Riview 20 Jurnal Salinan
Riview 20 Jurnal Salinan
Npm : 2215310256
Matkul : Teori Pengambilan Keputusan
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa pengaruh jasa ekosistem budaya
Penelitian (CES) terhadap sikap loyalitas pengunjung dan niat untuk kembali di Great Bay
National Estuarine Research Reserve (GBE) di New Hampshire.
Subjek Subjek penelitian ini adalah pengaruh jasa ekosistem budaya (CES) pada sikap
Penelitian loyalitas pengunjung dan niat untuk kembali di Great Bay National Estuarine
Research Reserve (GBE) di New Hampshire.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan pengambilan sampel populasi untuk
penelitian mengumpulkan data dari 645 pengunjung di Great Bay National Estuarine Research
Reserve (GBE) pada musim panas 2022.
Analisis pemodelan persamaan struktural (SEM) dilakukan untuk memeriksa
hubungan antara jasa ekosistem budaya (CES), sikap loyalitas pengunjung, dan niat
untuk kembali.
Studi ini menggunakan skala multi-item untuk mengevaluasi pentingnya berbagai
CES yang disediakan oleh alam di GBE. Skala terdiri dari 24 item CES individu,
mewakili delapan sub-konstruksi CES yang divalidasi sebelumnya. Peserta memberi
peringkat item CES berdasarkan relevansinya dengan GBE pada skala Likert 7 poin.
Tim peneliti melakukan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi sub-konstruksi
CES potensial dan menyusun item survei yang relevan dengan GBE. Masukan dicari
dari pakar ilmu sosial dan pakar manajer sumber daya untuk menyempurnakan sub-
konstruksi CES. Uji coba instrumen survei dilakukan dengan pengunjung GBE
untuk memastikan keandalan dan validitas skala.
Definisi Definisi operasional dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah niat untuk
Operasional kembali pengunjung ke Great Bay National Estuarine Research Reserve (GBE) di
Variabel New Hampshire. Ini mengacu pada kesediaan dan komitmen individu untuk
Dependent mengunjungi kembali GBE setelah kunjungan awal mereka.
Niat untuk kembali diukur melalui tanggapan survei dari 645 pengunjung GBE
menggunakan pendekatan pengambilan sampel populasi. Analisis pemodelan
persamaan struktural (SEM) dilakukan untuk memeriksa hubungan antara berbagai
faktor jasa ekosistem budaya (CES), sikap loyalitas pengunjung, dan niat untuk
kembali.
Studi ini menemukan bahwa sikap pengunjung terhadap rujukan dengan kuat dan
independen memprediksi niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke GBE.
Hal ini menunjukkan bahwa dari mulut ke mulut dan referensi yang positif
memainkan peran penting dalam mempengaruhi niat pengunjung untuk
mengunjungi kembali GBE.
Kesimpulan - Studi ini menyoroti pentingnya dan pengaruh jasa ekosistem budaya (CES) dalam
membentuk sikap pengunjung dan pengambilan keputusan di taman dan kawasan
lindung.
- Manajer sumber daya harus mempertimbangkan untuk meningkatkan investasi dan
meningkatkan rasa tempat, pendidikan pengunjung, dan dari mulut ke mulut dan
rujukan positif untuk meningkatkan pengalaman dan retensi pengunjung secara
keseluruhan.
- Sikap pengunjung positif terhadap rujukan dengan kuat dan independen
memprediksi niat mereka secara keseluruhan untuk kembali ke taman .
- Dengan mengakui signifikansi dan pertukaran yang terkait dengan elemen CES,
manajer sumber daya dapat meningkatkan loyalitas pengunjung dan mengamankan
keberlanjutan jangka panjang sumber daya alam di seluruh dunia.
- Penelitian ini memberikan bukti empiris bagi pengelola sumber daya alam untuk
meningkatkan loyalitas pengunjung dan mengamankan keberlanjutan sumber daya
alam jangka panjang.
- Studi ini berkontribusi pada kemajuan CES dan kerangka loyalitas pengunjung,
menawarkan wawasan empiris untuk manajer sumber daya alam.
- Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan perlunya manajer sumber daya
untuk mempertimbangkan faktor CES dan dampaknya terhadap loyalitas
pengunjung untuk mengelola dan mempertahankan taman dan kawasan lindung
secara efektif .
Daftar https://www.tandfonline.com/doi/epdf/10.1080/26395916.2023.2297560?
