Anda di halaman 1dari 4

Siang ini udara benar-benar terasa panas membakar.

Rupanya sang surya tak tanggung-tanggung memancarkan sinarnya ke bumi yang membuat semua makhluk hidup yang ada di atasnya akan bermandikan peluh. Angin sepoi-sepoi pun tak dapat menghapus rasa panas yang sepertinya tak mau kompromi. Pada saat seperti ini, tentunya saat bel sekolah tanda usainya pelajaran terakhir telah berkumandang, membuat para siswa bisa sedikit bernafas lega. Ahakhirnya the-end juga! Heheheseru Nia dengan riangnya. Suaranya itu membuat pak Mus guru matematika yang sangat killermelototkan matanya ke Nia. Kalau sudah begitu, biasanya ia hanya cengengesan. Dia tak pernah kapok karena sudah terlalu sering dipelototi seperti itu gara-gara suaranya yang cempreng bin nyaring yang suka mengacaukan suasana. Cabut yuk! Rasanya ingin cepat-cepat di rumah nih ajak gadis manis di sampingnya yang juga teman sebangkunya. Ayo! uppshampir lupa, aku ada keperluan sebentar di kelas sebelah., kamu duluan aja ke parkiran ya sweety, nanti aku nyusul, ok! jawab Nia cepat. Ada perlu sama siapa? Tanya sohibnya lagi. Ada deh, mau tahu aja! ejek Nia sambil tersenyum misterius meninggalkan sahabatnya itu. Mau tak mau si gadis manis ini cepat-cepat keluar kelas menuju pelataran parkiran sekolah. Begitu tiba, dia tak langsung masuk ke chevroletnya. Dia masih menunggu Kania yang entah ada urusan apa lagi jam pulang sekolah begini. Tak terasa 5 menit10 menit berlalu, Nia belum muncul juga. Sinar surya semakin terik, kini peluh benar-benar membasahi sekujur tubuhnya. Tapi itu tak membuat kecantikannya berkurang sedikitpun, mungkin berkurang, beberapa persen. Yup, Kinan, Kinanti Maharani Hasan. Siswi kelas X IPA A yang belum genap satu semester menjadi penghuni SMA 3 Palopo itu. Hai Kinan sapa Bayu dengan manis sambil melangkah tergesa-gesa mendekatinya. Sendirian ya, pulang bareng yuk! ajaknya lagi. Thanks Yu, tapi aku bawa mobil sendiri, sorry ya! ucap Kinan sambil tersenyum, tak enak menolak ajakan teman sekelasnya yang lumayan tampan dan pintar itu, tapi mau gimana lagi. Tiba-tiba Kinan manis, kuantar pulang ya! lagi-lagi tawaran yang sama. Kali ini dari kakak kelas yang baru-baru menjabat sebagai ketua OSIS. Kinan hanya tersenyum menggeleng tak menanggapi. Hingga beberapa tawaran yang sama datang membuatnya bertambah bosan menunggu. Sampai Dasar brengsek, sok cakep, sok keren, ihhsebel banget deh Kinan! nyerocos Nia yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Ada apa sih, datang-datang trus main semprot aja? interogasi Kinan tergeleng-geleng melihat tingkah aneh sahabatnya yang agak sableng itu. Kinan, kemarin kamu nolak aku antar pulang, hari ini mau ya! Please! potong Adit tiba-tiba membuyarkan konsentrasi Kania yang lagi kesal. Lagi-lagi tawaran yang sama dari kakak kelas XII IPA B yang katanya the most bachelor di sekolah ini. Makasih kak, hari ini aku bawa mobil dan pulang bareng Nia juga jawabnya tak enak melihat wajah Adit yang jelas tampak kecewa. Melihat tingkah Kinan, Nia yang tadinya terdiam gara-gara bicaranya terpotong oleh ajakan Adit pada Kinan membuatnya nyemprot lagi. Kamu gimana sih, sweety? Itu tadi Adit, kamu sadar tidak sih??? ucapnya sambil mencengkeram lengan Kinan. Oh, GodHe is the most wanted, upssI mean the most bachelor in the world gitu loh!!! tambahnya lagi dengan gerak bibir yang dibuat-buat. Kinan sampai terpingkal-pingkal melihatnya. Ga sampai in the world kalee, lagian kalau aku iyakan, yang bawa