Anda di halaman 1dari 20

Modul Ajar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Fase :A
Judul : Aku Bisa Menulis Cerita Fiksi

Pengarah
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah
Dr. Iwan Syahril, Ph.D

Penanggung Jawab
Direktur Sekolah Dasar
Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd

Penulis
Achmad Wahyudi (SD Negeri 9 Sungai Raya, Kab. Kubu Raya)

Pengarah Materi
Dr. Sugiyanto (Direktorat Sekolah Dasar)
Dr. Ir. Eko Warisdiono, M.M. (Direktorat Sekolah Dasar)
Ine Rahmawati, S.Pd., M.Si. (Direktorat Sekolah Dasar)
Waluyo, S.S., M.E. (Direktorat Sekolah Dasar)
Maulana Yusuf, M.Pd. (SDN Cipete Utara 15, Kota Administrasi Jakarta Selatan)

Diterbitkan Oleh
Direktorat Sekolah Dasar
Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompleks Kemendikbud, Gedung E Lantai 17-18
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Tahun 2023
1 X Pertemuan (2 X 35 menit)
(Waktu bisa disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan sekolah.
Alokasi waktu ini fleksibel untuk diadaptasi)

Menulis

Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana,
menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan
teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan
sehari-hari, dan menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari- hari.

Menyajikan gagasan melalui menuliskan kembali narasi berdasarkan teks fiksi


yang dibaca atau didengar.
link : ATP yang digunakan : https://static.perangkat-ajar.belajar.id/SD.A.IND.NOT.1.pdf

Berpikir kritis, peserta didik mampu menulis teks narasi dengan beberapa
kalimat sederhana berdasarkan teks bacaan fiksi.
Gotong royong, peserta didik membuat tulisan narasi dari teks fiksi bersama
kelompok.
Kemampuan membaca dengan baik: Peserta didik harus memiliki kemampuan
membaca yang baik untuk memahami teks fiksi dengan baik. Mereka harus
mampu membaca dengan lancar, memahami makna kata-kata dan kalimat-
kalimat dalam teks fiksi.

Laptop
LCD Proyektor
Video : https://drive.google.com/file/d/1xoZSmt-pgcBivuD1mhnwUIy0ShsdCfNw/view?usp=drive_link
LKPD
https://drive.google.com/file/d/1nhmStEoMAR9PHKy_81G7NBn37g1JUMBk/view?usp=sharing
Buku Guru
Buku Siswa

Peserta didik 20 anak

Tatap muka
Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar dan memeriksa
kehadiran peserta didik.

Berdoa bersama dengan dipimpin salah satu peserta didik yang


piket.

Peserta didik selalu diingatkan untuk selalu disiplin dan bertanggung


jawab dalam mengikuti pembelajaran agar memperoleh ilmu yang
bermanfaat.

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar semangat


mengikuti pembelajaran.

Guru memberikan tanya jawab terkait materi yang sebelumnya


telah dipelajari kepada peserta didik.
Langkah Pembelajaran

Guru menjelaskan kegiatan yang akan


peserta didik lakukan hari ini dan tujuan
yang akan dicapai dari kegiatan tersebut.

Mengorientasikan peserta didik pada masalah


Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik. (Berfikir kritis)
"Mengapa kita harus membiasakan membaca atau mendengar,
baik dari sumber buku atau berbagai sumber media elektronik?"

Guru memberikan contoh teks fiksi kepada peserta didik, dengan


membacakan atau menceritakan teks fiksi dengan jelas dan
bersemangat.
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukunonteks/rekomen
dasi/Buah-untuk-Tuan-Kasuari.pdf

Menyampaikan pertanyaan permasalahan yaitu “Siapa pemeran pada


cerita tersebut? Coba sebutkan salah satu contoh sifat baik dari cerita
tersebut! Dimana terjadinya peristiwa pada cerita Buah untuk Tuan
Kasuari? Apa inti dari cerita Buah untuk Tuan Kasuari?”
Mengorganisasikan kerja peserta didik.
Peserta didik membentuk kelompok menjadi 4 kelompok yang
terdiri dari 4-5 anak.

Setiap peserta didik dibagikan LKPD untuk dikerjakan bersama


dalam kelompoknya.