Pustaka needAccess=true
Tujuan Penelitian - Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan publik dan
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat di Pusat Komando Layanan
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Layanan Komunikasi dan Informasi
dalam manajemen pelayanan publik dan untuk menilai efektivitas program Pusat
Komando dalam menangani pengaduan publik. Penelitian ini juga berupaya
mengevaluasi respons instansi pemerintah terhadap kritik dan saran mengenai
masalah pembangunan dan layanan publik.
Subjek Penelitian - Subjek penelitian dalam sumber-sumber yang disediakan adalah Pusat
Komando Layanan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa dan
pelayanan publik yang dikelola oleh pusat ini.
Metode penelitian - Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, khususnya pendekatan kualitatif deskriptif. Metode ini melibatkan
menjawab pertanyaan penelitian secara mendalam, mempertimbangkan kondisi
obyektif di lapangan dan menggambarkan keadaan objek saat ini secara
kualitatif.
- Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengurangan
data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik-teknik ini diterapkan untuk
menganalisis data yang dikumpulkan dan memperoleh wawasan yang berarti.
- Penting untuk dicatat bahwa sumber yang disediakan tidak secara eksplisit
menyebutkan metode penelitian khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat atau mengevaluasi efektivitas program Pusat
Komando. Namun, pendekatan penelitian yang digambarkan sebagai kualitatif
dan teknik pengumpulan data yang disebutkan menyarankan desain penelitian
kualitatif.
Definisi - Definisi operasional dari variabel dependen tidak disebutkan secara eksplisit
Operasional dalam sumber yang disediakan.
Variabel
Dependent
Cara & Alat Ukur
- Metode spesifik dan alat pengukuran yang digunakan untuk menilai variabel
Variable
dependen tidak disebutkan secara eksplisit dalam sumber yang disediakan.
Dependent
Definisi
- Definisi variabel independen operasional tidak disebutkan dalam sumber yang
Operasional
disediakan.
Independent
Langkah Penelitian - Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, khususnya penelitian kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk
menggambarkan keadaan objek saat ini secara kualitatif.
- Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian meliputi metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
- Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan
pengurangan data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
- Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang menghambat manajemen
pelayanan publik di pusat komando, seperti kesulitan dalam mencari bukti,
menangani pengaduan, dan anggaran sosialisasi yang tidak mencukupi.
- Studi ini juga menyoroti pentingnya keandalan dalam layanan publik, termasuk
sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan fasilitasi.
- Kehadiran program Pusat Komando telah menunjukkan dampak positif bagi
masyarakat Minahasa, yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengaduan
yang diterima dan berhasil diselesaikan.
Hasil Penelitian - Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Pusat Komando di Dinas
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa telah berhasil dilaksanakan,
dengan komunikasi dan penjangkauan yang baik kepada masyarakat dan
pemerintah desa/kabupaten. Program ini telah menunjukkan dampak positif
bagi masyarakat Minahasa, sebagaimana dibuktikan dengan meningkatnya
jumlah pengaduan yang diterima dan berhasil diselesaikan.
- Sosialisasi program Pusat Komando telah menyebabkan peningkatan yang
signifikan dalam jumlah pengaduan yang diterima dan diselesaikan,
menunjukkan peningkatan layanan publik. Semua keluhan diproses tanpa
penundaan, memastikan verifikasi lengkap dan menjadi sumber informasi jangka
panjang dan berkelanjutan untuk Layanan Komunikasi dan Informasi.
- Penelitian ini juga menyoroti pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan
fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan manajemen layanan
publik di Pusat Komando.
Kekuatan - Penelitian yang dilakukan pada program Pusat Komando di Layanan Komunikasi
Penelitian dan Informasi Kabupaten Minahasa memberikan wawasan tentang efektivitas
dan dampak program terhadap manajemen pelayanan publik.
- Penelitian ini menyoroti keberhasilan pelaksanaan program Pusat Komando,
dengan komunikasi dan penjangkauan yang baik kepada masyarakat dan
pemerintah desa/kabupaten. Hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah
pengaduan yang diterima dan berhasil diselesaikan, menunjukkan peningkatan
layanan publik.
- Penelitian ini juga menekankan pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan
fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan manajemen layanan
publik di Pusat Komando.
Kelemahan - Sumber yang diberikan tidak secara eksplisit menyebutkan adanya kelemahan
Penelitian atau keterbatasan penelitian yang dilakukan pada program Pusat Komando di
Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Minahasa.
Kesimpulan Penelitian ini juga menekankan pentingnya keandalan dalam layanan publik,
termasuk sumber daya, keandalan manusia, keandalan anggaran, dan keandalan
fasilitasi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada keberhasilan manajemen layanan
publik di Pusat Komando.