mobil ini pulang siapa gokil? ejek Kinan lagi sambil menjawil hidung Nia yang bangir. Tinggalin aja disini gondok Nia. Tak usah heran, Kinan memang sehari-harinya harus meladeni sikap para cowok yang coba mengambil hatinya. Bagaimana tidak? Ia belum genap satu semester menjadi penghuni sekolah unggulan itu, tapi nyaris tak ada siswa yang tidak mengenalnya. Selain cantik, dia sangat ramah, cepat bergaul, cerdas, berprestasi sejak kecil, dan murah senyum. Apalagi dia anak tunggal dari salah seorang pengusaha ternama di kotanya. Bahkan karena keramahannya, bukan hanya para siswa yang mengenalnya, tapi juga para guru walaupun belum pernah mengajarnya sekalipun. Belum lagi dengan pak satpam dan ibu-ibu pengelola kantin sekolah. Semua amat mengenalnya dengan baik, prestasi yang hebat bagi seorang siswi yang baru saja menjadi penghuni resmi sekolah itu. Kinan mulai menyalakan mesin mobilnya sambil tersenyum. Manis bener senyumnya neng goda Nia membuatnya tertawa kecil. Oh iya, hampir lupa. Tadi kamu marah-marah, ada apa sih? Tanyanya pelan. Oh, tadi waktu aku buru-buru mau nyusul kamu ke parkiran, ada kakak kelas yang nabrak aku. Bukannya minta maaf, eh malah lansung ngeloyor pergi tinggalin aku sambil mengejek lagi. Tadi dia bilangin aku bakwan apa tekwan ya itu tadi? ujar Nia sambil memijit jidatnya yang nong-nong itu. Bakwan? Afwan kali say? Kamu mungkin salah dengar? Afwan itu bahasa anak-anak rohis yang artinya maaf tambahnya lagi. Pokoknya, kalau lain kali ketemu, bakal aku damprat deh umpat Nia. Kinan hanya bisa tersenyum, NiaNia

KEJUTAN CINTA UNTUK KINANTI Karya Bangau Putih

Mobil Kinan pun mulai melintas di jalur utama kota, setengah perjalanan lagi menuju rumah Nia. Kinan memang selalu mengantar Nia pulang. Kebetulan jarak rumah mereka berdekatan. Emang sih, orangnya cukup lumayan buat nyuekin aku gumam Nia Hey, jadi masih ingat dia juga!? ucapnya mengagetkan Nia. Wah nih anak benar-benar sableng batinnya. Di suatu sore yang cerah, Nia mengajak Kinan ke gramedia mall yang terdekat dengan perumahan mereka. Katanya mau beli novel islami terbaru. Kalau urusan beginian, Kania memang tidak mau ketinggalan. Kinan, sini deh! tiba-tiba Nia menariknya ke sudut tempat novel-novel kesayangannya tertata rapi. Apaan sih, tarik-tarik segala? Tanya Kinan kaget. Itu tuhkakak kelas yang tempo hari nabrak aku bisik Nia. Kinan mengikuti telunjuk Nia yang mengarah ke seorang cowok yang tengah berdiri di counter buku sport. Dia coba mengingat-ingat, dimana pernah melihatnya di sekolah. Rasanya belum pernah sekalipun. Entah mengapa, tiba-tiba saja dia merasa tertarik pada sosok itu. Baginya, dia sosok menawan yang selama ini dia cari. Eh, malah melamun lagi, liat nggak? Tanya Nia yang sedari tadi mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Kinan. Maaf, aku liat kok! Gimana, udah ketemu novelnya belum? Tanya Kinan mencoba membelokkan pembicaraan. Jangan sampai ketahuan melamunkan cowok itu, bisa malu. Udah nih, cabut yuk! Nia menarik Kinan keluar. Cabut sih cabut, tapi bayar dulu dong! ejek Kinan sambil tertawa. Saat Nia ke kasir, Kinan mencoba mencuri pandang pada cowok tadi. Tanpa sengaja, saat itu mereka berdua tiba-tiba berpandangan, hanya beberapa detik, cowok itu segera memalingkan wajah darinya. Kinan tak henti berpikir, siapa sosok itu? mengapa belum pernah melihatnya sekalipun? Kinan betul-betul tertarik dan penasaran untuk mencari tahu tentangnya. Pagi ini sinar mentari benar-benar cerah, Kinan dengan