mata yang tajam, dan selalu berpakaian baju yang rapi. Mirna suka
warna-warna terang yang membuat dia terasa ceria setiap kali. Mereka berdua teman yang sangat baik.
Dalam perjalanan menuju mobil Jessica, banyak mata yang menatap mereka saat mereka berjalan
melewatinya. “Jess! Mir! Ini nih, undangan untuk ulang tahunku di hari Sabtu, semoga bisa dating yaa”
Seorang gadis berambut hitam panjang mendatangi mereka sambil memberikan mereka sebuah kartu
undangan. Mirna mengambil kartu itu dan mengatakan bahwa mereka berdua boleh datang. Tentu saja
mereka bisa datang. Gadis yang memberikan kartu ulang tahun itu kepada mereka adalah teman dekat
Mirna lainnya. "Oke! Sampai jumpa!”
Gadis-gadis itu akhirnya masuk ke dalam mobil dan pergi ke bioskop. “Mir, kamu mau pakai apa
untuk ulang tahun Anisa?
“Entahlah, kayaknya aku bakal pakai gaun yang aku beli minggu lalu, oh! Habis nonton film
kamu mau beliin kado Anisa gak?” usul Mirna.
"Boleh! Kita bisa membelikannya novel yang dia certain dari bulan lalu” Jawab Jessica.
Setelah sepuluh menit berkendara, mereka akhirnya sampai di mall. Jessica dan Mirna berjalan
menuju bioskop dan memesan makanan. “Ayo cepat, Mir! Kita bakal terlambat kalau gak masuk
sekarang!” ucap Jessica sambil memegang camilan yang dibelinya. “Oke, udah, ayo pergi!” Mirna
menjawab dengan penuh semangat sambil memegang camilannya sendiri.
Jess masuk ke dalam bioskop dan berjalan ke tempat duduk mereka. Jess dan Mirna menemukan
tempat duduk mereka dan film dimulai tepat pada waktunya! Film tersebut dipilih oleh Mirna. Ini film
horor terbaru. Mirna entah bagaimana meyakinkan Jessica untuk menontonnya, biasanya Jessica sangat
takut dengan film horor sedangkan Mirna menyukai film horor. Jessica lebih menyukai film komedi dan
romantis, Mirna menyukai film horor, thriller, dan aksi. Walaupun Jessica takut dengan film horor, dia
tetap pergi dan menontonnya karena sudah lama Jessica dan Mirna tidak jalan-jalan, jadi Mirna
mengajaknya menonton film bersama. “AAAAHHHH!! Itu apa Mir?? Itu dibelakangnya ada apa
Mirr???” Sambut Jessica sambal menyumpet dibelakang Mirna.
“Itu gak ada apa-apa lah Jess, Itu cuman bayangannya orang itu” Balas Mirna yang sedang
berusaha untuk tidak mengetawakan Jessica yang sangat takut.
“Beneran?! Itu mirip gakbayangan lohh”
“Iya Jess, itu hanya bayangan, udah hilang tuh”
Akhirnya, setelah satu jam, filmnya sudah selesai. Jessica masih terasa takut. Jika ingin ke toilet,
dia ingin Mirna untuk mengikutinya ke toilet. Seperti yang dikatakan tadi, Jessica dan Mirna pergi untuk
membeli kadonya Anisa. Karena mereka merasa bahwa lebih baik jika mereka membeli kado masing-
masing untuk Anisa, Mirna pergi ke tokoh buku dan membeli novel yang sering diceritakan oleh Anisa
saat mereka sedang memakan makan siang. Jessica tidak sedekat Anisa, tetapi dia tahu bahwa Anisa suka
menggambar, jadi dia beli cat untuk Anisa.
Keesokan harinya, di sekolah, Anisa makan bareng bersama Mirna. “Kalian udah pilih baju
kalian untuk besok belum?” tanya si Anisa.
“Udah dong, besok hari besarmu, aku udah beliin kadomu loh, semoga kamu suka yaa” Jawab
Mirna dengan penuh semangat.
“Ooohh makasih Mirr! Kamu-”
“Anisaa! Kamu lagi ngapain? Sini, aku mau nunjukin kamu sesuatu’’ Jessica tiba-tiba datang dan
menarik tangan Mirna sambil berlari. Dia tidak sadar bahwa Mirna sedang bersama Anisa tadi, ini
membuat Mirna terasa binggung. Didalam pikiran Mirna, ini biasa saja, tetapi Jessica sama sekali tidak
menyapa atau melihat bahwa Mirna sedang berbicara sama Anisa. Ini membuat Mirna sedikit kesal tetapi
dia membiarkan saja.
Pada sore hari, saat waktu pulang, Mirna mengajak Jessica untuk pergi makan bersama dia dan
Anisa. Tetapi saat Mirna ingin menanya Jessica, Anisa tiba-tiba mengatakan “Mirr, maaf aku gak bisa
makan deh nanti, Jessica ajak aku pergi mall nanti untuk persiapan ulang tahunku besok”
“Iya Mir, mau gak ikut kita belanja?” tanya si Jessica setelah mendengarkan apa yang dibilang
Anisa.
