Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH LEMPUNG

MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE DIFA SOIL STABILIZER


DAN SEMEN
Judul Analisis Sifat Fisik Dan Mekanis Tanah Lempung Menggunakan
Bahan Additive Difa Soil Stabilizer Dan Semen
Jurnal JUMATISI
Volume & Halaman Vol. 2 No. 2
Tahun 2021
Penulis Asep Hawanto, Yusuf Amran, Leni Sriharyani
Review Analisis Sifat Fisik Dan Mekanis Tanah Lempung Menggunakan
Bahan Additive Difa Soil Stabilizer Dan Semen
Reviewer M. Fiqqi Haidar Rian
NIM 221910901048
Tanggal 18 Maret 2024

Abstrak Abstrak dari penelitian ini membahas tentang pengujian sifat


mekanis tanah lempung dan stabilisasi mekanis menggunakan
Difa Soil Stabilizer dan semen. Penelitian dilakukan dengan
mengambil sampel tanah lempung dari lokasi proyek rehabilitasi
saluran irigasi di Metro Timur, Lampung.

Sampel tanah tersebut kemudian dicampur dengan Difa Soil


Stabilizer dan semen, dan selanjutnya diuji di laboratorium untuk
mendapatkan nilai kepadatan tanah dan CBR yang diinginkan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
menentukan kebutuhan penggunaan Difa Soil Stabilizer dalam
proyek pembangunan jalan.
Pendahuluan Pendahuluan dari penelitian ini membahas latar belakang dan
konteks dari penelitian tentang pengujian sifat mekanis tanah
lempung dan stabilisasi mekanis menggunakan Difa Soil
Stabilizer dan semen. Tanah lempung merupakan salah satu jenis
tanah yang memiliki karakteristik yang kompleks dan seringkali
sulit untuk diatasi dalam konstruksi jalan, bangunan, atau
infrastruktur lainnya. Tanah lempung cenderung memiliki
kelembaban yang tinggi, plastisitas yang besar, dan daya dukung
yang rendah, sehingga memerlukan perlakuan khusus untuk
meningkatkan sifat mekanisnya.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa stabilisasi tanah


dengan bahan additive seperti Difa Soil Stabilizer dan semen
dapat meningkatkan daya dukung tanah lempung. Difa Soil
Stabilizer adalah bahan kimia yang digunakan untuk
meningkatkan stabilitas dan daya dukung tanah, sedangkan semen
sering digunakan sebagai bahan pencampur untuk meningkatkan
kekuatan tanah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menguji efektivitas penggunaan Difa Soil Stabilizer dan semen
dalam meningkatkan sifat mekanis tanah lempung berplastisitas
rendah.

Pendahuluan juga menjelaskan tujuan dari penelitian ini, yaitu


untuk menganalisis peningkatan daya dukung tanah lempung
berplastisitas rendah yang distabilisasi menggunakan Difa Soil
Stabilizer dan semen. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan metode
stabilisasi tanah yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam
proyek konstruksi jalan maupun infrastruktur lainnya.
Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dari penelitian ini mencakup beberapa aspek
yang relevan dengan pengujian sifat mekanis tanah dan stabilisasi
mekanis menggunakan Difa Soil Stabilizer dan semen. Beberapa
studi terdahulu telah membahas tentang penggunaan bahan
stabilisasi tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung,
yang merupakan fokus utama dari penelitian ini.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa tanah lempung


memiliki karakteristik yang kompleks, seperti kelembaban tinggi,
plastisitas besar, dan daya dukung rendah. Oleh karena itu,
stabilisasi tanah menjadi penting dalam konstruksi jalan,
bangunan, dan infrastruktur lainnya. Beberapa penelitian telah
menguji efektivitas berbagai bahan stabilisasi tanah, termasuk
bahan kimia seperti Difa Soil Stabilizer dan semen.

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa


penambahan bahan stabilisasi seperti Difa Soil Stabilizer dan
semen dapat meningkatkan sifat mekanis tanah lempung, seperti
nilai CBR (California Bearing Ratio) yang merupakan parameter
penting dalam mengevaluasi daya dukung tanah. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa penambahan bahan
stabilisasi dapat meningkatkan nilai CBR tanah lempung,
sehingga meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan beban.

Selain itu, tinjauan pustaka juga mencakup metode pengujian


tanah yang relevan dengan penelitian ini, seperti analisis kadar air,
analisis saringan, berat jenis tanah, Atterberg Limit (LL dan PL),
pemadatan laboratorium, dan pengujian CBR. Metode pengujian
yang akurat dan konsisten sangat penting dalam mengevaluasi
efektivitas bahan stabilisasi tanah.
Metode Metode penelitian dilakukan dengan teknik sampling tanah
lempung berplastisitas rendah menggunakan metode pengambilan
tanah terganggu. Selanjutnya, dilakukan perencanaan campuran
tanah dengan Difa Soil Stabilizer dan semen pada persentase
optimum 4% dari berat/volume tanah kering. Pengujian dilakukan
sesuai standar ASTM dan SNI untuk memastikan validitas hasil .

Pengujian dilakukan dengan mengukur kadar air tanah


menggunakan metode ASTM D-2216. Selanjutnya, dilakukan
pengujian sifat mekanis tanah dengan stabilisasi mekanis
menggunakan Difa Soil Stabilizer dan semen. Pengujian CBR
dilakukan untuk menentukan nilai daya dukung tanah.

Seluruh pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah


Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Metro. Hasil penelitian akan memberikan
informasi tentang efektivitas penggunaan Difa Soil Stabilizer dan
semen dalam meningkatkan sifat mekanis tanah lempung
berplastisitas rendah.
Hasil Penelitian dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Difa Soil
Kesimpulan Stabilizer dan semen pada tanah lempung berplastisitas rendah
pada persentase optimum 4% dari berat/volume tanah kering
dapat meningkatkan nilai CBR tanah dasar menjadi 6,37%,
melebihi ambang batas minimum yang ditetapkan. Selain itu,
penggunaan bahan stabilisasi ini juga dapat meningkatkan
kepadatan tanah, mengurangi kadar air tanah, dan meningkatkan
stabilitas serta daya dukung tanah secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam


pengembangan metode stabilisasi tanah yang efektif dan efisien
untuk digunakan dalam proyek konstruksi jalan maupun
infrastruktur lainnya. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat
menjadi acuan bagi para praktisi dan peneliti dalam
mengoptimalkan penggunaan Difa Soil Stabilizer dan semen
dalam meningkatkan sifat mekanis tanah lempung berplastisitas
rendah.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa persentase optimum


penggunaan bahan stabilisasi adalah 4% dari berat/volume tanah
kering, yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan nilai CBR
tanah dasar. Dengan demikian, penggunaan Difa Soil Stabilizer
dan semen dapat dijadikan sebagai solusi yang efektif dalam
meningkatkan sifat mekanis tanah lempung berplastisitas rendah
untuk keperluan konstruksi jalan dan infrastruktur lainnya.

Dalam kesimpulan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


penggunaan Difa Soil Stabilizer dan semen pada tanah lempung
berplastisitas rendah dapat meningkatkan daya dukung tanah dan
stabilitas secara signifikan, serta memenuhi standar yang
ditetapkan. Hal ini menegaskan bahwa metode stabilisasi mekanis
dengan bahan additive tersebut dapat menjadi pilihan yang efektif
dalam meningkatkan kualitas tanah untuk keperluan konstruksi
jalan dan infrastruktur lainnya.

Anda mungkin juga menyukai