Resume Jurnal Ergonomi Industri-Kelompok 2
Resume Jurnal Ergonomi Industri-Kelompok 2
Disusun Oleh:
Kelompok 2
I. JURNAL 1
Indeks
Volume 96
Halaman 8
Tanggal terbit 28 Juni 2023
Tahun terbit 2023
Penulis Xinhe You, Yayu Ping, Yu (Wolf) Song, Peter Vink
Reviewer Savira Putri Faiza
Latar belakang Pada paragraf pertama penulis membuka penjelasan dengan
menyatakan bahwa pengalaman kenyamanan penumpang pada
penerbangan adalah salah satu elemen kunci dalam pemilihan
maskapai penerbangan. pada kajian terdahulu,telah dianalisis bahwa
terdapat faktor faktor berbeda yang mempengaruhi kenyamanan atau
ketidaknyamanan. Contohnya dalam pelayanan penerbangan dan
suara bising juga memiliki peran. Dari seluruh aspek, kenyamanan
kursi adalah faktor paling krusial yang mempengaruhi pengalamanan
kenyamanan dalam kabin pesawat. bahkan dengan pentingnya
kenyamanan penumpang ini tidak banyak literatur yang dapat
menjadi rujukan.
Saat pesawat hendak take off pesawat mulai berotasi dan banyak
faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan penumpang selama
detik - detik take off. diantara faktor tersebut sudut pesawat sangat
penting karena sudut pesawat saat takeoff membuat bangku miring
kebelakang oleh karena itu akan merubah arah gravitas penumpang
terhadap tempat duduk. Pada saat ini posisi bangku tegak lurus, sabuk
pengaman terikat kuat yang mana membuat penumpang kesulitan
mencari kenyamanan.
Kenyamanan dan ketidaknyamanan penumpang dapat dievaluasi
dengan kuisioner Local Posture Discomfort (LPD)
Indeks
Volume 95
Halaman 6
Tanggal terbit 22 May 2023
Tahun terbit 2023
Penulis Seon-Ok Baek, Daehyun Wee
Reviewer Savira Putri Faiza
Latar belakang Pada paragraf pertama penulis membuka penjelasan dengan
climate change atau global warming yang mana merupakan salah satu
krisis paling penting dan serius yang dihadapi manusia secara global
saat ini. Meskipun dengan adanya COVID-19 membantu
memperlambat krisis ini, hasil tersebut belum cukup untuk
memitigasi anthropogenic yang sedang berlangsung dari disrupsi
global warming.
Dengan isu ini,suhu menjadi lebih panas dari biasanya dan
menyebabkan ancaman yang serius bagi pekerja seperti ancaman
pada kesehatan yang dapat menyebabkan kematian pada beberapa
kasus.
Para peneliti mencoba untuk mencari solusi untuk masalah ini
yaitu dengan Thermoelectric cooler (TECs) yang merupakan metode
pendinginan pada bagian tubuh pekerja menggunakan mesin
pendingin portabel.
Tetapi hingga saat ini belum banyak studi yang mengkaji terkait
kelayakan dan efektivitas dari TECs dalam usaha memberikan rasa
nyaman pada pekerja di lingkungan kerja yang bersuhu tinggi.
tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas pengamanan
pada bagian tubuh pekerja dalam meningkatkan kenyamanan termal
Tujuan
kerja pada lingkungan termal dengan temperatur lingkungan kerja
yang tinggi.
Rumusan Masalah dari penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana pengamanan pada bagian tubuh pekerja
berpengaruhan pada kenyamanan suhu panas dilingkungan
Rumusan masalah thermal dengan temperatur lingkungan yang tinggi
2. bagaimana efektivitas pengamanan pada bagian tubuh pekerja
dalam meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja dengan
temperatur yang tinggi ?
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Model FIALA-FE
yang merupakan model matematika yang mencakup sistem kontrol
Metode penelitian dan mengontrol sistem pasif dari regulasi panas manusia.
Menggunakan model FIALA-FE memungkinkan mengestimasi level
kenyamanan panas manusia dibawah keadaan suhu tertentu.
