Anda di halaman 1dari 33

Nama : Dedek Mulya Ardana

Npm : 2215310256
Matkul : Teori Pengambilan Keputusan

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 1


Judul Cultivating commitment: how cultural ecosystem services affect visitor loyalty
attitudes and intention-to-return in parks and protected areas
Nama Jurnal Taylor & Francis
Volume dan Halaman Vol 20, Hal 1
Tahun 2023
Penulis Michael D. Fergusona, Thomas Robinsona, Lauren A. Fergusona, Darrick
Evensenb, Forrest Schwartza, Sarah Gonyoc and Amy Freitag
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 23 Januari 2024

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh jasa ekosistem budaya
Penelitian (CES) terhadap sikap loyalitas pengunjung dan niat untuk kembali di Great Bay
National Estuarine Research Reserve (GBE) di New Hampshire.
Subjek Subjek penelitian ini adalah pengaruh jasa ekosistem budaya (CES) pada sikap
Penelitian loyalitas pengunjung dan niat untuk kembali di Great Bay National Estuarine
Research Reserve (GBE) di New Hampshire.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan pengambilan sampel populasi untuk
penelitian mengumpulkan data dari 645 pengunjung di Great Bay National Estuarine Research
Reserve (GBE) pada musim panas 2022.
Analisis pemodelan persamaan struktural (SEM) dilakukan untuk memeriksa
hubungan antara jasa ekosistem budaya (CES), sikap loyalitas pengunjung, dan niat
untuk kembali.
Studi ini menggunakan skala multi-item untuk mengevaluasi pentingnya berbagai
CES yang disediakan oleh alam di GBE. Skala terdiri dari 24 item CES individu,
mewakili delapan sub-konstruksi CES yang divalidasi sebelumnya. Peserta memberi
peringkat item CES berdasarkan relevansinya dengan GBE pada skala Likert 7 poin.
Tim peneliti melakukan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi sub-konstruksi
CES potensial dan menyusun item survei yang relevan dengan GBE. Masukan dicari
dari pakar ilmu sosial dan pakar manajer sumber daya untuk menyempurnakan sub-
konstruksi CES. Uji coba instrumen survei dilakukan dengan pengunjung GBE
untuk memastikan keandalan dan validitas skala.
Definisi Definisi operasional dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah niat untuk
Operasional kembali pengunjung ke Great Bay National Estuarine Research Reserve (GBE) di
Variabel New Hampshire. Ini mengacu pada kesediaan dan komitmen individu untuk
Dependent mengunjungi kembali GBE setelah kunjungan awal mereka.

Niat untuk kembali diukur melalui tanggapan survei dari 645 pengunjung GBE
menggunakan pendekatan pengambilan sampel populasi. Analisis pemodelan
persamaan struktural (SEM) dilakukan untuk memeriksa hubungan antara berbagai
faktor jasa ekosistem budaya (CES), sikap loyalitas pengunjung, dan niat untuk
kembali.

Studi ini menemukan bahwa sikap pengunjung terhadap rujukan dengan kuat dan
independen memprediksi niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke GBE.
Hal ini menunjukkan bahwa dari mulut ke mulut dan referensi yang positif
memainkan peran penting dalam mempengaruhi niat pengunjung untuk
mengunjungi kembali GBE.

Penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan jasa ekosistem budaya,


seperti pendidikan dan rasa tempat, dalam meningkatkan loyalitas pengunjung dan
mengamankan keberlanjutan jangka panjang sumber daya alam di GBE.
Cara & Alat Niat untuk kembali pengunjung ke Great Bay National Estuarine Research Reserve
Ukur (GBE) diukur melalui tanggapan survei menggunakan pendekatan pengambilan
Variable sampel populasi.
Dependent -Survei tersebut mencakup pertanyaan yang berkaitan dengan kesediaan dan
komitmen pengunjung untuk meninjau kembali GBE di masa depan.
- Niat untuk kembali dinilai menggunakan skala Likert 7 poin, di mana responden
menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka dengan pernyataan
mengenai niat mereka untuk kembali ke GBE.
- Analisis pemodelan persamaan struktural (SEM) dilakukan untuk memeriksa
hubungan antara berbagai faktor layanan ekosistem budaya (CES), sikap loyalitas
pengunjung, dan niat untuk kembali.
- Model SEM akhir memasukkan variabel intention-to-return sebagai salah satu
variabel dependen, dan hubungannya dengan variabel lain dianalisis.
- Penelitian menemukan bahwa niat untuk kembali secara signifikan diprediksi oleh
sikap pengunjung terhadap rujukan, menunjukkan pentingnya dari mulut ke mulut
yang positif dalam mempengaruhi niat mereka untuk mengunjungi kembali GBE.
Definisi - Variabel independen operasional mengacu pada variabel yang dimanipulasi atau
Operasional dikendalikan oleh para peneliti dalam sebuah penelitian untuk mengamati
Independen pengaruhnya terhadap variabel dependen.
t - Dalam sumber yang disediakan, fokusnya adalah pada dampak layanan ekosistem
budaya (CES) pada sikap loyalitas pengunjung dan niat untuk kembali di Great Bay
National Estuarine Research Reserve (GBE). Studi ini menyelidiki bagaimana
berbagai faktor CES mempengaruhi sikap loyalitas pengunjung dan niat untuk
kembali.
- Sementara variabel independen operasional spesifik tidak disebutkan secara
eksplisit dalam sumber yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa para peneliti
mungkin telah memanipulasi atau mengukur berbagai aspek CES, seperti
pendidikan, rasa tempat, rekreasi, estetika, komunitas dan hubungan sosial, koneksi
alam, suara dan akustik, dan elemen budaya-sejarah.
- Faktor-faktor CES ini dinilai melalui survei menggunakan skala Likert 7 poin, di
mana pengunjung menilai pentingnya setiap item CES bagi mereka di GBE.
- Para peneliti kemudian menganalisis hubungan antara faktor-faktor CES ini dan
sikap loyalitas pengunjung, serta pengaruhnya terhadap niat untuk kembali ke GBE.
Langkah - Identifikasi relevansi subjek dalam sumber yang disediakan.
Penelitian - Melakukan tinjauan literatur untuk menyusun sub-konstruksi jasa ekosistem
budaya potensial (CES) yang relevan dengan penelitian.
- Mencari masukan dari pakar ilmu sosial dan pakar manajer sumber daya untuk
meninjau dan memesan item CES yang dikompilasi berdasarkan relevansinya dengan
penelitian.
- Lakukan uji coba instrumen survei yang dikompilasi dengan pengunjung ke Great
Bay National Estuarine Research Reserve (GBE).
- Menganalisis data yang dikumpulkan dari pengunjung GBE menggunakan
pemodelan persamaan struktural untuk memeriksa pengaruh CES pada sikap
loyalitas pengunjung dan niat untuk kembali.
- Mengidentifikasi pengaruh kuat dan konsisten dari faktor-faktor CES, seperti
pendidikan dan rasa tempat, pada sikap pengunjung terhadap rujukan, dukungan
keuangan, kesukarelaan, dan advokasi.
- Tentukan pengaruh kuat dan independen dari sikap pengunjung terhadap rujukan
pada niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke GBE.
- Menyoroti pentingnya meningkatkan investasi dan meningkatkan rasa tempat,
pendidikan pengunjung, dan dari mulut ke mulut dan rujukan positif untuk
meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan dan retensi di GBE.
- Tekankan signifikansi dan pertukaran yang terkait dengan elemen CES dalam
proses pengambilan keputusan manajer sumber daya.
- Berkontribusi pada kemajuan CES dan kerangka loyalitas pengunjung dan
memberikan bukti empiris bagi pengelola sumber daya alam.
Hasil - Studi ini menemukan pengaruh yang kuat dan konsisten dari layanan ekosistem
Penelitian budaya (CES), seperti pendidikan dan rasa tempat, pada sikap pengunjung terhadap
rujukan, dukungan keuangan, kesukarelaan, dan advokasi .
- Sikap pengunjung positif terhadap rujukan dengan kuat dan independen
memprediksi niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke Great Bay National
Estuarine Research Reserve (GBE) .
- Data menunjukkan bahwa pengunjung sangat menghargai CES dan mendukung
elemen loyalitas pengunjung tertentu, menunjukkan hubungan yang kuat antara
CES, sikap loyalitas pengunjung, dan niat untuk kembali .
- Manajer sumber daya harus mempertimbangkan untuk meningkatkan investasi dan
meningkatkan rasa tempat, pendidikan pengunjung, dan mendorong dari mulut ke
mulut dan rujukan yang positif untuk meningkatkan pengalaman dan retensi
pengunjung secara keseluruhan di GBE .
- Studi ini memberikan bukti empiris untuk manajer sumber daya alam dan
berkontribusi pada kemajuan CES dan kerangka kerja loyalitas pengunjung .
Kekuatan - Studi ini memberikan bukti empiris bagi pengelola sumber daya alam untuk
Penelitian meningkatkan loyalitas pengunjung dan mengamankan keberlanjutan jangka
panjang sumber daya alam di seluruh dunia.
- Penelitian menunjukkan pentingnya dan pengaruh jasa ekosistem budaya (CES)
dalam membentuk sikap pengunjung dan pengambilan keputusan.
- Manajer sumber daya harus mempertimbangkan untuk meningkatkan investasi dan
meningkatkan rasa tempat, pendidikan pengunjung, dan mulut ke mulut dan rujukan
positif untuk meningkatkan pengalaman dan retensi pengunjung secara keseluruhan
di Great Bay National Estuarine Research Reserve (GBE) .
- Studi ini berkontribusi pada kemajuan CES dan kerangka loyalitas pengunjung,
menawarkan wawasan empiris untuk manajer sumber daya alam.
- Dengan mengakui signifikansi dan pertukaran yang terkait dengan elemen CES,
manajer sumber daya dapat meningkatkan loyalitas pengunjung dan mengamankan
keberlanjutan jangka panjang sumber daya alam di seluruh dunia .
- Temuan penelitian menyoroti pengaruh kuat dan konsisten dari faktor-faktor CES,
seperti pendidikan dan rasa tempat, pada sikap pengunjung mengenai rujukan,
dukungan keuangan, kesukarelaan, dan advokasi .
- Sikap pengunjung positif terhadap rujukan dengan kuat dan independen
memprediksi niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke GBE .
Kelemahan - Studi ini tidak menyebutkan kelemahan atau keterbatasan spesifik dalam desain
Penelitian atau metodologi penelitian.
- Tidak ada diskusi tentang potensi bias atau keterbatasan dalam proses
pengumpulan data.
- Studi ini tidak membahas variabel pengganggu potensial yang mungkin
mempengaruhi hasil.
- Ukuran sampel pengunjung 645 GBE mungkin relatif kecil dan mungkin tidak
mewakili semua pengunjung taman.
- Studi ini berfokus secara khusus pada Great Bay National Estuarine Research
Reserve (GBE) dan mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke taman lain dan
kawasan lindung.
- Studi ini tidak mengeksplorasi efek jangka panjang dari loyalitas pengunjung atau
keberlanjutan sumber daya alam di GBE.
- Tidak ada diskusi tentang pertimbangan etis atau potensi konflik kepentingan
dalam penelitian.
- Studi ini tidak memberikan rekomendasi untuk penelitian masa depan atau area
untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kesimpulan - Studi ini menyoroti pentingnya dan pengaruh jasa ekosistem budaya (CES) dalam
membentuk sikap pengunjung dan pengambilan keputusan di taman dan kawasan
lindung.
- Manajer sumber daya harus mempertimbangkan untuk meningkatkan investasi dan
meningkatkan rasa tempat, pendidikan pengunjung, dan dari mulut ke mulut dan
rujukan positif untuk meningkatkan pengalaman dan retensi pengunjung secara
keseluruhan.
- Sikap pengunjung positif terhadap rujukan dengan kuat dan independen
memprediksi niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke taman .
- Dengan mengakui signifikansi dan pertukaran yang terkait dengan elemen CES,
manajer sumber daya dapat meningkatkan loyalitas pengunjung dan mengamankan
keberlanjutan jangka panjang sumber daya alam di seluruh dunia.
- Penelitian ini memberikan bukti empiris bagi pengelola sumber daya alam untuk
meningkatkan loyalitas pengunjung dan mengamankan keberlanjutan sumber daya
alam jangka panjang.
- Studi ini berkontribusi pada kemajuan CES dan kerangka loyalitas pengunjung,
menawarkan wawasan empiris untuk manajer sumber daya alam.
- Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan perlunya manajer sumber daya
untuk mempertimbangkan faktor CES dan dampaknya terhadap loyalitas
pengunjung untuk mengelola dan mempertahankan taman dan kawasan lindung
secara efektif .
Daftar https://www.tandfonline.com/doi/epdf/10.1080/26395916.2023.2297560?
Pustaka needAccess=true