“Boleh sih, cuman aku gak bisa malem malem” Mirna jawab dengan wajah yang sedikit cemburu,
padahal kemarin Jessica sudah janji bahwa setelah sekolah, mereka akan makan bareng, tetapi mereka
malah pergi belanja. Dalam hati, Mirna sedang coba berpikir positif dan memikir bahwa daripada sama
sekali tidak ketemu, dia lebih baik ikut aja daripada di rumah terus.
Saat di mall, Jessica dan Anisa berketawa-tawa sambil berbicara tentang keseruan pesta ulang
tahunnya Anisa. Mirna masih sedikit cemburu dan tidak banyak bicara. Jessica melihat bahwa Mirna
sedikit cemburu jadi, Jessica menanya “Mir, kamu kenapa? Sakit ya?”
“Ngak, cuman sedikit capek” jawab si Mirna yang terlihat sangat lelah.
“Yaudah, ayok kita pergi cari makan aku juga udah capek’’ Kata Jessica
“Gapapa Jess, aku udah mau pulang juga kalian jalan aja, kita ketemu besok yaa” Jawab Mirna
sambil jalan ke pintu keluar.

Saat Mirna sudah di tempat tidurnya, Mirna memikir tentang apa yang terjadi hari ini, dia
berusaha untuk berpikir positif tetapi selalu gagal. Dia merasa Anisa semakin jauh. Banyak orang pasti
berpikir bahwa tindakan Anisa biasa saja, tetapi menurut Mirna, ini sangat membuatnya sedih. Mirna dan
Anisa sudah berteman lama, lebih lama daripada Mirna bersama Jessica. Hanya Mirna lah yang selalu
berada dengannya dari kelas satu SD. Anisa tidak pernah membuat Mirna sedih. Jika Mirna perlu
seseorang untuk bercerita tentang perasaannya, dia pasti cari Anisa.
Tetapi, beberapa minggu ini Mirna merasa bahwa Anisa sudah tidak sedekat dulu. Anisa lebih
sering keluar bersama Jessica. Terjadian tadi bukan pertama kali, Anisa sudah membatalkan pertemuan
mereka bersama Mirna untuk pergi bersama Jessica. Mirna ingin memberi tahu mereka tetapi terasa
bahwa dia sensitif jadi dia membiarkannya.
Keesokan harinya, Jessica menjemput Mirna. Biasanya, Mirna sangat ceria, dia sangat suka
dijemput Jessica karena mereka suka bernyanyi-nyanyi dan ketawa-tawa. Tetapi, hari ini beda. Hari ini
Mirna sangat diam dan hanya ngomong jika Jessica bertanya sesuatu.
“Mir, kamu nanti pulang jam berapa?” Tanya si Jessica.
‘’Gak tau sih, aku palingan jam 6 udah pulang’’ Jawab Mirna sambil bermain hp.
‘’Loh, kok cepat banget ? Acaranya aja kira-kira jam 8 selesai, kamu beneran gak mau sampe jam
8 ? Aku bisa anterin kamu pulang kok ‘’
‘’Gak tau sih, Aku liat dulu lah’’
Setelah beberapa menit, mereka sudah sampai di tempat ulang tahunnya. Banyak mata-mata yang
melihat mereka berdua yang menuju ke orang yang berulang tahun. ‘’Selamat ulang tahun Anisaaa, ini
nih kado mu, semoga suka yaaa” Jessica memberi kadonya kepada Anisa dengan penuh semangat.
“Wahhh.. makasih Jess, aku pasti bakal suka!” Jawab Anisa yang menerima kadonya dengan
senyumnya yang ceria.
Mirna disamping Jessica terasa gugup. Dia aja tidak tau kenapa bisa gugup. “Mir, ayok kasih
kadomu! Anisa pasti suka banget”
Mirna menyerahkan kadonya dan mengatakan “Selamat ulang tahun Anisaa, ini kadoku untuk
kamu, semoga suka ya” Tidak tahu kenapa tetapi suara Mirna seperti sangat terpaksa. Dia berusaha untuk
tidak melihat cemburu.
“Wah makasih Mirr, kadomu selalu yang terbaik! Makasih yaaa!” Jawab si Anisa.
Setelah beberapa jam kemudian, Jessica, Mirna dan Anisa sedang berbicara. Mereka terlihat seperti biasa.
Sejauh ini, mereka bertiga baik-baik saja, jika mereka membahas sesuatu, semuanya pasti ikut. Tetapi,
beberapa saat waktu mereka lagi berketawa-tawa, Jessica seperti tidak terlalu perhatian kepada Mirna,
tetapi Mirna masih berusaha berpikir positif.
Pada hari Senin, waktu jam istirahat, Anisa pergi makan bersama Jessica dan Mirna.
“Jess! Mir! Makasih ya kadonya, aku suka banget. Mirna, kamu kok bisa ingat aku udah lama
banget mau buku ini?”
‘’Aku pasti tahu dong, setiap kali kita bahas tentang novel, kamu pasti ceritain tentang novel
itu.’’ Jawab si Mirna.