riangnya berangkat ke sekolah. Dia bahkan tak sabar lagi untuk mencari tahu tentang kakak misterius itu. Dia sebut misterius karena, bukannya sombong, tapi rasanya semua cowok di sekolah yang punya nilai pintar,keren,tampan- di atas rata-rata dia kenali. Tapi ini, namanya saja dia tak tahu. Saat jam istirahat, Kinan sengaja keluar kelas tanpa mengajak Nia. Dia ingin mencari tahu all about cowok misterius itu. Tiba-tiba saja sosok itu berlalu di depannya dengan bawaan buku tebal bertumpuk-tumpuk. Karena terlalu cepat, cowok itu tak sadar kalau ada selembar kertas yang terjatuh. Kinan segera mengambilnya. Dia ingin memanggil agar cowok itu berbalik tapi dia bingung memanggilnya bagaimana. Akhirnya ia bergegas menyusuri langkah panjang cowok jangkung itu sambil berlari kecil. Hingga jarak mereka tinggal selangkah lagi, Kinan memegang pundak cowok itu. Maaf, ini milikmu yang terja Hey, whats up? potong lelaki itu sambil menepis tangan Kinan dari bahunya. Mukanya merah, kesal bercampur terkejut karena yang memegang bahunya dari belakang ternyata seorang perempuan. Saking terkejutnya, buku-bukunya berhamburan di lantai. Dengar ya! jangan pernah mengagetkan orang, apalagi dari belakang! Kalau aku jantungan gimana!? Dan jangan pernah berani menyentuh laki-laki yang belum kamu kenal sama sekali, paham!!! semburnya lagi sambil mengambil buku-bukunya dan segera berlalu meninggalkan Kinan yang melongo seketika. Semua orang terpana atas kejadian yang baru saja terjadi. Kebanyakan dari mereka mencibir perbuatan cowok yang telah mempermalukan Kinan itu. Sebenarnya Kinan sama sekali tak merasa dipermalukan, yang dia pikirkan hanyalah mengapa pertemuan pertama dengan orang yang sangat ingin dia kenali begitu menyedihkan. Aku kan hanya ingin menolong sungut Kinan pelan sambil meremas-remas jemarinya. Maafkan Kemal ya, Kinan! Dia tadi hanya terkejut kata Irwan-siswa XII IPA A-yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Ah, tidak apa-apa kok kak. Aku juga hanya sedikit terkejut ucapnya tersenyum kecut. Mau kutraktir, kebetulan tadi mau ke kantin! tawar Irwan lagi. Boleh deh kak Kinan berusaha untuk tersenyum ikhlas. Irwan menyilahkan Kinan untuk duduk lalu segera memesan makanan, sementara Kinan terduduk dengan perasaan gundah, masih tak percaya dengan kejadian tadi. Nih, nasi campurnya, silahkan makan nona cantik! goda Irwan, berusaha agar Kinan melupakan kejadian tadi. Rupanya Irwan juga menyangka Kinan sakit hati seperti prasangka orang lain, padahal tidak sama sekali. Kemal memang aneh semenjak pulang dari Amerika. Sebenarnya dia baik, cerdas, bahkan karena kecerdasannya itu dia yang terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika setahun yang lalu. Baru seminggu dia kembali ke Indonesia, jadi dia belum mengenalmu sama sekali jelas Irwan panjang lebar. Oh, pantas saja aku tidak pernah melihatnya sebelumnya Kinan tersenyum. Kuharap kejadian tadi tidak mengganggumu, dia memang berubah sejak kepulangannya, anti berdekatan dengan kaum hawa apalagi yang manis sepertimu hibur Irwan lagi. Sebenarnya dia sudah punya pacar gumam Irwan pelan. Pacar!!? Kinan tergeragap. Maksudku pacaran sama bola basket dan computer, hehehedia sangat mencintai kedua benda itu Irwan tertawa lebar melihat ekspresi Kinan . Kinan benar-benar tertarik dengan lelaki-Kemal-itu, terlebih setelah mendengar penjelasan Irwan. Dia ingin sekali bertanya lebih banyak tapi tidak berani. Malu, takut Irwan berpikiran yang tidak-tidak nantinya.