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 2


Judul Public Service Management at The Command Center of The Minahasa
RegencyCommunicationand InformationService
Nama Jurnal TECHNIUM SOCIAL SCEINCE JOURNAL
Volume dan Halaman Vol. 53, Hal 1-11
Tahun 2023
Penulis Lona O. K. Wattie1, Evi Elvira Masengi2, Thelma Wawointana3
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 23 Januari 2024

Tujuan Penelitian - Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan publik dan
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat di Pusat Komando Layanan
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Layanan Komunikasi dan Informasi
dalam manajemen pelayanan publik dan untuk menilai efektivitas program Pusat
Komando dalam menangani pengaduan publik. Penelitian ini juga berupaya
mengevaluasi respons instansi pemerintah terhadap kritik dan saran mengenai
masalah pembangunan dan layanan publik.
Subjek Penelitian - Subjek penelitian dalam sumber-sumber yang disediakan adalah Pusat
Komando Layanan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa dan
pelayanan publik yang dikelola oleh pusat ini.
Metode penelitian - Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, khususnya pendekatan kualitatif deskriptif. Metode ini melibatkan
menjawab pertanyaan penelitian secara mendalam, mempertimbangkan kondisi
obyektif di lapangan dan menggambarkan keadaan objek saat ini secara
kualitatif.

- Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian meliputi metode


observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik-teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data primer dan sekunder dari total lima informan.

- Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengurangan
data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik-teknik ini diterapkan untuk
menganalisis data yang dikumpulkan dan memperoleh wawasan yang berarti.

- Penting untuk dicatat bahwa sumber yang disediakan tidak secara eksplisit
menyebutkan metode penelitian khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat atau mengevaluasi efektivitas program Pusat
Komando. Namun, pendekatan penelitian yang digambarkan sebagai kualitatif
dan teknik pengumpulan data yang disebutkan menyarankan desain penelitian
kualitatif.
Definisi - Definisi operasional dari variabel dependen tidak disebutkan secara eksplisit
Operasional dalam sumber yang disediakan.
Variabel
Dependent
Cara & Alat Ukur
- Metode spesifik dan alat pengukuran yang digunakan untuk menilai variabel
Variable
dependen tidak disebutkan secara eksplisit dalam sumber yang disediakan.
Dependent
Definisi
- Definisi variabel independen operasional tidak disebutkan dalam sumber yang
Operasional
disediakan.
Independent
Langkah Penelitian - Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, khususnya penelitian kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk
menggambarkan keadaan objek saat ini secara kualitatif.
- Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian meliputi metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
- Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan
pengurangan data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
- Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang menghambat manajemen
pelayanan publik di pusat komando, seperti kesulitan dalam mencari bukti,
menangani pengaduan, dan anggaran sosialisasi yang tidak mencukupi.
- Studi ini juga menyoroti pentingnya keandalan dalam layanan publik, termasuk
sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan fasilitasi.
- Kehadiran program Pusat Komando telah menunjukkan dampak positif bagi
masyarakat Minahasa, yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengaduan
yang diterima dan berhasil diselesaikan.
Hasil Penelitian - Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Pusat Komando di Dinas
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa telah berhasil dilaksanakan,
dengan komunikasi dan penjangkauan yang baik kepada masyarakat dan
pemerintah desa/kabupaten. Program ini telah menunjukkan dampak positif
bagi masyarakat Minahasa, sebagaimana dibuktikan dengan meningkatnya
jumlah pengaduan yang diterima dan berhasil diselesaikan.
- Sosialisasi program Pusat Komando telah menyebabkan peningkatan yang
signifikan dalam jumlah pengaduan yang diterima dan diselesaikan,
menunjukkan peningkatan layanan publik. Semua keluhan diproses tanpa
penundaan, memastikan verifikasi lengkap dan menjadi sumber informasi jangka
panjang dan berkelanjutan untuk Layanan Komunikasi dan Informasi.
- Penelitian ini juga menyoroti pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan
fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan manajemen layanan
publik di Pusat Komando.
Kekuatan - Penelitian yang dilakukan pada program Pusat Komando di Layanan Komunikasi
Penelitian dan Informasi Kabupaten Minahasa memberikan wawasan tentang efektivitas
dan dampak program terhadap manajemen pelayanan publik.
- Penelitian ini menyoroti keberhasilan pelaksanaan program Pusat Komando,
dengan komunikasi dan penjangkauan yang baik kepada masyarakat dan
pemerintah desa/kabupaten. Hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah
pengaduan yang diterima dan berhasil diselesaikan, menunjukkan peningkatan
layanan publik.
- Penelitian ini juga menekankan pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan
fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan manajemen layanan
publik di Pusat Komando.
Kelemahan - Sumber yang diberikan tidak secara eksplisit menyebutkan adanya kelemahan
Penelitian atau keterbatasan penelitian yang dilakukan pada program Pusat Komando di
Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa.
Kesimpulan Penelitian ini juga menekankan pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan
fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan manajemen layanan
publik di Pusat Komando.
Daftar Pustaka https://techniumscience.com/index.php/socialsciences/article/view/10352/4048

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 3


Judul Globalization and Industrial Relations in East Asia: A Three-Country
Comparison/Globalisasi dan Hubungan Industrial di Asia Timur: Perbandingan
Tiga Negara https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/0019-8676.00089
Nama Jurnal industrial a journal of economy and scoiety relations
Volume dan Halaman Vol 37, Hal 282
Tahun 1998
Penulis STEPHEN J. FRENKEL and DAVID PEETZ
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 28/1/2024

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak globalisasi terhadap
hubungan industri di Tiongkok, Malaysia, dan Korea, serta membandingkan
tanggapan dan hasil yang bervariasi di setiap negara. Studi ini bertujuan untuk
mengeksplorasi pengaruh norma budaya, strategi negara, dan serikat pekerja
terhadap efektivitas dan fleksibilitas tenaga kerja dalam menghadapi
globalisasi.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah dampak globalisasi terhadap hubungan industri di
negara-negara Asia Timur, dengan fokus khusus pada Tiongkok, Malaysia, dan
Korea. Studi ini menguji pengaruh norma budaya, strategi negara, dan serikat
pekerja terhadap efektivitas dan fleksibilitas tenaga kerja dalam konteks
globalisasi di negara-negara tersebut.
Metode penelitian Makalah ini merupakan analisis perbandingan dampak globalisasi terhadap
hubungan industri di Tiongkok, Malaysia, dan Korea. Metodologi penelitian
melibatkan tinjauan literatur yang sudah ada mengenai subjek tersebut,
termasuk artikel akademis, buku, dan laporan. Para penulis juga mengandalkan
pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri di bidang hubungan industri.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, menganalisis kesamaan dan
perbedaan dalam tanggapan terhadap globalisasi serta dampaknya pada
prosedur dan hasil hubungan industri di setiap negara. Para penulis
menggunakan pendekatan studi kasus untuk meneliti kebijakan dan praktik
spesifik di setiap negara dan menyimpulkan berdasarkan analisis mereka.
Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel terikat dalam penelitian ini adalah dampak
Variabel Dependent globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri di Tiongkok, Malaysia,
dan Korea. Ini mencakup pemeriksaan perubahan dalam efektivitas tenaga
kerja, fleksibilitas, dan pola konflik sebagai tanggapan terhadap globalisasi.
Variabel terikat juga mencakup pengaruh globalisasi pada fleksibilitas upah,
fleksibilitas numerik, pola konflik industri, dan keseluruhan keadaan hubungan
industri di setiap negara.
Cara & Alat Ukur Variabel terikat dalam penelitian ini diukur melalui analisis kualitatif terhadap
Variable Dependent dampak globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri di Tiongkok,
Malaysia, dan Korea. Para penulis menggunakan pendekatan studi kasus untuk
menguji kebijakan dan praktik spesifik di setiap negara dan menyimpulkan
berdasarkan analisis mereka. Para penulis juga merujuk pada literatur yang
sudah ada mengenai subjek tersebut, termasuk artikel akademis, buku, dan
laporan, untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang dampak
globalisasi pada hubungan industri di setiap negara. Variabel terikat diukur
melalui analisis perubahan dalam efektivitas tenaga kerja, fleksibilitas, dan pola
konflik sebagai tanggapan terhadap globalisasi, serta pengaruh globalisasi pada
fleksibilitas upah, fleksibilitas numerik, pola konflik industri, dan keseluruhan
keadaan hubungan industri di setiap negara. Para penulis menggunakan
pendekatan kualitatif untuk menganalisis kesamaan dan perbedaan dalam
tanggapan terhadap globalisasi serta dampaknya pada prosedur dan hasil
hubungan industri di setiap negara.
Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah globalisasi.
Independent Globalisasi merujuk pada proses-proses yang mengurangi hambatan antar
negara, mendorong integrasi yang lebih erat antara aktivitas ekonomi, politik,
dan sosial. Aspek ekonomi, seperti perdagangan internasional yang
berkembang pesat, aliran keuangan internasional, dan investasi langsung asing
(FDI) oleh perusahaan multinasional (MNC), adalah komponen paling penting
dari globalisasi dalam konteks penelitian ini. Variabel bebas mencakup berbagai
aspek globalisasi yang memengaruhi prosedur dan hasil hubungan industri di
Tiongkok, Malaysia, dan Korea, termasuk namun tidak terbatas pada liberalisasi
perdagangan, aliran modal internasional, dan pengaruh perusahaan
multinasional terhadap praktik tenaga kerja.
Langkah Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis dampak
globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri di Tiongkok, Malaysia,
dan Korea. Metodologi penelitian melibatkan tinjauan literatur yang sudah ada
mengenai subjek ini, termasuk artikel akademis, buku, dan laporan. Para
penulis juga memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri di
bidang hubungan industri.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk menguji kebijakan


dan praktik spesifik di setiap negara dan menyimpulkan berdasarkan analisis
mereka. Para penulis menganalisis kesamaan dan perbedaan dalam tanggapan
terhadap globalisasi serta dampaknya pada prosedur dan hasil hubungan
industri di setiap negara.