Variabel Dependen adalah kenyamanan termal kerja yang diukur
dengan :
1. indeks kenyamanan termal (Predicted Mean Vote) (PMV)
Variabel Dependen 2. indeks sensasi panas lokal ( Zhang’s Local Thermal Comfort
indeks)
3. Level aktivitas subjek penelitian (1.2 met,1.6 met, 2.0 met,3.0
met, and 4.0 met)
Variabel independen adalah kondisi pendinginan berbagai bagian
Variabel Independen
tubuh
langkah-langkah yang dilalui oleh penulis dalam penyusunan
penelitian ini adalah :
1. analisis permasalahan
2. perumusan rumusan masalah
3. studi literatur
Langkah-langkah 4. eksperimen penelitian
5. pengumpulan data
6. analisis data
7. penyusunan hasil
8. pembahasan
9. kesimpulan
Hasil Penelitian Hasil penelitian menggunakan indeks kenyamanan termal
(Predicted Mean Vote) (PMV) menunjukkan Secara umum, nilai
PMV sangat berkorelasi dengan konveksi
perpindahan panas, namun tingkat efektivitas yang berbeda dapat
diamati.nilai PMV menurun bersamaan dengan meningkatnya nilai
transfer panas konveksi,tetapi efektivitas dari pengurangan nilai pada
PMV tersebut memperlihatkan variasi.
Pendingin diaplikasikan pada area 4 (upper arms) atau area 5
(abdomen) secara signifikan lebih efektif untuk meningkatkan nilai
rata rata PMV dibandingkan pengaplikasian ke area lain. Untuk area
4 & 5 saat nilai transfer panas konveksi meningkat dari nilai antara
37.04 W(26C with 1.2 met) dan 84.03 W (35C with 4.0 met), nilai
PMV akan menurun 1 unit.
Hasil penelitian menggunakan indeks sensasi panas lokal
(Zhang’s Local Thermal Comfort Index) untuk menilai suhu sensasi
panas lokal menunjukkan perhitungan untuk bagian dimana
pendingin diletakkan. Local Thermal Comfort milik Zhang memiliki
hubungan kua dengan suhu kulit, khususnya saat pendingin
terkonsentrasi pada bagian tubuh yang kecil. oleh karena itu
banyaknya panas yang disingkirkan menjadi lebih penting daripada
jumlah total panas yang ditransfer.
pada metode Zhang’s Local Thermal Comfort Index
menunjukkan bahwa area tertentu pada area 3 (toraks) merupakan
lokasi paling sesuai untuk mengaplikasikan pendinginan lokal tanpa
menyebabkan ketidaknyamanan yang ekstrim
diantara bagian tubuh yang tersisa, pendingin lokal di area 4
( lengan atas ) bekerja lebih baik daripada bagian lain, area 2 & 5
menunjukkan nilai negatif pada seluruh kasus. terutama pendingin
lokal di area 2 (leher) menyebabkan ketidaknyamanan yang
signifikan dikarenakan nilai tinggi dari kepadatan panas. dikarenakan
area yang tersedia di area leher lebih sempit, hal tersebut
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna.
penelitian menggunakan nilai PMV menunjukkan bahwa
pengamanan pada bagian tubuh pekerja dapat memberikan
perlindungan terhadap kondisi panas yang ekstrim. pendingin lokal
bekerja paling efektif diarena 4 (lengan atas) dan area 5 (perut).
sedangkan,peneitian menggunakan Zhnag’s Local Comfort Index
menunjukkan pada area 3 (dada) mengecualikan daerah yang tertutup
bahu dan dada bagian belakang, menunnjukkan pengalaman kerja
Kesimpulan paling nyaman. meskipun begitu, saat level aktivitas atau suhu cairan
meningkat, efek pendingin lokal telah menghilang secara signifikan.
tenaga untuk mengaktifkan pendingin lokal harus mendekati
80W,dengan ini batrai yang harus ikut ditopang seberat 1 kg selama
satu atau dua jam. Olehkarena itu, pendingin lokal portable TECs
tidak bisa sepenuhnya menyelesaikan permasalahan beban panas
yang berlebihan bagi pekerja.
Indeks
Volume 96
Halaman 20
Tanggal terbit 6 Juli 2023
Tahun terbit 2023
Mariana Dias A, Luis Silva, Duarte Folgado , Maria Lua Nunes , C
Penulis
atia Cepede , Marcus Cheetham , Hugo Gamboa
Reviewer Suswoyo Putro Suryoningrat
Latar belakang Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab utama kematian
di seluruh dunia. Bahaya kesehatan dan keselamatan serta faktor
risiko di
tempat kerja berhubungan dengan CVD di tempat kerja, meskipun
bukti hubungan sebab akibat yang tidak konsisten menunjukkan
adanya
kesenjangan pengetahuan. Penilaian beban fisik pada sistem
kardiovaskular dalam kaitannya dengan pekerjaan dengan berbagai
faktor risiko dan kelompok pekerjaan diperlukan, agar tindakan
pencegahan penyakit kardiovaskular akibat kerja ingin lebih
disesuaikan dengan kebutuhan pekerja.