Daftar Pustaka https://techniumscience.com/index.php/socialsciences/article/view/10352/4048
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak globalisasi terhadap
hubungan industri di Tiongkok, Malaysia, dan Korea, serta membandingkan
tanggapan dan hasil yang bervariasi di setiap negara. Studi ini bertujuan untuk
mengeksplorasi pengaruh norma budaya, strategi negara, dan serikat pekerja
terhadap efektivitas dan fleksibilitas tenaga kerja dalam menghadapi
globalisasi.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah dampak globalisasi terhadap hubungan industri di
negara-negara Asia Timur, dengan fokus khusus pada Tiongkok, Malaysia, dan
Korea. Studi ini menguji pengaruh norma budaya, strategi negara, dan serikat
pekerja terhadap efektivitas dan fleksibilitas tenaga kerja dalam konteks
globalisasi di negara-negara tersebut.
Metode penelitian Makalah ini merupakan analisis perbandingan dampak globalisasi terhadap
hubungan industri di Tiongkok, Malaysia, dan Korea. Metodologi penelitian
melibatkan tinjauan literatur yang sudah ada mengenai subjek tersebut,
termasuk artikel akademis, buku, dan laporan. Para penulis juga mengandalkan
pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri di bidang hubungan industri.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, menganalisis kesamaan dan
perbedaan dalam tanggapan terhadap globalisasi serta dampaknya pada
prosedur dan hasil hubungan industri di setiap negara. Para penulis
menggunakan pendekatan studi kasus untuk meneliti kebijakan dan praktik
spesifik di setiap negara dan menyimpulkan berdasarkan analisis mereka.
Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel terikat dalam penelitian ini adalah dampak
Variabel Dependent globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri di Tiongkok, Malaysia,
dan Korea. Ini mencakup pemeriksaan perubahan dalam efektivitas tenaga
kerja, fleksibilitas, dan pola konflik sebagai tanggapan terhadap globalisasi.
Variabel terikat juga mencakup pengaruh globalisasi pada fleksibilitas upah,
fleksibilitas numerik, pola konflik industri, dan keseluruhan keadaan hubungan
industri di setiap negara.
Cara & Alat Ukur Variabel terikat dalam penelitian ini diukur melalui analisis kualitatif terhadap
Variable Dependent dampak globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri di Tiongkok,
Malaysia, dan Korea. Para penulis menggunakan pendekatan studi kasus untuk
menguji kebijakan dan praktik spesifik di setiap negara dan menyimpulkan
berdasarkan analisis mereka. Para penulis juga merujuk pada literatur yang
sudah ada mengenai subjek tersebut, termasuk artikel akademis, buku, dan
laporan, untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang dampak
globalisasi pada hubungan industri di setiap negara. Variabel terikat diukur
melalui analisis perubahan dalam efektivitas tenaga kerja, fleksibilitas, dan pola
konflik sebagai tanggapan terhadap globalisasi, serta pengaruh globalisasi pada
fleksibilitas upah, fleksibilitas numerik, pola konflik industri, dan keseluruhan
keadaan hubungan industri di setiap negara. Para penulis menggunakan
pendekatan kualitatif untuk menganalisis kesamaan dan perbedaan dalam
tanggapan terhadap globalisasi serta dampaknya pada prosedur dan hasil
hubungan industri di setiap negara.
Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel bebas dalam penelitian ini adalah globalisasi.
Independent Globalisasi merujuk pada proses-proses yang mengurangi hambatan antar
negara, mendorong integrasi yang lebih erat antara aktivitas ekonomi, politik,
dan sosial. Aspek ekonomi, seperti perdagangan internasional yang
berkembang pesat, aliran keuangan internasional, dan investasi langsung asing
(FDI) oleh perusahaan multinasional (MNC), adalah komponen paling penting
dari globalisasi dalam konteks penelitian ini. Variabel bebas mencakup berbagai
aspek globalisasi yang memengaruhi prosedur dan hasil hubungan industri di
Tiongkok, Malaysia, dan Korea, termasuk namun tidak terbatas pada liberalisasi
perdagangan, aliran modal internasional, dan pengaruh perusahaan
multinasional terhadap praktik tenaga kerja.
Langkah Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis dampak
globalisasi pada prosedur dan hasil hubungan industri di Tiongkok, Malaysia,
dan Korea. Metodologi penelitian melibatkan tinjauan literatur yang sudah ada
mengenai subjek ini, termasuk artikel akademis, buku, dan laporan. Para
penulis juga memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri di
bidang hubungan industri.