Para penulis juga menggunakan analisis komparatif untuk mengidentifikasi pola


dan tren di tiga negara tersebut. Penelitian ini menguji dampak globalisasi pada
efektivitas tenaga kerja, fleksibilitas, dan pola konflik sebagai respons terhadap
globalisasi, serta pengaruh globalisasi pada fleksibilitas upah, fleksibilitas
numerik, pola konflik industri, dan keadaan keseluruhan hubungan industri di
setiap negara.

Penelitian ini diakhiri dengan pembahasan implikasi temuan bagi pembuat


kebijakan dan praktisi di bidang hubungan industri. Para penulis memberikan
rekomendasi mengenai bagaimana pemerintah, pengusaha, dan pekerja dapat
merespons tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh globalisasi untuk
memastikan bahwa prosedur dan hasil hubungan industri bersifat adil dan
berkelanjutan.
Hasil Penelitian Temuan penelitian menunjukkan bahwa dampak globalisasi pada prosedur dan
hasil hubungan industri di Tiongkok, Malaysia, dan Korea bersifat kontingen dan
bervariasi antar negara. Tekanan untuk lebih fleksibel dalam penggunaan
tenaga kerja merata, namun hasilnya dibatasi oleh norma budaya yang
menghargai hierarki dan keamanan. Strategi negara bervariasi berdasarkan
keadaan sejarah, pemberian sumber daya, dan dinamika politik internal,
termasuk pengaruh serikat pekerja.

Penelitian menyoroti bahwa di Malaysia, hubungan industri sangat dibatasi oleh


disiplin tingginya paparan terhadap modal internasional, sementara di Tiongkok
dan Korea, pertarungan besar sedang membentuk masa depan tata kelola
tempat kerja dan pasar tenaga kerja nasional. Luasnya dan dampak globalisasi
berbeda antar negara, menghasilkan keprihatinan serupa oleh pembuat
kebijakan namun mengarah pada tanggapan dan hasil hubungan industri yang
bervariasi.

Selain itu, penelitian menekankan bahwa pola konflik industri mencerminkan


keadaan politik-ekonomi yang berbeda di tiga negara tersebut. Misalnya, di
Tiongkok, ketakutan akan pengangguran tanpa pendapatan dan perlakuan keras
oleh beberapa pengusaha memicu tren naiknya "wildcat" mogok dan protes,
sedangkan di Korea, belum ada konsensus mengenai sistem hubungan industri
yang dapat diterima. Garis pertempuran digambarkan antara pengusaha
berorientasi pada keuntungan dan pekerja yang peduli pada pekerjaan. Di
Malaysia, atmosferanya kurang tegang, dengan jumlah mogok yang menurun
seiring waktu, sebagian karena konflik bersifat individual, serikat pekerja
terpinggirkan, paparan tinggi terhadap kekuatan global membuat keuntungan
serikat pekerja lebih sulit, dan ada kesesuaian yang lebih baik antara norma
budaya dan perilaku pengusaha.

Sebagai kesimpulan, temuan penelitian menegaskan sifat kompleks dan banyak


dimensi dampak globalisasi pada hubungan industri di Asia Timur,
menunjukkan perlunya pendekatan yang nuansa dan konteks-spesifik untuk
memahami dan mengatasi tantangan serta peluang yang ditawarkan oleh
globalisasi dalam ranah hubungan industri.
Kekuatan Penelitian Keunggulan penelitian ini terletak pada analisis komprehensif dan
perbandingan dampak globalisasi pada hubungan industri di tiga negara
terkemuka di Asia Timur: Tiongkok, Malaysia, dan Korea. Studi ini
menggunakan pendekatan kualitatif, mengandalkan literatur yang sudah ada,
studi kasus, dan keahlian para penulis untuk memberikan pemahaman yang
nuansa tentang interaksi kompleks antara globalisasi dan hubungan industri di
negara-negara ini.

Metodologi penelitian, yang mencakup tinjauan literatur, analisis studi kasus,


dan pemeriksaan perbandingan, memungkinkan eksplorasi yang mendalam
terhadap materi subjek. Dengan memeriksa kebijakan dan praktik spesifik di
setiap negara, penelitian ini memberikan analisis yang rinci dan konteks-spesifik
mengenai dampak globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri.

Selain itu, temuan penelitian didasarkan pada beragam dan kaya sumber data,
termasuk artikel akademis, buku, laporan, dan wawasan para penulis sendiri,
yang berkontribusi pada kekokohan penelitian. Analisis perbandingan terhadap
respons terhadap globalisasi dan dampaknya pada prosedur dan hasil
hubungan industri di setiap negara menambah kedalaman dan luas temuan
penelitian.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan berharga mengenai


hubungan kompleks antara globalisasi dan hubungan industri di Asia Timur,
memberikan dasar untuk eksplorasi dan pemahaman lebih lanjut dalam area
studi yang penting dan terus berkembang ini.
Kelemahan While the research provides valuable insights into the impact of globalization
Penelitian on industrial relations in China, Malaysia, and Korea, there are certain
limitations that should be considered. These limitations may include:

1. Generalizability: The findings of the study may be specific to the contexts of


China, Malaysia, and Korea and may not be directly generalizable to other
countries or regions. The unique historical, cultural, and economic factors of
each country may limit the broader applicability of the findings.

2. Data Limitations: The study's reliance on existing literature and case studies
may limit the availability of up-to-date or comprehensive data on industrial
relations practices and outcomes in the three countries. Additionally, the use of
secondary sources may introduce potential biases or limitations in the data.

3. Scope and Depth: The study's scope may limit the depth of analysis for each
country, potentially overlooking specific nuances or developments within each
context. A more in-depth examination of specific industries or sectors within
each country could provide a richer understanding of the impact of
globalization on industrial relations.
4. Bias and Perspective: The authors' perspectives and expertise may introduce
biases into the analysis. Different researchers or experts may interpret the
impact of globalization on industrial relations differently, and the study's
findings should be considered within the context of the authors' perspectives.

5. Evolving Nature of Globalization: Globalization is a dynamic and evolving


process, and the study's findings may reflect a specific point in time. Changes in
global economic conditions, trade policies, or other factors could influence the
dynamics of industrial relations in the studied countries.

Acknowledging these limitations can provide a more nuanced understanding of


the research and its implications, as well as guide future studies in this area.
Kesimpulan Sebagai kesimpulan, penelitian mengenai dampak globalisasi pada hubungan
industri di Tiongkok, Malaysia, dan Korea memberikan wawasan berharga
tentang interaksi kompleks antara kekuatan ekonomi global dan praktik tenaga
kerja lokal. Pendekatan kualitatif, analisis komprehensif, dan pemeriksaan
perbandingan dari penelitian ini menawarkan pemahaman yang nuansa
terhadap tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh globalisasi dalam ranah
hubungan industri.

Temuan penelitian menekankan sifat kontingen dari dampak globalisasi pada


prosedur dan hasil hubungan industri, menyoroti pengaruh norma budaya,
keadaan sejarah, dan dinamika politik internal. Identifikasi pola konflik industri
khusus dan strategi negara sebagai respons terhadap globalisasi oleh penelitian
ini memperkaya pemahaman kita tentang beragam cara yang berbeda di mana
negara-negara berbeda menavigasi tekanan untuk fleksibilitas tenaga kerja dan
liberalisasi pasar.

Meskipun penelitian ini memiliki keunggulan dalam metodologi dan analisis,


penting untuk mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan, termasuk
spesifiknya temuan untuk negara-negara yang diteliti, potensi kendala data, dan
sifat evolusi globalisasi.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi pada pengetahuan


tentang globalisasi dan hubungan industri, menekankan perlunya pendekatan
konteks-spesifik untuk memahami dan mengatasi implikasi globalisasi pada
praktik tenaga kerja dan tata kelola. Penelitian ini memberikan dasar untuk
eksplorasi dan dialog lebih lanjut tentang topik yang penting dan terus
berkembang ini.
Daftar Pustaka file:///C:/Users/ACER/Downloads/Globalization_and_Industrial_Relations_i.pdf

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 4


Judul PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA KONTRAK APABILA DI PHK PADA MASA
KONTRAK BERLANGSUNG
Nama Jurnal Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Volume dan Halaman Vol 2, Hal 155 – 169
Tahun 2022
Penulis Muhamad Dela Dwi Mustofa , Hufron
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 19 Desember 2023