Literatur terkait melaporkan penggunaan metrik obyektif dan
subyektif yang berbeda untuk mengevaluasi beban kardiovaskular
(CVL). Kami bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana stres
kardiovaskular dinilai di tempat kerja dan mengumpulkan
rekomendasi berbasis bukti terkait untuk tindakan pencegahan. Oleh
karena itu, kami secara sistematis mencari database Google Cendekia
untuk publikasi yang sesuai untuk mengumpulkan metrik yang
digunakan untuk menilai CVL, merangkum faktor risiko terkait yang
diselidiki, melaporkan kelompok pekerjaan dan aktivitas yang
ditargetkan dalam studi ini, dan menyusun rekomendasi yang
dihasilkan dari studi-studi ini.
Mayoritas penelitian melaporkan ukuran objektif, sebagian besar
adalah Denyut Jantung Relatif. Faktor risiko yang teridentifikasi
mencakup faktor lingkungan kerja, ciri umum pekerjaan (seperti
jumlah jam kerja), faktor terkait tugas, dan karakteristik individu
pekerja. Sebagian besar penelitian berfokus pada sektor industri, yaitu
industri manufaktur dan konstruksi merupakan dua kelompok
pekerjaan yang paling sering terjadi, karena tingginya paparan
terhadap faktor risiko. Hanya sedikit rekomendasi berbasis bukti yang
diidentifikasi, meskipun pedoman untuk meningkatkan keselamatan
dan produktivitas telah diusulkan. Hasil kami mendorong penelitian
lebih lanjut tentang CVL, risiko pekerjaan dan CVD.
Mengidentifikasi bagaimana stres kardiovaskular dinilai di tempat
Tujuan kerja dan mengumpulkan rekomendasi berbasis bukti terkait untuk
tindakan pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular (CVD).
1. Apa saja faktor risiko terkait yang telah diselidiki dalam
kaitannya dengan penyakit kardiovaskular (CVD) di tempat
kerja?
2. Bagaimana stres kardiovaskular dinilai di tempat kerja, dan
Rumusan masalah apa saja metrik yang digunakan untuk mengevaluasi beban
kardiovaskular (CVL)?
3. Kelompok pekerjaan dan aktivitas apa yang menjadi target
dalam penelitian mengenai penilaian beban fisik pada sistem
kardiovaskular di tempat kerja?
1. Strategi pencarian
2. Kriteria kelayakan
Metode penelitian 3. Seleksi studi
4. Ekstraksi data
Indeks
Volume 97
Halaman 11
Tanggal terbit 26 June 2023
Tahun terbit 2023
Penulis Katarina Olofsson Hall en, Mikael Forsman , Andrea Eriksson
Latar belakang Building Information Modelling (BIM) telah menjadi sebuah proses
yang vital dalam industri Arsitektur - Teknik - Konstruksi (AEC)
karena kemampuannya dalam menciptakan dan mengelola informasi
untuk aset yang dibangun. Banyak manfaat yang terkait dengan
penggunaan BIM, seperti peningkatan kolaborasi antara pemangku
kepentingan proyek, pengurangan kesalahan desain, efisiensi
konstruksi, dan manajemen fasilitas yang lebih baik. Namun,
meskipun potensi manfaat ini, penggunaan BIM seringkali tidak
mencapai efisiensi maksimal. Salah satu penjelasan utamanya adalah
kurangnya perspektif sistem dalam implementasi dan penggunaan
BIM.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan faktor-faktor kritis yang
mempengaruhi penggunaan BIM, dengan fokus pada interaksi di
antara tiga subsistem tersebut. Melalui analisis terhadap 46 artikel
yang relevan, penelitian ini menyoroti bahwa BIM harus dipahami
sebagai sebuah sistem holistik dan sosial. Hal ini berarti bahwa
Tujuan
penggunaan teknologi BIM sendiri tidak cukup untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Penggunaan BIM yang efektif memerlukan
pemahaman tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan
teknologi tersebut, serta bagaimana organisasi dapat memfasilitasi
interaksi tersebut.
1. Bagaimana implementasi dan penggunaan BIM dalam
industri Arsitektur - Teknik - Konstruksi (AEC) saat ini?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan BIM
Rumusan masalah dalam proyek konstruksi?