Selain itu, temuan penelitian didasarkan pada beragam dan kaya sumber data,
termasuk artikel akademis, buku, laporan, dan wawasan para penulis sendiri,
yang berkontribusi pada kekokohan penelitian. Analisis perbandingan terhadap
respons terhadap globalisasi dan dampaknya pada prosedur dan hasil
hubungan industri di setiap negara menambah kedalaman dan luas temuan
penelitian.
2. Data Limitations: The study's reliance on existing literature and case studies
may limit the availability of up-to-date or comprehensive data on industrial
relations practices and outcomes in the three countries. Additionally, the use of
secondary sources may introduce potential biases or limitations in the data.
3. Scope and Depth: The study's scope may limit the depth of analysis for each
country, potentially overlooking specific nuances or developments within each
context. A more in-depth examination of specific industries or sectors within
each country could provide a richer understanding of the impact of
globalization on industrial relations.
4. Bias and Perspective: The authors' perspectives and expertise may introduce
biases into the analysis. Different researchers or experts may interpret the
impact of globalization on industrial relations differently, and the study's
findings should be considered within the context of the authors' perspectives.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian jurnal ini adalah untuk membahas perlindungan hukum bagi
pekerja atas tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak, serta
untuk menganalisis dasar pengaturan PHK dalam Undang-Undang Cipta Kerja
dan larangan-larangan pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam undang-
undang tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyoroti
perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh dalam konteks pemutusan
hubungan kerja, serta untuk memastikan hak-hak dasar mereka terlindungi
sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena
dampak dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak dan regulasi yang
mengatur PHK dalam konteks hukum ketenagakerjaan Indonesia. Ini mencakup
pemeriksaan perlindungan hukum bagi pekerja yang di-PHK secara sepihak dan
dasar regulasi untuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagaimana diuraikan
dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Studi ini juga berfokus pada larangan PHK
secara sepihak dan perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena dampak
PHK, serta pengecualian dan kondisi di mana PHK dapat dilakukan.
Metode penelitian Metode keadaan tertentu yang memaksa untuk PHK itu dilakukan,
sebagaimana pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial penelitian dalam jurnal ini adalah
yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan Undang-Undang (statue
approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach) untuk membahas
perlindungan hukum bagi pekerja atas tindakan pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara sepihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemutusan
hubungan kerja (PHK) memiliki dasar pengaturan yang terdapat dalam Pasal 151
Undang-Undang Cipta Kerja yang membahas cara-cara melakukan PHK.
Pengecualian mengenai PHK terdapat dalam Pasal 153 Undang-Undang Cipta
Kerja. Perlindungan hukum mengenai PHK secara sepihak telah diatur dalam
Pasal 153 Undang-Undang Cipta Kerja, yang dimana dalam pemutusan
hubungan kerja pengusaha memiliki larangan untuk melakukan PHK. Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak sangat tidak diperbolehkan, kecuali
Definisi Operasional Operational definition dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Variabel Dependent perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara sepihak sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Cipta Kerja,
serta larangan terhadap pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Ini
mencakup pemeriksaan terhadap perlindungan hukum bagi pekerja yang
diberhentikan secara sepihak dan dasar regulasi untuk pemutusan hubungan
kerja sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
Cara & Alat Ukur Metode dan alat pengukuran untuk variabel dependen dalam jurnal ini tidak
Variable Dependent disebutkan secara eksplisit. Fokus penelitian adalah perlindungan hukum bagi
pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak dan
regulasi yang mengatur PHK dalam konteks hukum ketenagakerjaan Indonesia.
Penelitian ini secara utama menggunakan metode yuridis-normatif dengan
pendekatan statutory dan konseptual untuk membahas perlindungan hukum
bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Alat pengukuran
atau instrumen khusus untuk menilai variabel dependen tidak dijelaskan secara
rinci dalam jurnal tersebut.
Definisi Operasional Operational definition dari variabel independen dalam penelitian ini tidak
Independent disebutkan secara eksplisit dalam jurnal. Fokus penelitian adalah perlindungan
hukum bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara
sepihak dan regulasi yang mengatur PHK dalam konteks hukum ketenagakerjaan
Indonesia. Operational definition khusus dari variabel independen tidak
dijelaskan secara rinci dalam jurnal tersebut.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dalam jurnal ini tidak diuraikan secara eksplisit.
Namun, penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif dengan
pendekatan statutory dan konseptual untuk membahas perlindungan hukum
bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Langkah-langkah
penelitian atau metodologi spesifik tidak dijelaskan secara rinci dalam jurnal
tersebut.
