Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

GETARAN MEKANIS
“ ANALISA GETARAN PADA SUSPENSI SEPEDA MOTOR”

DISUSUN OLEH :
FIRHAN ZAWIDI
21501052067

DOSEN PENGAMPU : Abdul Wahab, IR, MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2018

i
ABSTRAKS

Metode pengujian yang digunakan dalam analisis ini adalah


mencari kekakuan dan redaman suspensi system 2 DOF dari kendaraan
roda dua (Yamaha Jupiter z 2004), dimana berat kendaraan sebesar 97
kg, dan berat penumpang sebesar 60 kg. Sehingga berat total sebesar
157 kg. Kenudian dilakukan penimbangan kendaraanbagian depan dan
belakang hingga didapat 63 kg untuk massa body depan dan 94 kg untuk
massa bodi belakang.
Dari massa yang telah diketahui, maka diperoleh nilai kekakuan
dan redaman suspensi depan, dimana untuk kekakuan suspensi depan
sebesar 4534,46 N/m dan untuk nilai redaaman suspensi depan
sebesar 532,8 Ns/m dengan nilai kekakuan roda depan sebesar 4568
N/m. Sedangkan untuk kekakuan dan redaman suspensi belakang
didapat 9400 N/m untuk kekakuan suspensi belakang dan 940 Ns/m
untuk redaman suspensi belakang dengan kekakuan roda belakang
sebesar 10020 N/m.
Untuk hasil analisa dari data kekakuan dan redaman yang
diperoleh dapat dimpulkan bahwa, pada suspensi depan memerlukan
waktu 4,3 detik untuk mencapai stedy state dengan rise time antara
0,0897 detik hingga 0,858 detik dengan rood disturbance pada body
sebesar 6,64 rad/sec dan untuk suspensi 6,4 rad/sec dengan magnitude
bada body 43,8 dan 4,62 pada suspensi. Sedangkan untuk actuator
force nya sebesar 33 rad/sec untuk body dan 8,24 rad/sec untuk
suspensi dengan magnitude -131 untuk body dan -155 untuk suspensi.
Sedangkan untuk suspensi belakang memerlukan waktu 5,55 detik
untuk mencapai stedy state dengan rise time antara 0,114 detik hingga
1,02 detik dengan rood disturbance pada body sebesar 7,95 rad/sec dan
suspensi sebesar 7,93 rad/sec dengan magnitude bada body 46,6 dan
pada suspense sebesar 4,46. Sedangkan untuk actuator forcenya sebesar
40,2 rad/sec untuk body dan 10 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude
-135 untuk body dan -162 untuk suspensi.

Kata Kunci : Getaran, Suspensi kendaraan roda dua.dan Kekakuan Redaman.

ii
DA FT AR IS I

HA LAM AN J UDU L ………………………………………………............... i


ABS TR AK………… ……………………………………............................. i i
DAFTAR IS I ……… …………………………………………………............. i i i

BA B I P ENDA HU LUAN ……………… …………………………................ 1

1.1 Lat ar Bel ak an g …………………………………………........................ 1


1.2 Tuj uan P enel i t i an ………………………………………………………..... 2

BA B II Ti nj au an P ust aka.......... ……… ……………………………............ 3

2.1 P enel i t i an S ebel um n ya ................ ... ..………………………………….. 3


2.2 M et ode P enel i t i an ..........………………………………………............. 4
2.3 Di agram Al i r P e nel i t i an…………………………………………………... 5

BA B III ANA LIS IS DAN P EMBAH AS A N………………………............... 6

3.1 Has i l dan P em ba hasan ...... .............. .....……………………………….. 6


3.1.1 R espon Gan gguan J al an R a ya ...... ..............................……. 8
3.1.1.1 Ba gian d epa n kendara an............ ...........……........... 8
3.1.1.2 Tabel R espo n Bod y dan suspens i depan t erhad ap (r )
dan (fs) ……. .......... ...............................................……… 9
3.1.1.3 Ba gian D ep a n Kendar aaan ... ...... .……………………. 9
3.1.1.4 Tabel R esp on Bod y dan suspen si bel akan g t erh adap
(r) dan (fs) ……… ………………....................................... 10
3 . 1 .2 R espon Get ar a n P ada suspensi ..........................………….. 10
3.1.2.1 R espon Get aran S uspensi Dep a n ......................... 10
3.1.2.2 Tabel R esp on Get aran S uspensi Depan ............... 11
3.1.2.3 R espon Get aran S uspensi B el ak ang ..................... 11
3.1.2.4 Tabel R esp on Get aran S uspensi Bel ak an g ........... 12

BA B IV P ENUT UP ………………………………………………................ 13

4.1 S i m pul an ………………………………………………….................... 13


4.2 S aran ………… …………………………………………….................. 14

BA B V DA FTAR P US TAKA … ……… …………………………............... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan jaman, transportasi menjadi suatu kebutuhan yang


penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alat transportasi yang sering
dijumpai adalah sepeda motor dan sesuai dengan fungsinya, sepeda motor dapat
digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari. Sepeda motor banyak sekali
digunakan kususnya di indonesia, selain pengoperasianya yang mudah, harganya
relatif lebih murah di banding dengan transportasi lainnya.