Guru menjelaskan langkah-langkah pengisian LKPD.

Peserta didik bersama kelompok menyimak video cerita


fiksi“Burung Puyuh dan Burung Tempua”
Link Video : https://drive.google.com/file/d/1xoZSmt-pgcBivuD1mhnwUIy0ShsdCfNw/view?
usp=drive_link
Alternatif dapat dibagikan teks cerita

Peserta didik berdiskusi bersama kelompok untuk mengidentifikasi


cerita fiksi “Burung Puyuh dan Burung Tempua”

Peserta didik berdiskusi bersama kelompok menuliskan kembali isi


dari cerita fiksi “Burung Puyuh dan Burung Tempua”
Menyusun hasil karya dan mempresentasikannya
Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada LKPD.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian,


dan kelompok lain memberikan pendapat, pertanyaan, dan saran.

Peserta didik saling mengapresiasi presentasi setiap kelompok.

Peserta didik merefleksikan pembelajaran selama menyelesaikan


tugas.

Peserta didik bertanya jawab terkait pembelajaran, meliputi apa saja


yang sudah dipahami dan yang belum dipahami dari pembelajaran
hari ini.
Melakukan tanya jawab mengenai menulis narasi dari cerita
fiksi yang dibaca atau didengar.

Guru memandu peserta didik menyimpulkan menulis narasi dari


cerita fiksi yang dibaca atau didengar.

Guru memberikan soal evaluasi kepada peserta didik


Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri.

Guru menginformasikan tindak lanjut

Guru menyampaikan aktivitas pada pertemuan selanjutnya.

Peserta didik dan guru menutup pembelajaran dengan


salam/berdoa.
Kelompok: Tanggal:

LKPD
"Burung Puyuh dan Burung Tempua"

Siapa pemeran pada cerita tersebut?

Sebutkan 1 contoh sifat baik dari Burung Tempua!

Sebutkan 1 contoh sifat baik dari Burung Puyuh!

Tuliskan kembali cerita yang berjudul "Burung Puyuh


dan Burung Tempua"!
Kritera Asesmen
Peserta didik mampu membuat tulisan narasi berdasarkan teks fiksi
menggunakan bahasa sendiri.

Cermati teks berikut!

Pagi itu Mia sangat kesal pada ibunya. Ia disuruh makan tumis tahu dan
kerupuk sebagai sarapan. Padahal, semalam Mia sudah berkata pada
ibunya bahwa ia ingin makan ayam goreng. Ketika tahu menu sarapannya
hanya tumis tahu, Mia marah dan hanya mengaduk-aduk makanan itu.
Ketika ibu bertanya “kenapa tidak dimakan Nak?” Mia pun menjawab
“tidak, nanti saja aku beli jajan di sekolah. ”Mendengar jawaban itu sang
ibu tetap sabar dan menyiapkan bekal untuk Mia. Bahkan Ibu pula yang
memasukkan kotak bekal ke tas Mia. Mia pun bergegas pergi dan
berangkat ke sekolah menaiki sepedanya. Sesampainya di sekolah, Tina
melihat Mia tampak sedang kesal. Tina pun bertanya “kenapa kamu
tampak kesal Mia?” Mia menjawab “aku kesal dengan ibuku, semalam aku
sudah berkata bahwa aku ingin makan ayam goreng, tapi tadi pagi malah
ibu memasak tumis tahu. Tina pun hanya diam dan mengajak Mia masuk
ke kelas.

Ceritakan kembali apa yang ingin disampaikan dari cerita teks diatas?

-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Kriteria
1 2 3 4
Capaian

Menceritakan
Menceritakan
Menceritakan Menceritakan alur alur cerita
Ketepatan alur alur cerita
alur cerita cerita dengan dengan
cerita teks fiksi dengan tidak
dengan tepat lengkap sangat
tepat
lengkap

Menuliskan
jumlah narasi
kurang dari 5 5 sampai 10 10 sampai 15 Lebih dari 15
kalimat cerita
fiktif dengan
kalimat kalimat kalimat kalimat
benar.