‘’Nis, aku masih ada satu kado lagi tapi di kelas, ayok kita pergi ambil!” Jessica berkata sambil
menarik tangannya Anisa ke kelas.
Sekali lagi, Mirna terasa sedikit sedih. Mirna tetap berpikir positif. ‘’Mungkin Jessica sangat
bersemangat untuk kasih kadonya ke Anisa, kalau aku Jessica, aku juga pasti gitu. Beberapa menit
kemudian, Jessica kembali ke Mirna. Mirna sedang melamun dan tidak menyadar bahwa Jessica sudah
kembali.
‘’Mir, kamu kenapa ? Mirr ?’’
‘’Oh, gapapa, capek aja kok, kamu beliin Anisa apa ?’’ Mirna menjawab seolah-olah ingin
menganti topik. Tetapi, Jessica itu orang yang perhatian, dia tahu jika Mirna terasa sedih, Jessica pasti
tahu.
‘’Mir, kamu kenapa ? Aku rasa kamu lagi ngambek, kenapa nih ?’’ Jessica adalah seseorang yang
perhatian dan tau jika seseorang sedang sedih. Dengan apa yang dikatakan Jessica, Mirna kaget. Dia tidak
tahu apa yang harus dijawab. Apakah dia bohog dan bilang bahwa di tidak apa-apa atau mengatakan yang
sebenarnya.
“Jujur saja Mir, aku rasa beberapa hari ini kamu lagi cemburu, kenapa Mir? Ceritain aja. Mirna
adalah seseorang yang jarang membuka ke seseorang karena dia rasa dia lagi sedih.
“Sebenarnya, beberapa hari ini aku terasa ada hal yang aneh diantara kita bertiga. Anisa semakin
lama semakin jauh dan makin jarang jalan bareng. Ini cuman perasaan aku, maaf jika kamu terasa aku
sensitif” Jawab Mirna dengan muka yang lelah, dan sedih
“Aku gak mau salahin kamu, cuman Anisa itu udah teman lama banget. Aku takut aja kehilangan
temanku. Dia beberapa minggu ini lebih sering sama kamu.’’
‘’Hey, jangan pikirin gitu. Aku sama Anisa itu gak sedekat kalian. Jangan khawatir, dia itu bukan
orang seperti itu. Jika dia beneran ngejauhin kamu terus dekat sama aku, aku bakal terasa salah dan
ngomong sama Anisa. Jawab si Jessica sambil mengelus belakangnya Mirna.
“Gak usah sampai gitu Jess, jangan gara-gara aku kamu jadi kehilangan teman.” Jawab si Mirna.
Tiba-tiba, Jessica terlihat sangat senang. Mukanya seperti ingin ketawa. Mirna menjadi sangat
bingung. Apakah apa yang dikatakan Jessica tadi hanya lelucon bagi dia? Ternyata, dari belakang Mirna,
datanglah si Anisa sambil memegang kue.
‘’Selamat ulang tahun Mirr !’’ Sambut si Anisa
‘’Maaf ya Mirr, beberapa minggu ini kita ngejauhin kamu, sebenarnya kita itu ngejauhin karena
ingin memberi kamu kejutan. Ulang tahunmu kan hari ini ! Tadi waktu aku pergi ambil kado Anisa itu
sebenarnya lagi ambil kuemu, hehe maaf yaa’’ Jessica berkata sambil tersenyum.
Mirna terasa kaget dan senang. Ternyata mereka ngejauhin dia itu karena ingin kasih kejutan.
Mirna aja lupa bahwa ulang tahunnya hari ini. “Wahh, makasih.. aku terharu banget, ulang tahun sendiri
aja lupa.” Mereka berketawa dan tidak ada lagi miskomunikasi diantara mereka setelah ini.
Setelah sekolah Jessica mengajak Mirna dan Anisa untuk pergi makan malam bareng untuk
merayakan ulang tahun Mirna. “Kalian nanti mau pergi makan bareng gak? Kita ke resto favoritnya
Mirna yaa untuk merayakan ulang tahun mu!”
“Boleh, boleh, Mir kadomu aku kasih nanti yaa, waktu makan malem.” Sambut si Anisa dengan
penuh semangat.
“Makasihhh, nanti aku yang anterin yaa.”
Setelah sekolah, mereka pergi ke rumah Mirna dan siap siap untuk pergi makan malam bareng.
Beberapa jam kemudian, mereka sampai ke restorannya. Mereka menceritakan proses kejutan ini untuk
Mirna. “Wah, kalian niat banget, aku sampai sekarang masih kaget, makasih yaaa, kalian berdua adalah
teman terbaikku.”
“Sama-sama Mirr, maaf ya kita membuatmu merasa sedih, kita janji tidak akan lagi seperti itu.”
Jessica menjawab.
Mereka bertiga mengakhiri hari mereka dengan memberi kado ke Mirna dan jalan bareng.
Walaupun Mirna terasa sedih karena terasa tertinggal, ternyata itu semua untuk ulang tahunnya. Mereka
semua sangat senang bisa merayakan ulang tahunnya bareng. Semoga mereka bisa merayakan lebih
banyak ulang tahun kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai