4a. KONSEP HEREDITAS (Gametogenesis)
4a. KONSEP HEREDITAS (Gametogenesis)
(Pembelahan Sel)
Mitosis
PEMBELAHAN (tidak terjadi reduksi
SEL jumlah kromosom)
Meiosis
(terjadi reduksi
jumlah kromosom)
PERTUMBUHAN DAN PEMBELAHAN SEL
◼ Pertumbuhan dan perkembangan setiap mahluk hidup
tergantung dari pertumbuhan dan perbanyakan selnya.
Setelah sel mengalami pertumbuhan maka sel akan
mengalami pembelahan sehingga menjadi dua sel yang
muda yang kemudian menjadi sel dewasa.
◼ Mitosis:
❑ Pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan
◼ Meiosis:
❑ Reproduksi seksual (menghasilkan sel yang
berbeda)
❑ Terjadi pada sel reproduksi tertentu
100 m (a) Reproduction
(Reproduksi)
200 m
(b) Growth and
development
Bagian DNA
kromosom yang
menempel mengalami
replikasi
Tujuan Mitosis
- Untuk membagi materi genetik
menjadi dua bagian yang tepat
Tujuan Sitokinesis
- Untuk membagi semua isi lainnya
(kecuali inti) menjadi dua sel
INTERFASE
◼ Interfase terjadi replikasi DNA (dari 1 salinan
menjadi 2 salinan).
◼ Fase gap 1, belum terjadi replikasi DNA.
◼ Fase sintesis (S) DNA dalam inti mengalami
replikasi sehingga menghasilkan salinan 2
DNA.
◼ Fase gap 2, replikasi DNA telah selesai, dan
sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.
Tahap kariokinesis (pembelahan inti) dan
sitokinesis ( pembelahan sitoplasma).
◼ Profase ◼ Pembelahan
◼ Metafase sitoplasma dan diikuti
◼ Anafase pembentukan sekat sel
yang baru
◼ Telofase
◼ Sekat memisahkan dua
inti tersebut menjadi 2
sel anakan.
PEMBELAHAN MITOSIS
◼ Profase ditandai dengan menghilangnya membran
inti, dan terbentuknya benang-benang kromatin
(pemadatan kromosom).
Anafase
Telofase awal
Telofase akhir
◼ Kariokinesis adalah pembelahan inti sel.
◼ Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma.
◼ Reproduksi sel secara Mitosis
Meiosis I
1. Profase I
Kromatin menebal; Kromosom yang homolog mulai
berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub
yang berlawanan; Tiap kromosom menebal dan mengganda
menjadi dua kromatida dengan satu sentromer; Kromatida
membesar dan memendek, bergandengan yang homolog
dan menjadi rapat; Ditandai dengan adanya pindah silang
(crossing over) dari bagian kromosom yang telah
mengalami duplikasi; Sentriol berpisah menuju kutub yang
berlawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.
2. Metafase I
Tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator.
Membran inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat
oleh spindel pembelahan.
3. Anafase I
Spindel pembelahan memendek dan menarik belahan
tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom
homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang
bergerak ke kutub sel membawa materi genetik yang
berbeda
4. Telofase I
Membran sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel
anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih
mengandung dua kromatid (sister cromatid) yang terhubung
melalui sentromer
Meiosis II
1. Profase II :
a. Benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom
b. Kromosom dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi
c. Nucleolus dan dinding inti menghilang
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan
e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub
2. Metafase II
Kromosom ke bidang ekuator menggantung pada serat
gelendong melalui sentromernya
3. Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju
ke kutub yang berlawanan
4. Telofase II
a. Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali
b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali
c. Serat gelendong menghilang terbentuk sentrosom kembali
Pembelahan Mitosis (2)
G1 S
Cytokinesis
Mitosis G2
Prophase
Telophase and
Cytokinesis
Prometaphase
Anaphase
Metaphase
PEMBELAHAN MEIOSIS
(terjadi pada sel gamet)
Meiosis I
Profase I Metafase I
Telofase I Anafase I
Meiosis (Pembelahan Sel Gamet)
◼ Meiosis I
Metafase I
Profase I Prometafase I
Diploten Diakinesis
Profase II
Telofase I
Anafase II Metafase II
Telofase II
Gametogenesis Hewan Jantan
(Spermatogenesis)
Gametogenesis Hewan Betina
(Oogenesis)
Gametogenesis Pada Tumbuhan
Perbandingan Mitosis dan Meiosis
MITOSIS MEIOSIS
► Replikasi DNA Terjadi selama Terjadi sekali, selama interfase
interfase, sebelum sebelum meiosis I dimulai
pembelahan
nukleus dimulai
Meiosis:
- Hanya terjadi pada sel-sel kelamin
- Satu sel induk menghasilkan empat sel anak
- Jumlah kromosom sel anak = setengah jumlah kromosom sel induk
- Kromosom homolog berpasangan (sinapsis) pada profase I
- Meiosis terdiri dari dua pembelahan: meiosis I dan meiosis II
- Sel yang membelah secara meiosis tidak dapat membelah lagi secara
meiosis, tetapi dapat membelah secara mitosis
- Terdapat 'crossing over' antara 'non-sister chromatids' pada profase I
Hasil mitosis
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang
masing – masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom
sel induknya.
Hasil meiosis
1. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang
masing – masing haploid (n)
2. Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom
sel induknya
3. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generatif
atau sel – sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur)
Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis
Tujuan Untuk pertumbuhan mempertahankan diploid
Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak
Sifat sel anak diploid (2n) haploid (n)
Tempat terjadinya sel somatic sel gonad
KONSEP HEREDITAS
1. GAMETOGENESIS
2. PENYERBUKAN DAN
PEMBUAHAN
1. Defenisi Gametogenesis
Benang
Sari Putik
Gamet
Sel-sel yg Tanaman
terlibat dalam
proses
Gametogenesis
reproduksi
Genesis Proses
Pembentukan pembentukan sel-
sel yang terlibat
dalam reproduksi
/ sel kelamin
Skema menunjukkan analogi proses pendewasaan sel telur (oocyde)
dan perkembangan spermatocyde. Oocyde dan spermatocyde keduanya
merupakan gametosit.
Oocyde dan spermatocyde adalah gamet yang lengkap.
Proses Gametogenesis
Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi
Reproduksi Generatif
◼ Alat perkembangbiakan secara kawin atau
generatif atau sexual pada tumbuhan adalah
Bunga.
◼ Bunga memiliki bagian-bagian seperti pada
gambar berikut ini :
BAGIAN BUNGA DAN FUNGSINYA
1. Kelopak (Calyx) (Melindungi kuncup bunga)
2. Mahkota (Corolla) (Menarik perhatian serangga)
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :
a. Tangkai sari (filamen)
b. Kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong
sari (sebagai penghasil gamet jantan,
yaitu
serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a. Tangkai putik (stilus)
b. Kepala putik (stigma)
c. Bakal buah (ovarium) di dalam bakal
buah terdapat bakal biji (ovule)
(sebagai penghasil gamet betina)
Pembentukan Gamet Jantan
◼ Pembentukan gamet jantan (sperma) yang
berlangsung pada bunga yaitu di dalam serbuk sari
pada bagian dari kepala sari (antenna) yang di
dalamnya terdapat kantong serbuk sari atau
mikrosporangium
b. Didesious :
Apabila pada satu spesies, alat kelamin jantan
dan betinanya terpisah.
Contoh : salak dan melinjo
c. Heterostili :
Apabila panjang antara tangkai benang sari dan
tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami :
Apabila bentuk bunga tidak memungkinkan
serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat
terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
b. Partenogenesis :
Embrio terbentuk dari sel telur yang tidak
dibuahi.
c. Embrio adventif :
Embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu
bagian selain kandung lembaga.
➢ Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi
bersamaan, sehingga akan terbentuk lebih dari
satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni.
➢ Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk
dan mangga.
Jeruk
Siam
Apa ini
DNA – ku
bu ?
TERIMA KASIH