Pedoman penskoran

Skor perolehan x 100


Nilai Akhir = ______________________
Skor maksimal
Peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran pada materi
menyajikan gagasan melalui menuliskan kembali narasi berdasarkan
teks fiksi yang dibaca atau didengar, diberikan kegiatan yaitu mencari
cerita fiksi secara mandiri, kemudian menuliskan kembali bagian cerita
fiksi berdasarkan karakteristiknya. Peserta didik yang belum mencapai
tujuan pembelajaran pada materi menyajikan gagasan melalui
menuliskan kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau
didengaf, diberikan bimbingan.
Nama :

Kelas :

Apa materi pembelajaran hari ini Usaha apa yang kamu lakukan
yang kamu rasa sulit dipahami? untuk dapat memahami materi
ini?

Apakah kamu memiliki cara tersendiri untuk memahami materi


pembelajaran tersebut?

Berikan tanggapan pembelajaran hari ini, pilih salah satu dengan


mencentang gambar!

Ceritakan pengalaman belajarmu hari ini!


Peserta didik yang perlu
mendapat perhatian khusus
dalam pembelajaran

hal-hal yang perlu menjadi


perhatian dalam
pembelajaran:

Hal-hal yang menjadi catatan


keberhasilan dalam
pembelajaran

Hal-hal yang perlu diperbaiki


dan ditingkatkan dalam
pembelajaran
Apakah 100% peserta didik
mampu mencapai tujuan
pembelajaran? Jika tidak,
berapa persen perkiraan
peserta didik yang mampu
mencapai tujuan
pembelajaran?
Apa kesulitan yang dialami
peserta didik sehingga tidak
dapat mencapai tujuan
pembelajaran? Apa yang
akan anda lakukan untuk
membantu peserta didik?
Bahan Ajar
https://drive.google.com/file/d/1SbY6PkKiWpB_cC9Y2Kdph_smFoFnlqwO/view?usp=drive_link
Lembar Kegiatan Peserta Didik
https://drive.google.com/file/d/1nhmStEoMAR9PHKy_81G7NBn37g1JUMBk/view?usp=drive_link
Instrumen Penilaian

Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia untuk SD Kelas II Keluargaku Unik Bab 5
Berteman Dalam Keragaman.
Teks bacaan cerita “Burung Tempua dan Burung Puyuh”

Video Dongeng (Burung Tempua dan Burung Puyuh)


https://drive.google.com/file/d/1xoZSmt-pgcBivuD1mhnwUIy0ShsdCfNw/view?usp=drive_link
Buku Siswa Bahasa Indonesia untuk SD Kelas II Keluargaku Unik Bab 5 Berteman
Dalam Keragaman.
Teks bacaan “Buah untuk Tuan Kasuari”
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukunonteks/rekomendasi/Buah-untuk-
Tuan-Kasuari.pdf
MATERI AJAR
(referensi guru)
Pengertian Teks Fiksi
Teks yang memuat tentang cerita. Peristiwa yang terjadi dalam teks
tersebut adalah hasil imajinasi dari pengarang buku. Teks ini dibuat untuk
menghibur pembaca.
Jenis-jenis teks fiksi:
Teks fiksi dapat termuat pada buku cerita anak, cerpen, novel, dongeng,
komik, puisi.

Teks narasi adalah berupa paragraf yang berisi rangkaian cerita dengan
kejadian dan peristiwa yang ditulis secara berurutan. Teks narasi adalah bisa
berupa cerita fiksi (dongeng, legenda, mitos) dan cerita non-fiksi atau
sebenarnya (biografi dan otobiografi)

Ciri-Ciri Teks Narasi


Untuk memahami teks narasi, maka kamu perlu memahami ciri-ciri teks narasi
Berikut ini.
1. Teks narasi harus bercerita tentang suatu kejadian atau peristiwa.
2. Memperlihatkan unsur perbuatan atau tindakan.
3. Teks harus dibumbui masalah atau konflik.
4. Dirangkai dengan urutan waktu yang pas.
5. Memiliki unsur tokoh, latar, alur, dan tema.
6. Berusaha menjawab pertanyaan apa yang terjadi pada konflik.
7. Teks narasi dapat memberikan ilmu pengetahuan melalui jalan cerita,
bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung. Atau harus memiliki pesan
moral baik.
Burung Tempua dan Burung Puyuh