Hasil Penelitian Penelitian dalam jurnal ini membahas perlindungan hukum bagi pekerja yang
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis-normatif dengan pendekatan statutory dan
konseptual untuk menganalisis dasar regulasi Termination of Employment (PHK)
sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Studi ini menyoroti
larangan pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan perlindungan hukum
bagi pekerja yang terkena PHK, serta pengecualian dan kondisi di mana PHK
dapat dilakukan. Penelitian ini menekankan pentingnya memastikan bahwa hak-
hak dasar pekerja dilindungi sesuai dengan ketentuan hukum. Selain itu,
penelitian membahas regulasi yang mengatur PHK, termasuk ketentuan gaji dan
pesangon sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sumber yang dikutip
dalam penelitian ini mencakup artikel jurnal akademis, tesis, buku, artikel
daring, dan regulasi hukum terkait hukum ketenagakerjaan dan pemutusan
hubungan kerja di Indonesia, mencakup berbagai aspek seperti dampak
pemutusan terhadap karyawan dan efek Omnibus Law terhadap regulasi tenaga
kerja. Regulasi hukum kunci yang disebutkan termasuk Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Omnibus Law No. 11/2020.
Kekuatan Penelitian Kelebihan dari penelitian ini terletak pada analisis komprehensifnya terhadap
perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara sepihak di Indonesia. Studi ini menggunakan metode yuridis-
normatif dengan pendekatan statutory dan konseptual, memberikan
pemeriksaan menyeluruh terhadap dasar regulasi Pemutusan Hubungan Kerja
sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Selain itu, penelitian
ini menggabungkan berbagai sumber, termasuk artikel jurnal akademis, tesis,
buku, artikel daring, dan regulasi hukum terkait hukum ketenagakerjaan dan
pemutusan hubungan kerja di Indonesia. Pendekatan multi-faset ini
meningkatkan kedalaman dan luas studi, memberikan kontribusi pada analisis
yang menyeluruh tentang topik tersebut. Selanjutnya, inklusi regulasi hukum
kunci seperti Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Omnibus Law
No. 11/2020 memperkuat dasar hukum penelitian ini dan relevansinya terhadap
regulasi tenaga kerja saat ini di Indonesia.
Kelemahan Penelitian Kelemahan dari penelitian ini termasuk kurangnya detail eksplisit mengenai
operational definition dari variabel independen dan langkah-langkah penelitian
atau metodologi spesifik yang digunakan. Selain itu, alat pengukuran atau
instrumen untuk menilai variabel dependen tidak dijelaskan secara rinci dalam
jurnal. Keterbatasan-keterbatasan ini dapat mempengaruhi reproduktivitas dan
replikabilitas studi, serta kejelasan proses penelitian dan validitas temuan.
Selanjutnya, penelitian ini tidak secara eksplisit mengatasi keterbatasan atau
bias potensial yang mungkin telah memengaruhi hasil, yang dapat
mempengaruhi kekokohan keseluruhan studi. Kelemahan-kelemahan ini perlu
dipertimbangkan saat menginterpretasi temuan dan mungkin memerlukan
investigasi atau klarifikasi lebih lanjut dalam penelitian masa depan.
Kesimpulan Artikel ini membahas perlindungan hukum bagi pekerja yang terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan Undang-Undang
dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PHK memiliki
dasar pengaturan dalam Undang-Undang Cipta Kerja, dengan berbagai alasan
yang dilarang untuk melakukan PHK secara sepihak. Artikel juga membahas
larangan-larangan pemutusan hubungan kerja dengan berbagai alasan yang
diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
harus dilakukan sesuai dengan ketentuan undang-undang dan tidak boleh
dilakukan secara sepihak. Perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh harus
dipenuhi untuk memastikan hak-hak dasar mereka terlindungi. Pasal 151 dan
153 Undang-Undang Cipta Kerja mengatur tentang cara dan larangan dalam
melakukan PHK. Upah dan pesangon juga diatur dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sumber-
sumber yang digunakan meliputi artikel jurnal akademis, tesis, buku, artikel
daring, dan peraturan hukum terkait hukum ketenagakerjaan dan pemutusan
hubungan kerja di Indonesia. Artikel ini juga membahas dampak PHK terhadap
karyawan dan efek Undang-Undang Cipta Kerja terhadap regulasi
ketenagakerjaan. Peraturan hukum utama yang disebutkan meliputi Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Undang-Undang Omnibus No.