Keesokan harinya Kinan, sepertinya kamu harus bilang terima kasih banyak sama aku, wajib traktir seminggu penuh dan antar jemput ke sekolah selama-lamanya sampai kita lulus nanti, karena aku punya info yang pasti penting sekali untuk kamu!! ucap Nia kencang yang tiba-tiba datang entah dari planet mana. Kamu habis makan apa sih? Bicara seperti baterai yang baru di-charge saja! ujar Kinan sewot. Emang!!! goda Nia mencoba menetralisir kesewotan Kinan, membuat Kinan memonyongkan bibirnya. Maaf deh sweety, tapi sekarang kamu harus dengar baik-baik info yang akan aku bacakan sebentar lagi! Kania tersenyum lebar mengambil selembar kertas dari sakunya dan bergaya persis kepala sekolah saat membacakan teks Pancasila waktu upacara. Pembacaan info dimulai, nama Kemal Mahadewa Rahadi but you can call him Kemal. Lahir di Bandung, 1 Desember 1990, tinggi 185cm, berat 70kg, kulit putih, bibir tipis, hidung lumayan mancung, anak pertama dari 2 bersaudara, warna favorit sama dengan kamu, tinggalnya di mangga 2! Nia terhenti, terengah-engah menarik nafas kemudian melanjutkan. Hobby browsing internet, utak-atik compy alias komputer, dan main basket. Pacar ada tiga, pertama bola basket, kedua compy, and the last kamarnya sendiri, hehehe Nia terkekeh sendiri. Trus rangking satu sejak eS-De till now, tipe cewek yang disukai Nia!!! Apa-apaan sih kamu??? teriak Kinan kontan menghentikan celoteh Kania. Apa maksudmu membacakan semua itu padaku!? semburnya sambil mencengkeram lengan Nia yang terdiam. Aku hanya bermaksud baik. Saat ini, itu kan yang paling ingin kamu ketahui? ucap Nia cengengesan. Tapi darimana kamu tahu kalau aku Ck, KinanKinan, dengar ya! Aku itu sahabat kamu. Aku tahu betul sifat kamu. Kamu lagi suka sama seseorang tapi main rahasia segala. Sejak eS-eM-Pe kita bersahabat, sejak itu pula kamu belum pernah sama sekali suka sama seseorang. Padahal yang naksir sama kamu sudah nggak kehitung. Aku yakin, kamu hanya mau pacaran sama cowok yang kamu sukai. Iya kan? penjelasan Nia membuat Kinan menunduk malu. Sudahlah, mau aku comblangin tidak? tawar Nia tersenyum genit. Terima kasih atas perhatianmu Nia, tapi rasanya akan sulit. Melihat wajahku saja dia enggan. Tapi aku bersyukur sudah mengenalnya, setidaknya ada cowok yang matanya normal di sekolah ini Kinan tersenyum simpul. Normal? Maksudmu yang lain tidak normal, begitu? Iya, cowok-cowok lain di sekolah ini bisanya cuma gombal, memuji kelewatan. Padahal tidak ada apa-apanya di mata Kemal gumam Kinan. Berarti kak Kemalku beruntung bisa ditaksir sama cewek seperti kamu sweety! Nia mencubit pipi Kinan. Apa katamu, kak Kemalku? Tanya Kinan penuh selidik. Maksudku, kakak kelas kita yang pintar itu, hehehe jawab Nia cepat. Aduh, jangan sampai ketahuan sama Kinan deh, belum saatnya gumam Nia dalam hati. Lagipula sebentar lagi ujian semester, tidak ada waktu untuk memikirkan hal seperti itu. Aku juga ingin membuktikan kalau aku bisa jadi siswi teladan. Harus bisa kalahkan Dia! tandas Kinan. Ujian semester akhirnya berlangsung juga. Kinan tenggelam diantara buku-buku pelajarannya. Dia berusaha untuk melupakan Kemal walau tidak berhasil seratus persen. Sementara Kania juga seperti menghindar dari Kinan selama ujian berlangsung. Dia memilih naik mobil sendiri, tak ingin merepotkan Kinan yang biasanya setia mengantar jemput ke sekolah. Dua minggu berlalu, ujian berakhir. Kinan tiba-tiba saja sangat merindukan Nia, sahabatnya itu. Dia menunggu di parkiran sekolah, berharap kali ini dia bisa pulang bersama Nia lagi seperti biasanya. Lama menunggu, tibatiba saja seseorang menegurnya dari belakang. Maaf, ada seseorang yang menitipkan ini untukmu kata Kemal memberinya sebuah amplop surat yang tibatiba membuatnya terlonjak kaget, melihat laki-laki spesial itu menegurnya. Dadari si..siapa kak? Kinan terbata-bata, masih saja supraise dengan teguran dari Kemal. Baca saja sendiri, permisi ucap Kemal berlalu meninggalkan Kinan yang kebingungan. Dengan tak sabar, Kinan membaca surat yang ada di tangannya itu. maafin aku yah sweety, dua minggu terakhir tak pernah menghubungimu. Aku kan harus berusaha keras biar bisa dapat predikat yang lebih baik di kelas, setidaknya mendekati dirimutapi tenang aja, setelah ini kita bisa gokil-gokilan lagi. sebagai permintaan maafku, aku traktir ntar malam di pe-el-pe resto. aku tunggu yah... sahabat gokilm, Kania Kinan tertegun. Bingung dengan semua yang baru saja terjadi. Dia heran, kenapa Kemal yang dititipi surat sama si Nia, kok bisa ya? Gumamnya dalam hati. Dia pun segera masuk ke mobilnya untuk pulang. Berharap jam 7 malam itu cepat tiba, tak sabar untuk mengetahui ada apa sebenarnya yang tengah terjadi. Tok-tok-tokKinanjangan kelamaan dandannya sayang! Tadi sudah ada telpon dari anaknya pak Radi tuh, katanya dia sudah berangkat duluan! teriak bunda Kinan sambil mengetuk-ngetuk pintu. Iya bunda, Kinan tadi shalat dulu baru ganti baju. Tidak lagi dandan kok. Cuma mau ketemu Nia aja kok pakai dandan segala sungutnya sambil menuruni tangga mengikuti bundanya yang tersenyum geli melihat Kinan yang tampak manis dengan gaunnya. Walaupun gaun yang dikenakannya sangat sederhana, dan riasan di wajahnya amat tipis, dia tampak terlihat istimewa.