Burung Tempua dan Burung Puyuh adalah sepasang sahabat. Selama ini, mereka selalu
hidup rukun. Namun, suatu saat, mereka sedikit berselisih. Masing-masing menyatakan
memiliki sarang yang paling bagus dan nyaman. ”Tentu saja sarangku yang lebih hebat.
Aku membuatnya selama bermingguminggu dengan cara menjalin rumput kering dan
alang-alang. Sarangku amat kuat!” Tempua memulai pembicaraan.
Puyuh tergelak. “Untuk apa menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk membuat
sarang? Lihatlah sarangku. Aku bahkan tak perlu membuatnya.” Puyuh menunjukan
sarangnya, pohon tumbang yang dijadikan Puyuh sebagai tempat berlindung.
Tempua mencibir. ”Itu bukan sarang. Lagi pula, jika hanya seperti itu, musuh mudah
menangkapmu.”
Puyuh menggeleng. “Tidak, mereka tak tahu keberadaanku. Aku akan sering berpindah
serang.” Tempua terdiam sejenak. Dia merasa bahwa sarangnya masih jauh lebih baik
dari pada sarang Puyuh.
Untuk membuktikannya, dia mengajak Puyuh menginap di sarangnya. Dia yakin, Puyuh
akan mengakui bahwa sarangnya jauh lebih baik. Puyuh setuju dan mengikuti Tempua
pulang. Saat menuju ke sarang Tempua, Puyuh cukup kelelahan. Maklum saja, selama ini,
dia tak perlu terbang tinggi untuk kembali ke sarangnya sendiri. Tak lama kemudian,
mereka berdua tidur. Namun, Puyuh gelisah, dia kehausan. Dia lalu membangunkan
Tempua untuk meminta minum. Namun, Tempua tak punya air. Puyuh tak mungkin
terbang keluar untuk mencari air. Suasana di luar gelap gulita, lagi pula sarang itu tinggi
sekali. Akhirnya, Puyuh tidur sambil menahan haus. Beberapa saat kemudian, ada angin
kencang bertiup. Pohon tempat sarang Tempua bergoyang-goyang hebat. Puyuh
ketakutan. ”Tenang saja. Sarangku kuat, kita tak mungkin jatuh,” hibur Tempua. Tempua
benar. Tak lama kemudian, angin berhenti bertiup. Mereka berdua masih aman di dalam
sarang. Namun, Puyuh masih ketakutan. Malam itu, dia tak bisa tidur nyenyak. Keesokan
harinya Puyuh berpamitan pada Tempua. Dia tak mau tinggal di sarang Tempua lagi. Lalu,
Puyuh menawarkan pada Tempua, ”Bagaimana kalau kau juga mencoba tidur di
sarangku?” Tempua pun setuju.
Hari sudah malam saat Puyuh dan Tempua menemukan pohon tumbang di dekat sungai.
”Pohon ini amat cocok bagi kita,” seru Puyuh senang. Tempua bingung. ”Kita mau tidur di
mana?” Puyuh menunjuk kolong pohon itu. Meski merasa enggan, Tempua pun menuruti
ajakan Puyuh.
Tengah malam, hujan turun deras. Tempua kedinginan. ”Tak apa-apa, sebentar lagi hujan
reda,” hibur Puyuh. Tempua berusaha tidur meski menggigil, dia tak berkata apa-apa lagi.
Keesokan harinya, Tempua mengeluh pada Puyuh. Badannya demam. ”Aku tak cocok
tinggal di sarangmu,” keluhnya. Akhirnya, baik Tempua maupun Puyuh menyadari bahwa
mereka tak bisa memaksakan pendapat mereka tentang kehebatan sarangnya. Mereka
pun tak jadi berselisih.
1. Hartiningtyas, Widjati. Eni Priyanti. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa
Indonesia: Keluargaku Unik untuk SD Kelas II. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
2. Hartiningtyas, Widjati. Eni Priyanti. 2021. Bahasa Indonesia: Keluargaku Unik
untuk SD Kelas II. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. https://drive.google.com/file/d/1xoZSmt-pgcBivuD1mhnwUIy0ShsdCfNw/view?
usp=drive_link

Anda mungkin juga menyukai