Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

Nama Guru : Nurul Izza Aulia


Sekolah : SMA Negeri 1 Telagasari
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Semester 1
Materi Pokok : Teks Anekdot
Alokasi Waktu :1 Pertemuan (2 X 45menit)
Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Scientifik dan model Problem Based
learning, peserta didik mampu memerinci makna yang terdapat dalam teks anekdot dengan
mandiri dan rasa ingin tahu secara kritis;
2. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Scientifik dan model Problem Based learning
peserta didik mampu menilai makna tersirat yang terdapat dalam teks anekdot dengan penuh
rasa tanggung jawab dan secara kritis;
3. Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Scientifik dan model Problem Based
Learning peserta didik mampu mengaitkan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan
kehidupan sehari-hari dengan jujur dan percaya diri secara kritis.

I. Judul :
Teks Anekdot
II. Petunjuk Belajar :
1. Peserta didik memfokuskan memerinci makna yang terdapat dalam teks anekdot
2. Peserta didik menilai makna tersirat yang terdapat dalam teks anekdot
3. Peserta didik mengaitkan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan kehidupan
sehari-hari
III. Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat
IV. Informasi Pendukung :
1. Pengertian Teks Anekdot
Anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik, yang mungkin
menggambarkan tentang kejadian tertentu atau orang sebenarnya. Anekdot terkadang
menghibur, namun anekdot bukanlah hanya suatu lelucon, hal ini karena tujuan utama
anekdot adalah tidak hanya membangkitkan tawa si pembaca, tetapi untuk
mengungkapkan kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat tersebut. Anekdot
terkadang bersifat sindiran alami.

2. Tujuan Teks Anekdot


a. Untuk menghibur pembaca teks anekdot
b. Menyampaikan pesan dalam bentuk yang berbeda, yaitu kritikan
c. Sarana menyampaikan pesan dengan lelucon

3. Ciri-ciri Teks Anekdot


a. Memiliki sifat humor/lucu dan menyindir
b. Bisa menceritakan manusia ataupun hewan
c. Bisa cerita fakta maupun cerita fiksi imajinasi
d. Menceritakan tokoh atau lingkungan kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar
e. Terdapat tujuan pesan berupa kritikan

4. Makna Teks Anekdot


Memahami makna tersirat teks anekdot adalah upaya dalam memahami dan menggali
makna atau nilai didik yang terkandung dalam teks anekdot. Makna dalam teks anekdot
terdiri dari makna tersirat dan makna tersurat. Makna tersurat antara lain diperoleh dari
pemilihan kata, struktur, dan dialog yang dibawakan tokoh-tokohnya. Makna tersirat
dapat diperoleh dari latar belakang adanya teks dan nilai didik.

5. Contoh Teks Anekdot


Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk,
tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian.
6. Video anekdot
POLISI PILIH KASIH

V. Latihan :
Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar
Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi
waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia
memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca,
tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan
kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia
ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku
tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai
mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga
halaman terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca
seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya,” kata Nasrudin.
Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan
memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari
keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaranlembaran besar
mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-
balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus
membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik
halaman buku itu.”
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk.
Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik
halaman tanpa mengerti isinya.” Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti
isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? Kata Nashrudin dengan mimik serius.
Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)

Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
3. Temukan unsur humor dalam anekdot tersebut!
4. Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal lucu, adakah pesan tersirat yang hendak
disampaikan pencerita dalam anekdot tersebut? Jelaskan!
5. Mengapa cerita tersebut disebut anekdot?

VI. Langkah Kerja :


Problem based learning
1. Mengidentifikasi masalah(mengamati)
a. Pengetahuan awal peserta didik digali pendidik melalui penanyangan video
b. Peserta didik memerinci makna tersirat dalam video tersebut
2. Menanya
a. Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai makna tersirat yang
ditampilkan dalam video anekdot
3. Menetapkan masalah (mengumpulkan informasi)
Peserta didik dibimbing pendidik untuk mengidentifikasi masalah yang akan dibahas
dalam teks anekdot, yaitu:
a. Peserta didik mencermati teks anekdot
b. Peserta didik memerinci makna tersirat dalam teks anekdot (think)
4. Mengembangkan solusi (menalar)
a. Peserta didik dikelompokkan secara berpasangan (pair)
b. Secara bergantian, peserta didik bertukar pikiran untuk menilai makna tersirat yang
terdapat dalam teks anekdot
c. Peserta didik bekerja sama untuk mengaitkan makna anekdot dengan kehidupan
sehari-hari
5. Melakukan tindakan strategis (Mengomunikasikan/Menyajikan)
a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi bersama pasangannya ke pasangan lain
atau ke seluruh anggota kelas (share)
b. Pasangan kelompok lain menanggapi hasil presentasi dengan santun dan percaya diri
c. Peserta didik menyampaikan simpulan hasil diskusi yang ditanggapi oleh peserta
didik lain.
d. Peserta didik diberikan koreksi dan penguatan oleh guru.
e. Peserta didik memperbaiki simpulan hasil diskusi (jika diperlukan)

VII. Penilaian :
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi :Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis :Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja :Lembar penilaian presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD- nya belum
tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remEdial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Anda mungkin juga menyukai