11/2020.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan proses
manajemen rekrutmen peserta didik baru di sebuah sekolah menengah
pertama, serta untuk mengetahui bagaimana manajemen rekrutmen tersebut
dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu lulusan.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah manajemen rekrutmen siswa untuk meningkatkan
kualitas lulusan di SMP Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebijakan, kriteria, prosedur, dan
hasil rekrutmen di sekolah tersebut. Data utama diperoleh melalui wawancara
dengan kepala sekolah dan staf administrasi, serta melalui sumber tambahan
seperti dokumen dan buku referensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, dengan fokus pada metode deskriptif untuk menggambarkan secara
objektif realitas manajemen rekrutmen siswa di sekolah tersebut.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif,
yang bertujuan untuk menggambarkan secara objektif realitas manajemen
rekrutmen siswa di SMP Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Metode ini melibatkan pengumpulan data primer melalui wawancara dengan
informan kunci seperti kepala sekolah dan staf administrasi, serta menggunakan
sumber tambahan seperti dokumen, arsip, buku referensi, dan sumber data
lainnya untuk mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data melibatkan
observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumenter. Analisis data dilakukan
melalui kategorisasi dan interpretasi data, dan validitas data dijamin melalui
keterlibatan yang berkepanjangan, observasi yang gigih, triangulasi,
pemeriksaan oleh rekan sejawat, analisis kasus negatif, referensi yang memadai,
dan deskripsi yang mendetail.
Definisi Operasional Operational definition dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Variabel Dependent kualitas lulusan, yang diukur melalui prestasi akademis, keterampilan, dan
kompetensi siswa setelah menyelesaikan pendidikan mereka di SMP Darul Falah
Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Ini mencakup kinerja mereka dalam
penilaian akademis, kegiatan ekstrakurikuler, dan indikator lain dari kesiapan
mereka secara keseluruhan untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki
dunia kerja.
Cara & Alat Ukur Pengukuran variabel dependen, yaitu kualitas lulusan di SMP Darul Falah
Variable Dependent Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, dapat dinilai melalui berbagai indikator
seperti prestasi akademis, keterampilan, dan kompetensi siswa setelah
menyelesaikan pendidikan mereka. Hal ini dapat diukur menggunakan skor
penilaian akademis, kinerja dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan indikator
relevan lainnya terkait kesiapan mereka secara keseluruhan untuk melanjutkan
pendidikan atau memasuki dunia kerja. Selain itu, survei atau wawancara
dengan para alumni, pemberi kerja, atau institusi pendidikan tinggi dapat
dilakukan untuk mengumpulkan umpan balik tentang kinerja dan kesiapan
lulusan. Pengukuran ini akan memberikan wawasan tentang kualitas lulusan dan
efektivitas proses rekrutmen siswa dalam menghasilkan individu yang kompeten
dan berkompetensi.
Definisi Operasional Operational definition dari variabel independen dalam penelitian ini adalah
Independent kebijakan dan prosedur rekrutmen siswa di SMP Darul Falah Cihampelas,
Kabupaten Bandung Barat. Ini mencakup kriteria, prosedur, dan hasil dari proses
rekrutmen siswa, serta manajemen penerimaan dan seleksi siswa. Variabel
independen juga mencakup kebijakan dan panduan yang ditetapkan oleh
sekolah dan otoritas pendidikan setempat untuk menerima siswa baru,
termasuk jumlah siswa yang akan diterima, sistem pendaftaran dan seleksi,
personel yang terlibat dalam proses rekrutmen, dan kepatuhan terhadap
peraturan dan standar pendidikan.
Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dalam studi ini melibatkan hal-hal
berikut:
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf
adalah untuk menyelidiki pengaruh Total Quality Management (TQM)
terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai negara. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan
antara penerapan TQM dan kualitas pendidikan tinggi, serta untuk
menyediakan bukti empiris mengenai dampak positif TQM terhadap kualitas
pendidikan tinggi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang bagaimana TQM dapat
meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di berbagai konteks.
Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf
adalah studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh Total
Quality Management (TQM) terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai
negara. Studi-studi tersebut dipilih berdasarkan kriteria inklusi, yaitu studi
yang telah dipublikasikan pada periode 2012-2021, terindeks di Scopus, WoS,
atau Google Scholar, memiliki nilai (r), (t), atau (F), dan memiliki sampel
sebanyak atau lebih dari 30 responden. Dengan demikian, subjek penelitian
dalam meta-analisis ini adalah studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya
dan telah memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam meta-analisis yang dilakukan oleh
Furtasan Ali Yusuf adalah metode kuantitatif dengan pendekatan meta-
analisis. Meta-analisis adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menggabungkan hasil-hasil dari beberapa studi yang serupa untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat dan dapat dipercaya. Dalam meta-
analisis ini, peneliti mengumpulkan data dari studi-studi sebelumnya yang
telah memenuhi kriteria inklusi, kemudian melakukan analisis data dengan
menggunakan software JASP 0.8 4.0. Data yang dianalisis meliputi
karakteristik sampel, nilai korelasi (r), nilai t, dan nilai F dari setiap studi.
