Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 7

TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN


MAHAPESERTA DIDIK PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

TAHAP 1 TAHUN 2022

BIDANG STUDI KIMIA

Disusun Oleh

MARDIANTO RA’BANG
229003485028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
Elaborasi Pemahaman
Mahasiswa yang berbahagia, setelah mempelajari materi pada unit 7 dengan seksama,
selanjut nya buatlah ulasan tentang pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran.

Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran


Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan
pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu
dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun
tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Adapun salah satu cara untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran adalah dengan malakukan upaya pemgintegrasian teknologi ke dalam
pembelajaran. Sutama (2000:1) menjabarkan bahwa salah satu produk teknologi
pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif adalah teknologi
multimedia.
Multimedia merupakan kombinasi atau perpaduan dari tipe-tipe media yang berbeda
seperti teks, grafik, video, audio, animasi. Media-media ini diintegrasikan ke dalam sistem
perantaraan tunggal di bawah kontrol komputer. Mayer (2009:3) mengemukakan bahwa
multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata dan gambar. Kata yang
dimaksudkan di sini adalah materi disajikan dalam bentuk verbal (verbal form), misalnya
menggunakan teks kata-kata yang tercetak atau terucapkan. Sedangkan gambar merupakan
ide atau konsep materi yang divisualisasikan dalam bentuk gambar (pictorial form).
Menurut Wina Sanjaya, dalam pengembangannya mengidentifikasi multimedia terdiri
dari empat unsur, yaitu media audio, media visual, media tekstual, dan media audiovisual. Di
bawah ini dijelaskan ke empat unsur tersebut beserta analisis penerapannya dalam
pembelajaran.
a. Audio
Perekam audio digital mudah digunakan, perangkat kecil yang memungkinkan
peserta didik untuk membuat siaran berita, mendengarkan dan berlatih berbicara bahasa
asing, melakukan wawancara, merekam lagu burung, atau memanipulasi suara lain yang
diperlukan untuk pengalaman pendidikan. Penting bagi peserta didik untuk merencanakan
produk audio dengan cermat dengan menulis dan mengedit narasi sebelum memproduksi
rekaman audio.
Media pembelajaran audio ini bisa diakses secara online oleh guru dan murid untuk
digunakan dalam pembelajaran. Contoh multimedia pembelajaran online yang berbentuk
audio antara lain:
 Radio Edukasi Kemdikbud (radioedukasi.kemdikbud.go.id)
 Suara Edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id)
 Jogja Belajar Radio (jbradio.jogjabelajar.org)
 Podcast English First (Podcast untuk belajar listening Bahasa inggris)
 Sumber Belajar Kemdikbud Audio (sumber.belajar.kemdikbud.go.id)
b. Video
Penggunaan dan pembuatan video dapat meningkatkan pembelajaran peserta didik.
Penayangan atau produksi video harus secara langsung mendukung pencapaian tujuan

Topik 7. Elabirasi Pemahaman


pelajaran dan membangun pengetahuan dan keterampilan literasi video. Ada beberapa
pilihan untuk melihat video pendidikan, termasuk pemutaran materi di kelas dengan
proyektor digital atau TV layar besar, pemutaran materi secara kelompok kecil di laptop
atau tablet, dan pemutaran secara individu atau berpasangan di smartphone. Adapun dalam
proses pemutaran materi tersebut, peserta didik dapat diarahkan untuk melihat video
secara “kritis” dengan mengajukan pertanyaan yang mengharuskan peserta didik untuk
menganalisis dan mengkritisi tentang konsep inti. Contoh pemanfaatan media video dalam
pembelajaran yaitu menggunakan aplikasi Youtube sebagai sumber belajar dalam bentuk
audio visual kepada paserta didik.
c. Teks
Bahan teks diintegrasikan ke dalam pelajaran melalui tugas berbasis proyek yang
dapat dibagikan selama diskusi di kelas dalam projek peserta didik dan proses penilaian.
Dengan berbagai tugas tersebut, peserta didik dapat mengintegrasikan bahan teks
tambahan pada topik tertentu yang tidak tercakup dalam buku teks. Guru, selain
bertanggung jawab untuk menemukan sumber teks yang mendukung dan meningkatkan
pembelajaran pada peserta didik dan pencapaian hasil belajar, juga memastikan bahwa
peserta didik memahami pesan yang dimaksudkan dari sumber tersebut.
d. Visual
Setiap guru dapat mengintegrasikan visual secara efektif untuk mempromosikan
pembelajaran, karena visual dapat melayani banyak tujuan di kelas. Saat merencanakan
pelajaran, pertimbangkan untuk mengintegrasikan visual ketika pembelajaran peserta didik
akan ditingkatkan dengan pemberian referensi konkret atau melihat contoh konkret dari
ide abstrak. Visual juga membantu memotivasi peserta didik, mengarahkan perhatian
peserta didik pada konsep-konsep penting, menyediakan cara untuk mengulang informasi
dari perspektif yang berbeda, membantu mengingat pembelajaran sebelumnya, dan yang
penting mengurangi upaya yang diperlukan untuk belajar.
Multimedia berbentuk visual ini banyak ditemukan di internet. Bahkan, hadir dalam
berbagai bentuk dan fungsinya. Berikut ini media contoh visual berdasarkan fungsinya ini.
 Pembelajaran Online: Google Classroom, Microsoft Teams, Moodle, Fedena, Edmodo,
Schoology, PesonaEdu, Fisikanet Lipi, Kelas Digital Rumah Belajar Kemdikbud, dan
Laboratorium maya Rumah Belajar Kemdikbud.
 Latihan Soal Online: Google Form, Office Form, dan Quizziz.
 Media pembelajaran berbasis web: WordPress Edublogs, Blogspot, Google site,
Indonesia Montessori, Selingkar, dan Wolfram Alpha.
 Media pembelajaran online berbasis game: m-edukasi kemdikbud, games pembelajaran
di playstore/app store, dan lain-lain.
 Study literasi: Google Search, Bing Search, Wikipedia, dan Wikihow.
 Literasi Geografis: Google Maps, Bing Maps, Worldwide Telescope, dan Microsoft
Photosync.
 Penerjemah Bahasa: KBBI Online Kemdikbud, Google Translator, Bing Translator,
dan Kamus Online.
 Kelas Jarak Jauh: Zoom, Google Meet, Whatsapp VC Group, Skype, Microsoft Teams,
Cisco Webex, dan lainnya.

Topik 7. Elabirasi Pemahaman

Anda mungkin juga menyukai