Kelompok :II
2. Najwa Azkia
4. Nuri Hidayah
5. Nesa Yulyannafiah
B. Kritetia Fitofarmaka............…………........................................................................... 2
B. Kriteria Fitofarmaka
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
1. Tahap seleksi
Proses pemilihan jenis bahan alam yang akan diteliti sesuai dengan skala prioritas sebagai
berikut:
Ada atau tidaknya efek farmakologi calon fitofarmaka yang mengarah ke khasiat
terapetik (pra klinik in vivo)
Ada/ tidaknya efek keracunan akut (single dose), spectrum toksisitas jika ada, dan
sistem organ yang mana yang paling peka terhadap efek keracunan tersebut (pra klinik, in
vivo)
3. Tahap penelitian farmakodinamik
1. Toksisitas Subkronis
2. Toksisitas akut
3. Toksisitas khas/ khusus
D. Keuntungan Fitofarmaka
1. Uji Toksisitas
Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem
biologi dan untuk memperoleh data dosis-respon yang khas dari sediaan uji.
2. Uji Praklinik
Uji praklinik dilakukan secara in vitro dan in vívo melihat: toksisitas (menilai
keamanan OT yang diuji dan menetapkan spektrum efek toksik) dan efek
farmakodinamik (informasi tentang khasiat)
3. Uji Klinik
Uji klinik adalah suatu pengujian khasiat obat baru pada manusia, dimana sebelumnya
diawali oleh pengujian pada binatang atau uji pra klinik. Pada dasarnya uji klinik
memastikan efektivitas, keamanan dan gambaran efek samping yang sering timbul pada
manusia akibat pemberian suatu obat.
F. Bentuk Sediaan Fitofarmaka
1. Sediaan oral terdiri dari serbuk, rajangan, kapsul (ekstrak), Pil (ekstrak), sirup dan
sediaan terdispersi.
1. Tensigard
2. Nodiar
Nodiar merupakan obat herbal produksi BUMN Farmasi, Kimia Farma. Secara tradisional
ekstrak Psidii Folium dan ekstrak Curcuma domestica rhizoma digunakan untuk
menyembuhkan diare. Ekstrak Psidii Folium memiliki efek farmakodinamik yang bekerja
pada otot polos usus sedangkan tanin yang terkandung meliputi mukosa usus terutama
pada kolon melalui penyerapan toksin dan pengendapan protein. Curcuma domestica
rhizoma bekerja dengan efek spasmolitiknya sebagai antipropulsi oleh antagonis
nonkompetitif pada reseptor asetilkolin. Komposisi diperkuat dengan Attapulgite, yang
melindungi usus dan menyerap racun bakteri dan meningkatkan konsistensi feses dengan
penyerapan cairan di lumen usus.
3. Rheumaneer
Rheumaneer yang diproduksi PT Nyonya Meneer digunakan sebagai obat nyeri sendi
arthralgia ringan hingga sedang, melancarkan peredaran darah, menghangatkan dan
menyegarkan badan. Mengandung Curcumae domesticae rhizoma (kunyit), ekstrak
Zingiberis rhizoma (jahe), ekstrak Curcumae xanthorrhiza (temulawak), ekstrak
Panduratae rhizoma (temu kunci) dan ekstrak Retrofracti fructus (cabe Jawa).
4. Nodiar
Attapulgite 300 mg, Psidii Folium Extract 50 mg, Curcuma domestica Rhizoma Extract
7.5 mg.
5. Stimuno
H. Soal
5. Uji yang merupakan prasarat formal keamanan calon Fitofarmaka untuk pemakaian
pada manusia di sebut…
Jawab : Sediaan oral terdiri dari serbuk, rajangan, kapsul, Pil, sirup dan sediaan
terdispersi.
8. Salah satu contoh obat golongan fitofarmaka yang dapat memperbaiki daya tahan tubuh
adalah…
Jawab : Stimuno
Jawab : luar/topikal