Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERKULIAHAN KELIMA

Nama : Rendi Yutriman kurnia


NIM : 23064069
Prodi : D3 Teknik listrik
HP/WA : 082258400188
E-mail : rendikurnia1705@gmail.com

Ketentuan Tugas:
 Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
 Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
 Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai
berikut: NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
 Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda
mendownloadnya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
 Selamat mengerjakan tugas.

Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian ijtihad!
2. Jelaskan kedudukan ijtihad dalam Islam!
3. Carilah Sunnah memotivasi dalam berijtihad dan jelaskan teknis ijtihad yang
dilakukan!
4.Sebutkan contoh-contoh ijtihad dalam persoalan kontemporer?

JAWABAN :

1. Ijtihad adalah proses penetapan hukum syariat dengan menggunakan semua


pikiran dan tenaga secara bersungguh-sungguh. Proses ijtihad bertujuan
menciptakan solusi dalam pertanyaan hukum yang belum dijelaskan di dalam Al-
Quran dan hadis. Karenanya, hanya para ulama yang dapat berijtihad terkait hukum
Islam.

2. ijtihad memiliki kedudukan yang penting sebagai salah satu prinsip fleksibilitas
dalam memahami dan mengaplikasikan hukum Islam. Ijtihad memungkinkan ulama
untuk menggunakan akal dan pengetahuan mereka untuk mengeluarkan pendapat
hukum dalam situasi yang tidak diatur secara spesifik oleh Al-Quran dan hadis. Ini
memungkinkan Islam untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan zaman. Meskipun
kedudukannya penting, ijtihad harus dilakukan oleh mereka yang memiliki kualifikasi
yang memadai dalam ilmu agama Islam.

3. Salah satu hadist yang memotivasi dalam berijtihad adalah:

"Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti


pahala orang yang melakukannya." (HR. Muslim)

Hadist ini menegaskan bahwa orang yang berusaha melakukan kebaikan akan
mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya. Ini mendorong
umat Islam untuk aktif dalam berijtihad untuk mencari solusi terbaik dalam
menyelesaikan masalah dan menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka.

Teknis ijtihad dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa langkah:


1. Mengumpulkan informasi: Ulama mengumpulkan informasi tentang masalah yang
akan diijtihadkan dari Al-Quran, hadis, serta pemahaman dan penafsiran para ulama
terdahulu.
2. Analisis: Mereka menganalisis berbagai sumber tersebut untuk memahami
konteks dan relevansi dalam konteks zaman mereka. Ini melibatkan pengetahuan
tentang tafsir Al-Quran, ilmu hadis, sejarah Islam, dan prinsip-prinsip hukum Islam.
3. Memahami tujuan hukum: Ulama memahami tujuan hukum Islam (maqasid al-
shariah) untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan prinsip-
prinsip agama.
4. Penerapan analogi (qiyas): Jika tidak ada ketentuan langsung dalam Al-Quran atau
hadis tentang masalah yang dihadapi, ulama dapat menggunakan analogi dengan
hukum yang sudah ada untuk menemukan solusi yang sesuai.

5. Konsultasi dan diskusi: Dalam beberapa kasus, ulama dapat berkonsultasi dengan
ulama lain atau mengadakan diskusi untuk memperoleh sudut pandang yang
beragam sebelum mengambil keputusan.
6. Memutuskan: Setelah melalui proses tersebut, ulama membuat keputusan atau
fatwa yang mereka yakini sebagai solusi terbaik sesuai dengan pemahaman mereka
terhadap hukum Islam.

Proses ini menunjukkan bahwa ijtihad dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan
pengetahuan yang mendalam tentang hukum Islam serta konteks sosial dan zaman
yang relevan.

4.Berikut adalah beberapa contoh ijtihad dalam persoalan kontemporer:

1.Teknologi : Ulama menggunakan ijtihad untuk menentukan hukum-hukum baru


terkait dengan teknologi modern seperti internet, kecerdasan buatan, dan teknologi
reproduksi. Misalnya, bagaimana aturan tentang privasi dan penggunaan data dalam
konteks internet, atau bagaimana hukum-hukum tentang penggunaan teknologi
reproduksi buatan.
2.Bioetika : Dalam bidang medis, ijtihad digunakan untuk menafsirkan hukum Islam
dalam kasus-kasus bioetika seperti euthanasia, aborsi, dan transplantasi organ.
Ulama melakukan ijtihad untuk menentukan kriteria kehalalan atau keharaman
dalam praktik medis yang kompleks ini.
3. Keuangan dan Perbankan : Di dunia keuangan dan perbankan, ijtihad digunakan
untuk mengembangkan produk-produk keuangan syariah yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam, seperti obligasi syariah, asuransi syariah, dan reksa dana
syariah.
4. Hak Perempuan: Dalam hal hak perempuan, ijtihad digunakan untuk menafsirkan
hukum Islam tentang pernikahan, perceraian, warisan, dan hak-hak perempuan
lainnya dalam konteks masyarakat modern yang semakin terbuka dan setara.
5. Lingkungan: Dalam konteks lingkungan, ulama melakukan ijtihad untuk
menentukan kewajiban umat Islam dalam menjaga alam dan menyikapi isu-isu
lingkungan seperti polusi, perubahan iklim, dan perlindungan satwa liar.

Anda mungkin juga menyukai