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jurnal ini adalah untuk membahas perlindungan hukum bagi
pekerja atas tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak, serta
untuk menganalisis dasar pengaturan PHK dalam Undang-Undang Cipta Kerja
dan larangan-larangan pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam undang-
undang tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti
perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh dalam konteks pemutusan
hubungan kerja, serta untuk memastikan hak-hak dasar mereka terlindungi
sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena
dampak dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak dan regulasi yang
mengatur PHK dalam konteks hukum ketenagakerjaan Indonesia. Ini mencakup
pemeriksaan perlindungan hukum bagi pekerja yang di-PHK secara sepihak dan
dasar regulasi untuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagaimana diuraikan
dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Studi ini juga berfokus pada larangan PHK
secara sepihak dan perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena dampak
PHK, serta pengecualian dan kondisi di mana PHK dapat dilakukan.
Metode penelitian Metode keadaan tertentu yang memaksa untuk PHK itu dilakukan,
sebagaimana pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial penelitian dalam jurnal ini adalah
yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan Undang-Undang (statue
approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach) untuk membahas
perlindungan hukum bagi pekerja atas tindakan pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara sepihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemutusan
hubungan kerja (PHK) memiliki dasar pengaturan yang terdapat dalam Pasal 151
Undang-Undang Cipta Kerja yang membahas cara-cara melakukan PHK.
Pengecualian mengenai PHK terdapat dalam Pasal 153 Undang-Undang Cipta
Kerja. Perlindungan hukum mengenai PHK secara sepihak telah diatur dalam
Pasal 153 Undang-Undang Cipta Kerja, yang dimana dalam pemutusan
hubungan kerja pengusaha memiliki larangan untuk melakukan PHK. Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak sangat tidak diperbolehkan, kecuali
Definisi Operasional Operational definition dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Variabel Dependent perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara sepihak sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Cipta Kerja,
serta larangan terhadap pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Ini
mencakup pemeriksaan terhadap perlindungan hukum bagi pekerja yang
diberhentikan secara sepihak dan dasar regulasi untuk pemutusan hubungan
kerja sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
Cara & Alat Ukur Metode dan alat pengukuran untuk variabel dependen dalam jurnal ini tidak
Variable Dependent disebutkan secara eksplisit. Fokus penelitian adalah perlindungan hukum bagi
pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak dan
regulasi yang mengatur PHK dalam konteks hukum ketenagakerjaan Indonesia.
Penelitian ini secara utama menggunakan metode yuridis-normatif dengan
pendekatan statutory dan konseptual untuk membahas perlindungan hukum
bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Alat pengukuran
atau instrumen khusus untuk menilai variabel dependen tidak dijelaskan secara
rinci dalam jurnal tersebut.
Definisi Operasional Operational definition dari variabel independen dalam penelitian ini tidak
Independent disebutkan secara eksplisit dalam jurnal. Fokus penelitian adalah perlindungan
hukum bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara
sepihak dan regulasi yang mengatur PHK dalam konteks hukum ketenagakerjaan
Indonesia. Operational definition khusus dari variabel independen tidak
dijelaskan secara rinci dalam jurnal tersebut.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dalam jurnal ini tidak diuraikan secara eksplisit.
Namun, penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dengan
pendekatan statutory dan konseptual untuk membahas perlindungan hukum
bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Langkah-langkah
penelitian atau metodologi spesifik tidak dijelaskan secara rinci dalam jurnal
tersebut.
Hasil Penelitian Penelitian dalam jurnal ini membahas perlindungan hukum bagi pekerja yang
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis-normatif dengan pendekatan statutory dan
konseptual untuk menganalisis dasar regulasi Termination of Employment (PHK)
sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Studi ini menyoroti
larangan pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan perlindungan hukum
bagi pekerja yang terkena PHK, serta pengecualian dan kondisi di mana PHK
dapat dilakukan. Penelitian ini menekankan pentingnya memastikan bahwa hak-
hak dasar pekerja dilindungi sesuai dengan ketentuan hukum. Selain itu,
penelitian membahas regulasi yang mengatur PHK, termasuk ketentuan gaji dan
pesangon sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sumber yang dikutip
dalam penelitian ini mencakup artikel jurnal akademis, tesis, buku, artikel
daring, dan regulasi hukum terkait hukum ketenagakerjaan dan pemutusan
hubungan kerja di Indonesia, mencakup berbagai aspek seperti dampak
pemutusan terhadap karyawan dan efek Omnibus Law terhadap regulasi tenaga
kerja. Regulasi hukum kunci yang disebutkan termasuk Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Omnibus Law No. 11/2020.
Kekuatan Penelitian Kelebihan dari penelitian ini terletak pada analisis komprehensifnya terhadap
perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara sepihak di Indonesia. Studi ini menggunakan metode yuridis-
normatif dengan pendekatan statutory dan konseptual, memberikan
pemeriksaan menyeluruh terhadap dasar regulasi Pemutusan Hubungan Kerja
sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Selain itu, penelitian
ini menggabungkan berbagai sumber, termasuk artikel jurnal akademis, tesis,
buku, artikel daring, dan regulasi hukum terkait hukum ketenagakerjaan dan
pemutusan hubungan kerja di Indonesia. Pendekatan multi-faset ini
meningkatkan kedalaman dan luas studi, memberikan kontribusi pada analisis
yang menyeluruh tentang topik tersebut. Selanjutnya, inklusi regulasi hukum
kunci seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Omnibus Law
No. 11/2020 memperkuat dasar hukum penelitian ini dan relevansinya terhadap
regulasi tenaga kerja saat ini di Indonesia.
Kelemahan Penelitian Kelemahan dari penelitian ini termasuk kurangnya detail eksplisit mengenai
operational definition dari variabel independen dan langkah-langkah penelitian
atau metodologi spesifik yang digunakan. Selain itu, alat pengukuran atau
instrumen untuk menilai variabel dependen tidak dijelaskan secara rinci dalam
jurnal. Keterbatasan-keterbatasan ini dapat mempengaruhi reproduktivitas dan
replikabilitas studi, serta kejelasan proses penelitian dan validitas temuan.
Selanjutnya, penelitian ini tidak secara eksplisit mengatasi keterbatasan atau
bias potensial yang mungkin telah memengaruhi hasil, yang dapat
mempengaruhi kekokohan keseluruhan studi. Kelemahan-kelemahan ini perlu
dipertimbangkan saat menginterpretasi temuan dan mungkin memerlukan
investigasi atau klarifikasi lebih lanjut dalam penelitian masa depan.
Kesimpulan Artikel ini membahas perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan Undang-Undang
dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PHK memiliki
dasar pengaturan dalam Undang-Undang Cipta Kerja, dengan berbagai alasan
yang dilarang untuk melakukan PHK secara sepihak. Artikel juga membahas
larangan-larangan pemutusan hubungan kerja dengan berbagai alasan yang
diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
harus dilakukan sesuai dengan ketentuan undang-undang dan tidak boleh
dilakukan secara sepihak. Perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh harus
dipenuhi untuk memastikan hak-hak dasar mereka terlindungi. Pasal 151 dan
153 Undang-Undang Cipta Kerja mengatur tentang cara dan larangan dalam
melakukan PHK. Upah dan pesangon juga diatur dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sumber-
sumber yang digunakan meliputi artikel jurnal akademis, tesis, buku, artikel
daring, dan peraturan hukum terkait hukum ketenagakerjaan dan pemutusan
hubungan kerja di Indonesia. Artikel ini juga membahas dampak PHK terhadap
karyawan dan efek Undang-Undang Cipta Kerja terhadap regulasi
ketenagakerjaan. Peraturan hukum utama yang disebutkan meliputi Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Undang-Undang Omnibus No.
11/2020.

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 5


Judul MANAJEMEN REKRUTMEN PESERTA DIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU
LULUSAN
Nama Jurnal Jurnal Islamic Education Manajemen
Volume dan Halaman Vol. 5, No. 1,
Tahun 2020
Penulis Widya Astuti Permana
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 19 Desember 2023

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan proses
manajemen rekrutmen peserta didik baru di sebuah sekolah menengah
pertama, serta untuk mengetahui bagaimana manajemen rekrutmen tersebut
dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu lulusan.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah manajemen rekrutmen siswa untuk meningkatkan
kualitas lulusan di SMP Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebijakan, kriteria, prosedur, dan
hasil rekrutmen di sekolah tersebut. Data utama diperoleh melalui wawancara
dengan kepala sekolah dan staf administrasi, serta melalui sumber tambahan
seperti dokumen dan buku referensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, dengan fokus pada metode deskriptif untuk menggambarkan secara
objektif realitas manajemen rekrutmen siswa di sekolah tersebut.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif,
yang bertujuan untuk menggambarkan secara objektif realitas manajemen
rekrutmen siswa di SMP Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Metode ini melibatkan pengumpulan data primer melalui wawancara dengan
informan kunci seperti kepala sekolah dan staf administrasi, serta menggunakan
sumber tambahan seperti dokumen, arsip, buku referensi, dan sumber data
lainnya untuk mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data melibatkan
observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumenter. Analisis data dilakukan
melalui kategorisasi dan interpretasi data, dan validitas data dijamin melalui
keterlibatan yang berkepanjangan, observasi yang gigih, triangulasi,
pemeriksaan oleh rekan sejawat, analisis kasus negatif, referensi yang memadai,
dan deskripsi yang mendetail.
Definisi Operasional Operational definition dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Variabel Dependent kualitas lulusan, yang diukur melalui prestasi akademis, keterampilan, dan
kompetensi siswa setelah menyelesaikan pendidikan mereka di SMP Darul Falah
Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Ini mencakup kinerja mereka dalam
penilaian akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan indikator lain dari kesiapan
mereka secara keseluruhan untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki
dunia kerja.
Cara & Alat Ukur Pengukuran variabel dependen, yaitu kualitas lulusan di SMP Darul Falah
Variable Dependent Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, dapat dinilai melalui berbagai indikator
seperti prestasi akademis, keterampilan, dan kompetensi siswa setelah
menyelesaikan pendidikan mereka. Hal ini dapat diukur menggunakan skor
penilaian akademis, kinerja dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan indikator
relevan lainnya terkait kesiapan mereka secara keseluruhan untuk melanjutkan
pendidikan atau memasuki dunia kerja. Selain itu, survei atau wawancara
dengan para alumni, pemberi kerja, atau institusi pendidikan tinggi dapat
dilakukan untuk mengumpulkan umpan balik tentang kinerja dan kesiapan
lulusan. Pengukuran ini akan memberikan wawasan tentang kualitas lulusan dan
efektivitas proses rekrutmen siswa dalam menghasilkan individu yang kompeten
dan berkompetensi.
Definisi Operasional Operational definition dari variabel independen dalam penelitian ini adalah
Independent kebijakan dan prosedur rekrutmen siswa di SMP Darul Falah Cihampelas,
Kabupaten Bandung Barat. Ini mencakup kriteria, prosedur, dan hasil dari proses
rekrutmen siswa, serta manajemen penerimaan dan seleksi siswa. Variabel
independen juga mencakup kebijakan dan panduan yang ditetapkan oleh
sekolah dan otoritas pendidikan setempat untuk menerima siswa baru,
termasuk jumlah siswa yang akan diterima, sistem pendaftaran dan seleksi,
personel yang terlibat dalam proses rekrutmen, dan kepatuhan terhadap
peraturan dan standar pendidikan.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dalam studi ini melibatkan hal-hal
berikut:

1. Mengidentifikasi subjek dan lokasi penelitian, yaitu


manajemen rekrutmen siswa di SMP Darul Falah
Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
2. Mengumpulkan data primer melalui wawancara
dengan informan kunci seperti kepala sekolah dan
staf administrasi, serta menggunakan sumber
tambahan seperti dokumen, arsip, buku referensi, dan
sumber data lainnya untuk mendukung penelitian.
3. Menggunakan teknik pengumpulan data termasuk
observasi partisipatif, wawancara, dan studi
dokumenter.
4. Menganalisis data melalui kategorisasi dan
interpretasi data, serta memastikan validitas data
melalui keterlibatan yang berkepanjangan, observasi
yang gigih, triangulasi, pemeriksaan oleh rekan
sejawat, analisis kasus negatif, referensi yang
memadai, dan deskripsi yang mendetail.
5. Menggunakan metode deskriptif untuk
menggambarkan secara objektif realitas manajemen
rekrutmen siswa di sekolah.