Selanjutnya, nilai t dan F dikonversi menjadi nilai korelasi (r) dan diuji
heterogenitasnya. Setelah itu, dilakukan perhitungan efek ukuran rata-rata
dan uji hipotesis. Dalam meta-analisis ini, peneliti juga menggunakan kriteria
efek ukuran Cohen untuk mengkategorikan ef
Definisi Operasional Variabel dependent dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali
Variabel Dependent Yusuf adalah kualitas pendidikan tinggi. Kualitas pendidikan tinggi
didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan
tinggi, seperti peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan
mahasiswa, serta peningkatan reputasi dan kualitas institusi pendidikan
tinggi. Kualitas pendidikan tinggi diukur dengan menggunakan nilai korelasi (r)
antara penerapan Total Quality Management (TQM) dan kualitas pendidikan
tinggi yang diukur dalam studi-studi sebelumnya. Semakin tinggi nilai korelasi
(r), semakin besar pengaruh TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi. Dalam
meta-analisis ini, variabel dependent (kualitas pendidikan tinggi)
dioperasionalisasikan sebagai nilai korelasi (r) antara TQM dan kualitas
pendidikan tinggi yang diukur dalam studi-studi sebelumnya.
Cara & Alat Ukur Dalam meta-analisis yang dilakukan oleh Furtasan Ali Yusuf, variabel
Variable Dependent dependent (kualitas pendidikan tinggi) diukur dengan menggunakan nilai
korelasi (r) antara penerapan Total Quality Management (TQM) dan kualitas
pendidikan tinggi yang diukur dalam studi-studi sebelumnya. Nilai korelasi (r)
adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua
variabel. Dalam hal ini, nilai korelasi (r) digunakan untuk mengukur hubungan
antara penerapan TQM dan kualitas pendidikan tinggi. Semakin tinggi nilai
korelasi (r), semakin besar pengaruh TQM terhadap kualitas pendidikan tinggi.
1. Studi ini menemukan efek positif yang signifikan dari penerapan TQM
terhadap kualitas pendidikan tinggi di berbagai negara.
2. Data dari 26 publikasi penelitian yang memenuhi kriteria tertentu dianalisis,
dan berbagai nilai r-, t-, dan F diperoleh untuk setiap studi.
3. Besarnya efek dihitung dan dikategorikan berdasarkan kriteria efek Cohen,
menunjukkan efek TQM yang sedang hingga sangat kuat terhadap kualitas
pendidikan tinggi.
4. Uji heterogenitas dilakukan, dan hasilnya menunjukkan adanya
heterogenitas yang signifikan di antara studi-studi tersebut.
5. Studi ini juga menggunakan uji untuk memeriksa bias publikasi, dan
hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada bias publikasi, meningkatkan
keandalan studi meta-analisis ini.
1. Sumber Data Terbatas: Studi ini hanya menganalisis data dari publikasi
penelitian yang terdaftar oleh Scopus, WoS, atau Google Scholar, yang
mungkin tidak mewakili semua studi yang relevan tentang topik ini.
2. Heterogenitas: Studi ini menemukan adanya heterogenitas yang signifikan
di antara studi-studi yang dianalisis, yang dapat membatasi generalisabilitas
temuan.
3. Kriteria Kelayakan Terbatas: Studi ini hanya memasukkan publikasi
penelitian dengan nilai-nilai r-, t-, atau F tertentu dan ukuran sampel
minimum 30, yang mungkin telah mengecualikan studi yang relevan.
4. Lingkup Terbatas: Studi ini hanya fokus pada dampak TQM terhadap
kualitas pendidikan tinggi, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
mungkin memengaruhi kualitas pendidikan tinggi.