Terlepas dari fungsi dan jenis sepeda motor, Pada sistem suspensi
memegang peranan yang sangat penting, karena sistem kerja suspensi dapat
menentukan kenyamanan dan keselamatan pengendara dalam mengendarai sepeda
motor. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan serta tidak
setabilnya dalam mengendarai sepeda motor adalah adanya getaran yang
ditimbulkan oleh profil ketidakrataan medan jalan.

Sistem suspensi terdiri dari upper arm, lower arm, pegas (spring), dan
peredam kejutan (shock absorber). Dari beberapa bagian tersebut, bagian yang
terpenting untuk menahan getaran yang berlebihan akibat permukaan jalan yang
tidak rata adalah nilai kekakuan dan redaman yang sesuai, sehinga dari kekakuan
dan redaman yang sesuai, tentu suspensi tersebut dapat meredam getaran agar
tidak berpindah kebodi kendaraan secara berlebihan, sehinnga menggurangi
kenyamanan dalam berkendara. Oleh karena itu, faktor kenyamanan berkendara
tergantung pada kekakuan pegas dan konstanta peredaman yang digunakan pada
sistem suspensi tersebut.

1
2.1 Tujuan Penelitian

1. Menentukan besarnya nilai kekakuan dan redaman yang mempengaruhi


kerja sistem suspensi pada sepeda motor.

2. Mendapatkan hasil analisa terhadap nilai kekakuan dan redaman yang


telah di tentukan, sehingga diperoleh respon getaran yang terjadi pada
suspensi yang digunakan dalam sepeda motor tersebut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Sebelum analisa ini dilakukan, sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh
pengetahuan sebelumnya diantaranya , Iqbal, Muhammad (2007), dengan topik
“Design Of Proportional Integral Derivative (Pid) Controller For Bus Suspension
System Using Matlab Software”. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa
Dalam sistem loop terbuka, waktu yang diperlukan sebuah sistem untuk mencapai
steady state adalah 34,1 detik, dengan kata lain mobil akan mengalami beberapa
osilasi besar sebelum menyatu dan menjadi stabil. Sehingga, hal itu tidak
memenuhi untuk kenyamanan penumpang. Karena waktu yang dibutuhkan untuk
sistem menjadi stabil tidak lebih dari dari 5 detik. Sehinnga untuk memecahkan
masalah ini, diperlukan kontroler PID agar dapat diimplementasikan untuk
meningkatkan respon yang hasilnya menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan
untuk sistem menjadi stabil telah menurun menjadi kurang dari 5 detik dari 34.1.
Dengan demikian, Kontrol PID dapat meninkatkan kenyamanan penumpang.

Utomo, Anggoro Wahyu (2004), dengan topic “Analisa Nilai Kekakuan


Dan Redaman Sistem Suspensi Kendaraan Roda Dua Untuk Memperoleh Respon
Redaman Optimal “. Dari hasil penelitian ini telah disimpulkan bahwa nilai
frekuensi natural (ω) bergantung pada besarnya nilai kekakuan (K), Nilai
frekuensi juga dipengaruhi oleh letak dari titik

3
berat ( CG ), sehingga waktu peluruhan dari repon atau kerja dari suspensi untuk
kembali keposisi semula sebelum mendapat gaya eksitasi dari profil jalan. Dan
besarnya amplitude respon juga tergantung pada nilai kekakuan (K) dan redaman (
C ).

Uyib Budi (2012) dengan topic “ Analisa Shockbreaker Sepeda Motor


Honda Blade “ dengan kesimpulan jenis getaran pada shock absorber Honda blade
adalah jenis getaran bebas teredam karena setelah peredaman diperhitungkan,
gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh
peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan
peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding
dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) ini dinakan
koefesien peredam.

2.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah mencari nilai kekakuan dan


redaman suspensi kendaraan roda dua (Yamaha Jupiter z 2004). Setelah didapat
nilai kekakuan dan redaman, Kemudian disimulasikan menggunakan Software
MATLAB 6.5 untuk mendapatkan respon getaran yang terjadi pada suspensi
sepeda motor tersebut.

