Eksplorasi Konsep – Siklus 1

By Mardianto Ra’bang
Kimia 01 PPG Prajabatan UNM
LEMBAR KERJA MAHASISWA
(PAGE 5)

Buku 1
Judul buku
Digital Stirytelling Sebagai Media Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif di Era New
Normal (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 5 Nomor 1 Oleh Paulina
Basty Fortinasari, Candradewi Wahyu Anggraeni, dan Susanti Malasari)
Temuan atau catatan penting
1. Digital storytelling merupakan sebuah gabungan berbagai fitur multimedia
seperti grafik, teks, rekaman, suara, lagu, musik, dan video dengan seni bercerita
untuk menyajikan materi atau poin-poin tertentu dengan durasi waktu tertentu
dan dikemas dalam format digital yang menarik. Menarik dalam hal ini ini
berarti digital storytelling bisa disesuaikan dengan kebutuhan penonton yang
dituju. Oleh karena itu digital storytelling dapat dikatakan sebagai media
pembelajaran yang efektif dan efisian karena konten ceritanya yang berupa
gambar, suara, dan multimedia lainnya.
2. Digital storytelling yang efisien memiliki tujuh poin yang harus diperhatikan
antara lain:
a. Point of view, atau sudut pandang penonton dengan alur cerita yang
disampaikan
b. Dramatic question atau sebuah pertanyaan kunci dimana jawabannya
ditemukan ketika penonton menyaksikan rangkain digital storytelling hingga
akhir dan biasanya pertanyaan ini membuat penonton penasaran selama
menonton
c. Emotional content atau konten/ materi yang bisa menggugah perasaan
penonton secara emosional.
d. The gift of your voice atau narasi yang menimbulkan sikap refleksi setelah
menonton
e. Soundtrack atau suara, music, lagu, atau rekaman suara yang dapat
menambah kesan emosional
f. Economy atau menggunakan gambar-gambar yang mudah didapat dan
tidak terlalu banyak tetapi materi efektif tersampaikan
g. Pacing atau cepat lambatnya irama yang digunakan dalam menyampaikan
alur cerita
3. Digital storytelling merupakan sebuah media pembelajaran modern yang
menggabungkan berbagai macam media pembelajaran dengan disertai
runtutan cerita atau naskah sehingga menjadi sebuah media pembelajaran yang
penuh makna. Saat ini, teknik digital storytelling semakin banyak digunakan
 oleh guru untuk pembelajaran jarak jauh. Karakteristik yang ada pada digital
storytelling sangat membantu guru untuk menjelaskan materi pembelajaran.
Digital storytelling dapat dikemas dengan menarik dan dapat diunggah melalui
berbagai platform media sosial sehingga bisa diakses kapan saja dan
disesuaikan oleh kondisi siswa.
4. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran
digital storytelling adalah Microsoft PowerPoint. Fitur-fitur pada Microsoft
PowerPoint yang dapat digunakan untuk membuat digital storytelling antara
lain menambahkan gambar (background, animasi, foto, dll), menghilangkan
background gambar dan animasi, menambahkan video, menambahakan audio
dengan rekaman, serta mengedit audio.
Buku 2
Judul buku
Pemanfaatan digital storytelling Sebagai Media Pembelajaran Tematik di SD
(prosiding oleh Yunina Resmi Prananta, Punadji Setyosari, dan Anang Santoso)
Temuan atau catatan penting
1. Digital storytelling adalah kombinasi seni bercerita dengan fitur multimedia
yaitu grafik digital, teks, rekaman narasi suara, video dan musik yang disajikan
dalam format digital.
2. Media digital storytelling memliki kelebihan yaitu dapat digunakan dalam
beragam gaya belajar peserta didik, membangkitkan minat peserta didik dalam
belajar, dan meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik di dalam kelas.

Buku 3
Judul buku/artikel
Penerapan Metode Digital Storytelling pada Keterampilan Menceritakan Tokoh Idola
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII di SMA Negeri 1 Kedamean, Gresik
(Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Oleh Wina Heriyana, Irena Y, dan
Maureen)
Temuan atau catatan penting
1. Digital storytelling merupakan sebuah praktek yang menggabungkan narasi/
cerita pribadi dengan multimedia (gambar, audio, dan teks). Digital storytelling
meningkatkan beberapa keterampilan peserta didik yaitu mulai dari
keterampilan meneliti, menulis, keterampilan menggunakan teknologi,
keterampilan presentasi, keterampilan berwawancara, keterampilan
interpersonal, keterampilan dalam memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam menilai sesuatu.
2. Terdapat enam kekuatan belajar digital storytelling yaitu
a. Kreativitas dan inovasi,
b. Komunikasi dan kolaborasi,
c. Penelitian dan kelancaaran informasi,
d. Berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan
e. Masyarakat digital
f. Pengoperasian teknologi dan konsep
3. Digital storytelling memiliki beberapa kelebihan bagi guru dan peserta didik.
Kelebihan bagi guru adalah menarik untuk digunakan dalam beragam gaya
belajar peserta didik, membangkitkan minat, perhatian, dan motivasi peserta
didik dalam kelas, pembuatan digital storytelling bermodalkan pada bakat
kreatif peserta didik sendiri, digital storytelling sebagai alat untuk menciptakan
generasi yang kreatif, dan dapat digunakan untuk meningkatkan rasa percaya
diri peserta didik. Sedangkan kelebihan bagi peserta didik adalah peserta didik
dapat belajar menggunakan internet, mengembangkan kemampuan komunikasi
peserta didik, meningkatkan keteranpilan dalam menjalankan computer, dan
dapat meningkatkan beberapa keterampilan peserta didik.
4. Selain kelebihan, digital storytelling juga memiliki kelemahan yaitu perlu
penguasaan komputer dan kamera digital, keterampilan membuat stiryboard
dan skenario, dan perlu mencari pemain yang tepat.
5. Selain kelebihan dan kelemahan, digital storytelling juga mempunyai beberapa
elemen yaitu point of view atau sudut pandang, dramatic question atau sebuah
pertanyaan drama, emotional content atau konten emosional, the gift of your
voice atau pemberian suara, the power of the soundtrack atau kekuatan
soundtrack/musik pengiring, economy atau tingkat ekonomi, pacing atau tingkat
kecepatan.
6. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan supaya penerapan metode
digital storytelling dapat berjalan dengan lancar yaitu di mulai dari menulis
cerita, merancang storyboard, mengembangkan digital storytelling, dan
menampilkan DST sebagai langkah terakhir dalam mengembangkan digital
storytelling.