Langkah-langkah ini sangat penting untuk melakukan penelitian


yang komprehensif dan objektif mengenai manajemen rekrutmen
siswa untuk meningkatkan kualitas lulusan di SMP Darul Falah
Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Hasil Penelitian Temuan penelitian menunjukkan bahwa manajemen rekrutmen siswa di SMP
Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, telah efektif dalam
meningkatkan kualitas lulusan. Proses rekrutmen, yang mencakup
pembentukan komite penerimaan siswa baru, pertemuan untuk penerimaan
siswa baru, pembuatan dan distribusi pengumuman, pendaftaran siswa baru,
seleksi siswa baru, pertemuan untuk menentukan siswa yang diterima,
pengumuman siswa yang diterima, dan pendaftaran ulang siswa baru, telah
memudahkan sekolah untuk mengidentifikasi minat, bakat, dan potensi siswa
serta mendapatkan input berkualitas tinggi. Hal ini telah membuat sekolah
secara konsisten mencapai target rekrutmen dan mengalami peningkatan
berkelanjutan dalam kualitas lulusannya selama tiga tahun terakhir.
Kekuatan Penelitian Kelebihan dari penelitian ini terletak pada penggunaan metode deskriptif, yang
memungkinkan untuk menggambarkan secara objektif realitas manajemen
rekrutmen siswa di SMP Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Metode ini memungkinkan studi ini memberikan pemahaman mendalam dan
komprehensif tentang proses rekrutmen dan dampaknya terhadap kualitas
lulusan. Selain itu, penggunaan berbagai teknik pengumpulan data seperti
observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumenter, serta metode analisis
dan validasi data yang ketat, turut berkontribusi pada kekokohan dan keandalan
temuan penelitian.
Kelemahan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk potensi bias dalam
proses pengumpulan data karena bergantung pada wawancara dan interpretasi
subjektif informasi yang terkumpul. Selain itu, temuan penelitian mungkin
terbatas dalam generalisasi karena spesifik untuk konteks SMP Darul Falah
Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, dan mungkin tidak dapat diterapkan
pada lembaga pendidikan lain. Selanjutnya, penelitian mungkin tidak
mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kualitas lulusan,
seperti latar belakang sosioekonomi, dukungan keluarga, atau pengaruh
komunitas. Keterbatasan-keterbatasan ini perlu diperhatikan saat
menginterpretasi temuan penelitian.
Kesimpulan Dari kutipan yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa artikel membahas
manajemen rekrutmen peserta didik baru di sebuah sekolah menengah
pertama, dengan fokus pada peningkatan mutu lulusan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan melibatkan
observasi partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi dalam pengumpulan
data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penerimaan peserta didik
baru dilakukan melalui beberapa tahapan, seperti kebijakan rekrutmen, sistem
rekrutmen, kriteria penerimaan, prosedur penerimaan, dan pengumuman
peserta didik baru. Proses penerimaan peserta didik baru melibatkan
pembentukan panitia, rapat penentuan, pendaftaran, seleksi, penentuan
peserta didik yang diterima, pengumuman, dan registrasi. Penerimaan peserta
didik baru dilakukan secara terbuka melalui papan pengumuman sekolah,
dengan calon peserta didik baru harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan dan mengikuti seleksi tes. Hasil seleksi tes diumumkan secara
transparan, dan peserta yang diterima harus melakukan pendaftaran ulang.
Artikel juga menyebutkan bahwa manajemen rekrutmen peserta didik baru di
sekolah tersebut telah berhasil meningkatkan mutu lulusan. Selain itu, artikel
juga memberikan informasi tentang latar belakang Yayasan Pondok Pesantren
Darul Falah, yang merupakan lembaga pendidikan yang berkembang dari
asrama santri dan madrasah menjadi SMP dan SMA, serta memiliki prosedur
penerimaan peserta didik baru yang meliputi tes seleksi dan kriteria
penerimaan. Terakhir, artikel juga menyebutkan bahwa Sistem Real Time Online
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta merupakan topik penelitian dalam bidang
manajemen pendidikan, dengan berbagai studi dan sumber daya yang tersedia
tentang topik tersebut.

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 6


Judul Total Quality Management (TQM) and Quality of Higher Education: A Meta-
Analysis Study/Total Quality Management (TQM) dan Mutu Pendidikan Tinggi :
A Studi Meta-Analisis
Nama Jurnal International Journal of Instruction
Volume dan Halaman Vol 16, Hal 161
Tahun 2023
Penulis Furtasan Ali Yusuf
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 28/1/2024

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf
adalah untuk menyelidiki pengaruh Total Quality Management (TQM)
terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai negara. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan
antara penerapan TQM dan kualitas pendidikan tinggi, serta untuk
menyediakan bukti empiris mengenai dampak positif TQM terhadap kualitas
pendidikan tinggi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang bagaimana TQM dapat
meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di berbagai konteks.
Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf
adalah studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh Total
Quality Management (TQM) terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai
negara. Studi-studi tersebut dipilih berdasarkan kriteria inklusi, yaitu studi
yang telah dipublikasikan pada periode 2012-2021, terindeks di Scopus, WoS,
atau Google Scholar, memiliki nilai (r), (t), atau (F), dan memiliki sampel
sebanyak atau lebih dari 30 responden. Dengan demikian, subjek penelitian
dalam meta-analisis ini adalah studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya
dan telah memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam meta-analisis yang dilakukan oleh
Furtasan Ali Yusuf adalah metode kuantitatif dengan pendekatan meta-
analisis. Meta-analisis adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menggabungkan hasil-hasil dari beberapa studi yang serupa untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat dan dapat dipercaya. Dalam meta-
analisis ini, peneliti mengumpulkan data dari studi-studi sebelumnya yang
telah memenuhi kriteria inklusi, kemudian melakukan analisis data dengan
menggunakan software JASP 0.8 4.0. Data yang dianalisis meliputi
karakteristik sampel, nilai korelasi (r), nilai t, dan nilai F dari setiap studi.
Selanjutnya, nilai t dan F dikonversi menjadi nilai korelasi (r) dan diuji
heterogenitasnya. Setelah itu, dilakukan perhitungan efek ukuran rata-rata
dan uji hipotesis. Dalam meta-analisis ini, peneliti juga menggunakan kriteria
efek ukuran Cohen untuk mengkategorikan ef
Definisi Operasional Variabel dependent dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali
Variabel Dependent Yusuf adalah kualitas pendidikan tinggi. Kualitas pendidikan tinggi
didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan
tinggi, seperti peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan
mahasiswa, serta peningkatan reputasi dan kualitas institusi pendidikan
tinggi. Kualitas pendidikan tinggi diukur dengan menggunakan nilai korelasi (r)
antara penerapan Total Quality Management (TQM) dan kualitas pendidikan
tinggi yang diukur dalam studi-studi sebelumnya. Semakin tinggi nilai korelasi
(r), semakin besar pengaruh TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi. Dalam
meta-analisis ini, variabel dependent (kualitas pendidikan tinggi)
dioperasionalisasikan sebagai nilai korelasi (r) antara TQM dan kualitas
pendidikan tinggi yang diukur dalam studi-studi sebelumnya.
Cara & Alat Ukur Dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf, variabel
Variable Dependent dependent (kualitas pendidikan tinggi) diukur dengan menggunakan nilai
korelasi (r) antara penerapan Total Quality Management (TQM) dan kualitas
pendidikan tinggi yang diukur dalam studi-studi sebelumnya. Nilai korelasi (r)
adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua
variabel. Dalam hal ini, nilai korelasi (r) digunakan untuk mengukur hubungan
antara penerapan TQM dan kualitas pendidikan tinggi. Semakin tinggi nilai
korelasi (r), semakin besar pengaruh TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi.

Alat ukur yang digunakan dalam meta-analisis ini adalah studi-studi


sebelumnya yang telah memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan oleh
peneliti. Studi-studi tersebut telah mengukur hubungan antara penerapan
TQM dan kualitas pendidikan tinggi dengan menggunakan nilai korelasi (r).
Peneliti kemudian mengumpulkan data dari studi-studi tersebut dan
melakukan analisis data dengan menggunakan software JASP 0.8 4.0. Dalam
analisis data, peneliti mengkonversi nilai
Definisi Operasional Dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf, variabel
Independent independent (TQM) dioperasionalisasikan sebagai penerapan Total Quality
Management (TQM) di lembaga pendidikan tinggi. TQM adalah pendekatan
manajemen yang berfokus pada peningkatan kualitas, efisiensi, dan kepuasan
pelanggan melalui keterlibatan semua anggota organisasi dalam proses
perbaikan terus-menerus.
Penerapan TQM di lembaga pendidikan tinggi diukur melalui berbagai praktik
dan prinsip TQM yang diterapkan, seperti fokus pada pelanggan (mahasiswa
dan stakeholder lainnya), keterlibatan total karyawan, peningkatan proses
secara berkelanjutan, pengambilan keputusan berbasis fakta, komunikasi yang
efektif, dan praktik-praktik lain yang terkait dengan TQM.

Dalam meta-analisis ini, variabel independent (TQM) dioperasionalisasikan


sebagai tingkat penerapan praktik dan prinsip TQM di lembaga pendidikan
tinggi, yang diukur melalui studi-studi sebelumnya yang telah memenuhi
kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Studi-studi tersebut mengukur
hubungan antara penerapan TQM dan kualitas pendidikan tinggi
menggunakan nilai korelasi (r), yang kemudian digunakan dalam meta-analisis
untuk menentukan pengaruh TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan
Ali Yusuf dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Identifikasi Tujuan Penelitian: Peneliti mengidentifikasi tujuan penelitian,


yaitu untuk membuktikan dan menentukan pengaruh Total Quality
Management (TQM) terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi di
beberapa negara.

2. Pemilihan Metode Penelitian: Peneliti memilih metode penelitian


kuantitatif dengan pendekatan meta-analisis untuk menggabungkan hasil-
hasil dari studi-studi sebelumnya yang relevan.

3. Pengumpulan Data: Peneliti mengumpulkan data dari studi-studi


sebelumnya yang memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan, seperti data
mengenai penerapan TQM dan kualitas pendidikan tinggi yang diukur dalam
studi-studi tersebut.

4. Analisis Data: Data yang dikumpulkan dari studi-studi sebelumnya dianalisis


menggunakan software JASP 0.8 4.0. Analisis data meliputi konversi nilai t dan
F menjadi nilai korelasi (r), pengujian heterogenitas, perhitungan efek ukuran
rata-rata, dan uji hipotesis untuk menentukan pengaruh TQM terhadap
kualitas pendidikan tinggi.

5. Interpretasi Hasil: Peneliti menginterpretasikan hasil analisis data untuk


menentukan apakah terdapat pengaruh signifikan antara penerapan TQM dan
kualitas pendidikan tinggi, serta seberapa besar pengaruh tersebut
berdasarkan kriteria efek ukuran Cohen.

6. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menyimpulkan temuan


penelitian dan implikasinya terhadap teori dan praktik penerapan TQM dalam
pendidikan tinggi.

Dengan demikian, langkah-langkah penelitian dalam meta-analisis ini meliputi


identifikasi tujuan penelitian, pemilihan metode penelitian, pengumpulan
data, analisis data, interpretasi hasil, dan kesimpulan.
Hasil Penelitian Studi meta-analisis mengenai dampak penerapan Total Quality Management
(TQM) terhadap kualitas pendidikan tinggi menghasilkan beberapa temuan
kunci:

1. Studi ini menemukan efek positif yang signifikan dari penerapan TQM
terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai negara.
2. Data dari 26 publikasi penelitian yang memenuhi kriteria tertentu dianalisis,
dan berbagai nilai r-, t-, dan F diperoleh untuk setiap studi.
3. Besarnya efek dihitung dan dikategorikan berdasarkan kriteria efek Cohen,
menunjukkan efek TQM yang sedang hingga sangat kuat terhadap kualitas
pendidikan tinggi.
4. Uji heterogenitas dilakukan, dan hasilnya menunjukkan adanya
heterogenitas yang signifikan di antara studi-studi tersebut.
5. Studi ini juga menggunakan uji untuk memeriksa bias publikasi, dan
hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada bias publikasi, meningkatkan
keandalan studi meta-analisis ini.

Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang potensi dampak TQM


dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, yang dapat memiliki implikasi
bagi manajemen strategis dan upaya perbaikan berkelanjutan lembaga
pendidikan tinggi.
Kekuatan Penelitian Keunggulan dari studi meta-analisis mengenai dampak Total Quality
Management (TQM) terhadap kualitas pendidikan tinggi terletak pada
beberapa aspek kunci:

1. Analisis Komprehensif: Studi ini menganalisis data dari 26 publikasi


penelitian, memberikan gambaran komprehensif tentang dampak TQM
terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai negara.
2. Pendekatan Kuantitatif: Dengan menggunakan metode meta-analisis
kuantitatif, studi ini menggunakan teknik statistik untuk mensintesis dan
menganalisis temuan dari berbagai penelitian, meningkatkan kekokohan
kesimpulan.
3. Perhitungan Besarnya Efek: Perhitungan besarnya efek berdasarkan kriteria
Cohen memungkinkan kategorisasi efek TQM terhadap kualitas pendidikan
tinggi, memberikan pengukuran kuantitatif terhadap dampaknya.
4. Pengecekan Keandalan: Studi ini melakukan uji untuk memeriksa bias
publikasi, dan hasilnya menunjukkan ketiadaan bias publikasi, meningkatkan
keandalan studi meta-analisis ini.
5. Implikasi untuk Teori dan Praktik: Temuan studi ini memberikan kontribusi
untuk memperkuat teori mengenai penerapan TQM di pendidikan tinggi dan
memiliki implikasi praktis untuk implementasi TQM di lembaga pendidikan
tinggi.

Keunggulan-keunggulan ini secara kolektif berkontribusi pada kredibilitas dan


signifikansi temuan studi ini, memberikan wawasan berharga tentang
pengaruh potensial TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi.
Kelemahan Penelitian Meskipun studi meta-analisis mengenai dampak Total Quality Management
(TQM) terhadap kualitas pendidikan tinggi memiliki beberapa keunggulan, ada
juga beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:

1. Sumber Data Terbatas: Studi ini hanya menganalisis data dari publikasi
penelitian yang terdaftar oleh Scopus, WoS, atau Google Scholar, yang
mungkin tidak mewakili semua studi yang relevan tentang topik ini.
2. Heterogenitas: Studi ini menemukan adanya heterogenitas yang signifikan
di antara studi-studi yang dianalisis, yang dapat membatasi generalisabilitas
temuan.
3. Kriteria Kelayakan Terbatas: Studi ini hanya memasukkan publikasi
penelitian dengan nilai-nilai r-, t-, atau F tertentu dan ukuran sampel
minimum 30, yang mungkin telah mengecualikan studi yang relevan.
4. Lingkup Terbatas: Studi ini hanya fokus pada dampak TQM terhadap
kualitas pendidikan tinggi, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
mungkin memengaruhi kualitas pendidikan tinggi.
5. Generalisabilitas Terbatas: Temuan studi ini mungkin tidak dapat
digeneralisasi ke semua lembaga pendidikan tinggi atau konteks, karena
dampak TQM dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor institusional dan
kontekstual tertentu.

Keterbatasan-keterbatasan ini menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut


diperlukan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang
dampak TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi.
Kesimpulan & saran Studi meta-analisis mengenai dampak Total Quality Management (TQM)
terhadap kualitas pendidikan tinggi menyimpulkan bahwa TQM memiliki efek
signifikan dan sangat kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di
berbagai negara. Temuan studi ini memberikan kontribusi untuk memperkuat
teori mengenai penerapan TQM di pendidikan tinggi dan memiliki implikasi
praktis untuk implementasi TQM di lembaga pendidikan tinggi.

Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari studi ini, beberapa rekomendasi


untuk penelitian dan praktik lebih lanjut dapat diajukan:

1. Penelitian Lanjutan: Studi masa depan sebaiknya mengeksplorasi variabel


moderator potensial yang dapat memengaruhi hubungan antara TQM dan
kualitas pendidikan tinggi, dengan mempertimbangkan heterogenitas yang
signifikan yang ditemukan dalam meta-analisis.
2. Lingkup yang Diperluas: Upaya penelitian dapat diperluas untuk mencakup
rentang sumber data dan kriteria kelayakan yang lebih luas untuk
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dampak TQM
terhadap kualitas pendidikan tinggi.
3. Pertimbangan Kontekstual: Penting bagi penelitian masa depan untuk
mempertimbangkan faktor-faktor institusional dan kontekstual yang mungkin
memengaruhi efektivitas TQM dalam pengaturan pendidikan tinggi yang
berbeda.
4. Implementasi Praktis: Lembaga pendidikan tinggi dapat
mempertimbangkan penerapan prinsip-prinsip TQM untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, dengan memperhitungkan aspek-aspek spesifik TQM
yang ditemukan memengaruhi kualitas pendidikan tinggi dalam studi.

Dengan mengatasi rekomendasi-rekomendasi ini, penelitian dan praktik di


masa depan dapat lebih mengembangkan pemahaman dan penerapan TQM
dalam konteks pendidikan tinggi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada
perbaikan terus-menerus kualitas pendidikan tinggi.
Daftar Pustaka https://repository.lib-binabangsa.ac.id/id/eprint/6/2/iji_2023_2_10.pdf

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 7


Judul THE IMPACT OF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PRACTICES ON COMPETITIVE
ADVANTAGE: THE MODERATING ROLE OF BIG DATA ANALYTICS/DAMPAK
PRAKTIK MANAJEMEN RANTAI PASOKAN TERHADAP PERSAINGAN
KEUNTUNGAN: PERAN MODERASI ANALYTICS DATA BESAR
https://dialnet.unirioja.es/servlet/articulo?codigo=8955923
Nama Jurnal Jurnalof frepesional
Volume dan Halaman Vol 8, hal 1
Tahun 2023
Penulis Lubna Atallah Baqleh
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 28/1/2024

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran moderatif dari Big
Data Analytics (BDA) dalam hubungan antara praktik manajemen rantai
pasokan (SCMPs) dan keunggulan kompetitif (CA) di perusahaan manufaktur
di Yordania. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak praktik
manajemen rantai pasokan tertentu terhadap keunggulan kompetitif, serta
untuk mengeksplorasi bagaimana BDA memoderasi hubungan ini. Dengan
demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang bagaimana praktik manajemen rantai pasokan dan BDA
dapat memengaruhi keunggulan kompetitif di konteks perusahaan
manufaktur di Yordania ,[object Object],.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Yordania. Penelitian
ini mengumpulkan data dari 156 perusahaan manufaktur di Yordania untuk
mengevaluasi hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan, big data
analytics, dan keunggulan kompetitif. Dengan demikian, subjek penelitian ini
adalah praktik manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan
kompetitif dalam konteks perusahaan manufaktur di Yordania ,[object
Object],.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data
dari 156 perusahaan manufaktur di Yordania. Data dikumpulkan melalui
kuesioner yang disebar kepada manajer dan staf yang terlibat dalam praktik
manajemen rantai pasokan di perusahaan tersebut. Data kemudian dianalisis
menggunakan teknik regresi linear hierarkis ganda dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS untuk menguji hipotesis penelitian. Metode ini
memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi hubungan antara praktik
manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan kompetitif,
serta untuk mengeksplorasi peran moderatif BDA dalam hubungan ini.
Definisi Operasional Variabel dependent dalam penelitian ini adalah keunggulan kompetitif
Variabel Dependent (competitive advantage). Keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi
dari pesaingnya melalui penggunaan sumber daya dan kapabilitas yang unik
dan sulit ditiru. Dalam penelitian ini, keunggulan kompetitif diukur dengan
menggunakan skala yang dikembangkan oleh Prajogo dan Sohal (2003) yang
terdiri dari 5 item, yaitu: kualitas produk, kecepatan pengiriman, harga yang
kompetitif, fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pelanggan, dan
pelayanan pelanggan yang baik. Skala ini telah diuji validitas dan
reliabilitasnya dalam penelitian sebelumnya dan digunakan dalam konteks
perusahaan manufaktur di Yordania.
Cara & Alat Ukur Variabel dependen, yaitu keunggulan kompetitif, diukur menggunakan skala
Variable Dependent yang terdiri dari 5 item. Skala ini mencakup pengukuran kualitas produk,
kecepatan pengiriman, harga yang kompetitif, fleksibilitas dalam memenuhi
permintaan pelanggan, dan pelayanan pelanggan yang baik. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada manajer
dan staf yang terlibat dalam praktik manajemen rantai pasokan di perusahaan
manufaktur di Yordania. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan teknik regresi linear hierarkis ganda dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS untuk menguji hubungan antara praktik manajemen
rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan kompetitif ,[object
Object],.
Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah praktik manajemen rantai
Independent pasokan (SCMPs) dan big data analytics (BDA). Praktik manajemen rantai
pasokan mencakup berbagai kegiatan dan keputusan yang terkait dengan
perencanaan, pengendalian, dan koordinasi aliran barang dan informasi dari
pemasok hingga konsumen akhir. Sedangkan big data analytics (BDA) merujuk
pada penggunaan teknologi dan metode analisis data yang canggih untuk
menghasilkan informasi strategis dari volume data yang besar dan kompleks.

Dalam penelitian ini, praktik manajemen rantai pasokan diukur menggunakan


skala yang mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan persediaan,
manajemen risiko rantai pasokan, kolaborasi dengan pemasok, dan integrasi
sistem informasi. Sedangkan big data analytics diukur dengan
mengidentifikasi penggunaan teknologi big data dan analisis data dalam
konteks rantai pasokan.