4
2.3 Diagram Alir Penelitian

Diagram rancangan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pencarian referensi.

Proses untuk mencari sumber-sumber data persamaan yang digunakan


dalam menganalisa getaran dari buku, tugas akhir maupun dari internet.

2. Menentukan ruang lingkup dan tujuan dalam menganalisa suspensi.

3. Mendesain alat bantu untuk sirmulasi suspensi.

Merancang sirmulasi untuk mencari kekakuan suspensi depan dan


belakang menggunakan software solidwork 2010.

4. Pengujian.

Untuk mencari nilai kekakuan suspensi depan dan belakang serta nilai
viskositas oli suspensi.

5. Pengolahan data.

Menghitug nilai dari kekakuan dan redaman.

5
6. Menganalisis data.

Menggunakan software MATLAB 6.5 untuk menentukan respon kekakuan


dan redaman dari suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter z 2004.

7. Hasil dan kesimpulan.

Proses ini melakukan penarikan kesimpulan dari analisa getaran pada


suspensi sepeda motor.

6
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Tabel data/Spesifikasi suspensi depan

Table data/Spesifikasi suspensi belakang

Dengan menggunakan software matlab 6.5, maka Dari tabel kedua diatas
akan didapat respon getaran yang dihasilkan suspensi sepeda motor depan dan
belakang serta body kendaraan menggunakan metode state space pada sistem dua
derajat kebebasan ( 2 DOF ).

7
3.1.1 Respon gangguan jalan dan gaya terhadap body dan suspensi

3.1.1.1 Bagian depan kendaraan

Gambar Respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab)
dan suspensi (sd) bagian depan kendaraan.

Dari gambar Respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body
(ab) dan suspensi (sd) bagian depan kendaraan dapat disimpulkan bahwa
perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan pada body
sepeda motor (ab) untuk nilai frequensinya sebesar 6,64 rad/sec, dan besaran
Magnetude (dB) sebesar 43,8. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada body
sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 33 rad/sec dan Magnitude (dB)
sebesar -131.

Sedangkan perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau


gangguan jalan pada suspensi depan (sd) sepeda motor didapat nilai frequensinya
adalah 6,4 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 4,62. Sedangkan untuk
Actuator force (fs) pada suspensi depan sepeda motor didapatkan nilai
frequensinya adalah 8,24 rad/sec dan Magnitude (dB) sebesar -155.

8
3.1.1.2 Tabel Respon Body dan suspensi depan terhadap (r) dan (fs)

`` 3.1.1.3 Bagian belakang kendaraan

Gambar respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan
suspensi (sd) bagian belakang kendaraan.

Dari gambar respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab)
dan suspensi (sd) bagian belakang kendaraan dapat disimpulkan bahwa
perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan pada body
sepeda motor (ab) untuk nilai frequensinya sebesar 7,95 rad/sec, dan besaran
Magnetude (dB) sebesar 46,6. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada body
sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 40,2 rad/sec dan Magnitude
(dB) sebesar -135.

9
Sedangkan perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan
jalan pada suspensi belakang (sd) sepeda motor didapat nilai frequensinya adalah
7,93 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 4,46. Sedangkan untuk Actuator
force (fs) pada suspensi depan sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah
10 rad/sec dan Magnitude (dB) sebesar -162.

3.1.1.4 Tabel Respon Body dan suspensi belakang terhadap (r) dan (fs)

3.1.2 Respon Getaran Pada suspensi

3.1.2.1 Respon Getaran Suspensi Depan

Gambar respon getaran suspensi depan

10
Dari grafik yang ditunjukan pada gambar Respon Getaran Suspensi Depan
menjelaskan bahwa getaran yang dihasilakan suspensi depan didapat repon yang
cukup bagus, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
situasi stady state tidak terlalu lama yaitu 4,3 detik, sedangkan untuk rise time
atau jarak gelombang getaran yang dihasilkan antara 0.0897 detik hingga 0,858
detik.

3.1.2.2 Tabel Respon Getaran Suspensi Depan

3.1.2.3 Respon Getaran Suspensi Belakang

Gambar respon getaran suspense belakang

Dari grafik yang ditunjukan pada gambar respon getaran suspensi


belakang menjelaskan bahwa getaran yang dihasilakan suspensi belakang didapat
repon yang cukup bagus, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai situasi stady state tidak terlalu lama yaitu 5,55 sec, sedangkan untuk rise
time atau jarak gelombang getaran yang dihasilkan antara 0.114 detik hingga 1,02
detik.