Tadi yang menelpon kamu bukan Nia sayang, tapi Kemal sahut bunda kontan mengagetkan Kinan. Tapi dia tak terlalu memikirkannya, yang dia inginkan saat ini hanyalah segera bertemu dengan Nia. Setelah berpamitan, ia langsung berangkat menuju Pe-El-Pe Resto, tempat mereka akan bertemu. Nia!!! Teriak Kinan girang saat melihat Nia sudah menunggunya di pintu masuk. Teriakannya itu sempat membuat beberapa orang berbalik ke arahnya. Sendirian? Ehm.. aku rindu sekali sama sama kamu, kenapa tidak pernah menelpon atau sms? Sudah melupakan aku ya? nyerocos Kinan tiba-tiba membuat Nia tertawa lebar. Wahwahsweetyku, baru juga dua minggu tidak ketemu, penyakit bawelku sudah menular ejek Nia yang terus tertawa menarik tangan Kinan masuk menuju tempat yang sudah dipesannya. Jadi, penjelasan apa yang bisa aku dengar sekarang? Kinan memandang Nia dengan tatapan sedikit sinis. Tapi Cuma sesaat, Kinan segera tertawa kecil melihat wajah Nia memelas, terdiam seperti seorang tersangka. Tawanya tertahan ketika sosok bernama Kemal tiba-tiba juga telah duduk bergabung dengan mereka. Maafkan kami Kinan! Sebenarnya kami ini ber. Tunggutunggu! Kinan memotong pembicaraan Kemal, mulai mengingat-ingat kejadian beberapa minggu terakhir ini. Jangan katakan kalau kalian sebenarnya bersaudara dan melakukan semua ini hanya untuk mempermainkanku!!!ucapnya sengit, tak sadar air matanya mulai menganak sungai. Dengarkan dulu! Pleasejangan menangis!!! Kemal tergeragap. Aku yang salah sweety. Kami memang saudara kandung. Sejak awal aku merencanakannya, aku berharap kak Kemal dan kamu kelak bisa jadi pasangan. Walaupun dia di Amerika, tapi aku selalu memberi kabar tentangmu selama ini. Jadi kalian berdua anak om Radi, sahabat ayah? Pantas saja tadi aku bingung saat bunda bilang anak Om Radi menelpon, tapi bukan si Nia Habisnya kamu si sweety, sudah bersahabat lama denganku tapi tidak tahu detail tentangku sekeluarga goda Nia membuat Kinan tersenyum di tengah isak tangisnya. Kalian juga, bersaudara tapi nama dan sifatnya beda banget! gondok Kinan Masa sih? Dilihat dari namanya saja sudah jelas kalau kami saudara, Kania Mahadewi Rahadi dan Kemal Mahadewa Rahadi tandas Kemal menengahi Pokoknya, aku bakal mendapatkan piala citra peran pembantu terbaik, hehehe!goda Nia lagi. Nah lho, sifat gokilnya keluar lagi. Nangisnya udahan dong sweety, yang penting sekarang semuanya jelas. Orangtua kita juga sudah membicarakan soal ini dan mereka sangat setuju, oke kan sweety??? Jelas Nia sambil merapikan Kinan yang sedikit berantakan, masih shock atas semua kenyataan ini. Kak, aku tidak salah pilih kan? Walaupun sudah menangis, sweetyku tetap aja cantik! goda Nia sekali lagi. Iyaiyadua jempol deh buat kamu adik manis puji Kemal mengacak-acak rambut adiknya yang tercinta. -The End-

Anda mungkin juga menyukai