Kedua variabel independen ini diukur melalui kuesioner yang disebarkan


kepada manajer dan staf yang terlibat dalam praktik manajemen rantai
pasokan di perusahaan manufaktur di Yordania. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linear hierarkis ganda
dengan menggunakan perangkat lunak SPSS untuk menguji hubungan antara
praktik manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan
kompetitif ,[object Object],.
Langkah Penelitian Berikut adalah langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini:

1. Menentukan tujuan penelitian dan merumuskan pertanyaan penelitian.


2. Melakukan studi literatur untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang topik penelitian.
3. Menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi penelitian adalah
perusahaan manufaktur di Yordania, sedangkan sampel penelitian terdiri dari
156 perusahaan manufaktur yang dipilih secara acak.
4. Mengembangkan kuesioner untuk mengumpulkan data tentang praktik
manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan kompetitif.
5. Mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada manajer
dan staf yang terlibat dalam praktik manajemen rantai pasokan di perusahaan
manufaktur di Yordania.
6. Menganalisis data menggunakan teknik regresi linear hierarkis ganda
dengan menggunakan perangkat lunak SPSS untuk menguji hubungan antara
praktik man
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara
praktik manajemen rantai pasokan (SCMPs) dan keunggulan kompetitif (CA) di
perusahaan manufaktur di Yordania. Secara khusus, hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas informasi (QI) dan berbagi informasi (ISh)
memiliki hubungan positif yang signifikan dengan keunggulan kompetitif.
Namun, tidak semua praktik manajemen rantai pasokan memiliki dampak
yang signifikan terhadap keunggulan kompetitif.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa big data analytics (BDA)
memoderasi hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan (SCMPs)
dan keunggulan kompetitif (CA). Artinya, penggunaan big data analytics dapat
memperkuat hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan dan
keunggulan kompetitif di perusahaan manufaktur di Yordania.

Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami


bagaimana praktik manajemen rantai pasokan dan big data analytics dapat
memengaruhi keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur, khususnya di
konteks Yordania. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya
penggunaan big data analytics dalam meningkatkan dampak praktik
manajemen rantai pasokan terhadap keunggulan kompetitif.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya


integrasi praktik manajemen rantai pasokan dan big data analytics dalam
mencapai keunggulan kompetitif di perusahaan manufaktur di Yordania ,
[object Object],.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini terletak pada penggunaan metode kuantitatif yang
memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara
objektif dan menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Selain itu, penggunaan regresi linear hierarkis ganda dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS merupakan metode analisis yang kuat untuk menguji
hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan
keunggulan kompetitif.

Selain itu, penelitian ini juga memiliki kekuatan dalam hal generalisasi hasil,
karena sampel penelitian yang digunakan mencakup 156 perusahaan
manufaktur di Yordania. Hal ini memungkinkan hasil penelitian ini dapat
diterapkan secara lebih luas pada populasi perusahaan manufaktur di
Yordania.

Selain itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi penting dalam


memahami bagaimana praktik manajemen rantai pasokan dan big data
analytics dapat memengaruhi keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur,
khususnya di konteks Yordania. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah
pentingnya penggunaan big data analytics dalam meningkatkan dampak
praktik manajemen rantai pasokan terhadap keunggulan kompetitif.

Dengan demikian, penelitian ini memiliki kekuatan dalam hal metode


penelitian, generalisasi hasil, dan kontribusi terhadap pemahaman tentang
praktik manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan
kompetitif di per
Kelemahan Penelitian Salah satu kelemahan penelitian ini adalah penggunaan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data. Kuesioner dapat menghasilkan data yang tidak akurat
jika responden tidak memberikan jawaban yang jujur atau jika mereka tidak
memahami pertanyaan dengan baik. Selain itu, penggunaan kuesioner juga
dapat menghasilkan bias dalam pengumpulan data, terutama jika responden
memiliki kepentingan tertentu dalam hasil penelitian.

Selain itu, penelitian ini hanya mempertimbangkan praktik manajemen rantai


pasokan yang terbatas, yaitu kualitas informasi dan berbagi informasi. Ada
banyak praktik manajemen rantai pasokan lainnya yang dapat memengaruhi
keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur, seperti manajemen risiko,
manajemen persediaan, dan manajemen transportasi. Oleh karena itu,
penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan praktik manajemen rantai
pasokan yang lebih luas.
Kesimpulan & saran Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kekuatan serta kelemahan
penelitian, dapat disimpulkan bahwa praktik manajemen rantai pasokan
(SCMPs) memiliki dampak yang signifikan terhadap keunggulan kompetitif
(CA) di perusahaan manufaktur di Yordania. Khususnya, kualitas informasi (QI)
dan berbagi informasi (ISh) terbukti memiliki hubungan positif yang signifikan
dengan keunggulan kompetitif. Namun, tidak semua praktik manajemen
rantai pasokan memiliki dampak yang signifikan terhadap keunggulan
kompetitif.

Selain itu, big data analytics (BDA) juga memainkan peran penting dalam
memoderasi hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan (SCMPs)
dan keunggulan kompetitif (CA). Penggunaan big data analytics dapat
memperkuat hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan dan
keunggulan kompetitif di perusahaan manufaktur di Yordania.

Sebagai saran, penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan praktik


manajemen rantai pasokan yang diteliti untuk memperoleh pemahaman yang
lebih komprehensif tentang dampaknya terhadap keunggulan kompetitif.
Selain itu, penelitian dapat melibatkan perusahaan manufaktur di negara lain
untuk memperluas generalisasi hasil. Penggunaan metode pengumpulan data
yang beragam juga dapat membantu mengurangi bias dan meningkatkan
akurasi hasil penelitian.

Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik


tentang pentingnya integrasi praktik manajemen rantai pasokan dan big data
analytics dalam mencapai keunggulan kompetitif di perusahaan manufaktur di
Yordania ,[object Object],.
Daftar Pustaka file:///C:/Users/ACER/Downloads/Dialnet-
TheImpactOfSupplyChainManagementPracticesOnCompeti-8955923.pdf

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 8


Judul Medical science an undervalued profession: Strengthening professional
identity through union strategy/Ilmu kedokteran merupakan profesi yang
diremehkan: Memperkuat identitas profesional melalui strategi serikat pekerja
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/00221856231168994
Nama Jurnal Journal of Industrial Relations
Volume dan Halaman Vol. 65, Hal 348–369
Tahun 2023
Penulis Timothy Bartram
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 28/1/2024

Tujuan Penelitian **Tujuan Penelitian: **


- Untuk memeriksa faktor-faktor yang menyebabkan meremehkannya profesi
ilmu kedokteran.
- Untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh para ilmuwan medis
dalam layanan patologi rumah sakit umum di Victoria, Australia.
- Untuk memahami dampak dari kurangnya identitas profesional yang kuat di
antara ilmuwan medis pada hasil tenaga kerja dan tantangan tempat kerja.
- Untuk menyelidiki bagaimana strategi serikat pekerja dapat digunakan untuk
memperkuat identitas profesional dan meningkatkan tantangan tempat kerja
yang dihadapi oleh para ilmuwan medis.
- Untuk menghubungkan strategi serikat pekerja dan teori identitas
profesional dan memeriksa faktor-faktor, termasuk konteks sikap, yang
berkontribusi pada identitas bawahan dan diremehkan di antara para
ilmuwan medis.
- Untuk menawarkan wawasan tentang bagaimana strategi pembaruan serikat
pekerja dapat memperkuat identitas profesional melalui pengembangan
kampanye serikat yang didukung oleh kemampuan naratif untuk merangsang
kolektivisme yang lebih besar di antara anggota serikat pekerja.
Subjek Penelitian **Subjek Penelitian: **
- Ilmuwan medis di layanan patologi rumah sakit umum di Victoria, Australia
- Pejabat dan manajer serikat yang terlibat dalam profesi ilmu kedokteran
- Peserta dalam proyek penelitian, termasuk direktur, manajer, pejabat serikat
pekerja, dan ilmuwan medis
- Empat layanan kesehatan di Victoria, disebut sebagai HSA, HSB, HSC, dan
HSD
Metode penelitian **Metode Penelitian: **
- Wawancara dengan pejabat serikat pekerja, manajer, dan ilmuwan medis
dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif tentang faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap meremehkannya profesi ilmu kedokteran dan
tantangan yang dihadapi oleh para ilmuwan medis di Victoria, Australia.
- Kelompok fokus dilakukan dengan ilmuwan medis di empat layanan
kesehatan di Victoria untuk mendapatkan wawasan tentang pengalaman dan
perspektif mereka tentang identitas profesional dan tantangan tempat kerja.
- Data dikumpulkan dari dokumen daftar untuk memahami beban kerja dan
tekanan yang dihadapi oleh ilmuwan medis dalam menangani permintaan
dari dokter.
- Sebanyak 76 peserta, termasuk direktur, manajer, pejabat serikat pekerja,
dan ilmuwan medis, terlibat dalam proyek penelitian.
- Proyek penelitian mencakup empat layanan kesehatan, yang disebut sebagai
HSA, HSB, HSC, dan HSD, untuk memberikan perspektif yang beragam tentang
tantangan yang dihadapi oleh para ilmuwan medis.
Definisi Operasional **Definisi Operasional Variabel Dependen: **
Variabel Dependent
- Sumber yang disediakan tidak secara langsung menyebutkan definisi
operasional dari variabel dependen.
Cara & Alat Ukur **Definisi Operasional Variabel Dependen: **
Variable Dependent
- Sumber yang disediakan tidak secara langsung menyebutkan definisi
operasional dari variabel dependen.
Definisi Operasional **Definisi Operasional Independen: **
Independent
- Sumber yang disediakan tidak secara langsung menyebutkan definisi variabel
independen operasional.
Langkah Penelitian **Langkah-langkah Penelitian: **

- Sumber yang disediakan tidak secara eksplisit menyebutkan langkah-langkah


penelitian yang diikuti dalam penelitian.
Hasil Penelitian **Hasil Penelitian: **

- Sumber yang disediakan tidak secara eksplisit menyebutkan hasil penelitian


penelitian.
Kekuatan Penelitian **Kekuatan Penelitian: **

- Sumber yang disediakan tidak mengandung informasi apa pun yang terkait
dengan konsep “kekuatan penelitian.”
Kelemahan Penelitian Selain itu, penelitian ini hanya mempertimbangkan praktik manajemen rantai
pasokan yang terbatas, yaitu kualitas informasi dan berbagi informasi. Ada
banyak praktik manajemen rantai pasokan lainnya yang dapat memengaruhi
keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur, seperti manajemen risiko,
manajemen persediaan, dan manajemen transportasi. Oleh karena itu,
penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan praktik manajemen rantai
pasokan yang lebih luas.
Kesimpulan **Kesimpulan: **

- Makalah penelitian menyoroti meremehkan profesi ilmu kedokteran dan


tantangan yang dihadapi oleh ilmuwan medis dalam hal identitas dan
pengakuan profesional. Ini menekankan peran serikat pekerja dalam
memperkuat identitas profesional ilmuwan medis dan mengatasi tantangan
struktural dan kelembagaan yang mereka hadapi .
- Studi ini berkontribusi pada literatur hubungan industrial dengan memeriksa
faktor-faktor yang menyebabkan meremehkannya profesi ilmu kedokteran
dan mengusulkan pendekatan strategis bagi serikat pekerja untuk
meningkatkan identitas dan pengakuan profesional .
- Makalah ini menunjukkan bahwa strategi serikat pekerja, termasuk
mengembangkan kampanye serikat pekerja dengan narasi seputar
intensifikasi pekerjaan dan sifat kritis dari pekerjaan ilmu kedokteran, dapat
membantu mengubah konteks sikap dan memperkuat identitas profesional
ilmuwan medis .
- Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya strategi serikat
pekerja dalam membingkai ulang narasi dan meningkatkan identitas
profesional dan pengakuan ilmuwan medis .
Daftar Pustaka https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/00221856231168994

FORMAT REVIEW JURNAL NOMOR 9


Judul Promoting human-centred AI in the workplace. Trade unions and their
strategies for regulating the use of AI in GermanyMempromosikan AI yang
berpusat pada manusia di tempat kerja. Serikat pekerja dan strategi mereka
dalam mengatur penggunaan AI di Jerman
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/10242589221142273
Nama Jurnal journals.sagepub
Volume dan Halaman Vol 29
Tahun 2023
Penulis Martin Krzywdzinski
Reviewer Dedek Mulya Ardana
Tanggal 28/1/2024

Tujuan Penelitian **Tujuan Penelitian: **


- Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
mengenai penggunaan AI di tempat kerja dan peran serikat pekerja dalam
mengatur penggunaannya di Jerman .
- Artikel ini mengeksplorasi bidang aplikasi dan kasus penggunaan untuk AI
yang relevan dengan serikat pekerja dan dewan kerja, serta masalah yang
muncul dalam konteks ini .
- Penelitian ini menyelidiki strategi yang digunakan oleh serikat pekerja untuk
mempengaruhi regulasi dan penggunaan AI di tempat kerja, dan pengalaman
yang mereka peroleh selama proses ini .
- Artikel ini juga meneliti dampak AI pada cara dewan kerja beroperasi dan
perubahan yang diperlukan dalam organisasi kerja untuk mengurangi risiko
yang terkait dengan implementasi AI .
- Penelitian ini mengevaluasi keterlibatan dewan kerja dalam membentuk
pengenalan teknologi AI untuk melindungi kepentingan karyawan dan potensi
manfaat dan tantangan dari keterlibatan tersebut.
- Studi ini juga menyoroti sifat korporatis dari diskusi AI di Jerman, termasuk
keterlibatan serikat pekerja dalam proses standardisasi AI dan pengembangan
standar untuk model data AI, keamanan, kekritisan, dan kriteria kualitas .
Subjek Penelitian **Subjek Penelitian: **
- Penelitian ini berfokus pada penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat
kerja dan tantangan yang ditimbulkannya bagi serikat pekerja dan dewan
kerja di Jerman.
- Studi ini meneliti area aplikasi dan kasus penggunaan untuk AI yang relevan
dengan serikat pekerja dan dewan kerja, mengeksplorasi konteks spesifik di
mana AI diterapkan dan dampaknya terhadap tenaga kerja.
- Penelitian ini juga menyelidiki strategi yang digunakan oleh serikat pekerja
untuk mempengaruhi regulasi dan penggunaan AI di tempat kerja, menyoroti
konsep AI yang berpusat pada manusia yang ingin mereka promosikan.
- Studi ini menganalisis pengalaman yang diperoleh oleh serikat pekerja
selama proses mengatur dan menerapkan AI, menjelaskan perubahan dalam
organisasi kerja dan peran dewan kerja dalam mengatasi tantangan dan risiko
yang terkait dengan AI.
- Selain itu, penelitian ini meneliti keterlibatan serikat pekerja dalam proses
standardisasi AI di Jerman, khususnya dalam pengembangan standar untuk
model data AI, keamanan, kekritisan, dan kriteria kualitas.
Metode penelitian **Metode Penelitian: **
- Makalah penelitian tidak secara eksplisit menyebutkan metode penelitian
spesifik yang digunakan dalam penelitian ini. Namun, dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini kemungkinan didasarkan pada kombinasi metode
kualitatif dan kuantitatif, karena bertujuan untuk menjawab berbagai
pertanyaan terkait dengan penggunaan AI di tempat kerja dan peran serikat
pekerja dalam mengatur penggunaannya.
- Studi ini mungkin melibatkan tinjauan literatur dan analisis strategi serikat
pekerja yang ada dan posisi tentang regulasi AI, serta pemeriksaan studi kasus
dan pengalaman serikat pekerja di Jerman.
- Ada kemungkinan bahwa wawancara atau survei dilakukan dengan
perwakilan serikat pekerja dan dewan kerja untuk mengumpulkan wawasan
dan perspektif tentang tantangan dan strategi yang terkait dengan regulasi AI.
- Penelitian ini juga dapat melibatkan analisis dokumen kebijakan, laporan
pemerintah, dan proses standardisasi AI di Jerman untuk memahami konteks
yang lebih luas dan pengaruh pada strategi serikat pekerja.

Definisi Operasional **Definisi Operasional Variabel Dependen: **


Variabel Dependent
- Definisi operasional dari variabel dependen tidak disebutkan secara eksplisit
dalam sumber yang disediakan. Makalah penelitian berfokus pada tantangan
dan strategi yang terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di
tempat kerja, peran serikat pekerja dalam mengatur AI, dan pengalaman yang
diperoleh selama proses ini.
- Makalah membahas bidang aplikasi dan kasus penggunaan AI yang relevan
dengan serikat pekerja dan dewan kerja, strategi yang digunakan oleh serikat
pekerja untuk mempengaruhi regulasi AI, dan dampak AI pada organisasi
kerja dan peran dewan kerja.
- Sementara makalah memberikan wawasan tentang konsep AI yang berpusat
pada manusia dan keterlibatan serikat pekerja dalam proses standardisasi AI,
makalah tersebut tidak secara khusus membahas definisi operasional dari
variabel dependen.
- Oleh karena itu, definisi operasional dari variabel dependen tidak secara
langsung dibahas dalam sumber yang disediakan.
Cara & Alat Ukur **Cara & Alat Ukur Variabel Tergantung: **
Variable Dependent
- Sumber yang disediakan tidak secara khusus membahas definisi operasional
atau pengukuran variabel dependen.
- Makalah penelitian berfokus pada tantangan dan strategi yang terkait
dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja, peran serikat
pekerja dalam mengatur AI, dan pengalaman yang diperoleh selama proses
ini.
- Sementara makalah memberikan wawasan tentang konsep AI yang berpusat
pada manusia dan keterlibatan serikat pekerja dalam proses standardisasi AI,
mereka tidak secara khusus membahas operasionalisasi atau pengukuran
variabel dependen.
- Oleh karena itu, metode atau alat khusus yang digunakan untuk mengukur
variabel dependen tidak dibahas dalam sumber yang disediakan.
Definisi Operasional **Definisi Operasional Independen: **
Independent
- Sumber yang disediakan tidak secara khusus membahas definisi variabel
independen operasional.
- Makalah penelitian berfokus pada tantangan dan strategi yang terkait
dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja, peran serikat
pekerja dalam mengatur AI, dan pengalaman yang diperoleh selama proses
ini.
- Sementara makalah memberikan wawasan tentang konsep AI yang berpusat
pada manusia dan keterlibatan serikat pekerja dalam proses standardisasi AI,
mereka tidak secara khusus membahas operasionalisasi atau pengukuran
variabel independen.
- Oleh karena itu, metode atau alat khusus yang digunakan untuk
mendefinisikan dan mengukur variabel independen tidak dibahas dalam
sumber yang disediakan.
Langkah Penelitian **Langkah-langkah Penelitian: **

- Sumber yang disediakan tidak secara khusus membahas langkah-langkah


penelitian atau metodologi yang digunakan dalam makalah.
- Makalah ini berfokus pada tantangan dan strategi yang terkait dengan
penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja, peran serikat pekerja
dalam mengatur AI, dan pengalaman yang diperoleh selama proses ini.
- Oleh karena itu, langkah-langkah penelitian spesifik atau metodologi yang
digunakan dalam melakukan penelitian tidak dibahas dalam sumber yang
disediakan.
- Akibatnya, tidak mungkin untuk memberikan informasi tentang langkah-
langkah penelitian yang diikuti dalam makalah berdasarkan sumber yang
disediakan.
Hasil Penelitian **Hasil Penelitian: **

- Sumber yang disediakan tidak secara eksplisit menyajikan hasil penelitian


tertentu.
- Makalah membahas tantangan dan strategi yang terkait dengan penggunaan
kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja, peran serikat pekerja dalam mengatur
AI, dan pengalaman yang diperoleh selama proses ini.
- Sumber memberikan wawasan tentang bidang aplikasi dan kasus
penggunaan AI yang relevan dengan serikat pekerja dan dewan kerja, peran
posisi dan tuntutan serikat pekerja dalam diskusi politik tentang pengaturan
AI, dan strategi yang digunakan oleh serikat pekerja untuk mempengaruhi
regulasi AI dan penggunaan di tempat kerja .
- Sumber juga menyoroti keterlibatan dewan kerja dalam membentuk
pengenalan teknologi AI atas nama kepentingan karyawan, potensi konflik
dalam implementasi AI di perusahaan, dan sifat korporatis dari diskusi AI di
Jerman, termasuk keterlibatan serikat pekerja dalam proses standardisasi AI .
- Namun, temuan penelitian spesifik atau data empiris tidak disajikan dalam
sumber yang disediakan.
Kekuatan Penelitian **Kekuatan Penelitian: **

- Sumber yang disediakan tidak secara langsung membahas konsep “kekuatan


penelitian.”
- Makalah fokus pada tantangan dan strategi yang terkait dengan penggunaan
kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja, peran serikat pekerja dalam mengatur
AI, dan pengalaman yang diperoleh selama proses ini.
- Oleh karena itu, tidak ada informasi atau diskusi khusus tentang konsep
“kekuatan penelitian” dalam sumber yang disediakan.
- Akibatnya, tidak mungkin memberikan jawaban yang komprehensif dan
informatif untuk pertanyaan “kekuatan penelitian” berdasarkan sumber yang
disediakan.
Kelemahan Penelitian Sumber yang disediakan tidak secara eksplisit menyebutkan hasil penelitian
penelitian.
Kesimpulan Penelitian ini juga menekankan pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan
keandalan fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan
manajemen layanan publik di Pusat Komando.
Daftar Pustaka https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/10242589221142273

Anda mungkin juga menyukai