11
3.1.2.4 Tabel Respon Getaran Suspensi Belakang

Terlepas dari suspensi yang digunakan merupakan produk jadi dan banyak
dijual dipasaran, namun dalam analisis ini, dapat sedikit membantu dalam
menganalisa suatu suspensi kendaraan roda dua sehinnga pengguna kendaraan
dapat mengetahui berapa kekuatan maksimum dan beban yang aman digunakan
untuk mendapat respon getaran yang aman dan nyaman bagi pengendara.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari hasil sirmulasi untuk getaran pada sistem


suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2004, kita dapat menarik beberapa
kesimpulan dari percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Hasil respon Rood disturbance (r) dan Actuator Force (fs) pada body dan
suspensi bagian depan mendapatkan respon lebih kecil dibandingkan dengan
bodi dan suspensi dibagian belakang.

b. Karena respon Rood distrubunce (r) dan Actuator Force (fs) pada bodi dan
suspensi bagian depan mendapatkan respon lebih kecil dibandingkan dengan
bodi dan suspensi dibagian belakang, maka hal ini bertujuan agar kemudi
mudah dikendalikan.

c. Sedangkan untuk respon getaran pada suspensi depan, osilasi yang dihasilkan
tidak terlalu panjang dan memiliki stabilitas yang sedang
yaitu waktu yang diperlukan untuk mencapai stedy state yaitu 4,3 detik. Selain
itu gelombang rise time yang dihasilkan dalam sirmulasi tersebut tidak terlalu
besar maupun kecil yaitu antara 0.0897 detik hingga 0,858 detik.

d. Sedangkan untuk respon yang dihasilkan suspensi belakang ketika menerima


gaya dari massa kendaraan sistem getaran yang dihasilkan memiliki stabilitas
yang cukup baik, sehingga pengendara akan merasa nyaman dikarenakan
jumlah osilasi karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai menuju stady
state yaitu 5,55 detik. Selain itu gelombang rise time yang dihasilkan dalam
sirmulasi tersebut tidak terlalu besar maupun kecil yaitu antara 0.114 detik
hingga 1,02 detik.

13
4.2 Saran

Setelah melakukan analisis terhadap getaran suspensi sepeda motor


Yamaha Jupiter z 2004, penulis dapat memberikan saran apabila dilakukan analisa
lebih jauh lagi agar data yang yang didapat lebih spesifik dan mendekati sempurna
antara lain sebagai berikut :

1. Menentukan sudut suspensi terhadap posisi yang sebenarnya sehingga hasil


atau respon yang dihasilkan jauh lebih bagus karena sesuai dengn posisi atau
sudut yang sesungguhnya.

2. Mencari parameter kondisi jalan yang bervariasi sehingga dapat diketahui


kontur jalan yang tepat atau suspensi yang tepat untuk digunakan dalam
kondisi jalan tersebut.

3. Agar diketahui berapa setandar kenyamanan berkendara hendaknya mencari


nilai redaman pengendara dan redaman roda.

4. Menggunakan analisa control PID (Proportional, Integratif, dan Derivatif )


agar diketahui suspensi jenis dan tipe apa yang bagus digunakan pada suatu
kendaraan untuk kondisi jalan dan jenis kendaraan yang digunakan.

14
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Caesareendra,Wahyu. Mochammad Ariyanto (2011). Panduan Belajar Mandiri MATLAB.


Jakarta, Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Devina (2009) http://devia-fisika.blogspot.com/2009/12/simpangan-getaran.html.


Diaskes pada tanggal 15 januari 2014, pukul 14.22 WIB

Hutahaean,Ramses Y (2011). Getaran Mekanik Dilengkapi pemograman Dan


Simulasi Dengan MATLAB. Yogyakarta: :Penerbit Andi Offset.

Iqbal,Muhammad 2007. Design Of Proportional Integral

Derivative (Pid) Controller For Bus Suspension System Using Matlab Software.
Perpustakaan Teknik Universitas muhammadiyah Surakarta.

Karyasa, Bhimadi, Tungga (2010). Dasar-dasar Getaran Mekanis.Surabaya : Penerbit Andi


Offset.

Utomo, Anggono Wahyu 2004. Analisa Rasio Kekakuan Dan Redaman Sistem Suspensi
Kendaraan Roda Dua Untuk Memperoleh Respon Redaman Optimal. Perpustakaan Teknik
Fisika Universitas Sepuluh November. Surabaya

http://paparisa.unpatti.ac.id. Analisa Respon Dinamik Sepeda Motor Terhadap Posisi


Sudut Suspensi. Diaskes pada tanggal 3 November 2013, pukul 21.17 WIB.

http://www.4shared.com/office/Kz9v37YT/Materi_Getaran_Mekanik.h tm Diaskes pada


tanggal 14 November 2013. Pukul 23.15 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai