Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

Sekolah : SD Negeri 68 Pontianak Barat


Kelas/Semester : VI / Genap
Tahun pelajaran : 2023/2024
Tema / Sub Tema : 7. Kepemimpinan / 3. Ayo, Memimpin
Pembelajaran : ke - 2
Alokasi Waktu : 3x35 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.

KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,


melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Muatan Pembelajaran : Seni Budaya dan Prakarya

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar
Kompetensi

3.4 Memahami Patung 3.4.1 Mengidentifikasi jenis-jenis


patung
dengan benar.
3.4.2 Menyebutkan ciri-ciri patung,
jenis patung, serta bahan dan
teknik pembuatan patung dengan
benar
Muatan Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar
Kompetensi

3.3 Menghubungkan ciri pubertas pada 3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri masa


laki-laki dan perempuan dengan puber pada anak laki-laki dan anak
kesehatan reproduksi. perempuan

3.3.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masa


pubertas pada laki-laki dan
perempuan.

4.3 Menyajikan karya tentang cara 4.3.1 Menceritakan pengaruh perubahan


menyikapi ciri-ciri pubertas yang fisik pada anak laki-laki dan anak
dialami perempuan saat pubertas

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang contoh-contoh patung,


peserta didik dapat menyebutkan patung-patung yang ada di sekitar.
2. Setelah memperhatikan video pembelajaran tentang jenis-jenis dan ciri-ciri
patung, serta bahan dan Teknik pembuatan patung peserta didik dapat
menganalisis jenis-jenis dan ciri-ciri patung dengan tepat.
3. Setelah memperhatikan video pembelajaran tentang Perubahan pada masa
pubertas, peserta didik dapat menjelaskan perubahan pada masa pubertas
yang di alami oleh laki-laki dan peremuan dengan tepat.
4. Setelah membaca memperhatikan video tentang Perubahan pada Masa
Pubertas, peserta didik dapat menemukan perbedaan masa pubertas antara
laki-laki dan perempuan dengan tepat.
MATERI SPDP
A. CIRI – CIRI PATUNG
Adapun ciri-ciri patung adalah:
1. Memiliki bentuk yang dapat dilihat dan dipegang.
2. Memiliki tiga sisi (volume), seperti panjang, lebar, dan tinggi.
3. Biasanya patung memiliki ukuran yang hampir sama dengan bentuk yang akan dibuat
patung.
4. Memiliki tekstur.
5. Dapat dilihat dari semua sisi.

B JENIS -JENIS PATUNG


Patung juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kegunaanya, yaitu:

1. Patung religi adalah patung yang memiliki makna religius dan dibuat sebagai sarana
ibadah.
2. Patung monumen dibuat sebagai bentuk peringatan peristiwa bersejarah atau untuk
mengenang jasa seorang pahlawan.
3. Patung arsitektur biasanya dibuat dalam konstruksi bangunan agar dapat dinikmati
keindahannya.
4. Patung dekorasi merupakan patung yang dibuat untuk menghiasi bangunan atau
lingkungan taman agar terlihat indah.
5. Patung seni adalah patung yang dibuat untuk dipamerkan dalam acara-acara pameran
seni untuk dinikmati keindahan bentuknya.
6. Patung kerajinan yaitu patung yang dibuat oleh perajin dengan tujuan ekonomi
(diperjual-belikan).

C.BAHAN PEMBUATAN PATUNG


Dalam proses pembuatan patung ada lima bahan yang digunakan, yaitu bahan lunak, bahan
sedang, bahan keras, bahan cor atau cetak, dan bahan limbah. Berikut penjelasan dari
bahan-bahan tersebut:

1. Bahan lunak, yaitu material yang empuk dan mudah dibentuk, contoh bahan lunak
yang mudah dibentuk adalah: tanah liat, lilin, sabun, dan plastisin.
2. Bahan sedang, adalah material yang ada di antara bahan lunak dan keras, atau bisa
dibilang bahan ini tidak keras dan tidak lunak. Contoh dari bahan ini adalah: kayu
waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
3. Bahan keras, yaitu bahan yang berupa kayu atau batu batuan. Contohnya adalah: kayu
jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam
(marmer).
4. Bahan cor atau cetak, merupakan bahan yang biasa digunakan dalam proses
pencetakan atau pengecoran. Contohnya adalah: semen, gips, logam, timah, perak,
emas, dan beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.
5. Bahan limbah, yaitu bahan-bahan dari barang bekas yang dapat didaur ulang dan
bahan tersebut dapat digunakan untuk membuat patung. Contohnya adalah: koran
bekas, jerami, besi, potongan kayu dan lain-lain.
D. TEKNIK PEMBUATAN PATUNG

Teknik adalah proses cara pembuatan yang ditetapkan dalam menciptakan suatu karya
seni. Dalam seni membuat patung ada beberapa teknik yang dapat dilakukan, sebagai
berikut:
1. Teknik pahat Teknik pahat yaitu teknik yang dilakukan dengan mengurangi obyek
bahan yang ingin dibuat menjadi patung dengan cara memahat. Teknik ini biasanya
digunakan untuk membuat patung dan relief berbahan dasar kayu ataupun batu. Alat
yang digunakan dalam teknik pahat ini adalah palu dan pahat.
2. Teknik butsir Teknik butsir adalah teknik yang biasanya dipakai untuk membuat
patung dengan bahan lunak, dengan cara mengurangi atau menambahkan bahan
dengan menggunakan alat butsir.
3. Teknik merakit Teknik merakit merupakan teknik mematung dengan cara
menggabungkan atau merangkai untuk mendapatkan bentuk patung yang diinginkan.
Teknik ini biasanya dilakukan untuk merakit atau menggabungkan bahan-bahan
logam dengan cara mengelas.
4. Teknik cor Teknik cor adalah teknik mematung dengan cara membuat cetakan
berbentuk patung terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dimasukan kedalam cetakan
yang sudah disiapkan. Teknik ini akan menghasilkan patung dengan bentuk beton.
5. Teknik cetak Teknik cetak yaitu teknik mematung dengan cara membuat cetakannya
terlebih dahulu. Teknik ini sama dengan teknik cor, tapi pembukaan tidak dengan
bahan cor melainkan dengan bahan-bahan lunak yang dapat langsung dicetak.

MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM


PERUBAHAN PRIMER DAN SEKUNDER PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
SEBAGAI CIRI-CIRI PUBERTAS.

A. Perubahan Primer dan Sekunder pada Laki-Laki (Pria)

Perubahan primer dan sekunder pada laki-laki dipengaruhi oleh hormon testosteron
yaitu hormon yang bereparan dalam pembentukan sel sperma. Perubahan primer
ditandai dengan adanya ciri primer pertumbuhan pada laki-laki yaitu sel sperma yang
sudah mulai diproduksi oleh testis. Sementara perubahan sekunder yang terjadi pada
laki-laki antara lain meliputi tumbuhnya kumis/jenggot, suara lebih berat, tumbuh
jakun, serta dada menjadi lebih bidang.

1. Perubahan primer pada laki–laki:

a) Organ reproduksi sudah mampu menghasilkan sperma


b) Mengalami mimpi basah yaitu peristiwa keluarnya sperma saat seorang pria
tidur
2. Perubahan sekunder pada laki–laki:
a) Tumbuh kumis dan jenggot pada wajah
b) Jakun mulai tampak membesar
c) Suara lebih berat dan besar
d) Tumbuh rambut di beberapa area tubuh tertentu seperti di ketiak, kaki, dada,
dan sekitar organ kelamin
e) Bahu semakin bidang dan lebar
f) Muncul jerawat pada wajah
g) Tubuh yang lebih cepat tinggi dan juga membesar

B. Perubahan Primer dan Sekunder pada Perempuan


1.Perubahan primer pada perempuan:

a) Organ reproduksi mengalami ovulasi atau dapat menghasilkan ovum (sel


telur)yang dihasilkan oleh hormon estrogen
b) Mengalami haid/menstruasi

2. Perubahan sekunder pada perempuan:

a) Panggul lebih lebar


b) Payudara mulai membesar
c) Suara lebih nyaring dan lembut
d) Tumbuh beberapa rambut di area tertentu seperti ketiak, kaki, dan organ
kelamin
e) Muncul jerawat
f) Kulit nampak lebih halus

Anda mungkin juga menyukai