3. Apa faktor-faktor kritis yang mempengaruhi penggunaan
BIM, terutama dalam konteks interaksi di antara tiga
subsistem: manusia, teknologi, dan organisasi?
Metode penelitian Studi Literatur
Pemahaman dan Keterampilan Teknis , Kepuasan Pengguna Dan
Variabel Dependen
Efisiensi Biaya Dan Waktu
Variabel Independen Struktur Organisasi , Regulasi Dan Kebijakan , Manfaat dan Risiko
1. Review Literatur
2. Metodologi Penelitian
Langkah-langkah 3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Hasil Analisis
Penelitian menunjukkan bahwa BIM harus dipahami sebagai
sebuah sistem holistik yang melibatkan interaksi kompleks antara
manusia, teknologi, dan organisasi. Ini menunjukkan bahwa
pendekatan yang hanya berfokus pada aspek teknologi BIM itu
sendiri tidak cukup untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Hasil Penelitian
Dan Penerimaan atau adopsi BIM oleh individu dan organisasi
ditemukan menjadi faktor penting yang mempengaruhi implementasi
dan penggunaannya yang efisien. Tanpa dukungan penuh dari
pemangku kepentingan, penggunaan BIM dalam praktik konstruksi
dapat mengalami hambatan
Kesimpulan Bahwa pendekatan holistik terhadap BIM, yang mengakui peran
penting dari semua elemen sistem, dapat meningkatkan penggunaan
BIM yang efektif. Industri AEC dapat memperoleh manfaat
maksimal dari BIM dengan mendekati teknologi ini sebagai sistem
holistik dan sosial, serta dengan memperkuat penerimaan BIM oleh
individu dan organisasi.
Dengan mengakui peran pengguna individu dan memperkuat
interaksi antara manusia, teknologi, dan organisasi, industri AEC
dapat menambahkan elemen penting lainnya untuk mencapai
penggunaan BIM yang efektif dan memberikan manfaat maksimal
bagi semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu, langkah-langkah
yang diambil berdasarkan temuan penelitian ini dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan BIM dalam
industri AEC.
1. Manajemen Informasi yang baik
Kelebihan 2. Perencanaan dan pengendalian yang lebih baik
3. Koordinasi yang Lebih Baik
1. Biaya implementasi yang tinggi
Kekurangan 2. Ketergantungan pada Penerimaan Industri
3. Ketergantungan pada Infrastruktur
V. JURNAL 5
Civilian pepper spray for self defense: Understanding user
Judul
perception and impact of design on user performance
Nama Jurnal International Journal of Industrial Ergonomics
Indeks
Volume 80
Halaman 16
Tanggal terbit 1 November
Tahun terbit 2020
Penulis David Strybel , Anil R. Kumar
Reviewer Suswoyo Putro Suryoningrat
Latar belakang Semprotan merica atau pepper spray adalah alat pertahanan diri
yang banyak digunakan di Amerika Serikat dan dipasarkan sebagai
alat efektif untuk melindungi diri. Meskipun semprotan merica dapat
berguna untuk menghalangi penyerang, tetap ada beberapa pemilik
semprotan merica yang tidak memiliki pengalaman
menggunakannya. Penelitian terdapat di sana yang berfokus pada
penggunaan semprotan merica oleh warga sipil, serta pengguna
semprotan merica yang baru pertama kali menggunakannya.
Indeks
Volume 118
Halaman 8
Tanggal terbit 5 Maret
Tahun terbit 2024
Romaric Marcilly, Jessica Schiro, Michael Genin, St´ephanie Somers,
Penulis Maria-Claire Migaud, Frederic Mabile, Sylvia Pelayo, Marzia Del
Zotto, Jessica Rochat
Reviewer Nurbaiti
Perangkat medis seringkali memiliki antarmuka yang kompleks dan
digunakan dalam situasi yang kritis. Hal ini meningkatkan risiko
terjadinya kesalahan penggunaan yang dapat berdampak negatif pada
pasien.Kesalahan penggunaan pada perangkat medis dapat memiliki
Latar belakang
konsekuensi serius terhadap keselamatan pasien dan efektivitas
perawatan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting
untuk memahami sejauh mana kesalahan penggunaan dapat dideteksi
dan diperbaiki dalam pengujian kegunaan akhir.