5. Generalisabilitas Terbatas: Temuan studi ini mungkin tidak dapat
digeneralisasi ke semua lembaga pendidikan tinggi atau konteks, karena
dampak TQM dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor institusional dan
kontekstual tertentu.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peran moderatif dari Big
Data Analytics (BDA) dalam hubungan antara praktik manajemen rantai
pasokan (SCMPs) dan keunggulan kompetitif (CA) di perusahaan manufaktur
di Yordania. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak praktik
manajemen rantai pasokan tertentu terhadap keunggulan kompetitif, serta
untuk mengeksplorasi bagaimana BDA memoderasi hubungan ini. Dengan
demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang bagaimana praktik manajemen rantai pasokan dan BDA
dapat memengaruhi keunggulan kompetitif di konteks perusahaan
manufaktur di Yordania ,[object Object],.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Yordania. Penelitian
ini mengumpulkan data dari 156 perusahaan manufaktur di Yordania untuk
mengevaluasi hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan, big data
analytics, dan keunggulan kompetitif. Dengan demikian, subjek penelitian ini
adalah praktik manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan
kompetitif dalam konteks perusahaan manufaktur di Yordania ,[object
Object],.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data
dari 156 perusahaan manufaktur di Yordania. Data dikumpulkan melalui
kuesioner yang disebar kepada manajer dan staf yang terlibat dalam praktik
manajemen rantai pasokan di perusahaan tersebut. Data kemudian dianalisis
menggunakan teknik regresi linear hierarkis ganda dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS untuk menguji hipotesis penelitian. Metode ini
memungkinkan peneliti untuk mengevaluasi hubungan antara praktik
manajemen rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan kompetitif,
serta untuk mengeksplorasi peran moderatif BDA dalam hubungan ini.
Definisi Operasional Variabel dependent dalam penelitian ini adalah keunggulan kompetitif
Variabel Dependent (competitive advantage). Keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai
kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi
dari pesaingnya melalui penggunaan sumber daya dan kapabilitas yang unik
dan sulit ditiru. Dalam penelitian ini, keunggulan kompetitif diukur dengan
menggunakan skala yang dikembangkan oleh Prajogo dan Sohal (2003) yang
terdiri dari 5 item, yaitu: kualitas produk, kecepatan pengiriman, harga yang
kompetitif, fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pelanggan, dan
pelayanan pelanggan yang baik. Skala ini telah diuji validitas dan
reliabilitasnya dalam penelitian sebelumnya dan digunakan dalam konteks
perusahaan manufaktur di Yordania.
Cara & Alat Ukur Variabel dependen, yaitu keunggulan kompetitif, diukur menggunakan skala
Variable Dependent yang terdiri dari 5 item. Skala ini mencakup pengukuran kualitas produk,
kecepatan pengiriman, harga yang kompetitif, fleksibilitas dalam memenuhi
permintaan pelanggan, dan pelayanan pelanggan yang baik. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada manajer
dan staf yang terlibat dalam praktik manajemen rantai pasokan di perusahaan
manufaktur di Yordania. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan teknik regresi linear hierarkis ganda dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS untuk menguji hubungan antara praktik manajemen
rantai pasokan, big data analytics, dan keunggulan kompetitif ,[object
Object],.
Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah praktik manajemen rantai
Independent pasokan (SCMPs) dan big data analytics (BDA). Praktik manajemen rantai
pasokan mencakup berbagai kegiatan dan keputusan yang terkait dengan
perencanaan, pengendalian, dan koordinasi aliran barang dan informasi dari
pemasok hingga konsumen akhir. Sedangkan big data analytics (BDA) merujuk
pada penggunaan teknologi dan metode analisis data yang canggih untuk
menghasilkan informasi strategis dari volume data yang besar dan kompleks.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa big data analytics (BDA)
memoderasi hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan (SCMPs)
dan keunggulan kompetitif (CA). Artinya, penggunaan big data analytics dapat
memperkuat hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan dan
keunggulan kompetitif di perusahaan manufaktur di Yordania.
Selain itu, penelitian ini juga memiliki kekuatan dalam hal generalisasi hasil,
karena sampel penelitian yang digunakan mencakup 156 perusahaan
manufaktur di Yordania. Hal ini memungkinkan hasil penelitian ini dapat
diterapkan secara lebih luas pada populasi perusahaan manufaktur di
Yordania.
Selain itu, big data analytics (BDA) juga memainkan peran penting dalam
memoderasi hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan (SCMPs)
dan keunggulan kompetitif (CA). Penggunaan big data analytics dapat
memperkuat hubungan antara praktik manajemen rantai pasokan dan
keunggulan kompetitif di perusahaan manufaktur di Yordania.
- Sumber yang disediakan tidak mengandung informasi apa pun yang terkait
dengan konsep “kekuatan penelitian.”
Kelemahan Penelitian Selain itu, penelitian ini hanya mempertimbangkan praktik manajemen rantai
pasokan yang terbatas, yaitu kualitas informasi dan berbagi informasi. Ada
banyak praktik manajemen rantai pasokan lainnya yang dapat memengaruhi
keunggulan kompetitif perusahaan manufaktur, seperti manajemen risiko,
manajemen persediaan, dan manajemen transportasi. Oleh karena itu,
penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan praktik manajemen rantai
pasokan yang lebih luas.
Kesimpulan **Kesimpulan: **