Tujuan Tujuannya yaitu :
1. Mengevaluasi seberapa baik kesalahan penggunaan dapat
dideteksi dalam pengujian kegunaan akhir perangkat medis
2. memberikan wawasan yang lebih baik tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi evaluasi kegunaan perangkat medis
3. Memastikan bahwa penggunaan MD tidak menimbulkan
kesalahan penggunaan yang disebabkan oleh masalah
kegunaan
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi detektabilitas
kesalahan penggunaan dalam pengujian kegunaan akhir
perangkat medis
Rumusan masalah
2. Bagaimana Mengevaluasi seberapa baik kesalahan
penggunaan dapat dideteksi dalam pengujian kegunaan akhir
perangkat medis
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan merekrut 140
peserta yang terdiri dari 80 di Swiss dan 60 di Perancis. perekrutan
ini terdapat 64% perempuan usia rata-rata 18-77. Penelitian ini
Metode penelitian
mungkin menggunakan desain eksperimental atau kuantitatif yang
melibatkan pembandingan antara dua lingkungan pengujian yang
berbeda, yaitu laboratorium khusus dan rumah sakit simulasi.
Variabel Dependen Detektabilitas kesalahan penggunaan.
Lingkungan pengujian (laboratorium khusus vs. rumah sakit
Variabel Independen
simulasi)
1. Merencanakan penelitiaan
2. Menyusun protokol pengujiaan
3. Perekrutan partisipan
4. Pengumpulan data
Langkah-langkah
5. Pencatatan kesalahan penggunaan
6. Analisis data
7. Interpretasi Hasil
8. Penyusunan laporan penelitiaan
Sebanyak 337 kesalahan terdeteksi termasuk 119 terkait dengan kelas
kinerja injeksi 173 terkait dengan kelas penanganan syok anafilaksis
dan 45 untuk kesalahan tunggal pada kelas efektivitas injeksi.
Hasil Penelitian
Poisson multivariat dan regresi logistik tidak menunjukkan pengaruh
yang signifikan dari variabel "kesetiaan lingkungan pengujian"
terhadap jumlah total kesalahan atau jumlah kesalahan setiap kelas
Kesimpulan penelitian ini memiliki implikasi penting bagi proses
perancangan dan evaluasi kegunaan perangkat medis. Desainer dan
evaluator perlu memperhatikan lingkungan pengujian dan mencoba
menciptakan kondisi pengujian yang sesuai dengan penggunaan
sebenarnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat
Kesimpulan tentang kinerja perangkat medis dalam praktik klinis. Secara
keseluruhan, kesimpulan dari penelitian ini dapat berkontribusi pada
upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas
perawatan kesehatan dengan memastikan bahwa perangkat medis
dirancang dan dievaluasi dengan mempertimbangkan penggunaan
sebenarnya.
Kelebihan Jurnal pengujiaan ini memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Kondisi pengujian semirip mungkin dengan evaluasi
kegunaan sumatif nyata yang diatur oleh peraturan MD.
2. Ukuran sampel penelitian lebih besar dibandingkan literatur
3. Jurnal ini membuka peluang baru untuk penelitian tentang
optimalisasi pengujian kegunaan khususnya dalam konteks
peraturan perangkat medis.
VII. JURNAL 7
Individual and organizational factors associated with injury history
Judul and patient handling behaviors: Results from a nationwide survey of
healthcare workers
Applied Ergonomics
Nama Jurnal
Indeks
Volume 118
Halaman 7
Tanggal terbit 13 February
Tahun terbit 2024
Penulis Neal Wiggermann, Ruth Francis, Aieda Solomon
Reviewer Nurbaiti
Latar belakang Pekerja kesehatan sering kali terkena risiko cedera karena kegiatan
yang melibatkan pengangkatan, pemindahan, dan perawatan pasien
yang berat. Untuk lebih memahami faktor individu, lingkungan, dan
organisasi yang terkait dengan penerapan safe patient handling and
mobility (SPHM) dan programs reduce musculoskeletal disorders
(MSDs). ketersediaan peralatan SPHM mengurangi kemungkinan
perawat cedera berganti peran. Meskipun ada kesepakatan umum
bahwa program SPHM bermanfaat, praktik klinis umum masih belum
cukup untuk melindungi petugas kesehatan dari risiko cedera.
Tujuan dari jurnal penelitian ini yaitu :
1. memahami faktor-faktor individu dan organisasi yang
berkaitan dengan riwayat cedera dan perilaku penanganan
Tujuan pasien di antara tenaga kesehatan.
2. untuk mensurvei riwayat cedera dan praktik SPHM di antara
sampel petugas kesehatan berskala nasional di Amerika
Serikat.
1. Apa saja faktor individu yang berkaitan dengan riwayat
cedera pada tenaga kesehatan?
2. Bagaimana faktor-faktor organisasi mempengaruhi perilaku
Rumusan masalah penanganan pasien di tempat kerja?
3. Apakah ada hubungan antara riwayat cedera dan perilaku
penanganan pasien?
VIII. JURNAL 8
Strategies for case-based training with virtual patients: An
Judul experimental study of the impact of integrating mental model
articulation and self-reflectio
Nama Jurnal Applied Ergonomics
Indeks
Volume 118
Halaman 9
Tanggal terbit 4 maret
Tahun terbit 2024
Olivia K. Hernandez, Christen Sushereba, Laura Militello,
Penulis Christopher San Miguel, Steve Wolf, Theodore T. Allen, Emily S.
Patterson.
Reviewer Nurbaiti
Latar belakang Dalam pendidikan kedokteran dan perawatan kesehatan, penggunaan
kasus-kasus pasien virtual telah menjadi semakin umum sebagai alat
untuk melatih keterampilan klinis. Namun, efektivitas pelatihan
dengan menggunakan kasus pasien virtual ini masih menjadi
perdebatan, terutama dalam hal bagaimana menyampaikan informasi
yang kompleks dan memfasilitasi pemahaman yang mendalam. Oleh
karena itu, penelitian ini didasarkan pada kebutuhan untuk
meningkatkan strategi pelatihan berbasis kasus pasien virtual agar
lebih efektif dalam membantu mahasiswa dan profesional kesehatan
membangun pemahaman yang kuat dan relevan dengan situasi klinis.
Dalam makalah ini, kami membandingkan pelatihan berbasis simulasi
untuk perawatan trauma dengan dan tanpa strategi pembelajaran aktif
selama jeda dalam tindakan simulasi untuk pasien yang kondisinya
semakin memburuk.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efek dari dua strategi
tambahan dalam pelatihan berbasis kasus pasien virtual, yaitu
Tujuan artikulasi model mental (mental model articulation) dan refleksi diri
(self-reflection), terhadap pemahaman klinis dan keterampilan klinis
mahasiswa dan profesional kesehatan.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan artikulasi model mental dalam pelatihan
kasus pasien virtual dapat meningkatkan pemahaman klinis
mahasiswa dan profesional kesehatan?
2. Apakah refleksi diri dapat meningkatkan keterampilan klinis
Rumusan masalah mahasiswa dan profesional kesehatan dalam menangani kasus
pasien virtual?
3. Apakah ada interaksi antara artikulasi model mental dan
refleksi diri dalam meningkatkan efektivitas pelatihan kasus
pasien virtual?
IX. JURNAL 9
Joint loading topography during occupational tasks - A
Judul musculoskeletal modeling approach to substantiate ergonomic
recommendations
Nama Jurnal International Journal of Industrial Ergonomics
Indeks
Volume -
Halaman 11 Halaman
Tanggal terbit 1 Juli
Tahun terbit 2022
Penulis Arthur van der Have, Wei Wang, Sam Van Rossom, Ilse Jonkers
X. JURNAL 10
Application of wearable technology for the ergonomic risk
Judul
assessment of healthcare professionals: A systematic literature review
Nama Jurnal International Journal of Industrial Ergonomics
Indeks
s
Volume -
Halaman 14 Halaman
Tanggal terbit 5 Agustus
Tahun terbit 2023
Ines Sabino Maria do Carmo Fernandes Isabel, Catia Cepeda,
Penulis
Caludia Quaresma, Hugo Gamboa, L. Nunes, Ana Teresa Gabriel
Reviewer Laelatu Sa’adah
Latar belakang Perkembangan gangguan Muskuloskeletal merupakan keterkaitan
terhadap pekerjaan (WRMSD) dapat mempengaruhi kulitas hidup
dari kualitas hidup pekerja di Eropa sekitar 3 dari 5 pekerja. Selain
mengganggu terhadap pekerjaan, WRMSD juga dapat menimbulkan
beban keuangan karena berkaitan dengan biaya peningkatan
ketidakhadiran dan penurunan produktivitas pada angkatan kerja.
Pekerjaan yang dimaksud adalah mencakup pekerjaan di Rumah
Sakit, Praktik Medis, Praktik Dokter Gigi dan juga aktivitas yang
dilakukan oleh para pekerja kesehatan (terapis okupasi, fisioterapis
dan paramedis) terkecuali perawat.